You are on page 1of 14

 Open Access, August 2022 J.

Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 14(2): 191-204


p-ISSN : 2087-9423 https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
e-ISSN : 2620-309X DOI: https://doi.org/10.29244/jitkt.v14i1.39861

ESTIMASI STOK KARBON MANGROVE REHABILITASI DI PULAU HARAPAN


DAN KELAPA, TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA

CARBON STOCK ESTIMATION OF REHABILITATED MANGROVE IN HARAPAN AND


KELAPA ISLAND, SERIBU ISLAND NATIONAL PARK, JAKARTA

Grace Easteria1, Zulhamsyah Imran1,2*, & Gatot Yulianto1


1
Departemen Manajemen Sumberdaya Pesisir dan Laut, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
IPB University, Bogor 16680, Indonesia
2
Laboratorium Akuatik, SEAMEO BIOTROP, Bogor 16134, Indonesia
*E-mail: zulhamsyahim@apps.ipb.ac.id

ABSTRACT
Restoration of blue carbon ecosystems, such as mangroves, is increasingly being used as a
management for climate change mitigation by removing and sequestering carbon in the atmosphere.
Mangrove rehabilitation activity held by the National Park since 2005, is one of the efforts to reduce
green house gas (GHG) emissions. However, the growth and distribution of mangroves are non-
optimal due to unfavorable environmental conditions. This certainly has an impact on the amount of
carbon stock stored in mangroves. Therefore, this research aims 1) to estimate the potential carbon
stock in restored mangroves on above ground (ABG), below ground (BGB), and soil carbon, and 2) to
estimate the economic valuation of mangrove services as carbon storage. We calculate the carbon
stock in ABG and BGB mangrove using a non-destructive method (allometric formula), while the
calculation of soil carbon is carried out by analyzing the C-Organic content using mangrove
rehabilitation (ABG+BGB+soil carbon) is 634.54 tonC/ha and CO2 sequestration is 2328.75 tCO2/ha.
The economic value of mangrove rehabilitation for environmental services in storing carbon reached
375,202,308 IDR for the voluntary market and 980,528,697 IDR for the regulatory compliance (Clean
Development Mechanism). The results can be used as initial information on mangrove ecosystem
management policies, specifically as carbon storage for sustainable mangrove rehabilitation.

Keywords: carbon stock, economic valuation, mangrove rehabilitation, small island

ABSTRAK
Restorasi ekosistem karbon biru, seperti mangrove, semakin banyak digunakan untuk mitigasi
perubahan iklim dengan menghilangkan dan menyerap karbon di atmosfer. Rehabilitasi penanaman
mangrove yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS) sejak tahun 2005 di
Kepulauan Seribu merupakan salah satu upaya penurunan emisi secara nasional. Namun, pertumbuhan
mangrove dan persebaran mangrove cenderung tidak optimal dikarenakan kondisi lingkungan yang
tidak mendukung. Hal ini tentu berdampak pada jumlah stok karbon yang tersimpan dalam mangrove.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk 1) mengestimasi potensi stok karbon pada mangrove
rehabilitasi baik tegakan dan substrat, dan 2) menghitung valuasi ekonomi mangrove sebagai
penyimpan karbon. Perhitungan stok karbon mangrove pada tegakan dan bawah permukaan
menggunakan metode non destruktif (rumus alometrik), sedangkan perhitungan karbon tanah
dilakukan menggunakan perhitungan kadar C-Organik dengan metode Walkley & Black. Cadangan
total karbon (aboveground, belowground, dan karbon tanah) pada mangrove Rhizophora stylosa
adalah 634,54 tonC/ha dan serapan CO2 2328,75 tCO2/ha dengan nilai ekonomi jasa lingkungan dari
mangrove rehabilitasi di Pulau Harapan dan Kelapa mencapai Rp375.202.308 untuk pasar bebas dan
Rp980.528.697 untuk pasar wajib (Clean Development Mechanism). Hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai informasi awal perumusan kebijakan pengelolaan ekosistem mangrove sebagai
penyimpan karbon agar ekosistem mangrove dapat berkelanjutan.

Kata kunci: mangrove, rehabilitasi, stok karbon, valuasi ekonomi

Department of Marine Science and Technology FPIK-IPB, ISOI, and HAPPI 191
Estimasi Stok Karbon Mangrove Rehabilitasi . . .

