You are on page 1of 6

Hubungan Lingkungan Belajar Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Biologi

Siswa Kelas X Smk Negeri 5 Kendari

Muh Saiful Anwar1, Rosmini2 Ety Nur Innah3 Hasrin La Mote4


1
Alumni Prodi Tadris Biologi, FATIK, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Indonesia.
2
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Indonesia.
Email Korespondensi : Sipul9272@gmail. com

Abstract
The purpose of this study was to examine the relationship of the learning environment to the
biology learning achievement of class X students of SMK Negeri 5 Kendari. This type of
research is quantitative research. This research is an ex-post facto study. Ex-post facto
research aims to examine phenomena that have already occurred and then try to find their
relationship with other variables. Meanwhile, the methods used in collecting data are
observation, documentation and questionnaire methods. The study population was 39
students of SMK Negeri 5 Kendari. This study found that there was a positive and
significant relationship between the learning environment and the biology learning
achievement of class X students of SMK Negeri 5 Kendari in the academic year 2019/2020
seen from Rcount = 0.477> Rtable = 0.316, there was a positive and significant relationship
between interest in learning and learning achievement. biology class X SMK Negeri 5
Kendari academic year 2019/2020 seen from rhitung = 0.650> Rtable = 0.316, there is no
positive and significant relationship between the learning environment and the interest in
learning biology of class X students of SMK Negeri 5 Kendari in the 2019/2020 school year
is shown Rcount = 0.104 <Rtable = 0.316 and there is a positive and significant relationship
between the learning environment and interest in learning together with the biology learning
achievement of class X students of SMK Negeri 5 Kendari in the academic year 2019/2020
shown Rcount = 0.768> rtable = 0.316 and the value of Fcount = 25.90> F table = 3.25.
This shows that the creation of a learning environment that is more conducive and the higher
the student's interest in learning, the higher the students' achievement in learning Biology.

Keywords: Learning Environment, Learning Interest, Learning Achievement.

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah hubungan lingkungan belajar terhadap prestasi
belajar biologi siswa kelas X SMK Negeri 5 Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif, Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Penelitian ex-post facto
bertujuan untuk meneliti fenomena yang sudah terjadi dan kemudian mencoba mencari
keterkaitannya dengan variabel lain. Sedangkan metode yang digunakan dalam mengupulkan
data adalah metode observasi, dokumentasi dan quisioner. Populasi penelitian ini adalah
siswa SMK Negeri 5 Kendari sebanyak 39 siswa. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa
terdapat hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar terhadap prestasi belajar
biologi siswa kelas X SMK Negeri 5 Kendari tahun ajaran 2019/2020 dilihat dari rhitung =
0,477 > Rtabel = 0,316, terdapat hubungan positif dan signifikan antara minat belajar
terhadap prestasi belajar biologi siswa kelas X SMK Negeri 5 kendari tahun ajaran
2019/2020 dilihat dari rhitung = 0,650 > Rtabel = 0,316, tidak terdapat hubungan positif dan
signifikan antara lingkungan belajar terhadap minat belajar biologi siswa kelas X SMK
Negeri 5 Kendari tahun ajaran 2019/2020 ditunjukan rhitung = 0,104 < Rtabel = 0,316 dan
Terdapat hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar dan minat belajar secara
bersama-sama dengan prestasi belajar Biologi siswa kelas X SMK Negeri 5 Kendari tahun
ajaran 2019/2020 ditunjukkan rhitung = 0,768 > rtabel = 0,316 dan nilai Fhitung = 25,90 >

1
Ftabel = 3,25. Hal ini menunjukkan bahwa terciptanya lingkungan belajar yang semakin
kondusif dan semakin tinggi minat belajar siswa, maka akan semakin tinggi pula prestasi
belajar Biologi yang dicapai siswa.

Kata Kunci : Lingkungan Belajar, Minat Belajar, Prestasi Belajar.

