You are on page 1of 15

MAKALAH

PERHITUNGAN DENGAN METODE KHUSUS

Dosen Pengampu : Ade Ratna Sari, S.E, M.M.

Disusun Oleh :
Indah Pratiwi (211010504777)
M. Ilham Fardazan (211010501613)
Nur Amelia Zahra (211010502082)
Syarif Muhammad Febriadi (211010500679)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAMULANG JL. SURYA KENCANA NO. 1, PAMULANG BARAT,

KECAMATAN PAMULANG, KOTA TANGGERANG SELATAN, BANTEN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga Makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang ditentukan.
Makalah ini berjudul Perhitungan dengan Metode Khusus, merupakan tugas dari Mata
kuliah Penganggaran Perusahaan/Budgeting membahas secara detail yang berhubungan
dengan Peramalan (Forecasting) yang menggunakan perhitungan dengan metode khusus, dan
lain-lainnya yang tercakup dalam makalah ini.
Terima kasih atas semuanya. Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam
proses pembelajaran, dalam penyusunan makalah masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna dalam
penyusunan makalah ini bisa lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan penulis,
semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi pengetahuan serta ilmu sebagai
pembelajaran bagi para pembacanya.

Tangerang, Oktober 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... 1

BAB I ................................................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................................... 4

BAB II ............................................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 5

2.1 Langkah-langkah Dalam Peramalan (Forecasting ) ................................................................ 5

2.2 Metode Peramalan Kuantitatif ................................................................................................. 6

2.3 Pengembangan Model Peramalan............................................................................................ 7

2.4 Analisa Industri ........................................................................................................................ 7

2.5 Analisa Product Line ............................................................................................................. 10

2.6 Analisa pengguna akhir ......................................................................................................... 10

BAB III ............................................................................................................................................ 13

PENUTUP ....................................................................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 13

3.2 Saran ...................................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................... 14

2
3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa yang akan
datang. Yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang
dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa (Nasution, 1999).
Peramalan memiliki estimasi nilai atau karakteristik masa depan yaitu prediksi
(prediction), peramalan (forecast), dan kecenderungan (trend). Peramalan bersifat tidak pasti
(uncertain), Pada dasarnya pendekatan peramalan dapat diklasifikasikan menjadi dua
pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif (Makridakis, et.al., 1995).
Pembuatan peramalan (forecasting) tidaklah mudah akan tetapi pembuatan peramalan
(forecasting) tetap harus dilakukan. Beberapa langkah yang dapat dijadikan pertimbangan dan
digunakan oleh peramal (forecaster) bisnis dalam pembuatan peramalan (forecasting) yaitu
Forecaster selayaknya menyadari tingkat kompleksitas dari suatu bisnis, Forecaster perlu
menggeluti produk-produk yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan bisnis,
Forecaster perlu memperbaiki sistem informasi lingkungan bisnis, dan Forecaster dalam
membuat suatu forecast, perlu mempertimbangkan penggunaan skenario.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja langkah-langkah dalam peramalan (forecasting)?
b. Apa itu metode peramalan kuantitatif?
c. Apa itu mengembangan model peramalan?
d. Bagaimana perhitungan anggaran dengan analisa industri?
e. Bagaimana penyusunan anggaran dengan metode product line?
f. Bagaimana perhitungan anggaran dengan metode penggunaan akhir?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini agar pembaca dapat memahami apa itu peramalan
(forecasting) perhitungan dengan metode khusus. Melalui makalah ini, saya berharap semoga
pembahasan mengenai peramalan (forecasting), sedikit banyaknya dapat dipahami oleh
pembaca.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Langkah-langkah Dalam Peramalan (Forecasting )


