Professional Documents
Culture Documents
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
Kelompok 4:
Dosen Pengampu:
BUKITTINGGI
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah
dengan berjudul “Penerapan Kaidah Ejaan” dapat selesai. Makalah ini dibuat dengan tujuan
memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, penyusunan
makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang penerapan kaidah ejaan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..ii
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
A. Latar Belakang………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………2
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………….2
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………….3
BAB II
PENUTUP…………………………………………………………………………………9
A. Kesimpulan……………………………………………………………………..9
B. Saran…………………………………………………………………………….9
DAFTAR PUSTAKA
ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penggunaan ejaan menjadi suatu acuan dalam sebuah karangan. Ejaan bahasa Indonesia
adalah salah satu bentuk ejaan yang sesuai dengan kaidah yang sudah berlaku dalam
penggunaan kata. Ejaan umumnya dalam bahasa Indonesia disebut dengan EBI(Ejaan
Bahasa Indonesia). Ejaan bahasa Indonesia menjelaskan tentang tata cara penulisan huruf,
kata dan kalimat sesuai dengan penyesuaian bentuk yang telah ditetapkan dalam kaidah
Bahasa Indonesia (Ibrahim, 2015:7). Ejaan adalah penggambaran pada “bunyi (kata dan
kalimat) dalam bentuk tulisan”yang menggunakan tanda baca sesuai dengan kaidah.
Ejaan oada sebuah tulisan sangat penting digunakan ketika membuat karangan.
Sebelum membuat karangan sebaiknya mengetahui terlebih dahulu EBI dan pembentukan
istilah yang baik dan benar. Ejaan Bahasa Indonesia mempunyai ketentuan sesuai kaidah
untuk membuat karya ilmiah agar karya tulis tersebut menjadi sempurna. Karena tingkat
kesempurnaan yang detail pada karya tulis sangat penting kegunaan. Kemudian karya tulis
tersebut dapat tersusun setelah menguasai EBI.
Pada dasarnya, kesalahan kalimat bahasa Indonesia dari segi penulisan huruf, penulisan
kata, dan tanda baca akan berpengaruh pada penggunaan kalimat. Pada tatanan tugas karya
tulis siswa yang diberikan oleh guru dalam standar kompetensi menulis dan
mengungkapkan pikiran dengan cara menggunakan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Akan
tetapi, telah ditemukan kesalahan kalimat dalam karangan siswa pada penulisan karya tulis.
Hendaknya karangan yang dibuat oleh siswa menggunakan tanda baca dalam EBI ”yang
baik dan benar sesuai dengan kaidah yang”telah ditetapkan.
1
2. Rumusan Masalah
• Penulisan Singkatan dan Akronim.
• Penulisan Angka dan Lambang Bilangan.
• Penulisan Unsur Serapan
• Pemakaian Tanda Baca.
3. Tujuan Masalah
• Untuk Mengetahui Penulisan Singkatan dan Akronim.
• Untuk Mengetahui Penulisan Angka dan Lambang Bilangan.
• Untuk Mengetahui Penulisan Unsur Serapan.
• Untuk Mengetahui Pemekaian Tanda Baca
2
BAB II
PEMBAHASAN
Singkatan secara sederhana merupakan sebuah huruf atau sekumpulan huruf sebagai
bentuk pendek dari sebuah atau beberapa kata. Sebagai contoh: kata sebagai kadang-kadang
disingkat sbg. Penyingkatan terhadap sebuah kata ataupun terhadap beberapa kata. Ada
beberapa jenis-jenis singkatan yaitu:
1)Singkatan nama seseorang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat. Singkatan jenis ini
diikuti dengan tanda titik, misalnya:
• Muh. Yamin
2)Singkatan untuk nama resmi Alamat6 pemerintah, badan, organisasi, dan nama dokumen
resmi. Singkatan jenis ini terdiri dari huruf di awal kata. Penulisannya memakai huruf kapital
tanpa diikuti oleh tanda titik. Misalnya:
3)Singkatan kata dalam pembuatan catatan rapat atau kuliah. Singkatan jenis ini berupa
gabungan huruf yang diikuti dengan tanda titik. Misalnya:
• Kpd. (kepada)
• Jml. (jumlah)
4)Singkatan umum terdiri dari dua huruf dan diikuti dengan satu tanda titik pada setiap
hurufnya. Singkatan ini diterapkan untuk keperluan surat-menyurat, misalnya:
3
5)Singkatan untuk menunjukkan satuan ukuran, timbangan, lambang kimia, takaran, dan mata
uang. Singkatan ini digunakan tanpa diikuti oleh tanda titik, misalnya:
• Kg (kilogram)
6)Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik. Misalnya:
• Hlm. = halaman
II. Akronim
Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata, atau bagian lain
yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar. Akronim merupakan singkatan berupa
gabungan huruf awal, gabungan suku kata, atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata.
