You are on page 1of 18

Kaharja dan Eva Latipah, 3HQJDUXK .

RQVHOLQJ ,VODPL 6ROXWLRQ )RFXVHG %ULHI 7KHUDS\

PENGARUH KONSELING ISLAMI


SOLUTION FOCUSED BRIEF THERAPY
TERHADAP SELF-ESTEEM SISWA MTsN BANTUL KOTA
TAHUN 2015/2016

Kaharja
Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri Bantul Kota
NDKDUPX]D#JPDLO FRP

Eva Latipah
Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
HYDODWLSDK#\DKRR FR LG

Abstract
7KLV UHVHDUFK DLPV WR GHWHUPLQH LQIXOHQFH RI ,VODPLF FRXQVHOLQJ VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\ WR VHOI
HVWHHP RI VWXGHQWV RI 07V 1HJHUL %DQWXO .RWD LQ \HDU RI 5HVHDUFK VXEMHFWV ZHUH IRXU
VWXGHQWV RI 07V 1HJHUL %DQWXO .RWD &RXQVHOLQJ WR HDFK VXEMHFW WRRN SODFH LQ IRXU VHVVLRQV DQG
HDFK VHVVLRQ ODVWHG DERXW PLQXWHV 'HVLJQ RI WKH UHVHDUFK ZDV RQH JURXS SUH WHVW DQG SRVW WHVW
GHVLJQ GHVLJQ UH WUHDWPHQW L H E\ PHDVXULQJ VHOI HVWHHP RI VWXGHQWV EHIRUH DQG DIWHU WUHDWPHQW
7KH PHDVXUHPHQW LV GRQH E\ XVLQJ VHOI HVWHHP VFDOH DGRSWLRQ RI VHOI HVWHHP VFDOH RI &RSHUVPLWK ZLWK
PRGLÀFDWLRQV 'DWD ZHUH DQDO\]HG XVLQJ :LOFR[RQ :LOFR[RQ 6LJQHG 5DQJH 7HVW 7KH VFRUH RI WHVWV
ZHUH DQDO\]HGE\ XVLQJ 6366 VHULHV IRU ZLQGRZV
5HVXOWV VKRZHG WKDW ,VODPLF FRXQVHOLQJ VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\ ZDV HIIHFWLYH WR VHOI HVWHHP
IURP ORZ FDWHJRU\ LQWR KLJK FDWHJRU\ DIWHU WUHDWPHQW %DVHG RQ UHVXOWV RI DQDO\VLV
VLJQLÀFDQFH YDOXH RI SUH DQG SRVW WHVW ZDV S ,W FDQ EH FRQFOXGHG WKDW WKHUH ZDV HIIHFWLYH
LQÁXHQFH RI ,VODPLF FRXQVHOLQJ VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\ WR VHOI HVWHHP 5HVXOWV RI TXDQWLWDWLYH
DQDO\VLV ZDV WKDW ,VODPLF FRXQVHOLQJ VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\ SURYLGHG PRUH RSWLPDO UHVXOWV
ZKHQ LW ZDV JLYHQ WR VXEMHFWV ZKR KDG LQWHOOHFWXDO FDSDFLW\ RI DYHUDJH XSSHU DQG DFWLYH GXULQJ WKHUDS\
LQ SURJUHVV
Keywords VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\ ,VODPLF FRXQVHOLQJ VHOI HVWHHP

Abstrak
3HQHOLWLDQ LQL EHUWXMXDQ XQWXN PHQJHWDKXL SHQJDUXK NRQVHOLQJ ,VODPL VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\
XQWXN PHQLQJNDWNDQ VHOI HVWHHP VLVZD 07V 1HJHUL %DQWXO .RWD SDGD 7DKXQ 6XE\HN
SHQHOLWLDQ LQL DGDODK VLVZD 07V 1 %DQWXO .RWD \DQJ EHUMXPODK HPSDW RUDQJ \DQJ PHQJDODPL
VHOI HVWHHP UHQGDK .RQVHOLQJ SDGD PDVLQJ PDVLQJ VXE\HN EHUODQJVXQJ GDODP VHVL GDQ VHWLDS VHVLQ\D
EHUODQJVXQJ VHNLWDU PHQLW 3HQHOLWLDQ LQL GLUDQFDQJ PHQJJXQDNDQ RQH JURXS SUH WHVW DQG SRVW WHVW
GHVLJQ GHVDLQ SHUODNXDQ XODQJ GHQJDQ PHQJXNXU VHEHOXP GLEHULNDQ SHUODNXDQ GDQ VHWHODK GLEHULNDQ
SHUODNXDQ 3HQJXNXUDQ VHOI HVWHHP GLODNXNDQ GHQJDQ PHQJJXQDNDQ VNDOD VHOI HVWHHP DGRSVL GDUL VNDOD
VHOI HVWHHP &RSHUVPLWK GHQJDQ PRGLÀNDVL 'DWD SHQHOLWLDQ GLDQDOLVLV GHQJDQ PHQJJXQDNDQ DQDOLVLV
XML :LOFR[RQ :LOFR[RQ 6LJQHG 5DQJN 7HVW
+DVLO DQDOLVLV PHQXQMXNNDQ EDKZD NRQVHOLQJ ,VODPL VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\ WHUEXNWL HIHNWLI
PHQLQJNDWNDQ VHOI HVWHHP GDUL NDWHJRUL UHQGDK PHQMDGL NDWHJRUL WLQJJL VHWHODK GLEHUL
SHUODNXDQ +DVLO DQDOLVLV GLWHPXNDQ EDKZD WHUGDSDW SHQJDUXK EHUXSD SHQLQJNDWDQ VHOI HVWHHP VLVZD

99
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

DQWDUD VNRU SUH WHVW GDQ SRVW WHVW GHQJDQ QLODL VLJQLÀNDQVL S +DVLO DQDOLVLV NXDQWLWDWLI
PHQXQMXNNDQ EDKZD NRQVHOLQJ ,VODPL VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\ DNDQ PHPEHULNDQ KDVLO \DQJ OHELK
RSWLPDO DSDELOD GLEHULNDQ NHSDGD VXE\HN \DQJ PHPLOLNL NDSDVLWDV LQWHOHNWXDO UDWD UDWD DWDV GDQ DNWLI
VHODPD WHUDSL EHUODQJVXQJ
Kata kunci VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\ NRQVHOLQJ ,VODPL VHOI HVWHHP

Pendahuluan yang ada, cenderung pasif atau diam,


6HOI HVWHHP merupakan kebutuhan sehingga terlihat tidak memahami
mendasar manusia yang sangat kuat kemampuan dirinya. Gambaran
yang memberikan kontribusi penting tersebut mengindikasikan bahwa siswa
dalam proses kehidupan yang sangat itu memiliki VHOI HVWHHP rendah. Hal ini
diperlukan untuk perkembangan yang sesuai dengan penelitian di Amerika
normal dan sehat sehingga memiliki nilai Serikat diperkirakan antara 15-50% anak
untuk bertahan hidup. Permasalahan berbakat namun prestasinya kurang
VHOI HVWHHP berpengaruh dengan prestasi (XQGHUDFKLHYHU) salah satu penyebabnya
akademik. Data observasi siswa adalah mereka memiliki VHOI HVWHHP
MTsN Bantul Kota yang mengalami rendah. 6HOI HVWHHP rendah merupakan
permasalahan VHOI HVWHHP rendah ketidakpercayaan atas kemampuan
menunjukkan bahwa siswa tersebut yang dimiliki.
mengalami kesulitan dalam sosialisasi, 6HOIHVWHHP diartikan sebagai penilaian
kelambatan mengerjakan tugas dan diri atas keberhargaan (ZRUWKLQHVV)
prestasi akademik kurang optimal. yang diekspresikan melalui sikap
6HOI HVWHHP bagi remaja sangat penting implisit maupun eksplisit seseorang
karena berpengaruh dalam menentukan terhadap dirinya sendiri (Schwarz,
kesuksesan dan kegagalan di berbagai 2010). 6HOI HVWHHP dimaknakan sebagai
tugas kehidupan remaja. Kegagalan pandangan mendasar atas dirinya
identitas remaja dalam mencapai tentang bagaimana merasa, menilai,
perkembangan dan prestasi akademik dan menghargai diri sendiri, mencakup
dapat menimbulkan siswa merasa tidak pandangan diri secara keseluruhan
percaya diri, malu merasa dikucilkan, DWDXSXQ VSHVLÀN VHSHUWL EDJDLPDQD
merasa tidak mampu, tidak berharga, perasaan seseorang tentang lingkungan
bahkan tidak ada motivasi untuk belajar. sosial, rasa tahu kelompok etnis, ciri-ciri
Kondisi ini dapat menimbulkan depresi ÀVLN NHWHUDPSLODQ GL ELGDQJ WHUWHQWX
akibat ketidaksesuaian antara harapan dan performansi sekolah (Heatherton
dan realita yang terjadi pada dirinya. & Wyland, 2003). Secara keseluruhan
Pada beberapa sekolah sering VHOI HVWHHP muncul dalam diri seseorang
dijumpai siswa yang menunjukkan ketika seseorang memiliki empat
perilaku kurang percaya diri. Perilaku hal berikut (Murk, 2006): SHUWDPD,
ini terlihat pada waktu takut untuk VLJQLÀFDQFH yakni adanya kepedulian,
diminta maju ke depan, takut mengalami penilaian dan afeksi yang diterima
kegagalan, tidak bisa menikmati individu dari orang lain. .HGXD, power
dan mengekpresikan suasana kelas (kekuatan) adalah kemampuan yang

