You are on page 1of 15

LEMBAR KERJA PESRTA DIDIK

(LKPD)
FAKTOR FAKTOR LAJU REAKSI

HARI/TANGGAL : KAMIS / 9 NOVEMBER 2023


KELOMPOK 6 :
1. SONDANG K SIHITE
2. MEILAND NUR SANY
3. FAJAR EVAN HUTAGAOL
4. NAYLATUL HUSNA
5. FELIXNOPELO S PINTUBATU

PETUNJUK LKDP
1. Bacalah buku paket, bahan ajar dan literatur lainnya yang
berkaitan dengan materi “ Laju Reaksi “. Kemudian jawablah
soal – soal LKDP berikut dengan mendiskusikannya bersama
kelompok masing – masing
2. waktu yang diberikan adalah 60 menit gunakan waktu
sebaik mungkin
KOMPETENSI INTI
a. Memahami, menerapkan, menganalisis dan menavigasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan., kebangsaan, kenegaraaan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena da kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
b. Mengolah, menalar, menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR
Merancang, melakukan dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde
reaksi.

INDIKATOR PEMBELAJARAN
❖ Menjelaskan faktor faktor yyang mempengaruhi laju reaksi
❖ Menganalisis data hasil percobaan faktor faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
I. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi ?
2. Apakah semakin luas suatu luas permukaan benda dapat
mempercepat laju reaksi ?
3. Apakah kenaikan konsentrasi dapat mempercepat laju reaksi ?
4. Apakah penambahan katalis dapat mempercepat laju reaksi ?

Jawaban
1. karena dapat meningkatkan frekuensi tabrakan molekul-
molekul reaktan dan memenuhi kebutuhan energi aktivasi
reaksi
2. karena semakin luas permukaan, akan semakin banyak partikel
yang bertumbukan, sehingga semakin besar pula laju reaksinya
3. karena banyaknya partikel memungkinkan lebih banyak
tumbukan, dan itu membuka peluang semakin banyak
tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan.
4. karena reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami
perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri .
II. KEGIATAN PESERTA DIDIK

1. PENGARUH KONSENTRASI
A. TUJUAN
Menyelidiki pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
B. LANDASAN TEORI
Pada kali ini kita akan membahas mengenai pengaruh konsentrasi
terhadap laju reaksi. Reaksi kimia akan berlangsung lebih cepat atau laju
reaksi semakin besar jika konsentrasi zat yang bereaksi semakin besar.
Hal ini disebabkan semakin besar konsentrasi pereaksi, maka semakin
banyak partikel-partikel zat yang bereaksi. Akibatnya, kemungkinan
tumbukan yang berhasil maka semakin banyak zat baru yang terbentuk.
Dengan demikian, reaksi semakin cepat berlangsung. Persamaan laju
reaksi merupakan persamaan aljabar yang menyatakan hubungan laju
reaksi dengan konsentrasi pereaksi.
Persamaan laju reaksi atau hukum laju reaksi dapat diperoleh dari
serangkaian eksperimen atau percobaan. Dalam setiap percobaan,
konsentrasi salah satu pereaksi diubah-ubah, sedangkan konsentrasi
pereaksi lain dibuat tetap. Secara umum ditulis menurut persamaan
reaksi sebagai berikut:
a A + b B -----> c C + d D
dan persamaan laju reaksinya:
r = k [A]m [B]n
r = laju reaksi
k = tetapan laju reaksi
m, n = orde (tingkat) reaksi pada pereaksi A dan B
C. ALAT & BAHAN
NO ALAT BAHAN
1 2 BOTOL BEKAS CUKA

2 GELAS BEKER SODA KUE

3 2 BALON AIR

4 GELAS UKUR

5 SENDOK

6 SOLATIF

7 KERTAS

8 SPIDOL

D. CARA KERJA
a) Siapkan 2 buah botol bekas air mineral lalu beri tanda A & B
b) Masukkan 100 ml asam cuka kedalam masing masing botol
c) Tambahkan 50 ml air pada botol B
d) Tambahkan 1 sendok makan baking soda kedalam masing
masing botol
e) Pasang balon pada mulut masing – masing botol
f) Amati & catat perubahan yang terjadi
E. HASIL PENGAMATAN

Perlakuan Hasil Pengamatan


Warna asam cuka Bening

Warna baking soda Putih

Warna Air Bening Jernih

Erlenmeyer Konsentrasi pereaksi Ukuran balon


A Pekat 10 cm
B Tidak Pekat -
*konsentrasi pereaksi isi dengan kata “pekat / encer”

