You are on page 1of 11

MAKALAH

PENGANTAR ILMU MANAJEMEN

Tentang
Budaya Organisasi

Disusun oleh :
KELOMPOK 4
Nike Goestina 2314030055
Elis Patonah 2314030058

Dosen pembimbing :
Syukra Vadhillah, M.Pd

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI IMAM BONJOL PADANG


PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH & KEGURUAN
TAHUN 2023 M / 1445 H
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………….i


DAFTAR ISI …………………………………………………….……….. ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………….………… 1
A. Latar Belakang…………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah……………………..…………………………….1
C. Tujuan ……………………………………………………………... 1
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………… 2
A. Pengertian Budaya Organisasi ………………..…………………. 2
B. Karakteristik Budaya Organisasi…………………………………… 3
C. Tipe Budaya Organisasi…………………………………………… 4
D. Unsur Budaya Organisasi…….. ………..……………….….……….5
E. Fungsi Budaya Organisasi…………..……………………………….6

BAB III PENUTUP ……….……………………………………………… 7


A. Kesimpulan ………………..…………………………………… 7
B. Saran ……………………………..………………………………... 7
DAFTAR PUSTAKA ….……………………………………….…………8
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya


kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan
salam tak lupa pula kita doakan buat nabi Muhammad SAW. Dan kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
dan saran atas penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen pembimbing
mata kuliah Pengantar Ilmu Manajemen Syukra Vadhillah, M.Pd

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


wawasan pembaca terutama pemakalah sendiri. Bahkan kami berharap pembaca
bisa mengamalkan isi makalah ini dalam keidupan sehari hari.

Kami yakin masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan


makalah ini karena keterbatasan pengetahuan kami. Maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan makalah ini.

Padang, 1 September 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budaya orgnisasi sangat berpengaruh penting dalam kemajuan
perusahaan yang tumbuh melalui proses perkembangan gagasan yang di
ciptakan oleh pemimpin perusahaan, kemudian ditanamkan kepada anggota
organisasi. Selanjutnya budaya dikembangkan sesuai perkembangan lingkungan
dan kebutuhan organisasi. Dalam sebuah organisasi, budaya organisasi tidak
akan berkembang menjadi organiasi yang maju tanpa mempertahankan
budayanya. Budaya kuat mempunyai pengaruh terhadap strategi yang di jalan
kan dalam mencapai tujuan. Perkembangan organisasi dapat di tentukan dengan
tercipta nya lingkungan kerja yang kondusip sehingga akan terbuka suatu
kesempatan dalam berkembang nya proses pembelajar dalam bekerja serta dapat
menciptakan semangat dalam memecahkan semua persoalan yang timbul baik
dari internal maupun eksternal organisasi.
Budaya organisasi merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi
respons terhadap lingkungan eksternalnya. Sebuah sistem nilai yang anut
bersama mengenai sesuatu hal penting dan keyakinan-keyakinan bagaimana
dalam berkerja. Dengan ini, Budaya organisasi memberikan suatu kerangka
kerja yang menata dan mengarahkan perilaku positif dan signifikan terhadap
variabel komitmen organisasi dalam rangka peningkatan kinerja karyawan.

B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Budaya Organisasi?
2. Apa Karakteristik Budaya Organisasi?
3. Bagaimana Tipe Budaya Organisasi?
4. Apa Saja Unsur Budaya Organisasi?
5. Apa Saja Fungsi Budaya Organisasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Budaya Organisasi
2. Untuk mengetahui Apa Karakteristik Budaya Organisasi
3. Untuk mengetahui Bagaimana Tipe Budaya Organisasi
4. Untuk mengetahui Apa Unsur Budaya Organisasi
5. Untuk mengetahui Fungsi Budaya Organisa
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Budaya Organisasi
Penggunaan istilah budaya organisasi dengan mengacu pada budaya
yang berlaku dalam perusahaan, karena pada umumnya perusahaan itu dalam
bentuk organisasi, yaitu kerjasama antara beberapa orang yang membentuk
kelompok atau satuan kerja sama tersendiri.
Studi yang dilakukan ini mengenai budaya organisasi yang berlaku pada
perusahaan. Dakam pembicaraan selanjutnya yang disebut budaya organisasi,
diartikan atau sinonim dengan budaya perusahaan. Jika disebut budaya
perusahaan, diartikan pula budaya yang berlaku dalam organisasi yang
melakukan kegiatan perusahaan. Jadi istilah budaya perusahaan dalam studi ini
juga seperti yang digunakan para pengrida saling mengganti.
Budaya organisasi dapat didefinisikan sebagai perangkat sistem nilai-
nilai (values), keyakinan-keyakinan (beliefs), asumsi-asumsi (asumptions), atau
norma-norma yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota
suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah
organisasinya. Budaya organisasi juga disebut budaya perusahaan, yaitu
seperangkat nilai-nilai atau norma-norma yang telah relatif lama berlakunya,
dianut bersama oleh para anggota organisasi ( karyawan) sebagai norma perilaku
dalam menyelesaikan masalah-masalah organisasi ( perusahaan). Dalam budaya
organisasi terjadi sosialisasi nilai-nilai dan menginternalisasi dalam diri para
anggota, menjiwai orang per orang didalam organisasi. Dengan demikian, maka
budaya organisasi merupakan jiwa organisasi denganjiwa para anggota
organisasi (kilmann dkk,1988).
Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak,
yang dapat menggerakan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan
aktivitas kerja. Secara tidak sadar tiap-tiap orang di dalam suatu organisasi
mempelajari budaya yang berlaku di dalam organisasinya.1