I. PENDAHULUAN Terdapat tiga alasan untuk


melakukan rehabilitasi mangrove, yaitu 1)
Ekosistem mangrove tersebar di 105 konservasi, 2) pemanfaatan produksi yang
negara dan merupakan salah satu ekosistem berkelanjutan, dan 3) perlindungan area
paling produktif dan bermanfaat untuk pesisir (APN, 2019). Menurut Kepala Balai
melindungi daerah pesisir (Eddy et al., Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, bahwa
2016). Disamping itu, ekosistem mangrove alasan yang ketiga merupakan alasan utama
juga bermanfaat secara ekonomi, sosial, dan rehabilitasi yang dilakukan di Pulau Harapan
juga dari sisi budaya bagi masyarakat pesisir. dan Kelapa, Kepulauan Seribu. Ekosistem
Indonesia, Brazil, Malaysia, dan Papua mangrove di pulau-pulau kecil memiliki
Nugini diketahui menyusun 50% area karakteristik unik karena kondisi lokal dan
ekosistem mangrove di dunia global (Jakovac lingkungannya (Suyadi et al., 2021).
et al., 2020). Namun, seluas 137-636 km2 Perlindungan pulau-pulau kecil perlu untuk
ekosistem mangrove hilang setiap tahun dilakukan dikarenakan bersifat “rentan” baik
secara global, mewakili 0,16–0,39% secara ekonomi, sosial, dan fisik. Pulau-
ekosistem yang hilang per tahun (Hamilton pulau kecil yang bersifat remoteness and
& Casey, 2016). Kerusakan ekosistem insularitas menyebabkan daerah pulau kecil
mangrove di Indonesia tergolong tinggi dan rentan terhadap tsunami, perubahan iklim,
mengakibatkan stok karbon terancam selama kenaikan permukaan laut, gempa bumi,
enam dekade terakhir (Ilman et al., 2016). gelombang tinggi, dan badai siklon.
Penyebab utama deforestasi mangrove Rehabilitasi mangrove merupakan salah satu
diantaranya adalah pembangunan perkotaan, upaya untuk meminimalisir dampak negatif
budidaya, pertambangan, dan eksploitasi tersebut secara alami (Akbar, 2016). Selain
berlebihan pada kayu, ikan, krustasea dan itu, rehabilitasi penanaman mangrove juga
kerang (Alongi, 2014). bertujuan sebagai sarana edukasi dan salah
Jasa lingkungan mangrove dalam satu upaya penurunan emisi secara nasional.
menyerap karbon sangat efektif Rehabilitasi mangrove di pulau kecil
dibandingkan tipe hutan tropis lainnya di menjadi salah satu potensi penyimpanan
Indonesia (Kauffman & Donato, 2012). karbon. Karbon biru merupakan karbon
Cadangan karbon mangrove di Indonesia organik yang diserap dan disimpan oleh
mencapai 891,70 tonC/ha dengan total ekosistem laut dan pesisir yang bervegetasi,
cadangan karbon mangrove nasional sebesar termasuk rawa-rawa pasang surut, padang
2,89 Tt C (Wahyudi et al., 2018). Tingginya lamun, dan mangrove (McHarg et al., 2022).
laju kerusakan mangrove di Indonesia Meskipun menempati area yang lebih kecil,
berdampak pada besarnya emisi karbon yang ekosistem mangrove dapat menyimpan
lepas ke atmosfer sebesar 42% dari emisi karbon pada tingkat yang sebanding dengan
global yang diperkirakan mencapai 0,15-1,02 hutan terrestrial, juga memiliki potensi untuk
Pg CO2e setiap tahun, sedangkan emisi mengurangi perubahan iklim, peningkatan
karbon biru secara global setara dengan 3- perikanan, dan manfaat tambahan lainnya
19% dari total emisi global (Murdiyarso et (McLeod et al., 2011). Mangrove di Pulau
al., 2015). Oleh karena tingginya ancaman Harapan dan Kelapa di Kepulauan Seribu
ekosistem mangrove pada pesisir yang turut merupakan mangrove rehabilitasi dan hanya
menyebabkan terlepasnya emisi karbon ke 1-2 buah mangrove alami yang dijumpai di
atmosfer, maka perlu untuk dilakukan upaya lokasi tersebut (Haryanto, 2013). Penanaman
mitigasi berupa penanaman pohon mangrove mangrove homogen (Rhizophora sp.) yang
(rehabilitasi) terutama pada daerah yang selama ini dilakukan oleh TNKpS berada
rentan yaitu pulau-pulau kecil. pada zona reef flat (limestone reef) yang
memiliki substrat dominan pasir dengan

192 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Imran et al. (2022)

hamparan lamun yang bukan merupakan di Kepulauan Seribu sangat dipengaruhi


habitat asli ekosistem mangrove alami angin monsoon yaitu Angin Musim Barat
(Wolanski & Elliott, 2015). Hal ini (Desember-Maret) dan Angin Musim Timur
menyebabkan biomassa pohon kerdil (Juni-September). Musim Pancaroba terjadi
(thinning) karena densitas pohon yang tinggi, antara bulan April-Mei dan Oktober-
rendahnya diversitas pohon dan fauna, dan November. Kecepatan angin pada musim
hilangnya zonasi mangrove yang menjadi Barat bervariasi antara 7-20 knot/jam dan
karakteristik alami lanskap hutan mangrove bertiup dari barat daya sampai barat laut.
(Asaeda et al., 2016). Oleh karena itu, pada Angin kencang dengan kecepatan 20
penelitian ini akan dihitung nilai stok karbon knot/jam biasanya terjadi antara bulan
pada tegakan (aboveground), bawah Desember-Februari. Tipe iklim di Kepulauan
permukaan (belowground), dan tanah (soil) Seribu termasuk tropika panas dengan suhu
pada zona flat area di kawasan mangrove maksimum 32,3 °C, suhu minimum 21,6 °C
rehabilitasi dilakukan. Berdasarkan rumusan dan suhu rata-rata 27 °C serta kelembaban
permasalahan di atas, maka penelitian ini udara 80 mm Hg (Sachoemar, 2008).
bertujuan untuk 1) mengestimasi potensi stok Tipe substrat di lokasi sekitar Pulau
karbon pada mangrove rehabilitasi baik Harapan merupakan tempat tumbuhnya
tegakan dan substrat; dan 2) menghitung lamun dan mangrove, karena substrat
valuasi ekonomi mangrove sebagai tersebut berupa pasir yang ditumbuhi oleh
penyimpan karbon. Data perhitungan stok alga pada beberapa daerah. Mangrove yang
karbon dan valuasi ekonomi mangrove berada di pulau ini hampir semuanya sengaja
mampu memberikan informasi mengenai ditanam dan hanya ada beberapa pohon saja
kemampuan ekosistem mangrove rehabilitasi yang merupakan mangrove alami. Aktivitas
dalam menyerap karbon sehingga upaya pengelolaan sumberdaya kelautan dan
rehabilitasi mangrove di Kepulauan Seribu perikanan yang ada di Pulau Harapan
dapat berkontribusi dalam upaya penurunan meliputi perikanan tangkap, perikanan
gas rumah kaca (GRK) secara nasional, dan budidaya, konservasi terumbu karang, dan
menyusun rencana rehabilitasi yang tepat dan restorasi mangrove. Stasiun pengamatan
terukur sehingga dapat menciptakan didasarkan pada umur penanaman, jenis
pengelolaan rehabilitasi ekosistem mangrove substrat, tinggi pohon, dan kondisi fisika dan
yang berkelanjutan. kimia perairan (Haryanto, 2013). Berikut
adalah lokasi stasiun pengamatan mangrove
II. METODE PENELITIAN di Pulau Harapan dan Kelapa (Gambar 1).

