You are on page 1of 13

“PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PUISI”

MAKALAH

Oleh, Kelompok 3:

A.Faronisa (17 0205 0061)

Herawati Rasyid (17 0205 0067)

Mustika Pasura (17 0205 0044)

Nurhayati Manggauk (17 0205 0052)

Sarda Akbar (17 0205 0043)

Syela Rachmat (17 0205 0079)

Winda Nur Santri (17 0205 0070)

Dosen Pengampu:

Mirnawati, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah subhanahu wa ta’ala yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah guna memenuhi tugas mata kuliah Apresiasi dan Kreasi Sastra Indonesia yang berjudul
“Pengertian dan Unsur-Unsur Puisi”.

Makalah ilmiah ini telah kami susun semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat membuat makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Pengertian dan Unsur-Unsur
Puisi” ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu maupun inpirasi terhadap pembaca.

Palopo, 05 Oktober 2019

Penyusun.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I: PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II: PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PUISI ................................................ 2

A. Pengertian Puisi ...................................................................................................... 2


B. Unsur-Unsur Puisi ................................................................................................... 3

BAB III: PENUTUP ......................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 8
B. Saran ....................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat masa kejayaan puisi, puisi tidak hanya sebagai ungkapan cinta terhadap lawan
jenis tapi juga ada sebagai kritik atas pemeritah, untuk seseorang yang berjasa, atau pun
seseorang yang mereka benci. Tapi sekarang puisi tidak terlalu digemari lagi itu dikarenakan
perbandingan kemajuan teknologi tidak sebanding dengan pemikiran dan perasaan masyarakat
sehingga seseorang lebih mengutamakan keinstanan dari pada suatu prosesnya. Karena
perbandingan tak seimbang tadi sehingga masyarakat terutama para remaja tidak lagi terlalu
tertarik kepada puisi, bukan itu saja puisi yang sangat terkenal pun sudah mulai dilupakan.
Untuk itu penulis membuat makalah ini agar kita dapat mengingatnya, mempelajarinya, dan
juga memahami lebih jelas sehingga kita dapat membuat puisi sendiri. Apa bila kita sudah bisa
membuat puisi maka kita generasi baru dapat mempopulerkan puisi kembali.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari puisi?
2. Apa sajakah unsur-unsur yang terdapat di dalam puisi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari puisi.
2. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur yang terdapat didalam puisi.

1
BAB II

PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PUISI

A. Pengertian Puisi

Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari kata poesis yang artinya
penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat
dengan poet dan poem. Mengenai kata poet, Coulter menjelaskan bahwa kata poet berasal dari
Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti
orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau
yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci,
yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang
tersembunyi.

Puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang
penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama, rima,
dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, puisi atau disebut juga dengan sajak adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh
irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

Agar lebih memahami apa arti puisi maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli
berikut ini:

1. H. B. Jassin

Menurut H. B. Jassin, pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan
sebuah perasaan yang didalamnya mengandung suatu fikiran-fikiran dan sebuah tanggapan-
tanggapan.

2. Herman Waluyo

Menurut Herman Waluyo, pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang mengungkapkan
pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan memfokuskan semua
kekuatan bahasa dalam sebuah struktur fisik dan struktur batinnya.

2
3. Sumardi

Menurut Sumardi, pengertian puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan,
dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan kata-kata bermakna kiasan
(imajinatif).

B. Unsur-Unsur Puisi
Unsur-unsur puisi merupakan elemen-elemen yang membentuk sebuah puisi. Terdapat dua
macam unsur puisi yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi.

1. Unsur Intrinsik Puisi

Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur pembangun puisi dari dalam. Terdapat dua jenis unsur
intrinsik puisi yakni unsur fisik dan unsur batin puisi.

a. Unsur Fisik Puisi


Unsur fisik puisi termasuk unsur intrinsik puisi. Yang dimaksud unsur fisik puisi
merupakan sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat
puisi. Unsur-unsur fisik yang terdapat didalam puisi diantaranya :
1) Diksi

Diksi merupakan pemilihan kata-kata yang digunakan oleh penyair dalam


puisinya. Puisi adalah bentuk karya sastra yang padat dengan sedikit kata-kata
sehingga diksi atau pemilihan kata menjadi sangat penting dan krusial bagi nilai
estetika puisi. Ada beberapa jenis diksi yang sering dijumpai seperi sinonim,
antonim, polisemi, dan lain-lain.