Berikut jenis dan contoh pembentukan akronim:
1.)Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal di setiap kata. Penulisan akronim ini
menggunakan huruf kapital tanpa disertai dengan tanda titik, misalnya:
2.)Akronim nama diri berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata.
Kesehatan7i ditulis menggunakan huruf kapital di huruf pertama saja, misalnya:
3.)Akronim bukan nama diri berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan suku
kata. Kesehatan7i ditulis dengan huruf kecil, misalnya:
4
B. Penulisan Angka dan Lmabang Bilangan
I.Angka
Angka adalah sebuah simbol digunakan pada bilangan, untuk menggambarkan. nomor pada
notasi posisional di sistem bilangan:
1) Angka Arab atau angka Romawi lazim digunakan sebagai lambang bilangan atau
nomor.
• Angka Arab :0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
• Angka Romawi: I,II,III,IV,V,VI,VII,VIII,IX,X
2) Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran, seperti ukuran panjang, berat, luas, isi,
dan waktu, serta (b) nilai, seperti nilai uang dan persentase.
• 0,5 sentimeter
• 5 kilogram
• Rp5.000,00
• US$3,50
3) Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya
lebih mudah dibaca.
4) Angka digunakan sebagai bagian dari alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau
kamar.
5) Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau bagian kitab suci.
5
II.Lambang Bilangan
lambang bilangan adalah simbol/ lambang yang digunakan untuk menuliskan nama
bilangan dan biasanya dilambangkan melalui angka (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan sebagainya).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata serapan adalah kata yang
diserap dari bahasa lain berdasarkan kaidah bahasa penerima. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa kata serapan dapat dikatakan sebagai kata serapan jika memenuhi kaidah -
kaidah bahasa, khususnya pada bahasa Indonesia. Ada beberapa pengertian unsur serapan
yang dinyatakan para ahli, yaitu:
B. Hocket (1965)
Perubahan dan perkembangan dalam satu bahasa adalah wajar terjadi karena
adanya kontak bahasa antarpengguna bahasa yang berbeda. Komunikasi langsung
antarmanusia yang berlainan bahasa, bahkan berlainan budaya, menimbulkan kontak
bahasa yang pada akhirnya akan saling memengaruhi. Hal tersebut disebut dengan
penyerapan bahasa.
C. Sompi (2017)
Definisi kata-kata serapan adalah kata-kata yang berasal dari bahasa asing
atau bahasa daerah, lalu digunakan dalam bahasa asli.
D. Firdaus (2011)
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah
diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.
Dengan adanya proses penyerapan, akan menimbulkan saling meminjam dan saling
pengaruh unsur asing.
E. Junanah (2010)
Kata serapan adalah reproduksi yang diupayakan dalam suatu bahasa
mengenai pola-pola yang sebelumnya ditemukan dalam bahasa lain.
6
II. Jenis-Jenis Kata Serapan
7
D.Pemakaian Tanda Baca
Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan. Penggunaan tanda baca
adalah untuk menunjukkan struktur sebuah tulisan, menentukan intonasi, serta jeda pada saat
pembacaan. Ada beberapa tanda baca yaitu:
8
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan penggambaran lambang bunyi ujar suatu bahasa dan
berhubungan dengan lambang yang lain baik penggabungan ataupun dalam pemisahan
bahasanya. Ejaan di Indonesia diawali dengan ejaan van Ophuvsen. Ejaan van Ophuysen
ditetapkan sebagai ejaan Bahasa melayu dengan latin pada tahun1901. Aturan-aturan baku
penulisan ejaan diantaranya penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf miring, penggunaan
huruf tebal, tanda baca dan penulisan kata. Dalam pembuatan sebuah karya tulis haarus
menggunakan istilah dan ejaan yang dapat mudah dimengerti dan ditangkaap oleh pembaca,
sehingga yang dimaksud dengan kesatuan ejaan dan istilah adalah digunakannya kata atau
bahasa yang singkat , jelas dan mudah dimengerti.
B.Saran
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai pelajar untuk saling mengingatkan kepada
masyarakat guna dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Karena bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam proses Pembangunan karakter
masyarakat. Dengan mempelajari ejaan maka proses pembelajaran, pemahaman dan penulisan
bahasa Indonesia akan menjadi lebih mudah.
9
DAFTAR PUSTAKA