Kehidupan manusia tidak terlepas dari dari interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
Setiap negara dihadapkan kepada masalah lingkungan hidup. Untuk mengatasi masalah
tersebut, pembangunan nasional diarahkan untuk menerapkan konsep pembangunan
berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Salah
satu unsur dalam konsep pembangunan berkelanjutan tersebut adalah pendidikan lingkungan
hidup (environmental education).
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang mampu bersaing. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang semakin pesat dan persaingan yang semakin ketat memosisikan
pendidikan sebagai fondasi bagi perubahan yang terjadi. Pendidikan adalah proses
pengembangan kemampuan dan perilaku manusia secara keseluruhan. Sementara Undang
undang nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab
(UURI, 2006).
Dalam UU nomor 20 tahun 2003 tersirat bahwa pembelajaran memegang peran dalam
pendidikan. Keberhasilan dalam proses pembelajaran akan menciptakan hasil pendidikan
yang baik. Bukti pembelajaran yang baik, selama ini ditunjukkan oleh prestasi belajar yang
baik. Prestasi belajar merupakan hasil pendidikan yang diaktualisasikan dalam bentuk nilai.
Prestasi belajar yang tinggi sebagai tolak ukur keberhasilan pendidikan yang berkualitas atau
tidak berkualitas. Dalam pencapaian prestasi belajar terdapat berbagai faktor yang
mempengaruhinya (Lilis, 2012).
SMK Negeri 5 Kendari menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2015/2016.
Sesuai dengan Kurikulum 2013, pada Kelompok C1 (Dasar Bidang Kejuruan) terdapat
mata pelajaran Biologi . Berdasarkan hasil observasi dan data ujian akhir semester gasal kelas
X dan X SMK Negeri 5 Kendari tahun ajaran 2019/2020, diketahui bahwa prestasi belajar
Biologi kurang maksimal. Jumlah siswa kelas X adalah 39 siswa, sebanyak 14 siswa atau 35
% dari jumlah siswa secara keseluruhan mendapat nilai dibawah batas Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yakni 70. Nilai tersebut menunjukkan bahwa prestasi belajar biologi
sebagian siswa belum maksimal. Hal ini membuktikan bahwa ada faktor-faktor tertentu yang
mempengaruhinya.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa lingkungan
adalah kedaan atau kondisi sekitar yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku
organisme (Winarso, 2008). Lingkungan belajar menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar. Beberapa ahli menggolongkan lingkungan belajar menjadi
beberapa bagian. Slameto mengelompokkan lingkungan belajar menjadi tiga, yakni

2
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. a) Lingkungan
keluarga mempengaruhi siswa dalam belajar. Keluarga yang sehat besar artinya untuk
pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran
besar, yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia. b) lingkungan sekolah juga turut
mempengaruhi siswa dalam belajar. Lingkungan sekolah mencakup metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. c) Lingkungan
masyarakat juga mempengaruhi siswa belajar. Lingkungan masyarakat mencakup kegiatan
siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan (Slameto, 2013).
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
maka semakin besar minat. Suatu minat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang
menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula
dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat
terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap
subyek tersebut (Slameto, 2013). Minat belajar timbul apabila siswa tertarik akan belajar
karena sesuai dengan kebutuhannya dan merasa bahwa belajar itu penting bagi dirinya
(Suprijanto, 2007).
Prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana peserta didik
menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, yang diikuti oleh munculnya perasaan puas
bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik. Hal ini berarti prestasi belajar hanya bisa
diketahui jika telah dilakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa (Pratiwi, 2015).
Pengukuran (measurement) merupakan cabang ilmu statistika terapan yang bertujuan untuk
membangun dasar-dasar pengembangan tes yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan tes
yang berfungsi secara optimal, valid dan reliabel. Dasar-dasar pengembangan tes tersebut
dibangun di atas model-model matematika yang secara berkesinambungan dan terus diuji
kelayakannya melalui ilmu psikometri (Kusaeri dan Suprananto, 2012). Keberhasilan belajar
peserta didik tidak semata-mata ditentukan oleh kemampuan yang dimilikinya, akan tetapi
juga ditentukan oleh minat, perhatian, dan motivasi belajarnya (Rohani, 2004).”
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini
merupakan penelitian korelasional. Penelitian korelasional ditujukan untuk mengetahui
hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan
beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian
(signifikansi) secara statistik. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian
dilaksanakan di SMK Negeri 5 Kendari kelas X tahun ajaran 2019/2020 dengan alamat Kel.
Watubangga Kec. Baruga Kota Kendari. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2020
sampai dengan Februari 2020. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK
Negeri 5 Kendari tahun ajaran 2019/2020 dengan jumlah 39 siswa yang terbagi dalam tiga
rombongan belajar (rombel).
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk
memperoleh data yang tepat yang kemudian dilanjutkan dengan menyusun alat pembantunya
yang disebut instrumen. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket atau kuesioner
dan dokumentasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2014) “Instrumen adalah alat pada waktu
penelitian menggunakan sesuatu metode”.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu, uji prasyarat analisis (uji linearitas dan uji
multikolinearitas), analisis deskriptif dan pengujian hipotesis (analisis bivariat, analisis
multivariat dan koefisien daterminasi) (Sugiyono, 2010).

