Professional Documents
Culture Documents
I. TUJUAN
1. Menghitung jumlah bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan urea formaldehid
2. Menentukan waktu kondisi reaksi dan tahap reaksi pada pembuatan urea formaldehid
3. Menjelaskan kegunaan bahan-bahan yang digunakan pada proses pembuatan urea formaldehid
II. DASAR TEORI
Polimer adalah zat yang mempunyai massa molekul tinggi ( 10 3 – 107) dan biasanya mempunyai
unit struktur berulang ( monomer) dengan ikatan kovalen hingga terbentuk molekul besar ( polimer ).
Polimer juga merupakan salah satu bahan rekayasa bukan logam yang penting.
Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen
dengan rumus CON₂H₄ atau (NH₂)₂CO. Senyawa kimia formaldehida, merupakan aldehida dengan rumus
kimia H₂CO, yang berbentuknya gas, atau cair yang dikenal sebagai formalin, atau padatan yang dikenal
sebagai paraformaldehyde atau trioxane.
Urea-formaldehid (dikenal juga sebagai urea-metanal) adalah suatu resin atau plastik
thermosetting yang terbuat dari urea dan formaldehid yang dipanaskan dalam suasana basa lembut
seperti amoniak atau piridin. Resin ini memiliki sifat tensile-strength dan hardness permukaan yang
tinggi, dan absorpsi air yang rendah.
Urea formaldehida mempunyai beberapa kegunaan sebagai berikut :
a. Industri Adhesive
Merupakan industri yang memproduksi adhesive untuk keperluan wood working seperti industri
plywood, industri particle board, chipboard, industri kertas dan tekstil.
b. Industri Moulding
Merupakan industri yang diantaranya menghasilkan alat keperluan rumah tangga.
c. Industri Surface Coating
Merupakan industri yang menghasilkan cat, tinner dan dempul.
d. Industri Laminating
Merupakan industri yang menghasilkan furnitur atau mebel untuk menginsulasi busa.
Pengertian polimer, urea, formaldehid (formalin), urea formaldehid
Kegunaan UFD, kondisi proses, kondisi reaksi, tahap reaksi
Fungsi bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan UFD
IV. CARA KERJA
1. Pasang rangkaian unit reactor berpengaduk sesuai gambar.
2. Ke dalam labu bundar dimasukkan formaldehida/formalin sebanyak 200 ml ( sesuai tugas )
3. Ke dalam larutan ini ditambahkan katalis amoniak pekat sebanyak 5% berat total campuran.
Kemudian tambahkan Na2CO3 sebagai buffering agent sebanyak kira – kira 10% berat katalis.
( Lakukan perhitungan terlebih dahulu sesuai contoh perhitungan ).
4. Campuran diaduk sampai merata ( tanpa pemanasan) kemudian di ambil sampel ( no.0)..
5. Masukkan urea sejumlah tertentu (sesuai perhitungan), campuran di aduk sampai merata dan
di ambil sampel (no. 1 ).
6. Campuran dipanaskan sampai temperature operasi, pada saat terjadi refluks sampel diambil
( no. 2 ).
7. Sampel di ambil pada waktu reaksi – reaksi sebagai berikut : untuk satu jam pertama setiap 15
menit, untuk berikutnya setiap setengah jam.
8. Setiap kali mengambil sampel, segera dinginkan pada suhu kamar dan analisa segera
dilakukan.
9. Setelah waktu tertentu yaitu setelah diperoleh kadar formaldehida bebas yang konstan,
reaksi telah selesai. Untuk membuat resin thermosetting urea formaldehida tambahkan filler
dan pengikat ( PVA dan CMC sesuai tugas ) lanjutkan pengadukan sampai larutan mengental.
10. Analisa Sampel
Sampel no. 0 di analisa dengan test 1 dan II
Sampel no. 1 dianalisa dengan test I dan II
Sampel no. 2 di analisa dan seterusnya dianalisa dengan test I,II,III
Sampel terakhir di analisa dengan test I dan II,III
TEST 1
Analisa Kadar Formaldehida Bebas dengan Hidroksilamin Hidroklorida
Dasar reaksi :
CH2O + NH2---OH.HCl CH2==N—OH + HCl + H2O
HCl yang terbentuk ekivalen dengan kadar Formaldehida bebas dalam larutan.
Prosedur :
1. 1 ml sampel dilarutkan dalam 20 ml aquades dalam Erlenmeyer 250 ml. ( bila tak larut tambahkan
etanol).
2. Ke dalam larutan ditambahkan 3 tetes indicator PP 1 %.
3. Tambahkan 1 ml larutan Hidroksil amin hidroklorida 10% dalam air. Campuran dikocok dengan baik,
biarkan selama 5 – 10 menit agar reaksi sempurna.
