You are on page 1of 11

MAKALAH

TEORI ORGANISASI
TEORI ORGANISASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DOSEN PENGAMPU
Dr. Andi Yusniar Mendo S.E M.M
DISUSUN
O
L
E
H
RAFLI SAID

KELAS I
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-nya makalah ini
diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini berjudul “Teori Organisasi Pengambilan
Keputusan”, mengenai Mata Kuliah Teori Organisasi Pengambilan keputusan TOPK.

Makalah ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan. Maka hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran di terima dengan
senang hati demi perbaikan makalah tersebut.

Makalah ini disusun agar bisa memenuhi Mata Kuliah teori organisasi pengambilan keputusan agar
hendaknya bisa menyelesaikan tugas tersebut. Semoga makalah ini disusun bagi pembaca agar bisa dapat
ilmu yang bermanfaat dan pengetahuan bertambah.

Gorontalo, Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN....................................................................1

1.1 Latar Belakang …………………………………….……..1


1.2 Rumus Masalah ..………………………………………...2
1.3 Tujuan ………………………………………………….….3
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………4

2.1 Definisi Organisasi………………………………………….….4


2.1.1 Alasan Terbentuknya Organisasi …………………….5
2.1.2 Tipe-Tipe Organisasi …………………………………. 6
2.2 Organisasi Lingkungan ………………..……………………. 7
2.3 Definisi keputusan ...………………..……………………. 8
2.3.1 Tahap Pengambilan Keputusan ……………...………8
2.3.2 Proses Pengambilan Keputusan ………….…………9
2.4 Konsep Pengambilan Keputusan…….
2.5 Teknik Pengambilan Keputusan……
2.5.1 Analisis Perbandingan Sepasang…
2.5.2 Analisis Jaringan…….
2.5.3 Analisis Kekuatan Lapangan…..
2.5.4 Analisis Biaya Dan Manfaat…….
BAB III PENUTUP……………………………………………………..……3

3.1 Kesimpulan …………..…………………………………………………….


DAFTAR PUSTAKA .................………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai jenis organisasi yang mempengaruhi semua
tingkatan kehidupan. Fakta menunjukkan bahwa kebanyakan di antara kita menjalani sebagian besar dari
kehidupan dalam organisasi-organisasi. Kita merupakan anggota dari organisasi yang dinamakan keluarga,
menjadi anggota dari organisasi tempat kita bekerja, berpartisipasi aktif sebagai anggota organisasi
pendidikan sebagai murid, sebagai mahasiswa, dan kita merupakan anggota organisasi yang dinamakan
masyarakat. Tujuannya untuk melaksanakan atau mencapai hal-hal tertentu, yang tidak mungkin
dilaksanakan secara individual.
Organisasi ialah merupakan elemen yang amat diperlukan di dalam kehidupan manusia, apalagi dalam
kehidupan modern. Organisasi dapat membantu kita melaksanakan hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang
tidak dapat dilakukan dengan baik secara individu.
Organisasi-organisasi dapat memenuhi aneka macam kebutuhan manusia. Kebutuhan itu misalnya
kebutuhan Emosional, spiritual, intelektual, ekonomi, politik, psikologis, sosiologis, cultural, dan
sebagainya.
Setiap organisasi dibentuk dengan tujuan mencapai sasaran atau sasaran-sasaran tertentu. Secara luas
sasaran dapat dirumuskan sebagai; memuaskan kebutuhan, keinginan, atau sasaran-sasaran para anggotanya.
Organisasi-organisasi dapat dicirikan oleh perilaku yang diarahkan kea rah pencapaian tujuan, mereka
mengupayakan pencapaian tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran, yang dapat dilaksanakan secara lebih efektif
dan lebih efisien. Hal itu melalui tindakan-tindakan individu-individu serta kelompok-kelompok secara
terpadu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Definisi organisasi
2. Organisasi dan lingkungan
3. Definisi keputusan
4. Konsep pengambilan keputusan
5. Teknik pengambilan keputusan secara sederhana

1.3 Tujuan
1. Pembaca diharapkan agar mengetahui pengertian organisasi
2. Pembaca diharapkan mengetahui peran organisasi dalam lingkungan
3. Pembaca diharapkan mengetahui pengertian keputusan
4. Pembaca diharapkan agar mengetahui proses, konsep, dan teknik cara pengambilan keputusan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI ORGANISASI