100
Kaharja dan Eva Latipah, 3HQJDUXK .RQVHOLQJ ,VODPL 6ROXWLRQ )RFXVHG %ULHI 7KHUDS\

dimiliki untuk mengendalikan atau individu dengan VHOI HVWHHP tinggi dan
mempengaruhi orang lain. Kekuatan rendah seperti yang tampak dalam
ini ditandai dengan adanya pengakuan uraian berikut (Larasati, 2011).
dan rasa hormat yang diterima individu Karakter Individu dengan VHOI
dari orang lain. .HWLJD, YLUWXH (kebajikan) HVWHHP tinggi dengan ciri-ciri: merasa
adalah ketaatan terhadap etika dan puas dengan dirinya, lebih sering
norma moral pada masyarakat. Hal ini mengalami rasa senang dan bahagia,
ditandai oleh ketaatan untuk menjauhi bangga menjadi dirinya sendiri,
tingkah laku yang dilarang dan menanggapi pujian dan kritik sebagai
individu merasa terbebas dari perasaan masukan, memandang hidup secara
yang tidak menyenangkan. &RPSHWHQFH positif dan dapat mengambil sisi positif
(kemampuan) adalah kemampuan dari kejadian yang dialami, menghargai
untuk berhasil sesuai dengan tujuan tanggapan orang lain sebagai umpan
yang dimiliki. &RPSHWHQFH ini ditandai balik untuk memperbaiki diri, menerima
oleh individu yang berhasil memenuhi peristiwa negatif yang terjadi pada diri
tuntutan prestasi dan kemampuan dan berusaha memperbaiki diri, mudah
individu dalam beradaptasi. untuk berinteraksi, berhubungan dekat
6HOI HVWHHP adalah konstruk psikolo- dan percaya pada orang lain, berani
gis yang penting karena merupakan mengambil resiko, bersikap positif pada
komponen utama dari pengalaman orang lain atau institusi yang terkait
sehari-hari individu. 6HOI HVWHHP dapat GHQJDQ GLULQ\D RSWLPLV GDQ EHUÀNLU
digolongkan menjadi harga diri tinggi konstruktif (dapat mendorong diri
dan harga diri rendah. Harga diri tinggi sendiri).
dapat mencapai posisi aman tergantung Adapun karakteristik VHOI HVWHHP
pada sejauhmana dapat mengontrol rendah dapat dilihat dengan ciri-ciri
keaslian diri, defensif, menunjukkan (Baumeister & Hutton, 1989): merasa
kebenaran, merupakan natural (alam tidak puas dengan diri, lebih sering
bawah sadar/implisit) perasaan harga mengalami emosi yang negatif (stress,
diri. sedih, marah), ingin menjadi orang
Terdapat perbedaan karakteristik lain atau berada di posisi orang lain,
antara individu dengan VHOI HVWHHP tinggi sulit menerima pujian, tetapi terganggu
dan rendah. Individu dengan VHOI HVWHHP oleh kritik, sulit menerima kegagalan
tinggi lebih mandiri dan lebih mampu dan kecewa berlebihan saat gagal,
mengarahkan diri. Namun berbeda memandang hidup dan berbagai
dengan individu yang mempunyai harga kejadian dalam hidup sebagai hal yang
diri rendah menunjukkan beberapa negatif, menganggap tanggapan orang
karakter tertentu antara lain memiliki lain sebagai kritik yang mengancam, dan
masalah interpersonal, mengalami membesar-besarkan peristiwa negatif
kegagalan akademis, ketergantungan, yang pernah dialami. Dalam konteks
perlawanan terselubung, depresi, kesehatan mental, harga diri memiliki
kecemasan. Rosenberg dan Owens peran penting. Individu yang memiliki
menjabarkan lebih lanjut karakteristik harga diri tinggi berarti memandang

101
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

dirinya secara positif. Individu dengan tersebut mendorong kecenderungan


harga diri tinggi sadar akan kelebihan- berkembangnya konseling Islami.
kelebihan yang dimilikinya dan Gania menyatakan bahwa sekitar 40 %
memandang kelebihan lebih penting dari orang yang mengalami kegelisahan jiwa
kelemahannya. Individu yang memiliki lebih banyak meminta bantuan kepada
harga diri rendah memandang secara agamawan.
negative, pandangan individu dari Konseling spiritual (Islami) pada
perspektif kelemahan diri, dan terfokus dasarnya merupakan bantuan yang
pada kelemahan dirinya (Pelham & diberikan kepada individu agar
6ZDQ GDODP $QLQGLWR $GLWRPR 6RÀD memperoleh pencerahan diri dalam
Retnowati, 2004). memahami dan mengamalkan nilai-
Kemajuan teknologi dan ilmu nilai agama melalui uswatun khasanah,
pengetahuan dalam kehidupan seka- pembiasaan atau pelatihan, dialog, dan
rang menimbulkan dampak negatif pemberian informasi yang berlangsung
suasana yang tidak memberikan keba- sejak usia dini sampai dewasa.
hagiaan batiniah. Dewasa ini ber- Konsep konseling Islami dimak-
kembang kecenderungan untuk menata nai sebagai konseling yang mendasari
kehidupan yang berlandaskan nilai- diri adanya keimanan kepada Allah
nilai spiritual. Suasana keluarga yang SWT sebagai pencipta dan penguasa
harmonis berlandaskan nilai-nilai religi dunia yang sanggup mengubah dan
yang kuat akan menumbuhkan kua- menentukan kondisi apapun di dunia
litas manusia agamis yang memiliki ini. Hamdan Bakran Adz-Dzaky
ketahanan dan keberdayaan. Kondisi PHQGHÀQLVLNDQ EDKZD NRQVHOLQJ
ini menurut Charlene menyebut se- ,VODP DGDODK VXDWX DNWLÀWDV PHPEH
bagai VSLULWXDO ZHOOQHVV yang berarti se- rikan bimbingan, pelajaran, dan pe-
bagai suatu keadaan yang tercermin doman kepada individu yang me-
dalam keterbukaan terhadap dimensi minta bimbingan (klien) dalam hal
spiritual yang memungkinkan ke- bagaimana seharusnya seorang klien
terpaduan spiritualitas dirinya de- dapat mengembangkan potensi akal
ngan dimensi kehidupan lainnya, ÀNLUDQQ\D NHMLZDDQQ\D NHLPDQDQ GDQ
sehingga mengoptimalkan potensi keyakinan serta dapat menanggulangi
untuk pertumbuhan dan perwujudan problematika hidup dan kehidupannya
diri (Westgate, 1996). Individu yang dengan baik dan benar secara mandiri
memiliki empat dimensi spiritual yang berparadigma kepada Al Qur’an
yaitu, 1) 0HDQLQJ RI OLIH ,QWULQVLF dan As-Sunnah Rasulullah SAW (Gania,
YDOXH WUDQVFHQGHQFH FRPPXQLW\ RI 1994).
VKDUH YDOXHV DQG VXSSRUW, yang tercakup Hidayah Islam yang mengandung
dalam VSLULWXDO ZHOOQHVV, telah memiliki petunjuk-petunjuk tentang pelaksanaan
kemampuan untuk mewujudkan konseling Islami seperti pada Surat al-
dirinya secara bermakna dalam di- Ashr Ayat 1-3 yang artinya sebagai
mensi-dimensi hidup secara terpadu berikut:
dan utuh (Westgate, 1996). Kondisi

