You are on page 1of 5

Penerapan Sifat Koligatif Larutan dalam Kehidupan Sehari-hari

(Kenaikan Titik Didih Larutan)

Anggota:
1. Halim widyakesuma
2. M. Rafif Alim
3. Nazwa Nur Septhiani
4. Putra Tsalsa M
5. Rica Agustien
6. Yehezkiel Oktavianus
Kelas : XII MIPA 6
Tahun : 2023 -2024
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
A. Kajian pustaka
Titik didih suatu zat cair adalah: suhu pada suatu tekanan uap jenuh zat cair tersebut sama
dengan tekanan luar. Bila tekanan uap sama dengan tekanan luar, maka gelembung uap
terbentuk dalam cairan dapat mendorong diri ke permukaan menuju fase gas. Oleh karena
itu, titik didih suatu zat cair tergantung pada tekanan luar. Yang dimaksud dengan titik didih
adalah titik didih normal, yaitu titik didih pada tekanan 76 cmHg. Titik didih normal air
adalah 100°C.
Suatu pelarut jika ditambahkan zat terlarut, maka titik didihnya akan naik. Besarnya titik
didih sebanding dengan konsentrasi molal (m). Kenaikan titik didih yang disebabkan oleh 1
mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut mempunyai harga tetap dan disebut tetapan
kenaikan titik didih molal (Kb).
Kenaikan titik didih larutan (ATb = boiling point elevation) adalah selisih antara titik didih
larutan dengan titik didih pelarut.

B. Tujuan Percobaan
1. Melakukan penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari
2. Menghitung kenaikan titik didih dari masing-masing larutan

C. Alat dan Bahan Percobaan


1. Beaker glass (panci)
2. Spatula (sendok)
3. Termometer
4. Pembakar Bunsen/kompor
5. Air dengan volume yang sama
6. Gula Pasir
7. Garam dapur
D. Tabel Pengamatan

NO. Zat Terlarut Kemolalan (m) Massa Pelarut dan Suhu


Terlarut
1. Air Murni - 250 ml Sebelum : 30 °C
Sesudah : 90 °C
2. Garam 3,04 45 gram 98 °C
3. Gula 3,84 45 gram 95 °C

E. Pertanyaan dan Jawaban


Pertanyaan :
1. Berapa suhu air murni sebelum didihkan?
2. Berapa suhu air murni mendidih?
3. Berapa suhu larutan gula?
4. Berapa suhu larutan garam?
5. Bandingkan titik didih air mumi dengan larutan gula dan larutan garam? Manakah yang
paling tinggi?
6. Jelaskan alasannya
7. Berapa kenaikan titik didih gula dan garam dapur berdasarkan perhitungan?
Jawaban :
1. Suhu air murni sebelum mendidih = 30 °C
2. Suhu air murni sesudah mendidih = 90 °C
3. Suhu larutan air gula = 95 °C
4. Suhu Larutan air garam = 98 °C
5. Larutan air gula dan larutan air garam memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada
larutan air murni.
6. Karena perubahan suhu air mendidih yang menggunakan air murni maupun ditambahkan
garam/gula ini disebabkan oleh adanya perubahan titik didih. Titik didih adalah suhu pada
saat tekanan uap jenuh cairan sama dengan tekanan luarnya. Titik didih ini dapat mengalami
penurunan maupun kenaikan titik didih. Besarnya kenaikan titik didih larutan tergantung
pada jumlah partikel zat terlarut. Semakin banyak partikel zat terlarut, semakin tinggi
kenaikan titik didih larutan. Oleh sebab itu, titik didih larutan garam dan gula lebih tinggi
dibandingkan titik didih air murni.
7. Gula
M = 9/Mr × 1000/P
M = 45/342 x 1000/250
M = 45/342 x 4
M = 3,8475 m (molalitas)

Garam
M = 9/Mr × 1000/P
M = 45/58,5 x 1000/250
M = 45/58,5 x 4
M = 3,04 M (Molaritas)

F. Kesimpulan
- Titik didih suatu zat cair adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh zat cair tersebut sama
dengan tekanan luar. Bila tekanan uap jenuh zat cair sama dengan tekanan luar, maka
gelembung uap yang terbentuk dalam cairan dapat mendorong diri ke permukaan menuju
fase gas. Oleh karena itu, titik didih suatu zat cair bergantung pada tekanan luar.
- Kita dapat mengetahui bagaimana caranya melakukan penerapan sifat koligatif larutan
dalam kehidupan sehari-hari dan menghitung kenaikan titik didih dari masing-masing
larutan

G. Dokumentasi
H. Daftar Pustaka
Wikipedia.org/wiki/Kenaikantitikk didih menggambarkan fenomena,lebih tinggi daripada
pelarut murninya.
https://youtu.be/80usW3hTEko

You might also like