3
HASIL PENELITIAN
1. Uji linearitas
Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Uji Linearitas
No. Variabel Df F Sig. Ket
1. Prestasi belajar (Y) dengan 13/24 0,928 0,541 Linier
lingkungan belajar (X1)
2. Prestasi belajar (Y) dengan 12/25 0,704 0,734
Linear
minat belajar (X2)
Sumber: Data primer yang diolah
2. Uji multikolinearitas
Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Uji Multikolinearitas
No. Variabel bebas X1 X2 Ket.
1. Lingkungan belajar (X1) 1 0,108 Tidak terjadi
multikolinieritas
2. Minat belajar (X2) 0,108 1 Tidak terjadi
multikolinieritas
Sumber: Data primer yang diolah
3. Uji hipotesis
a. Hipotesis 1
Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Analisis Korelasi Sederhana Hipotesis1
No. Harga R Keterangan
R hitung R tabel
1. 0,477 0,316 Positif dan signifikan
Sumber: data primer yang diolah
b. Hipotesis 2
Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Analisis Korelasi Sederhana Hipotesis 2
No. Harga R Keterangan
R hitung R tabel
1. 0,65 0,316 Positif dan signifikan
Sumber: data primer yang diolah
c. Hipotesis 3
Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Analisis Korelasi Sederhana Hipotesis 3
No. Harga R Keterangan
R hitung R tabel
1. 0,104 0,316 tidak signifikan
Sumber: data primer yang diolah
d. Hipotesis 4
Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Analisis Korelasi Ganda
No. Harga R Harga F Kd Ket.
R hitung R tabel F hitung F tabel
1. 0,768 0,316 25,90 3,25 34, Positif
8% dan
signifi
kan
Sumber: data primer yang diolah