Pembuatan peramalan (forecasting) tidaklah mudah akan tetapi pembuatan peramalan
(forecasting) tetap harus dilakukan. Berikut ini, adalah beberapa langkah yang dapat dijadikan
pertimbangan dan digunakan oleh peramal (forecaster) bisnis dalam pembuatan peramalan
(forecasting):
a. Forecaster selayaknya menyadari tingkat kompleksitas dari suatu bisnis.
Mengenal bisnis secara baik serta mempelajari semua variabel-variabel yang mempengaruhi
suatu forecast bisnis haruslah menjadi agenda penting bagipara forecaster. Kegagalan dari
mobil Ford “Edsel” yang sering dibuatpublikasi adalah forecast yang salah dalam menghitung
potensi dari pasar.Perusahaan di Detroit dipersalahkan karena mereka sama sekali
tidakmenyelenggarakan survei untuk mengetahui selera konsumen tetapi mereka meluncurkan
mobil sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Mengenalkonsumen, kompetitor serta
lingkunganbisnis dengan baik adalah tahapyang baik dalam pembuatan suatu forecast.Survei-
survei pemasaran secararutin sebaiknya dilakukan.
b. Forecaster perlu menggeluti produk-produk yang sangat sensitif terhadap perubahan
lingkungan bisnis, cara-cara forecasting dengan metode kuantitatifharus diwaspadai. Justru
dalam hal ini, forecasting secara kualitatif sertapenggunaan intuisi dari si forecaster tak pelak
lagi adalah cara yang tidakdapat dihindari lagi. Untuk mempertajam intuisi dari forecaster,
perlu untuksemakin peka terhadap weak signal , yaitu gejala dini terhadap suatuperubahan.
Hanya forecaster yang mendengarkan suara dari konsumen sertamempunyai komunikasi yang
baik, yang dapat melatih kepekaan mereka.
c. Forecaster perlu memperbaiki sistem informasi lingkungan bisnis. Forecaster dapat
menggunakan metode environmental scanning system untuk tujuan pembuatan forecast. Pada
dasarnya environmental scanning terdiri dari tahap-tahap seperti mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi bisnis, seberapa besar setiap faktor berpengaruh terhadap bisnis,
membuat diagram yang menunjukkan faktor-faktor yang kritikal dan akhirnya adalah
pembuatan suatu environment data base. Proses dalam environmental scanning system ini
akan memaksa forecaster untuk semakin peka terhadap perubahan lingkungan bisnis pada
tahap dini. Hal ini jelas akan memberikan keuntungan kepada perusahaan terutama dalam
mengantisipasi terhadap perubahanyang sangat mendadak. Barangkali akurasi yang baik tetap

5
tidak dapatdicapai dengan adanya environmental scanning system, tetapi paling tidak arah dari
perubahan lingkungan bisnis dapat diramal lebih akurat.
d. Forecaster dalam membuat suatu forecast, perlu mempertimbangkan penggunaan skenario.
Skenario adalah kata yang sudah sering diucapkansetiap hari, hanya saja sedikit forecaster
yang secara formal melakukan sebagai bagian dari strategic planning. Dalam pembuatan
skenario, forecaster juga perlu menyadari bahwa kemampuan dalam pembuatan forecast
sangat terbatas. Oleh karena itu, pembuatan skenario menunjukkanbahwa daripada
mengalokasikan begitu banyak waktu untuk melakukan forecast yang akurat yang pada
dasarnya sangat sulit, forecaster lebih baik tertarik untuk melihat implikasinya.

2.2 Metode Peramalan Kuantitatif


Peramalan kuantitatif berdasarkan pada rekayasa atas data historis yang ada secara
memadai tanpa intuisi dan penilaian subyektif oleh orang yang melakukan peramalan.
Peramalan kuantitatif (quantitative forecasting) lebih bersifat objektif dengan melibatkan data
dan fakta yang diolah dengan metode tertentu. Sehingga dapat diartikan bahwa metode
peramalan kuantitatif lebih didasarkan atas data-data masa lalu yang kemudian diolah dengan
berbagai metode statistik. Metode Peramalan Kuantitatif dapat dibagi menjadi dua pendekatan
analisis yaitu:
a. Model Deret Berkala atau Runtun Waktu (Time Series); model time series, pada dasarnya
mencoba untuk memprediksi masa depan dengan menggunakan data historis. Model-model
yang digunakan dengan teknik ini membuat asumsi bahwa apa yang akan terjadi di masa
depan merupakan sebuah fungsi dari masa lalu. Dengan kata lain, sebuah model time series
melihat data-data yang terjadi selama periode tertentu di masa lalu dan menggunakan series of
past data tersebut untuk membuat forecast. Misalkan perusahaan harus membuat ramalan
jumlah produk terjual minggu depanselama seminggu, maka perusahaan membuat forecast
berdasarkan jumlah penjualan produk minggu ini dan di minggu-minggu sebelumnya.
Secarateknis, model time series ini dapat diaplikasikan menggunakan beberapa metode
analisa, antara lain: metode moving average, exponential smoothingdan trend projections
b. Model Kasual (Causal); model kausal memasukkan variable varial yang dianggap menjadi
faktor penentu kuantitas yang akan di-forecast. Sebagai contoh, penjualan harian atas
minuman X mungkin ternyata dipengaruhi oleh faktor suhu, musim, tingkat kelembapan
udara, dan cuaca secara harian serta dipengaruhi juga oleh faktor jenis hari kerja atau hari
akhir pekan/hari libur. Contoh sebuah model kausal ini akan memasukkan faktor-faktor
suhu,musim, tingkat kelembapan udara, cuaca dan jenis hari ke dalam sebuahmodel yang
6
meramalkan jumlah penjualan minuman secara harian. Model kausal, seperti halnya model
time series,dapat menggunakan data saat inidan data masa lalu. Secara teknis, model kausal
dapat diaplikasikan menggunakan beberapa metode antara lain: metode regression analysis
dan multiple regression, mode ekonometrika, model input-output.
Kedua metode peramalan diatas hanya sebagai alat bantu dalam pengambilan
keputusan. Semua keputusan kembali kepada manajemen dalam menentukan kebijakan
perusahaan. Peramal (forecaster) tidak dapat mengetahui kondisi yang ada dimasa yang akan
datang. Tetapi peramal hanya bisa memprediksi hasil sesuai dengan apa yang ada di masa
yang akan datang, namun yang pasti keputusan yang tepat didalam penggunaan metode
peramalan dapat menghasilkan sesuatu hasil keputusan akhir yang baik.