2.1. Waktu dan Tempat 2.2. Pengukuran Struktur Tegakan


Penelitian dilaksanakan selama bulan Mangrove
September 2021. Lokasi penelitian berada di Perhitungan stok karbon dilakukan
ekosistem mangrove Pulau Harapan dan pada 18 plot (10 x 10 m) melalui pengukuran
Kelapa, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI lingkar batang, kerapatan vegetasi,
Jakarta (Gambar 1). Secara umum, kondisi ketinggian tegakan mangrove, dan diameter
fisik, kimia, dan biologi Kelurahan Pulau batang pohon utama. Pengukuran diameter
Harapan dan Kelapa tidak jauh berbeda dilakukan pada daerah batang dengan jarak
dengan kondisi Kepulauan Seribu. Kondisi 1,37 m dari permukaan tanah atau
perairan Kepulauan Seribu dipengaruhi pengukuran setinggi dada (dbh) (Kauffman
musim, pada musim timur dengan tinggi & Donato, 2012). Kerapatan pohon dan
gelombang lebih rendah dibandingkan anakan dihitung dengan menggunakan
musim barat yaitu masing-masing berkisar metode analisis vegetasi. Penentuan kriteria
antara 0,5 – 1 m dan 2 – 3 m. Kondisi angin pohon, anakan, dan semai didasarkan pada

J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 14(2): 191-204 193


Estimasi Stok Karbon Mangrove Rehabilitasi . . .

Gambar 1. Lokasi Pengambilan Data di Pulau Kelapa dan Harapan.

keliling batang, diameter batang, dan tinggi Tinggi pohon didapatkan dengan
pohon yaitu pohon dengan dengan diameter menggunakan perbandingan trigonometri
≥5 cm atau keliling batang ≥16 cm, semai antara jarak pengukuran (d) yaitu 10 m
dengan diameter <5 cm dan keliling batang dengan tinggi mata pengamat (H0) yaitu 163
<16 cm, dan anakan tinggi <1,5 m dan belum cm pada kasus ini dan sudut pada puncak
bercabang. tertinggi pada pengamatan pohon (θ)
Pengukuran kerapatan tajuk (Andiani et al., 2021). Pengambilan data
mangrove dilakukan menggunakan sudut puncak pohon dilakukan menggunakan
Hemispherical Photography untuk aplikasi Protractor pada ponsel. Persamaan
mengestimasi radiasi sinar matahari dari dan perhitungan tinggi tegakan mengikuti
kanopi pohon menggunakan lensa lensa persamaan 2 dan 3. Tutupan tajuk mangrove,
wide-angle (Dharmawan, 2014). Sebanyak tinggi pohon, dan analisis data stok karbon
72 foto diambil menggunakan kamera ponsel ABG dan BGB dianalisis menggunakan
dan lensa tambahan fisheye dengan sudut aplikasi MonMang 2.0 (Khoir &
pandang 180o dan rasio akhir foto 1:1. Dharmawan, 2021).
Persentase tutupan mangrove didapatkan dari
persentase perbandingan dari jumlah piksel ............ (1)
(P255) dengan jumlah keseluruhan piksel (∑
P) yang tercantum pada Persamaan 1 .................................................... (2)
(Dharmawan, 2014).
.................................................... (3)

194 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Imran et al. (2022)

Keterangan: P255 = Jumlah pixel yang diambil sedalam 30 cm karena merupakan


berjumlah 255; SP = Jumlah seluruh pixel; H lapisan tanah tersebut paling rentan terhadap
= Tinggi pohon mangrove; ϴ = Sudut sorot perubahan penggunaan lahan. Ukuran
puncak tertinggi; Dx = Jarak horizontal subsampel diambil sekitar 5 cm dari inti yang
antara observer dengan pohon; H0 = Tinggi kemudian diekstraksi sebanyak 30-50 g
badan observer; H1 = Tinggi antara badan massa sampel. Sub sampel diambil pada
observer dengan puncak pohon. perkiraan titik tengah dari setiap kedalaman
sampel (Kauffman & Donato, 2012).
2.3. Pengukuran Simpanan Karbon Perhitungan karbon tanah dilakukan
Aboveground (ABG) dan menggunakan analisis laboratorium
Belowground (BGB) perhitungan kadar C-Organik dengan metode
Pengukuran karbon diukur Walkley & Black. Perhitungan massa karbon
menggunakan metode non destruktif tanah sesuai dengan persamaan 7 yang
menggunakan persamaan alometrik umum melibatkan antara berat jenis (ρ), interval
(common allometric equation) yang kedalaman tanah (h), dan konsentrasi karbon
melibatkan hubungan antara diameter pohon C organik (%C).
yang tingginya 1,37 m (setara dengan tinggi
dada pengamatan) dengan massa jenis kayu
(ρ) yang tercantum pada persamaan 4
(Komiyama et al., 2005). Nilai jenis densitas ............................................................................ (7)
kayu mangrove spesies Rhizophora stylosa
mengacu pada ICRAF yaitu sebesar 1,04 Keterangan: % C = konsentrasi karbon yang
g/cm3. Stok karbon pada tegakan mangrove dinyatakan dalam bilangan bulat (%); ρ =
(ABG) (tonC/ha) diestimasi dari 46,82% jenis kayu (g/cm ); h = interval kedalaman
3

nilai biomassa tegakan (persamaan 5) tanah (cm).


(Andiani et al., 2021). Perhitungan simpanan
karbon belowground digunakan rumus 2.5. Valuasi Ekonomi Mangrove
allometrik pada berat akar (persamaan 6). sebagai Penyimpan Karbon
Valuasi ekonomi mangrove sebagai
.................................... (4) penyimpan karbon dihitung berdasarkan pada
harga yang berada pada pasar sukarela dan
.................................(5) pasar wajib (Clean Development Mechanism)
dengan masing-masing sebesar
..................................... (6) Rp81.000/tCO2e dan Rp211.680/tCO2e
(Kepel et al., 2017). Nilai ekonomi karbon
Keterangan: Ctop = Stok karbon pada pasar sukarela (voluntary market)
aboveground; Wtop = biomassa aboveground merupakan pasar karbon yang terbentuk
(kg); D = diameter (cm); WR = biomassa karena adanya keinginan untuk mengurangi
belowground (kg); ρ = Jenis kayu (g/cm ). 3 emisi gas rumah kaca tanpa adanya
kewajiban, sebagai contoh seperti keinginan
2.4. Pengukuran Karbon Tanah suatu lembaga swadaya masyarakat yang
Mangrove melakukan sertifikasi carbon offset dalam
Pengukuran tampungan karbon tanah rangka berpartisipasi untuk menjaga
dilakukan secara akurat dengan lingkungan. Sementara itu, pasar wajib
memperhatikan tiga parameter, yaitu a) terbentuk karena adanya kebijakan yang
kedalaman tanah, b) berat massa tanah (bulk mewajibkan pengurangan dan pembatasan
density), dan c) konsentrasi karbon organik jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan
(Kauffman & Donato, 2012). Sampel tanah

