You are on page 1of 32

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA

UJI KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAK

Oleh kelompok 2:
1. Abdul Gufron (B1D022001)
2. Amanda Julianda (B1D022002)
3. Aura An Nisa' Hikmah (B1D022003)
4. Azpa Dwi Supianti (B1D022004)
5. Baiq Argi Arpila Ramadhan (B1D022005)
6. Denda Naya Sagiantari (B1D022006)
7. Diaz Laula Elda (B1D022007)
8. Yosa Yolandra (B1D022043)
9. Yulia Safitri Rizki (B1D022044)
10. Zikrol Aulia (B1D022045)
11. Abdillah Uday (B1D022046)
12. Hartian Indriani (B1D022100)

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ································································i

DAFTAR ISI ········································································· ii

KARBOHIDRAT

BAB I PENDAHULUAN ···························································1

1.1 Latar belakang···································································· 1

1.2 Tujuan Praktikum ································································ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ··················································· 2

2.1 Pengertian Karbohidrat··························································2

2.2Klasifikasi Karbohidrat···························································2

BAB III MATERI DAN METODE PRAKTIKUM······························3

3.1 Waktu dan Tempat·······························································3

3.2 Materi Praktikum·································································3

3.2.1 Alat Praktikum··································································3

3.2.2 Bahan Praktikum·······························································3

3.3 Metode Praktikum································································3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ··········································5


4.1 Hasil Praktikum·······························································5

4.2 Pembahasan·······································································6

BAB V PENUTUP ···································································7

5.1 Kesimpulan········································································7

ii
DAFTAR PUSTAKA ································································8

LEMAK

BAB I PENDAHULUAN ···························································9

1.1 Latar Belakang ··································································· 9

1.2 Tujuan Praktikum································································ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ·················································· 10

2.1 Definisi Lemak···································································10

BAB III MATERI DAN METODE···············································13

3.1 Waktu dan Tempat·······························································13

3.2 Materi Praktikum································································13

3.2.1 Alat Praktikum·································································13

3.2.2 Bahan Praktikum······························································13

3.3 Metode Praktikum·······························································13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN··········································14


4.1 Hasil Praktikum······························································· 14

4.2 Pembahasan·······································································14

BAB V PENUTUP ··································································16

5.1 KESIMPULAN ··································································16

DAFTAR PUSTAKA ·······························································17

PROTEIN

BAB I PENDAHULUAN ··························································18

1.1 Latar Belakang ··································································18

iii
1.2 Rumusan Masalah······························································ 18

1.3 Tujuan Praktikum································································ 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ·················································· 19

2.1 Pengertian Protein·······························································19

2.2 Jenis Protein······································································19

2.3 Fungsi Protein····································································20

BAB III METODE DAN PEMBAHASAN······································21

3.1 Waktu dan Tempat·······························································21

3.2 Materi Praktikum································································21

3.2.1 Alat Praktikum·································································21

3.2.2 Bahan Praktikum······························································21

3.3 Metode Praktikum·······························································21

3.3.1 Uji Pengendapan·······························································21

3.3.2 Uji Biuret·······································································22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN··········································23


4.1 Hasil Praktikum······························································· 23

4.2 Pembahasan·······································································23

BAB V PENUTUP ··································································25

5.1 Kesimpulan·······································································25

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….26

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia dengan
tumbuhan sebagai prosedurnya proses terbentuknya karbohidrat pada tumbuhan
adalah dari proses fotosintesis dimana krolofil tanaman dengan bantuan sinar
matahari dan karbondioksida yang berasal dari tanah, udara, dan air. Karbohidrat
sederhana glukosa dan oksigen yang dilepas ke udara merupakan hasil dari
fotosintesis tersebut. Karbohidrat senyawa kompleks yang tersusun dari beberapa
unsur yaitu unsur karbon (C), unsur hidrogen (H), dan unsur oksigen
(O) dengan rumus kimianya adalah Ca H2n On (Andarwulan et al., 2011).
Kadar kandungan karbohidrat dari makanan secara umum ditentukan oleh
pemilihan jenis makanan yang akan dikonsumsi oleh tubuh sehingga dibutuhkan
faktor pengetahuan dan pendidikan. Faktor pengetahuan khususnya meliputi
pengetahuan gizi, kecerdasan persepsi,emosi, dan motifasi dari luar. Ilmu gizi
sangat berkaitan erat dengan kandungan karbohidrat, protein dan lemak dari
suatu makanan. Berdasarkan kompleks unsurnya, dalam ilmu gizi karbohidrat
dibagi menjadi dua jenis yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhanna.
Karbohidrat kompleks terdiri dari polisakarida dan serat dan kandungannya
didominasi oleh serat, sedangkan karbohidrat sederhana terdiri atas gula
alkohol,oligosakarida, monosakarida,disakarida. Tubuh manusia adalah mesin
yang berjalan tanpa berhenti sehingga kebutuhan akan karbohidrat sangat besar.
Manfaat lain dari karbohidrat adalahm sebagai pengatur keseimbangan asam basa
didalam tubuh, mengikat protein dan lemak untuk membentuk sel serta
membantu proses metabolisme didalam tubuh.