F. PEMBAHASAN

(jelaskan kenapa ukuran balon yang berisi asam cuka + baking


soda lebih besar dari pada balon yang berisi asam cuka + air +
baking soda dikaitkan dengan laju reaksi yang terjadi dan tuliskan
persamaan reaksinya)

➢ Balon yang berisi asam cuka dan baking soda akan


menghasilkan gas karbon dioksida melalui reaksi kimia antara
asam cuka (asam asetat) dan natrium bikarbonat (baking soda).
Persamaan reaksinya adalah:
Asam Cuka(Asam Asetat)+Baking Soda(Natrium
Bikarbonat)→Air+Karbondioksida+Air
Reaksi ini menghasilkan gelembung gas karbon dioksida yang membuat
balon membesar. Ketika air ditambahkan, dapat memperlambat laju
reaksi antara asam cuka dan baking soda, sehingga produksi gas karbon
dioksida berkurang, dan balon tidak membesar sebesar balon yang hanya
berisi asam cuka dan baking soda

G. KEKURANGAN

1. Kurangnya bahan cuka


2. ketidakpasan dalam menakar soda kue
3. Adanya balon yang bocor sehingga menyebabkan balon cepat kempes
pada saat eksperimen.

H. FOTO
2. PENGARUH LUAS PERMUKAAN

A. TUJUAN
Menyelidiki pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi.
B. LANDASAN TEORI
Salah satu syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi
harus bercampur atau bersentuhan. Semakin banyak zat yang
bersentuhan maka semakin sering terjadi tumbukkan. Itu artinya bidang
sentuh memegang peranan penting dalam kelangsungan reaksi.
Semakin bidang sentuhnya besar, maka semakin besar peluang zat-zat
pereaksi untuk saling bersentuhan ( bercampur ) dan saling
bertumbukkan. Nah, karena luas bidang sentuh berbanding lurus dengan
luas permukaan, maka semakin luas permukaannya semakin besar
peluang tumbukkannya.
Dengan kata lain, semakin besar luas permukaan zat padat ( ukurannya
semakin kecil ), maka semakin besar laju reaksinya. Sebaliknya,
semakin kecil luas permukaan zat padat ( ukurannya semakin besar ).
Maka laju reaksinya juga semakin kecil.
Sebagai contoh, kita ambil gula batu. Gula yang masih dalam bentuk
padat seperti batu akan lebih sulit larut dibanding gula batu yang telah
dihaluskan. Hal ini jelas menunjukkan pengaruh ukuran dan luas
permukaan terhadap laju reaksi.
Untuk memperbesar luas permukaan, kita dapat menggiling atau
menghaluskan zat padat menjadi bagian-bagian kecil atau serbuk. Itulah
sebabnya saat praktikum seringkali zat padat yang akan direaksikan
dihaluskan terlebih dahulu agar laju reaksinya semakin cepat
C. ALAT & BAHAN
NO ALAT BAHAN
1 2 GELAS LARUTAN BASA
2 GELAS BEKER VITAMIN C
3 GELAS UKUR AIR

4 LUMPANG & ALU


5 SENDOK

D. CARA KERJA
a. Siapkan 2 buah gelas bekas air mineral lalu beri tanda A & B
b. Masukkan 100 ml larutan basa kedalam masing - masing gelas
c. Tambahkan serbuk vit C pada gelas A
d. Tambahkan tablet vit C di gelas B
e. Perhatikan dalam waktu 5 menit
f. Amati dan catat perubahan

E. HASIL PENGAMATAN
Perlakuan Hasil Pengamatan
Manakah yang cepat melarut Serbuk vit C + larutan basa
Serbuk vit C + larutan basa Lebih cepat larut
Kepingan vit C + larutan basa Lambat larut
F. PEMBAHASAN
(jelaskan kenapa tablet vit C lebih lambat melarut dengan larutan basa
daripada serbuk vit C)
Karena pelarutan objek dipengaruhi oleh luas permukaan benda yang
dimana tablet memiliki luas permukaan yang lebih besar dari pada
serbuk vit C. sehingga serbuk vit C lebih cepat larut dibandingkan
dengan tablet vit C, yaitu luas permukaan bidang sentuh dapat
diperbesar dengan mengubah ukuran reaktan menjadi ukan – ukuran
kecil sehingga menyebabkan tumbukan efektif zat reaktan hingga
terjadinya reaksi kimia.
G. FOTO
3. PENGARUH SUHU