2) Imaji

Imaji adalah unsur yang melibatkan penggunaan indra manusia, seperti imaji
penglihatan, imaji suara dan sebagainya. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual) dan imaji raba atau sentuh (imaji
taktil).

3
3) Kata Konkret

Kata kongkret merupakan kata yang memungkinkan terjadinya imaji, Kata


konkret bersifat imajinatif sehingga memunculkan imaji, biasanya berhubungan
dengan kata kiasan atau lambang.

4) Gaya Bahasa/Majas

Gaya bahasa atau majas adalah penggunaan bahasa yang bersifat seolah-olah
menghidupkan dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa
figuratif. Beberapa macam-macam majas yang sering digunakan Pada puisi
misalnya seperti retorika, metafora, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke,
repetisi, anafora, antitesis, klimaks, antiklimaks, satire, paradoks dan lain-lain.

5) Larik/Baris

Larik/Baris adalah deretan huruf yang mempunyai makna dalam sebuah puisi.
Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada
puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buah, tapi pada puisi
baru tak ada batasan.

6) Bait

Bait adalah suatu kesatuan yang terdiri atas beberapa baris/larik yang tersusun
harmonis yang biasa masih memiliki hubungan makna. Biasanya satu bait puisi
terdiri dari empat baris. Namun ada juga puisi yang satu baitnya berisi lebih dari
empat baris. Bait berfungsi untuk memisahkan topi-topik atau ide-ide yang
diekspresikan dalam suatu puisi.

4
7) Bunyi

Dalam puisi bunyi bersifat estetik, merupakan unsur puisi untuk mendapatkan
keindahan dan tenaga ekspresif. Bunyi ini erat hubungannya dengan anasir-anasir
musik, misalnya : lagu, melodi, irama, dan sebagainya. Bunyi di samping hiasan
dalam puisi, juga mempunyai tugas yang lebih penting lagi, yaitu untuk
memperdalam ucapan, menimbulkan rasa, dan menimbulkan bayangan angan yang
jelas, menimbulkan suasana yang khusus dan sebagainya.

8) Rima/Persajakan
Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata
yang biasanya merupakan perulangan dalam larik dan bait atau persamaam bunyi
dalam suatu rangkaian puisi.
Berdasarkan letaknya dalam rangkaian puisi, rima terbagi menjadi dua yaitu rima
kata dan rima baris. Adapun rima memiliki banyak jenis seperti rima sempurna,
rima tak sempurna, rima mutlak, rima terbuka dan lain sebagainya.

9) Ritme/Irama

Irama (ritme) adalah tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan
bunyi. Timbulnya irama dikarenakan adanya perulangan bunyi secara berturut-
turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan
bait), tekanan-tekanan kata yang saling berganti keras lemahnya (karena sifat-sifat
konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata.

10) Tipografi/Perwajahan

Tipografi Dalam Puisi adalah tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi
untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan
suasana. Contohnya seperti bentuk puisi yang halamannya tidak dipenuhi kata-
kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu

5
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Puisi yang
kontemporer adalah puisi yang biasa menggunakan unsur tipografi didalamnya.

b. Unsur Batin Puisi

Unsur batin puisi juga termasuk dalam unsur intrinsik. Yang dimaksud unsur batin puisi
merupakan hal-hal terkait unsur batin dalam pembacaan puisi atau unsur yang terkandung
dalam suatu puisi yang sifatnya harus diperlukan pemaknaan atau penghayatandalam
menemukannya. Unsur-unsur batin puisi diantaranya adalah:

1) Tema

Tema atau sense adalah unsur utama pada puisi karena tema berkaitan erat dengan
makna yang dihasilkan dari suatu puisi. Pada puisi, sebuah tema menjadi landasan
dan garis besar dari isi puisi tersebut yang akhirnya akan dikembangkan menjadi
suatu puisi yang utuh.

2) Rasa/feeling

Rasa atau feeling pada puisi merupakan sikap penyair terhadap pokok
permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Perwujudan rasa dalam puisi dapat
dituangkan pada isi puisi, ekspresi, intonasi dan lain sebagainya.

3) Nada/Suasana

Yang dimaksud nada atau suasana pada puisi adalah sikap tertentu penyair
terhadap pembacanya. Nada berhubungan dengan tema dan rasa yang ditujukan
penyair pada pembaca, bisa dengan nada menggurui, mendikte, nada sombong,
nada tinggi atau seolah ingin bekerja sama dengan pembaca.

Sikap penyair kepada pembaca disebut nada puisi. Adapun suasana adalah
keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi. Suasana adalah akibat yang
ditimbulkan oleh puisi terhadap jiwa pembaca.

