You are on page 1of 5

Politeknik Negeri Malang A2-2005

HEAT-EXCHANGER

Heat exchanger (penukar kalor) adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari
satu satu media ke media yang lain, yaitu: udara ke udara, cairan ke udara, cairan ke cairan.
Panas selalu merambat dari bagian panas ke bagian yang lebih dingin.
Modul pada bagian ini membahas heat exchanger jenis shell and tube yang merupakan jenis
penukar kalor yang paling banyak digunakan di dunia industri. Dapat digunakan untuk cairan
ke udara (setelah cooler di instalasi udara bertekanan), cairan ke cairan dalam pendinginan
atau pemanasan cfairan sekunder tergantung pada proses yang diperlukan.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum
Modul ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa untuk dapat
mendeskripsikan jenis-jenis heat exchanger dan dapat mengoperasikan dan menjalankan
prosedur perawatan heat exchanger.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti modul ini mahasiswa akan dapat:
 Mendeskripsikan jenis-jenis heat exchanger.
 Menyebutkan bagian utama sebuah unit heat
exchanger di industri.
 Mendeskripsikan aplikasi berbagai jenis heat
exchanger.
 Mendeskripsikan dan menjalankan prosedur
a. Penukar kalor cairan ke udara/gas
perawatan unit heat exchanger.

MEDIA PENDINGIN
- Cairan ke udara
Sistem ini biasanya menggunakan udara sebagai
medium yang harus dikontrol dan air sebagai
medium pemanas.
Contoh aplikasi: pemanasan udara pembakaran b. Penukar kalor cairan ke cairan
dengan suplai air panas boiler, pemanasan udara Gambar 1. Shell and Tube Heat
suplai ke dryer hood dari bekas air proses yang Exchanger
panas di mesin kertas, pendinginan udara http://www.hankinson.org
kompresi dengan air pendingin, dll.
- Cairan ke cairan
jenis perpindahan panas ini adfalah yang paling banyak digunakan dalam aplikasi industri.
Banyak industri perlu untuk memanaskan satu medium cairan sementara pada saat yang
sama mendinginkan medium yang lain. Perpindahan panas bisa digunakan dalam dua
proses yang berbeda. Pada proses ini, kedua fluida cair harus selalu terpisah. Contoh
aplikasi: pendinginan hydraulic oil dengan air pendingin, dll.

KONSTRUKSI HEAT EXCHANGER

Skenario MHE dan TPPMI 1


Politeknik Negeri Malang A2-2005

Shell

Heat exchanger umumnya dibuat dengan


karakteristik rancangan yang kuat untuk tugas
berat. Sifat rancangan yang kuat diperlukan
untuk menangani tekanan internal dan
tempertur kerja aktual heat exchanger.
Beberapa unit menggunakan material luar biasa
misalnya stainless steel, perunggu, atau bahkan
keramik dan berbagai plastik. Pemilihan
material yang benar sangat penting ketika
bekerja pada heat exchanger. Logam harus
sesuai dengan lainnya, bila tidak kompatible
bisa terjadi elektrolisis dianatara logam yang
tidak sejenis dan listrik yang ditimbulkan oleh
erosi bisa merusak bagian logam. Anoda seng
(Zn) yang disebut sacrificial block digunakan Tube
untuk mengurangi efek electrolisis.
Shell
kontainer bagian luar (shell) heat exchanger
jenis shell and tube biasanya dibuat dari baja
karbon untuk jenis yang besar. untuk jenis
sedangan dan kecil, material shell dibuat dari
stainless steel, aluminium, perunggu, kuningan,
atau sejumlah bahan eksotik terpilih seperti
titanium dan paduan magnesium.
Tube
Tube biasanya dari logam berbahan dasar
tembaga dengan paduan aluminium nickel dan
kuningan. Stainless steel alloy juga digunakan Tube Sheet dan Baffle
pada sebagaian besar cairan agresif. Gambar 2. Konstruksi Shell and Tube
Baffle Heat Exchanger
Baffle ditambahkan pada heat exchanger jenis http://www.hankinson.org
shell and tube untuk meningkatkan waktu
kontak anata cairan utama dan cairan sekunder. Semakin banyak baffle, semakin banyak pula
lintasan (passes) bagi medium sekunder untuk kontak dengan medium primer.
Tube Sheet
Tube sheet (pelat utama) adalah tempat tube dihubungkan dan disekat untuk menghentikan
kebocoran diantara dua medium. Material harus serupa dengan tube untuk mengurangi
elektrolisis di permukaan kontak.
Tube sheet merupakan komponen struktur utama yang harus ditangani dengan hati-hati saat
dilepas dari shell.
Cover (head)
Bisa dilepas untuk memberikan akses bagi tube agar mudah dibersihkan dan diperiksa. Cover
dipasang ke flensa shell dan menyelipkan tube plate diantaranya.

PERBAIKAN HEAT EXCHANGER

Skenario MHE dan TPPMI 2


Politeknik Negeri Malang A2-2005

Bila terdapat kebocoran pada bagian dalam heat exchanger, kebocoran tersebut bisa
menimbulkan masalah, dari masalah paling kecil berupa penurunan effisiensi karena
kehilangan panas operasi. Akan tetapi apabila olie hirolik terkontaminasi dengan air maka
pompa, aktuator, dan kontrol valve yang harganya mahal harus diganti demikian juga olie.
Biaya perbaikan menghabiskan biaya sangat
besar, sehingga servis dan pengujian heat
exchanger harus dilakukan secara terjadwal
agar tidak terjadi kegagalan pada heat
exchanger.
Masalah utama pada heat exchanger adalah
terjadinya kerak atau endapan yang terbentuk
di dasar shell bisa memperlambat aliran a. Tube Puller
medium pendingin.
Tanda-tanda masalah pada heat exchanger:
∙ penurunan laju massa alir normal pada sisi
keluar medium.
∙ tidak tercapainya perubahan temperatur
yang diinginkan.
∙ penurunan tekanan (pressure drop) antara Tube Cleaner
inlet dan outlet menjadi lebih besar.
∙ perubahan pada salah satu atau keduanya
warna medium.

