This document discusses sociocultural diversity and its relationship to education and teaching. It defines sociocultural diversity as differences within societies, especially regarding social and cultural aspects of communities. Some dimensions of sociocultural diversity are multiculturalism and gender. The document then discusses the meaning of multicultural education, the goals of multicultural education which include developing discourse and empowering all cultural groups, and approaches to multicultural education such as historical, sociological, cultural, psychological, aesthetic, and gender-based perspectives. It concludes by outlining how multicultural values can be implemented in schools based on students', communities', and subject matters' needs.
This document discusses sociocultural diversity and its relationship to education and teaching. It defines sociocultural diversity as differences within societies, especially regarding social and cultural aspects of communities. Some dimensions of sociocultural diversity are multiculturalism and gender. The document then discusses the meaning of multicultural education, the goals of multicultural education which include developing discourse and empowering all cultural groups, and approaches to multicultural education such as historical, sociological, cultural, psychological, aesthetic, and gender-based perspectives. It concludes by outlining how multicultural values can be implemented in schools based on students', communities', and subject matters' needs.
This document discusses sociocultural diversity and its relationship to education and teaching. It defines sociocultural diversity as differences within societies, especially regarding social and cultural aspects of communities. Some dimensions of sociocultural diversity are multiculturalism and gender. The document then discusses the meaning of multicultural education, the goals of multicultural education which include developing discourse and empowering all cultural groups, and approaches to multicultural education such as historical, sociological, cultural, psychological, aesthetic, and gender-based perspectives. It concludes by outlining how multicultural values can be implemented in schools based on students', communities', and subject matters' needs.
HUBUNGAN ANTARA KEANEKARAGAMAN SOSIOKULTURAL DENGAN PENDIDIKAN DAN
PENGAJARAN
A. Multikultural dan Gender: Dimensi dari Diversitas Sosiokultural Diversitas sosiokultural
secara makna kata dapat diartikan sebagai perbedaan-perbedaan yang terdapat didalam masyarakat, khususnya mengenai sosial dan budaya masyarakat. Diversitas sosiokultural tergambar dari banyak aspek kehidupan, diantaranya adalah multikultural dan Gender. Kedua konsep itu memiliki hubungan dengan kehidupan sosial dan kebudayaan pada suatu masyarakat. Secaraetimologi,multikulturalisme terdiri dari multi yang berarti “banyak”, kultur yang berarti “budaya”, dan isme yang berarti paham “aliran”. Jadi, multikulturalisme adalah suatu paham, corak, kegiatan, yang terdiri dari banyak budaya pada suatu daerah tertentu.Sementara gender dalam sosiologi mengacu pada sekumpulan ciri-ciri khas yang bukan dikaitkan dengan jenis kelamin individu (seseorang) dan diarahkan pada peran social atau identitasnya dalam masyarakat. B. Pengertian Pendidikan Multikultural Multikulturalisme merupakan sistem keyakinan dan perilaku yang mengakui dan menghormati kehadiran semua kelompok yang beragam dalam suatu organisasi atau masyarakat, mengakui sosial-budaya mereka yang berbeda, dan mendorong dan memungkinkan kontribusi melanjutkan mereka dalam konteks budaya inklusif yang memberdayakan semua dalam organisasi atau masyarakat. Sedangkan Pendidikan multikultural didefinisikan sebagai sebuah kebijakan sosial yang didasarkan pada prinsip- prinsip pemeliharaan budaya dan saling memiliki rasa hormat antara seluruh kelompok budaya di dalam masyarakat (Atmaja, 2020). Dalam dunia pendidikan, diperlukan suatu pembelajaran yang merangkum tentang multikularisme agar peserta didik dapat mengakui dan menghormati keragaman kelompok sosial lainnya. C. Tujuan Pendidikan Multikultural Tujuan pendidikan multikultural ada dua, yaitu tujuan awal dan tujuan akhir. Tujuan awal adalah tujuan sementara karena tujuan ini hanya berfungsi sebagai perantara agar tujuan akhirnya tercapai dengan baik. Adapun tujuan awal pendidikan multikultural adalah membangun wacana pendidikan, pengambil kebijakan dalam dunia pendidikan dan peserta didik. Jika mereka memiliki wacana pendidikan multikultural yang baik maka kelak mereka tidak hanya mampu untuk menjadi transformator pendidikan multikultural yang mampu menanamkan nilai-nilai pluralisme, humanisme dan demokrasi secara langsung di sekolah kepada para peserta didiknya. D. Pendekatan Pendidikan Multikultural Pendekatan yang digunakan pendidikan multicultural beragam macam. Adapun metode yang digunakan dalam pendidikan multikulturan adalah sebagai berikut. 1. Pendekatan historis Pada pendekatan ini, pembelajar akan diajarkan materi dengan melihat kembali ke belakang. Artinya pembelajar akan memiliki kerangka berfikir yang komplit sampai ke belakang untuk selanjutnya mereflesikan untuk masa ini atau masa yang akan datang. 2. Pendekatan sosiologis Pada pendekatan ini terjadi proses kontekstualisasi atas apa yang pernah terjadi di masa sebelumnya atau datangnya di masa lampau sehingga materi yang diajarkan dapat menjadi aktual, bukan karena dikarang namun dikarena senantiasa berdasarkan dengan perkembangan zaman yang terjadi, dan tidak bersifat indoktrinisasi karena kerangka berpikir yang dibangun adalah kerangka berpikir kekinian. 3. Pendekatan kultural Pendekatan ini memfokuskan pada otensitas dan tradisi yang berkembang. Dengan demikian pembelajar akan dapat melihat mana tradisi yang otentik dan mana yang tidak. 4. Pendekatan psikologis Pendekatan ini berupaya memperhatikan situasi psikologis perseorangan secara mandiri. Maksudnya masing-masing pembelajar harus dilihat sebagai manusia mandiri dan unik dengan karakter serta keahlian yang dimilikinya. 5. Pendekatan estetik Pada pendekatan ini diajarkan untuk berlaku sopan dan santun, damai, ramah, dan mencintai keindahan karena materi yang dipelajari secara doctrinal dan menekan maka pembelajar itu akan cenderung bersikap kasar sehingga diperlukannyalah dengan sopan dan santun. 6. Pendekatan berprespektif gender Pendekatan terakhir ini menekankan bahwa pembelajar disadarkan untuk tidak membedakan jenis kelamin atau gender karena kesuksesan itu tidak memandang gender.Dari semua penjelasan pendekatan di atas, sangat mungkin untuk terciptanya kesadaran multicultural di dalam pendidikan dan juga kebudayaan. E. Implementasi Pendidikan Multikultural di Sekolah Untuk mencapai nilai-nilai multicultural dapat berdasarkan tiga sumber berikut yaitu: 1. konsep mengenai kebutuhan peserta didik; 2. konsep mengenai kebutuhan masyarakat; 3. konsep tentang peranan dan status mata pelajaran yang akan disampaikan. Dari sumber di atas maka disusunlah rumusan tentang tujuan pendidikan multicultural. Selanjutnya dari tujuan ini direncanakan kurikulum dan keputusan intruksional yang akan dilakukan