You are on page 1of 46

PEMRINTAH KABUPATEN ..........................

KECAMATAN ............................
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA .....................

KEPUTUSAN
BADAN ERMUSYAWARATAN DESA ................

NOMOR .......... TAHUN ...........

TENTANG

LAPORAN KINERJA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ........................
AKHIR TAHUN ANGGARAN .........

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA .......................


20 ...
PEMRINTAH KABUPATEN ..........................
KECAMATAN ............................
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA .....................

KEPUTUSAN
BADAN ERMUSYAWARATAN DESA ................

NOMOR 5 TAHUN 2019

TENTANG

LAPORAN KINERJA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ........................
AKHIR TAHUN ANGGARAN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ....................

Membaca : Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa tahun


Anggaran 2018;

Memperhatikan : 1. Beberapa usulan dan pendapat dalam Musyawarah Paripurna


Badan Permusyawaratan Desa ............ tentang Laporan
Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun
Anggaran 2018;
2. Beberapa catatan dari hasil pengawasan di lapangan terhadap
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2018;

Menimbang : Bbahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 46, 47, 48, dan 49
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 tentang
Badan Permusyawaratan Desa, maka dipandang perlu menetapkan
Laporan Evaluasi Kinerja Kepala Atas Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa Tahun 2018 dalam Laporan Kinerja Badan Permusyawaratan
Desa dengan Keputusan Badan Permusyawaratan Desa

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539.
Sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5717. Sebagaimana telah di
ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang
Perubahan kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa, Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6321.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 168;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558;
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
Lembaran Negara Rebpublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88;.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694;
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
Lembaran Negara Rebpublik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57;.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Pembangunan Desa, Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2094;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Teknis Peraturan Di Desa, Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 Tentang
Susunan Organisasi Dan Tata kerja Pemerintah Desa, Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 6;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 Tentang
Pengelolaan Aset Desa, Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 53;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 Tentang
Kewenangan Desa, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1037;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2016 Tentang
Laporan Kepala Desa, Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1099;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2016 Tentang
Administrasi Pemerintahan Desa, Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1100;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa, Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 89;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2017 Tentang
Standart Pelayanan Minimal Desa, Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 156;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 96 Tahun 2017 Tentang
Tata Cara Kerjasama Desa Di Bidang Pemerintahan Desa, Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1444;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018 Tentang
Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa, Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 569;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2017 Tentang
Penyelenggaraan Peningkatan Kapasitas Anggota Satuan
Perlindungan Masyarakat , Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 934;
16. Peraturan Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 Tentang
Pendirian, Pengurusan Dan Pengelolaan, Dan Pembubaran
Badan Usaha Milik Desa, Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 161;
17. Peraturan Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul Dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa, Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 158;
18. Peraturan Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 Tentang
Pedoman Tata Tertib Dan Mekanisme Pengambilan
Keputusan Musyawarah Desa, Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 159;
19. Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Standart
Pelayanan Informasi Publik Desa; Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 1899;
20. Peraturan Daerah Kabupaten ............ Nomor ... Tahun .... tentang
Desa; Lembaran Daerah Kabupaten ............ Tahun .... Nomor ...;
Tambahan Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ..... Nomor .....;
Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor ....
Tahun ...... Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten ............ Nomor .... Tahun ..... tentang Desa; Lembaran
Daerah Kabupaten ............ Tahun ..... Nomor ....; Tambahan Berita
Daerah Kabupaten ............ Nomor ......;
21. Peraturan Daerah Kabupaten ............ Nomor ... Tahun ..... Tentang
Tanggungjawab Sosial Perusahaan; Lembaran Daerah
Kabupaten ............ Tahun .......Nomor ...;
22. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ..... Tentang Tata Cara
Pengadaan Barang/Jasa Di Desa; Berita Daerah Kabupaten ............
Tahun ....... Nomor .....
23. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ...... Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa. Berita Daerah Kabupaten ............
Tahun ..... Nomor .....;
24. Peraturan Bupati ............ Nomor ..... Tahun .... Tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Pembangunan Desa. Berita Daerah Kabupaten
............ Tahun .....Nomor ....;
25. Peraturan Bupati ............ Nomor ..... Tahun .... Tentang Pedoman
Teknis Pembentukan Peraturan Desa; Berita Daerah
Kabupaten ............ Tahun .... Nomor ....;
26. Peraturan Bupati ............ Nomor ....Tahun ..... Tentang Pedoman
Teknis Pengalokasian Dan Pembagian Alokasi Dana Desa (ADD) Di
Kabupaten ............; Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun .....
Nomor ....
27. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun .... Tentang Penghasilan
Tetap Tunjangan Dan Penerimaan Lain Yang Sah Bagi Kepala
Desa dan Perangkat Desa Di kabupaten ............; Berita Daerah
Kabupaten ............ Tahun .... Nomor .... Sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Bupati ............ Nomor ... Tahun .... Tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun .....
tentang Penghasilan Tetap Tunjangan Dan Penerimaan Lain Yang
Sah Bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa Di kabupaten ............;
Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ..... Nomor ....;
28. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun .... Tentang Pedoman
Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah; Berita Daerah
Kabupaten ............ Tahun ..... Nomor ....;
29. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ..... Tentang Pedoman
Penyusunan Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa;
Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ...... Nomor ....;
30. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ...... Tentang Pedoman
Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah; Berita Daerah
Kabupaten ............ Tahun ...... Nomor ....;
31. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ....... Tentang Pendirian
Kepengurusan Dan Pengelolaan Serta Pembubaran Badan Usaha
Milik Desa; Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ...... Nomor ....;
32. Peraturan Bupati ............ Nomor ... Tahun ..... Tentang Administrasi
Pemerintahan Desa; Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun .......
Nomor ....;
33. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ...... Tentang Laporan
Kepala Desa; Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ..... Nomor
....;
34. Peraturan Bupati ............ Nomor ..... Tahun ...... Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten ............ Nomor ... Tahun
...... Tentang Tanggungjawab Sosial Perusahaan; Berita Daerah
Kabupaten ............ Tahun ..... Nomor ....;
35. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ...... Tentang Tata Cara
Pengelolaan dan Penyaluran Dana Bagi Hasil Pajak Daerah Dan
Restribusi Daerah Kepada Desa Tahun Anggaran ......; Berita
Daerah Kabupaten ............ Tahun ....... Nomor ...;
36. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ..... Tentang Daftar
Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan
Lokal Berskala Desa; Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ......
Nomor ....;
37. Peraturan Bupati ............ Nomor ..... Tahun ...... Tentang Badan
Permusyawaratan Desa; Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun
...... Nomor ....;
38. Peraturan Bupati ............ Nomor ..... Tahun ..... Tentang Tata
Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa; Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun
..... Nomor ....;
39. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ..... Tentang Pedoman
Bantuan Keuangan Pengisian Anggota Badan Permusyawaratan
Desa; Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ...... Nomor ....;
40. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ....... Tentang Tata Cata
Pembagian dan Penetapan Dana Desa Tahun Anggaran ........
Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ....... Nomor ....;
41. Peraturan Desa Nomor ... tahun ...... Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa Tahun .... - .....; Lembaran
Desa ............ Tahun ....... Nomor .....;
42. Peraturan Desa ............ Nomor ... Tahun ..... Tentang Rencana
Kerja Pemerintah Desa Tahun ......; Lembaran Desa ............ Tahun
...... Nomor .....;
43. Peraturan Desa Nomor ... Tahun ....... tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa Tahun ...... Desa ............ Kecamatan
............ Kabupaten ............; Lembaran Desa ............ Tahun ......
Nomor ....;
44. Peraturan Kepala Desa Nomor .... Tahun ...... tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun ....... Desa ............
Kecamatan ............ Kabupaten ............; Berita Desa ............ Tahun
...... Nomor .....

MEMUTUSKAN

Menetapkan : LAPORAN KINERJA BADAN PERMUSYAWARATAN


DESA ........................ AKHIR TAHUN ANGGARAN 2018

Pasal 1

Laporan ini meliputi Laporan Kinerja Badan Permusyawaratan Desa dan


Laporan Evaluasi Kinerja Kepala Desa di bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan, Pelaksanaan Pembangunan, Pembinaan Kemasyarakatan
dan Pemberdayaan masyarakatan Tahun Anggaran .....;

Pasal 2

Uraian lebih lanjut mengenai Laporan Kinerja Badan Permusyawaratan


Desa dan Laporan Evaluasi Kinerja Kepala Desa di bidang
Penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan Pembangunan,
Pembinaan Kemasyarakatan dan Pemberdayaan masyarakatan Tahun
Anggaran .....; sebagaimana dimaksud Pasal 1, tercantum dalam lampiran
Keputusan Badan Permusyawaratan Desa ini:

Pasal 3

Lampiran sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari Keputusan Badan Permusyawaratan Desa ini.

