Professional Documents
Culture Documents
Tentang
Budaya Organisasi
Disusun oleh :
KELOMPOK 4
Nike Goestina 2314030055
Elis Patonah 2314030058
Dosen pembimbing :
Syukra Vadhillah, M.Pd
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya orgnisasi sangat berpengaruh penting dalam kemajuan
perusahaan yang tumbuh melalui proses perkembangan gagasan yang di
ciptakan oleh pemimpin perusahaan, kemudian ditanamkan kepada anggota
organisasi. Selanjutnya budaya dikembangkan sesuai perkembangan lingkungan
dan kebutuhan organisasi. Dalam sebuah organisasi, budaya organisasi tidak
akan berkembang menjadi organiasi yang maju tanpa mempertahankan
budayanya. Budaya kuat mempunyai pengaruh terhadap strategi yang di jalan
kan dalam mencapai tujuan. Perkembangan organisasi dapat di tentukan dengan
tercipta nya lingkungan kerja yang kondusip sehingga akan terbuka suatu
kesempatan dalam berkembang nya proses pembelajar dalam bekerja serta dapat
menciptakan semangat dalam memecahkan semua persoalan yang timbul baik
dari internal maupun eksternal organisasi.
Budaya organisasi merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi
respons terhadap lingkungan eksternalnya. Sebuah sistem nilai yang anut
bersama mengenai sesuatu hal penting dan keyakinan-keyakinan bagaimana
dalam berkerja. Dengan ini, Budaya organisasi memberikan suatu kerangka
kerja yang menata dan mengarahkan perilaku positif dan signifikan terhadap
variabel komitmen organisasi dalam rangka peningkatan kinerja karyawan.
B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Budaya Organisasi?
2. Apa Karakteristik Budaya Organisasi?
3. Bagaimana Tipe Budaya Organisasi?
4. Apa Saja Unsur Budaya Organisasi?
5. Apa Saja Fungsi Budaya Organisasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Budaya Organisasi
2. Untuk mengetahui Apa Karakteristik Budaya Organisasi
3. Untuk mengetahui Bagaimana Tipe Budaya Organisasi
4. Untuk mengetahui Apa Unsur Budaya Organisasi
5. Untuk mengetahui Fungsi Budaya Organisa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Budaya Organisasi
Penggunaan istilah budaya organisasi dengan mengacu pada budaya
yang berlaku dalam perusahaan, karena pada umumnya perusahaan itu dalam
bentuk organisasi, yaitu kerjasama antara beberapa orang yang membentuk
kelompok atau satuan kerja sama tersendiri.
Studi yang dilakukan ini mengenai budaya organisasi yang berlaku pada
perusahaan. Dakam pembicaraan selanjutnya yang disebut budaya organisasi,
diartikan atau sinonim dengan budaya perusahaan. Jika disebut budaya
perusahaan, diartikan pula budaya yang berlaku dalam organisasi yang
melakukan kegiatan perusahaan. Jadi istilah budaya perusahaan dalam studi ini
juga seperti yang digunakan para pengrida saling mengganti.
Budaya organisasi dapat didefinisikan sebagai perangkat sistem nilai-
nilai (values), keyakinan-keyakinan (beliefs), asumsi-asumsi (asumptions), atau
norma-norma yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota
suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah
organisasinya. Budaya organisasi juga disebut budaya perusahaan, yaitu
seperangkat nilai-nilai atau norma-norma yang telah relatif lama berlakunya,
dianut bersama oleh para anggota organisasi ( karyawan) sebagai norma perilaku
dalam menyelesaikan masalah-masalah organisasi ( perusahaan). Dalam budaya
organisasi terjadi sosialisasi nilai-nilai dan menginternalisasi dalam diri para
anggota, menjiwai orang per orang didalam organisasi. Dengan demikian, maka
budaya organisasi merupakan jiwa organisasi denganjiwa para anggota
organisasi (kilmann dkk,1988).
Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak,
yang dapat menggerakan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan
aktivitas kerja. Secara tidak sadar tiap-tiap orang di dalam suatu organisasi
mempelajari budaya yang berlaku di dalam organisasinya.1
1
Dr.R.Agoes Kamaroellah,MSi “Pengantar Budaya Organisasi” (Pustaka Radja,April) 2014
Apalagi ia sebagai orang baru supaya dapat diterima oleh lingkungan
tempat bekerja, ia berusaha mempelajari apa yang dilarang dan apa yang
diwajibkan, apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang benar dan apa yang
salah; dan apa yang dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan di dalam
organisasi tempat bekerja itu. Jadi, budaya organisasi mensosialisasikan dan
menginternalisasi pada para anggota organisasi2.
2
Ibid hal.1
3
Sondang,P Siagian,”Teori pengembangan organisasi..(Jakarta:Bumi Aksara).2007.hal.87
f) Agresif
Agresif adalah tingkat tuntunan terhadap organisasi agar berprilaku
agresif dan bersaing serta tidak bersikap santai.
g) Stabilitas
Stabilitas adalah tingkat penekanan aktivitas organisasi dalam
mempertahankan status quo berbanding pertumbuhan.
4
Ibid hal.2
5
Jurnal literasi pendidikan nusantara budaya organisasi (habudin) vol.1.No.1, Juni 2020,pp.23-32
Politicized vs focused cultures. Dalam budaya organisasi yang di politik
kan tidak ada arah yaang jelas. Pimpinan puncak tidak tegas. Tidak ada nya
kepemimpinan yang tegas membuat para manajer pada tingkatan yang paling
rendah berusaha untuk memengaruhiarahan dari perusahaan.
Bureaucratic vs creative cultures. Budaya biro kratik adalah hasil dari
kepribadian kompulsif orang-orang yang komplusif memiliki kebutuhan yang
kuat untuk mengendalikan lingkungan mereka berperilku sangat erat-teliti dan
fokud pada detail-detail yang sangat spesifik tetapi tidak berarti.6
6
Ibid hal.3
7
Jurnal ilmiah manajemen dan bisnis volume 2, nomor 1,maret 2016
E. Fungsi Budaya Organisasi
Dari sisi fungsi budaya organisasi mempunyai beberapa fungsi. Pertama,
budaya mempunyai satu peran pembeda. Hal itu berati bahwa budaya kerja
menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
Kedua, budya organisasi membawa suatu masa identitas bagi anggota-anggota
organisasi. Ketiga, budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan
komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual.
Keempat, budaya organisasi itu meningkat kemantapan sistem sosial {robbins,
2001}.
Dalam hubungan nya dengan segi sosial, budaya berfungsi sebagai
perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan
memberikan standar yang tepat untuk apa yang harus di katakan dan di lakukan
para karyawan akhir nya budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna
dan kendali yang memandu dan membentuk.8
8
Dr.R.Agoes Kamaroellah,MSi Pengantar budaya organisasi penerbit buku pustaka radja,april 2014
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian yang dapat penuis paparkan menegnai materi yang menajdi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masing banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangannya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatann berikutnya dapat lebih baik lagi. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca pada ummumnya.
DAFTAR PUSTAKA