J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 14(2): 191-204 195


Estimasi Stok Karbon Mangrove Rehabilitasi . . .

oleh perusahaan dan pemerintah (Dicky et penelitian merupakan hasil rehabilitasi dan
al., 2018). hanya ada beberapa yang dianggap sebagai
mangrove alami dengan jenis Rhizophora
III. HASIL DAN PEMBAHASAN mucronata yang berjumlah 1-2 pohon dan
berlokasi di bagian utara Pulau Harapan.
3.1. Struktur Komunitas Mangrove Sampai saat ini, mangrove rehabilitasi yang
Rehabilitasi mangrove dilakukan ditanam didominasi oleh satu jenis yaitu
sejak tahun 2005 pada saat periode Rhizophora stylosa.
GERHAN dan sejauh ini metode yang Menurut Keputusan Menteri Negara
dianggap berhasil. untuk pertumbuhan Lingkungan Hidup No. 201 Tahun 2004
mangrove di Kepulauan Seribu adalah bahwa kriteria baku mutu kerapatan
metode rumpun berjarak. Mangrove di Pulau mangrove tergolong menjadi tiga yaitu
Harapan dan Kelapa mayoritas berupa kerapatan padat ≥ 1.500 ind/ha, sedang ≥
pohon, sedangkan untuk anakan hanya 1.000 - 1.500 ind/ha dan jarang < 1.000
berada pada beberapa lokasi di bagian barat, ind/ha. Hasil analisis vegetasi pada semua
utara, dan selatan Pulau Harapan. Umumnya stasiun menunjukkan bahwa kerapatan
seluruh ekosistem mangrove di lokasi mangrove rata-rata hasil rehabilitasi

Table 1. Hasil analisis vegetasi mangrove di Pulau Harapan dan Kelapa.

Luas Estimasi jumlah


Rata-rata diameter Densitas
Stasiun Mangrove tegakan mangrove per
tegakan (cm) (ind/ha)
(ha) hektar (ind)
Harapan Barat 3,72 461.672 2,18 4.617
Harapan Utara 0,48 142.075 1,94 1.421
Harapan Timur 0,3 464.648 2,1 4.646
Harapan Selatan 0,3 202.777 3,1 2.028
Kelapa Barat 0,7 98.815 2,32 988
Kelapa Selatan 1,8 149.860 2,04 1.499

Gambar 2. Tinggi dan tutupan tajuk mangrove di Pulau Harapan dan Kelapa.

196 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Imran et al. (2022)

merupakan 2533 ind/ha yang termasuk Hasil penelitian mendapatkan bahwa total
kategori tinggi (≥ 1.500 ind/ha) (Tabel 1). stok karbon (aboveground+belowground+
Hal ini menunjukkan dampak positif karena soil) pada Pulau Harapan dan Kelapa adalah
semakin tinggi kerapatan mangrove maka 634,53 tonC/ha dengan nilai aboveground
semakin baik kemampuannya untuk karbon sebesar 220,31 tonC/ha (nilai karbon
memecah gelombang air laut. organik biomassa 46,88 tonC/ha), below-
Tinggi merupakan faktor yang ground sebesar 113,94 tonC/ha (nilai karbon
diamati dalam pertumbuhan mangrove. organik biomassa 28,5 tonC/ha), dan karbon
Umumnya mangrove yang ditanam di Pulau tanah sebesar 280,28 tonC/ha. Nilai total
Harapan dan Kelapa berasal dari rata-rata simpanan karbon ini relatif lebih rendah jika
tinggi propagul mangrove yang mencapai 43 dibandingkan dengan mangrove rehabilitasi
cm dan rata-rata tinggi pohon mangrove yang berlokasi di Pulau Tanakeke, Sulawesi
mencapai tinggi 3,25 m, namun uniknya Selatan dengan nilai karbon organik pada
memiliki diameter batang yang kurang dari biomassa aboveground sebesar 50,2 tonC/ha,
10 cm. Pertumbuhan mangrove yang lambat karbon organik pada biomassa belowground
disebabkan kompetisi intraspesifik akibat sebesar 15,7 tonC/ha, dan karbon tanah
jarak penanaman antar individu yang terlalu sebesar 391,6 tonC/ha (Cameron et al.,
rapat. Selain itu, adanya indikasi miskinnya 2018). Nilai karbon pada lokasi penelitian
nutrien yang ditunjukkan oleh dominasi pasir jauh lebih rendah diduga karena berbeda
pada substrat dasar juga diperkirakan dengan kondisi kawasan mangrove
menjadi faktor lambatnya pertumbuhan rehabilitasi di Pulau Tanakeke yang
mangrove (Alongi, 2018). Menurut merupakan mangrove Rhizophora alami yang
Permatasari et al. (2019), substrat tanah yang tinggal di tepi pantai dan berada pada karang
didominasi pasir memiliki luas permukaan atoll. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa
yang kecil sehingga lebih sulit dalam nilai tertinggi berada pada Stasiun Harapan
menahan air dan unsur hara. Selatan dengan nilai 173,29 tonC/ha,
Tutupan relatif merupakan tingkat sedangkan total stok karbon terendah
kepadatan mangrove pada suatu ekosistem terdapat pada Stasiun Harapan Utara sebesar
yang merupakan indikator keberhasilan 70,54 tonC/ha. Besar jumlah karbon dalam
proses regenerasi alami tanaman dan bentuk biomassa dipengaruhi oleh jenis
kesuburan mangrove. Tutupan tajuk tanah, keragaman jenis pohon, umur pohon,
mangrove di setiap stasiun rata-rata mencapai dan produksi serasah, sedangkan besarnya
86,57% (Gambar 2). Hal ini menunjukkan jumlah karbon bergantung pada kesuburan
nilai yang sangat baik karena tingginnya tanah, kerapatan dan keragaman tumbuhan,
kerapatan mangrove yang dipengaruhi oleh serta cara pengelolaannya (Uthbah et al.,
metode penanaman rumpun berjarak. 2017).
Tutupan tajuk mangrove tertinggi berada Hasil pengamatan ditemukan bahwa
pada stasiun Harapan Selatan mencapai substrat tanah mangrove pada lokasi
87,59%, sedangkan tutupan tajuk mangrove penelitian merupakan sandy mud atau pasir
terendah berada pada stasiun Harapan Utara berlumpur sehingga diduga kandungan
yaitu 84,37%. nutrien yang lebih sedikit dibandingkan
dengan substrat muddy sand atau lumpur
3.2. Nilai Karbon ABG, BGB, dan berpasir. Menurut Permatasari et al. (2019)
Tanah pada Mangrove Rehabilitasi bahwa subsrat tanah yang dominan pasir
Perhitungan stok karbon tegakan memiliki luas permukaan kecil sehingga sulit
(aboveground) bawah permukaan untuk menahan air dan unsur hara sehingga
(belowground) dilakukan pada enam stasiun memengaruhi jumlah karbon dalam
yang berada pada Pulau Harapan dan Kelapa. mangrove. Adapun nilai stok karbon pada

J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 14(2): 191-204 197


Estimasi Stok Karbon Mangrove Rehabilitasi . . .