Pasal 4

(1) Keputusan Badan Permusyawaratan Desa ini mulai berlaku pada


tanggal ditetapkan
(2) Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Keputusan Badan Permusyawaratan Desa ini dengan penempatannya
dalam Berita Desa ................;

Ditetapkan di : .............................
Pada Tanggal : .............................

KETUA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

.............................
PEMERINTAH KABUPATEN ......................
KECAMATAN ................
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ......................

BERITA ACARA
LAPORAN KINERJA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA .......................
TAHUN ANGGARAN 2018

Pada hari ini Senin, tanggal Sepuluh, bulan April Tahun Dua Ribu Sembilan Belas, bertempat
di Balai Desa ...................., menindaklanjuti penyampaian Kepala Desa ..................... perihal Laporan
Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran ......., Badan Permusyawaratan
Desa .................. mengadakan musyawarah membahas Laporan tersebut.
Setelah melalui pembahasan bersama oleh Badan Permusyawaratan Desa dan meperhatikan
usul serta saran dari masyarakat desa, Badan Permusyawaratan Desa ...................... menyatakan
memutuskan Laporan Evaluasi Kinerja Kepala Desa atas Laporan Keterangan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa Tahun Anggaran ........ Menjadi Keputusan Badan Permusyawaratan Desa
Tentang Laporan Kinerja Badan Permusyawaratan Desa Tahun Anggaran ......;.
Demikian Berita Acara Keputusan Badan Permusyawaratan Desa Tentang Laporan Kinerja
Badan Permusyawaratan Desa Tahun Anggaran ......;. ini dibuat sebagai pedoman evaluasi
selanjutnya

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA WARUKULON


KECAMATAN PUCUK KABUPATEN LAMONGAN

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN


01 02 03 04
KETUA
1.
MERANGKAP ANGGOTA 1.
WAKIL KETUA
2. MERANGKAP ANGGOTA 2.
SEKRETARIS
3. MERANGKAP ANGGOTA 3.
BIDANG PEMERNTAHAN
DAN
4 BIDANG KEMASYARAKATAN 4.
MERANGKAP ANGGOTA
BIDANG PEMBANGUNAN
DAN
5 BIDANG PEMBERDAYAAN 5.
MERANGKAP ANGGOTA
ANGGOTA BIDANG I
6 6.
ANGGOTA BIDANG II
7
ANGGOTA BIDANG III
8
ANGGOTA BIDANG IV
9 7.

KETUA WAKIL KETUA

................................. ............................
Lampiran : Keputusan Badan Permusyawaratan Desa
Nomor : 5 Tahun 2019
Tanggal : 10 April 2019
Tentang : Laporan Evaluasi Badan Permusyawaratan Desa
Tahun Anggaran 2018
PENGANTAR

Atas ridho dan dengan rahmat Alloh Tuhan Yang Maha Esa kami dapat
menyampaikan Laporan Kinerja Badan Permusyawaratan Desa ini adalah
merupakan hasil usaha dan upaya konsekwensi kami atas tugas pokok dan fungsi,
serta beban dan tanggung jawab kami sebagai Badan Permusyawaratan Desa
.......................

Adapun Laporan Kinerja Badan Permusyawaratan Desa ini disusun adalah


merupakan hasil dari jaring aspirasi masyarakat yang dilaksanakan oleh Badan
Permusyawaratan Desa selama satu tahun anggaran, pengawasan yang dilakukan
oleh Badan Permusyawaratan Desa bersama masyarakat terhadap Penyelenggaraan
Pemerintahan, Pelaksanaan Pembangunan, Pembinaan Kemasyarakatan dan
Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa, serta hasil
Evaluasi Kinerja Kepala Desa yang kami padukan antara hasil penyerapan aspirasi
masyarakat, hasil pengawasan kinerja Pemerintah Desa dan hasil pencermatan atas
Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

Selanjutnya perlu disampikan banyak terimakasih kepada masyarakat yang


bersungguh-sungguh dan sepenuhnya membantu badan Permusyawaratan Desa
dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi kami sebagai badan legeslasi, aspirasi,
pengawasan, dan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Desa.

Demikian Laporan Kinerja Badan Permusyawaratan Desa ini yang dapat


disampaikan guna perhatian dan maklum adanya.

............................., 10 April 2019

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ........................


KETUA

..........................
DAFTAR ISI

Pengantar I
Daftar Isi II

BAB I : PENDAHULUAN
A. Tujuan penyusunan laporan 1
B. Dasar Hukum Laporan 1

BAB II : PELAKSANAAN TUGAS BPD


A. Pengelolaan aspirasi masyarakat desa 4
B. Penyusunan dan atau pembahasan peraturan desa 4

BAB III : PENCIPTAAN KEADAAN KONDUSIF DALAM 6


PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
A. Jaring aspirasi masyarakat 6
B. Koordinasi Pemerintahan Desa

BAB IV : PELAKSANAAN TUGAS LAIN


A. Pelaksanaan musyawarah desa 7
B. Pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan 9
desa
C. Pelaksanaan kerjasama antar desa 11
D. Pemilihan kepala desa 13

BAB V : PELAKSANAAN PENGAWASAN KINERJA KEPALA DESA


A. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan desa 15
B. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa 15
C. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan 16
D. Bidang Pemberdayaan Masyarakat

BAB VI : PELAKSANAAN EVALUASI LAPORAN KETERANGAN


PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
A. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan desa
B. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
C. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
D. Bidang Pemberdayaan Masyarakat

BAB VII : PENUTUP


A. Kesimpulan laporan
B. Penyampaian ucapan terima kasih
C. Saran dan permohonan petunjuk serta arahan lebih lanjut

Lampiran
1. Peta Desa
2. Data Pemerintah Desa
3. Data Badan Permusyawaratan Desa
BABA I
PENDAHULUAN

A. Kinerja

1. Pengertian

Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kinerja juga dapat digambarkan
sebagai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi, visi perusahaan yang tertuang dalam perumusan strategi
planning suatu perusahaan. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang
merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian
dalam proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting
dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.

Dengan demikian bahwa kinerja maupun prestasi kerja merupakan cerminan


hasil yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang. Kinerja perorangan
(individual performance) dengan kinerja lembaga (institutional performance)
atau kinerja perusahaan (corporate performance) terdapat hubungan yang
erat. Dengan kata lain apabila kinerja karyawan (individual performance) baik
maka kemungkinan besar kinerja perusahaan (corporate performance) juga
baik.

2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi

Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja, yaitu:


a) Kemampuan mereka,
b) Motivasi,
c) Dukungan yang diterima,
d) Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan
e) Hubungan mereka dengan organisasi.

3. Indikator

Prestasi atau kinerja indikator yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu
sebagai berikut :
a) Produktivitas, bahwa produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi,
tetapi juga mengukur efektivitas pelayanan. Dan pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output.
b) Kualitas layanan, maksudnya bahwa kualitas dari pelayanan yang
diberikan sangat penting untuk dipertahankan.
c) Responsivitas, maksudnya bahwa birokrasi harus memiliki kemampuan
untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas
pelayanan serta mengembangkan program-program pelayanan publik
sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
d) Responsibilitas, maksudnya bahwa pelaksanaan kegiatan harus dilakukan
sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar dan kebijakan
birokrasi baik yang eksplisit maupun yang implisit.
e) Akuntabilitas, maksudnya bahwa sebarapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi tunduk kepada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat,
dimana para pejabat politik tersebut dengan sendirinya akan selalu
memprioritaskan kepentingan rakyat.

