You are on page 1of 8

K N E G E RI

NI M
K

A
IT
Politeknik Negeri Malang

LA
P OL

NG
TOWER CRANE

Tower Crane adalah Crane yang terdiri dari rotating superstructure dengan power plant,
operating machinery, dan hinged boom dan main beam dengan trolley dinamis yang dipasang
pada rail mounted traveling gantry structure. Semuanya dipasang diatas vertical mast yang
dilengkapi dengan climbing tower.
Tower crane lebih banyak dipakai untuk praktek konstruksi untuk mengangkat material, suku
cadang, dan struktur bangunan secara keseluruhan yang akan dipasang pada gedung yang
sedang dikerjakan. Tower Crane juga dipakai untuk operasi bongkar muat. Tower Crane
dilengkapi dengan mekanisme: pengangkat (hoisting), pemutar (slewing), pendongak
(luffing), kadang penjalan (travelling), dan mekanisme lengan lintang (jib mechanism).

TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum
Modul ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa untuk dapat
mendeskripsikan jenis dan fungsi, perlengkapan utama, prosedur perawatan dan perbaikan
Tower Crane, dan istilah yang dipergunakan pada Tower Crane.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti modul ini mahasiswa akan dapat:
− Menjelaskan tentang fungsi dan jenis Tower Crane
− Menjelaskan tentang perlengkapan utama sebuah Tower Crane
− Menjelaskan teknik pemasangan komponen Tower Crane
− Menjelaskan prinsip kerja dan prosedur pengoperasian Tower Crane
− Menjelaskan prosedur perawatan Tower Crane
− Menjelaskan istilah yang dipergunakan dalam menangani sebuah Tower Crane

JENIS-JENIS TOWER CRANE


Berdasarkan jumlah gerakan kerja, Tower Crane dapat diklasifikasikan (Muin 1995: 273)
sebagai (1) Tower Crane tiga gerakan, yaitu: hoisting, slewing, dan travelling dan (2) Tower
Crane empat gerakan, yaitu: hoisting, slewing, travelling dan luffing atau jibbing.

PERALATAN UTAMA TOWER CRANE


Bagian utama Tower Crane (gambar 1) adalah: base (pondasi), tower section, slewing unit,
jib atau working arm, trolley, penyeimbang (counterweight), dan operator cab.

Skenario MHE dan TPPMI 1


K N E G E RI
NI M
K

A
IT
Politeknik Negeri Malang

LA
P OL

NG

(a)

(a)

(b)
Gambar 1. Tower Crane (a) Tiga Gerakan dan (b) Empat Gerakan
(http://ncc.navfac.navy.mil)

Komponen Tower Crane


• Base / Pondasi: bagian dari Tower Crane yang berada di bawah dan ditancapkan berfungsi
sebagai pondasi tower crane.

• Mast / tiang utama: bagian Tower Crane yang berfungsi sebagai tiang untuk memberikan
ketinggian crane

Skenario MHE dan TPPMI 2


K N E G E RI
NI M
K

A
IT
Politeknik Negeri Malang

LA
P OL

NG

Gambar 2. Base Tower Crane

• Slewing Unit : Terdiri dari motor penggerak dan gear yang digunakan untuk memutar jib
/ lengan crane

Gambar 3. Slewing Unit

• Jib / working arm : berupa lengan yang panjang, berfungsi untuk membawa beban sesuai
jarak jangkau maksimum.

• Trolley: bagian crane untuk perlengkapan penanganan beban (load handling attachment)
yang mampu bergerak sepanjang jib / lengan untuk memindahkan beban.

Skenario MHE dan TPPMI 3


K N E G E RI
NI M
K

A
IT
Politeknik Negeri Malang

LA
P OL

NG

Gambar 4. Jib dan Trolley


• Counterweight: komponen crane yang dipasang di jib / lengan yang berfungsi untuk
mengimbangi berat boom dan bagian dari beban yang akan diangkat crane.

Gambar 5. Counterweight
• Operator cab / cabin operator: ruang operator untuk mengoperasikan pergerakan crane
saat menggerakkan beban secara elektronik.

