You are on page 1of 12

Yunita Puspitasari at al.

Lama Fermentasi Dan Volume Effective Microorganism-4 (Em4) Dalam Pembuatan Pupuk
Organik Padat Berbahan Dasar Serbuk Gergaji Kayu Dan Kotoran Ayam

LAMA FERMENTASI DAN VOLUME EFFECTIVE MICROORGANISM-4


(EM4) DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT BERBAHAN
DASAR SERBUK GERGAJI KAYU DAN KOTORAN AYAM
Fermentation Long And Effective Volume Of Microorganism-4 (EM4) In The
Manufacturing Of Solid Organic Fertilizer Based On Wood Saw Powder and Chicken
Dung On Wood Saw Powder And Chicken Dung

Yunita Puspitasari1, Suryanti2 dan Maimuna Nontji2


1
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Faperta UMI
2
Dosen Program Studi Agroteknologi Universitas Muslim Indonesia
E-mail: yunitapuspitasarii777888@gmail.com suriyanti.suriyanti@umi.ac.id mey.amin68@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of fermentation time and the best effective microorganism-4 (EM4)
volume and the interaction between fermentation time and effective microorganism-4 (EM4) volume in
the manufacture of solid organic fertilizer based on sawdust and chicken manure. This research was
conducted in Pekaloa Village, Towuti District, East Luwu Regency, South Sulawesi Province for 2
months. This study used a completely randomized design (CRD) with a two-factor factorial pattern. The
first factor was the duration of fertilizer fermentation, which consisted of five levels of treatment, namely
21 days of fermentation, 28 days of fermentation, 35 days of fermentation, 42 days of fermentation and 49
days of fermentation. The second factor is the volume of EM4 which consists of 3 treatment levels, namely
50 ml, 100 ml and 150 ml. The results showed that solid organic fertilizer made from sawdust 1 kg +
chicken manure 1 kg tended to be better 49 days which had a value of N (0.40%), P (31.21 mg/100g), K
(1.36% ), C-Organic (5.21%) while the best value of C/N ratio is (10.66). The best volume of effective
microorganisms-4 (EM4) tends to be higher is 150 ml. There is no interaction between fermentation time
and volume (EM4).

Keywords: Wood Sawdust; EM4; Fermentation

PENDAHULUAN dekomposisi dari bahan organik seperti


tanaman, hewan atau limbah organik
Penggunaan pupuk anorganik di lainnya (Syafri dkk, 2017).
kalangan petani saat ini masih cukup Komponen kimia yang terkandung
tinggi. Kebutuhan pupuk untuk pertanian dalam kayu dibedakan atas komponen
semakin banyak, namun tidak seimbang yang terikat di dalam dinding sel dan
dengan produksi pupuk dan mahalnya mengisi rongga sel. Komponen kimia
harga pupuk. Penggunaan pupuk kayu yang terikat di dalam dinding sel
anorganik yang berlebihan dalam jangka tersusun dari selulosa, hemiselulosa dan
waktu lama justru akan merugikan karena lignin, sedangkan penyusun utama yang
dapat merusak lingkungan seperti struktur terdapat didalam rongga sel adalah zat
tanah menjadi keras dan mikroorganisme ekstraktif. Unit gula yang membentuk
tanah semakin berkurang yang berakibat hemiselulosa antara lain pentosa,
pada menurunnya produktivitas tanah heksossa, asam heksuronat dan deoksi-
(Syafri dkk, 2017). heksosa (Lempang, 2017).
Untuk menanggapi hal tersebut, pupuk organik adalah pupuk yang
berbagai upaya teknologi alternatif telah sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari
dilakukan dengan memanfaatkan limbah bahan organik yang berasal dari tanaman
untuk memproduksi pupuk organik yang dan atau hewan yang telah melalui proses
ramah lingkungan. Pupuk organik rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair
merupakan hasil fermentasi atau yang digunakan untuk mensuplai bahan
Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 2 Agustus 2022
ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 124
Yunita Puspitasari at al. Lama Fermentasi Dan Volume Effective Microorganism-4 (Em4) Dalam Pembuatan Pupuk
Organik Padat Berbahan Dasar Serbuk Gergaji Kayu Dan Kotoran Ayam