4. Kriteria Penilaian

Untuk menetapkan tingkat kinerja, dibutuhkan penilaian kinerja. Penilaian


kinerja yang adil membutuhkan standar. Patokan yang dapat digunakan
sebagai perbandingan terhadap kinerja. Setiap indikator kinerja diukur
berdasarkan kriteria standar tertentu. Dalam mengukur kinerja, terdapat kriteria
atau ukuran. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
a) Kualitas ( Quality ) merupakan tingkatan di mana proses atau hasil dari
penyelesaian suatu kegiatan mendekati sempurna. Standar kualitas dapat
diekspresikan sebagai tingkat kesalahan seperti jumlah atau persentase
kesalahan yang diperbolehkan per unit hasil kerja. Contoh:
b) Kuantitas ( Quantity ) merupakan produksi yang dihasilkan dapat
ditunjukkan dalam satuan mata uang, jumlah unit, atau jumlah siklus
kegiatanyang diselesaikan. Ukuran kuantitatif merupakan ukuran paling
mudah untuk disusun dan diukurnya, yaitu hanya dengan menghitung
seberapa banyak unit keluaran kinerja harus dicapai dalam kurun waktu
tertentu. Contoh:
c) Ketepatan waktu ( Timeliness ) merupakan di mana kegiatan tersebut
dapat diselesaikan, atau suatu hasil produksi dapat dicapai, pada
permulaan waktu yang ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil
produk yang lain dan memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-
kegiatan lain. Kriteria ini menjawab pertanyaan, seperti kapan, berapa
cepat, atau dalam periode apa.
d) Efektivitas biaya ( Cost effectiveness ) merupakan tingkatan di mana
sumber daya organisasi, seperti manusia, keuangan, teknologi, bahan
baku dapat dimaksimalkan dalam arti untuk memperoleh keuntungan yang
paling tinggi atau mengurangi kerugian yang timbul dari setiap unit atau
contoh penggunaan dari suatu sumber daya yang ada. Contoh :
e) Hubungan antar perseorangan ( interpersonal impact ) merupakan
tingkatan di mana seorang karyawan mampu untuk mengembangkan
perasaan saling menghargai, niat baik dan kerjasama antara karyawan
yang satu dengan karyawan yang lain dan juga pada bawahan. Contoh :

5. Manfaat

Manfaat evaluasi kinerja bagi semua pihak adalah agar mereka mengetahui:
a) Bagi Institusi yang dinilai:
1) Meningkatkan motivasi.
2) Meningkatkan kepuasan hidup.
3) Adanya kejelasan standard hasil yang diterapkan mereka.
4) Umpan balik dari kinerja lalu yang kurang akurat dan konstruktif.
5) Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar.
6) Kesempatan untuk mendiskusikan cita-cita dan bimbingan apa pun
dorongan atau pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi cita-cita.
7) Meningkatkan hubungan yang harmonis dan aktif dengan atasan.

b) Bagi Institusi penilai:


1) Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecenderungan
kinerja Pemerintah untuk perbaikan manajeman selanjutnya.
2) Kesempatan untuk menjelaskan tujuan dan prioritas penilai dengan
memberikan pandangan yang lebih baik terhadap bagaimana mereka
dapat memberikan kontribusi yang lebih besar kepada Masyarakat.
3) Sebagai media untuk menigkatkan interpersonal relationship atau
hubungan antara pribadi antara Pemerintah dan masyarakat.
4) Dapat sebagai sarana menimgkatkan motivasi Pemerintah dengan
lebih memusatkan perhatian kepada Kepentingan masyarakat.
5) Bisa mengidentifikasikan kesempatan untuk rotasi atau perubahan
tugas personal.

B. Tujuan penyusunan laporan

Penyusunan Laporan Evaluasi Badan Permusyawaratan Desa atas Kinerja


Pemerintahan Desa Akhir Tahun Anggaran ini mempunyai tujuan sebagai
berikut:

1. Agar desa memiliki dokumen LEK BPD akhir tahun anggaran yang
berkekuatan hukum tetap.
2. Sebagai dasar pembanding evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan desa pada tahun berikutnya.
3. Untuk tolok ukur pencapaian pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan
desa yang bisa dipertanggungjawaban kepada Bupati setiap akhir tahun.

C. Dasar Hukum laporan

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan


Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539. Sebagaimana telah di ubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5717. Sebagaimana telah di ubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6321.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang


bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 168; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5558; sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; Lembaran Negara
Rebpublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88;. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5694; sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; Lembaran Negara
Rebpublik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57;. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5864;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Pembangunan Desa, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2094;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Teknis Peraturan Di Desa, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2091;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 Tentang Susunan
Organisasi Dan Tata kerja Pemerintah Desa, Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 6;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Pengelolaan
Aset Desa, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 53;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kewenangan
Desa, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Laporan
Kepala Desa, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1099;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2016 Tentang Administrasi
Pemerintahan Desa, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1100;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 89;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Standart
Pelayanan Minimal Desa, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 156;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 96 Tahun 2017 Tentang Tata Cara
Kerjasama Desa Di Bidang Pemerintahan Desa, Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1444;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018 Tentang Lembaga
Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa, Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 569;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2017 Tentang
Penyelenggaraan Peningkatan Kapasitas Anggota Satuan Perlindungan
Masyarakat , Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 934;
16. Peraturan Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan Dan
Pengelolaan, Dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa, Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 161;
17. Peraturan Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa, Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158;
18. Peraturan Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib Dan
Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa, Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159;
19. Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Standart Pelayanan
Informasi Publik Desa; Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
1899;
20. Peraturan Daerah Kabupaten ............ Nomor ... Tahun .... tentang Desa;
Lembaran Daerah Kabupaten ............ Tahun .... Nomor ...; Tambahan Berita
Daerah Kabupaten ............ Tahun ..... Nomor .....; Sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Nomor .... Tahun ...... Tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten ............ Nomor .... Tahun ..... tentang Desa;
Lembaran Daerah Kabupaten ............ Tahun ..... Nomor ....; Tambahan Berita
Daerah Kabupaten ............ Nomor ......;

21. Peraturan Daerah Kabupaten ............ Nomor ... Tahun ..... Tentang
Tanggungjawab Sosial Perusahaan; Lembaran Daerah Kabupaten ............
Tahun .......Nomor ...;

22. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ..... Tentang Tata Cara Pengadaan
Barang/Jasa Di Desa; Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ....... Nomor
.....

23. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ...... Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa. Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun .....
Nomor .....;

24. Peraturan Bupati ............ Nomor ..... Tahun .... Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pembangunan Desa. Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun
.....Nomor ....;

25. Peraturan Bupati ............ Nomor ..... Tahun .... Tentang Pedoman Teknis
Pembentukan Peraturan Desa; Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ....
Nomor ....;

26. Peraturan Bupati ............ Nomor ....Tahun ..... Tentang Pedoman Teknis
Pengalokasian Dan Pembagian Alokasi Dana Desa (ADD) Di
Kabupaten ............; Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ..... Nomor ....

27. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun .... Tentang Penghasilan Tetap
Tunjangan Dan Penerimaan Lain Yang Sah Bagi Kepala Desa dan Perangkat
Desa Di kabupaten ............; Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ....
Nomor .... Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati ............
Nomor ... Tahun .... Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati ............ Nomor
.... Tahun ..... tentang Penghasilan Tetap Tunjangan Dan Penerimaan Lain
Yang Sah Bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa Di kabupaten ............;
Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ..... Nomor ....;

28. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun .... Tentang Pedoman Pemberian
Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah; Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ..... Nomor ....;

29. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ..... Tentang Pedoman Penyusunan
Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa; Berita Daerah
Kabupaten ............ Tahun ...... Nomor ....;

30. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ...... Tentang Pedoman Pemberian
Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah; Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ...... Nomor ....;

31. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ....... Tentang Pendirian
Kepengurusan Dan Pengelolaan Serta Pembubaran Badan Usaha Milik Desa;
Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ...... Nomor ....;

32. Peraturan Bupati ............ Nomor ... Tahun ..... Tentang Administrasi
Pemerintahan Desa; Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ....... Nomor ....;

33. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ...... Tentang Laporan Kepala
Desa; Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ..... Nomor ....;

34. Peraturan Bupati ............ Nomor ..... Tahun ...... Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten ............ Nomor ... Tahun ......
Tentang Tanggungjawab Sosial Perusahaan; Berita Daerah
Kabupaten ............ Tahun ..... Nomor ....;

35. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ...... Tentang Tata Cara
Pengelolaan dan Penyaluran Dana Bagi Hasil Pajak Daerah Dan Restribusi
Daerah Kepada Desa Tahun Anggaran ......; Berita Daerah Kabupaten ............
Tahun ....... Nomor ...;

36. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ..... Tentang Daftar Kewenangan
Desa Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ...... Nomor ....;

37. Peraturan Bupati ............ Nomor ..... Tahun ...... Tentang Badan
Permusyawaratan Desa; Berita Daerah Kabupaten ............ Tahun ...... Nomor
....;

38. Peraturan Bupati ............ Nomor ..... Tahun ..... Tentang Tata Naskah Dinas Di
Lingkungan Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa; Berita
Daerah Kabupaten ............ Tahun ..... Nomor ....;

39. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ..... Tentang Pedoman Bantuan
Keuangan Pengisian Anggota Badan Permusyawaratan Desa; Berita Daerah
Kabupaten ............ Tahun ...... Nomor ....;
40. Peraturan Bupati ............ Nomor .... Tahun ....... Tentang Tata Cata
Pembagian dan Penetapan Dana Desa Tahun Anggaran ........ Berita Daerah
Kabupaten ............ Tahun ....... Nomor ....;

41. Peraturan Desa Nomor ... tahun ...... Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa Tahun .... - .....; Lembaran Desa ............ Tahun ....... Nomor
.....;

42. Peraturan Desa ............ Nomor ... Tahun ..... Tentang Rencana Kerja
Pemerintah Desa Tahun ......; Lembaran Desa ............ Tahun ...... Nomor .....;

43. Peraturan Desa Nomor ... Tahun ....... tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa Tahun ...... Desa ............ Kecamatan ............
Kabupaten ............; Lembaran Desa ............ Tahun ...... Nomor ....;

44. Peraturan Kepala Desa Nomor .... Tahun ...... tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa Tahun ....... Desa ............ Kecamatan ............
Kabupaten ............; Berita Desa ............ Tahun ...... Nomor .....
BAB II
PELAKSANAAN TUGAS BPD

A. Pengelolaan aspirasi masyarakat desa

BPD dalam pemerintahan desa berkedudukan sebagai lembaga legislatif, yaitu


sebagai badan untuk tempat berdiskusi bagi para wakil masyarakat desa. Dalam
proses berdiskusinya itu, para anggota BPD berkedudukan sebagai wakil dari
kelompok masyarakat yang memilihnya. Dengan demikian, BPD berada dalam
posisi/kedudukan di pihak masyarakat, bukan di pihak lembaga eksekutif desa,
yaitu bukan sebagai pelaksana pemerintahan desa sebagaimana kedudukan
kepala desa beserta perangkatnya.

