Professional Documents
Culture Documents
Makalah Pengantar Manajemen
Makalah Pengantar Manajemen
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Pengantar Manajemen
Dosen Pengampu: Nono Sugiono, S.E., M.M.
OLEH:
ADYA FITRIANNE ANNISA
NIM: 382143013
STIE STAN-IM
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STAN – INDONESIA MANDIRI
KOTA BANDUNG
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil alamin segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala
nikmat iman dan ilmu serta rahmat-Nya, Sholawat serta salam selalu senantiasa
tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para
Keputusan. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar manajemen.
setiap pihak yang telah mendukung serta membantu penulis selama proses penyelesaian
makalah ini.
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran, kritik dan segala bentuk pengarahan dari semua pihak untuk
perbaikan ke depan. Walaupun demikian penulis berharap, semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat dan digunakan sebagai tambahan informasi dan wacana bagi semua pihak
yang membutuhkan.
1
DAFTAR ISI
BAB 1 ............................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 3
BAB 2 ............................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN............................................................................................................... 5
BAB 3 ............................................................................................................................. 14
PENUTUP ...................................................................................................................... 14
PENDAHULUAN
secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu
dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat
kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya
ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan
ideal.
3
informasi yang sahih mengenai kondisi yang telah, dan mungkin akan terjadi, kemudian
maksimal.
Usaha untuk mencari solusi yang tepat atas berbagai masalah yang muncul harus
melalui proses pengambilan keputusan yang tepat. Sejalan dengan hal tersebut Handoko
keputusan ini tidak hanya dilakukan oleh para manajer puncak, tetapi juga para manajer
1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar
manajemen. Manfaat dari penulisan makalah ini untuk meningkatkan pengetahuan, baik
PEMBAHASAN
bersama konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa
tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan sesuatu tetapi
tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu keputusan dapat dirasakan rasional atau
irrasional dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau asumsi lemah. Beberapa pengertian
semula.
2. Menurut Mary Follet, Keputusan adalah suatu hukum atau sebagai hukum
situasi. Apabila semua fakta dari situasi itu dapat diperolehnya dan semua yang
5
b. Ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik
c. Ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan pada
tujuan tersebut.
mengenai pembuatan keputusan clan menyat "Proses keputusan merupakan teknik untuk
keputusan, yaitu :
itu menyangkut pengetahuan tentang hakekat dari masalah yang dihadapi itu,
pengumpulan fakta dan data yang relevan dengan masalah yang dihadapi, analisis
rasional, dan penilaian dari hasil yang dicapai sebagai akibat dari pembuatan
putusan.
putusan. Kualitas dari putusan yang diambil tersebut merupakan standard dari
efektivitas mereka.
diambil. Keputusan yang dilakukan oleh manajer tingkat bawah sifatnya adalah rutin dan
terstruktur (structured decision). Terprogram bukan berarti keputusan yang dibuat oleh
komputer melalui suatu program komputer, tetapi berupa suatu kumpulan prosedur yang
dilakukan berulang-ulang. Keputusan pada tingkat yang lebih tinggi sifatnya adalah lebih
tidak terprogram atau lebih tidak terstruktur. Secara ringkas, keputusan oleh manajemen
terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah. Contoh
7
dari keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan pemesanan barang, keputusan
penagihan piutang.
sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan tipe
analisis yang terperinci. Contoh dari keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan
membeli sistem komputer yang lebih canggih. Contoh yang lainnya adalah
decision) adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu
pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak
mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer
mendapatkan putusan yang tepat, cepat dan lengkap. Pembuatan putusan pada dasarnya
adalah pemilihan salah satu di antara berbagai alternatif yang tersedia untuk dilaksanakan.
Untuk dapat menentukan pilihan terbaik, perlu dilakukan penilaian terhadap berbagai
alternatif tersebut dan setelah itu diikuti dengan tindakan yang merupakan pelaksanaan
dari putusan yang telah dibuat. Banyak model pembuatan putusan rasional yang
dikemukakan oleh para pakar, ada proses yang lebih singkat dengan empat langkah, yaitu
implementasi dan evaluasi solusi. Dalam tulisan ini, dipilih model yang sedikit lebih rinci
mengenai tahap-tahap pembuatan putusan yaitu dari Muhyadi (opcit) sebagai berikut:
yang menghendaki pemecahan. Masalah yang dihadapi dapat berupa masalah besar dan
dapat juga masalah kecil yang hampir setiap harinya dihadapi. Adapun jenis dan bobot
masalah yang dihadapi, terlebih dahulu harus dikenali masalah apa yang sebenarnya
masalahnya keliru, maka putusan yang diambil tidak akan efektif sebab tidak
mengenal masalah dengan benar ini sangat penting sebab masalah-masalah yang
sesungguhnya dihadapi sangat kompleks. Kecuali menyangkut segi proses yang memang
lebih sering menimbulkan masalah, organisasi menghadapi juga faktor manusia yang
sukar diprediksi.