organik, memperbaiki sifatfisik, kimia dan pupuk anorganik sebagai pemasok hara,
biologi tanah.Salah satu sumber bahan karena kandungan unsur hara dalam bahan
baku yang dapat digunakan sebagai pupuk organik relatif rendah, namun demikian
organik adalah limbah kotoran ternak. bahan organik dapat meningkatkan
Kotoran ternak mengandung unsur hara efisiensi penggunaan pupuk anorganik
diantaranya nitrogen (N), Fosfor (P), (Meriatna dkk, 2019).
kalium (K), dan air, dimana unsur-unsur Pupuk kandang memiliki sifat
tersebut sangat dibutuhkan oleh tanaman yang alami dan tidak merusak tanah,
(Kholis dkk, 2019). menyediakan unsur makro dan mikro.
Salah satu bahan organik yang Selain itu pupuk kandang berfungsi untuk
dapat dimanfaatkan sebagai kompos meningkatkan daya menahan air, aktivitas
adalah bahan dari sisa-sisa tanaman mikrobiologi tanah, nilai kapasitas tukar
seperti limbah kayu. Kemudian untuk kation dan memperbaiki struktur tanah
mengatasi melimpahnya limbah kayu agar (Ishak dkk, 2013). Beberapa hasil
tidak menimbulkan dampak negatif penelitian menunjukkan bahwa kotoran
terhadap lingkungan, diperlukan ayam mempunyai kadar hara P lebih
penanganan antara lain dengan tinggi dari kotoran hewan yang lain yaitu
memanfaatkannya menjadi kompos. 1,82 %. Fosfor yang tinggi ini sangat
Bagian kayu yang merupakan salah satu bermanfaat dalam pembentukan buah.
limbah padat yaitu limbah potongan kayu Sedangkan untuk kotoran kambing
atau serbuk hasil penggergajian kayu yang mempunyai kadar hara N lebih tinggi dari
cukup menjadi masalah penting jika kotoran hewan yang lain yaitu 2,43%.
dibuang begitu saja. Di Luwu Timur Nitrogen yang tinggi ini bisa digunakan
limbah kayu ini jarang dimanfaatkan dan dalam menjaga kesuburan tanah. kadar
biasanya dibuang begitu saja sehingga hara pada kotoran ayam sangat
dapat menyebabkan pencemaran di dipengaruhi oleh jenis konsentrat yang
lingkungan perairan sekitar danau dan diberikan. Selain itu pukan kotoran ayam
sungai pemanfaatan serbuk kayu di tersebut tercampur oleh sisa-sisa makanan
masyrakat belum begitu luas. ayam relatif lebih cepat terdekomposisi
Penggunaannya baru terbatas pada bahan serta sekam sebagai alas kandang yang
baku pembuatan pupuk, bahan bakar, dan dapat menyumbangkan tambahan hara
bahan baku pada industri pengepresan kedalam pupuk kandang terhadap tanaman
kayu. Serbuk kayu gergaji sangat (Wijayanti, 2013).
berpotensi dijadikan sebagai pupuk Fermentasi merupakan aktivitas
organik namun masih perlu penambahan mikroorganisme baik aerob maupun
komponen lain yang dapat memperkaya anaerob yang mampu mengubah atau
kandungan hara. Selain itu perlu mentransformasikan senyawa kimia
fermentasi untuk mempermudah kesubtrat organik. Fermentasi dapat
terjadinya dekomposisi serbuk kayu terjadi karena ada aktivitas
agathis tersebut. mikroorganisme penyebab fermentasi
Pupuk organik merupakan bahan pada subtrat organik yang sesuai, proses
yang berasal dari sisa-sisa tanaman, ini dapat menyebabkan perubahan sifat
hewan, seperti pupuk kandang, kompos, bahan tersebut (Jumiati, 2009).
pupuk hijau, jerami, dan bahan lain yang Effective Microorganism-4 (EM4)
dapat berperan memperbaiki sifat fisik, akan mempercepat fermentasi bahan
kimia dan biologi tanah. Bahan organik organik sehingga unsur hara yang
tidak dapat menggantikan peran dari terkandung akan cepat terserap dan

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 2 Agustus 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 125
Yunita Puspitasari at al. Lama Fermentasi Dan Volume Effective Microorganism-4 (Em4) Dalam Pembuatan Pupuk
Organik Padat Berbahan Dasar Serbuk Gergaji Kayu Dan Kotoran Ayam

tersedia bagi tanaman (Hadisuwito, 2012),


dalam. Penggunaan mikroba terpilih EM4
dapat mempercepat dekomposisi bahan Metode Penelitian
organik dari 3 bulan menjadi 7-14 hari. Rancangan yang digunakan dalam
EM4 merupakan kultur campuran mikroba penelitian ini adalah rancangan acak
terpilih seperti Lactobacillus sp., bakteri lengkap (RAL) pola faktorial 2 faktor
penghasil asam laktat, bakteri fotosintetik, yaitu:
Streptomyces dan ragi yang bekerja secara Faktor pertama: lama fermentasi
sinergi dalam proses dekomposisi. Oleh terdiri dari 5 taraf yaitu:
karena itu penggunaan EM4 bertujuan F1: Lama fermentasi 21 hari
untuk mempercepat proses fermentasi
dalam pengomposan (Ansori dkk, 2017). F2: Lama fermentasi 28 hari
Berdasarkan uraian tersebut maka
F3: Lama fermentasi 35 hari
perlu dilakukan penelitian tentang “Lama
Fermentasi dan Volume EM4 dalam F4: Lama fermentasi 42 hari
Pembuatan Pupuk Organik Padat
Berbahan dasar Serbuk Gergaji Kayu dan F5: Lama fermentasi 49 hari
kotoran ayam Selain itu perlu untuk
mengetahui berapa banyak kandungan Faktor kedua: volume Effective
unsur hara yang terdapat dalam pupuk microorganism-4 (EM4) terdiri dari 4
organik padat berbahan dasar serbuk perlakuan yaitu:
gergaji kayu menggunakan kotoran ayam E1 : 50 ml
setelah dilakukan fermentasi, hal ini dapat E2 : 100 ml
membantu para petani atau pengusaha
pupuk kandang terutama kotoran ayam E3 : 150 ml
untuk menentukan lama fermentasi yang
tepat, sehingga didapat dengan kualitas Berdasarakan dua faktor tersebut
yang baik. diatas maka diperoleh 15 kombinasi
perlakuan dimana setiap perlakuan
BAHAN DAN METODE diulang tiga kali sehingga diperoleh 45
unit percobaan.
Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakasanakan di Parameter Pengamatan
Desa Pekaloa, Kecamatan Towuti, Parameter yang diamati pada
Kabupaten Luwu Timur, Provinsi penelitian ini sebagai berikut Sifat kimia
Sulawesi Selatan. Uji kandungan unsur pupuk organic Terdiri dari pengamatan
hara pupuk dilaksanakan di Laboratorium kandungan nitrogen, fosfor, kalium, C-
Tanah dan Konservasi Lingkungan, Organik, Ratio C/N dan pH. Sifat fisik
Fakultas Pertanian, Universitas Muslim pupuk organic Terdiri dari pengamatan
Indonesia, Makassar dan di Laboratorium tekstur, warna dan bau.
Kimia dan Kesuburan Tanah Departemen HASIL DAN PEMBAHASAN
Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Hasanuddin. Penelitian ini berlangsung Hasil
mulai Mei sampai Juni 2021. Sifat Kimia Pupuk Organik
Kandungan Nitrogen (N)

