You are on page 1of 15

1

PETUNJUK TEKNIS
PERINGATAN HARI SANTRI NASIONAL (HSN)

TINGKAT KECAMATAN SALAWU


KABUPATEN TASIKMALAYA
TAHUN 2023
2

PETUNJUK TEKNIS
PERINGATAN HARI SANTRI NASIONAL (HSN)
TINGKAT KECAMATAN SALAWU
KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2023

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal yang tersebar di
Indonesia. Dimana pondok pesantren lahir ditengah-tengah masyarakat. Setiap pondok pesantren
memiliki ciri khas yang berbeda-beda tergantung dari bagaimana tipe leadershipnya dan metode
seperti apa yang diterapkan dalam pembelajarannya. Pondok pesantren merupakan tempat para
santri menimba ilmu dan mengembangkan diri.
Kecamatan Salawu merupakan bagian dari Kabupaten Tasikmalaya secara geografis
merupakan daerah dataran yang subur memiliki has wilayah 2.563,35 Km2. Sepanjang jarahnya,
Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah yang memiliki nilai religiusitas yang kental.
Kabupaten Tasikmalaya dikenal sebagai pusat keagamaan besar di Jawa Barat, hal itu dikarenakan
banyaknya pondok pesantren yang berdiri hampir di semua sudut di kabupaten ini. Bahkan, tokoh
pejuang nasional pun lahir dari pesantren yang ada di Kabupaten Tasikmalaya, yakni KH. Zainal
Mustafa. Berdasarkan data yang diunggah oleh Pangkalan Data Pondok Pesantren Provinsi Jawa
Barat / Open Data Jabar (www.jabarprov.go.id), pada tahun 2021, Kabupaten Tasikmalaya
memiliki lebih dari 1344 pesantren tersebar di penjuru wilayah Kabupaten dengan jumlah santri
sebanyak 137.237 orang.
Hari Santri Nasional (HSN) jatuh pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini
telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 22 Oktober 2015. Penetapan Hari Santri
Nasional dimaksudkan untuk mengingat dan meneladani semangat jihad para santri merebut serta
mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama. Hari Santri Nasional
(HSN) memiliki arti dan makna yang penting bagi kalangan santri sendiri dan segenap elemen
bangsa. Dalam sejarah, peran mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sudah tidak
diragukan lagi. Mereka ikut merebut Indonesia, membangun Indonesia dan mempertahankan
NKRI.
Pemerintah Kecamatan Salawu sesuai dengan visi Kabupaten Tasikmalaya yaitu religius
islami terus berkomiten mengembangkan dan memajukan pendidikan keagamaan diantaranya
pondok pesantren beserta para santrinya dan selalu bersinergi dengan para ulama. Berpijak pada
hal tersebut diatas Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya pada Tahun 2023 ini akan
menyelenggarakan Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-8 tingkat Kecamatan Salawu.

B. LANDASAN HUKUM

1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten


Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten
3

Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun


1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2851);
2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
4) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 191, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6406);
5) Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4864) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 121,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6793);
6) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6322);
7) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769);
8) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781);
9) Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam;
10) Keputusan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2015 tentang Hari
Santri;
11) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2021 tentang Fasilitasi
Penyelenggaraan Pesantren (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2021 Nomor 1,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 245);
12) Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 3 Tahun 2021 tentang Fasillitasi
Penyelenggaraan Pesantren;
13) Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 10 Tahun 2021 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun Anggaran 2022 (Lembaran
Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2021 Nomor 10);
14) Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita
Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2021 Nomor 22) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 3 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
4

Bupati Tasikmalaya Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan
Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Daerah
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2022 Nomor 3);
15) Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 121 Tahun 2021 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022 (Berita Daerah Kabupaten
Tasikmalaya Tahun 2021 Nomor 121) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 78 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 121 Tahun 2021 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun Anggaran 2022 (Berita
Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2022 Nomor 78).

