Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik tentang
“Penyelidikan Tanah Dengan Sondir”.
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
membantu pembaca dalam pedoman melakukan sebuah kegiatan praktikum sesuai dengan
judul makalah ini.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
Arsitek dan insinyur struktur mungkin sangat familiar dengan pernyataan seperti
“Rekomendasi daya dukung ijin pondasi plat setempat pada lokasi site yaitu 2 kg/cm2”.
Tetapi bagaimana cara mendapatkannya dan menentukannya sehingga rekomendasi
tersebut muncul? Pengetahuan ini berguna bagi arsitek untuk keperluan preliminary
design pondasi atau disain pondasi bangunan sederhana, yang paling ideal jika
didapatkan dari hasil penyelidikan tanah seperti CPT atau sondir yang biasa digunakan di
Indonesia dalam mendisain pondasi dangkal tetapi jika belum ada dapat dimanfaatkan
hasil sondir-sondir terdahulu dengan mengasumsikan jika lokasi rencana bangunan dekat
dengan lokasi sondir terdahulu, dianggap daya dukung tanahnya diasumsikan sama
walaupun asumsi tersebut tidak sepenuhnya benar tetapi paling tidak dapat memberikan
gambaran kondisi tanah pada wilayah rencana.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tes sondir?
2. Apa saja keuntungan dan kerugian uji sondir?
3. Bagaimana teori uji sondir itu?
4. Apa saja alat dan bahan pengujian sondir?
5. Bagaimana langkah kerja pengujian sondir?
Di Indonesia alat sondir sebagai alat tes di lapangan yang sangat terkenal karena di
negara ini banyak dijumpai tanah lembek (misalnya lempung) hingga kedalaman yang
cukup besar sehingga mudah ditembus dengan alat sondir. Di dunia penggunaan Sondir
ini semakin populer terutama dalam menggantikan SPT untuk test yang dilakukan pada
jenis tanah liat yang lunak dan untuk tanah pasir halus sampai tanah pasir sedang/kasar.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus (qc),
hambatan lekat (fs) tanah dan friction ratio (rf) untuk memperkirakan jenis tanah yang
diselidiki.
Penyelidikan tanah dibutuhkan untuk keperluan desain pondasi TL. Yang sering
digunakan adalah dengan metode sondir. Mengingat bahwa umumnya rute jalur
transmisi sangat panjang dan lokasinya seperti persawahan dan perbukitan dan jauh dari
jalan yang bisa diakses dengan kendaraan roda empat, untuk gampangnya dipakai mesin
sondir ringan, yaitu dengan kapasitas sondir 2.5 ton. Dan alat sondir ini mudah diangkut
dengan kendaraan kecil (pick up) dengan bak terbuka dan dibawa ke lokasi penyondiran
dengan tenaga manusia. Tim sondir biasanya terdiri dari 5 orang.
Standar umum yang digunakan dalam penyelidikan tanah ini adalah : ASTM
D3441 – 05 Standard Test Method for Mechanical Cone Penetration Tests of Soil. SNI
2827:2008 Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir. Penyondiran dilakukan secara
manual (mechanic hydraulic) pada titik tempat dimana pondasi akan dibangun. Untuk
kepentingan penyelidikan tanah, penyondiran dilakukan pada setiap titik di areal tapak
tower (tower area) biasanya 1 lokasi dititik pusat (tengah) nya. Jika tiang transmisi
menggunakan tower, ada 4 kaki (leg) dan tiap leg akan dibuat pondasi, maka dilakukan
sondir pada tiap tengah kaki-kaki tower tersebut atau di titik pusat telapak (foot) pondasi
tersebut, demi keakuratan dalam proses desainnya.
Jumlah dan lokasi titik yang disondir tidak ada aturan pasti, yang jelas pada tiap
lokasi tower atau pole, minimal diambil satu hasil penyelidikan sondir.Urusan beginian
diserahkan kepada Geotechnic Engineer berdasarkan Engineering Judgement yang
dimilikinya.Filosofi dalam hasil investigasi adalah tiap titik lokasi penyelidikan selalu
berbeda daya dukungnya.Dari pengalaman kami kecepatan progress pelaksanaan sondir
di TL (transmission line) adalah 2-4 lokasi tower perhari dengan 1 titik per lokasi tower.
Alat sondir memiliki alat ukur 2 buah manometer, dengan skala berbeda dan
ukuran diameter manometer itu juga berbeda. Manometer berguna mengukur gaya tekan,
skala satuannya bermacam-macam (seperti kg atau ton, atau kg/cm2). Untuk sondir
ringan manometer yang dipakai adalah untuk ukuran 0-50 kg/cm2 dan 0-250 kg/cm2.
Manometer yang dipakai selalu dikalibrasi dan bersertifikasi sebelum dipergunakan.
Secara reguler manometer dikalibrasi (kami melakukannya per semester atau sebelum
dipergunakan secara efektif di proyek TL, sedangkan SNI mensyaratkan minimal 1 kali
dalam periode 3 tahun).