1.2. Tujuan Praktikum

Mengetahui kandungan yang ada pada karbohidrat

vi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Karbohidrat

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehilda dan polihidroksi keton atau zat


zat yang bila dihiderolisis akan menghasilkan derivat senyawa-snyawa tersebut.
Suatu karbohidrat tergolong aldehida (CHO), jika oksigen karbonil berikatan
dengan suatu atom karbon terminal dan suatu keton (C-O) jika oksigen karbonil
berikatan dengan suatu karbon internal. Pada umumnya karbohidrat merupakan
zat padat berwarna putih, yang sukar larut dalam pelarut organik, tetapi larut
dalam air (kecuali beberapa sakarida). Sebagian besar karbohidrat dengan berat
melekul yang rendah, manis rasanya. Karena itu, juga digunakan istilah gula
untuk zat-zat yang tergolong karbohidrat.

2.2 Klasifikasi karbohidrat

Terdapat tiga golongan karbohidrat yang utama yaitu : monosakarida,


oligosakarida, dan polisakarida. Kata sakarida diturunkan dari bahasa Yunani
yang berarti gula. Monosakarida atau gula sederhana, terdiri hanya satu unit
polisakarida aldehid, atau keton. D-glukosa adalah monosakarida yang paling
banyak dijumpai di alam. Oligosakarida (bahasa yunani oligos yang artinya
sedikit) terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digambarkan bersama-
bersama oleh ikatan kovalen. Diantaranya yang paling dikenal adalah disakarida
yang mempunyai dua unit monosakarida. Teristimewa adalah sukrosa (gula tebu)
yang terdiri D-glukosa dan D-fruktosa yang digabungkan oleh ikatan kovalen.
Kebanyakan oligo sakarida yang mempunyai tiga atau lebih unit monosakarida
tidak terdapata secara bebas, tetapi digabungkan sebagai rantai polipeptida pada
progteoglikan. Polisakarida terdiridari rantai panjang yang mempunyai ratusan
atau ribuan unit monosakarida. Beberapa polisakarida seperti selulosa,
mempunyai rantai lenier, sedangkan yang lain seperti Namilum (pati) dan
glikogen mempunyai rantai yang bercabang

vii
BAB III

MATERI DAN METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada tanggal 31 mei 2022 pikul 08.00-09.30


bertempat di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan
Universitas Mataram.

3.2. Materi Praktikum

3.2.1 Alat Praktikum

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

1. Bulb
2. Pipet ukur
3. Pipet tetes
4. tabung reaksi
5. rak tabung reaksi

3.2.2 Bahan Praktikum

Adapun Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

1. Benedict
2. Na2Co3
3. Maltosa
4. Glukosa

3.3 Metode Praktikum

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

1. Mengambil larutan benedict sebanyak 2ml dan memasukannya kedalam


tabung reaksi
2. Menambahkan 3-4 tetes larutan Na2CO3 dan larutan glukosa

viii
3. Kocok sampai rata, diamkan sebentar, kemudian larutan dibagi menjadi 2
bagian yang satu dipanaskan diatas penangas air selama 5 menit
4. Kemudian dinginkan dengan air mengalir, yang satu didiamkan
5. Bandingkan tabung reaksi yang satu dengan yang lainya
6. Amati dan catat perubahan yang terjadi

ix
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum

 Gambar bahan sebelum dipanaskan di suhu 70-100 °C


Gambar 1.1

 Gambar saat di panaskan


Gambar 1.2

x
 Gambar setelah di panaskan
Gambar 1.3

4.2. Pembahasan

Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia selain protein


dan lemak. Karbohidrat yang mempunyai rumus empiris CH2O ini juga
mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik.

Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula


(karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan
beberapa disakarida seperti maltosa dan glukosa.

Pada percobaan uji benedict glukosa 1% dan campuran reagen


benedict menghasilkan warna biru. Setelah dipanaskan warnanya berubah
mejadi merah bata pekat. Memiliki endapan yang kasar dan jumlahnya lebih
sedikit dengan waktu 5 menit adalah waktu yang digunakan glukosa untuk
berubah warna. Begitu pula pada uji benedict dengan maltosa 1% perlakuannya
sama namun setelah dipanaskan selama 5 menit perubahan warna yang terjadi
berwarna hijau tua (gelap). Terjadinya perubahan warna ini menunjukkan reaksi
positif benedict karena tergolong monosakarida dan memiliki ikatan sederhana
yang dapat direduksi oleh reagen benedict. Karena tujuan dari reaksi benedict ini

xi
untuk menunjukkan adanya gula pereduksi pada suatu ikatan. Terbentuknya
endapan merah bata dan hijau tua ini sebagai hasil ion pereduksi dari Cu2+
menjadi ion Cu+ oleh suatu gugus aldehid (keton bebas) yang tergandung dalam
gula reduksi yang berlangsung dalam suasana alkalis.

xii
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang dilakukan mengenai uji benedict dapat disimpulkan


bahwa:

1. Karbohidat adalah salah satu makronutrien, yaitu nutrisi yang diperlukan


tubuh dalam jumlah besar dan dapat menghasilkan energi karena mengandung
kalori.
2. Uji Benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula( karbohidrat)
pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa
disakarida.
3. Uji beneditct dilakukan untuk mengetahui larutan Na2Co3( Natrium karbonat)
yang bila direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus keton bebas.
Reaksi positifnya ditandai dengan adanya endapan berwarna merah bata dan
hijau tua.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Mukti, kana satria arif. 2018.Analisis kandungan karbohidrat

Qalsum, Umi. 2015. Analisis kadar karbohidrat,

Sastrohamidjojo, Hardjono. 2005. Kimia Organik Stereokimia, Karbohidrat, Lemak,


dan Protein

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,


hewan, atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah
lipid. Untuk memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab
senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau
mirip. Sifat kimia dan fungsi biologinya juga berbeda-beda. Walaupun demikian
para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang
mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan dalam satu kelompok yang
disebut lipid.

Lemak sama dengan minyak. Seperti juga karbohidrat, lemak


merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada
berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan yang berasal dari hewan dan
bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. Bahan makanan yang berasal dari
hewan yang mengandung lemak adalah daging, jeroan, krim, susu, mentega, dan
sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang
mengandung lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan
lain-lain.

Adapun sifat fisika yang dimaksud di atas adalah tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik, misalnya eter, aseton,
kloroform, benzena, yang sering disebut “pelarut lemak”. Yang kedua adalah ada
hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya, mempunyai kemungkinan
digunakan oleh makhluk hidup.

1.2 Tujuan Percobaan

xv
Tujuan dari percobaan Uji kelarutan adalah untuk mengetahui kelarutan
lemak dan pelarut organik yang berbeda.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Lemak

Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani
yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan
kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya
yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri
atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen

Minyak dan Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk


golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat dialam serta tidak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar , contohnya dietil eter,
kloroform dan hidrokarbon lainnya. Lemak dan Minyak dapat larut dalam
pelarut yang disebut di atas karena lemak dan minyak mempunyai polaritas
yang sama dengan pelarut tersebut(Herlina, 2009).

Lemak sama dengan minyak. Seperti juga karbohidrat, lemak


merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada
berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan yang berasal dari hewan dan
bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. Bahan makanan yang berasal
dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jeroan, krim, susu,
mentega, dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari
tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang
tanah, kemiri, dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang
terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas
minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah
beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering kembali, maka

xvi
bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap. 1
gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman
untuk pengujian sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan
makanan.

Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan


menjadi tiga golongan yaitu :

1) Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu


gliserol dan tiga asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana
adalah lilin, malam atau plastisin (lemak sederhana yang padat pada
suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu
kamar).
2) Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa
bukan lemak seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein
yang merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Fosfolipd yang
merupakan gabungan antara lipid dengan fosfat.
3) Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses
hidrolisis lipid. Misalnya kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol.
Kolesterol merupakan komponen utama pada membran sel hewan dan
juga merupakan precursor (senyawa pemula) untuk membuat hormone
steroid, seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam hati
kolesterol digunakan untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan
beberapa garam empedu untuk penyerapan lemak. Contoh derivate
lemak yang lain adalah asam lemak yang merupakan asam organik
dalam bentuk lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.

Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua.


Pertama, asam lemak jenuh tubuh dan bersifat non esensial karena dapat
disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam
lemak jenuh berasal dari lemak hewani, misalnya mentega dan gajih.Kedua,
asam lemak tidak jenu, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh

xvii
tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu kamar.Asam lemak tidak jenuh
berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng, minyak kedelai, dan
minyak jagung.

Lemak mempunyai fungsi anatara lain sebagai berikut :

a. Sebagai sumber tenaga yang paling besar untuk satuan berat yang
sama dibandingkan bahan makanan lain,

b. Pembawa zat-zat makanan yang esensial,

c. Pelindung alat tubuh yang lunak,

d. Melindungi tubuh dari suhu yang rendah,

e. Bahan penyusun membran sel,

f. Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu


yang lama.

Lemak dan Minyak sebagai bahan pangan dibagi menjadi 2 golongan,

yaitu :

a. Lemak yang siap dikonsumsi tetapi tanpa dimasak (edible fat consumed
uncooked), misalnya mentega dan margarin.
b. Lemak yang dimasak bersama dengan bahan pangan atau dijadikan sebagai
penghantar panas dalam memasak bahan pangan, misalnya minyak goreng.
Lemak atau minyak yang ditambahkan kedalam bahan pangan, yang perlu
memenuhi persyaratan dan sifat-sifat tertentu. Sebagai contohnya yaitu
persyaratan yang digunakan untuk pembuatan mentega atau margarin yang
berbeda dengan persyaratan minyak yang dijadikan untuk shortening, minyak
goreng atau lemak (Ketaren, 2012)

xviii
BAB III

MATERI DAN METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanan pada tanggal 31 mei 2022 pikul 08.00-09.30


bertempat di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan
Universitas Mataram.

3.2 Materi Praktikum


3.2.1 Alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Pipet Tetes
2. Tabung Reaksi
3. Rak tabung reaksi

3.2.2 Bahan Praktikum


Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah:
1. Aquades 2 ml
2. Na2CO3 1%
3. Alkohol 2 ml
4. Chlorofoarm 2 ml
5. Petrolium Benzen 2 ml
6. Minyak Kelapa

3.2.3 Metode Praktikum


Uji kelarutan, 5 buah tabung reaksi yang masing-masing diisi
dengan 2 ml klorofrom,3 ml eter, 3 ml alcohol, 3 ml Na2CO3, dan 3

xix
ml H2O. Masukkan 2-3 tetes minyak kelapa kedalam masing-masing
tabung. Kocok dengan kuat dan diamankan kira-kira 5 menit. Amati
lihat peruahannya.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum

Bahan yang diuji Keterangan

Minyak kelapa + alkohol Bereaksi tapi tidak sempurna


Minyak kelapa + aquades Tidak bisa menyatu
Minyak kelapa + Na2CO3 Terjadi reaksi penyabunan
Minyak kelapa + chloform Larut dengan sempurna dan berwarna
bening
Minyak kelapa + petrolium benzene Larut dengan sempurna dan berwarna
bening
Tabel 1 : hasil reaksi lemak

4.2 Pembahasan

Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji


lemak kali ini dapat diketahui bahwa :

1. Alkohol
Pada uji lemak, alkohol yang di campurkan dan didiamkan selama 5
menit alkohol bereaksi tapi tidak sempurna hal itu menunjukkan bahwa
alkohol yang tidak mengandung lemak.
2. Aquadest

xx
Pada uji lemak, aquadest di campur dan didiamkan selama 5 menit
kemudian setelah 5 menit aquadest tidak bisa larut hal itu menunjukkan
bahwa aquadest tidak mengandung lemak.

3. Na2CO3
Pada uji lemak, Na2CO3 di campur dan didiamkan selama 5 menit
kemudian, setelah 5 menit terjadi reaksi penyabunan hal itu menunjukkan
bahwa Na2CO3 mengandung lemak.
4. Chloroform
Pada uji lemak, yang chloroform dicampur dan didiamkan selama 5
menit, kemudian setelah 5 menit larut secara sempurna, hal itu menunjukkan
bahwa chloroform mengandung lemak.