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 2 Agustus 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 126
Yunita Puspitasari at al. Lama Fermentasi Dan Volume Effective Microorganism-4 (Em4) Dalam Pembuatan Pupuk
Organik Padat Berbahan Dasar Serbuk Gergaji Kayu Dan Kotoran Ayam

Kandungan Fosfor 40
30
20
(F)

10
0
F1E1 F1E2 F1E3 F2E1 F2E2 F2E3 F3E1 F3E2 F3E3 F4E1 F4E2 F4E3 F5E1 F5E2 F5E3

Gambar 1. Histogram Rata-rata Kandungan Nitrogen (N%) pupuk organik berbahan dasar serbuk gergaji
kayu dengan berbagai lama fermentasi dan volume EM4.

Berdasarkan gambar 1 kandungan (0,11%) terdapat pada perlakuan F4E1


Nitrogen (N) tertinggi (0,40%) terdapat yaitu fermentasi 42 hari dengan
pada perlakuan F4E3 yaitu fermentasi pemberian EM4 50 ml.
selama 42 hari dengan pemberian EM4
150 ml. Rata-rata nitrogen terendah Kandungan fosfor (P)
0,5
0,4
Nitrogen (N%)
Kandungan

0,3
0,2
0,1
0
F1E1F1E2F1E3F2E1F2E2F2E3F3E1F3E2F3E3F4E1F4E2F4E3F5E1F5E2F5E3

Gambar 2. Histogram Rata-rata Kandungan Fosfor (P mg/100g) pupuk organik berbahan dasar serbuk
gergaji kayu dengan berbagai lama fermentasi dan volume EM4.

Berdasarkan gambar 2. Kandungan 100 ml. Rata-rata fosfor terendah (5,59


Fospor (P) tertinggi (31,21 mg/100g) mg/100g) terdapat pada perlakuan F5E2
terdapat pada perlakuan F3E2 yaitu dengan pemberian EM4 100ml.
fermentai 35 hari dengan pemberian EM4
Kandungan kalium (K)

1,5
Kandungan Kalium

1
(K)

0,5

0
F1E1 F1E2 F1E3 F2E1 F2E2 F2E3 F3E1 F3E2 F3E3 F4E1 F4E2 F4E3 F5E1 F5E2 F5E3

Gambar 3. Histogram Rata-rata Kandungan Kalium (K%) pupuk organik berbahan dasar serbuk gergaji
kayu dengan berbagai lama fermentasi dan volumeEM4.

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 2 Agustus 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 127
Yunita Puspitasari at al. Lama Fermentasi Dan Volume Effective Microorganism-4 (Em4) Dalam Pembuatan Pupuk
Organik Padat Berbahan Dasar Serbuk Gergaji Kayu Dan Kotoran Ayam

Berdasarkan gambar 3. Kandungan terendah (0,19%) terdapat pada perlakuan


tertinggi (1,36%) terdapat pada perlakuan F1E1 yaitu perlakuan 21 hari dengan
F5E3 yaitu fermentasi 49 hari dengan pemberian EM4 50 ml.
pemberian EM4 150 ml. Rata-rata kalium
Kandungan C-Organik

6
Kandungan C-organik

5
4
3
2
1
0
F1E1F1E2F1E3F2E1F2E2F2E3F3E1F3E2F3E3F4E1F4E2F4E3F5E1F5E2F5E3

Gambar 4. Histogram Rata-rata Kandungan C-organik (%) pupuk organik berbahan dasar serbuk gergaji
kayu dengan berbagai lama fermentasi dan volume EM4.

Berdasarkan gambar 4 C-Organik Organik terendah (3,08%) terdapat pada


tertinggi (5,21%) terdapat pada perlakuan perlakuan F3E1 yaitu fermentasi 35 hari
F4E1 yaitu fermentasi 42 hari dengan dengan pemberian EM4 50 ml.
pemberian EM4 50 ml. Rata-rata C-
Ratio C/N

50
40
Kandungan Rasio

30
20
C/N

10
0
F1E1 F1E2 F1E3 F2E1 F2E2 F2E3 F3E1 F3E2 F3E3 F4E1 F4E2 F4E3 F5E1 F5E2 F5E3

Gambar 5. Histogram Rata-rata Kandungan C/N Rasio pupuk organik berbahan dasar serbuk gergaji kayu
dengan berbagai lama fermentasi dan volume EM4.