4
PEMBAHASAN
Hubungan antara Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Biologi siswa kelas X
SMK Negeri 5 Kendari tahun ajaran 2019/2020
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara lingkungan belajar
dengan prestasi belajar biologi. Penghitungan dengan korelasi sederhana diperoleh nilai
koefisien korelasi (Rx1y) sebesar 0,477 yang menunjukkan bahwa lingkungan belajar
mempunyai hubungan positif dengan prestasi belajar biologi. rtabel pada taraf signifikansi
5% sebesar 0,316 menunjukkan bahwa R hitung > Rtabel sehingga hubungan antara
lingkungan belajar dengan prestasi belajar biologi adalah signifikan.
Hubungan antara Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Biologi siswa kelas X SMK
Negeri 5 Kendari tahun ajaran 2019/2020
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara minat belajar
dengan prestasi belajar Biologi. Penghitungan dengan korelasi sederhana diperoleh nilai
koefisien korelasi (Rx2y) sebesar 0,65 yang menunjukkan bahwa minat belajar mempunyai
hubungan positif dengan prestasi belajar Biologi. Hasil penghitungan Rhitung sebesar
0 ,65 dan R tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,316 menunjukkan bahwa Rhitung
> Rtabel sehingga minat belajar dengan prestasi belajar Biologi mempunyai hubungan
signifikan.
Hubungan antara Lingkungan Belajar Terhadap Minat Belajar Belajar biologi
siswa kelas X SMK Negeri 5 Kendari tahun ajaran 2019/2020
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan positif
dan signifikan antara lingkungan belajar dan minat belajar. Berdasarkan hasil
perhitungan korelasi ganda, diperoleh nilai koefisien korelasi (R yx1x2) sebesar 0,104
sehingga lingkungan belajar tidak memiliki hubungan positif terhadap minat belajar Biologi.
Hasil penghitungan Rhitung sebesar 0 ,104 dan R tabel pada taraf signifikansi 5%
sebesar 0,316 menunjukkan bahwa Rhitung < Rtabel sehingga lingkungan belajar dengan
minat belajar Biologi tidak mempunyai hubungan yang signifikan.
Hubungan antara Lingkungan Belajar dan Minat Belajar secara bersama-sama
dengan Prestasi Belajar Belajar biologi siswa kelas X SMK Negeri 5 Kendari tahun
ajaran 2019/2020
Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan
signifikan antara lingkungan belajar dan minat belajar secara bersama-sama dengan prestasi
belajar Biologi. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi ganda, diperoleh nilai koefisien
korelasi (R yx1x2) positif sebesar 0,768 sehingga lingkungan belajar dan minat belajar secara
bersama-sama memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar Biologi. Setelah
dilakukan uji F diperoleh Fhitung sebesar 25,90 dan nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5%
sebesar 3,25. Hal ini menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel sehingga lingkungan belajar dan
minat belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar Biologi mempunyai hubungan
yang signifikan. Kemudian, dilakukan perhitungan koefisien determinasi (Kd) diperoleh
sebesar 34,8% yang artinya bahwa besar hubungan lingkungan belajar dan minat belajar
secara bersama-sama terhadap prestasi belajar adalah 34,8%.
Berdasarkan penjelasan di atas, disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan
signifikan antara lingkungan belajar dan minat belajar dengan prestasi belajar Biologi. Hal
ini menunjukkan terciptanya lingkungan belajar yang semakin kondusif dan semakin tinggi
minat belajar maka akan semakin tinggi pula prestasi belajar Biologi siswa. Sebaliknya,
terciptanya lingkungan belajar yang semakin tidak kondusif dan semakin rendah
minat belajar maka akan semakin rendah pula prestasi belajar Biologi. Dengan demikian,

5
diharapkan terciptanya lingkungan belajar yang kondusif dan tingginya minat belajar maka
prestasi belajar lebih meningkat.
KESIMPULAN
Ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi
belajar Biologi siswa kelas X SMK Negeri 5 Kendari tahun ajaran 2019/2020. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai Rx1y = 0,477 > Rtabel = 0,316.
Ada hubungan positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar
Biologi siswa kelas X SMK Negeri 5 Kendari tahun ajaran 2019/2020. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai Rx2y = 0,650 > Rtabel = 0,316.
Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan
minat belajar Biologi siswa kelas X SMK Negeri 5 Kendari tahun ajaran 2019/2020. Hal
ini ditunjukan dengan nilai Rx1x2 = 0,104 < Rtabel = 0,316
Ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar dan minat belajar
secara bersama-sama dengan prestasi belajar Biologi siswa kelas X SMK Negeri 5
Kendari tahun ajaran 2019/2020. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Ry(x1,x2) = 0,768 >
Rtabel = 0,316 dan nilai Fhitung = 25,90 > Ftabel = 3,25.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2014.
Kusaeri, dan Suprananto. Pengukuran Dan Penilaian Pendidikan.Yogyakarta: Graha Ilmu,
2012.
Maisyaroh, Lilis. “Hubungan Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa
Pemondok Dan Siswa Penglaju Madrasah Aliyah Negeri (Man) Wonokromo
Bantul”. Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta, 2012. Pratiwi, Noor
Komari.“Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang Tua, Dan Minat Belajar
Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Smk Kesehatan Di Kota
Tangerang”. Jurnal Pujangga, Vol. 1(2), 2015.
Pratiwi, Noor Komari.“Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang Tua, Dan Minat
Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Smk Kesehatan Di
Kota Tangerang”. Jurnal Pujangga, Vol. 1(2), 2015.
Republik Indonesia.“Undang-Undang R.I. Nomer 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3” dalam
Undang-Undang dan Peraturan Pemerintahan R.I Tentang Pendidikan, (Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama R.I, 2006.
Rohani H. M, Ahmad. Pengelolahan Pembelajaran. Jakarta:PT. Rineke Cipta, 2004.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013.
Sugiyono. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2010.
Suprijanto. Pendidikan Orang Dewasa: Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2007.
Tri Winarso, Untung. Lingkungan. Yogyakarta: Insan Madani. 2008.

You might also like