2. Pengembangan Alternatif
Yang dimaksud dengan alternatif dalam hal ini ialah berbagai kemungkinan yang
dapat diambil untuk mengatasi masalah yang dirasakan. Terhadap suatu masalah yang
timbul pada umumnya dapat dilakukan berbagai cara pemecahan. Setiap pemecahan
mengandung kelebihan dan kelemahan tertentu. Untuk dapat membuat putusan yang
9
paling menguntungkan (rasional) perlu dikembangkan semua alternatif yang melekat
keuntungan dan kerugian dalam hal ini mencakup berbagai aspek yang diperkirakan akan
Sebelum menentukan pilihan alternatif mana yang akan dibuat, terlebih dahulu
akan lebih menguntungkan dan yang paling kecil kerugiannya dari masing-masing
alternatif. Stonner dan Wankel (1993) mengemukakan bahwa untuk menilai efektivitas
dari alternatif dapat diukur dengan dua kriteria: seberapa realistis alternatif itu dipandang
dari sudut tujuan dan sumber daya organisasi, dan seberapa baik ia membantu pemecahan
masalah. Setiap alternatif harus dinilai berdasarkan tujuan dan sumber daya organisasi.
Suatu alternatif mungkin terlihat logis, tetapi jika tidak dilaksanakan, ia tidak bermanfaat
sama sekali. Misalnya, jika angka penjualan meningkat tetapi keuntungan menurun, kita
mungkin akan mengurangi biaya umum. Namun demikian, jika biaya umum telah sangat
dikurangi, atau jika pengurangan selanjutnya akan menurunkan mutu produksi, maka
4. Pemilihan Alternatif
Bentuk pengambilan putusan yang sebenarnya ialah pemilihan alternatif yang dinilai
paling tepat dan paling baik di antara berbagai alternatif yang tersedia. Pemilihan
keuntungan dan kerugian. Sebuah keputusan itu rasional dari segi pandangan kelompok
(rasional dari segi obyektif) jika ia sejalan dengan nilai-nilai yang menguasi kelompok
itu, serta informasi-informasi yang dimiliki kelompok itu yang relevan dengan keputusan
tersebut. Oleh karena itu pemilihan alternatif dalam pembuatan putusan haruslah optimal
5. Pelaksanaan Pilihan
Alternatif yang telah dipilih baru memiliki nilai keputusan setelah diimplementasikan.
Keberhasilan penerapan keputusan yang dibuat oleh manajer organisasi, bukan semata-
mata tanggungjawab dari manajer organisasi akan tetapi komitmen dari bawahan untuk
Agar keputusan yang telah dibuat dan kemudian dilaksanakan mencapai sasaran yang
itu diperoleh umpan balik yang berguna dalam menyempurnakan kegiatan selanjutnya
sehingga pembuatan putusan tersebut memberikan hasil yang diharapkan dan merupakan
dapat terdiri dari figur kepala (figure head), pemimpin (leader) dan sebagai
11
bawahannya. Sebagai penghubung (liaison), manajer menghubungkan personal-
dari manajer sebagai pusat saraf (nerve center) organisasi untuk menerima
kekuatan yang selalu mempengaruhinya, yaitu: (1) dinamika individu, (2) dinamika
membawa sikapnya, perangainya dan waktunya sendiri. Setiap individu itu tidak
statis, melainkan dinamis, sesuai dengan sifat alamiah manusia, lebih-lebih kalau
manusia itu bergabung dalam suatu wadah yang bernama organisasi. Dalam
proses dinamikanya itu, individu dan organisasi saling mempengaruhi. Individu
pengertian ini, dalam kelompok yang dinamis terdapat sejumlah individu yang
saling berinteraksi. Setiap individu tersebut punya norma tertentu, mungkin sama
atau berbeda menurut kepentingannya sehingga perlu diikat oleh suatu norma
kelompok agar perbedaan setiap individu tersebut dapat menyatu pada satu tujuan
tertentu. Norma kelompok itu merupakan sumber dasar hidup para anggota
kelompoknya.
akibat perubahan situasi dan kondisi. Apa bila putusan sudah dibuat, maka akan
13
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengambilan keputusan dalam sebuah perusahaan merupakan hal yang penting
bagi kemajuan setiap perusahaan atau organisasi. Dalam mengambil sebuah keputusan
menjadi tantangan bagi setiap karyawan dan pimpinan perusahaan. Adanya masalah
dalam perusahaan bukan berarti perusahaan tersebut memiliki kualitas yang buruk,
bahkan dengan adanya masalah dalam perusahaan, pimpinan dituntut untuk mengambil
3.2 Saran
Beberapa hal yang dapat menjadi saran bagi pihak-pihak yang membaca penulisan
ilmiah ini:
2. Pimpinan harus lebih tegas dan bijaksana dalam mengambil setiap keputusan yang
dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan kemajuan perusahaan.
keberlangsungan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Mamduh M. Hanafi, Drs, MBA., Manajemen, Cetakan Pertama, UPP AMP YKPN,1997.
Sule, Ernie Trisnawati, Kurniawan Saefulloh. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Prenada
Media Group
15