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Kegiatan Peringatan Hari Santri tingkat Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya


Tahun 2023 ini dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi antar santri Pondok Pesantren yang ada di
Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.
Adapun tujuan Peringatan Hari Santri tingkat Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya
Tahun 2023 adalah sebagai berikut :
1. Memotivasi dan meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman
ilmu-ilmu agama Islam sebagai bagian dari proses kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat di
masa yang akan datang;
2. Menjalin silaturahmi antar pondok pesantren di Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya
dalam rangka mewudujkan persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia;
3. Mendukung santri Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya yang bertakwa, berilmu,
berakhlak mulia serta mampu menghadapi tantangan dan perkembangan zaman.
5

D. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LOMBA


Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-8 tingkat Kecamatan Salawu Kabupaten
Tasikmalaya Tahun 2023 akan menyelenggarakan rangkaian kegiatan dan lomba sebagai
berikut :
Uraian Kegiatan / PIC/
No. Tempat Tanggal
Lomba Penanggungjawab
A. KEGIATAN & LOMBA
1 Upacara Ponpes Al- 22 Oktober 2023 Semua Panitia
Peringatan Hari Manshuriyah
santri Nasional
2 Pawai Ponpes Al- 21 Oktober 2023 Semua Panitia
Manshuriyah – Ds.
Jahiang
3. Lomba Liwet Lapangan Ds. 21 Oktober 2023 Semua Panitia
Jahiang
4. Lomba Marawis, Gor Ds. Jahiang 21 Oktober 2023 Ust Harso
Hadroh, Kosidah

5. Lomba Pidato Panggung Ponpes 21 Oktober 2023 Ust Kundang


At-Thohariyah Sasaji
2 MQK Sapinah SDN 3 Jahiang 21 Oktober 2023 Ustdh Nurhayati
Sasaji
3 MQK Sulam SDN 3 Jahiang 21 Oktober 2023 Ust Ade Toharudin
Taufik Sasaji
4. MQK Fathul SDN 3 Jahiang 21 Oktober 2023 Ust M Taufiqullah
Korib Sasaji
5. Fahmil Jurumiyah SDN 3 Jahiang 21 Oktober 2023 KH. Iwan M Zen
Sasaji
6. Tabligh Akbar Panggung Ponpes 21Oktober 2023 Semua Panitia
At-Thohariyah Sasaji
7. Pembagian Hadiah Panggung Ponpes 21 Oktober 2023 Semua Panitia
At-Thohariyah Sasaji

KETENTUAN LOMBA
Peserta lomba harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Berasal dari pondok pesantren terdaftar dibuktikan dengan izin operasional pondok
pesantren Kecamatan Salawu dari Kantor Kementerian Agama KabupatenTasikmalaya
2) Santri mukim pada pondok pesantren minimal dalam 12 bulan terakhir, yang dibuktikan
dengan sekurang-kurangnya satu dari :
a. Raport/kasyfuddarajah pesantren sekurang-kurangnya yang telah ditempuh dalam 12
bulan terakhir; atau
6

b. surat keterangan dari pimpinan pesantren bahwa yang bersangkutan adalah santri
mukim dan aktif pada pondok pesantren sekurang-kurangnya dalam 12 bulan
terakhir.
c. Santri Terdaftar Di Emis Kementerian Agama

3) Para Peserta lomba harus Memenuhi kriteria usia :


a. Peserta SMP: Usia maksimal 15 TAHUN
b. Peserta SMA: Usia maksimal 18 Tahun
c. Untuk membuktikan kriteria usia di atas, calon peserta wajib menunjukkan Akte
Kelahiran atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Ijazah Lembaga Pendidikan
Formal terakhir.
4) Ketentuan usia setiap cabang lomba :
a. SMP (MQK Sapinah)
b. SMA (MQK Sulam Taufiq, MQK Fathul Qorib)
c. SMP/SMA (Bebas) (Fahmil Jurumiyah, Pidato B. Indonesia, Liwet,
Marawis/Hadroh/Kosidah).

