You are on page 1of 7

ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH

PADA KEHAMILAN REMAJA


DENGAN ANEMIA RINGAN

Disusun Oleh :

1. Yulia Mufidah 011411223006


2. Rohmatu Sangadah 011411223007
3. Yulia Tuti 011411223008
4. Yeni Mustika 011411223009
5. Grace Riyanti Simbolon 011411223010
6. Dimartari Fitri A 011211233016
7. Sophianita D. Mahu 011211233017
8. Bintang Dwita D 011211233018
9. Ni Putu Megayunita 011211233019
10. Khoiriati Rohma 011211233020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015
ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH PADA KEHAMILAN REMAJA
DENGAN ANEMIA RINGAN

Tanggal Pengkajian : 15 April 2015


Tempat Pengkajian : Puskesmas Tambakrejo
Waktu : 09.00 WIB
No. Register : 123xxx

1.1 SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama : Nn. Q
Usia : 15 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : pelajar
Agama : ateis
Status Perkawinan : belum menikah
Alamat : Jl. Rambutan
2. Keluhan Utama
Tidak menstruasi, mudah lelah
3. Riwayat Haid
HPHT : 12 November 2014
HPL : 19 Agustus 2015
Siklus : 28 hari | Teratur
4. Riwayat Obstetri yang Lalu
kehamilan Persalinan anak nifas Ket.
N
Suami U lakt
o Peny Jenis Pnlg tmpt Peny sex BB/TB hdup mati peny
K asi
HAMIL INI

5. Riwayat Kehamilan ini


Belum pernah periksa kehamilan sebelumnya, ini merupakan kunjungan
pertama kali. Gerak janin pertama kali sudah dirasakan. Mendapat TT 3x.
6. Riwayat KB
Tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi.
7. Riwaya tpenyakit yang diderita
Tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti TBC, IMS atau penyakit
menurun seperti Hipertensi, diabetes, ginjal atau penyakit menahun seperti
jantung, asma.
8. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, IMS atau penyakit
menurun seperti Hipertensi, diabetes, ginjal atau penyakit menahun seperti
jantung, asma.
9. Psikologis
Tidak menerima kehamilannya, ingin menggugurkan janinnya.
10. Data KebiasaanSehari-hari
Eliminasi:
BAB : 1x sehari
BAK : lebih sering dari biasanya
Aktifitas : bersekolah
Nutrisi : makan tidak teratur
Istirahat : mengalami gangguan pola tidur
Personal Hygiene : mandi 2x sehari
Pola Kebiasaan : tidak mengkonsumsi narkoba, alkohol, rokok, jamu-
jamuan dan pijat perut.

1.2 OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
2. Tanda-tanda vital
TekananDarah : 90/ 60 mmHg
Nadi Normal : 88 x/menit
Suhu :36,50C
Pernafasan : Normal (<20x/menit)
3. Antropometri
BB : 48 kg
TB : 157 cm
Lila : 22,5 cm
4. PemeriksaanFisik
Mata : konjungtiva pucat
Mulut : bibir kering
Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis
Payudara : tampak hiperpigmentasi areola mammae, putting
menonjol
Abdomen : tampak pembesaran abdomen, striae ada, TFU 2 jari
bawah pusat, teraba ballotemen, 140 x/menit.
Genetalia : bersih, ada fluor albus
5. Pemeriksaan Penunjang:
a. TesHb10 gr/dl tanggal 15 April 2015
b. PMTCT negatif

1.3 ANALISA
G1P0000 UK 20 minggu, janin hidup, pada kehamilan remaja dengan anemia
ringan.

1.4 PENATALAKSANAAN
Tanggal 15 April 2015, pukul : 09.35 WIB
1. Memberitahu klien tentang keadaan diri dan janinnya
Klien berhak tahu tentang keadaan diri dan janinnya. Sebagai bidan
sebaiknya memberi tahu segala kondisi yang sebenarnya kepada klien
sehingga terjadi hubungan yang baik antara bidan dan klien.
2. Memberitahu klien untuk tetap tenang, istirahat/tidur yang cukup dan tidak
stress.
Ibu hamil sebaiknya memiliki istirahat yang cukup, tidur malam ± 8
jam dan tidur siang ± 1 jam. Kurang istirahat/tidur, ibu hamil akan terlihat
pucat, lesu dan kurang gairah. Stres yang dialami ibu hamil akibat
kehamilannya dapat mempengaruhi mudah tidaknya ibu hamil tidur,
sehingga jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik karena
dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani, membuat ibu menjadi
rileks, bugar dan sehat. Posisi tidur yang paling dianjurkan adalah tidur
miring ke kiri. Posisi ini berguna untuk mencegah varises, sesak nafas,
bengkak pada kaki, serta dapat memperlancar sirkulasi darah yang penting
buat pertumbuhan janin.
3. Memberikan konseling kepada klien untuk tetap mempertahankan
kehamilannya.
Beberapa dampak negatif jika klien mempertahankan kehamilan
diantaranya resiko fisik yaitu terjadinya prolaps uteri karena rahim belum
cukup kuat, mudah terjadi perdarahan, resiko timbulnya kanker leher rahim
di kemudian hari, dan lebih cenderung mengakibatkan anemia. Meskipun
ada dampak negatif jika mempertahankan kehamilan, tetapi jika mengakhiri
kehamilan akan lebih berdampak buruk. Sehingga akan lebih baik bagi
klien untuk tetap mempertahankan kehamilannya.
4. Membantu mencari penyelesaian masalah kehamilan remajanya ini yaitu
dengan menyelesaikannya secara kekeluargaan.
Penyelesaian masalah apabila terjadi kehamilan pada remaja
diantaranya menyelesaikan secara kekeluargaan dan segera menikah atau
mungkin ada penyelesaian yang lain sesuai kesepakatan keluarga. Perhatian
dan peran orang tua sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan
mental dan kejiwaan anak. Keluarga diharapkan tetap memberikan support
kepada anak dan memperhatikan setiap perkembangan anak.