102
Kaharja dan Eva Latipah, 3HQJDUXK .RQVHOLQJ ,VODPL 6ROXWLRQ )RFXVHG %ULHI 7KHUDS\

'HPL PDVD 6HVXQJJXKQ\D PDQXVLD Dasar ayat tersebut di atas mem-


LWX EHQDU EHQDU GDODP NHUXJLDQ NHFXDOL berikan tuntunan akan pelaksanaan
RUDQJ RUDQJ \DQJ EHULPDQ GDQ PHQJHUMDNDQ konseling Islami. Seseorang yang me-
DPDO VDOHK GDQ QDVHKDW PHQDVHKDWL VXSD\D ngalami ujian berupa permasalahan hi-
PHQWDDWL NHEHQDUDQ GDQ QDVHKDW PHQDVHKDWL dup diharapkan menyandarkan semua
VXSD\D PHQHWDSL NHVDEDUDQ 4 6 DO
permasalahan pada Allah SWT semata.
$VKU
Keimanan dalam diri seseoranglah yang
Ayat ini mengandung hikmah bahwa akan menuntun diri dalam berperilaku
setiap orang hendaknya selalu beriman dan bersikap menghadapi beban per-
kepada Allah SWT dan menyandarkan masalahan dirinya. Seseorang harus
diri pada-Nya atas semua yang terjadi bersabar dan berharap hidayah solusi
dan berharap Allahlah yang membuat permasalahan datang dari Allah SWT.
dan menjadikan sesuatu atas kehendak- Keimanan ketauhidan dan percaya
Nya. Setiap orang hendaknya saling bahwa permasalahan hidup sepenuhnya
beramar makruf, saling menasehati disandarkan kepada Allah SWT semata,
kebenaran dan kesabaran. yang melandasi konseling ini. Peneliti
Allah SWT juga yang Maha Konse- menggunakan konseling VROXWLRQ IRFXVHG
lor atau Maha Terapis sebagaimana EULHI WKHUDS\ berlandaskan keimanan
GDODP ÀUPDQQ\D SDGD 6XUDW <XQXV D\DW kepada Allah SWT diharapkan akan
108-109 yang artinya sebagai berikut: menuntun proses individu dalam
´.DWDNDQODK ´+DL PDQXVLD VHVXQJJXKQ\D mengatasi permasalahan VHOI HVWHHP.
WH,DK GDWDQJ NHSDGDPX NHEHQDUDQ Konseling SFBT atau VROXWLRQ IRFXVHG
$O 4XUDQ GDUL 7XKDQPX VHEDE LWX WKHUDS\ (SFT) atau disebut juga konseling
EDUDQJVLDSD \DQJ PHQGDSDW SHWXQMXN PDND berfokus adalah bentuk terapi singkat
VHVXQJJXKQ\D SHWXQMXNLWX XQWXNNHEDLNDQ
yang dibangun di atas kekuatan konseli
GLULQ\D VHQGLUL 'DQ EDUDQJVLDSD \DQJ
dengan membantunya memunculkan
VHVDW PDND VHVXQJJXKQ\D NHVHVDWDQQ\D
dan mengkonstruksikan solusi pada
LWX PHQFHODNDNDQ GLULQ\D VHQGLUL 'DQ
problem yang dihadapinya. Terapi ini
DNX EXNDQODK VHRUDQJ SHQMDJD WHUKDGDS
GLULPµ 'DQ LNXWLODK DSD \DQJ lebih mementingkan masa depan dari
GLZDK\XNDQ NHSDGDPX GDQ EHUVDEDUODK pada masa lalu atau masa kini (Palmers,
KLQJJD $OODK PHPEHUL NHSXWXVDQ GDQ 'LD 2011).
DGDODK +DNLP \DQJ VHEDLN EDLNQ\Dµ Konseling dengan pendekatan SFBT
4 6 <XQXV adalah salah satu jenis terapi yang pada
masa kini (SUHVHQW) dan masa depan
Ayat ini menjelaskan bahwa akan
(IXWXUH). Menurut Nichols, prinsip SFBT
datang kebenaran atau hidayah yang da-
adalah percaya bahwa inividu pada
tangnya dari Allah, maka seseorang yang
dasarnya memiliki kemampuan untuk
telah mendapat petunjuk maka akan
bertingkah laku secara efektif dalam
membimbingnya ke arah kebenaran dan
menyelesaikan masalahnya, hanya saja
menjauhkan kesesatan. Ayat ini juga
selama ini kemampuan tersebut tertutupi
mengarahkan pada sikap kesabaran,
oleh adanya anggapan negatif. Individu
keiklasan menerima ujian dan berusaha
diarahkan untuk lebih memperhatikan
sampai Allah memberikan petunjuk.

103
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

kelebihan-kelebihan yang dimiliki agar penghayatan dirinya akan masalah


tidak terpengaruh pada kegagalan yang yang ia alami serta keyakinannya
dialaminya (Nichols, 2010). Perubahan akan keberhasilan solusi yang ia
yang terjadi melalui pendekatan ciptakan.
SFBT akan bersifat konstan sehingga F 6ROXWLRQ )RFXVHG *RDOV yakni mencoba
dalam menyelesaikan masalah yang mengurai solusi-solusi yang lebih
harus digali lebih jauh adalah solusi- NHFLO NRQJNULW MHODV GDQ VSHVLÀN
solusi yang dapat diwujudkan serta dari focus ke solusi yang lebih
kompetensi dari individu tersebut, besar. Konseli diminta membingkai
bukan lagi seputar masa lalu yang kembali tujuan-tujuannya dan
menjadi pemicu munculnya masalah menjadikannya suatu solusi.
(Carlson, 2005). G ([FHSWLRQ TXHVWLRQ yakni meng-
SFBT dapat diaplikasikan ke ekplorasi pengecualian dengan cara
berbagai jenis masalah, baik dalam menggali saat-saat dimana konseli
konteks sekolah, praktek pribadi serta dalam mengenali solusi-solusi
berbagai jenis konseli mulai dari anak- potensial yang sebenarnya sudah
anak, remaja, pasangan, keluarga hingga dimiliki.
kasus individual orang dewasa. Pada Konseling Islami VROXWLRQ IRFXVHG EULHI
perkembangan selanjutnya, dengan WKHUDS\ merupakan bentuk terapi singkat
memperhatikan kebutuhan konseli akan yang dibangun di atas kekuatan konseli
adanya penanganan yang menyeluruh dengan membantunya memunculkan
dalam waktu singkat, dikenal dengan dan mengkonstruksikan solusi pada
6)%7 problem yang dihadapinya. Konseling
Konseling Islami sROXWLRQ IRFXVHG lebih mementingkan masa depan
EULHI WKHUDS\ dilaksanakan dengan (IXWXUH SHUIHFW). Konselor dan konseli
menggunakan beberapa teknik layanan. mencurahkan sebagian besar waktunya
Dalam buku 7KHRU\ 5HVHDUFK 3UDFWLFH untuk mengkonstruksi solusi ke depan
NDU\D $ODVGDLU - 0 menyebutkan bahwa daripada mengeksplorasi masalah
teknik 6ROXWLRQ )RFXVHG %ULHI 7KHUDS\ penyebab munculnya problem.
meliputi WKH PLUDFOH TXHVWLRQ JRDOV VHWWLQJ, Dari penjelasan di atas dapat
H[FHSWLRQ VFDOHV (Macdonald, 2007). disimpulkan bahwa konseling Islami
D 0LUDFOH TXHVWLRQ yakni memberikan VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\ merupakan
satu kepada individu agar ia dapat salah satu teknik dalam bimbingan
membayangkan bagaimana bila konseling yang menggunakan proses
keajaiban datang menghampirinya pengentasan masalah yang lebih fokus
dan semua permasalahannya dapat pada solusi permasalahan dengan
selesai. cara mengkonstruk solusi-solusi yang
E 6FDOLQJ TXHVWLRQV yakni meminta dilakukan secara Islami oleh konseli itu
kepada konseli untuk memberikan sendiri.
penilaian dari skala 0 atau 1 untuk Penelitian VHOI HVWHHP pada umum-
nilai paling buruk, hingga skala 10 – nya berkisar pada tiga konseptualisasi,
sebagai nilai paling buruk mengenai dan masing-masing konseptualisasi

