You are on page 1of 3

METODE KERJA STP-GWT

1. Pembersihan Lahan
Pembersihan lahan untuk area STP dan GWT dilakukan dengan tenaga manusia
serta bantuan alat berat. Penentuan lokasi STP-GWT sudah direncanakan oleh
perencana struktur.

2. Penentuan Elevasi
Pengukuran untuk menentukan garis senterlet / elevasi suatu bangunan berdasarkan
gambar yang telah dibuat. Pengukuran dilakukan oleh tim surveyor dengan
menggunakan alat-alat pengukuran tanah, seperti : Theodolit, Waterpass serta alat
pelengkap lainnya (tripod, baak ukur, waterpass tangan, meteran, sipatan dan unting-
unting).

3. Penggalian
Penggalian awal dilakukan sesuai arahan dari supervisor dengan bantuan alat berat
berupa Excavator. Jika daerah yang digali memiliki muka air yang tinggi maka harus
disiapkan pompa untuk menyedot air tanah keluar dari dalam galian. Selain itu di buat
juga saringan dari drum besi yang di lubangi agar batu dan lumpur tidak ikut tersedot,
sehingga pompa tidak cepat rusak.
Pada saat penggalian hal yang perlu diperhatikan adalah keamanan pekerja. Pekerja
galian wajib memakai alat pelindungdiri (APD) guna melindungi mereka dari
kecelakaan galian seperti helm, sepatu boot dan rompi.
Proses melakukan galian tentu saja beresiko akan terjadi longsor tanah bekas galian
dan air dari dalam tanah, sehingga dilakukan perkuatan pada dinding galian dengan
menancapkan kayu dolken, sebelum akhirnya digantikandenganbesidanbatu kali yang
lebihkuatuntukmencegahlongsor.Berikutiniadalahbeberapafaktor yang
menyebabkangalianlongsor:
1. Jenis Tanah
2. Letak muka air tanah
3. Getaran / Vibration
4. Beban tambahan / Surcharge
5. Lokasi galian lama
6. Pondasi bangunan yang sudah terpasang
7. Cuaca / Faktor Alam
Hal-hal yang harusdiperhatikanuntukmencegahlongsor:

1. Membuat terasering pada bibir galian


2. Tempatkan tanah galian sehingga air hujan tidak tergenang disekeliling lokasi
galian
3. Tempatkan tanah galian dengan jarak yang memadai dari lokasi galian, untuk
galian yang dalam tempatkan tanah galian lebih jauh.

Berdasarkanfaktor-faktordiatasmaka, tanahbekasgalian di keluarkanatau di


buangdarilokasiproyek menggunakan mobil truck. Mobil truck yang
membawatanahgalianmampumenampung sebanyak24 kubik ton per trucktanpatanah
yang dipadatkan.

4. Pembobokan Tiang Pancang


Pembobokan tiang pancang dilakukan sesuai dengan elevasi yang telah ditentukan,
setiap tiang pancang memiliki elevasipembobokanyang berbeda-
bedatergantungpadagambar yang telah dibuat. Teknik pembobokannya dengan cara
menghancurkan batu beton dan menyisahkan tulangan baja sesuai ketinggian yang
diperlukan. Pembobokan ini dilakukan oleh tenaga manusia dan menggunakan
bantuan alat seperti palu dan pasak.

5. Urugan
Urugan tanah kembali dilakukan untuk merapihkan galian tanah awal, sebagai
langkah persiapan pemasangan bekisting. Urugandilakukanuntuk mencapai elevasi
pemasangan bekisting yang telah ditentukan dengan menggunakan tanah bekas galian
dan pasir.Urugan dilakukan dengan tenaga manusia.

6. Screed Lantai
Screed lantai dibuat precast dengan ukuran 40 cm x 100 cm. Fungsi screed lantai
adalah untuk menghindari menyatunya tanah dengan balok (sebagai bekisting
balok)danuntuklantaikerjabagi para pekerja.

7. Pembesian Pilecap, Balok dan Plat


Setelah bekisting siap, dilakukan pembesian pilecap, balok dan plat.
Pengukurandanpembengkokanbesidilakukan di
fabrikasibesisementaraperakitanpembesian dilakukanolehpekerja di
lokasidenganmenggunakankawatbendratdanalatpotongkawat.

8. Ceklist Pembesian
Ceklist pembesian dilakukan untuk mendapatkan perijinan untuk pengecoran,
dilakukan oleh pelaksana dan konsultan yang ditunjuk oleh owner.
Ceklistpembesianbertujuanuntukmengetahuiapakahpembesiansudahsiapdanlayakuntu
k di corataubelum. Ceklistpembesianberdasarkan denganjumlahtulangan,
dimensitulangan, sertakesesuaianbentukgambarrencanadan di lapanganataulokasi.

9. Pengecoran
Setelah perijinan diperoleh, maka langkah selanjutnya dilakukan pengecoran dengan
material readymix yang disetujui oleh pihak owner/konsultan sesuai spesifikasi yang
diinginkan. Pengecoran dilakukan dengan cara bertahap menggunakan concrete
pumpatau concrete bucket dengan bantuan TC dan tenaga manusia.

10. Perawatan Beton


Setelah pengecoran selesai ± 6 jam, harus dilakukan perawatan beton untuk
menstabilkan fungsi beton. Perawatan dilakukan dengan menyiram beton dengan air.

You might also like