1. Waktu Pendaftaran dan Technical Meeting


a. Hari, Tanggal: 14 Oktober 2023
b. Waktu: 13:00 - Selesai
c. Tempat: Ponpes At-Taqwa Warung Peuteuy
2. Teknik Pelaksanaan Lomba
Peserta Lomba adalah peserta yang telah terdaftar dan dinyatakan sah oleh Tim Keabsahan,
dimana setiap peserta wajib mematuhi ketentuan :
1) Peserta wajib selalu memelihara akhlaqul karimah, selalu berpakaian sopan dan rapi
(menurut syari’at Islam), serta selalu menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan;
2) Penampilan peserta musabaqah :
a. Peserta harus menggunakan nomor yang diperoleh dari panitia dan diatur dengan
jadwal;
b. Peserta yang akan tampil dan mengikuti penentuan giliran pada hari yang ditentukan
harus hadir 30 menit sebelum acara dimulai;
c. Peserta yang berhalangan tampil harus memberitahukan 30 menit sebelum
musabaqah dimulai;
d. Peserta yang akan tampil tidak diperkenankan mengaktifkan handphone (HP) atau
alat komunikasi lainnya, merokok, atau kegiatan lain yang mengganggu etika
kesopanan.
e. Peserta adalah perwakilan dari setiap pesantren (satu putera satu puteri)
3) Peserta yang melakukan pelanggaran akan diberikan sanksi oleh majelis hakim atau
panitia. Adapun bentuk pelanggaran dan sanksi sebagai berikut :
a. Peserta yang tidak lulus persyaratan usia atau melakukan pembohongan administratif
dinyatakan gugur dengan sendirinya, meskipun telah dinyatakan sebagai pemenang.
b. Peserta yang melakukan suatu perbuatan yang dinyatakan mengganggu ketertiban
proses musabaqah maka keabsahan dirinya sebagai peserta akan dipertimbangkan
kembali;
c. Peserta dinyatakan gugur apabila telah dipanggil oleh MC/Panitera 3 kali berturut
turut tidak hadir di majelis lomba.
7

4). Nomor undian dibagikan pas waktu Technical Meeting

3. Ketentuan Lomba

1).MUSABAQOH QIROATUL KUTUB (MQK)

Secara keseluruhan majelis lomba yaitu membaca, menerjemahkan, dan memahami


kitab kuning (menjawab pertanyaan Dewan Hakim). Adapun kitab yang dimusabaqahkan
dalam masing-masing marhalah sebagai berikut :

 SMP (Sapinah,)
 SMA (Sulam Taufiq, Fathul Qorib )

Sistem Lomba :
1. Pemilihan Maqra’ dan Soal
Maqra’ yang akan dibaca oleh peserta musabaqah, diatur sebagai berikut:
1. Maqra’ disiapkan Oleh Panitia Maksimal 24 Jam sebelum Peserta Akan Tampil
2. Maqra’ dipilih dari kitab-kitab yang dimusabaqahkan, sesuai dengan tingkatan dan
tahapan musabaqah;
3. Pemilihan maqra’ oleh peserta dilakukan melalui undian sebelum peserta naik mimbar
musabaqah;
4. Maqra’ yang telah dipilih oleh masing-masing peserta tidak dapat ditukar kepada
peserta lain.
2. Musabaqah
1. Musabaqah dilakukan dengan Langsung tanpa Final
2. Penentuan pemenang ditentukan oleh nilai tertinggi yang diberikan oleh dewan
hakim;
3. Setiap peserta disediakan waktu tampil sekitar 10 menit, dengan rincian maksimal 5
(Lima) menit pertama untuk membaca dan menjelaskan maqra, dan selebihnya untuk
menjawab pertanyaan dewan hakim;
4. Ketentuan waktu musabaqah ditandai dengan lampu berwarna, yaitu: lampu kuning
pertama tanda persiapan; lampu hijau tanda mulai membaca; lampu kuning kedua
tanda peringatan akan habisnya waktu membaca; lampu merah pertama tanda
berhenti membaca; lampu hijau kedua tanda mulai tanya jawab; dan lampu merah
kedua tanda habisnya waktu;
5. Pemenang musabaqah terdiri atas Pemenang I, II, dan III peserta putera, serta
pemenang I, II, dan III peserta puteri untuk setiap majelis.