Gambar 3. Data stok karbon tegakan (aboveground), bawah permukaan (belowground), dan
karbon tanah pada mangrove rehabilitasi di Pulau Harapan dan Kelapa.

substrat berpasir memiliki nilai yang lebih mangrove menjadi sangat tinggi. Hal ini
sedikit dibandingkan dengan substrat tanah sesuai yang diungkapkan Nedhisa &
yang berlumpur. Hasil pengamatan substrat Tjahjaningrum (2019) bahwa tingginya
pada Harapan Utara memiliki banyak rubble kerapatan pohon akan menyebabkan
dibandingkan dengan substrat di Harapan berkurangnya intensitas cahaya yang akan
Selatan, hal ini diduga menjadi salah satu menghambat pertumbuhan biomassa tegakan,
alasan stok karbon di Harapan Utara jauh karena unsur hara, air, cahaya dan CO2 yang
lebih sedikit. Kurangnya zat hara dan bahan diperoleh masing-masing individu berkurang.
organik juga menjadi salah satu faktor Ukuran diameter dan biomassa yang kecil ini
kecilnya nilai karbon. Menurut Supriyantini akan memengaruhi nilai karbon tegakan
et al. (2018), semakin besar ukuran subsrat (aboveground) pada mangrove. Stasiun
sedimen, maka akan semakin kecil keterse- Harapan Selatan memiliki nilai karbon
diaan nitrogen dan fosfat yang merupakan tegakan tertinggi karena memiliki rata-rata
nutrisi utama dalam pertumbuhan vegetasi keliling batang mencapai 11 cm dan diameter
mangrove. Tekstur tanah ini menyebabkan mencapai 3-4 cm. Berbeda dengan stasiun
kurangnya kemampuan untuk menahan air Harapan Utara yang memiliki rata-rata
dan nutrien yang memengaruhi tinggi dan keliling batang yang lebih kecil yaitu 5-7 cm
diameter pohon. Oleh karena itu, semakin dan diameter mencapai 1-2 cm.
tinggi unsur N maka semakin bertambahnya Sementara itu, nilai karbon pada
tinggi dan diameter pohon Rhizophora sp. bawah permukaan (belowground) dan karbon
Tegakan mangrove rehabilitasi di tanah berpengaruh terbalik dengan
Pulau Harapan dan Kelapa memiliki kondisi pernyataan sebelumnya. Kerapatan tegakan
unik yang dilihat dari tinggi rata-rata mangrove dapat memengaruhi stok karbon
mencapai 3,25 m yang sudah termasuk dan laju akumulasi karbon ketika semakin
kategori pohon, akan tetapi memiliki banyak tegakan pohon mangrove maka
diameter rata-rata hanya mencapai 2,3 cm semakin tinggi karbon yang dapat diserap
yang termasuk kategori sapling. Metode dan disimpan di kawasan tersebut (Priscillia
penanaman mangrove menggunakan metode et al., 2021). Diluar kawasan mangrove
rumpun berjarak menyebabkan kerapatan rehabilitasi merupakan sedimen yang

198 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Imran et al. (2022)

ditumbuhi oleh ekosistem lamun yang peningkatan umur tegakan maka jumlah CO2
pendek. Jika dibandingkan hasil karbon tanah yang diserap dan disimpan oleh tegakan
yang berada dibawah permukaan mangrove pohon akan bertambah (Uthbah et al., 2019).
dengan wilayah diluar kawasan mangrove Rata-rata umur pohon mangrove pada lokasi
yaitu pada sedimen yang ditumbuhi lamun, penelitian adalah 13 tahun yang ditanam
terlihat perbedaan yang nilai stok karbon pada tahun 2008, sehingga nilai hasil stok
yang signifikan. Penelitian Rifai et al. karbon tidak jauh berbeda satu sama lain
(2021) menyebutkan bahwa nilai stok karbon kecuali pada stasiun Harapan Selatan.
yang berada pada ekosistem lamun di Mangrove pada stasiun Harapan Selatan
Kepulauan Seribu berada di antara 5,5-17,2 memiliki nilai tegakan tertinggi yang diduga
tonC/ha, sedangkan nilai stok karbon tanah merupakan salah satu pohon alami atau induk
pada mangrove rehabilitasi mencapai antara yang berada di wilayah Pulau Harapan.
21,72-77,61 tonC/ha. Menurut Supriyantini Menurut penelitian Carnel et al. (2022),
et al. (2018), disaat ketersediaan nutrien umur tegakan mangrove berpengaruh
(rasio N:P) tinggi, maka bibit mangrove akan signifikan pada penambahan jumlah karbon
memaksimalkan penyerapan karbon lebih dan laju penambahannya. Tegakan mangrove
banyak pada aboveground dibandingkan berumur 17 dan 35 tahun mengandung dua
pada akar, sedangkan sebaliknya saat kali lipat jumlah cadangan karbon total dan
ketersediaan nutrien rendah, maka bibit tingkat penyerapan tanah dari tegakan
mangrove akan mengalihkan sumbernya berumur 13 tahun. Meskipun stok karbon
untuk meningkatkan biomassa akar tanah meningkat seiring dengan umur
(belowground). Oleh karena itu, perlu mangrove, stok tanaman di atas permukaan
penelitian lebih lanjut meninjau bahan total tanah paling tinggi pada tegakan berumur 17
organik, nitrat, dan fosfat dalam sedimen tahun. Umur mangrove juga memiliki
untuk melihat keterkaitannya dengan nilai pengaruh yang signifikan terhadap fluks
karbon aboveground, belowground, dan soil. karbon tanah, dengan mangrove yang lebih
Umur pohon mangrove memengaruhi tua (≥17 tahun) melepaskan seperempat dari
nilai karbon karena umur tegakan mangrove
emisi metana (CH4), tetapi menggandakan
akan berbanding lurus dengan kandungan
fluks CO2 dibandingkan dengan tegakan
biomassanya (Kohl et al., 2017).
muda. Penelitian tersebut menunjukkan
Bertambahnya umur pohon berbanding lurus
bahwa kapasitas penyerapan karbon dari
dengan penambahan diameter, semakin
mangrove rehabilitasi meningkat seiring
bertambah umur tanaman, maka semakin
bertambahnya usia, tetapi menjadi stabil
besar kandungan biomassa tegakan (Manafe
setelah dewasa yaitu sekitar >17 tahun.
et al., 2016). Oleh karena itu, setiap

