You are on page 1of 2

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP TUGAS 1

1. Taman Margasatwa Ragunan adalah kebun binatang pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun
1864 di Cikini, Jakarta Pusat12. Taman ini awalnya berdiri di atas lahan seluas 10 hektar yang dihibahkan
oleh Raden Saleh, pelukis ternama di Indonesia123. Taman ini dikelola oleh perhimpunan penyayang
flora dan fauna Batavia dengan nama Planten en Dierentuin.

Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1949 nama taman ini diubah menjadi Kebun Binatang Cikini124.
Namun, dengan perkembangan Jakarta, Cikini menjadi tidak cocok lagi untuk peragaan satwa. Pada
tahun 1964, pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 hektar di Ragunan, Pasar Minggu
untuk memindahkan kebun binatang tersebut124. Kepindahan ini membawa lebih dari 450 ekor satwa
yang merupakan sisa koleksi terakhir dari Kebun Binatang Cikini.

Kebun Binatang Ragunan dibuka secara resmi pada 22 Juni 1966 oleh Gubernur DKI Jakarta Mayor
Jenderal Ali Sadikin dengan nama Taman Margasatwa Ragunan1. Saat ini, luas taman ini mencapai 147
hektar dengan koleksi satwa 2101 ekor dari 220 spesies15. Taman ini memiliki banyak spesies hewan
yang langka seperti kakatua, orangutan, gorila, ano, dan gajah.

Jadi, proses terbentuknya Taman Margasatwa Ragunan Pasar Minggu Jakarta Selatan adalah sebagai
berikut:

Tahun 1864: didirikan di Cikini dengan nama Planten en Dierentuin

Tahun 1949: diubah namanya menjadi Kebun Binatang Cikini

Tahun 1964: dipindahkan ke Ragunan dengan lahan seluas 30 hektar

Tahun 1966: dibuka secara resmi dengan nama Taman Margasatwa Ragunan

Tahun 2015: luasnya mencapai 147 hektar dengan koleksi satwa 2101 ekor dari 220 spesies

2. Sumberdaya alam yang tidak pernah habis di taman Margasatwa Ragunan adalah keanekaragaman
hayati yang terdiri dari berbagai jenis satwa dan tumbuhan. Taman Margasatwa Ragunan memiliki
koleksi lebih dari 2.000 ekor satwa dari 220 spesies dan lebih dari 50.000 pohon.
Sumberdaya alam ini memiliki manfaat yang sangat besar untuk lingkungan sekitarnya, antara lain:

Meningkatkan kualitas udara dan mengurangi polusi dengan menyerap karbon dioksida dan
menghasilkan oksigen.

Menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah kepunahan satwa-satwa langka yang terancam oleh
pengrusakan habitat.

Menyediakan tempat wisata edukasi dan rekreasi bagi masyarakat yang dapat meningkatkan kesadaran
dan kepedulian terhadap kehidupan alam liar.

Menjadi laboratorium alam untuk penelitian ilmu dasar mengenai habitat, pakan, kesehatan,
reproduksi, dan genetik satwa-satwa yang sulit dipelajari di alam bebas.

Sumberdaya alam yang tidak pernah habis ini merupakan warisan berharga yang harus kita lestarikan
dan manfaatkan dengan bijak.

3. Azas manfaat artinya bahwa segala usaha dan/atau kegiatan pembangunan yang dilaksanakan
disesuaikan dengan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan harkat manusia selaras dengan lingkungannya1. Asas ini juga bertujuan untuk
mensejahterakan masyarakat secara merata berdasarkan prinsip keseimbangan dan kebersamaan.

Azas tanggung jawab artinya bahwa negara menjamin pemanfaatan sumber daya alam akan memberi
manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, baik generasi kini maupun
masa depan2. Asas ini juga menegaskan bahwa setiap orang memikul kewajiban dan tanggung jawab
terhadap generasi mendatang terhadap sesamanya dalam satu generasi dengan melakukan upaya
pelestarian daya dukung ekosistem dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup.

Azas berkelanjutan artinya bahwa pengelolaan lingkungan hidup haruslah memberikan manfaat baik
dari segi ekologis maupun ekonomis dan sosial1. Asas ini juga diartikan sebagai suatu upaya sadar dan
terencana yang memadukan lingkungan hidup termasuk di dalamnya sumber daya, ke dalam proses
pembangunan untuk menjamin kesejahteraan, kemakmuran serta mutu hidup generasi sekarang dan
generasi yang akan datang.

You might also like