3. Penilaian
1. Kriteria Penilaian
Penilaian musabaqah dilakukan terhadap 2 (dua) komponen, yaitu komponen bacaan
(bunyi) maqra dan komponen pemahaman makna maqra dengan skala dan bobot nilai
masing-masing sebagaimana lampiran Form Penilaian Lomba Membaca,
Menerjemahkan, dan Memahami Kitab Kuning.
8

2. Cara Penilaian:
a) Peserta maju ke majlis musabaqah setelah mendapatkan panggilan petugas
(announcer), berdasarkan undian peserta;
b) Hakim/ ketua majlis membuka musabaqah dengan 'basmalah';
c) Setiap peserta musabaqah disediakan waktu maksimal 10 menit,dengan
mengikuti tanda waktu yang diatur oleh panitia dengan ketentuan 6 menit untuk
Pembacaan , menerjemahkan dan menjelaskan, 4 Menit untuk pertanyaan dari
dewan Juri.
d) Peserta diminta untuk mendemonstrasikan bacaan membaca teks maqra sebagian
atau seluruh teks maqra;
e) Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab tentang aspek makna; dan menjelaskan
tentang makna bacaan sesuai dengan pertanyaan dari Dewan Hakim;
f) Penilaian Penampilan peserta Musabaqoh Qiroatul Kutub dari 50 sampai 90

3. Teknik penyampaian pertanyaan :


a) Bahasa pengantar yang digunakan peserta dalam musabaqah adalah bahasa
Sunda;
b) Dalam pertanyaan (soal) tentang makna, digunakan kata-kata yang operasional,
seperti: Bacalah, sebutkan, jelaskan dengan singkat, bedakan, bandingkan,
berikan contoh, dan sebagainya;
c) Khusus dalam bidang Nahwu dan Balaghah, diajukan pertanyaan untuk
membuat contoh dari suatu qaidah di luar contoh yang terdapat dalam teks;
d) Dihindari pertanyaan atau komentar dari hakim yang dapat ‘menggiring’ peserta
untuk dapat membaca atau menemukan jawaban yang benar.

4. Aspek yang dinilai :


a) Bacaan semua atau sebagian maqra, yang penilaiannya meliputi aspek Makhraj
(panjang pendek dan intonasi), bentuk sharf, dan harakat i’rab.
b) Makna maqra, yang penilaiannya melilputi aspek: terjemah ke dalam bahasa
Sundaa, kandungan makna (ide, pesan, hukum, tujuan, ringkasan/kesimpulan),
dan wawasan terkait pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam kitab yang
bersangkutan.
c) Menggunakan standar yang sama dalam menilai aspek ‘bacaan maqra” bagi
semua marhalah. Sedangkan dalam bidang makna digunakan standar yang
berbeda, sesuai dengan materi dan tingkat keluasan serta kedalaman yang
ditanyakan, terkait bidang ilmu dan marhalah masing-masing.
d) Tiap anggota dewan hakim memberikan penilaian terhadap jawaban dari
pertanyaan yang diajukannya sendiri, dan juga terhadap jawaban dari pertanyaan
yang diajukan hakim lainnya.

2).MARAWIS, HADROH, KOSIDAH


1. Ketentuan Umum
a. Peserta wajib berpakaian rapih dan sopan (Islami)
b. Peserta mengisi formulir pendaftaran lomba yang dikembalikan pada saat
pelaksanaan Tekhnical Meeting
9

c. Peserta wajib mengirimkan perwakilannya dalam technical meeting


d. Peserta wajib daftar ulang ketika Technical Meeting untuk mendapatkan kartu
peserta dan nomor urut tampil.
e. Peserta tampil sesuai nomor urut dan waktu yang ditentukan, keterlambatan
peserta diatur dalam ketentuan khusus lomba
f. Peserta adalah utusan kecamatan dari pondok pesantren yang berdomisili di
kecamatan tersebut.
g. Perwakilan peserta yang tidak mengikuti technical meeting dianggap menyetujui
semua keputusan dalam technical meeting tersebut
h. Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

2. Ketentuan Khusus
a. Peserta lomba Marawis, Hadroh, Kosidah, terdiri dari 1 tim yang
berjumlah maksimal 10 orang
b. Peserta tidak diperkenankan tampil rangkap dengan grup yang berbeda
c. Lagu yang dibawakan berupa lagu yang telah ditentukan panitia yaitu lagu 1
wajib Dan satu lagu Pilihan Lagu wajib : Syubanul Wathan dan Lagu Pilihan :
(Mughram, Huwanur, Busyrolana, Wulidal Musyarof, Alamate Anak Shaleh,
Ya-Asyikol)
d. Alat musik yang diperkenankan adalah alat utama Marawis, Hadroh, Kosidah,
Peserta membawa alat music masing-masing (panitia tidak menyediakan alat
musik)
e. Peserta diperbolehkan memakai gerakan/koreo yang sesuai
f. Waktu pelaksanaan sesuai yang telah ditetapkan panitia