Satu hal yang sering terjadi, dimana pengguna (end user) jarang memperhatikan
bahwa ukuran konus tidak sesuai dengan standar baik ASTM ataupun SNI dikarenakan
fabrikator alat yang tidak konsisten. Bila ukuran konus tidak sesuai maka dalam
perhitungan sondir akan dibuat angka koreksi konus, atau dikenal dengan sebutan
koreksi alat. Bila deviasi dimensi konus ini sangat besar dari persyaratan standar, maka
konus tidak boleh digunakan!!! Bila digunakan jumlah yang banyak dari perlatan sondir
maka tiap konus diberikan nomor pengenalnya atau ID (identifikasi), agar perhitungan
sondir sesuai dengan pendataan.
Dalam prakteknya, bila lapisan tanah tidak dapat ditembus pada kedalaman yang
dangkal 1-3m, atau angka penetrasi konus maksimum tercapai, dan bila diasumsikan
menyentuh lapisan batuan/ bongkahan batu, maka dilakukan penyondiran ulang dititik
lain didekatnya sekitar 2m lebih dari titik sebelumnya.
Data sondir yang dibutuhkan selain dari angka perlawanan konus dan gaya
gesernya adalah penentuan kedalaman air tanah (ground water level) yang diindikasikan
basahnya batang sondir/pipa sondir pada kedalam tertentu selama pengujian. Hal ini bisa
juga diperoleh dari survei sumur penduduk sekitarnya jika memungkinkan. Kedalaman
muka air tanah biasanya juga berbeda antara musim kering atau hujan. Kondisi lokasi
juga perlu diperhatikan apakah, daerah tapak tower terendam dalam keadaan banjir
(musim hujan, apakah ada banjir tahunan atau pada periode tertentu, seperti disawah atau
rawa misalnya). Proyeksi ketinggian banjir juga sedapat mungkin diketahui dan
dicantumkan dalam laporan penyelidikan.
Dalam peyondiran informasi penting adalah lokasi tower/pole, tiap lokasi tapak
tower ditandai dengan marka dari beton yang berisikan nomor lokasi atau nomor tower,
letak marka ini adalah sebagai center peg (CP) dan jangan sampai dipindahkan dari
tempatnya atau terganggu oleh peralatan dan pekerja (karena bila ketahuan surveyor
jalur, bisa dimarahin habis-habisan). Pantangan penyondiran jangan dilakukan pada titik
daerah dimana terdapat jalur pipa listrik, gas atau air, karena berbahaya bagi keselamatan
pekerja dan konstruksi eksisting, atau daerah pemakaman (karena pasti ada komplain
dari dunia lain), hati-hati untuk lokasi yang ada semburan gas alam (natural gases)
seperti methan, situs purbakala, dll. Dan jangan pula mengharapkan dari hasil
penyondiran akan ditemukan ladang sumur minyak yang baru, keterlaluan itu namanya.
2.3 Keuntungan dan Kerugian Alat Sondir
Keuntungan :
1. Cukup ekonomis.
2. Apabila contoh tanah pada boring tidak bisa diambil (tanah lunak / pasir).
3. Dapat digunakan manentukan daya dukung tanah dengan baik.
4. Adanya korelasi empirik semakin handal.
5. Dapat membantu menentukan posisi atau kedalaman pada pemboran.
6. Dalam prakteknya uji sondir sangat dianjurkan didampingi dengan uji lainnya baik
uji lapangan maupun uji laboratorium, sehingga hasil uji sondir bisa diverifikasi
atau dibandingkan dengan uji lainnya.
7. Dapat dengan cepat menentukan lekat lapisan tanah keras.
8. Dapat diperkirakan perbedaan lapisan.
9. Dapat digunakan pada lapisan berbutir halus.
Kerugian :
1. Jika terdapat batuan lepas biasa memberikan indikasi lapisan keras yang salah.
2. Jika alat tidak lurus dan tidak bekerja dengan baik maka hasil yang diperoleh bisa
merugikan.
3. Tidak dapat diketahui tanah secara langsung.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sondir merupakan salah satu pengujian tanah untuk mengetahuikarakteristik tanah
yang dilakukan di lapangan atau pada lokasi yang akandilakukan pembangunan
konstruksi. Dari cara kerja dan dilakukannya tes makaakan didapatkan nilai perlawanan
konus pada kedalaman-kedalaman tertentu, Pemeriksaan Kekuatan tanah Dengan Sondir,
menentukan tipe atau jenis pondasi apa yang mau dipakai, menghitung daya dukung
tanah asli, dan menentukan seberapa dalam pondasi harus diletakkan nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://tanya-konstruksi.blogspot.com/2013/02/apa-itu-tes-sondir.html
http://tukangsondir.blogspot.com/2013/02/cara-kerja.html
http://rickyhamzah.blogspot.com/2011/04/sondir.html
http://labmektansipilusu.blogspot.com/2011/02/pemeriksaan-kekuatan-tanah-dengan.html
www.ilmusipil.com/wp-content/uploads/2010/01/alat-tes-sondir1.jpg
https://tekniksipil006.files.wordpress.com/2014/10/27c78-caratekniskerjaujisondir1.jpg
http://www.academia.edu/4768661/
PROGRAM_STUDI_OSEANOGRAFI_JURUSAN_ILMU_KELAUTAN_FAKULTAS_PERIKANAN_D