5. Petrolium Benzene

Pada uji lemak, petrolium benzene dicampur dan didiamkan selama 5


menit, kemudian setelah 5 menit larut dengan sempurna hal itu menunjukkan
bahwa petrolium benzene mengandung lemak

xxi
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan pada praktikum uji lemak dengan


menggunakan contoh bahan-bahan (alkohol, aquades, Na2CO3, chloroform,
petrolium benzene), maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung
lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak.

xxii
DAFTAR PUSTAKA

Binaraga,Forum.,TopikASP2007http://www.binaraga.info/forum/topic.asp?
TOPIC_ID=4,(Diakses 28 Mei 2021)

Anonim,WingedBeanRecipes,http://www.echotech.org/mambo/images/DocMan/
Wingedbe.pdf

Wingedbean racipes,(Diakses 28 Mei 2021 )

http://woyojoz.blogspot.com/2011/01/laporan-praktikum-biologi-uji-
makanan_27.html

(Diakses 30 Mei 2021)

http://lindadoang.blogspot.com/2013/12/laporan-praktikum-uji-makanan-
kesehatan.html

(Diakses 30 Mei 2021)

Abercrombie,M.M Hickman,M.h.Johson,dan M,Thain,1993.Kamus Lengkap


Biologi,Jakarta:

Erlangga.

Samsuri,Istamar dkk,2004. Biologi SMA kelas XI. Erlangga : Malang

xxiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh manusia
sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan. Dalam protein terdapat
sumber energi dan zat pengatur jaringan tubuh Protein juga berguna sebagai
biokatalisator enzim dalam proses kimia.
Protein biasanya didapat dari makanan yang kita konsumsi, baik dari
hewan maupun tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan disebut dengan
protein hewani misalnya telur, daging, susu dan ikan. Protein yang berasal dari
tumbuhan disebut protein nabati meliputi kacang, kedelai, jagung, gandum,
jamur, dan buah-buahan.
Protein mempunyai fungsi penting yaitu untuk pertumbuhan,
memperbaiki sel tubuh yang rusak, bahan pembentuk plasma kelenjar, hormone,
dan enzim, cadangan energi jika terjadi kekurangan, menjaga keseimbangan
asam basa darah.
Protein merupakan rangkaian asam-asam amino yang sekjennya
ditentukan oleh kode genetik. Beberapa asam amino yang menyusun tidak dapat
disintesis dalam tubuh (asam aminoesensial) sehingga harus didapatkan dari
makanan yang dikonsumsi.
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana identifikasi protein berdasarkan sifatnya?

xxiv
1.3 Tujuan
Untuk mengidentifikasi protein berdasarkan sifatnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Protein

Protein merupakan salah satu zat gizi penting yang diperlukan untuk
mendukung Proses tumbuh kembang manusia, khususnya sebagai zat pembangun
untuk membentuk sel-sel baru, enzim, hormon, antibodi, pengangkut zat-zat gizi
ke berbagai organ target, dan sebagai salah satu sumber energi.Di dalam dunia
industri, keberadaan protein sangat dibutuhkan sebagai bahan baku atau bahan
tambahan untuk memperbaiki karakteristik produk yang dihasilkannya. Hal-hal
tersebut berkaitan dengan sifat-sifat fungsional yang dimilikinya. Protein
berkualitas tinggi dapat diformulasikan ke dalam berbagai produk untuk berbagai
tujuan Seperti meningkatkan kadar protein bagi populasi yang Kekurangan gizi.
(Made Astawan,dkk,2020:1-3)

Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptida. Tiga per
empat zat padat tubuh terdiri dari protein. Banyak protein terdiri dari beberapa
ikatan kompleks dengan fibril atau disebut dengan protein fibrosa.(Eddy
Suprayitno,2017:17)

xxv
Protein merupakan komponen makro molekul utama yang dibutuhkan
makhluk hidup. Fungsi protein lebih diutamakan untuk sintesis protein-protein
baru sesuai kebutuhan tubuh.(R.Susanti,dkk,2016:98-99)

2.2 Jenis Protein

Berbagai jenis protein dihasilkan melalui banyak mekanisme, mulai dari


regulasi transkripsi, proses pascatranskripsi, proses translasi yang
mengombinasikan 20 jenis asam amino Penyusun sampai proses pascasjnteais
protein. Mekanisme-mekanisme tersebut memungkinkan terbentuknya berbagai
jenis protein dari variasi yang jauh lebih banyak.(Maggi,dkk,2010:2)

