You are on page 1of 4

1

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil praktikum
Nama Sampel Hasil Pengamatan Literatur

1
2
3
Waluh 4
(Cucurbita sp)
Ket :
1. Epidermis
2. Sklerenkim
3. Xylem
4. Floem
Kumis kucing
(Orthosipon stamineus)
1
2

3
4
5

Ket :
1. Epidermis
2. Jaringan palisade
3. Xylem
4. Floem
5. Sklerenkim

IV.2 Pembahasan
Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang secara bersama-
sama melakukan fungsi khusus. Organ pokok tumbuhan ada 3 yaitu akar,
batang, dan daun (Parlan,1995).
Tumbuhan tingkat tinggi umumnya memiliki organ akar, batang
dan daun. Dimana akar berfungsi untuk melekat dan mengambil unsure
hara yang ada di dalam tanah, batang berfungsi untuk menegakkan tubuh
2

tumbuhan, sedangkan daun berfungsi untuk proses fotosintesis. Selain itu


juga terdapat bunga yang berfungsi sebagai alat reproduksi.
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengamati organ tumbuhan.
Adapun preparat yang digunakan pada percobaaan kali ini adalah batang
waluh (Cucurbita sp) dan daun kumis kucing (Orthosipon stamineus) yang
diiris secara melintang.
Adapun cara kerja dari percobaan organ tumbuhan batang waluh
(Cucurbita sp) dan daun kumis kucing (Orthosipon stamineus) adalah
menyiapkan mikroskop sesuai dengan prosedur penggunaannya. Langkah
selanjutnya diiris secara melintang setipis mungkin lalu dipindahkan di
atas objek glass dan beri air lalu ditutup dengan deck glass, setelah itu
mengamatinya di bawah mikroskop dengan pembesaran lemah dan kuat,
kemudian difoto hasil pengamatannya.
Penggunaan alcohol 70% bertujuan untuk membunuh dan
mereduksi jumlah koloni kuman hingga 91% tiap membran stetoskop
(Handoko, 2007). Semua preparat harus diiris setipis mungkin dikarenakan
apabila irisan tebal maka akan dapat mempengaruhi hasil pengamatan
sebab sel serta jaringannya tidak akan dapat diamati dengan baik (Aryati,
2005). Preparat ditetesi air bertujuan agar supaya preparat menempel pada
objek gelas atau deck glass. Preparat ditutup bertujuan agar tidak terjadi
gelembung udara. Jika terdapat gelembung udara, maka akan terjadi
pembiasan yang menyebabkan preparat susah diamati (Kamajaya, 1996).
Pada preparat batang waluh (Cucurbita sp) yang diamati dibawah
mikroskop tampak jaringan yang menyusun batang yaitu epidermis,
jaringan sklerenkim dan sistem pembuluh atau berkas pengangkut.
Epidermis adalah lapisan-lapisan sel yang berada paling luar pada alat-alat
tumbuhan primer, seperti akar, batang, daun, bunga, buah dan biji (Sutrian,
2004). Adapun fungsinya yaitu melindungi jaringan yang terletak
disebelah dalamnya sementara fungsi khususnya dapat disesuaikan dengan
organ tertentu yang diselubunginya (Hidayat, 1995). Jaringan sklerenkim
merupakan jaringan penguat yang hanya terdapat pada organ tumbuhan
3

yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan atau organ


tumbuhan yang telah tetap. Sklerenkim berfungsi sebagai alat penyokong
dan pelindung tumbuhan (Rukmana, 2008). Jaringan pengangkut
merupakan jaringan yang khusus dalam kegunaannya bagi tumbuh-
tumbuhan sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral (zat-zat hara
dan air) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah
dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke bagian-bagian lain untuk hidup
dan berkembang. Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xylem dan
floem (Sutrian, 1992). Xylem merupakan suatu jaringan pengangkut yang
kompleks yang berfungsi sebagai jaringan pengangkut air dan zat-zat hara
serta sebagai jaringan penguat. Sementara floem merupakan jaringan
pengangkut yang berfungsi mengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis
dan mendistribusikannya dari daun ke bagian lain tanaman (Nugroho,
2006).
Pada preparat daun kumis kucing (Orthosipon stamineus) yang
diamati dibawah mikroskop tampak jaringan yang menyusun daun yakni
jaringan epidermis, jaringan mesofil dan jaringan pembuluh. Epidermis
daun terdapat dipermukaan atas disebut epidermis atas (epidermis adaksial
atau epidermis ventral) maupun dipermukaan bawah (epidermis abaksial
atau epidermis dorsal). Umumnya epidermis terdiri dari 1 lapis sel tetapi
adapula yang terdiri dari beberapa lapis sel (epidermis ganda,multiple
epidermis). Jumlah epidermis bawah berlapis banyak maka akan terdapat
ruang substomata yang beasar antara sel penutup dengan jaringan mesofil
(Iserep,1993). Mesofil merupakan lapisan jaringan dasar yang terletak
antara epidermis atas dan epidermis bawah dan diantara berkas
pengangkut. Mesofil dapat tersusun atas parenkim yang relative homogen
atau berdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang atau
jaringan pagar) dan parenkim sponsa (jaringan bunga karang).. sesuai
dengan fungsinya parenkim mesofil meupakan daerah fotosintesi terutama
karena mengandung kloroplas (Savitri, 2008). Pada tumbuhan dikotil,
dibawah epidermis terdapat sel-sel parenkim. Sel-sel parenkim tersebut
4

membentuk jaringan parenkim palisade dan jaringan spons. Jaringan


parenkim palisade merupakan jaringan parenkim pada daun yang memliki
banyak kloroplas sehingga pada jaringan ini terjadi proses fotosintesis. Sel
pada parenkim palisade tersusun sangat rapat. Jaringan spons pada
tumbuhan dikotil merupaka jaringan yang didalamnya terdapat pembuluh
pengangkut. Pada jaringan ini terdapat kloroplas, namun jumlahnya lebih
sedikit dibandingkan dengan kloroplas dalam parenkim palisade (Fahn,
1982). Jaringan palisade berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis,
sedangkan jaringan spons berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan (Abdurrahman, 2008). Pembuluh pengangkut terdiri
dari xylem dan floem yang terdapat pada tulang daun, tulang-tulang
cabang dan urat-urat daun yang terlihat menonjol pada permukaan bawah
daun. Pembuluh pengangkut ini merupakan lanjutan pembuluh angkut
pada batang walaupun tidak seluas pada batang (Campbell, 2003).

You might also like