Gambar 6. Operator Cab

Skenario MHE dan TPPMI 4


K N E G E RI
NI M
K

A
IT
Politeknik Negeri Malang

LA
P OL

NG
• Motor penggerak: motor yang digunakan untuk menggerakkan Slewing Unit dan drum
penarik kabel.

Gambar 7. Motor Penggerak dan Drum Kabel

PEMASANGAN TOWER CRANE


Sebelum di bangun Tower Crane dalam keadaan terpisah (terdiri dari beberapa bagian).
Tower crane tiba dilokasi konstruksi dimuat dalam beberapa Trailer. Para pekerja
menggunakan kran fleksibel untuk memasang penopang lengan dan bagian permesinan serta
menempatkan bagian konstruksi ini pada ketinggian 40 feed (12 m) diatas menara yang terdiri
dari 2 tiang menara. Kran fleksibel menambahkan bagian tower crane sehingga tower crane
akan semakin naik dari pondasi dasar. Lengan menara adalah suatu stuktur kisi-kisi segitiga
yang khas dan mempunyai ukuran 10 feed (3,2 m) membentuk suatu bujur sangkar.

Gambar 8. Pemasangan Tower Crane

Skenario MHE dan TPPMI 5


K N E G E RI
NI M
K

A
IT
Politeknik Negeri Malang

LA
P OL

NG

Struktur segitiga tersebut mempunyai fungsi:


 Untuk mempertahankan ketegaklurusan dengan tanah.
 Untuk menaikkan tower crane pada tinggi maksimum,
 Tower crane dapat membangun dirinya sendiri dengan menambahkan bagian tiang
menara.

OPERASIONAL TOWER CRANE


Proses Pengangkatan Muatan
Pada lengan Tower Crane (jib/working arm) terdapat unit permesinan yang berisi motor yang
digunakan untuk melakukan proses pengangkatan beban yaitu sebagai pemutar /penggerak
trolley, dan satuan unit elektronika kendali yang digunakan operator untuk memandu dan
mengemudi sebuah tower crane dalam melakukan pengangkatan.

Gambar 9. Motor Penggerak Slewing Unit

Mekanisme Penggerak Troli


Elemen elemen mekanisme penggerak trolley adalah:
 Motor listrik
 Tranmisi antara roda penggerak dan poros yang digerakkan
 Roda yang berjalan di rel
 Rangka trolli yang ditempati mekanisme penggerak dan pengangkat.

Troli pada sebuah Tower Crane digerakkan secara elektrik dengan penggerak sebuah motor
listrik. Troli dapat bergerak bergerak menjauh dan mendekat tiang utama tower crane
sepanjang lengan tower crane.

PEMELIHARAAN TOWER CRANE


Pemeliharaan alat angkat termasuk tower crane dibagi atas beberapa hal:
a) Pembersihan

Skenario MHE dan TPPMI 6


K N E G E RI
NI M
K

A
IT
Politeknik Negeri Malang

LA
P OL

NG
Bahan pembersih yang mudah dan efisien adalah air, sesudah pembersihan dengan air
selesai, sebaiknya mesin dan komponen Tower Crane dilumasi pada semua tempat.

b) Pencegahan kerusakan
c) Perawatan, terdiri dari pelumasan dan penyetelan.
d) Perbaikan
e) Pengontrolan