Organisasi merupakan elemen yang amat diperlukan di dalam kehidupan manusia (apalagi dalam
kehidupan modern). Organisasi dapat membantu kita melaksanakan hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang
tidak dapat dilaksanakan dengan baik sebagai individu. Bukan hanya itu, organisasi bisa dikatakan dapat
membantu masyarakat membantu kelangsungan pengetahuan dan ilmu pengetahuan.
Menurut Mathis and Jackson dalam buku Erni Rernawan (2011: 15) “Organisasi ialah suatu kesatuan social
dari sekelompok manusia yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota
organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing, sebagai suatu kesatuan yang memiliki tujuan tertentu
dan mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan”. Dan menurut Chris Argyris menerangkan
eksistensi organisasi melalui pernyataan bahwa ‘organisasi-organisasi biasanya dibentuk orang guna
mencapai sasaran-sasaran yang dapat dicapai terbaik secara kolektif”. (Argyris, 1964: 35). Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa organisasi-organisasi didesain oleh manusia untuk mengatasi keterbatasan-
keterbatasan yang melekat pada dirinya. Kegitan terorganisasi menjadi alat utama manusia untuk mengatasi
kendala-kendala yang tumbul dari individu-individu.

A. Alasan Terbentuknya Organisasi


Sejak dahulu mansuia sudah diberi nama julukan “Zoom Politicon” (makhluk yang hidup berkelompok).
Hal ini mengandung makna bahwa manusia senantiasa menginginkan hubungan-hubungan dengan orang
lain. Berikut alasan mengapa terbentuknya organisasi:
1) Alasan Sosial (Social Reasons)
Banyak organisasi dibentuk untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk pergaulan. Adakalanya
kebutuhan-kebutuhan social seseorang demikian sempurna terpenuhi oleh perusahaan tempat ia
bekerja. Jadi dapat dikatakan bahwa manusia berorganisasi karena membutuhkan dan menikmati
kepuasan-kepuasan social yang diberikan oleh organisasi.
2) Alasan Material (Material Reasons)
Manusia juga melaksanaka kegiatan pengorganisasian karena alasan-alasan material yakni agar
memperbesar kemampuannya, menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai sesuatu sasaran,
dan menarik manfaat dari pengetahuan generasi-generasi sebelumnya yang telah dihimpun.

B. Tipe-Tipe organisasi
1) Organisasi formal
 Sebuah organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik. Struktur ini
menerangkan hubungan-hubungan otoritasny, kekuasaan, akuntanbilitasnya, dan tanggung
jawabnya. Organisasi-organisasi fomal menujukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing
anggotanya. Hierarki sasaran-sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Organisasi-
organisasi formal tahan lama, dan terencana. Mengingat ditekankan suatu keteraturan, maka mereka
relative bersifat tidak fleksibel. Contoh-contoh organisasi-organisasi formal adalah perusahaan-
perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas.

2) Organisasi Informal
 Organisasi-organisasi informal terorganisasi secara “lepas”. Mereka versifat fleksibel tidak terumuskan
dengan baik dan sifatnya adalah spontan. Keanggotaan oada organisasi-organisasi informal dapat
dicapai baik secara sadar, maupun seacara tidak sadar. Kerapkali sulit untuk menentukan waktu ekstrak
seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Contoh organisasi informal yakni suatu pertemuan
makan malam bersama, orang-orang yang kebetulan lewat, sewaktu kecelakaan mobil terjadi.

2.2 ORGANISASI DAN LINGKUNGAN


Kebanyakan organisasi tergabtung pada otoritas, yang dikonsentrasi di puncak, bersama-sama dengan
keterampilan intelegensi, pengambilan keputusan, dan manajemen. Pada zaamn modern, desain organisasi
telah dipengaruhi oleh dua macam kekuatan pokok, yakni:

 Perkembangan historis yang berlangsung secara lambat, ide tentang kekuasaan yang tercakup pada
rakyat dan diberikan kepada para pemimpin rakyat telah memengaruhi struktur-struktur organisasi.
 Kompleksitas teliknologikal yang makin meningkat, telah munculnya kompleksitas yang makin
meningkat pada desain organisasi. Dahulu kala, pimpinan sebuah organisasi mengenal siapa saja di
lingkungan organisasinya.