6
4) Amanat/Tujuan
Pada puisi, amanat atau tujuan merupakan pesan yang terkandung didalam
sebuah puisi. Amanat dapat ditemukan dengan memaknai puisi tersebut.
Tujuan/amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan
puisinya sendiri. Amanat tersirat di balik kata-kata yang disusun dan tema
yang diungkap kan.

2. Unsur Ekstrinsik Puisi

Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur pembangun puisi dari luar. Dengan kata lain unsur yang
mempengaruhi baik buruknya puisi dari luar kandungan puisi tersebut.adapun yang termasuk
kedalam unsur ekstrinsik puisi antara lain:

a. Unsur Biografi

Unsur biografi ini adalah latar belakang pengarang atau riwayat hidup seorang pembuat
puisi. Latar belakang cukup berpengaruh dalam pembuatan puisi, karena hal-hal yang
disampaikan dalam puisi jika telah dialami oleh pembuat sebelumnya akan menjadikan puisi
lebih nyata dan menyentuh hati.

b. Unsur Nilai

Unsur ekstrinsik puisi berikutnya adalah unsur nilai. Dalam puisi selalu mengandung unsur
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Unsur nilai pada puisi bisa berupa nilai-nilai di bidang
ekonomi, politik, budaya, sosial, pendidikan dan lain-lain.

c. Unsur Masyarakat
Unsur masyarakat yang dimaksud ialah kondisi dan situasi sosial masyarakat atau keadaan
masyarakat saat puisi ini dibuat. Hal ini bisa berupa keadaan lingkungan alam sekitar, konflik
yang terjadi, situasi politik dan lain sebagainya.

d. Unsur Religius
Unsur religius puisi mengacu pada tema yang umum diangkat dapat memberikan nilai
religius dan keyakinan terhadap Tuhan bagi pendengar didalam puisi oleh seorang pengarang.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang
penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama, rima,
dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya.

Unsur-unsur yang ada salam puisi terbagi menjadi dua yaitu unsur intrinsic dan unsur
ektrinsik. Unsur intrinsic puisi terbagi menjadi dua lagi yaitu unsur fisik puisi dan unsur batin
puisi. Unsur fisik yang ada didalam puisi antara lain.

a. Diksi atau pilihan kata


b. Imaji atau daya baying
c. Kata konkret
d. Gaya bahasa/majas
e. Larik/baris
f. Bait
g. Bunyi
h. Rima/persajakan
i. Ritme/irama
j. Tipografi/perwajahan

Sedangkan unsur batin puisi terdiri atas:

a. Tema
b. Rasa/feeling
c. Nada/suasana
d. Amanat/tujuan

Selanjutnya, unsur ekstrinsik yang membentuk suatu puisi ialah unsur biografi,unsur nilai,
unsur masyarakat dan unsur religius.

8
B. Saran
Penulis menyarankan agar kita sebagai pembaca terutama generasi muda mampu memahami
apa itu puisi dan segala unsur yang membangun dan berkaitan dengannya. Sebab, puisi yang baik
dan indah akan mudah diciptakan jika kita telah memahami makna puisi dan unsur-unsur apa
yang membangun puisi.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.azlion.com/2013/06/pengertian-tipografi-dalam-
puisi.html#targetText=Pengertian%20Tipografi%20Dalam%20Puisi%20adalah,puisi%20dengan%20prosa
%20dan%20drama.&targetText=Hal%2Dhal%20tersebut%20sangat%20menentukan%20pemaknaan%20
terhadap%20puisi. diakses pada tanggal 06 Oktober 2019.
https://konveksisupermurah.wordpress.com/belajar-sastra/mengenal-bait-dan-rima-dalam-puisi/
diakses pada tanggal 06 Oktober 2019.
Kosasih, E (Ed). 2008.Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Nobel Edumedia.
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-puisi-adalah.html diakses pada tanggal 04
Oktober 2019.
https://mengakujenius.com/unsur;-instrinsik-dan-ekstrinsik-puisi-lengkap-beserta-penjelasan/
diakses pada tanggal 04 Oktober 2019.
https://riniintama.wordpress.com/pengertian-bunyi-rima-dan-irama-pada-puisi/ diakses pada
tanggal 06 Oktober 2019.
http://tabloidsastra.files.wordpress.com. diakses pada tanggal 04 Oktober 2019.

https://www.zonareferensi.com/unsur-unsur-puisi/ diakses pada tanggal 04 Oktober 2019.

10

You might also like