Tabel 2. Data stok karbon sekuestrasi tegakan (aboveground), karbon bawah permukaan
(belowground), dan karbon tanah pada mangrove rehabilitasi di Pulau Harapan dan
Kelapa.

Umur Aboveground Belowground Soil Total


Stasiun
(tahun) (tonCO2/ha) (tonCO2/ha) (tonCO2/ha) (tonCO2/ha)
Kelapa Selatan 13 101,25 63,18 184,33 348,75
Kelapa Barat 14 129,45 79,70 133,43 342,58
Harapan Barat 13 111,59 69,76 175,85 357,20
Harapan Selatan 13 284,82 162,76 188,40 635,98
Harapan Timur 13 108,05 170,63 219,26 497,94
Harapan Utara 13 79,71 51,81 127,37 258,89

J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 14(2): 191-204 199


Estimasi Stok Karbon Mangrove Rehabilitasi . . .

Tabel 2 menunjukkan bahwa potensi tCO2/ha. Jika dikonversi dengan luasan


penyerapan karbon pada mangrove mangrove sebesar ± 7,3 ha, serapan CO2
rehabilitasi di Pulau Harapan dan Kelapa mangrove rehabilitasi di Pulau Harapan dan
sebesar 2328,75 tCO2/ha. Sekuestrasi karbon Kelapa mencapai 3576,27 tCO2/ha. Nilai
merupakan proses pemindahan karbon dari serapan CO2 yang diperoleh dapat juga
atmosfer ke dalam wadah penampung, diestimasikan secara ekonomi berdasarkan
seperti ekosistem laut atau darat, melalui nilai ekonomi karbon (NEK) pada pasar
proses-proses fisika maupun biologi, seperti bebas dan clean development mechanism
fotosintesis (Angelsen & Atmadja, 2008). (CDM). Nilai ekonomi karbon mangrove
Kemampuan pohon mangrove dalam rehabilitasi di Pulau Harapan dan Kelapa
menyerap karbon dioksida dari atmosfer adalah Rp375.202.308 (pasar bebas) dan
bergantung pada spesies, fase perkembangan Rp980.528.697 (CDM).
pohon, jenis tanah, dan faktor iklim,
sedangkan intensitas pengambilan CO2 dari IV. KESIMPULAN
ekosistem pohon mangrove sangat
bergantung pada faktor iklim, temperatur, Kawasan mangrove rahabilitasi di
kelembapan, dan kesuburan tanah Pulau Harapan dan Kelapa menunjukkan
(Kowalsaka, et al. 2020). Diperlukan adanya kondisi kerapatan pohon yang baik dengan
penelitian lebih lanjut untuk melihat kategori sangat padat dan didominasi oleh
keterkaitan antara faktor-faktor tersebut jenis mangrove Rhizophora stylosa.
dengan nilai sekuestrasi karbon pada Rehabilitasi ekosistem mangrove
mangrove rehabilitasi. menggunakan metode rumpun berjarak
menyebabkan kerapatan mangrove tinggi.
3.3. Valuasi Ekonomi Karbon Ekosistem mangrove yang padat berpengaruh
Valuasi ekonomi adalah sebuah upaya terhadap kandungan stok karbon yaitu
untuk memberikan penilaian kuantitatif berkorelasi negatif pada karbon tegakan
terhadap barang dan jasa yang disediakan (aboveground) dan berkorelasi positif pada
oleh ekosistem dan kontribusinya terhadap karbon bawah permukaan (belowground).
kesejahteraan manusia (Lahjie et al., 2019). Hal ini disebabkan oleh rendahnya
Valuasi ekonomi sumber daya alam berperan kandungan biomassa akibat ukuran diameter
penting untuk membantu proses pengambilan yang kecil dan banyaknya jumlah tegakan
keputusan terkait dengan kebijakan publik dalam rumpun. Estimasi potensi stok karbon
dengan harapan mengurangi dampak dari pada ekosistem mangrove rehabilitasi di
degradasi lingkungan yang disebabkan Pulau Harapan dan Kelapa sebesar 634,54
adanya undervalue terhadap nilai yang tonC/ha dengan kemampuan daya serap
sebenarnya (Fauzi, 2014). Salah satu jasa karbon CO2 sebesar 2328,75 tCO2/ha pada
lingkungan ekosistem mangrove sebagai tipe sedimen pasir berlumpur. Potensi stok
pengatur atau provisioning adalah penyimpan karbon mangrove rehabilitasi di kawasan
karbon. Mangrove memiliki kemampuannya pulau kecil menyerap lebih rendah
yang sangat efektif dalam menyimpan karbon dibandingkan ekosistem mangrove alami.
dibandingkan tipe hutan tropis lainnya di Disamping itu, potensi jasa lingkungan dari
Indonesia yang mencapai 891,70 tonC/ha ekosistem mangrove sebagai penyimpan
dengan total cadangan karbon mangrove karbon juga berdampak pada aspek ekonomi.
nasional sebesar 2,89 Tt C (Wahyudi et al., Valuasi ekonomi mangrove sebagai
2018). penyimpan karbon di Pulau Harapan dan
Salah satu jasa lingkungan mangrove Kelapa mencapai Rp375.202.308 untuk pasar
regulating adalah penyerapan karbon yang bebas dan Rp980.528.697 untuk pasar wajib
pada penelitian ini mencapai rata-rata 489,9 CDM. Nilai ekonomi karbon bermanfaat