Langkah Perawatan dan Perbaikan Heat


Exchanger
Tube Expander
Jika menemukan tube yang rusak pada heat
exchanger jenis shell and tube, maka prosedur Gambar 3. Peralatan Memperbaiki Shell
mengganti tube adalah: and Tube Heat Exchanger
∙ pasang tube puller (gambar 3a) dan http://www.sugino.org
lepaskan tube dari bundle tube sheet.
∙ pilih tube baru yang sedikit lebih panjang dari tube lama. Material yang dipilih harus sama
dengan tube lama atau sesuai dengan spesifikasi pembuat heat exchanger.
∙ bersihkan lubang tube sheet untuk mempersiapkan tube baru dengan tube cleaner (gambar
3b).
∙ pasang tube guide ke satu ujung di tube baru dan arahkan ke dalam unit.
∙ potong ujung tube baru dengan panjang yang yang diperlukan dengan tube cutter.
∙ kembangkan tube dengan tube expander (gambar 3c) sehingga terpasang kuat ke dalam
tube sheet.
∙ satukan lagi cover ujung yang mengikat baut penguat di rangkaian yang benar dan dengan
putaran yang benar.

Skenario MHE dan TPPMI 3


Politeknik Negeri Malang A2-2005

Jika tidak menemukan tube yang rusak pada


heat exchanger, sehingga tube tidak perlu
diganti maka perawatan pada heat exchanger
cuku dilakukan dengan pembersihan. Biasanya
digunakan air sebagai media pembersih.
a. Water Cleaner
Keuntungan air sebagai media pembersih:
∙ ketersediaan melimpah sehingga berbiaya
murah.
∙ mudah larut (solubility)
∙ Tidak mudah meledak (non explosive)
∙ aman, tidak beracun (non poisonous)
∙ bersifat inerts (tidak bereaksi)
∙ mudah dibawa (easy handling)

Kekurangan air sebagai media pembersih:


∙ tidak dapat melarutkan minyak dan
gemuk, sehingga perlu solvent. b. Water Jet Cleaning
∙ tegangan permukaan tinggi, sehingga perlu Gambar 4. Pembersihan Shell and Tube
air panas untuk penetrasi. Heat Exchanger
http://www.sugino.org
Peralatan yang biasa digunakan untuk
pembersihan shell and tube heat exchanger sebagaimana ditunjukkan pada gambar 4, adalah:
water cleaner dan water jet cleaning. Keduanya dapat menggunakan larutan kimia pembersih
yang sesuai sebagai solvent maupun sebagai dye penetrant.

Evaluasi

1. Berikut adalah tujuan mengapa heat exchanger harus didinginkan di bawah 40 oC sebelum
pekerjaan pemeliharaan dilakukan, kecuali:
a. untuk keselamatan seluruh pekerja yang bekerja di sekitar area kerja.
b. agar pekerja tidak tersiram fluida yang tersisa di dalam vessel.
c. untuk menghindari cedera terbakar pada pekerja.
d. untuk menghindari resiko terpeleset di area kerja.
Jawab : D
2. Yang bukan merupakan contoh heat exchanger cairan ke udara adalah:
a. pendinginan udara kompresi dengan air pendingin.
b. pendinginan hydraulic oil dengan air pendingin.
c. sistem cooling tower heat exchanger.
d. pendinginan mesin dengan radiator.
Jawab : B

3. Pada heat exchanger jenis shell and tube, tujuan tube disangga di dalam shell housing
adalah untuk:
a. menahan lengkungan alami dan lengkungan yang disebabkan oleh getaran.

Skenario MHE dan TPPMI 4


Politeknik Negeri Malang A2-2005

b. untuk mengatasi tekanan dan temperatur kerja heat exchanger.


c. untuk meningkatkan waktu kontak di antara dua medium.
d. untuk memberika akses kepada tube agar bisa diperiksa dan dibersihkan.
Jawab : A
4. Tujuan ditambahkan baffle pada heat exchanger jenis shell and tube adalah:
a. menahan lengkungan alami dan lengkungan yang disebabkan oleh getaran.
b. untuk mengatasi tekanan dan temperatur kerja heat exchanger.
c. untuk meningkatkan waktu kontak di antara dua medium.
d. untuk memberika akses kepada tube agar bisa diperiksa dan dibersihkan.
Jawab : C
5. Tujuan cover bisa dilepas dari heat exchanger jenis shell and tube adalah:
a. menahan lengkungan alami dan lengkungan yang disebabkan oleh getaran.
b. untuk mengatasi tekanan dan temperatur kerja heat exchanger.
c. untuk meningkatkan waktu kontak di antara dua medium.
d. untuk memberika akses kepada tube agar bisa diperiksa dan dibersihkan.
Jawab : D
6. Berikut adalah beberapa spesifikasi yang harus dipertimbangkan ketika mengganti gasket
dan seal heat exchanger jenis shell and tube, kecuali:
a. ukuran dan jenis material
b. tingkat tekanan.
c. tingkat temperatur
d. terjdinya elektrolisis.
Jawab : D
7. Efek terjadinya fouling (endapan) pada heat exchanger jenis shell and tube adalah:
a. memberikan pemindahan panas yang buruk.
b. menurunkan effisiensi.
c. penurunan laju aliran normal.
d. terjadi kebocoran pada bagian luar.
Jawab : D

Skenario MHE dan TPPMI 5

You might also like