Berdasarkan kedudukannya itu, BPD pada dasarnya memiliki tugas-tugas pokok


untuk:
1. Merumuskan peraturan-peraturan (legislating function) yang dibutuhkan oleh
Desa, yang nantinya disahkan oleh Surat Keputusan Kepala Desa;
2. Bersama-sama Kepala Desa membuat Anggaran Penerimaan dan
Pengeluaran Keuangan Desa (budgetting function);
3. Mengawasi eksekutif desa (Kepala Desa beserta Perangkatnya) dalam
pelaksanaan pemerintahan sehari-hari (controlling function).

Dalam melakukan tugas pokok yang pertama dan kedua, yaitu fungsi
perumusan peraturan dan fungsi penganggaran, BPD berkewajiban untuk:
1. menggali (mencari sendiri secara proaktif aspirasi masyarakat ke lapangan);
2. menampung (menerima aspirasi masyarakat yang datang ke kantor);
3. mempelajari (menguasai segala peraturan perundang-undangan yang
berlaku yang berkaitan dengan program pembangunan/pemerintahan di
desa;
4. mendiskusikan (membicarakan ketiga hal itu secara bersama-sama diluar
musyawarah-resmi BPD);
5. merancang (merencanakan secara matang hal-hal pokok (secara berurutan
berdasarkan skala prioritas) yang akan diputuskan dalam musyawarah
BPD);
6. merumuskan (memutuskan rumusan-rumusan peraturan desa, program
7. pembangunan desa, anggaran penerimaan dan pengeluaran keuangan desa,
dan yang lainnya untuk disahkan oleh Kepala Desa).

Aspirasi masyarakat desa, dengan demikian, dapat dirumuskan dalam


bentuk:
1. Peraturan-peraturan Desa yang sifatnya mengatur, membatasi, melarang,
dan memberi sanksi atas pelanggaran aturan yang dilarang demi
terwujudnya keamanan, ketertiban, dan kesejahteraan masyarakat desa;
2. Program-program pembangunan desa untuk jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek;
3. Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Desa;
4. Program-program/perjanjian-perjanjian kerjasama pembangunan antara
pihak Desa dan pihak-pihak lain, baik dengan yang berasal dari dalam
maupun dari luar desanya;
5. Prosedur pelaksanaan fungsi pengawasan terhadap Kepala Desa;
6. Program-program pembangunan desa yang diusulkan untuk
disubsidi/dibiayai oleh Pemerintah tingkat atasnya;

Data Pengelolaan Aspirasi Masyarakat Tahun Anggaran ...

N TINDAK
BIDANG ASPIRASI KETERANGAN
O LANJUT
01 02 03 04 05
1.
Penyelenggarakan
1 2.
Pemerintahan
3.
1.
Pelaksanaan
2 2.
Pembangunan
3.
1.
Pembinaan
3 2.
Kemasyarakatan
3.
1.
Pemberdayaan
4 2.
Masyarakat
3.

B. Penyusunan dan atau pembahasan peraturan desa

Menurut Undang-Undang Nomer 6 Tahun 2014, musyawarah desa merupakan


forum permusyawaratan yang di ikuti oleh Badan Permusyawaratan Desa
(BPD), pemerintah desa, dan unsur masyarakat desa untuk memusawarahkan
hal hal yang bersifat strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan di desa.
Adapun hal-hal yang di musyawarahkan antara lain:
1. Penataan desa
2. Perencanaan desa
3. Kerjasama desa
4. Rencana investasi yang masuk ke desa
5. Pembentukan Bumdes
6. Penambahan dan pelepasan aset desa, dan
7. Kejadian luar biasa.

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi


Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib Dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa Pasal 2 (dua), menjelaskan bahwa
musyawarah desa minimial dilakukan 1 kali dalam satu tahun atau sesuai
dengan kebutuhan. Selanjutnya dalam Pasal 3 (tiga) di jelaskan bahwa
Musyawarah Desa diselenggarakan secara partisipatif, demokratis,
transparan dan akuntabel dengan berdasarkan kepada hak dan kewajiban
masyarakat. Pasal 3 (tiga) juga menjelaskan hak dan kewajiban masyarakat.

Hak masyarakat dalam penyelenggaraan Musyawarah Desa meliputi:


1. Mendapatkan informasi secara lengkap dan benar perihal hal-hal bersifat
strategis yang akan dibahas dalam Musyawarah Desa
2. Mengawasi kegiatan penyelenggaraan Musyawarah Desa maupun
tindaklanjut hasil keputusan Musyawarah Desa
3. Mendapatkan perlakuan sama dan adil bagi unsur masyarakat yang
hadir sebagai peserta Musyawarah Desa;
4. Mendapatkan kesempatan secara sama dan adil dalam menyampaikan
aspirasi, saran, dan pendapat lisan atau tertulis secara bertanggung jawab
perihal hal-hal yang bersifat strategis selama berlangsungnya Musyawarah
Desa.
5. Menerima pengayoman dan perlindungan dari gangguan, ancaman dan
tekanan selama berlangsungnya Musyawarah Desa.

Sementara itu kewajiban masyarakat desa dalam musyawarah desa meliputi:


1. Mendorong gerakan swadaya gotong royong dalam penyusunan
kebijakan publik melalui Musyawarah Desa
2. Mempersiapkan diri untuk berdaya dalam menyampaikan aspirasi,
pandangan dan kepentingan berkaitan hal-hal yang bersifat strategi;
3. Mendorong terciptanya kegiatan penyelenggaraan Musyawarah
Desasecara partisipatif, demokratis, transparan dan akuntabel
4. Mendorong terciptanya situasi yang aman, nyaman, dan tenteram selama
proses berlangsungnya Musyawarah Desa
5. Melaksanakan nilai-nilai permusyawaratan, permufakatan proses
kekeluargaan, dan kegotong-royongan dalam pengambilan keputusan
perihal kebijakan publik.

Data Penyusunan dan Pembahasan Perdes Tahun Anggaran ...

JUDUL ISI SINGKAT DISEPAKATI


N
BIDANG PERATURAN PERATURAN DITETAPKAN
O
DESA DESA DIUNDANGKAN
01 02 03 04 05
1.
Penyelenggarakan
1 2.
Pemerintahan
3.
1.
Pelaksanaan
2 2.
Pembangunan
3.
1.
Pembinaan
3 2.
Kemasyarakatan
3.
1.
Pemberdayaan
4 2.
Masyarakat
3.
BAB III
PENCIPTAAN KEADAAN KONDUSIF
DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

A. Jaring aspirasi masyarakat

Badan Permusywaratan Desa (BPD) merupakan suatu lembaga atau organisasi


yang ada di desa yang berkedudukan sebagai wakil masyarakat desa dalam
pemerintahan desa dan/atau lembaga legislatif yang ada di Desa, salah satu
fungsi yang di sebutkan dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 adalah
menampung dan menerapkan aspirasi masyarakat. Dalam Negara yang
menganut sistem demokrasi, kedaulatan tertinggi ada pada rakyat, aspirasi
masyarakat merupakan tolak ukur atau akar dari penerapan pemerintahan yang
demokratis, dengan kata lain dalam Negara yang menganut sistem demokrasi
aspirasi masyarakat merupakan awal segala kebijakan yang di buat oleh
pemerintah.