Organisasi dan lingkungan


Kekuatan-kekuatan lingkungan yaitu factor-faktor eksternal yang sebagian besar tidak dapat
dikendalikan (oleh para manajer organisasi-organisasi) dapat mempengaruhi keputusan-keputusan
dan tindakan-tindakan para manajer. Menurut John A. Pearce II, ada baiknya untuk memandang
lingkungan eksternal umum suatu perusahaan (organisasi0 sebagai hal yang teridiri dari tiga macam
bidang pengaruh (Spheres of Influence). Dan lingkungan eksternal umum tersebut terdiri dari:
 Lingkungan yang berada di luar perusahaan atau organisasi (the remote environment)
 Lingkungan industry (the Industry environment)
 Lingkungan operasi (operation environment)

1) Lingkungan yang Berada di Luar Perusahaan (The remote Environment)


Lingkungan ini terdiri dari suatu kelompok kekuatan yang muncul di luar situasi operasi
suatu perusahaan tunggal. Antara lain mencakup factor-faktor ekologi-ekonomi-politik-legal-
sosiokultural dan teknologi. Lingkungan tersebut menyajikan peluang, ancaman, dan kendala bagi
perusahaan yang bersangkutan.
2) Lingkungan Industri (The Industry environment)
Kekuatan-kekuatan yang beroperasi di lingkungan industry perusahaan yang bersangkutan,
mempunyai dampak lebih langsung atas perilaku sesuatu perusahaan dibandingkan dengan
kekuatan-kekuatan yang berada di the remote environment.
3) Lingkungan Operasi ( The Operating Environment)
Lingkungan operasi lebih banyak dianggap memengaruhi keberhasilan suatu perusahaan,
dibandingkan dengan lingkungan-lingkungan yang lainnya.
Lingkungan operasi terdiri dari kekuatan-kekuatan di dalam situasi langsung suatu
perusahaan, yang menimbulkan banyak tantangan yang dihadapi sewaktu berupaya mencapai
sumber-sumber daya yang diperlukan. Kekuatan-kekuatan pada lingkungan operasi yaitu; posisi
kompetitif suatu perusahaan, profil pelanggan, kepentingan para stakeholders,reputasinya di
kalangan para rekanan dan para krediturnya, dan pasar-pasar karyawan yang dapat dicapainya.
2.3 DEFINISI KEPUTUSAN
Decision making (Pengambilan keputusan) adalah sebuah mekanisme dalam melakukan penilaian
dan menyeleksi sebuah/ beberapa pilihan. Ketetapan Decision making dirumuskan setelah menjalani
beberapa proses perhitungan rasional dan peninjauan alternative. Sebelum kesimpulan dirumuskan dan
dilaksanakan, terdapat beberapa jenjang tahapan yang harus dilalui oleh si pembuat keputusan. Jenjang
tahapan tersebut mungkin dapat meliputi rekognisi permasalahan dasar, menyiapkan keputusan alternative
yang dapat dipilih, lalu mencapai fase pemilihan keputusan terbaik.
A. Tahap Pengambilan Keputusan
Teori dari Simon (1960) menyebutkan beberapa jenjang pengambilan keputusan, olehnya
dinyatakan 4 tahap, yakni:
 Intelligence: pengumpulan data dan informasi untuk identifikasi masalah
 Design: tahap perumusan penanggulangan dalam bentuk opsi pemecahan permasalahan
 Choice: fase menyaring keputusan dari solusi alternative-alternatif yang tersedia.
 Implementation: tahap menjalankan pilihan keputusan dan mengevakuasi hasil.
B. Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dibuat berdasar proses analisis, pendenahan, dan pensimulasian melalui
berbagai perhitungan alternative solusi yang mungkin dilakukan. Tahap pengambilan keputusan
mempunyai beberapa langkah, yakni:
 Langkah 1
Pemahaman dan menyatakan dasar permasalahan.
 Langkah 2
Pencarian dan proses data analisis signifikan
 Langkah 3
Pengembangan solusi alternative
 Langkah 4
Evaluasi alternative solusi
 Langkah 5
Pemilihan alternative solusi terbaik
 Langkah 6
Impelemntasi keputusan
 Langkah 7
Evaluasi perolehan keputusan