200 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Imran et al. (2022)

secara ekonomi dalam rangka mengurangi Angelsen, A. & S. Atmadja. 2008.


emisi gas rumah kaca, mendorong invetasi Melangkah maju dengan REDD: isu,
hijau, dan mendorong pertumbuhan pilihan, dan implikasi. Bogor: CIFOR.
berkelanjutan. 158 p.
Asaeda, T., A. Barnuevo, K. Sanjaya, M.D.
UCAPAN TERIMA KASIH Fortes, & Y. Kanesaka. 2016.
Mangrove plantation over a limestone
Puji dan syukur saya panjatkan reef – Good for the ecology?.
kepada para dosen pembimbing yang telah Estuarine, Coastal and Shelf Science,
membimbing dan banyak memberi saran 173: 57-64.
dalam penyusunan artikel ilmiah ini, serta https://doi.org/10.1016/j.ecss.2016.02
rekan Yayasan Carbon Ethics Indonesia .017
yang telah membantu dalam pengambilan Asia Pacific Network (APN). 2019. Final
data lapangan. Terimakasih juga saya technical report: sustainable
panjatkan kepada SEAMEO Biotrop dan mangrove rehabilitation for global
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, and local benefits. Asian-pacific
IPB University atas fasilitas yang telah network for global research.
diberikan termasuk analisis laboratorium Philippines. 9-10 p.
selama penelitian. Cameron, C., L.B. Hutley, D.A. Friess, & B.
Brown. 2018. Community structure
DAFTAR PUSTAKA dynamics and carbon stock change of
rehabilitated mangrove forests in
Akbar, M. 2016. Analisis kerentanan pulau- Sulawesi, Indonesia. Ecological
pulau kecil di Kecamatan Togean Applications, 0(0): 1-18.
Kabupaten Tojo Una Una Provinsi https://doi.org/10.1002/eap.1810
Sulawesi Tengah. Omni-Akuatika, Carnel, P.E., M.M. Palacios, P. Waryszak,
12(3): 59-70. S.M. Trevathan-Tackett, P. Masque,
https://doi.org/10.20884/1.oa.2016.12 & P.I. Macreadie. 2022. Blue carbon
.3.126 drawdown by restored mangrove
Alongi, D.M. 2014. Carbon cycling and forests improves with age. Journal of
storage in mangrove forest. Annual Environment Management, 306:
Review of Marine Science, 5: 195- 14301.
210. https://doi.org/10.1146/annurev- https://doi.org/10.1016/j.jenvman.202
marine-010213-135020 1.114301
Alongi, D.M. 2018. Impact of global change Dicky, E.H., A. Samyanugraha, & D.
on nutrient dynamics in mangrove Nathalia. 2018. Pengantar pasar
forests. Forest, 9(10): 596-608. karbon untuk pengendalian perubahan
https://doi.org/10.3390/f9100596 iklim. PMR Indonesia. Jakarta. 26 p.
Andiani, A.A.E., I.W.G.A. Karang, I.N.G. Dharmawan, I.W.E. 2014. Panduan
Putra, & I. W. E. Dharmawan. 2021. Monitoring Status Ekosistem
Hubungan antar parameter struktur Mangrove. CRITC COREMAP II
tegakan mangrove dalam estimasi LIPI. Jakarta. 13-21 p.
simpanan karbon aboveground pada Eddy, S., A. Dharmawan, M.R. Ridho, & I.
skala komunitas. Jurnal Ilmu Iskandar. 2016. Dampak aktivitas
Kelautan Tropis, 13(3): 485-498. antropogenik terhadap degrdasi hutan
https://doi.org/10.29244/jitkl.vl3i3.36 mangrove di Indonesia. Jurnal
363 Lingkungan dan Pembangunan, 2(2):

J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 14(2): 191-204 201


Estimasi Stok Karbon Mangrove Rehabilitasi . . .

292-306. Ecological Economics, 176: 106758.


https://doi.org/10.31219/osf.io/xd9cb https://doi.org/10.1016/j.ecolecon.202
Fauzi, A. 2014. Valuasi ekonomi dan 0.106758
penilaian kerusakan sumber daya Kauffman, J.B. & D.C. Donato. 2012.
alam dan lingkungan. PT Penerbit Protocols for the measurement,
IPB Press. Bogor. 11 p. monitoring and reporting of structure,
Hamilton, S.E. & D. Casey. 2016. Creation biomass and carbon stocks in
of a high spatio-temporal resolution mangrove forests. CIFOR Working
global database of continuous Paper 86. Bogor. 2 p.
mangrove forest cover for the 21st Kepel, T.L., D.D. Suryono, & R.N. Ati.
century. Glob. Ecol. Biogeogr., 25(6): 2017. Nilai penting dan estimasi nilai
729-738. ekonomi simpanan karbon vegetasi
https://doi.org/10.1111/geb.12449 mangrove di Kema, Sulawesi Utara.
Haryanto, A. 2013. Efektivitas rehabilitasi Jurnal Kelautan Nasional, 12(1): 19-
mangrove di Pulau Pramuka, 26.
Kepulauan Seribu. Bogor: Institut http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v12i1.
Pertanian Bogor (Unpublished). 6170
Ilman, M., D. Paul, D. Peter, & Onrizal. Kohl, M., P.R. Neupane, & N. Lotfiomran.
2016. A historical analysis of the 2017. The impact of tree age on
drivers of loss and degradation of biomass growth andnd carbon
Indonesia’s mangroves. Land Use accumulation capacity: A
Policy, 54: 448–459. retrospective analysis using tree ring
https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2 data of three tropical tree species
016.03.010 grown in natural orests of Suriname.
Khoir, A.F. & I.W.E. Dhamarawan. 2021. Plos One, 1-17.
MonMang, Vers 2.0. Android Play https://doi.org/10.1371/journal.pone.0
Store, 181187
https://play.google.com/store/apps/det Lahjie, A.M., B. Nouval, Y. Ruslim, & R.
ails?id=com.amsi.monmang2&hl=en Kristiningrum. 2019. Economic
&gl=US. valuation from direct use of
Komiyama, A., S. Poungparn, & S. Kato. mangrove forest restoration in
2005. Common allometric equation Balikpapan Bay, East Kalimantan,
for estimating the tree weight of Indonesia. F1000Research, 8(9): 1-
mangroves. J. of Tropical Ecology, 13.
21: 471–477. https://doi.org/10.12688%2Ff1000res
https://doi.org/10.1017/S0266467405 earch.17012.1
002476 Manafe, G., M.R. Kaho, & F. Risamasu.
Kowalsaka, A., A. Pawlewicz, M. Dusza, M. 2016. Estimasi biomassa permukaan
Jaskulak, & A. Grobelak. 2020. dan stok karbon pada tegakan pohon
Climate change and soil interactions. Avicennia marina dan Rhizophora
Elsevier, 663-688. mucronata di perairan pesisir oebelo
https://doi.org/10.1016/B978-0-12- Kabupaten Kupang. Jurnal Bumi
818032-7.00023-0 Lestari, 16(2): 163-173.
Jakovac, C.C., A.E Latawiec, E. Lacerda, https://doi.org/10.24843/blje.2016.v1
I.L. Lucas, K.A. Korys, & B.B.N. 6.i02.p09
Strassburg. 2020. Costs and carbon McHarg, E., E. Mengo, L. Benson, J. Daniel,
benefits of mangrove conservation & A. J. Witzig. 2022. Valuing the
and restoration: a global analysis. contribution of blue carbon to small