104
Kaharja dan Eva Latipah, 3HQJDUXK .RQVHOLQJ ,VODPL 6ROXWLRQ )RFXVHG %ULHI 7KHUDS\

diperlakukan secara independen. sekolah dapat memecahkan masalah


Pertama, penelitian harga diri berfokus remaja tersebut yakni salah satunya
pada proses yang menghasilkan atau berbentuk layanan konseling. Konseling
yang menghambat diri, misalnya singkat merupakan alternatif konselor
Copersmith tahun 1967. Kedua, dalam memberikan layanan yang
Penelitian harga diri diteliti dengan mengutamakan kebutuhan kepraktisan,
mencatat motif kecenderungan orang HIHNWLÀWDV GDQ HÀVLHQVL ZDNWX NHQGDOD
untuk berperilaku dengan cara menjaga dan intervensi berfokus pada intervensi
dan meningkatkan evaluasi positif \DQJ VSHVLÀN XQWXN PHQFDSDL KDVLO
dari diri oleh Kaplan tahun 1975, dan yang dinginkan oleh konseli (Gladding
Ketiga, penelitian harga diri dengan , 2009).
fokus pada penyangga (ketahanan) Konseling singkat VROXWLRQ IRFXVHG
untuk memberikan perlindungan dari EULHI WKHUDS\ (SFBT) biasa disebut sebagai
pengalaman yang berbahaya oleh terapi berfokus solusi. Konseling ini
longmore & Demaris tahun 1997. merupakan bentuk terapi singkat yang
Penelitian yang dilakukan oleh dibangun di atas kekuatan konseli
Plummer menunjukkan bahwa harga dengan membantunya memunculkan
diri rendah remaja berhubungan dengan dan mengkonstruksikan solusi pada
tingginya tingkat depresi, putus asa problem yang dihadapi (Stepen Palmer,
dan ide-ide bunuh diri. Hasil penelitian 2011). Konseling dalam pendekatan
yang dilakukan oleh Donnellan, juga IRFXV VROXWLRQ ini, antara konselor dan
menunjukkan bahwa harga diri yang konseli mencurahkan sebagian besar
rendah berkaitan dengan masalah waktunya untuk mengeksplorasi ma-
eksternalisasi seperti perilaku agresif salah. Konselor dan Konseli mencoba
dan perilaku antisosial pada remaja dan PHQGHÀQLVLNDQ VHMHODV PXQJNLQ KDO
mahasiswa. Rendahnya VHOI HVWHHP ini yang ingin dilihat konseli di dalam
menyebabkan permasalahan individual kehidupannya. Konseling fokus ini
seperti rasa malu (VK\QHVV), kesepian, berusaha membangun rasa kerjasama
keterasingan, rendahnya performansi antara konselor dan konseli. Konseli
di sekolah, depresi, melukai diri dipandang kompeten dan berdaya untuk
sendiri, bunuh diri, dan DQRUH[LD mengembangkan kemampuan diri
QHUYRVD (Heatherton, 2003). Selain itu dalam mengatasi permasalahannya.
rendahnya VHOI HVWHHP juga berdampak Penggunaan SFBT ternyata efektif
pada masalah sosial seperti kenakalan dilakukan untuk menangani suatu
remaja, kekerasan, kriminalitas, dan permasalahan psikologis individu.
penggunaan obat terlarang (Hewitt, Hal ini terbukti dengan adanya hasil
2009). penelitian Inayah Agustin, yang berjudul
Fakta-fakta di atas memberikan Terapi dengan pendekatan VROXWLRQ
pemahaman bahwa ada permasalahan IRFXVHG pada individu yang mengalami
remaja terkait hubungan masalah TXDUWHUOLIH FULVLV Hasil penelitian
perilaku harga diri dan harga diri menunjukkan bahwa konseling SFBT
rendah. Kenyataan tersebut menuntut dapat mengurangi tingkat TXDUWHUOLIH

105
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

pada individu dalam kaitan pekerjaan, Berdasarkan latar belakang di atas, maka
pendidikan dan persiapan untuk rumusan masalah dalam penelitian
menikah (Inayah Agustin, 2011). ini adalah apakah konseling Islami
(IHNWLÀWDV NRQVHOLQJ 6ROXWLRQ VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\ berpengaruh
IRFXVHG terlihat dari hasil penelitian terhadap peningkatan VHOI HVWHHP?
Danang Setyo Baskoro, yang berjudul
model VROXWLRQ IRFXVHG EULHI JURXS WKHUDS\ Metode
dapat mengurangi agresif remaja. Hasil Variabel terikat dalam penelitian
penelitian membuktikan bahwa remaja ini adalah self-esteem, yaitu penilaian
yang mengalami agresif perilaku dan seseorang yang diberikan atas dirinya
diterapi dengan pendekatan VROXWLRQ sendiri. 6HOI HVWHHP ini diukur dengan
IRFXVHG ini dapat berhasil diturunkan skala VHOI HVWHHP sebelum dan setelah
DJUHVLÀWDVQ\D %DVNRUR diberikan treatmen.Variabel bebas
Konseling dengan Pendekatan dalam penelitian ini adalah konseling
6ROXWLRQ)RFXVHG%ULHI7KHUDS\ (SFBT) lebih VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\. Program
menekankan pada kesadaran konseli, konseling ini adalah program konseling
mengakui kekuatan potensi konseli, singkat berfokus solusi yang disusun
dan berfokus kepada solusi (Cunana, untuk mengembangkan peningkatan
2003). Karena SFBT menekankan pada VHOI HVWHHP dengan teknik Islami. Teknik
konseli untuk mengambil keputusan, Islami dikaitkan dengan nilai-nilai
maka Konseling dengan pendekatan ini keagamaan yang mendasari subyek
sangat cocok diterapkan pada konseli dalam melihat permasalahan diri dan
yang mengalami permasalahan harga adanya hidayah dari Allah yang akan
diri (VHOI HVWHHP) rendah. Terkait dengan mengubah kondisi seseorang menjadi
harga diri, lingkungan sekolah yang lebih baik.
penuh tuntutan akademik (intelektual) Berdasarkan permasalahan peneli-
maupun interpersonal adalah potensi tian yang berjudul “Pengaruh konseling
sumber kritik terhadap harga diri, yang Islami VROXWLRQIRFXVHGEULHIWKHUDS\ sebagai
pada gilirannya bisa berdampak pada salah satu teknik Konseling Islami
kesehatan mental. untuk meningkatkan VHOI HVWHHP”maka
Berdasarkan hasil penelitian di atas penelitian ini termasuk dalam penelitian
VHOI HVWHHP berpengaruh pada psikologis kuantitatif dengan metode komparatif.
perkembangan belajar dan mental Penelitian ini digunakan penelitian
anak ke depan, maka penanganan eksperimen dengan jenis penelitian
anak yang mengalami krisis harga TXDVL H[SHULPHQW dengan metode RQH
diri harus ditangani dengan efektif. JURXS SUHWHVW DQG SRVWWHVW GHVLJQ yaitu
Mengingat konseling individual biasa eksperimen yang dilaksanakan pada
dilakukan belum membuahkan hasil satu kelompok saja tanpa pembanding.
yang efektif, peneliti tertarik untuk Pertama akan dilakukan pengukuran
meneliti tentang penanganan VHOI HVWHHP tes awal (SUH WHVW) selanjutnya akan
(harga diri) rendah dengan pendekatan diberikan treatmen dalam jangka
konseling 6ROXWLRQ )RFXVHG %ULHI 7KHUDS\. waktu tertentu, setelah itu dilakukan