Banyak metode atau cara-cara untuk mengefektifkan penampungan aspirasi.


tentunya harus menyesuaikan dengan letak geografis, kearipan lokal yang ada di
suatu desa. Berdasarkan alasan tersebut, metode yang efektif diterapkan BPD
untuk mendukung kinerjanya dalam menampung aspirasi masyarakat desa
antara lain:

1. Menyelenggarakan Musyawarah Desa (MUSDES)


2. Memanfaatkan Kemajuan Teknologi Informasi dan/atau Social Network
3. Menyediakan Rumah Aspirasi
4. Berinteraksi Secara Langsung Dengan Masyarakat Desa.
5. Melaksanakan Diskusi

Data Kegiatan Jaring Aspirasi Masyarakat Tahun Anggaran ...

WILAYAH
N ASPIRASI
DUSUN TINDAK LANJUT KETERANGAN
O YANG MASUK
RW
01 02 03 04 05
1.
1 2.
3.
1.
2 2.
3.
1.
3 2.
3.
1.
4 2.
3.
B. Koordinasi dengan Pemerintahan Desa

Koordinasi BPD dengan Kepala Desa dalam rangka mengarahkan


pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencangkup
seluruh sistem sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan,
pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya. Pembangunan sebagai
transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses
perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan
masyarakat.

Pada hakikatnya Koordinasi BPD dengan Kepala Desa dalam mengarahkan


perencanaan pembangunan perdesaan adalah suatu upaya untuk
mengentaskan kemiskinan dan keterbelakangan. Pembangunan pedesaan
merupakan proses pengembangan kemandirian. Pembangunan kemandirian
akan dapat meningkatkan pendapatan dan peningkatan pendapatan akan dapat
menciptakan kesejahtraan keluarga dan masyarakat dan mewujudkan cita-cita
bangsa menjadi masyarakat yang adil dan makmur dengan pembangunan yang
merata yang dirasakan oleh segenap masyarakat.

1. Koordinasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan Kepala Desa


adalah untuk Menyatukan Tindakan dalam Menyelesaikan Rencana
Pembangunan:

2. Koordinasi Kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa


(BPD) Mewujudkan atau Menciptakan Disiplin Secara Intern maupun
Ekstern

Data Koordinasi BPD Dengan Kepala Desa Tahun Anggaran ...

N MASALAH YANG KESEPAKATAN


BIDANG KET
O DIKOORDINASIKAN TINDAK LANJUT
01 02 03 04 05
1.
Penyelenggarakan
1 2.
Pemerintahan
3.
1.
Pelaksanaan
2 2.
Pembangunan
3.
1.
Pembinaan
3 2.
Kemasyarakatan
3.
1.
Pemberdayaan
4 2.
Masyarakat
3.
BAB IV
PELAKSANAAN TUGAS LAIN

A. Pelaksanaan musyawarah desa

Di dalam pasal 54 UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa disebutkan, Musdes


adalah mekanisme demokratis dalam pelembagaan demokrasi desa. Musdes
menjadi forumtertinggi yang melibatkan berbagai komponen di desa.
Musyawarah Desa atauyang disebut dengan nama lain adalah musyawarah
antara Badan Permusyawaratan Desa (BPD), PemerintahDesa (Pemdes), dan
unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal-hal
yang bersifat strategis. Yang dimaksud dengan hal-hal yang strategis di desa
diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Penataan Desa
3. Perencanaan Desa
4. Kerjasama Desa
4. Rencana Investasi yang Masuk ke Desa
5. Pembentukan BUM Desa
6. Penambahan dan Pelepasan Aset Desa
7. Kejadian Luar Biasa

Data Pelaksanaan Musyawarah Desa Tahun Anggaran ...

N TOPIK SEPAKAT
BIDANG KET
O MUSYAWARAH TINDAK LANJUT
01 02 03 04 05
1.
Penyelenggarakan
1 2.
Pemerintahan
3.
1.
Pelaksanaan
2 2.
Pembangunan
3.
1.
Pembinaan
3 2.
Kemasyarakatan
3.
1.
Pemberdayaan
4 2.
Masyarakat
3.

B. Pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan desa

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa adalah forum


musyawarah tahunan para pemangku kepentingan (stakeholders) Desa untuk
menyepakati Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) tahun anggaran
yang direncanakan. Musrenbang desa dilakukan setiap bulan Januari dengan
mengacu kepada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJM Desa). Setiap desa diamanatkan untuk menyusun dokumen rencana
6 tahunan yaitu RPJM Desa dan dokumen rencana tahunan yaitu RKP Desa.
Rencana pembangunan tersebut tidak dapat dijalankan tanpa anggaran atau
sumber pembiayaannya. Di tingkat desa disusun dokumen anggaran yang
disebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa).

1. Tujuan dan KeluaranTujuan Musrenbang desa yaitu:


a. Menyepakati prioritas kebutuhan/masalah dan kegiatan desa yang
akan menjadi bahan penyusunan PerencanaanKerja Pembangunan
Desa dengan pemilahan sebagai berikut:
b. Menyepakati Tim Delegasi desa yang akan memaparkan persoalan
daerah yang ada di desanya pada forum Musrenbang
kecamatan untuk penyusunan program pemerintah daerah/SKPD tahun
berikutnya.

2. KeluaranMusrenbangdesa adalah:
a. Daftar prioritas kegiatan untuk menyusun Rencana Kerja
Pembangunan Desa untuk tahun anggaran yang
direncanakanselanjutnyaditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa;
b. Daftar prioritas masalah daerah yang ada di desa untuk
disampaikan di Musrenbang kecamatanyang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa;
c. Daftar nama Tim Delegasi desa yang akan mengikuti
Musrenbang kecamatan (3 orang atau 5 orang; bila 3 orang, minimal 1
orang perempuan; bila 5 orang minimal 2 orang perempuan);
d. Berita Acara Musrenbang desa.

3. Pelaksanaan Musrenbang Desa dibagi kedalam 3 (tiga) tahapan, yakni


Pra Musrenbang, Musrenbang, dan Pasca Musrenbang. Sebagaimana
dijelaskan sebagai berikut:

a. Tahapan Pra-Musrenbang Desa


1) Pengorganisasian Musrenbang, terdiri atas kegiatan-kegiatan:
a) Pembentukan Tim Penyelenggara Musrenbang (TPM);
b) Pembentukan Tim Pemandu Musrenbang desa oleh TPM (2-3
orang);
c) Persiapan teknis pelaksanaan Musrenbang desa yaitu:
1- Penyusunan jadwal dan agenda Musrenbang desa;
2- Pengumuman kegiatan Musrenbang desa dan
penyebaran undangan kepada peserta dan narasumber
(minimal 7 hari sebelum Hari-H);
3- Membuka pendaftaran dan atau mengundang calon
peserta Musrenbang Desa;
4- Menyiapkan peralatan dan bahan/materi serta notulen
untuk Musrenbang Desa;
5- Mengkoordinir persiapan logistik (tempat, konsumsi, alat,
dan bahan).
2) Pengkajian desa secara partisipatif, terdiri atas kegiatan-kegiatan:
a) Kajian kondisi, permasalahan, dan potensi desa (per
dusun/RW dan/atau per sektor/isu pembangunan) bersama
warga masyarakat;
b) Penyusunan data/informasi desa dari hasil kajian oleh tim
pemandu.
2) Penyusunan draf Rancangan Awal RKP Desa, terdiri atas
kegiatan-kegiatan:
a) Kaji ulang (review) dokumen RPJM Desa dan hasil-hasil
kajian desa oleh TPM dan Tim Pemandu;
b) Kajian dokumen/data/informasi kebijakan program dan
anggaran daerah oleh TPM dan Tim Pemandu;
c) Penyusunan draf Rancangan Awal RKP Desa dengan
mengacu pada kajian tadi oleh TPM dan Tim Pemandu.