1
Dr.R.Agoes Kamaroellah,MSi “Pengantar Budaya Organisasi” (Pustaka Radja,April) 2014
Apalagi ia sebagai orang baru supaya dapat diterima oleh lingkungan
tempat bekerja, ia berusaha mempelajari apa yang dilarang dan apa yang
diwajibkan, apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang benar dan apa yang
salah; dan apa yang dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan di dalam
organisasi tempat bekerja itu. Jadi, budaya organisasi mensosialisasikan dan
menginternalisasi pada para anggota organisasi2.

B. Karakteristik Budaya Organisas


Menurut Robbins, ada tujuh karakteristik budaya organisasi perusahaan
yang merupakan serangkaian karakter penting yang menjadi nilai bagi suatu
organisasi yaitu:
a) Inovasi dan Resiko
Inovasi dan pengambilan resiko, adalah tingkat daya pendorong
karyawan untuk bersikap inovatif dan berani mengambil resiko.
b) Perhatian Terhadap Detail
Perhatian terhadap detail, adalah tingkat tuntutan terhadap karyawan
untuk mampu memperlihatkan ketepatan, analisis dan perhatian terhadap
detail.
c) Orientasi Terhadap Hasil
Orientasi terhadap hasil, adalah tingkat tuntutan terhadap manajemen
untuk lebih memusatkan perhatian pada hasil, dibandingkan perhatian
pada teknik dan proses yang digunakan untuk meraih hasil tersebut.
d) Orientasi Terhadap Individu
Orientasi terhadap individu, adalah tingkat keputusan manajemen dalam
mempertimbangkan efek-efek hasil terhadap individu yang ada di dalam
organisasi.
e) Orientasi Terhadap Tim
Orientasi terhadap tim adalah tingkat aktivitas pekerjaan yang diatur
dalam tim, bukan secara perseorangan.3

2
Ibid hal.1
3
Sondang,P Siagian,”Teori pengembangan organisasi..(Jakarta:Bumi Aksara).2007.hal.87
f) Agresif
Agresif adalah tingkat tuntunan terhadap organisasi agar berprilaku
agresif dan bersaing serta tidak bersikap santai.
g) Stabilitas
Stabilitas adalah tingkat penekanan aktivitas organisasi dalam
mempertahankan status quo berbanding pertumbuhan.

Masing-masing karakteristik ini berada dalam satu kesatuan, dari tingkat


yang rendah menuju tingkat yang lebih tinggi. Menilai satu organisasi dengan
menggunakan tujuh karakteristik diatas, akan dapat menghasilkan gambaran
mengenai budaya organisasi.4
C. Tipe Budaya Organisasi
Ada 5 tipe budaya organisasi yang diklasifikasi oleh kets de vries dan
miller, yang mereka peroleh dengan menghubungan 5 kepribadian neurotik
dengan budaya organisasi, berikut uraian dari ke 5 budaya neurotic, masing-
masing dengan pasangan yang sehat.
Charismatic vs selfsufficient cultures. Dalam budaya organisasi yang
karismatikada penekanan berlebihan pada individualisme, terutama pada tingkat
puncak. Para eksekutif memiliki kebutuhan tinggi untuk dapat dilihat dan di akui
oleh pihak diluar perusahaan.
Paranoid vs trusting cultures. Dalam budaya paranoid ada rasa ketidak
percayaan dan kecurigaan yang kuat pada budaya mempercayai {trusting}
ketakutan yang tidak realistik tidak ada.
Avoidant vs achievement culture. Ciri dari organisasi dengan budaya
menghindari ialah bahwa koalisi dominan berusaha untuk menghindari
perubahan. Mereka pasif dan tidak bertujuan. Perubahan di tentang, karena dapat
mengancam nilai-nilai orgnisasi dan struktur kekuasaan sekarang pada budaya
capaian {achievement culture}, para anggota kelompok eksekutif puncak
menghargai analisis logikal dan proses-proses rasional para manajer mengenali
penting nya kebutuhan untuk berubah dan merasa pasti {percaya} bahwa
perubahan-perubahan dapat di buat.5