106
Kaharja dan Eva Latipah, 3HQJDUXK .RQVHOLQJ ,VODPL 6ROXWLRQ )RFXVHG %ULHI 7KHUDS\

pengukuran kembali (SRVW WHVW). Skala VHOI HVWHHP yang telah dimodi-
Subyek dalam penelitian ini ÀNDVL WHUVHEXW GLXMLFREDNDQ NH VLVZD GL
adalah siswa MTs N Bantul Kota yang luar subyek penelitian sejumlah 30 orang.
berjumlah 4 orang dengan kriteria: Reliabilitas skala ini diestimasi dengan
subyek penelitian memiliki ciri VHOI analisis $OSKD &URQEDFK .RHÀVLHQ $OSKD
HVWHHP rendah yaitu mengkritik diri, &URQEDFK yang dihasilkan dari 40 item
mudah menyerah, suka menyalahkan WHUVHEXW DGDODK GHQJDQ NRHÀVLHQ
diri sendiri, menarik diri dari pergaulan korelasi item total yang telah terkoreksi
dengan teman-temannya di sekolah, bergerak dari angka 0,372 sampai 0,490.
lambat dalam mengerjakan tugas dan Dari 45 aitem setelah diuji validitas
prestasi belajar tidak optimal; subyek terdapat 5 item yang gugur, selanjutnya
penelitian menyadari bahwa dirinya item terpakai untuk penelitian sejumlah
saat ini berada dalam suatu krisis VHOI 40.
HVWHHP yang rendah dan mengeluhkan Tritmen yang dilakukan dalam
adanya kecemasan, kakacauan pikiran, penelitian ini adalah program konseling
PHPLOLNL ÀNLUDQ QHJDWLYH GDQ WLGDN ELVD yang dilaksanakan secara individual
konsentrasi dalam belajar; dan subyek kepada subyek penelitian. Modul
penelitian bersedia mengikuti seluruh yang digunakan dalam program ini
sesi konseling yang ada, yakni sebanyak PHUXSDNDQ PRGLÀNDVL GDUL PRGXO
4 (empat) sesi. yang disusun oleh Inayah Agustin
Pengumpulan data dilakukan 0RGLÀNDVL PRGXO GLODNXNDQ
dengan menggunakan skala VHOI HVWHHP, pada pengkaitan nilai-nilai keislaman
observasi dan wawancara. Penggunaan yang mendasari dalam pelaksanaan
skala merupakan metode utama dan konseling.
lainnya merupakan metode tambahan. Konseling VROXWLRQIRFXVHGEULHIWKHUDS\
Skala VHOI HVWHHP yang digunakan dilaksanakan dengan berpedoman
merupakan skala adaptif dari VFDOH VHOI pada modul yang telah disusun. Proses
HVWHHP &RSHUVPLWK \DQJ GLPRGLÀNDVL konseling ini berlangsung selama
Skala ini terdiri dari 40 item dengan kurang lebih 2 bulan dimana masing-
empat alternatif pilihan. Item-item yang masing subyek menjalani proses selama
disusun dalam skala tersebut merupakan 4 (empat) sesi. Tahapan dalam proses
pengembangan dari keempat dimensi konseling VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\
yang terkandaung dalam VHOI HVWHHP adalah sebagai berikut:
yakni dimensi SRZHU VLJQLÀFDQFH YLUWXH 1. Mengetahui permasalahan dan
dan FRPSHWHQFH Item -item disusun menetapkan tujuan (JRDOV)
dengan skala alternatif pilihan jawaban 2. Mengeksplorasi dinamika krisis
sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat yang dialami, perubahan-perubahan,
tidak setuju. Semakin tinggi skor yang serta situasi-situasi yang menjadi
diperoleh subyek semakin tinggi VHOI pengecualian (H[FHSWLRQV)
HVWHHP yang dimiliki subyek. Sebaliknya, 3. Mengeksplorasi potensi diri
semakin rendah skor yang diperoleh 4. Menentukan solusi dan terminasi.
subjek semakin rendah VHOI HVWHHPnya. Dinamika perkembangan psikologis

107
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

siswa dalam proses konseling VROXWLRQ Berdasarkan XML ZLOFR[RQ VLJQHG


IRFXVHG EULHI WKHUDS\ dievaluasi seberapa UDQJNV 7HVW diperoleh skor sebagai
pengaruhnya terhadap peningkatan berikut:
VHOI HVWHHP Evaluasi treatmen ini juga
diberikan melalui catatan observasi Tabel 2. Hasil Uji Komparatif Self-Esteem
antara Pre-test dan Post-test
mengenai proses pelaksanaan program, Pos-test-Pre-test
reaksi atau tanggapan siswa setelah Z -2.000a
mengikuti proses treatmen dan A Symp.Sign.(2-tailed) 0,46
perubahan yang dialaminya.
3UH WHVW pada subyek penelitian di- Berdasarkan out-put perhitungan
berikan pada keempat subyek sebelum di atas diketahui bahwa data $V\PS
dilakukan proses treatmen. Selanjutnya 6LJ ( WDLOHG S 'HQJDQ
SRVW WHVW dilakukan pada keempat subyek demikian Ho ditolak dan H1 diterima.
yang sama diberikan setelah mengikuti Ini artinya ada perbedaan skor VHOI HVWHHP
proses treatmen yakni dengan konseling antara SUH WHVW dan SRVW WHVW. Dengan
VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\ demikian dapat dikatakan bahwa
layanan konseling Islami VROXWLRQ IRFXVHG
Hasil Penelitian dan Pembahasan EULHI WKHUDS\ efektif untuk meningkatkan
Berdasarkan hasil uji komparatif VHOI HVWHHP siswa.
dengan menggunakan teknik analisis Berdasarkan hasil analisis data
XML W :LOFR[RQ 6LJQ 5DQN 7HVW pada skala diketahui bahwa terjadi peningkatan
VHOI HVWHHP antara SUH WHVW dan post-test VHOI HVWHHP antara sebelum dan setelah
diberikan terapi menunjukkan adanya dilaksanakan terapi dengan NRQVHOLQJ
SHUEHGDDQ \DQJ VLJQLÀNDQ S +DO VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\ Hasil pe-
ini juga dipertegas oleh skor rata-rata nelitian tersebut menunjukkan keber-
SRVW WHVW (Mean= 123,50) pada SRVW WHVW hasilan subyek dalam meningkatkan
yang lebih besar dibandingkan dengan VHOI HVWHHP
skor rata-rata VHOI HVWHHP saat SUH WHVW 3HQHOLWLDQ LQL VHFDUD VSHVLÀN
(Mean = 78,50). Adanya perbedaan mean HIHNWLÀWDV NRQVHOLQJ VROXWLRQ IRFXVHG
sebesar 45,0 antara SUH WHVW dan SRVW EULHI WKHUDS\ untuk meningkatkat
WHVW memiliki makna bahwa pemberian VHOI HVWHHP. Pengujian ini bermaksud
konseling Islami 6ROXWLRQ )RFXVHG %ULHI untuk mengetahui apakah konseling
7KHUDS\ VLJQLÀNDQ GDODP PHQLQJNDWNDQ Islami VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\ ber-
VHOI HVWHHP antara sebelum perlakuan pengaruh untuk meningkatkan self-
(SUHWHVW) dengan setelah perlakuan (SRVW esteem. Adapun tinggi rendahnya self-
WHVW). esteem ditentukan berdasarkan hasil
Tabel 1. Deskriptif Statistik Self-esteem antara tes menggunakan skala VHOI HVWHHP serta
Pre-test dan Post-test
diperkuat hasil interaksi selama konse-
N Mean SD Min Maks ling Islami VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\
Pre 4 78,50 ,577 78 79 ini berlangsung.
Post 4 123,50 ,577 123 124 6HOI HVWHHP dimaknakan sebagai pe-
nilaian individu terhadap kehormatan