b. TahapanPelaksanaan Musrenbang Desa

Setelah dilaksanakannya tahapan pelaksanaan Pra-Musrenbang


Desa, maka sesuai dengan jadual kegiatan yang telah disepakati,
dilakukan Musrenbang Desa dengan susunan kegiatan sebagai berikut:
1) Pendaftaran peserta.
2) Pembukaan. Acara dipandu oleh pembawa acara dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Kata pembuka dan penyampaian agenda Musrenbang desa;
b) Laporan dari ketua panitia Musrenbang (Ketua TPM);
c) Sambutan dari kepala desa sekaligus pembukaan secara resmi;
d) Doa bersama.
3) Pemaparan dan diskusi dengan narasumber (diskusi panel)
sebagai masukan untuk musyawarah:
a) Pemaparan oleh wakil masyarakat mengenai gambaran
persoalan desa menurut hasil kajian, yang dibagi
sesuai dengan urusan/bidang pembangunan desa;
b) Pemaparan Camat atas prioritas kegiatan
pembangunan di kecamatan yang bersangkutan serta hasil
evaluasi pembangunan tahun sebelumnya, dengan memuat
jumlah usulan yang dihasilkan pada forum sejenis di tahun
sebelumnya;
c) Pemaparan pihak perwakilan UPTD/SKPD
(pendidikan, pertanian/balaipenyuluhan, bina marga, dsb)
wilayah kecamatan mengenai kebijakan dan prioritas
program daerah di wilayah kecamatan;
d) Pemaparan kepala desa mengenai:
1- hasil evaluasi RKP Desa yang sudah berjalan;
2- kerangka prioritas program menurut RPJM Desa;
3- Informasi perkiraan ADD dan sumber anggaran lain untuk
tahun yang sedang direncanakan;
e) Pemaparan masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat desa
oleh beberapa perwakilan dari masyarakat, misalnya: ketua
kelompok tani, komite sekolah, kepala dusun, dan lain-lain;
f) Pemisahan kegiatan berdasarkan:
1- kegiatan yang akan diselesaikan sendiri di tingkat desa
(APBD-Desa), dan
2- kegiatan yang menjadi tanggung jawab Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang akan dibahas dalam Musrenbang
Tahunan Kecamatan;
g) Tanggapan/diskusi bersama warga masyarakat/peserta
berupa perumusan para peserta tentang prioras untuk
menyeleksi usulan kegiatan sebagai cara mengatasi masalah;
h) Penetapan prioritas kegiatan pembangunan tahun yang akan
datang sesuai dengan potensi serta permasalahan di desa

Data Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa Tahun Anggaran ...

BESAR DAN
N PROGRAM YANG
BIDANG SUMBER KET
O DISEPAKATI
ANGGARAN
01 02 03 04 05
1.
Penyelenggarakan
1 2.
Pemerintahan
3.
1.
Pelaksanaan
2 2.
Pembangunan
3.
1.
Pembinaan
3 2.
Kemasyarakatan
3.
1.
Pemberdayaan
4 2.
Masyarakat
3.

C. Pelaksanaan kerjasama antar desa

Kerja sama pada intinya menunjukkan adanya kesepakatan antara dua orang
atau lebih yang saling menguntungkan. Kerja sama merupakan aktivitas bersama
dua orang atau lebih yang dilakukan secara terpadu yang diarahkan kepada
suatu target atau tujuan tertentu. Dari pengertian kerjasama tersebut, maka ada
beberapa aspek yang terkandung dalam kerja sama, yaitu:
1. Dua orang/lembaga/desa atau lebih, artinya kerja sama akan ada kalau ada
minimal dua pihak yang melakukan kesepakatan. Oleh karena itu, sukses
tidaknya kerjasama tersebut ditentukan oleh peran dari kedua pihak atau lebih
yang bekerja sama tersebut.
2. Aktivitas, menunjukkan bahwa kerja sama tersebut terjadi karena adanya
aktivitas yang dikehendaki bersama, sebagai alat untuk mencapai tujuan dan
ini membutuhkan strategi (bisnis/usaha).
3. Tujuan/target, merupakan aspek yang menjadi sasaran dari kerjasama usaha
tersebut, biasanya adalah keuntungan baik secara finansial maupun non
finansial yang dirasakan atau diterima oleh kedua pihak.
4. Jangka waktu tertentu, menunjukkan bahwa kerja sama tersebut dibatasi oleh
waktu, artinya ada kesepakatan kedua pihak kapan kerjasama itu berakhir.
Dalam hal ini, tentu saja setelah tujuan atau target yang dikehendaki telah
tercapai.
Data Pelaksanaan Kerjasama Antar Desa Tahun Anggaran ...

BESAR DAN
ISI SINGKAT
N SUMBER
BIDANG PROGRAM KET
O ANGGARAN SERTA
KERJASAMA
PELAKSANANYA
01 02 03 04 05
1.
Penyelenggarakan
1 2.
Pemerintahan
3.
1.
Pelaksanaan
2 2.
Pembangunan
3.
1.
Pembinaan
3 2.
Kemasyarakatan
3.
1.
Pemberdayaan
4 2.
Masyarakat
3.

D. Pemilihan kepala desa

Pemilihan kepala desa bertujuan untuk memilih calon kepala desa yang bersaing
dalam pemilihan kepala desa untuk dapat memimpin desa. Sebagaimana desa
memiliki wewenang yang sesuai dengan Undang-Undang noor 6 tahun 2014,
yaitu, Subsidairitas dan Rekognisi, yang dapat diimpleentasikan:
1. Kepala desa dipilih langsung oleh penduduk desa dari calon yang memenuhi
syarat.
2. Pemilihan kepala desa bersifat angsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Dalam rangka pemilihan Kepala Desa yang dimaksud dengan asas langsung,
umum, bebas dan rahasia adalah sebagai berikut:
1. Asas Langsung berarti pemilih mempunyai hak suara langsung memberikan
suaranya menurut hati nuraninya tanpa perantara dan tanpa tingkatan.
2. Asas Umum berarti pada dasarnya semua penduduk desa WNI yang
memenuhi persyaratan sekurang-kurangnya telah berusia 17 tahun ataupun
telah/pernah kawin berhak memilih dalam pemilihan Kepala Desa. Jadi,
pemilihan bersifat umum berarti pemilihan yang berlaku menyeluruh bagi
semua penduduk desa warga Negara Indonesia menurut persyaratan tertentu
tersebut di atas.
3. Asas Bebas berarti pemilih dalam menggunakan haknya dijamin
keamanannya untuk menetapkan pilihannya sendiri tanpa adanya pengaruh
tekanan dari siapapun dan dengan apapun.
4. Asas Rahasia berarti pemilih dijamin oleh peraturan perundang-undangan
bahwa suara yang diberikan dalam pemilihan tidak akan diketahui oleh
siapapun dan dengan jalan apapun.
5. Asas jujur artinya bahwa pemilihan kepala desa yang baik dan berdasarkan
demokrasi adalah dengan dilaksanakan sesuai dengan aturan yang telah
ditentukan. hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa pemilih dalam
pemilu benar-benar menggunakan hak suaranya dalam memilih pemimpin.
Karena satu suara sangat menentukan hasil pilkades. Tanpa adanya asas
“jujur” dalam pilkades, pesta demokrasi yang partisipatif tidak akan berjalan
dengan baik.
6. Asas adil adalah perlakuan yang sama terhadap calon kades dan pemilih.
Asas yang adil harus dilaksanakan sebaik-baiknya supaya tidak ada
pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap calon dan atau kelompok
tertentu. Asas yang adil ini tidak hanya untuk calon kades dan pemilih, namun
juga untuk panitia pilkades.

Kampanye dilaksanakan secara dialogis melalui rapat umum dan selebaran oleh
calon yang bersangkutan. Pada saat kampanye dilarang:
1. menjelekkan maupun menghina calon lain;
2. materi kampanye dilarang mengandung unsur SARA;
3. menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan;
4. merusak atau menghilangkan alat peraga kampanye pasangan lain;
5. mengganggu keamanan, ketentraman, dan ketertiban umum;
6. menghasut, menganjurkan atau menggunakan kekerasan pada simpatisan
atau calon lain.

Data Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Tahun Anggaran ...

TANGGAL
N PEROLEHAN
NAMA CALON PEMILIHAN KET
O SUARA
PELANTIKAN
01 02 03 04 05

5
BAB V
PELAKSANAAN PENGAWASAN KINERJA KEPALA DESA

Dalam pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Badan Permusyawaratan


Desa bersama masyarakat terhadap Kinerja Kepala Desa, dapat dilaporakan dengan
indikator yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu sebagai berikut :

1. Produktivitas
2. Kualitas layanan
3. Responsivitas,
4. Responsibilitas
5. Akuntabilitas,

Dengan Rangking hasil pengawasan sebagi berikut:


a. Baik
b. Sedang
c. Buruk

A. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan desa

NO Sub Bidang Kegiatan Hasil Pengawasan

1 2 3 4
1 2 3 4 5
a. Peraturan Desa
Peraturan b. Peraturan Bersama Kepala
1 Perundang- Desa
undangan. c. Peraturan Kepala Desa
d. Keputusan Kepala Desa
a. Jumlah Penduduk:
2 Kependudukan.
b. Komposisi Penduduk
a. Status Tanah Desa
3 Pertanahan. b. Peruntukan
c. Tanah yang Belum Dikelola
a. Aparatur Pemerintah Desa
b. Badan Permusyawaratan
Manajemen Desa
4
Pemerintahan. c. Musyawarah Desa
d. Musrengbangdes
e. Musyawarah BPD
Ketentraman dan a. Pembinaan Linmas
5
Ketertiban. b. Ketentraman dan Ketertiban:
a. Keberadaan Lembaga
Pembinaan Kemasyarakatan:
lembagaan b. Partisipasi Lembaga
6
Kemasyarakatan kemasyarakatan
. c. Keberadaan Lembaga Adat
d. Partisipasi Lembaga Adat

B. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa


NO Sub Bidang Kegiatan Hasil Pengawasan
.
1 2 3 4
1 2 3 4 5
a. Jalan Desa
Sarana dan b. Jembatan
1
Prasarana c. Kantor Kepala Desa
d. Pasar Desa
Pembangunan a. Tempat Pendidikan Umum
2
Pendidikan b. Tempat Pendidikan Khusus
a. Posyandu
Pembangunan b. Puskesmas
3
Kesehatan c. Klinik
d. Apotik
a. Sarana Olahraga:
Pembangunan b. Sarana
4 Sosial Budaya Keseninan/Kebudayaan:
dan Keagamaan c. Sarana Sosial:
d. Sarana Komunikasi
a. Industri Besar
Pembangunan
Lingkungan b. Industri Sedang
5 c. Industri Rumah Tangga
Hidup dan
Pemukiman d. Rumah dan warung Makan
e. Saluran Irigasi

C. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

NO Sub Bidang Kegiatan Hasil Pengawasan


.
1 2 3 4
1 2 3 4 5
a. Sosialisasi Kebijakan
Pemerintah tentang Desa:
Sosialisasi
b. Sosialisasi Kebijakan
1 Produk Hukum
Pemerintah Daerah
Desa
c. Sosialisasi Kebijakan
Pemerintah Desa
a. Sosialisasi Pelaksanaan Hak
dan Kewajiban Masyarakat
b. Penyampaian Aspirasi
masyarakat kepada
Pemerintah Desa
Pelaksanaan c. Masyarakat memperoleh
Hak dan informasi dan pelayanan
2
Kewajiban yang adil
Masyarakat d. Masyarakat mendapatkan
perlindungan dari gangguan
ketentraman dan ketertiban
e. Masyarakat berpartisipasi
dalam berbagai kegiatan di
Desa
3 Sosial Budaya a. Sosialisasi mengenai
Masyarakat kerukunan hidup beragama
b. Sosialisasi mengenai
pengembangan olah raga
dan kesenian
c. Sosialisasi mengenai
ketentraman dan ketertiban
masyarakat
d. Sosialisasi mengenai
lingkungan hidup
e. Sosialisasi mengenai bahaya
narkoba dan kriminal
f. Sosialisasi mengenai
Ketenagakerjaan
Sosial a. Majelis Taklim
4
Keagamaan b. Remaja Masjid
a. Lapangan Kerja
5 Ketenagakerjaan
b. Usia Kerja

D. Bidang Pemberdayaan Masyarakat

No Sub Bidang Kegiatan Hasil Pengawasan

1 2 3 4
1 2 3 4 5
a. Bidang Sosial Budaya
Sosialisasi dan
b. Bidang Ekonomi
1 motivasi
c. Bidang Politik
masyarakat
d. Bidang lingkungan hidup
Pemberdayaan a. Pemberdayaan Perempuan
2
Masyarakat b. Pemberdayaan Pemuda
Penggalangan a. Bidang Pendidikan
3 Partisipasi
Masyarakat b. Bidang Kesehatan
BAB VI
PELAKSANAAN EVALUASI LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

Dalam mengukur kinerja, terdapat kriteria atau ukuran. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Ketepatan waktu
4. Efektivitas biaya
5. Hubungan antar perseorangan

Dengan Rangking hasil pengawasan sebagi berikut:


a. Baik
b. Sedang
c. Buruk

A. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan desa

1. Kegiatan

NO Sub Bidang Kegiatan Hasil Evaluasi

1 2 3 4
1 2 3 4 5
e. Peraturan Desa
f. Peraturan Bersama Kepala Desa
1 Peraturan Perundang-undangan.
g. Peraturan Kepala Desa
h. Keputusan Kepala Desa
c. Jumlah Penduduk:
2 Kependudukan.
d. Komposisi Penduduk
d. Status Tanah Desa
3 Pertanahan. e. Peruntukan
f. Tanah yang Belum Dikelola
f. Aparatur Pemerintah Desa
g. Badan Permusyawaratan Desa
4 Manajemen Pemerintahan. h. Musyawarah Desa
i. Musrengbangdes
j. Musyawarah BPD
c. Pembinaan Linmas
5 Ketentraman dan Ketertiban.
d. Ketentraman dan Ketertiban:
e. Keberadaan Lembaga Kemasyarakatan:
6 Pembinaan lembagaan Kemasyarakatan. f. Partisipasi Lembaga kemasyarakatan
g. Keberadaan Lembaga Adat
h. Partisipasi Lembaga Adat

2. Anggaran

ANGGARAN SUMBER
NO URAIAN ANGGARAN EVALUASI
AWAL PERUBAHAN REALISASI SISA LB/KR
01 02 03 04 05 06 07 08
1 2 3 4 5
1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan
1.1 Belanja Pegawai, Tunjangan, Honor dan Insentef
Penghasilan Kepala Desa
Penghasilan Tetap Kepala Desa
Tunjangan Jabatan
Tunjangan Asuransi Masa Bakti
Tunjangan Kesejahteraan Kades
Tambahan Tunjangan
Penghasilan Perangkat Desa
Penghasilan Tetap Perangkat Desa
Tunjangan Jabatan
Tunjangan Kesejahteraan Perangkat Desa (4 orang)
Tambahan Tunjangan
BPJS Kesehatan Kades dan Perangkat Desa
BPJS Ketenagakerjaan Kades dan Perangkat Desa
Honor PTPKD
Penghasilan BPD
Insentif BPD
Tunjangan Kesejahteraan BPD
Honor Lembaga Kemasyarakatan Desa
Honor Penjaga Balai Desa
Honor RW dan RT
Honor Pengurus LPM
Honor Ketua Gapoktan dan Hippa
Honor PKBD
Honor Posyandu
Honor Dan Linmas
Honor Pengurus PKK
Honor Pengurus Karang Taruna
Honor Mudin Kematian
Insentif petugas verifikasi lahan
1.2 Operasional Perkantoran
Belanja Barang dan Jasa
Belanja ATK
Belanja Bahan Bakar
Belanja Perencanaan Pembangunan
Belanja Listrik
Belanja Indihome
Biaya Musyawarah Desa
Kegiatan PHBN
Pengisian Perangkat Desa
Pembentukan BPD
Biaya Perjalanan Dinas
Perjalanan Dinas Kades (2x12x100.000)
Perjalanan Dinas Sekdes (2x12x75.000)
Perjalanan Dinar Perangkat Desa (4x12x50.000)
Belanja Modal
Belanja Meja Kursi Kerja Kantor BPD, LPM, PKK
Belanja Laptop 2 unit
Belanja Rak Arsip
Belanja Kipas Angin (3 buah)
Belanja Perbaikan Mebeler Kantor Desa
Belanja Pemelituran Pintu dan Jendela Kantor
Belanja Meja Kursi Kerja kantor
1.3 Operasional Kelembagaan Desa
Operasional BPD
Operasional LPM
Operasional PKK
Operasional Karang Taruna
Operasional Linmas
Operasional RW
Operasional RT
Operasional Posyandu

B. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa

1. Kegiatan

Sub Bidang Kegiatan Evaluasi


NO.
1 2 3 4
1 2 3 4 5
e. Jalan Desa
f. Jembatan
1 Sarana dan Prasarana
g. Kantor Kepala Desa
h. Pasar Desa
c. Tempat Pendidikan Umum
2 Pembangunan Pendidikan
d. Tempat Pendidikan Khusus
e. Posyandu
f. Puskesmas
3 Pembangunan Kesehatan
g. Klinik
h. Apotik
e. Sarana Olahraga:
Pembangunan Sosial Budaya f. Sarana Keseninan/Kebudayaan:
4
dan Keagamaan g. Sarana Sosial:
h. Sarana Komunikasi
Pembangunan Lingkungan f. Industri Besar
5
Hidup dan Pemukiman g. Industri Sedang
h. Industri Rumah Tangga
i. Rumah dan warung Makan
j. Saluran Irigasi