Protein merupakan komponen makro molekul utama yang dibutuhkan


makhluk hidup. Fungsi protein lebih diutamakan untuk sintesis protein-protein
baru sesuai kebutuhan tubuh.(R.Susanti,dkk,2016:98-99)

2.3 Fungsi Protein

Protein memiliki banyak fungsi diantaranya sebagai enzim hormon dan


antibodi. Protein merupakan senyawa organik kompleks dengan bobot molekul
tinggi. Protein merupaka. Suatu polimer yang terdiri dari monomer monomer
asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida.(Sawitri,dkk,2014:68-69)

xxvi
BAB III

MATERI DAN METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2022 pada pukul 08.00-
09.30 bertempat di Laboratorium Nutrisi dan Makanan ternak, Fakultas
Peternakan, Universitas Mataram.

3.2 Materi Praktikum

3.2.1 Alat Praktikum

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

1) Bulb pipet
2) Pipet tetes
3) Pipet ukur
4) Rak tabung reaksi
5) Tabung Reaksi

3.2.2 Bahan Praktikum

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

1. CuSO4 1% 3 tetes
2. Larutan Protein ( Albumin ) 2 ml
3. NaO4 40% 1 ml
4. ZnSO4 1% 3 tetes
3.3 Metode Praktikum
3.3.1 Uji Pengendapan

Adapun metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

1. Memasukkan 2 ml larutan albumin ( protein ) ke dalam tabung


Reaksi

xxvii
2. Menambahkan 2-3 tetes larutan ZnSO4 ke dalam tabung reaksi yang
berisi larutan Albumin
3. Mengamati Perubahan yang terjadi
3.3.2 Uji Biuret
Adapun metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Memasukkan 2 ml larutan Albumin ( protein ) ke dalam tabung reaksi
2. Menambahkan 1 ml larutan NaOH 40%
3. Menambahkan 2-3 tetes larutan CuSO4 1%
4. Mengamati perubahan warna yang terjadi

xxviii
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan Praktikum

Gambar 1.4 : protein uji pengendapan dan uji biuret

Dari praktikum yang telah kami lakukan kami mendapatkan hasil


analisis yaitu pada uji Pengendapan setelah 2 ml larutan albumin (protein )
digabung dengan 3 tetes ZnSO4 1% yag terjadi adalah larutan terjadi
pengendapan. Sedangkan pada uji biuret ketika 2 ml larutan albumin
( protein ) digabungkan dengan 1 ml NaOH dan 3 tetes CuSO4 maka terjadi
rekasi perubahan warna menjadi warna ungu.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan menggunakan 2


ml larutan protein. Pada uji pengendapan awalnya larutan protein berwarnah
bening kemudian di tambahkan dengan 2-3 tetes larutan ZnSo4. Larutan
berubah menjadi warna putih keruh yang tidak teratur.

xxix
Pada uji biuret menggunakan 2 ml larutan protein. Awalnya larutan
protein berwarna bening kemudian ditambah kan dengan 1 ml larutan NaOH
40% setelah itu ditambahkan 2-3 tetes larutan CuSO 4 1%. Larutan berubah
menjadi waarna ungu. Dalam hal ini terbentuk warna ungu menunjukan
bahwa pada larutan protein tersebut mengandung protein dan memiliki
peptida.

xxx
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa uji protein dapat
dilakukan dengan cara uji pengendapan dan uji biuret. Penambahan larutan ZnSO 4 dengan
larutan protein pada uji pengendapan menghasilkan warna putih keruh tidak beraturan
sedangkan pada uji biuret ditambahkan larutan NaOH 40% dan larutan CuSO 4 1% pada
larutan protein larutan tersebut berubah menjadi warna ungu.

xxxi
DAFTAR PUSTAKA

K.N Sawitri,dkk. 2014. Analisa pasangan jembatan garam residu Pada kestabilan
termal protein. Jurnal Biofisika 10 (1)

Made Astawan,dkk. 2020. Isolat protein. Bogor. IPB Press

Maggy Thenawidjaja,dkk. 2010. PROTEIN. Jakarta. Gramedia Widiasarana


Indonesia

Prof.Dr.Eddy Suprayitno. 2017. Metabolisme protein. Malang. UB Press

R.Susanti,dkk. 2016. Profil protein susu dan produk olahannya. Jurnal MIPA 39 (2)

xxxii

You might also like