5. Memberikan konseling kepada klien tentang tanda bahaya kehamilan.


Beberapa tanda bahaya kehamilan diantaranya:
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala hebat
c. Penglihatan kabur
d. Bengkak di wajah dan jari­jari tangan
e. Gerakan janin tidak terasa
f. Nyeri perut yang hebat
g. Demam tinggi
h. Berat badan ibu hamil tidak naik
i. Ibu tidak mau makan dan muntah terus­menerus.
6. Memberikan konseling resiko abortus apabila ingin mengakhiri kehamilan.
Aborsi bisa mengakibatkan dampak negatif secara fisik, psikis, sosial
dan ekonomi terutama bila dilakukan secara tidak aman.
a. Resiko fisik
Persarahan dan komplikasi lain merupakan salah satu resiko aborsi.
Aborsi yang berulang selain bisa mengakibatkan komplikasi juga bisa
menyebabkan kemandulan. Aborsi yang dilakukan secara tidak aman
bisa berakibat fatal yaitu kematian.
b. Resiko psikis
Pelaku aborsi sering kali mengalami perasaan-perasaan takut, panik,
tertekan atau stres, trauma mengingat proses aborsi dan kesakitan.
Kecemasan karena rasa bersalah atau dosa akibat aborsi bisa
berlangsung lama. Selain itu pelaku aborsi juga sering kali kehilangan
rasa percaya diri.
c. Resiko sosial
Ketergantungan pada pasangan sering kali menjadi lebih besar karena
perempuan merasa sudah tidak perawan, pernah mengalami KTD dan
aborsi. Selanjutnya remaja perempuan lebih sukar menolak ajakan
seksual pasangannya. Resiko lain adalah pendidikan terputus atau
masa depan terganggu.
d. Resiko ekonomi
Biaya aborsi cukup tinggi. Bila komplikasi maka biaya semakin tinggi.
7. Berkolaborasi dengan dokter spesialis apabila terjadi gangguan psikis
maupun gangguan fisik pada kehamilan.
Jika terjadi gangguan psikis, sebaiknya merujuk ke dokter spesialis
kejiwaan agar segera tertangani masalah psikologis yang dialami ibu hamil
tersebut. Jika terjadi gangguan fisik, misal perdarahan atau komplikasi
lainnya, sebaiknya merujuk ke dokter spesialis obsgyn agar segera
tertangani masalah atau komplikasi.
8. Memberikan terapi Fe, Vitamin C, klien bersedia minum multivitamin yang
diberikan.
Anemia dapat diatasi dengan mengkonsumsi tablet besi atau tablet
tambah darah. Ibu hamil pada umunya diberikan dosis sebanyak satu tablet
sehari berturut-turut selama 90 hari saat masa kehamilan. Dalam beberapa
kasus, pemberian preparat besi ini mempunyai efek samping. Efek samping
tersebut diantaranya berupa mual, nyeri lambung, muntah, diare serta
kesulitan buang air besar. Untuk mencegah efek smaping tersebut dapat
dianjurkan mengkonsumsi tablet besi setelah makan saat malam hari.
Vitamin C dapat membantu penyerapan besi sehingga lebih efektif
jika tablet besi diminum bersama vitamin C. Terapi yang diberikan pada
ibu hamil dengan anemia ringan yaitu tablet besi 2 x 1 tablet/hari, vitamin
C 3 x 1 tablet/hari, vitamin B kompleks 3 x 1 tablet/hari.
9. Menganjurkan klien untuk memeriksakan kehamilannya kembali 1 bulan
kemudian atau apabila ada keluhan, klien bersedia untuk periksa kembali.
Setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan
antenatal pertama sampai memasuki persalinan. Pada kunjungan pertama,
wanita hamil akan senang bila diberitahu jadwal kunjungan berikutnya.
Pada umumnya kunjungan ulang dijadwalkan tiap 4 minggu sampai umur
kehamilan 28 minggu. Selanjutnya tiap 2 minggu sampai umur kehamilan
36 minggu dan seterusnya tiap minggu sampai bersalin.

Sumber Pustaka

Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.


Kusmiyati, Y, dkk. 2008. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.

You might also like