Berdasarkan gambar 5 Rasio C/N serbuk gergaji kayu dan kotoran ayam
tertinggi (47,36%) terdapat pada dengan berbagai volume EM4 pada hari
perlakuan F4E1 yaitu fermentasi 42 hari ke 21 pH yang diperoleh yaitu 5 - 5,3
dengan pemberian EM4 50 ml. Rata-rata yaitu cenderung asam kemudian pada hari
C/N Rasio terendah (10,66%) terdapat 28, 35, 42 dan 49 hari pH terus
pada perlakuan F1E2 yaitu fermentasi 21 mengalamai peningkatan kemudian pada
hari dengan pemberian EM4 100 ml. hari ke 49 hari pH yang diperoleh yaitu
Berdasarkan tabel 2 hasil yang 71-72 yaitu cendrung basah.
diperoleh setelah dilakukan pengamatan Sifat Fisik Pupuk Organik
pada pupuk organik berbahan dasar

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 2 Agustus 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 128
Yunita Puspitasari at al. Lama Fermentasi Dan Volume Effective Microorganism-4 (Em4) Dalam Pembuatan Pupuk
Organik Padat Berbahan Dasar Serbuk Gergaji Kayu Dan Kotoran Ayam

Tabel 3. Rata-rata faktor fisik pupuk organik berbahan dasar serbuk gergaji kayu agathis dengan berbagai
volume EM4 pada pengamatan hari ke 21.
Perlakuan Tekstur Warna Bau
F1E1 sangat kasar Cokelat Berbau amoniak
F1E2 sangat kasar Cokelat berbau amoniak
F1E3 sangat kasar Cokelat berbau amoniak

Berdasarkan tabel 3 hasil yang pengamatan tekstur hasil yang diperoleh


diperoleh setelah dilakukan pengamatan yaitu sangat kasar. Pada pengamatan
pada pupuk organik berbahan dasar warna hasil yang diperoleh yaitu berwarna
serbuk gergaji kayu dan kotoran ayam cokelat. Pada pengamatan aroma hasil
dengan berbagai volume EM4 pada yang diperoleh yaitu berbau amoniak.
Tabel 4. Rata-rata faktor fisik pupuk organik berbahan dasar serbuk gergaji kayu dengan berbagai volume
EM4 pada pengamatan hari ke 28.
Perlakuan Tekstur Warna Bau
F2E1 sangat kasar Cokelat Berbau amoniak
F2E2 sangat kasar Cokelat Berbau amoniak
F2E3 sangat kasar Cokelat Berbau amoniak

Berdasarkan tabel 4 hasil yang pengamatan tekstur hasil yang diperoleh


diperoleh setelah dilakukan pengamatan yaitu sangat kasar. Pada pengamatan
pada pupuk organik berbahan dasar warna hasil yang diperoleh yaitu berwarna
serbuk gergaji kayu dan kotoran ayam cokelat. Pada pengamatan aroma hasil
dengan berbagai volume EM4 pada yang diperoleh yaitu berbau amoniak
Tabel 5. Rata-rata faktor fisik pupuk organik berbahan dasar serbuk gergaji kayu dengan berbagai volume
EM4 pada pengamatan hari ke 35.
Perlakuan Tekstur Warna Bau
F3E1 Kasar Cokelat kehitaman Agak berbau tanah
F3E2 Kasar Cokelat kehitaman Agak berbau tanah
F3E3 Kasar Cokelat kehitaman Agak berbau tanah

Berdasarkan tabel 5 hasil yang kasar. Pada pengamatan warna hasil yang
diperoleh setelah dilakukan pengamatan diperoleh mulai mengalami perubahan
pada pupuk organik berbahan dasar yaitu cokelat kehitaman. Pada pengamatan
serbuk gergaji kayu dan kotoran ayam aroma hasil yang diperoleh juga
dengan berbagai volume EM4 pada mengalami perubahan yaitu agak berbau
pengamatan tekstur mulai mengalami tanah.
perubahan hasil yang diperoleh yaitu

Tabel 6. Rata-rata faktor fisik pupuk organik berbahan dasar serbuk gergaji kayu dengan berbagai volume
EM4 pada pengamatan hari ke 42.
Perlakuan Tekstur Warna Bau
F4E1 Agak halus Hitam tanah berbau tanah
F4E2 Agak halus Hitam tanah berbau tanah
F4E3 Agak halus Hitam tanah berbau tanah

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 2 Agustus 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 129
Yunita Puspitasari at al. Lama Fermentasi Dan Volume Effective Microorganism-4 (Em4) Dalam Pembuatan Pupuk
Organik Padat Berbahan Dasar Serbuk Gergaji Kayu Dan Kotoran Ayam

Berdasarkan tabel 6 hasil yang yaitu agak halus. Pada pengamatan


diperoleh setelah dilakukan pengamatan warna hasil yang diperoleh terus
pada pupuk organik berbahan dasar mengalami perubahan yaitu hitam tanah.
serbuk gergaji kayu dan kotoran ayam Pada pengamatan aroma hasil yang
dengan berbagai volume EM4 pada diperoleh mengalami perubahan yaitu
pengamatan tekstur terus mengalami berbau tanah.
perubahan hasil yang diperoleh

Tabel 7. Rata-rata faktor fisik pupuk organik berbahan dasar serbuk gergaji kayu dengan berbagai volume
EM4 pada pengamatan hari ke 49.
Perlakuan Tekstur Warna Bau
F5E1 Agak halus Hitam tanah berbau tanah
F5E2 Agak halus Hitam tanah berbau tanah
F5E3 Agak halus Hitam tanah berbau tanah

