You are on page 1of 3

NARRATIVE TEXT

 Definition: Narrative text is the type of text that tells a chronological story in the past tense.

 The Purpose: The aim of narrative text is to entertain the readers through the amusing story.

Kinds of Narrative Text

 khayalan (fairytales),
 misteri (mysteries),
 cerita seram (Horror stories),
 sci-fi (science fiction),
 romansa (romance)

Generic Structure of Narrative Text

1. Orientation

Merupakan bagian pembuka dari sebuah cerita teks narasi. Bagian ini mengenalkan tokoh dalam cerita
(characters) serta latar terjadinya cerita yang meliputi latar tempat, waktu, suasana, dan keadaan sosial
(setting).

2. Complication

Bagian ini berisi permasalahan yang terjadi di dalam sebuah cerita. Secara lebih
detail, complication terbagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu:

 Rising action: Masalah mulai muncul


 Climax: Puncak permasalahan
 Falling action: Tensi permasalahan mulai menurun, dan mulai menemukan titik penyelesaian.

3. Resolution

Bagian ini berisi penyelesaian atau akhir dari sebuah cerita teks narasi. Sebuah cerita bisa ditutup dengan
akhir yang menyenangkan (happpy ending), akhir yang menyedihkan (sad ending), atau akhir yang
menggantung (cliffhanger).

4. Re-orientation

Bagian terakhir dari struktur teks narasi (narrative text) ini biasanya berisi kesimpulan, pesan moral
(moral value), atau perubahan watak tokoh di akhir cerita. Reorientation ini sifatnya opsional karena
tidak harus selalu ada pada suatu teks naratif
Language Features of Narrative Text

1. Simple Past Tense: Karena erat kaitannya dengan kisah atau cerita di masa lampau,
maka tenses yang paling umum dipakai dalam narrative text adalah past tense dengan
perubahan bentuk kata kerja menjadi Verb 2.
2. Action Verb: Action verb adalah jenis kata kerja untuk menyatakan suatu aksi atau kegiatan
yang tampak dan bisa dilihat oleh orang lain. Action verbs umum digunakan dalam teks naratif
untuk menceritakan kronologis kejadian dan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh tokoh di
dalam cerita.
3. Saying and Thinking Verb: Selain menggunakan action verb, kata kerja lainnya yang
sering muncul dalam teks naratif adalah saying and thinking verb. Saying verb adalah
kata kerja untuk mengindikasikan tindakan speaking, contohnya tell, say, etc.
Sementara itu, thinking verb adalah kata kerja yang berfungsi untuk
menginformasikan pada pembaca tentang apa yang dipikirkan oleh tokoh cerita
mengenai suatu peristiwa dalam cerita. Contoh verb-nya adalah thought.

4. Conjunction of Time: Karena teks naratif adalah cerita yang berbentuk kronologis,
maka kamu bisa menggunakan conjunction of time untuk menghubungkan alur dari
setiap latar waktu yang berbeda, sederhananya untuk mengurutkan kejadian-
kejadian. Conjunction of time adalah kata hubung dalam bahasa Inggris untuk
menunjukkan keterangan waktu. Contohnya adalah before, after, as soon as, until, till,

5. Adjective: Seperti yang kita tahu, adjective adalah kata sifat. Biasanya, dalam teks naratif,
kata sifat ini berperan untuk menggambarkan atau menjelaskan karakteristik spesifik setiap
tokoh yang disebutkan dalam cerita. Contoh, Aladdin is a poor man, Cinderella is a beautiful
girl.
6. Noun: Dalam teks naratif kita akan sering menemukan noun sebagai kata ganti orang,
hewan, atau benda tertentu. Misal, ada teks naratif yang menceritakan tentang Ratu
Elizabeth atau tentang Raja William. Nah, dalam penulisan ceritanya, jika tokoh utama
selalu ditulis dengan penyebutan nama asli, pasti akan membosankan, bukan? Jadi,
di sinilah noun akan muncul. Misal, Ratu Elizabeth diganti dengan kata “The Queen”,
kemudian Raja William diganti dengan “The King”.

Example of Narrativ Text

Malin Kundang
Once upon a time, there was a poor fisherman named Malin Kundang who lived in a small village on the
coast of West Sumatra, Indonesia. Despite his humble origins, Malin Kundang had dreams of wealth and
success, and he left his village to seek his fortune in the big city.

Years passed, and Malin Kundang became incredibly rich through his hard work and business acumen.
He married a beautiful woman and had a son, but he never returned to his village or acknowledged his
past.

One day, Malin Kundang's ship was anchored near the coast of his hometown, and he saw an old woman
waving at him from the shore. She was none other than his mother, who had been searching for him for
many years. Malin Kundang was ashamed of his humble origins and refused to acknowledge her, instead
ordering his crew to set sail and leave the shore.

As the ship sailed away, a storm suddenly appeared, and the ship was battered by huge waves. Malin
Kundang tried to save himself, but he slipped and fell onto the deck, where he was struck by lightning and
turned into a stone statue.

Cinderella

Once upon a time, there was a beautiful girl named Cinderella. She lived with her wicked stepmother and
stepsisters who treated her badly. One day, the prince held a grand ball, and Cinderella desperately
wanted to attend. With the help of her fairy godmother, she got a beautiful dress and glass slippers to
wear to the ball. At the ball, the prince fell in love with her, but Cinderella had to leave before midnight
when the spell would be broken. The prince searched for Cinderella, and when he found her, they lived
happily ever after.

You might also like