Professional Documents
Culture Documents
Heat-Exchanger A2
Heat-Exchanger A2
HEAT-EXCHANGER
Heat exchanger (penukar kalor) adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari
satu satu media ke media yang lain, yaitu: udara ke udara, cairan ke udara, cairan ke cairan.
Panas selalu merambat dari bagian panas ke bagian yang lebih dingin.
Modul pada bagian ini membahas heat exchanger jenis shell and tube yang merupakan jenis
penukar kalor yang paling banyak digunakan di dunia industri. Dapat digunakan untuk cairan
ke udara (setelah cooler di instalasi udara bertekanan), cairan ke cairan dalam pendinginan
atau pemanasan cfairan sekunder tergantung pada proses yang diperlukan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum
Modul ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa untuk dapat
mendeskripsikan jenis-jenis heat exchanger dan dapat mengoperasikan dan menjalankan
prosedur perawatan heat exchanger.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti modul ini mahasiswa akan dapat:
Mendeskripsikan jenis-jenis heat exchanger.
Menyebutkan bagian utama sebuah unit heat
exchanger di industri.
Mendeskripsikan aplikasi berbagai jenis heat
exchanger.
Mendeskripsikan dan menjalankan prosedur
a. Penukar kalor cairan ke udara/gas
perawatan unit heat exchanger.
MEDIA PENDINGIN
- Cairan ke udara
Sistem ini biasanya menggunakan udara sebagai
medium yang harus dikontrol dan air sebagai
medium pemanas.
Contoh aplikasi: pemanasan udara pembakaran b. Penukar kalor cairan ke cairan
dengan suplai air panas boiler, pemanasan udara Gambar 1. Shell and Tube Heat
suplai ke dryer hood dari bekas air proses yang Exchanger
panas di mesin kertas, pendinginan udara http://www.hankinson.org
kompresi dengan air pendingin, dll.
- Cairan ke cairan
jenis perpindahan panas ini adfalah yang paling banyak digunakan dalam aplikasi industri.
Banyak industri perlu untuk memanaskan satu medium cairan sementara pada saat yang
sama mendinginkan medium yang lain. Perpindahan panas bisa digunakan dalam dua
proses yang berbeda. Pada proses ini, kedua fluida cair harus selalu terpisah. Contoh
aplikasi: pendinginan hydraulic oil dengan air pendingin, dll.
Shell
Bila terdapat kebocoran pada bagian dalam heat exchanger, kebocoran tersebut bisa
menimbulkan masalah, dari masalah paling kecil berupa penurunan effisiensi karena
kehilangan panas operasi. Akan tetapi apabila olie hirolik terkontaminasi dengan air maka
pompa, aktuator, dan kontrol valve yang harganya mahal harus diganti demikian juga olie.
Biaya perbaikan menghabiskan biaya sangat
besar, sehingga servis dan pengujian heat
exchanger harus dilakukan secara terjadwal
agar tidak terjadi kegagalan pada heat
exchanger.
Masalah utama pada heat exchanger adalah
terjadinya kerak atau endapan yang terbentuk
di dasar shell bisa memperlambat aliran a. Tube Puller
medium pendingin.
Tanda-tanda masalah pada heat exchanger:
∙ penurunan laju massa alir normal pada sisi
keluar medium.
∙ tidak tercapainya perubahan temperatur
yang diinginkan.
∙ penurunan tekanan (pressure drop) antara Tube Cleaner
inlet dan outlet menjadi lebih besar.
∙ perubahan pada salah satu atau keduanya
warna medium.
Evaluasi
1. Berikut adalah tujuan mengapa heat exchanger harus didinginkan di bawah 40 oC sebelum
pekerjaan pemeliharaan dilakukan, kecuali:
a. untuk keselamatan seluruh pekerja yang bekerja di sekitar area kerja.
b. agar pekerja tidak tersiram fluida yang tersisa di dalam vessel.
c. untuk menghindari cedera terbakar pada pekerja.
d. untuk menghindari resiko terpeleset di area kerja.
Jawab : D
2. Yang bukan merupakan contoh heat exchanger cairan ke udara adalah:
a. pendinginan udara kompresi dengan air pendingin.
b. pendinginan hydraulic oil dengan air pendingin.
c. sistem cooling tower heat exchanger.
d. pendinginan mesin dengan radiator.
Jawab : B
3. Pada heat exchanger jenis shell and tube, tujuan tube disangga di dalam shell housing
adalah untuk:
a. menahan lengkungan alami dan lengkungan yang disebabkan oleh getaran.