108
Kaharja dan Eva Latipah, 3HQJDUXK .RQVHOLQJ ,VODPL 6ROXWLRQ )RFXVHG %ULHI 7KHUDS\

diri, melalui sikap terhadap dirinya subyek penelitian untuk membuat


sendiri yang sifatnya implisist dan konstruk dan menemukan potensi diri
menggambarkan sejauhmana individu serta merencanakan solusi yang terbaik
tersebut menilai dirinya sebagai orang untuk mengatasi masalahnya.
yang memiliki kemampuan, keberartian, Berdasarkan hasil analisis data
berharga dan kompeten. Harga diri penelitian diketahui bahwa terjadi
tersebut sebagai hasil penilaian yang peningkatan VHOI HVWHHP antara sebelum
dilakukannya dan menunjukkan se- dan sesudah diberikan konseling Islami
jauhmana individu merasa percaya diri VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\ pada subyek
serta mampu berhasil dan berguna. penelitian. Hasil penelitian tersebut
Dalam pandangan &RSHUVPLWK, dimensi menunjukkan keberhasilan subyek
yang tercakup dalam VHOI HVWHHP tersebut dalam meningkatkan VHOI HVWHHP karena
meliputi penerimaan diri (YLUWXH), kemauan atau motivasi yang kuat dari
memiliki kepercayaan diri (FRPSHWHQFH), subyek untuk mengatasi masalah VHOI
memiliki keberartian diri (VLJQLÀFDQFH) HVWHHP rendah yang dialami. Peningkatan
dan memiliki keinginan untuk sukses VHOI HVWHHP hampir merata pada keempat
(SRZHU). subyek penelitian.
Pada kondisi siswa Madrasah Pemberian konseling Islami VROXWLRQ
Tsanawiyah ditemui beberapa siswa IRFXVHG EULHI WKHUDS\ efektif pada subyek
yang mempunyai perilaku VHOI HVWHHP Putra. Penambahan skor VHOI HVWHHP Putra
atau harga diri rendah. Dampak dari sebesar 49 poin. Skor awal sebesar 79 naik
perilaku VHOI HVWHHP rendah muncul menjadi 124. Kenaikan VHOI HVWHHP Putra
gejala-gejala psikologis seperti suka didukung oleh kemampuan akademik
menyendiri, pendiam, berpikir negatif, yang bagus sehingga dimensi VHOI HVWHHP
pemalu, penakut, susah beradaptasi dan (SRZHU) dengan ambisi dan kemauan
dapat berakibat prestasi tidak optimal. keras untuk bisa mengaktualisasikan diri
Gambaran perilaku harga diri rendah lebih nampak. Disamping itu dimensi
di MTsN Bantul Kota membutuhkan FRPSHWHQFH dengan kemandirian dan
bantuan layanan pengentasan. Dari pandangan diri dan rasa keberartian
keempat subyek penelitian yakni diri (VLJQLÀFDQFH) juga mengiringi
Gadis, Putri, Jaka, dan Putra semuanya dengan skor 78 poin. Pada dimensi
menunjukkan perilaku yang tidak jauh 9LUWXH \DNQL SHQHULPDDQ VHFDUD ÀVLN GLUL
dari gambaran perilaku di atas. Subyek Putra lebih rendah dibanding dimensi
penelitian merasa mengalami beban ketiga lainnya karena Putra merasa
psikis, berpikiran negatif dan tidak bisa PHPSXQ\DL ÀVLN \DQJ WLGDN VHPSXUQD
konsentrasi dalam belajar. jika dibandingkan dengan orang lain.
Konseling Islami VROXWLRQ IRFXVHG Selain itu selama konseling berlangsung
EULHI WKHUDS\ diterapkan oleh peneliti subyek Putra nampak lebih aktif dalam
sebagai penelitian dalam mengatasi memberikan IHHGEDFN, mengemukakan
gangguan psikologis siswa. Konseling pendapatnya dalam konseling dan lebih
ini merupakan konseling singkat, cepat dalam menyelesaikan tugas-tugas
dilaksanakan dimana peneliti membawa yang diberikan daripada subyek lain.

109
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

Pada subyek penelitian Gadis, dan VLJQLÀFDQFH. Kedua dimensi itu


diperoleh skor kenaikan dari 78 ke mencapai skor 26 (81%), sedang pada
123. Pada proses konseling, Gadis dimensi virtue mencapai skor 40 (77%)
mempunyai kelemahan komunikasi dan dimensi SRZHU mencapai skor 33
interpersonal. Gadis selama proses (75%). Hasil observasi menunjukkan
konseling dalam berkomunikasi dengan bahwa putri merasa rendah diri karena
intonasi suara pelan nyaris tidak faktor kemampuan akademik yang
terdengar dan bicara hanya sepatah kurang dan selalu pada urutan bawah
dua patah kata. Namun dalam dirinya di kelasnya. Kondisi kemampuan
muncul kemauan keras untuk merubah akademik menjadikan putri menjadi
perilaku harga diri rendahnya dengan rendah diri dan takut untuk sosialisasi.
sikap yang nampak dihadapan teman- Proses konseling yang dilaksanakan
temannya. Kebiasaan yang dilakukan berhasil membuat keberanian diri
dengan diam dan menarik diri, setelah Putri bertambah, terlihat Putri mampu
menjalani konseling berubah menjadi adaptasi dengan teman-temannya dan
sikap berani, lebih komunikatif berani berbicara dan komunikasi secara
dan berani bertanya kepada guru. lancar pada sesi konseling. Dimensi
Peningkatan VHOI HVWHHP Gadis nampak perubahan menonjol Putri nampak
lebih besar pada dimensi 6LJQLÀFDQFH pada FRPSHWHQFH yakni pada pandangan
dengan aspek merasa diri penting dan positif untuk berubah dan keberanian
merasa diri berarti. Capaian skor ini diri untuk menjalani perubahan.
terlihat lebih tinggi yakni 26 atau (81%) Pada subyek penelitian Jaka
dari lainnya. Pada dimensi YLUWXH skor berhasil memperoleh peningkatan skor
39 (75%), dimensi competence skor 25 sebesar 45 poin, dari skor awal 78 dan
(78%), dan dimensi SRZHU dengan skor skor akhir 123. Pencapaian dimensi VHOI
31 (70%). Faktor yang memberikan HVWHHP tertinggi dicapai Jaka pada YLUWXH
kontribusi terhadap keberhasilan yakni aspek dukungan (VXSSRUW) dari
konseling ini adalah konseling pada orang tuanya. Penerimaan diri karena
Gadis dilaksanakan secara individual. orang tua selalu mendampingi dan
Konseling individual lebih memberikan memberikan perhatian lebih karena
kenyamanan pada diri Gadis karena merupakan anak tunggal menjadikan
privasi Gadis akan lebih terjaga dan diri Jaka mencapai skor tinggi di dimensi
Gadis mempunyai kesempatan bercerita ini. Pada dimensi FRPSHWHQFH Jaka
dan menyampaikan permasalahan meraih skor nilai rendah yakni pada
dirinya secara pribadi tanpa diketahui aspek kemandirian dan pandangan
oleh teman-temannya. diri (69%). Ini terjadi karena tingginya
Pada subyek penelitian Putri ketergantungan Jaka pada orang tuanya
diperoleh kenaikan 45 poin dimana sehingga menjadikan sikap tidak
skor awal pre test 79 dan naik menjadi mandiri dalam melakukan kegiatan
124 pada skor post-test. Jika dilihat di luar rumah. Dimensi VLJQLÀFDQFH
dari VHOI HVWHHP pada dimensi tertinggi meraih skor 23 (72%) dan dimensi
pencapaian skor pada FRPSHWHQFH SRZHU meraih skor 31 (70%). Dimensi