Berdasarkan tabel 7 hasil yang sehingga nilai total N anorganik dalam


diperoleh setelah dilakukan pengamatan senyawa NH4+ dan NO3- sebagai hasil
pada pupuk organik berbahan dasar dari pendekomposisian bahan organik
serbuk gergaji kayu agathis dan kotoran (protein) akan semakin meningkat pula.
ayam dengan berbagai volume EM4 pada Bahan organik sumber nitrogen yaitu
pengamatan tekstur mulai mengalami protein yang pertama-tama akan
perubahan hasil yang diperoleh yaitu agak mengalami peruraian oleh
halus. Pada pengamatan warna hasil yang mikroorganisme menjadi asam-asam
diperoleh mengalami perubahan yaitu amino yang dikenal dengan proses
hitam tanah. Pada pengamatan aroma hasil aminisasi. Hal ini menunjukkan bahwa
yang diperoleh juga mengalami perubahan kadar nitrogen yang di dapatkan sudah
yaitu berbau tanah. memenuhi standar kualitas pupuk padat
berdasarkan SNI 19-7030-2004 yang
Pembahasan menyatakan bahwa standar kualitas
kandungan nitrogen pupuk padat adalah
Sifat kimia Pupuk Organik
minimum 0,40 persen. Menurut penelitian
Kandungan Nitrogen (N) yang telah dilakukan (Kurniawan Dkk,
Hasil pengujian kadar nitrogen 2013) serbuk gergaji merupakan salah
pada pupuk organik berbahan dasar satu sumber bahan kompos yang
serbuk gergaji kayu agathis dan limbah mengandung nitrogen. Kandungan
kotoran ayam dengan lama fermentasi nitrogen dalam serbuk gergaji berkisar
yang berbeda-beda dan volume EM4 0,1%, sedangakan menurut penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan F4E3 yang dilakukan Yuliana, et al (2019),
memiliki kandungan N tertinggi yaitu Kandungan nitrogen (N) pada kotoran
sebesar 0,40 persen dengan volume EM4 ayam sebesar 10% N, 8% P2O5, dan 4%
150 ml. Menurut penelitian dilakuakan K2O. Kedua bahan utama pupuk organik
oleh (Kurniawan Dkk, 2013). ini akan mempengaruhi hasil (N) dalam
Meningkatnya nilai Nitrogen ini diduga pupuk. Kandungan N terendah terdapat
disebabkan oleh semakin banyak volume pada perlakuan F4E1 yaitu sebesar 0,11
EM4 yang ditambahkan maka jumlah persen dengan volume EM4 50 ml.
mikroba sebagai agen pendekomposisi Pupuk organik mempunyai
bahan organik akan semakin banyak pula, kandungan hara yang rendah

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 2 Agustus 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 130
Yunita Puspitasari at al. Lama Fermentasi Dan Volume Effective Microorganism-4 (Em4) Dalam Pembuatan Pupuk
Organik Padat Berbahan Dasar Serbuk Gergaji Kayu Dan Kotoran Ayam

dibandingkan pupuk sintesis pabrik. karena standar kualitas pupuk organik


Namun pupuk organik memiliki kompos berdasarkan SNI 19-7030-2004
keuntungan lain yang tidak dimiliki oleh menyebutkan bahwa standar minimum
pupuk sintesis, seperti untuk memperbaiki fosfor adalah 0,10%.
struktur fisik tanah dan mikro biologi Kandungan Kalium (K)
tanah. Hasil analisis kandungan nitrogen Hasil pengujian kadar kalium pada
pupuk organik yang tertinggi yaitu sebesar pupuk organik berbahan dasar serbuk
0,40%. Berdasarkan hasil yang gergaji kayu agathis dengan berbagai
didapatkan, pupuk organik yang berasal volume EM4 menunjukkan bahwa
dari serbuk kayu agathis dan kotoran perlakuan F5E3 memiliki kandungan K
ayam tersebut sesuai dengan aturan SNI tertinggi yaitu sebesar 1,36 persen dengan
19-7030-2004 dimana kadar nitrogen yang volume EM4 150 ml. Kandungan K
terkandung dalam pupuk organik minimal terendah terdapat pada perlakuan F1E1
sebesar 0,40%. yaitu sebesar 0,19 persen dengan volume
Kandungan Fosfor (P) EM4 100 ml.
Hasil pengujian kadar fosfor pada Hal ini menunjukkan bahwa
pupuk organik berbahan dasar serbuk semakin tinggi penambahan volume EM4
gergaji kayu agathis dengan berbagai maka rerata kadar Kalium akan semakin
volume EM4 menunjukkan bahwa meningkat pula. Hal ini diduga karena
perlakuan F5E3 memiliki kandungan P dengan semakin banyaknya volume
tertinggi yaitu sebesar 31,21 mg/100g penambahan EM4 maka semakin banyak
dengan volume EM4 150 ml. Kandungan pula mikroorganisme dalam poses
P terendah teradapat pada perlakuan F5E2 pendegradasi yang menyebabkan rantai
yaitu sebesar 5,59 mg/100g dengan karbon terputus menjadi rantai karbon
volume EM4 100 ml. yang lebih sederhana, terputusnya rantai
Meningkatnya nilai P ini diduga karbon tersebut menyebabkan unsur fosfor
disebabkan oleh semakin banyak volume dan kalium meningkat. Hal tersebut juga
EM4 yang ditambahkan maka jumlah didukung oleh pernyataan (Kurniawan
mikroba sebagai agen pendekomposisi Dkk, 2013) yang menyatakan bahwa
bahan organik akan semakin banyak pula kalium yang merupakan senyawa yang
sehingga mineral phospat yang dihasilkan dihasilkan juga oleh metabolisme bakteri,
dari proses metabolisme mikroorganisme di mana bakteri menggunakan ion-ion K+
akan semakin banyak. Hal ini sesuai yang bebas yang ada pada bahan pembuat
dikemukakan (Kurniawan Dkk, 2013), pupuk untuk keperluan metabolisme.
peningkatan bahwa kadar Fosfor ini Sehingga pada hasil fermentasi, kalium
diduga merupakan dampak dari aktivitas akan meningkat seiring dengan semakin
Lactobacillus yang mengubah glukosa berkembangnya jumlah bakteri yang ada
pada serbuk gergaji kayu agathis dan dalam bahan penyusun pupuk organik.
kotoran ayam menjadi asam laktat, Berdasarkan standar kualitas
sehingga lingkungan menjadi asam yang kompos menurut SNI : 19-7030-2004,
menyebabkan fosfat yang terikat dalam kompos yang baik memiliki kandungan
rantai panjang akan larut dalam asam Kalium minimal 0,20%. Data yang
organik yang dihasilkan oleh didapatkan bisa dilihat bahwa kandungan
mikroorganisme tersebut. Berdasarkan Kalium pada satu sampel (F1E1) masih
hasil yang didapatkan, pupuk organik dibawah standar baku mutu yang telah
yang berasal serbuk gergaji kayu agathis ditetapkan, hal ini disebabkan adanya
dan kotoran ayam tersebut tergolong baik, reaksi asam yang dapat mempengaruhi

