Professional Documents
Culture Documents
Oleh kelompok 2:
1. Abdul Gufron (B1D022001)
2. Amanda Julianda (B1D022002)
3. Aura An Nisa' Hikmah (B1D022003)
4. Azpa Dwi Supianti (B1D022004)
5. Baiq Argi Arpila Ramadhan (B1D022005)
6. Denda Naya Sagiantari (B1D022006)
7. Diaz Laula Elda (B1D022007)
8. Yosa Yolandra (B1D022043)
9. Yulia Safitri Rizki (B1D022044)
10. Zikrol Aulia (B1D022045)
11. Abdillah Uday (B1D022046)
12. Hartian Indriani (B1D022100)
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
DAFTAR ISI
KARBOHIDRAT
2.2Klasifikasi Karbohidrat···························································2
4.2 Pembahasan·······································································6
5.1 Kesimpulan········································································7
ii
DAFTAR PUSTAKA ································································8
LEMAK
4.2 Pembahasan·······································································14
PROTEIN
iii
1.2 Rumusan Masalah······························································ 18
4.2 Pembahasan·······································································23
5.1 Kesimpulan·······································································25
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….26
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
vi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
vii
BAB III
1. Bulb
2. Pipet ukur
3. Pipet tetes
4. tabung reaksi
5. rak tabung reaksi
1. Benedict
2. Na2Co3
3. Maltosa
4. Glukosa
viii
3. Kocok sampai rata, diamkan sebentar, kemudian larutan dibagi menjadi 2
bagian yang satu dipanaskan diatas penangas air selama 5 menit
4. Kemudian dinginkan dengan air mengalir, yang satu didiamkan
5. Bandingkan tabung reaksi yang satu dengan yang lainya
6. Amati dan catat perubahan yang terjadi
ix
BAB IV
x
Gambar setelah di panaskan
Gambar 1.3
4.2. Pembahasan
xi
untuk menunjukkan adanya gula pereduksi pada suatu ikatan. Terbentuknya
endapan merah bata dan hijau tua ini sebagai hasil ion pereduksi dari Cu2+
menjadi ion Cu+ oleh suatu gugus aldehid (keton bebas) yang tergandung dalam
gula reduksi yang berlangsung dalam suasana alkalis.
xii
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
xiii
DAFTAR PUSTAKA
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun sifat fisika yang dimaksud di atas adalah tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik, misalnya eter, aseton,
kloroform, benzena, yang sering disebut “pelarut lemak”. Yang kedua adalah ada
hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya, mempunyai kemungkinan
digunakan oleh makhluk hidup.
xv
Tujuan dari percobaan Uji kelarutan adalah untuk mengetahui kelarutan
lemak dan pelarut organik yang berbeda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani
yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan
kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya
yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri
atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
xvi
bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap. 1
gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman
untuk pengujian sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan
makanan.
xvii
tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu kamar.Asam lemak tidak jenuh
berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng, minyak kedelai, dan
minyak jagung.
a. Sebagai sumber tenaga yang paling besar untuk satuan berat yang
sama dibandingkan bahan makanan lain,
yaitu :
a. Lemak yang siap dikonsumsi tetapi tanpa dimasak (edible fat consumed
uncooked), misalnya mentega dan margarin.
b. Lemak yang dimasak bersama dengan bahan pangan atau dijadikan sebagai
penghantar panas dalam memasak bahan pangan, misalnya minyak goreng.
Lemak atau minyak yang ditambahkan kedalam bahan pangan, yang perlu
memenuhi persyaratan dan sifat-sifat tertentu. Sebagai contohnya yaitu
persyaratan yang digunakan untuk pembuatan mentega atau margarin yang
berbeda dengan persyaratan minyak yang dijadikan untuk shortening, minyak
goreng atau lemak (Ketaren, 2012)
xviii
BAB III
xix
ml H2O. Masukkan 2-3 tetes minyak kelapa kedalam masing-masing
tabung. Kocok dengan kuat dan diamankan kira-kira 5 menit. Amati
lihat peruahannya.
BAB IV
4.2 Pembahasan
1. Alkohol
Pada uji lemak, alkohol yang di campurkan dan didiamkan selama 5
menit alkohol bereaksi tapi tidak sempurna hal itu menunjukkan bahwa
alkohol yang tidak mengandung lemak.
2. Aquadest
xx
Pada uji lemak, aquadest di campur dan didiamkan selama 5 menit
kemudian setelah 5 menit aquadest tidak bisa larut hal itu menunjukkan
bahwa aquadest tidak mengandung lemak.
3. Na2CO3
Pada uji lemak, Na2CO3 di campur dan didiamkan selama 5 menit
kemudian, setelah 5 menit terjadi reaksi penyabunan hal itu menunjukkan
bahwa Na2CO3 mengandung lemak.