110
Kaharja dan Eva Latipah, 3HQJDUXK .RQVHOLQJ ,VODPL 6ROXWLRQ )RFXVHG %ULHI 7KHUDS\

SRZHU dan dimensi VLJQLÀFDQFH rendah antara pikiran, perasaan, dan perilaku.
karena secara akademik Jaka kurang Intervensi konseling ini berhasil
berprestasi dan masih sering berpikiran juga karena adanya keterampilan (VNLOO)
negative pada dirinya sendiri sehingga yang diajarkan kepada subyek, yaitu
sikap optimis dan keinginan untuk cara mengubah negative VHOI VWDWHPHQW
sukses rendah. Pada sesi konseling Jaka menjadi SRVLWLYH VHOI VWDWHPHQW dengan
dapat dikatakan lancar dalam berbicara menentang QHJDWLYH VHOI VWDWHPHQW dengan
dan menyampaikan gambaran perasaan pertanyaan yang menantang dan semua
yang terjadi. Dinamika psikologi VHOI subyek berhasil melakukannya. Ini
HVWHHP lancar disampaikan namun terbukti bahwa SRVLWLYH VHOI VWDWHPHQW
masih ada beban berat yang sering dapat meningkatkan VHOI HVWHHP. Review
mengganggunya yakni seringkali setiap awal sesi juga dapat mendukung
memainkan pikiran negatif dan seolah hasil penelitian. Bagi peneliti dapat
olah tekanan itu berat mengenai dirinya. melihat sejauhmana subyek telah
Faktor inilah yang menyebabkan skor memahami proses treatmen yang
pencapaian masih rendah. dilakukan, sedangkan bagi subyek,
Faktor yang memberikan kontri- ini dapat membantu mengingatkan
busi keberhasilan subyek penelitian ini kembali berbagai informasi yang telah
yaitu terapi dilakukan secara individu diterima.
sehingga dinamika psikologis VHOI Secara keseluruhan data individual,
HVWHHP yang terjadi pada masing-masing tercapainya tujuan intervensi konseling
subyek dapat teramati dengan mudah. Islami VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\
Subyek yang semua mempunyai dalam penelitian ini tidak terlepas dari
kondisi hampir sama yakni kurang berbagai factor yang mempengaruhi
komunikatif, pendiam dan kurang berani antara lain adanya motivasi subyek
menyampaikan pendapat menjadi lebih untuk berubah. Seluruh subyek juga
rileks, santai dalam menyampaikan mengaplikasikan keterampilan yang
gambaran dirinya. Konseling yang mereka dapatkan dari peneliti dalam
berorientasi pada solusi dan berlangsung kehidupan mereka sehari-hari. Setelah
singkat ini juga memudahkan proses intervensi selesai diberikan, dari hasil
treatmen ini dilaksanakan. wawancara pasca tritmen diketahui
Pemilihan teknik yang sesuai bahwa seluruh subyek sedang berada
dengan permasalahan VHOI HVWHHP pada tahap mencoba ketrampilan yang
subyek juga merupakan faktor yang mereka dapatkan dari peneliti. Subyek
mendukung tercapainya tujuan inter- mencoba terus melakukan konfrontasi
vensi ini. Teknik yang digunakan dalam pikiran negatif yang terlintas dan
konseling Islami VROXWLRQ IRFXVHG EULHI menggantinya dengan pikiran yang
WKHUDS\ yakni H[FHSWLRQ TXHVWLRQ, PLUDFOH lebih positif saat mengalami VHOI HVWHHP
TXHVWLRQ, VFDOLQJ dan JRDOV VROXWLRQ. rendah.
Teknik-teknik tersebut memberikan Keberhasilan konseling ini juga tidak
sumbangan besar terhadap peningkatan lepas dari keberhasilan subyek dalam
pemahaman subyek tentang hubungan PHQJLGHQWLÀNDVL SLNLUDQ QHJDWLIQ\D

111
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

dengan tepat dan menggantinya dengan Tujuan yang ditargetkan disesuaikan


pikiran yang lebih positif. Berdasarkan dengan kemampuan subyek masing-
keseluruhan tugas yang diberikan ke masing. Potensi atau kemampuan
subyek, pada tugas 1, ‘situasi itu dan diri subyek sangat beragam, pada
pengaruhnya terhadapku’, seluruh diri Putra menonjol pada prestasi
subyek sudah mampu memahami akedemik maka kecenderungan untuk
bahwa perasaan dan perilaku yang mengaktualisaikan diri pada prestasi
mereka alami disebabkan karena akademik. Sedangkan pada subyek
pikiran-pikiran negatifnya. Setelah Gadis, Putri, dan Jaka yang ketiganya
memahami kaitan pikiran dan perasaan, kurang menonjol pada akademik lebih
PDND VXE\HN PHQJLGHQWLÀNDVL DSDNDK menekankan diri bagaimana menguasai
pikiran tersebut rasional, dalam arti kecakapan pada OLIH VNLOO. Subyek mampu
apakah perasaan negatif tersebut perlu memahami tujuan dengan mengukur
dipertahankan jika memang ternyata kelayakan tujuan tersebut dari dimensi
merugikan bagi dirinya sendiri karena potensi, motivasi, realistis tujuan dan
hanya merupakan pikiran negative. ketercapaian waktu (WLPH OLPLWHG).
Subyek diajak membuat konstruk untuk 6PDUW *RDOV ini dapat membawa pola
merubah pikiran negative menjadi lebih pikir dan perilaku sikap subyek dalam
rasional dan melihat dari sisi positif membangun diri mengurangi pikiran
setiap kejadian. negative dan merubah menjadi pikiran
Berdasarkan lembar tugas 2,‘mem- positif dan berorientasi tujuan yang
bangun kembali situasiku’ seluruh ditentukan.
subyek sudah mampu membedakan Pada Tugas 4, ‘JRDOVWKHUDS\· diketahui
antara opini dan fakta yang berarti EDKZD VXE\HN PDPSX PHQJLGHQWLÀNDVL
subyek sudah mampu membedakan keyakinan ketercapaian tujuan yang di-
mana pikiran yang masih bisa diubah tentukan berdasarkan penilaian diri
karena dapat menimbulkan dampak subyek. Seluruh subyek dapat mema-
yang negatif. Subyek dibawa pada hami dan memperkirakan seberapa
pikiran positif apa yang bisa dilakukan ketercapaian tujuan tersebut sesuai
untuk memperbaiki diri dengan dengan kemampuan diri. Semua subyek
membangun solusi yang mungkin bisa menyatakan pada skala 7 sampai 9
dilaksanakan. Beberapa hal kegiatan terhadap keyakinan ketercapaian
perlu dipertahankan karena mempunyai tujuan yang ditargetkan. Pada kondisi
HIHN SRVLWLI SHUOX GLPRGLÀNDVL XQWXN ini kembali menguatkan subyek pada
menyempurnakan perilaku, atau me- pola penguatan VHOI VWDWHPHQW. 1HJDWLYH
ngubah total perilaku yang kurang VHOI VWDWHPHQW selanjutnya dirubah
berhasil atau berpengaruh baik pada menjadi positif VHOI VWDWHPHQW. Inilah
diri subyek. proses peningkatan VHOI HVWHHP terus
Pada tugas 3, ‘sPDUW JRDOV· seluruh berjalan. 6HOI HVWHHP akan meningkat
subyek sudah mampu mengiden- manakala pikiran positif akan selalu
WLÀNDVL WXMXDQ WXMXDQ \DQJ WHSDW mengedepan.
dalam mengubah perilaku diri.