3. Teknis Lomba
a. Peserta tiba di lokasi paling lambat 15 menit sebelum pembukaan.
b. Waktu penampilan untuk 2 lagu dengan durasi maksimal 15 menit mulai dari
salam pembuka yang ditandai dengan lampu hijau sampai dengan selesai dengan
rincian : 0-13 menit Lampu Hijau (mulai), 13-14 menit : Lampu Kuning (siap-
siap selesai) dan 14-15 menit: Lampu Merah (selesai) lebih dari 15 menit maka
juri akan mengurangi nilai peserta.
c. Stay in room (peserta diperkenankan untuk selalu hadir/ diam di lokasi selama
lomba berlangsung).
d. Peserta yang dipanggil 3 x berturut-turut tidak hadir maka menjadi urutan
terakhir.
e. Perlombaan Marawis, Hadroh, Kosidah tidak boleh memakai Mars/Intro diawal
maupun diakhir

4. Penilaian
a. Vocal (Materi vocal, Teknik vocal, Penguasaan lagu, Aransemen lagu,
Artikulasi, Koor, Kefasihan dan harmonisasi).
b. Instrument (Aransemen music, Tempo, Variasi, Aransemen lagu, Irama,
Sinkronisasi music, Skill individu, Instrument dan Kreatifitas).
10

c. Perform (Adab/kesopanan, Gaya penampilan, kostum, Koreografi, kekompakan,


Formasi/blocking, Ekspresi dan Penguasaan panggung).
d. Untuk ketentuan yang belum tertera, dapat diatur dikemudian hari.
Menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.

3). LOMBA PIDATO BAHASA INDONESIA

I. KETENTUAN UMUM

A. Gebyar Kegiatan Hari santri Nasional Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya


untuk memperingati Hari santri Nasional Tingkat Kecamatan Salawu Kabupaten yang
ke-8
B. Lomba pidato adalah bagian dari rangkaian lomba pada kegiatan Gebyar Hari santri
Nasional Tingkat Kecamatan Salawu Kabupaten yang ke-8.
C. Peserta adalah Santri/Santriah yang ada dilingkungan Kecamatan Salawu Kabupaten
Tasikmalaya yang telah mendaftarkan diri, dan tercatat sebagai peserta oleh panitia.
D. Dewan juri adalah pihak yang mempunyai kewenangan untuk memberikan
penilaian yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam lomba.
E. Penilaian adalah hasil pengamatan dewan juri terhadap pidato yang ditampilkan peserta
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan panitia, berbentuk skor yang diberikan
setelah penampilan pidato berlangsung.
F. Pendukung adalah pihak selain peserta dan panitia yang hadir bersama peserta
berdasarkan persetujuan panitia.

II. KETENTUAN KHUSUS

A. Penampilan pidato hanya dilakukan dalam satu babak.


B. Pada setiap peserta wajib mengumpulkan 1 (satu) eksemplar teks pidato untuk diberikan
kepada juri.
C. Umur peserta maksimal 18 tahun (SMA).
D. Peserta diberikan waktu untuk menyampaikan isi pidato selama 7 menit yang ditandai dengan
lampu berwarna, yaitu: lampu hijau berarti waktu dimulai, lampu kuning bertanda waktu hanya 1
menit lagi, dan waktu merah berarti waktu habis jika masih dilanjutkan maka akan ada
pengurangan nilai.
E. Urutan tampil peserta berdasarkan nomor undian.

III. KETENTUAN LOMBA

A. Setiap Pesantren mengirimkan 2 Orang Terdiri dari 1 PA dan 1 PI


B. Pendaftaran akan ditutup apabila batas waktu Pendaftaran sudah tiba.
C. Pendaftaran dibuka untuk Santri/Santriyah Pondok Pesantren di Kecamatan Salawu
Kabupaten Tasikmalaya
E. Kriteria Penilaian Nanti Pada waktu Tekhnical Meeting
11

IV. PETUNJUK PELAKSANAAN

Akan dibahas Pada Waktu Tekhnical Meeting

VII. PENILAIAN
A. Penilaian juri didasarkan pada tiga aspek :
1) Materi pidato sesuai tema yang telah ditetapkan.
2) Aspek-aspek penyajian meliputi pemilihan diksi, kesesuaian isi dengan tema pidato, sasaran isi
pidato, kelancaran, kejelasan ujaran, keruntutan, variasi intonasi, percaya diri, ekspresi, dan
santun kinestetika.
3) Waktu Alokasi waktu yang digunakan sesuai ketentuan. Pemenang didasarkan pada akumulasi
keseluruhan nilai masing-masing peserta dari tiap juri dan keputusan juri tidak dapat diganggu
gugat.