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 2 Agustus 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 131
Yunita Puspitasari at al. Lama Fermentasi Dan Volume Effective Microorganism-4 (Em4) Dalam Pembuatan Pupuk
Organik Padat Berbahan Dasar Serbuk Gergaji Kayu Dan Kotoran Ayam

ketersediaan unsur hara di dalam kompos berbagai volume EM4 menunjukkan


(Adriani, dkk, 2014). bahwa perlakuan F4E1 memiliki
kandungan Rasio C/N tertinggi yaitu
Kandungan C-Organik sebesar 47,36 persen dengan volume EM4
Hasil pengujian kadar C-Organik 50 ml. Hal ini terjadi karena
pada pupuk organik berbahan dasar pengaplikasian kotoran ayam mampu
serbuk gergaji kayu agathis dengan memberikan peningkatan kandungan
berbagai volume EM4 menunjukkan Rasio C/N. Kandungan Rasio C/N
bahwa perlakuan F4E1 memiliki terendah terdapat pada perlakuan F1E2
kandungan C-Organik tertinggi yaitu yaitu sebesar 10,66 persen dengan volume
sebesar 5,21 persen dengan volume EM4 EM4 100 ml.
50 ml. Hal ini terjadi karena Salah satu aspek terpenting dalam
pengaplikasian kotoran ayam mampu keseimbangan unsur hara total adalah
memberikan peningkatan kandungan C- rasio organik karbon dengan nitrogen
organik. Kandungan C-Organik terendah (C/N Rasio). Rasio C/N bahan organik
terdapat pada perlakuan F3E1 yaitu adalah perbandingan antara banyaknya
sebesar 3,08 persen dengan volume EM4 kandungan unsur karbon (C) terhadap
50 ml. banyaknya kandungan unsur nitrogen (N)
Menururt (Rohyani Dkk, 2011), yang ada pada suatu bahan organik.
pemberian kotoran ayam mampu Mikroorganisme membutuhkan karbon
meningkatkan kandungan C-organik dan nitrogen untuk aktivitas hidupnya.
tanah. Selain itu, serbuk gergaji kayu Jika rasio C/N tinggi, aktivitas biologi
agathis dan kotoran ayam merupakan mikroorganisme akan berkurang,
bahan baku dalam pembuatan pupuk diperlukan beberapa siklus
organik ini. Bahan lain yang digunakan mikroorganisme untuk mendegradasi
dalam penelitian ini yaitu EM4 sebagai kompos sehingga diperlukan waktu yang
bioaktivator yang dapat mempercepat lama untuk Vermikomposting dan
proses fermentasi, air kelapa, air gula dihasilkan mutu yang lebih rendah, jika
merah dan jerami padi juga digunakan rasio C/N terlalu rendah kelebihan
sebagai sumber karbon bagi mikroba yang nitrogen yang tidak dipakai oleh
berperan dalam pengomposan. mikroorganisme tidak dapat diasimilasi
Mikroorganisme ini pada umumnya dan akan hilang melalui volatisasi sebagai
menggunakan bermacam-macam amoniak atau terdenitrifikasi (Purnomo
karbohidrat sebagai sumber utama energi, dkk, 2017).
baik dalam bentuk polisakarida, Kompos yang baik adalah kompos
disakarida maupun monosakarida. Selain yang memiliki Rasio C/N 10–20. Hal ini
itu, air kelapa dan air gula merah sejalan dengan pernyataan Nuryani dan
mengandung mikroorganisme yang Sutanto, (2002) prinsip pengomposan
berperan sebagai inokulan untuk menurunkan nilai Rasio C/N hingga sama
mempercepat proses fermentasi. Inokulan dengan nilai Rasio C/N tanah yaitu 10-12
dapat dibuat dengan memanfaatkan atau kurang dari 20 dan diperkuat oleh
mikroorganisme lokal berasal dari bahan- pernyataan Firmansyah (2010) bahwa
bahan yang mudah didapatkan. tanda kimia untuk kompos yang telah
Kandungan Rasio C/N matang apabila kadar karbon (C) dan
Hasil pengujian kadar Rasio C/N nitrogen (N) atau C/N <25. Semakin
pada pupuk organik berbahan dasar tinggi kandungan Rasio C/N didalam
serbuk gergaji kayu agathis dengan kompos, maka semakin lama proses