2.4 KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Ilmu pengambilan keputusan adalah sebuah filosofi dan metode analisis yang bersinggungan dengan
sejumlah penyatuan pemikiran berbeda, yang disimpulkan secara ilmiah dan sistematis, diperuntukkan
untuk membantu pengambil keputusan dalam memilah satu solusi terbaik dari sejumlah solusi alternative
yang tersedia dimana akan mengarahkan pada hasil peristiwa yang mungkin bisa berbeda. Ilmu
pengambilan keputusan bisa diterapkan dalam kondisi kepastian, ketidakpastian atau beresiko.
Keputusan pada kondisi kepastian menggambarkan bahwa setiap solusi keputusan yang dirumuskan
akan mengarah hanya pada sebuah konsekuensi. Keputusan pada kondisi kepastian memiliki atribut yang
sederhana, menggambarkan rangkaian yang teratur dan eksplisit dan konsekuensi. Pengambil keputusan/
pemimpin umumnya akan mengambil alternative solusi yang mengandung nilai manfaat yang paling
besar tanpa harus menimbang konsekuensi yang mungkin terjadi.

Pada kondisi ketidakpastian/beresiko, ilmu pengambilan keputusan menyajikan dua pendekatan strategi,
yakni:
 Strategi yang pertama disebut game theory, dimana strategi ini akan mengeksploitasi lebih dalam
mengenai criteria solusi yang diupayakan dalam perspektif yang lebih lebar dengan
menggunakan asumsi teori permainan (max-min rule) dalam Linier programming.
 Strategi kedua adalah menanggulangi atau mengeliminasi presentase ketidakpastian sehingga
pengambilan keputusan akan menghasilkan bahaya yang lebih moderat dengan mengembangkan
penilaian tingkat probabilitas secara subyektif.

2.5 TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN


A. Analisis Perbandingan Sepasang
Teknik analisis paired comparison merupakan metode yang baik untuk mengukur kepentingan relative
(relative importance) dari sejumlah alternative solusi dan tindakan. Analisis ini memudahkan kita
dalam menentukan keputusan kala skala prioritas dari masalah dan solusi tidak jelas, atau ketika
seuluruh solusi terhadap masalah emiliki kemungkinan menarik untuk dipilih.
B. Analisis Jaringan
Analisis jaringan merupakan salah satu teknik perencanaan yang digunakan dalam pendekatan riset
operasional. Teknik analisis ini membantu kita dalam menentukan keputusan atas beberapa pilihan
yang dihadapan pada sejumlah factor yang berbeda.
C. Analisis Kekuatan Lapangan
Teknik ini digunakan untuk melihat seluruh kekuatan yang mendukung dan menghambat sebuah
keputusan. Dengan melakukan analisis terhadap factor kekuatan, maka dapat memperkuat kekuatan
yang mendukung sebuah keputusan, dan mengurangi pengaruh dari kekuatan yang menghalangi
terbentuknya keputusan terbaik
D. Analisis Biaya dan Manfaat
Teknik tersebut merupakan teknik yang digunakan untuk memutuskan kemungkinan perubahan atas
alternative pilihan yang telah dipertimbangkan. Teknik ini cukup mudah digunakan karena hanya
menghitung nilai perkiraan manfaat dari suatu tindakan, dan menguranginya dengan biaya nya akan
muncul.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Organisasi ialah sebuah wadah untuk manusia dalam membentuk suatu kegiatan atau saling bertukar fikiran,
yang dapat membangun kepribadian bangsa yaitu saling kerja sama antar sesama dan saling membantu dalam
hal apapun. Di dalam organisasi pasti ada sebuah pemipin, pemimpin inilah yang akan mengkoordinir,
menjalankan, memerintahkan, hingga membentuk organisasi ini dengan baik. Ia juga akan membuat
keputusan yang di setujui oleh rekan-rekannya. Dan dapat disimpulkan organisasi ialah suatu
perkumpulan/kegiatan yang sudah dibentuk untuk mencapai satu tujuan dan terdapat pemimpin, dan anggota-
anggotanya.

DAFTAR PUSTAKA

Teori organisasi& pengorganisasian, Prof. Dr. J. Winardi, S.E. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2003
Buku ajar Teori Pengambilan keputusan, Rizky Eka febriansyah S.Mb, M.SM, Dewi Ratiwi Meiliza, MM,
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2020

Teori Organisasi dan Kesimpulan, Tussadiahhalima

You might also like