4. Larutan di titrasi dengan NaOH standart 0,1 N sampai netral.
5. Dilakukan titrasi blanko dan sebagai pengganti digunakan 1 ml aquades.
6. Dalam hal ini titrasi dilakukan duplo.
7. Perhitungan :
‘ml titran = ml NaOH utk titrasi 1 ml sampel - ml NaOH utk titrasi blanko
Kadar formaldehid bebas dinyatakan sebagai :
Gr CaH2O/ 100 ml larutan = (3,0 x ml titran x NNaOH) / ‘ml sampel
TEST II
pH larutan dengan kertas pH
Dicelupkan kertas pH ke dalam larutan, perubahan warna pada kertas pH disesuaikan pada
warna – warna standart yang sesuai dengan harga pH nya.
TEST III
Penentuan Viscositas
Penentuan viscositas cairan dengan viscometer Ostwald pada temperature konstan. Kalibrasi
viscometer menggunakan air pada suhu tertentu, untuk mencari harga K.
K=n/S.t
K = konstanta kalibrasi viscometer
S = spesifik gravity air murni pada suhu tertentu
T = waktu efflukx air dalam viscometer, detik
n = viscositas air pada suhu tertentu Perhitungan untuk viscositas cairan :
‘n = K x S x t
TEST IV
Penentuan kadar resin dalam larutan resin
1. Panaskan cawan porselin diameter 10 cm pada temperature 140 oC selama ½ jam, dinginkan dalam
eksikator, kemudian ditimbang misalnya beratnya = G 1
2. Timbang ± 10 gr resin sampel dalam cawan tersebut.
3. Cawan + resin dipanaskan pada temperature 140 oC selama 2 jam, dinginkan dalam eksikator sampai
temperature kamar, kemudian ditimbang beratnya G 2.
4. Ulangi langkah 3 selama 1 jam, misal beratnya G 3
5. Ulangi langkah 3 selama ½ jam, missal beratnya G 4
Perhitungan :
% resin = (G4 - G1) / Gr resin sampel
Dalam hal ini dilakukan analisa duplo.
TEST V
Penentuan density dengan piknometer
1. Kalibrasi piknometer dengan air murni untuk menentukan volume piknometer pada suhu percobaan.
2. Timbang piknometer berisi sampel
3. Perhitungan :
Berat sampel
Density=
Volume piknometer
Density = gr / ml
Berat sampel = gr
Volume piknometer = ml
TEST VI
Penentuan waktu stroke cure
Stroke cure adalah waktu yang dibutuhkan agar resin berubah dari keadaan cair/fusible sampai
pengaduk (spatula) menjadi sulit digerak – gerakkan, pada pengadukan dengan kondisi temperature
tertentu dalam cawan kuningan. Test dilakukan diatas plat pemanas yang dapat memanaskan antara
100 - 300 oC. Temeratur diamati dengan thermometer yang dicelupkan dalam gelas kimia berisis air atau
gliserin di atas hot plate.
Waktu stroke cure ditentukan dengan stop watch :
1. 10 ml sampel resin ditempatkan dalam cawan kuningan dan diletakkan di atas hot plate pada
temperature 135 - 150 o C , dilakukan stroke cure dan diamati waktunya.
2. Dengan cara yang sama ditentukan juga stroke cure sampel resin yang telah ditambahkan
akselerator tertentu dan jumlah tertentu juga.
TOTAL CAMPURAN
Katalis (NH3) = 5% x berat total campuran
Buffer (Na2CO3) = 10% x berat katalis
Berat total campuran (T) = berat formalin + berat urea + 0,05 x berat total campuran +
0,1 x berat katalis
Perhitungan data :
1.Formalin Berat ( BF) = 2,93 mol x 30 gr/mol
1. Density (BJ) = M X Volume Berat ( BF) = 87,9 gr
% = 37 %
BM = 30 gr/mol
F
5. mol ( MU) = =1,5
Volume = 220 ml U
mol F
mol U =
1,5
2. mol (Mf) = M X Volume
BJ X % X 1000 2,93 mol
M= =
BM 1,5
gr =1,953 mol
1,08 x 37 % x 1000
M= ml
30 gr /mol 6. Berat ( BU) = mol urea x BM urea
M = 13,32 mol/L = 1,953 mol x 60 gr/mol
=117,18 gr
3. mol = M X Volume
mol = 13,32 mol/ L x 220 ml /(1000ml/L)
7. Total = 87,9 gr + 117,18 gr + 0,05T + 0,1
mol = 2,93 mol (0,05T)
T = 205,08 gr + 0,055 T
VIII. PEMBAHASAN
Bahas tentang jumlah bahan yang digunakan dalam pembuatan UFD dan fungsinya masing-masing,
bahas tentang kecenderungan grafik kadar urea formaldehid bebas terhadap waktu, apakah semakin
lama waktu reaksi kadar formaldehid bebasnya smkin banyak atau smkin sedikit dan konstan??? Bahas
tentang kurva hubungan kadar formaldehid bebas thdp waktu
Bagaimana densitas sampel?
X. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa (kesimpulan adalah jawaban dari
tujuan praktikum)
1. ………………….
2. ……………………
XI. DAFTAR PUSTAKA
Nama penulis. (tahun). Judul tulisan. Penerbit
Nama penulis. (tahun), Judul tulisan. Nama websiter. Tanggal diakses.