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 2 Agustus 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 132
Yunita Puspitasari at al. Lama Fermentasi Dan Volume Effective Microorganism-4 (Em4) Dalam Pembuatan Pupuk
Organik Padat Berbahan Dasar Serbuk Gergaji Kayu Dan Kotoran Ayam

dekomposisi terjadi. Sebaliknya, semakin 2004 berkisar antara 6,8 hingga


rendah kandungan Rasio C/N dalam maksimum 7,49.
kompos, maka proses dekomposisi akan
berlangsung cepat. Hasil tersebut sudah Sifat Fisik Pupuk Organik
tergolong baik karena sudah sesuai Tekstur
dengan SNI 19-7030-2004 bahwa Rasio Berdasarkan hasil pengamatan
C/N pupuk kompos adalah 10-20 teksur pupuk organik serbuk gergaji kayu
(Wijaksono Dkk, 2016). agathis dan limbah kotoran ayam
Derajat keasaman (pH) menunjukkan bahwa pupuk organik di
Berdasarkan hasil pengamatan, pH akhir fermentasi yaitu memiliki tekstur
selama proses fermentasi pupuk organik agak halus. Hal ini terjadi karena adanya
berbahan dasar serbuk gergaji kayu proses aktivitas microorganisme dalam
agathis dan limbah kotoran ayam yang menguraikan bahan organik dari pupuk
dicapai mengalami peningkatan pada pH tersebut sehingga menyebabkan serat dari
yang netral. Peningkatan nilai pH kayu agathis lebih sedikit sehingga tekstur
disebabkan karena adanya aktivitas menjadi agak halus.
mikroorganisme dalam dekomposer yang Bahan organik yang ditambahkan
memberikan masukan ion OH dari hasil pada saat pembuatan kompos terurai
proses bahan organik. Hasil proses bahan merata dan menyatu bersamaan dengan
organik oleh mikroorganime bahan dasar dan tidak menyerupai bentuk
menghasilkan ion OH sehingga komposisi awal lagi. Kondisi ini diduga
menunjukkan peningkatan kebasahan bahwa selama proses pengomposan
yang selanjutnya meningkatkan nilai pH berlangsung bahan tambahan mengalami
pupuk organik. proses penguraian dan terjadinya
Fermentasi yang berjalan berhari- perubahan terhadap bahan segar. Tekstur
hari mempengaruhi perubahan pH pada pada proses pengomposan dengan
bahan organik, pH awal pupuk organic penambahan EM4 sudah sesuai dengan
asam karena terbentuknya asam-asam standar yang sudah ditetapkan yaitu SNI
organik sederhana, kemudian pH terus 19-7030-2004 (Larasati Dkk, 2019).
mengalami peningkatan pada proses Warna
fermentasi selanjutnya sehingga pH yang Berdasarkan hasil pengamatan
di peroleh pada fermentasi akhir yaitu 7,1- warna (Sutedjo Dkk, 1991), menyatakan
7,2 cendrung basah. Menurut Marlina bahwa pupuk organik yang telah matang
(2009), pH material bersifat asam pada akan mengalami perubahan warna karena
awal pengomposan. Bakteri pembentuk selama proses fermentasi bahan organik
asam pada awal fermentasi bakteri mengalami proses penguraian dan
pembentuk asam. Selanjutnya perubahan pada bahan segar,
mikroorganisme mulai mengubah nitrogen pembentukan substansi sel mikroba dan
anorganik menjadi amonium sehingga pH transformasi menjadi bentuk amorf
meningkat dengan cepat menjadi basa. berwarna gelap. Substansi inilah yang
Sebagai ammonia dilepaskan atau disebut materi seperti tanah. Hal tersebut
dikonversi menjadi nitrat dan nitrat diperkuat dengan pendapat Indriyani
didentifikasi oleh bakteri sehingga pH (2000) yang menyatakan bahwa
kompos menjadi netral. Namun demikian kematangan pupuk organik dipengaruhi
pH kompos yang ideal berdasarkan oleh beberapa faktor yang terjadi selama
standar kualitas kompos SNI : 19-1730- proses fermentasi. Setelah proses
fermentasi selesai, bahan baku berubah

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 2 Agustus 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 133
Yunita Puspitasari at al. Lama Fermentasi Dan Volume Effective Microorganism-4 (Em4) Dalam Pembuatan Pupuk
Organik Padat Berbahan Dasar Serbuk Gergaji Kayu Dan Kotoran Ayam