2.3 Pengembangan Model Peramalan


Model dapat diibaratkan sebagai cara pengolahan dan penyajian data agar lebih sederhana
sehingga mudah untuk dianalisis.
a. Pengujian Model
Pengujian model dilakukan untuk menentukan tingkat akurasi, validitas,dan reabilitas yang
diharapkan. Nilai suatu model ditentukan dengan derajat ketepatan hasil peramalan dengan
permintaan aktualnya.
b. Penerapan model atau hasil dari peramalan yang telahdiperoleh.
c. Revisi dan evaluasi.
Hasil metode peramalan yang telah diperoleh dan diterapkan harus selalu ditinjau ulang, yang
berguna untuk perbaikan secara terus menerusdimasa yang akan datang. Tingkat akurasi dari
sebuah forecasting sangat bernilai, apabila hasil peramalannya tepat. Tentunya dengan strategi
pemilihan metode peramalan yang hasilnya tepat, maka perusahaan akan dapat menghemat
biaya yang mungkin ditimbulkan dalam peramalan.
Untuk itu strategi dalam memilih metode peramalan yang baik adalah memilih metode
peramalan yang memberikan nilai-nilai perbedaan atau penyimpangan sekecil mungkin antara
hasil peramalan dengan kenyataan yang terjadi.

2.4 Analisa Industri


Analisa Industri merupakan sebuah tehnik menyusun peramalan melaluisebuah model
khusus. Menurut kajian ini, diusahakan menghubungkan kekuatan penjualan korporasi
terhadap industri dalam pengertian :
a. Volume
7
b. Peringkat dalam kompetisi
Dalam analisa industri diutamakan mengenai Market Share yang dipunyaioleh
korporasi.Apabila pembagian pasar semakin lama porsinya semakin meluas, bermakna
korporasi memiliki kedudukan yang kokoh dalam kompetisi dengan kompetitor. Sebaliknya,
bilamana pembagian pasar semakin berkurang, bermakna korporasi memiliki kedudukan
semakin melemah dalam kompetisi dengan kompetitor. Dengan kata lain, level penjualan
korporasi bukan saja bergantung terhadap pencapaian yang yang diraih pada periode-periode
lampau, namun dihubungkan secara langsung dengan dinamika persaingan.
Analisa industri dipisahkan melalui berbagai tahapan dalam pemanfaatannya, yaitu :
a. Membuat ramalan permintaan pasar agar mengenali perubahan dinamikapenjualanindustri
pada periode-periode berikutnya.
b. Menilai kedudukan korporasi dalam kaitannya terhadap bisnis padalazimnya. Kedudukan
tersebut dievaluasi sesuai jumlah pembagian pasaryang dipunyai oleh korporasi sepanjang
tahun.
c. Ramalan kedudukan korporasi pada periode berikutnya, atau kalkulasi Expected Market
Share.