112
Kaharja dan Eva Latipah, 3HQJDUXK .RQVHOLQJ ,VODPL 6ROXWLRQ )RFXVHG %ULHI 7KHUDS\

Selain ini perasaan terhdapap Kesimpulan


penerimaan dari teman-teman mem- Perolehan hasil data analisis
berikan pengaruh besar terhadap VHOI statistik menyimpulkan bahwa hipotesis
HVWHHP subyek. Hal ini juga selaras dengan mengenai konseling Islami VROXWLRQ
pendapat Green dan Way (dalam Rosya IRFXVHG EULHI WKHUDS\ dapat meningkatkan
Linda, 2015) bahwa hubungan dengan VHOI HVWHHP siswa diterima. Ini berarti
teman sebaya menjadi pengaruh yang konseling VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\
utama bagi seseorang remaja. Manakala dapat meningkatkan VHOI HVWHHP siswa
remaja merasa teman sebayanya MTsN Bantul Kota. Hasil ini dapat
memberikan dukungan, kehangatan dibuktikan dengan perolehan skor uji
serta kenyamanan dalam berinteraksi, :LOFR[RQ VLJQHG UDQN WHVW sebesar 0,46
maka remaja akan memiliki persepsi dengan S YDOXH S 6HODLQ LWX
diri lebih positif sehingga dapat peningkatan skor self esteem subyek
meningkatkan VHOI HVWHHP mereka. dapat diketahui dari meningkatnya
Pada penelitian ini subyek diberikan nilai rata-rata (PHDQ) antara SUHWHVW dan
kesempatan untuk mengaplikasikan SRVWWHVW yakni dari 1,963 menjadi 3,088.
keterampilan yang diberikan peneliti Teknik-teknikdalamsesiyangterbukti
untuk terus membangun pikiran secara kualitatif mampu merubah pola
positif dalam meningkatkan VHOI HVWHHP. pikir atau pandangan negatif terhadap
Dengan mempraktikkan ketrampilan diri menjadi pola pikir positif yang dapat
pada situasi nyata, mereka memiliki motivasi diri untuk mengaktualisasikan
pengalaman langsung pada situasi diri. Teknik PLUDFOH TXHVWLRQ mampu
nyata. Secara umum, pengalaman memberikan efek terapeutik berupa
nyata ini memberikan kontribusi dalam munculnya rasa bahagia dan lega pada
meningkatkan VHOI HVWHHP mereka, diri subyek karena merasa diberikan
karena pengalaman tersebut membuat sarana untuk membayangkan situasi
mereka merasa memiliki respon yang perumpamaan guna mengenali saat kelak
lebih positif dari kejadian yang mereka masalah mereka sudah berhasil diatasi.
alami. Adanya Hidayah dari Allah SWT untuk
Berdasarkan pembahasan secara membukakan diri dan memberikan
kelompok dan individual yang telah cahaya keterbukaan diri disini menjadi
dijelaskan sebelumnya serta proses karakteristik Islami dari teknik konseling
penelitian yang dijalani, peneliti VROXWLRQ IRFXVHG EULHI WKHUDS\ ini. Opini
menyimpulkan adanya kelemahan positif ini mampu membantu mengubah
dalam penelitian ini yaitu, peneliti pandangan mereka terhadap diri sendiri
menggunakan sampel yang kecil (4 dan lingkungan. Pada akhir sesi, kegiatan
orang) sehingga generalisasi hasil menganalisa solusi mampu mengasah
penelitian harus dilakukan secara hati- kemampuan subyek untuk mempelajari
hati dan lebih tepat kesimpulan hanya kembali solusi-solusi yang telah dilakukan
berlaku pada subyek yang dijadikan dan mencari alternative solusi yang
partisipan. mungkin bisa efektif untuk diterapkan di
masa depan.

113
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

Faktor-faktor yang dapat mempe- Carlson, J. Sperry, L. Lewis, J. A. (2005).


ngaruhi keberhasilan subyek dalam Family Therapy Techniques:
Integrating and Tailoring
mengatasi situasi krisi VHOI HVWHHP adalah:
Treatment. New York: Routledge.
situasi subyek saat ini memiliki ke-
Cunana, E. D. (2003). What works when
WHUEDWDVDQ ÀVLN NHWHUEDWDVDQ NHPDP
learning solution focused brief
puan akademik, keterbatasan materi, therapy: A qualitative analysis
latar belakang keluarga, serta nilai-nilai of trainees experiences. Thesis
yang ditanamkan oleh orang tuanya. Master of Science. Virginia:
Pada subyek yang lebih terbuka dalam Virginia Polytechnic Institute and
State University
menceritakan masalahnya, memiliki ke-
pekaan dan kritis dalam memandang Gania, V. (1994). Scular psychotherapist
and religious clients:
suatu hal serta mau terlibat aktif dalam professional consideration and
keseluruhan proses konseling, konseling recommendations. Journal of
dapat terasa lebih efektif. Sementara itu, Counseling and Development, 395-
NHWHUEXNDDQ GDQ ÁHNVLELOLWDV QLODL QLODL 398.
budaya yang ada dalam keluarga juga Gladding, S. T. (2009). Counseling A
membuat individu lebih bebas dalam Comprehensive Profession, 6th ed.
New Jersey: Pearson Education
berekspresi dan tidak terbebani dalam Inc.
proses penentuan solusi yang menjadi
Heatherton, T. F. & Wyland, R. J. (2003).
tujuan utama dari intervensi konseling Assesing self-esteem. In Shane J.
ini. lopez & C. R Snyder (eds). Positive
BBB Psychological Assessment: A
Hanbook of Models and Measures.
USA: American Psychological
DAFTAR PUSTAKA Association.
Heatherton, T. F. &Wyland, R. J. (2003).
Ad-Dzaky, H. B (2004). Konseling dan Assesing self-esteem. In Shane J.
Psikoterapi Islam Penerapan lopez & C.R Snyder (eds). Positive
0HWRGH 6XÀVWLN. Edisi Revisi. Psychological Assessment : A
Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru. Hanbook of Models and Measures.
Agustin, Inayah (2012). Terapi dengan USA: American Psychological
Pendekatan Solution-Focused Association.
Pada Individu Yang Mengalami Hewitt, J.P. (2009) The encyclopedia of
Quarterlife Crisis. Tesis. Jakarta: Positive Psychology, volume II,
Fakultas Psikologi UI. L-Z (Editor: Shane J. Lopez). United
Baskoro, D. S. (2013). Model Solution Kingdom: Willey-Blackwell.
focused brief therapy untuk Larasati, W. P. (2011). Meningkatkan
perilaku agresif remaja. Jurnal Self Esteem melalui Metode Self-
Sains dan Praktik Psikologi, vol Instruction. Tesis. Jakarta: Fakultas
(1), 14-25. Psikologi Universitas Indonesia.
Baumeister, R. F., Tice, D. M., & D. G Macdonald, J., Alasdair (2007). Solution
Hutton (1989). Seft: Presentation Focused Therapi, Theory, Research
Motivations and Personality & Practice. London: Sage
Differences in Self-Esteem. Journal Publications.
of Personality. 57, 547-579.
Murk C. J., 6HOI (VWHHP 5HVHDUFK 7KHRU\

114
Kaharja dan Eva Latipah, 3HQJDUXK .RQVHOLQJ ,VODPL 6ROXWLRQ )RFXVHG %ULHI 7KHUDS\

DQG 3UDFWLFH 7RZDUG D 3RVLWLYH Saifudin Azwar (1999). Penyusunan


3V\FKRORJ\ Pelham & Swan Skala Psikologi. Yogyakarta:
(dalam Anindito Aditomo & Pustaka Pelajar
6RÀD 5HWQRZDWL 3HUIHNVLRQLVPH Schwarz, E. (2010). 6HOIKRRG DQG VHOI
Harga Diri, dan Kecenderungan HVWHHP $ SKHQRPHQRORJLFDO FRQFHSW.
Depresi pada Remaja Akhir. Jurnal 6DQWDND )LORVRÀMD KWWS
Psikologi UGM (2004), 1, 1-14. dx.doi.org/10.3846/coactivity.
Nichols, M. P. (2010). Family Therapy: Westgate, Charlene E. (1996). Spiritual
Concepts and Methods (9th Ed). Wellness and Depression. Journal
Boston. of Counseling & Development. 75 ,
Palmer, Stepen (2011). Konseling dan (1), 26-35.
Psikoterapi. Terj. Haris HS.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Palmers, Stephen (Ed) (2011). Direktur
Pusat Manajemen Stres, London
dan Honorary Visiting Professor
of Psychology di City University.
Konseling dan Psikoterapi, cet. 1.
Jakarta: Pustaka Pelajar.

115
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

116

You might also like