warna menjadi coklat kehitaman. Lama fermentasi terbaik pupuk


Perubahan warna yang terjadi dapat organik serbuk gergaji kayu dan kotoran
disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme ayam dengan berbagai volume Effective
yang bekerja selama proses penguraian. microorganism-4 (EM4) cenderung lebih
Warna yang dihasilkan pada penelitian ini baik adalah dengan lama fermentasi 49
sudah memenuhi standar (SNI 19-7030- hari.
2004) yaitu kompos berwarna coklat Volume terbaik effective
kehitaman. microorganism-4 (EM4) yang memiliki
Bau nilai cendrung lebih tingga yaitu N
Berdasarkan hasil pengamatan (0,40%), P (31,21 mg/100g), K (1,36%) ,
aroma menunjukkan bahwa proses C-Organik (5,21%) sementara nilai Rasio
dekomposisi dan aktivitas C/N yang terbaik yaitu (10,66).
mikroorganisme berjalan dengan baik dan Interaksi Lama fermentasi 49 hari
menunjukkan bahwa pupuk organik telah dan volume effective microorganism-4
matang. Hal ini sesuai dengan pendapat (EM4) 150 ml pupuk organik serbuk
(Djaja, 2008) yang menyatakan bahwa gergaji kayu dan kotoran ayam
pupuk organik yang sudah matang berbau memberikan pengaruh tidak nyata
seperti tanah. Pernyataan tersebut terhadap sifat kimia kecuali sifat fisik
diperkuat dengan pendapat Isroi (2008), pupuk organik.
pupuk organik yang sudah matang berbau
seperti tanah. Pupuk yang sudah matang Saran
akan berbau seperti humus atau tanah, bila
Sebaiknya dilakukan penelitian
komposisi berbau busuk menandakan
lebih lanjut dengan volume EM4 yang
bahwa proses dekomposisi belum selesai
lebih tinggi untuk menghasilkan mutu
dan proses penguraian masih berlangsung.
pupuk organik yang berbahan dasar
Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan
serbuk gergaji kayu agathis dan kotoran
bahwa aroma pupuk organik dengan
ayam agar sesuai dengan Standar Nasional
waktu fermentasi berbeda memberikan
Indonesia (SNI).
aroma yang berbeda-beda pada perlakuan
F1 (fermentasi 21 hari) diikuti perlakuan DAFTAR PUSTAKA
F2 (fermentasi 28 hari) berbau busuk,
kemudian untuk perlakuan F3 (fermentasi Ansori, A., & Asngad, A.
35 hari) agak berbau tanah, kemudian (2017). Pemanfaatan Serbuk Gergaji
untuk perlakuan F4 (fermentasi 42 hari) Kayu Sengon (Albizia falcataria)
diikuti perlakuan F5 (fermentasi 49 hari) Dan Kotoran Kambing Sebagai
bau yang dihasilkan yaitu berbau tanah. Bahan Baku Pupuk Organik Cair
Hasil ini sudah sesuai dengan standar Dengan Penambahan Effective
(SNI 19-7030-2004) bahwa kompos Microorganism-4 (EM4) (Doctoral
matang berbau tanah. dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
KESIMPULAN DAN SARAN Jumiati, E. (2009). Pengaruh berbagai
konsentrasi em4 pada fermentasi
Kesimpulan pupuk organik terhadap
Berdasarkan hasil analisis data dan pertumbuhan dan hasil tanaman
pembahasan maka dapat diambil bayam merah (amaranthus tricolor
kesimpulan bahwa: l.) secara hidroponik.

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 2 Agustus 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 134
Yunita Puspitasari at al. Lama Fermentasi Dan Volume Effective Microorganism-4 (Em4) Dalam Pembuatan Pupuk
Organik Padat Berbahan Dasar Serbuk Gergaji Kayu Dan Kotoran Ayam

Kurniawan, D., Kumalaningsih, S., & Murtinah, M., Indriyanto, I., & Riniarti,
Sunyoto, N. M. S. (2013). Pengaruh M. (2018).Upaya Mempertahankan
volume penambahan Effective Viabilitas Benih Damar (Agathis
Microorganism 4 (EM4) 1% dan Loranthifolia Salisb.)Pada Beberapa
lama fermentasi terhadap kualitas Periode Waktu Penyimpanan Dalam
pupuk bokashi dari kotoran Kelinci Media Simpan Serbuk Arang
dan Limbah Nangka. Industria: Kayu. Jurnal Hutan Tropis, 6
Jurnal Teknologi dan Manajemen (3):269-279.
Agroindustri, 2(1), 57-66. Rohyani, Muchyar, Hayani NI 2011.
Lempang, M (2017). Sifat Dasar dan Pengaruh Pemberian Bokasi Jerami
Kegunaan Kayu Agathis (Agathis Padi Terhadap Pertumbuhan
hamii M. Dr.) Dari Sulawesi Vegetatif Tanaman tomat
Selatan. Jurnal Penelitian Kehutanan (Locopersicum Esculentum mill) di
Wallacea. 6 (2): 157-167 Tanah Podsolik Merah Kuning.
Larasati, A. A., & Puspikawati, S. I. Jurnal Wahana-Bio,VI:82-106.
(2019). Pengolahan Sampah Wijayanti, E. (2013). Pengaruh Pemberian
Sayuran Menjadi Kompos Dengan Pupuk Kotoran Ayam Dan Kotoran
Metode Takakura. Ikesma, 60-80. Kambing Terhadap Produktivitas
Meriatna, M., Suryati, S., & Fahri, A. Cabai Rawit (Capsicum frustescens
(2019).Pengaruh Waktu Fermentasi L.) (Doctoral dissertation,
dan Volume Bio Aktivator EM4 Universitas Muhammadiyah
(Effective Microorganisme) pada Surakarta).
Pembuatan Pupuk Organik Cair Wijaksono, R. A., Subiantoro, R., &
(POC) dari Limbah Buah- Utoyo, B. (2016). Pengaruh lama
Buahan. Jurnal Teknologi Kimia fermentasi pada kualitas pupuk
Unimal. 7 (1):13-29. kandang kambing. Jurnal Agro
Industri Perkebunan, 88-96.

Jurnal AGrotekMAS Vol. 3 No. 2 Agustus 2022


ISSN : 2723-620X
https://jurnal.fp.umi.ac.id/index.php/agrotekmas 135

You might also like