Contoh Soal I Perhitungan Anggaran dengan analisis industri


Diketahui anggaran penjualan dari AZKA TOYS seperti dalam tabel berikut ini :

perkiraan anggaran realisasi


Unit penjualan 1.200.000 1.230.000
Harga jual per unit 10.000 9.800
jumlah 12.000.000.000 12.054.000.000

Hitunglah analisis industri (naik / turun) berdasarkan analisa dan realisasi dari tabel diatas :
Jawab :
a. Perbedaan Realisasi Penjualan dan Anggaran Penjualan
= (1.230.000 – 1.200.000) x 10.000
= (30.000) x 10.000
= Rp. 300.000.000 (naik)
b. Perbedaan Harga jual per unit anggaran dan realisasi
= (9.800 – 10.000) x 1.230.000
=(200) x 1.230.000
= 246.000.000 (turun)

8
c. Expected Market share
= Perbedaan Realisasi – Perbedaan harga jual per unit
= 300.000.000 – 246.000.000
= 54.000.000 (naik)

Contoh Soal II Perhitungan Anggaran Produksi dengan analisis industry


perkiraan anggaran realisasi
Unit produksi 1.200.000 1.230.000
Pemakaian bahan baku 1.320.000 1.476.000
Harga beli/kg 2.000 1.700
jumlah 2.640.000.000 2.509.200.000

Jawab :
a. Satuan Unit Realisasi dalam anggaran
= Pemakaian bahan baku : unit produksi
= 1.320.000 : 1.200.000
= 1,1
b. Satuan Unit Realisasi dalam realisasi
= Pemakaian bahan baku : unit produksi
= 1.476.000 : 1.230.000
= 1,2
c. Unit Realisasi Satuan
= Unit produksi realisasi x perbandingan dalam anggaran
= 1.230.000 x 1,1
= 1.353.000
d. Expected Market Share
= (unit realisasi satuan – anggaran pemakaian bahan baku)
x anggaran harga beli/kg
= (1.353.000 – 1.320.000) x 2.000
= 66.000.000 (naik)

9
2.5 Analisa Product Line
Pada umumnya analisa product line dipakai oleh korporasi-korporasi yang memproduksi
berbagai jenis barang. Tiap-tiap jenis barang itu bukan saja ditarik persamaannya tetapi perlu
juga disusun peramalannya dengan terpisah.

Contoh soal penyusunan anggaran dengan metode product line


Perusahaan AZKA TOYS memiliki 2 departemen yaitu departemen A dan departemen B
dalam memproses produksinya. Jika diketahui data-data yang dimiliki oleh AZKA TOYS
pada departemen A jumlah bahan baku sebesar Rp. 75.000, bahan penolong Rp. 45.000,
pemakaian tenaga kerja Rp. 88.000 dan biaya overhead pabrik Rp. 105.600, sedangkan untuk
departemen B, bahan penolong Rp. 75.400, pemakaian tenaga kerja Rp. 67.200, dan biaya
overhead pabrik Rp. 80.000. Berdasarkan data-data tersebut, buatlah anggaran biaya produksi
dengan metode product line.
Jawab :
Berdasarkan metode diatas, dapat disusun anggaran biaya produksi sebagai berikut :
Departemen a Departemen b
Biaya bahan baku 75.000 -
Biaya bahan penolong 45.000 75.400
Biaya tenaga kerja 88.000 67.200
Biaya overhead pabrik 105.000 80.000
Jumlah biaya produksi 313.600 222.600

2.6 Analisa pengguna akhir


Bagi korporasi yang memproduksi barang belum jadi, seperti ManufakturBaja Cilegon
dimana hasil produksinya dapat langsung dipasarkan tapimembutuhkan pengolahan lanjutan
menjadi barang yang bisa untuk digunakan,sehingga untuk menyusun peramalannya
ditentukan oleh pengguna akhir yangada hubungannya dengan barang yang diproduksi.

Contoh soal perhitungan anggaran dengan metode penggunaan akhir


PT Suka Makan merupakan korporasi yang memproduksi kuliner. Pada awal bulan Juni, PT
Suka Makan mempunyai stok raw material sebesar Rp. 60.000.000, barang dalam proses
sejumlah Rp. 90.000.000 dan barang tersedia dijual sejumlah Rp. 120.000.000. Pemakaian
produksi kuliner belanja stok raw material di bulan Agustus sejumlah Rp. 750.000.000 dengan

10
ongkos kirim Rp. 10.000.000. Selama proses produksi dibayarkan upah tenaga kerja langsung
Rp. 145.000.000 dan beban overhead pabrik sejumlah Rp. 9.000.000. Di akhir Juli masih
tersisa pemakaian raw material sejumlah Rp. 50.000.000 barang dalam proses tersisa Rp.
8.000.000, dan stok barang siap dijual sejumlah Rp. 25.000.000.
Hitunglah anggaran harga pokok penjualan dari PT. Suka Makan dengan metode penggunaan
akhir?
Jawab :
Untuk menghitung anggaran dengan metode penggunaan akhir diperlukan 4
tahap sebagai berikut :