OPERATOR TOWER CRANE


Syarat Operator Tower Crane
Hal-hal yang harus dipenuhi sebagai seorang operator Tower Crane adalah sbb:
1. Mampu mengkoordinasi bagian tubuh.
Maksudnya memiliki kemampuan mengkoordinasi dua atau lebih bagian tubuh (contoh:
kedua tangan, kedua kaki, atau salah satu tangan atau kaki).
2. Konrol secara tepat.
Memiliki kemampuan secara cepat dan responsif dalam mengontrol mesin Crane dalam
menentukan koordinat posisi yang dimaksud dalam memindah material.
3. Pemahaman dan pendalaman.
Memiliki kemamampuan memastikan atau mengambil suatu kesimpulan terhadap posisi
suatu objek material, dalam hal ini jauh dekatnya suatu objek.
4. Kemampuan lisan.
Memiliki kemampuan secara lisan untuk menginformasikan dan menyatakan ide dalam
suatu komunikasi sehingga dapat dipahami oleh orang lain dalam mengoperasikan Tower
Crane.
5. Visi dan pandangan yang jauh.
Memiliki kemampuan dalam melihat secara detail atau terdata suatu jarak objek material
sehingga objek tersebut dapat dijangkau oleh mesin Tower Crane.
6. Keterampilan manual.
Memiliki kemampuan secara tepat dan cepat dalam memindahkan tangan secara bersama-
sama atau salah satu saja dalam mengoperasikan handle.
7. Kepekaan masalah.
Memiliki kemampuan mengungkapkan jika ada suatu kesalahan atau akan mengalami
kesalahan operasi. Maksudnya adalah seorang operator harus mampu atau berani
mengoreksi diri sendiri pada saat melakukan kesalahan atau pada saat akan mengalami
suatu kesalahan dalam pengoperasian.
8. Koordinasi anggota tubuh.
Memiliki kemampuan untuk menstabilkan/mengkoordinasi tubuh dalam memindahkan
lengan, kaki, dan keduanya sekaligus pada saat tubuh kita bergerak.
9. Kecepatan anggota badan.
Memiliki kemampuan menggerakkan lengan dan kaki secara cepat dan tepat.

Skenario MHE dan TPPMI 7


K N E G E RI
NI M
K

A
IT
Politeknik Negeri Malang

LA
P OL

NG
Tugas Operator Tower Crane
Tugas dari seorang Operator Tower Crane adalah:

1. Kontrol mesin dan proses operasi.


Menggunakan mekanisme kontrol atau aktivitas fisik secara langsung untuk operasi mesin
dan prosesnya (tidak termasuk komputerisasi dan system pengangkutan).
2. Pengendalian dan pemindahan objek.
Menggunakan lengan dan tangan dalam pengendalian, menangani, memposisikan dan
memindahkan material dan menggerakkan berbagai hal.
3. Mencari informasi.
Mengadakan penelitian, menerima informasi dan dengan hal-hal lainnya dari berbagai
Ilmu yang memilki hubungan dengan hal tersebut. Dalam hal ini ilmu pengetahuan yang
menyangkut dengan operasi Tower Crane.
4. Pengecekan alat, struktur, atau material.
Pengecekan alat, struktur atau material untuk mengidentifikasi penyebab dari beberapa
kesalahan atau beberapa masalah dan atau cacat barang.
5. Meningkatkan aktivitas fisik.
Mengadakan aktivitas fisik sangat penting bagi lengan dan kaki terutama gerakan-gerakan
memanjat, keseimbangan, berjalan, dan penanganan material.
6. Mengawasi proses, material, atau lingkungan.
Mengawasi dan meninjau ulang informasi material, peristiwa atau lingkungan, untuk
mendeteksi atau menilai permasalahan. Permasalahan yang dimaksud adalah seluruh
permasalahan yang berkaitan dengan Tower Crane.
7. Berkomunikasi dengan supervisor, bawahan, dan subordinat yang lainnya.
Sediakan informasi bagi supervisor,bawahan dan subordinat lainnya lewat telepon, e-mail
dll. Informasi ini sangat penting seiring dengan perkembangan teknologi canggih saat ini
ditakutkan adanya berbagai macam pengembangan dari aplikasi Tower Crane.

Istilah-Istilah pada Tower Crane


Berikut ini beberapa spesifikasi tower crane:
• Maximum height / ketinggian maksimum: tinggi Tower Crane maksimum bila tanpa
pendukung, umumnya adalah 80 meter, tetapi bila tower crane didukung / diikat pada
gedung di sebelahnya maka ketinggiannya bisa lebih.
• Maximum reach: jarak jangkauan Tower Crane maksimum.
• Maximum lifting power: tenaga angkat Tower Crane maksimum, umumnya berkisar
antara 18-20 ton.

Skenario MHE dan TPPMI 8

You might also like