VIII. PENJURIAN

1) Semua penampilan pidato akan dinilai dan diputuskan oleh dewan juri.
2) Keputusan dewan juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.
3) Penjurian akan dilakukan dengan menganut 3 (tiga) aspek, yaitu isi pidato, kebahasaan,
dan penampilan.
4) Selama dewan juri melakukan penilaian, peserta disilahkan menunggu di luar ruangan
perlombaan.
5) Dewan juri dapat memberikan evaluasi verbal selama maksimal 5 (lima) menit setelah
menentukan pemenang.
6) Jika peserta ingin meminta evaluasi verbal lebih lanjut, dapat meminta secara personal kepada
juri di luar waktu yang dialokasikan.

TEMA PIDATO

1. Peran santri dalam pembangunan bangsa dan Negara


2. Esensi pancasila sebagai perekat bangsa indonesia
3. Jihad santri dalam mengisi kemerdekaan negeri di era digitalisasi
4). FAHMIL JURUMIYAH

 Ketentuan Lomba Fahmil Jurumiyah

a. Kategori Lomba
1) Lomba terdiri dari 1 kelompok/tim
2) 1 tim berjumlah maksimal 2 orang
b. Waktu Lomba
1) Waktu penampilan 1 tim Maksimal 10 menit
c. Ketentuan Lomba
1). Setiap tim mengambil 1 maqro yang telah dibuat oleh panitia
12

2). Setelah mengambil maqro 1 orang membaca fasal/bab maqro yang diambil secara
talaran/hafalan
3. Setelah beres membaca dilanjut penjelasan terkait bab/fasal maqro yang dipilih tadi oleh 1 orang
lagi
4. Setelah beres menjelaskan dilanjutkan tanya jawab oleh dewan juri maksimal 2 pertanyaan
terkait maqro yg dipilih.

5). LOMBA LIWET

 Ketentuan Lomba Liwet

1. Setiap pesantren diwajibkan mengirimkan 5 kelompok (Kastrol)


2. Dilarang membawa liwet jadi
3. Hidangan wajib berupa Nasi Liwet, Ikan Asin Peda, Lalab dan Sambal
4. Biaya Lauk Pauk Maksimal Per Kastrol Rp. 25.000,00

Tabel Mata Lomba & Dewan Juri HSN KEC. SALAWU TAHUN 2023

No Mata Lomba Dewan Juri Tempat Waktu


1 Pidato - Aj Rosadin Panggung Ponpes At- 12:30-Selesai
- Ust Kundang Thohariyyah
2 MQK Sulam Taufik - Ust Ade Toharudin SDN 3 JAHIANG 12:30-Selesai
- Ust Anwar
3 MQK Sapinah - Ustdh Ema SDN 3 JAHIANG 12:30-Selesai
- Ustdh Nurhayati
4 MQK Taqrib - Ust M Taufiqullah SDN 3 JAHIANG 12:30-Selesai
- Ust Fitriana
5 Fahmil Jurumiyah - KH. Iwan M Zen SDN 3 JAHIANG 12:30-Selesai
- Ust Asep Hilman
6 Marawis, Hadroh, - Ust Ade Muslih Panggung GOR Ds. 12:30-Selesai
Kosidah - Ust Encep Fahmi Jahiang
- Ust Harso
7 Liwet - Ibu Camat Salawu Langan Gor Ds. 08:00-11:00
- Ibu Muslimat Kec Jahiang
- Ibu FFP Kec
- BKMM Kec
13

Ketua FPP Kec. Salawu Sekretaris.

KH. FURQONUDIN, S.Pd.I. UST. GUFRON SUGILAR, S.Pd.I.


14
15

160 menit

You might also like