4
Ibid hal.2
5
Jurnal literasi pendidikan nusantara budaya organisasi (habudin) vol.1.No.1, Juni 2020,pp.23-32
Politicized vs focused cultures. Dalam budaya organisasi yang di politik
kan tidak ada arah yaang jelas. Pimpinan puncak tidak tegas. Tidak ada nya
kepemimpinan yang tegas membuat para manajer pada tingkatan yang paling
rendah berusaha untuk memengaruhiarahan dari perusahaan.
Bureaucratic vs creative cultures. Budaya biro kratik adalah hasil dari
kepribadian kompulsif orang-orang yang komplusif memiliki kebutuhan yang
kuat untuk mengendalikan lingkungan mereka berperilku sangat erat-teliti dan
fokud pada detail-detail yang sangat spesifik tetapi tidak berarti.6

D. Unsur Budaya Organisasi


Adapun budaya kerja dalam organisasi karena ada unsur-unsur yang
membentuk nya saling erinteraksi . Menurut dharma dan akib {2005:25} unsur-
unsur itu meliputi:
a) Lingkungan usaha, lingkungan di mana perusahaan beroperasi
menentukan apa yang harus di lakukan agar supaya menjadi sukses.
b) Nilai-nilai, nilai-nilai merupakan konsep dasar kepercayaan dalam
organisasi. Budaya yang kuat dalam perusahaan adalah mempunyai
sistem yang kompleks dan menyebar pda karyawan.
c) Teladan dan menyebar pada karyawan nya, orang-orang yang
mempersonifikasikan nilai budaya kerja dan menjadi teladan agar para
karyawan mengikuti perilaku pekerjaan nya. Budaya kerja perusahaan
yang kuat di dalam nya banyak yang terdapat orang-orang yang menjadi
teladan.
d) Tata cara dalam organisasi, suatu program rutin kehidupan sehari hari
yang berupa perilaku yang harapan dari karyawan dan di kaitkan pada
apa yang ingin di capai organisasi.
e) Jaringan budaya, jaringan budaya berupa komunikasi impormasi dalam
organisasi, yaitu semua orang dalam hirarki organisasi jaringan budaya
ini membawa nilai-nilai perusahaan.7

6
Ibid hal.3
7
Jurnal ilmiah manajemen dan bisnis volume 2, nomor 1,maret 2016
E. Fungsi Budaya Organisasi
Dari sisi fungsi budaya organisasi mempunyai beberapa fungsi. Pertama,
budaya mempunyai satu peran pembeda. Hal itu berati bahwa budaya kerja
menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
Kedua, budya organisasi membawa suatu masa identitas bagi anggota-anggota
organisasi. Ketiga, budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan
komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual.
Keempat, budaya organisasi itu meningkat kemantapan sistem sosial {robbins,
2001}.
Dalam hubungan nya dengan segi sosial, budaya berfungsi sebagai
perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan
memberikan standar yang tepat untuk apa yang harus di katakan dan di lakukan
para karyawan akhir nya budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna
dan kendali yang memandu dan membentuk.8

8
Dr.R.Agoes Kamaroellah,MSi Pengantar budaya organisasi penerbit buku pustaka radja,april 2014
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut


oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi
lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang
dijunjung tinggi oleh organisasi. Teori Budaya Organisasi ini, dicetuskan oleh
Pacanowsky dan O'Donnell Trujillo. Maka dari pembahasan ini dapat kita
disimpulkan bahwa teori budaya organisasi ini merupakan teori yang memiliki
pengaruh penting dalam teori dan penelitian di bidang komunikasi organisasi.
Dengan kata lain, budaya organisasi adalah esensi dari kehidupan organisasi.
Orang-orang memegang peranan penting dalam organisasi dan karena itu, sangat
penting untuk mempelajari perilaku dalam organisasi. Pacanowsky dan
O’donnel Trujillo menyatakan bahwa anggota-anggota dari organisasi terlibat
didalam banyak perilaku komunikasi yang memberikan kontribusi bagi budaya
organisasi tersebut, budaya organisasi ini dapat diuraikan dalam berbagai cara
salah satunya melalui metode yang digunakan Clifford Geertz yaitu pemahaman
etnografi. Oleh karena itu, budaya organisasi disimpulkan pula sebagai “ruh”
organisasi karena bersemayam filosofi, misi dan visi organisasi yang akan
menjadi kekuatan penting untuk berkompetisi didalam organisasi itu sendiri.

B. Saran
Demikian yang dapat penuis paparkan menegnai materi yang menajdi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masing banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangannya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatann berikutnya dapat lebih baik lagi. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca pada ummumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Dr.R.Agoes Kamaroellah,MSi “Pengantar Budaya Organisasi” (Pustaka


Radja,April) 2014

Sondang,P Siagian,”Teori pengembangan organisasi..(Jakarta:Bumi


Aksara).2007.hal.87

Jurnal literasi pendidikan nusantara budaya organisasi (habudin) vol.1.No.1,


Juni 2020,pp.23-32

Jurnal ilmiah manajemen dan bisnis volume 2, nomor 1,maret 2016

Dr.R.Agoes Kamaroellah,MSi Pengantar budaya organisasi penerbit buku


pustaka radja,april 2014

You might also like