A. TUJUAN
Menyelidiki pengaruh suhu terhadapa laju reaksi
B. LANDASAN TEORI
pada percobaan kali ini kita akan membahas tentang pengaruh suhu
terhadap laju reaksi.
Ada kecenderungan bahwa pada suhu yang lebih tinggi, reaksi kimia
berlangsung lebih cepat. Dengan menggunakan teori tumbukan daoat
dijelaskan bahwa semakin tinggi suhu, maka molekul-molekul yang
mencapai energi aktivasi makin banyak. Energi aktivasi bergantung pada
jenis reaksi. Reaksi yang dapat berlangsung pada suhu rendah memiliki
energi aktivasi rendah. Demikian sebaliknya.
Suatu gas yang berada pada suhu rendah, molekul-molekulnya memiliki
energi kinetik lebih kecil daripada energi aktivasi. Sedangkan gas yang
berada dalam suhu lebih tinggi, molekul-molekulnya memiliki energi
kinetik lebih besar daripada energi aktivasi. Jadi, pada suhu yang tinggi,
laju reaksi akan menjadi lebih besar.
Banyak reaksi berlangsung dua kali lebih cepat jika suhu dinaikkan
10℃. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah molekul pereaksi yang
mempunyai energi aktivasi menjadi dua kali lebih banyak pada
kenaikan suhu 10℃
C. ALAT & BAHAN
NO. ALAT BAHAN
1 2 BUAH BOTOL SODA KUE
2 SENDOK CUKA
3 BALON AIR
4 STOPWATCH AIR HANGAT
5 GELAS BEKER

D. CARA KERJA
a. Siapkan 2 buah botol bekas air mineral diisi dengan masing masing 2
sendok makan cuka lalu beri tanda A & B
b. Masing – masing balon diisi dengan 2 sendok makan soda kue
c. Kaitkan mulut balon pada mulut botol tetapi posisi belum
ditumpahkan
d. Merendam salah satu botol dalam air panas/ hangat
e. Menghitung wakru dengan stopwatch dan dicatat botol manakah yang
lebih cepat bereaksi
f. Amati dan catat perubahan yang terjadi
D. HASIL PENGAMATAN
Perlakuan Hasil Pengamatan
Manakah yang lebih cepat bereaksi Cuka + soda kue ( air panas )
Cuka + soda kue ( air panas) Laju reaksi lebih cepat
Cuka + soda kue ( air normal ) Laju reaksi lebih lambat

E. PEMBAHASAN

(jelaskan penyebab mengapa gelembung gas dan balon mengembang


lebih cepat timbul pada keadaan air panas)

Larutan cuka + soda kue (air panas). Karena peningkatan suhu umumnya
akan menyebabkan senyawa-senyawa yang bereaksi lebih sering
bertumbukan. hal ini, meningkatkan kemungkinannya untuk bereaksi
dan mendorong reaksi menuju pembentukan produk. Dengan kata lain,
CO₂ akan dilepaskan lebih cepat.
F. KEKURANGAN
1. Kekurangan cuka
2. kurang tepat dalam menakar soda kue sehingga reaksi kurang tepat.
G. FOTO
KESIMPULAN

Berdasarkan data percobaan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi,


dapat disimpulkan bahwa konsentrasi memiliki dampak signifikan
terhadap laju reaksi kimia. Peningkatan konsentrasi reaktan, seperti
dalam larutan cuka dan soda kue, menyebabkan peningkatan frekuensi
tabrakan molekul, memenuhi kebutuhan energi aktivasi, dan
meningkatkan kemungkinan terjadinya tumbukan efektif yang
menghasilkan perubahan.

Selain itu, pemahaman bahwa suhu juga memainkan peran penting,


seperti dalam percobaan dengan balon yang berisi asam cuka dan
baking soda, menunjukkan bahwa peningkatan suhu dapat
meningkatkan laju reaksi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan energi
kinetik molekul, yang membuat mereka bertumbukan lebih sering.

Pentingnya luas permukaan dalam mempercepat laju reaksi juga


tergambar melalui pemahaman bahwa semakin banyak partikel yang
bertumbukan, semakin besar pula laju reaksinya. Dalam konteks
percobaan ini, adanya air sebagai penghambat menunjukkan bahwa
faktor-faktor eksternal dapat memengaruhi laju reaksi.

Kesimpulannya, eksperimen ini menunjukkan bahwa konsentrasi, suhu,


dan luas permukaan memainkan peran penting dalam mengontrol laju
reaksi kimia. Pemahaman ini dapat diterapkan untuk mengoptimalkan
proses kimia dan memahami prinsip-prinsip dasar yang terlibat dalam
dinamika reaksi kimia.

You might also like