4. Chloroform
Pada uji lemak, yang chloroform dicampur dan didiamkan selama 5
menit, kemudian setelah 5 menit larut secara sempurna, hal itu menunjukkan
bahwa chloroform mengandung lemak.
5. Petrolium Benzene
xxi
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Binaraga,Forum.,TopikASP2007http://www.binaraga.info/forum/topic.asp?
TOPIC_ID=4,(Diakses 28 Mei 2021)
Anonim,WingedBeanRecipes,http://www.echotech.org/mambo/images/DocMan/
Wingedbe.pdf
http://woyojoz.blogspot.com/2011/01/laporan-praktikum-biologi-uji-
makanan_27.html
http://lindadoang.blogspot.com/2013/12/laporan-praktikum-uji-makanan-
kesehatan.html
Erlangga.
xxiii
BAB I
PENDAHULUAN
xxiv
1.3 Tujuan
Untuk mengidentifikasi protein berdasarkan sifatnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Protein merupakan salah satu zat gizi penting yang diperlukan untuk
mendukung Proses tumbuh kembang manusia, khususnya sebagai zat pembangun
untuk membentuk sel-sel baru, enzim, hormon, antibodi, pengangkut zat-zat gizi
ke berbagai organ target, dan sebagai salah satu sumber energi.Di dalam dunia
industri, keberadaan protein sangat dibutuhkan sebagai bahan baku atau bahan
tambahan untuk memperbaiki karakteristik produk yang dihasilkannya. Hal-hal
tersebut berkaitan dengan sifat-sifat fungsional yang dimilikinya. Protein
berkualitas tinggi dapat diformulasikan ke dalam berbagai produk untuk berbagai
tujuan Seperti meningkatkan kadar protein bagi populasi yang Kekurangan gizi.
(Made Astawan,dkk,2020:1-3)
Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptida. Tiga per
empat zat padat tubuh terdiri dari protein. Banyak protein terdiri dari beberapa
ikatan kompleks dengan fibril atau disebut dengan protein fibrosa.(Eddy
Suprayitno,2017:17)
xxv
Protein merupakan komponen makro molekul utama yang dibutuhkan
makhluk hidup. Fungsi protein lebih diutamakan untuk sintesis protein-protein
baru sesuai kebutuhan tubuh.(R.Susanti,dkk,2016:98-99)
xxvi
BAB III
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2022 pada pukul 08.00-
09.30 bertempat di Laboratorium Nutrisi dan Makanan ternak, Fakultas
Peternakan, Universitas Mataram.
1) Bulb pipet
2) Pipet tetes
3) Pipet ukur
4) Rak tabung reaksi
5) Tabung Reaksi
1. CuSO4 1% 3 tetes
2. Larutan Protein ( Albumin ) 2 ml
3. NaO4 40% 1 ml
4. ZnSO4 1% 3 tetes
3.3 Metode Praktikum
3.3.1 Uji Pengendapan
xxvii
2. Menambahkan 2-3 tetes larutan ZnSO4 ke dalam tabung reaksi yang
berisi larutan Albumin
3. Mengamati Perubahan yang terjadi
3.3.2 Uji Biuret
Adapun metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Memasukkan 2 ml larutan Albumin ( protein ) ke dalam tabung reaksi
2. Menambahkan 1 ml larutan NaOH 40%
3. Menambahkan 2-3 tetes larutan CuSO4 1%
4. Mengamati perubahan warna yang terjadi
xxviii
BAB IV
4.2 Pembahasan
xxix
Pada uji biuret menggunakan 2 ml larutan protein. Awalnya larutan
protein berwarna bening kemudian ditambah kan dengan 1 ml larutan NaOH
40% setelah itu ditambahkan 2-3 tetes larutan CuSO 4 1%. Larutan berubah
menjadi waarna ungu. Dalam hal ini terbentuk warna ungu menunjukan
bahwa pada larutan protein tersebut mengandung protein dan memiliki
peptida.
xxx
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa uji protein dapat
dilakukan dengan cara uji pengendapan dan uji biuret. Penambahan larutan ZnSO 4 dengan
larutan protein pada uji pengendapan menghasilkan warna putih keruh tidak beraturan
sedangkan pada uji biuret ditambahkan larutan NaOH 40% dan larutan CuSO 4 1% pada
larutan protein larutan tersebut berubah menjadi warna ungu.
xxxi
DAFTAR PUSTAKA
K.N Sawitri,dkk. 2014. Analisa pasangan jembatan garam residu Pada kestabilan
termal protein. Jurnal Biofisika 10 (1)
R.Susanti,dkk. 2016. Profil protein susu dan produk olahannya. Jurnal MIPA 39 (2)
xxxii