202 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Imran et al. (2022)

island developing states’ climate carbon storage under mono-specific


change commitments and Covid-19 Enhalus acoroides meadows in Pari
recovery. Environmental Science & Island, Indonesia. IOP Conference
Policy, 132: 13-23. Series: Earth and Environmental
https://doi.org/10.1016/j.envsci.2022. Science. 944 012065.
02.009 http://dx.doi.org/10.1088/1755-
McLeod, E., G.L. Chmura, S. Bouillon, R. 1315/944/1/012065
Salm, & M. Bjork. 2011. A blueprint Sachoemar, S.I. 2008. Karakteristik
for blue carbon: toward an improved lingkungan perairan Kepulauan
understanding of the role of vegetated Seribu. JAI, 4(2): 109-114.
coastal habitats in sequestering CO2. https://doi.org/10.29122/jai.v4i2.2408
Front Ecol Environ, 9(10): 552-560. Supriyantini, E., A. Santoso, & N. Soenardjo.
https://doi.org/10.1890/110004 2018. Nitrate and phosphate contents
Murdiyarso, D., J. Purbopuspito, J.B. on sediments related to the density
Kauffman, M.W. Warren, S.D. levels of mangrove Rhizophora sp. in
Sasmito, & S. Kurnianto. 2015. The mangrove park waters of Pekalongan,
potential of Indonesian mangrove Central Java. Earth and
forests for global climate change Environmental Science, 116: 1-13.
mitigation. Nature, 5: 1089–1092. https://doi.org/10.1088/1755-
https://doi.org/10.1038/nclimate2734 1315/116/1/012013
Nedhisa, P.I. & T. Tjahjaningrum. 2019. Suyadi, I. Naroli, & A. Betmanto Sitepu.
Estimasi biomassa, stok karbon dan 2021. Karakteristik vegetasi
sekuestrasi karbon mangrove pada mangrove dan pemanfaatannya: studi
Rhizophora mucronata di Wonorejo kasus di Seram Timur, Maluku.
Surabaya dengan persamaan Jurnal Kelautan dan Perikanan
allometrik. Jurnal Sains dan Seni ITS, Terapan, 4(1): 37-45.
8(2): 2337-3520. https://doi.org/10.15578/jkpt.v4i1.950
https://doi.org/10.12962/j23373520.v 2
8i2.45838 Uthbah, Z., S. Eming, & Y. Edy. 2017.
Permatasari, I.R., B.S. Barus, & G. Diansyah. Analisis biomasa dan cadangan
2019. Analisis nitrat dan fosfat pada karbon pada berbagai umur tegakan
sedimen di Muara Sungai Banyuasin, damar (Agathis dammara (Lamb.)
Kabupaten Banyuasin, Provinsi Rich.) di KPH Banyumas Timur.
Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Scripta Biologica, 4(2): 119-124.
Sains, 21(3): 140-150. https://doi.org/10.20884/1.sb.2017.4.2
https://doi.org/10.26554/jps.v21i3.54 .404
5 Wahyudi, A.J., Afdal, N.S. Adi, A. Rustam,
Priscillia, C.C., M.P. Patria, & H. Hadiyanto, & I.H. Supriyadi. 2018.
Herdiansyah. 2021. Environmental Potensi Cadangan dan Serapan
conditions to support blue carbon Karbon Ekosistem Mangrove dan
storage in mangrove forest: a case Padang Lamun Indonesia. Jakarta:
study in the mangrove forest, Nusa Pusat Penelitian Oseanografi,
Lembongan, Bali, Indonesia. Lembaga Ilmu Pengetahuan
Biodiversitas, 22(6): 3304-3314. Indonesia (P2O-LIPI), Pusat Riset
https://doi.org/10.13057/biodiv/d2206 Kelautan, Badan Riset dan Sumber
36 Daya Manusia, Kementerian Kelautan
Rifai, H., S. Rahmawati, D. Nurdiansah, & dan Perikanan (PUSRIKEL-BRSDM-
Afdal. 2021. Estimation of soil KKP), Pusat Penelitian Laut Dalam,

J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 14(2): 191-204 203


Estimasi Stok Karbon Mangrove Rehabilitasi . . .

Lembaga Ilmu Pengetahuan Submitted : 07 February 2022


Indonesia (P2LD-LIPI). 7 p. Reviewed : 22 April 2022
Wolanski, E. & M. Elliott. 2015. Estuarine Accepted : 26 August 2022
Ecohydrology: an introduction (2nd
Ed). Elsevier, Amsterdam. 315 p.

FIGURE AND TABLE TITLES

Figure 1. Location of data collection in Kelapa and Harapan Islands.


Figure 2. Mangrove height and canopy cover on Harapan and Kelapa Islands.
Figure 3. Data on aboveground, belowground, and soil carbon stocks in restored mangrove
on Harapan and Kelapa Islands.
Table 1. Mangrove vegetation analysis on Harapan and Kelapa Islands.
Table 2. Carbon stock sequestration on aboveground, belowground, and soil carbon in the
restored mangrove in Harapan and Kelapa Islands.

204 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt

You might also like