Tahap I
Menghitung bahan baku yang digunakan
Rumus untuk menghitung bahan baku yang digunakan adalah :
Bahan baku yang digunakan = Saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku – saldo akhir
bahan baku
Bahan baku yang digunakan oleh PT Suka Makan adalah :
= 60.000.000 + (750.000.000 + 10.000.000) – 50.000.000
= Rp. 770.000.000

Tahap II
Perhitungan Biaya Produksi Perhitungan biaya produksi yaitu :
Raw material yang digunakan + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead produksi
Biaya produksi PT Suka Makan adalah :
= 770.000.000 + 145.000.000 + 9.000.000
= 924.000.000

Tahap III
Perhitungan harga pokok produksi
Harga pokok produksi dihitung dengan rumus :
Total biaya produksi + saldo awal persediaan barang dalam proses saldo – akhir persediaan
barang dalam proses
Harga pokok produksi PT Suka Makan
= 924.000.000 + 90.000.000 – 8.000.000
= 842.000.000
11
Tahap IV
Perhitungan harga pokok penjualan
Formula perhitungan harga pokok penjualan yaitu :
Harga pokok produksi + persediaan awal barang jadi – persediaan akhir barang
jadi Harga pokok penjualan PT Suka Makan dapat dihitung sebagai berikut :
= 842.000.000 + 120.000.000 – 25.000.000
= 747.000.000

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Peramalan adalah suatu kegiatan memprediksi masa depan menggunakan kondisi
ataupun data dimasa lalu. Menurut assauri (1984:7) Peramalan merupakan kegiatan dalam
memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, atau lebih tepatnya
peramalan adalah kegiatan mencoba menduga perubahan yang akan terjadi. Ramalan dapat
diperoleh dengan mermacam-macam cara yang dikenal dengan metode peramalan.
Metode peramalan dapat diklasifikasikan dua kelompok yaitu metode kualitatif dan
metode kuantitatif. Metode peramalan kualitatif lebih mendasarkanh kualitatif dimasa lalu
yaitu berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan serta
pengalaman. Peramalan kuantitatif berdasarkan pada rekayasa atas data historis yang ada
secara memadai tanpa intuisi dan penilaian subyektif oleh orang yang melakukan peramalan.
Peramalan kuantitatif (quantitative forecasting) lebih bersifat objektif dengan melibatkan data
dan fakta yang diolah dengan metode tertentu. Sehingga dapat diartikan bahwa metode
peramalan kuantitatif lebih didasarkan atas data-data masa lalu yang kemudian diolah dengan
berbagai metode statistik. Metode Peramalan Kuantitatif dapat dibagi menjadi dua pendekatan
analisis yaitu Model Deret Berkala atau Runtun Waktu (Time Series) dan Model Kasual
(Causal).

3.2 Saran
Melalui makalah ini penulis berharap semoga pembahasan mengenai Perhitungan
dengan Metode Khusus, sedikit banyaknya dapat dipahami oleh pembaca, selain itu kami
selaku penulis mohon maaf apabila masih terdapat kesalahan-kesalahan dalam penyusunan
makalah ini, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca, untuk
kesempurnaan dari makalah kami ini.

13
DAFTAR PUSTAKA
Lussier, Jacques. Portofolio Structuring and The Value of Forecasting. ISBN 978-1944960-09-4

Rahaja, Alda. Angraeni, Wiwik. Aulia Vinarti, Retno. Penerapan Metode Exponensial

Smoothing untuk Peramalan Penggunaan Waktu Telepon di PT. Telkomsel Divre3 Surabaya

(Diakses, 16 Februari 2019)Pakaja, Fachrudin.

Peramalan Penjualan Mobil Menggunakan Jaringan Syaraf

Tiruan dan Certain Factor

(Diakses, 16 Februari 2019)Vivi Putri, Meylia.https://classroom.google.com/c/MjgwODA3ODk3NzRa

Konsep Dasar Peramalan (Diakses, 16 Februari 2019)Widya Utami, Novia.

Mengenal Forecasting, Manfaat, Fungsi, dan Jenisnya untuk Kesuksesan Bisnis Anda

.https://www.jurnal.id/id/blog/2018-forecasting-pengertian-manfaat-fungsi dan-jenisnya-bagi-kesuksesan

bisnis/ (Diakses, 16 Februari 2019)Pasaribu, Mangihot. Pengertian dan Jenis-jenis Peramalan

(Forecasting). 01 Maret 2017. http://mangihot.blogspot.com/2017/03/pengertian-dan-jenis-jenis-

peramalan.html (Diakses, 16 Februari 2019)

14

You might also like