2. Anggaran

ANGGARAN SUMBER
NO URAIAN ANGGARAN EVALUASI
AWAL PERUBAHAN REALISASI SISA LB/KR
01 02 03 04 05 06 07 08
1 2 3 4 5
2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan
Pembangunan Drainase RT 02 RW 02
Pembangunan Drainase RT 03 RW 04
Pembangunan Drainase RT 03 RW 02
Pembangunan Drainase RT 03 RW 03
Pembangunan Pasar Desa (tambah Los)
Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah
Operasional Pengelolaan Sampah
Pembuatan Dam Irigasi
Pembuatan Sumur bor Pertanian (2 unit)
Pembuatan Jalan Lingkungan (RT. 01 RW. 02) lanjutan
Perbaikan saluran Irigasi
Perbaikan Musholah Kantor Desa
Pembuatan Sket Pendopo Desa
Pembuatan Tower (tri angel) lots speker
Neon Boks
Pembuatan Emperan Bbelakang Kantor
Pembuatan Emperan sebelah barat Kantor
Rehab gapura Desa

C. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

1. Kegiatan

Sub Bidang Kegiatan Evaluasi


NO.
1 2 3 4
1 2 3 4 5
d. Sosialisasi Kebijakan Pemerintah tentang Desa:
1 Sosialisasi Produk Hukum Desa e. Sosialisasi Kebijakan Pemerintah Daerah
f. Sosialisasi Kebijakan Pemerintah Desa
f. Sosialisasi Pelaksanaan Hak dan Kewajiban
Masyarakat
g. Penyampaian Aspirasi masyarakat kepada Pemerintah
Desa
Pelaksanaan Hak dan h. Masyarakat memperoleh informasi dan pelayanan yang
2
Kewajiban Masyarakat adil
i. Masyarakat mendapatkan perlindungan dari gangguan
ketentraman dan ketertiban
j. Masyarakat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di
Desa
3 Sosial Budaya Masyarakat g. Sosialisasi mengenai kerukunan hidup beragama
h. Sosialisasi mengenai pengembangan olah raga dan
kesenian
i. Sosialisasi mengenai ketentraman dan ketertiban
masyarakat
j. Sosialisasi mengenai lingkungan hidup
k. Sosialisasi mengenai bahaya narkoba dan kriminal
l. Sosialisasi mengenai Ketenagakerjaan
c. Majelis Taklim
4 Sosial Keagamaan
d. Remaja Masjid
c. Lapangan Kerja
5 Ketenagakerjaan
d. Usia Kerja

2. Anggaran

ANGGARAN SUMBER
NO URAIAN ANGGARAN EVALUASI
AWAL PERUBAHAN REALISASI SISA LB/KR
01 02 03 04 05 06 07 08
1 2 3 4 5
3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Pembinaan peningkatan Kapasitas BPD
Pembinaan peningkatan Kapasitas PTPKD dan TPK
Pembinaan peningkatan Kapasitas LPM
Pembinaan peningkatan Kapasitas PKK
Pembinaan peningkatan Kapasitas RT dan RW
Pembinaan peningkatan Kapasitas Linmas
Pembinaan peningkatan kapasitas Karang Taruna
Pembinaan peningkatan Kapasitas Perangkat Desa

D. Bidang Pemberdayaan Masyarakat


1. Kegiatan

No Sub Bidang Kegiatan Evaluasi

1 2 3 4
1 2 3 4 5
e. Bidang Sosial Budaya
Sosialisasi dan motivasi f. Bidang Ekonomi
1
masyarakat g. Bidang Politik
h. Bidang lingkungan hidup
c. Pemberdayaan Perempuan
2 Pemberdayaan Masyarakat
d. Pemberdayaan Pemuda
Penggalangan Partisipasi c. Bidang Pendidikan
3
Masyarakat d. Bidang Kesehatan

2. Anggaran

ANGGARAN SUMBER
NO URAIAN ANGGARAN EVALUASI
AWAL PERUBAHAN REALISASI SISA LB/KR
01 02 03 04 05 06 07 08
1 2 3 4 5
4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Insentif Guru PAUD dan TK
Pemberdayaan Perempuan
Pemberdayaan Pemuda
Pemberian Tambahan gizi balita (3 unit)
Pengadaan Sarana Posyandu (3 unit)
Honor Operator Desa
Pengembangan IT
Penyertaan Modal Desa pada BUM Des
Biaya Tak Terduga
ANGGARAN SUMBER
NO URAIAN ANGGARAN EVALUASI
AWAL PERUBAHAN REALISASI SISA LB/KR
01 02 03 04 05 06 07 08
1 2 3 4 5
5 Belanja Tak Terduga
Kejadian Luar Biasa
Bencana Alam
Dana cadangan

Total Jumlah Belanja

ANGGARAN SUMBER
NO URAIAN ANGGARAN EVALUASI
AWAL PERUBAHAN REALISASI SISA LB/KR
01 02 03 04 05 06 07 08
1 2 3 4 5
JUMLAH BELANJA ( 2.1 s.d. 2.5 )
SURPLUS / DEVISIT

Pembiayaan

ANGGARAN SUMBER
NO URAIAN ANGGARAN EVALUASI
AWAL PERUBAHAN REALISASI SISA LB/KR
01 02 03 04 05 06 07 08
1 2 3 4 5
1 Penerimaan Pembiayaan
1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran ( SILPA )
Hasil pelampauan PAD
Hasil pelampauan dana transfer
Hasil dari lain-lain yang sah
Hasil dari sisa penghematan belanja.
1.2 Hasil penjualan kekayaan Desa yang dipisahkan
Pencairan Dana Cadangan
Penerimaan pinjaman
JUMLAH
2 Pengeluaran Pembiayaan
2.1 Pembentukan Dana Cadangan
2.2 Penyertaan Modal
2.3 Pembayaran Utang
Rehab Kantor Desa sebelah selatan, Toilet, dan
Musholah
Pengurukan Kuburan Barat
Bantuan Musibah kebakaran Sdri Sadipah
Tambahan Los Pasa (3 petak)
Pembuatan Sumjur Bor (2 buah)
Penggurukan Lapangan
Penggurukan Telaga (2 lokasi)
Subsidi kepada Panitia HUT RI 70
Subsidi kepada Panitia HUT RI 71
Subsidi kepada Panitia HUT RI 72
Subsidi peninggian paving RT 02 RW 01
JUMLAH
JUMLAH PEMBIAYAAN (3.1-3.2)

Pendapatan Desa

ANGGARAN SUMBER
NO URAIAN ANGGARAN EVALUASI
AWAL PERUBAHAN REALISASI SISA LB/KR
01 02 03 04 05 06 07 08
1 2 3 4 5
1 Pendapatan Asli Desa :
1.1 Hasil Usaha Desa :
Kontribusi Pengelolaan Pupuk (Gapoktan)
Kontribusi Usaha Koperasi Desa
Persewaan Barang Desa (traktor dan desel)
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
1.2 Hasil Aset Kekayaan Desa :
Tanah Kas Desa
Sawah 600 Ru
Bonorowo 900 Ru
Tanah Bengkok
Sawah 56.000 Ru
Bonorowo 700 Ru
Pasar Desa
Lain-lain Kekayaan Desa
Lelang Lak dan Daleman
Sewa lahan oleh PT Petra Gas
1.3 Hasil Swadaya dan Partisipasi

2 Pendapatan Transfer
2.1 Dana Desa (APBN)
2.2 Alokasi Dana Desa (ADD)
2.3 Bagi Hasil Retribusi
Bagi Hasil Pajak Kabupaten
Bagi Hasil Restribusi
2.4 Bantuan Keuangan
Bantuan Keuangan Dari Pemerintah
Bantuan Keuangan Dari Propinsi
Bantuan Keuangan Dari Kabupaten

3 Pendapatan Lain-lain
3.1 Hibah dan Sumbangan dari pihak ke-3
Sumbangan dari masyarakat
Sumbangan dari Perusahaan yang ada di Desa
Sumbangan dari Ritel yang ada di Desa
Sumbangan dari Tim Pembebasan Lahan Pabrik
3.2 Lain-lain Pendapatan Desa yang sah
Pendapatan dari perubahan hak milik
JUMLAH PENDAPATAN (1 + 2 + 3 )
BAB VII
PENUTUP

A. Kesimpulan Laporan

1. Bahwa desa .................... adalah merupakan sebuah desa yang sebenarnya


memiliki potensi yang besar baik potensi alamnya maupun potensi
manusianya, hanya saja belum terupayakan untuk mendayagunakan secara
optimal.
2. Bahwa dalam tahun anggaran 2018 sudah semakin jelas penyelenggaraan
Pemerintah Desa, hal ini dapat dilihat betapa Aparat Pemerintah Desa telah
diupayakan berperan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, juga
lembaga kemasyarakatan yang ada. Di samping itu penyelenggaraan
administrasi yang semakin tertib, pelayanan masyarakat yang semakin
lancar, kesejahteraan aparat desa semakin diperhatikan, dan kegiatan
pembanguan yang semakin koordinatif.
3. Bahwa kesadaran masyarakat terhadap pembangunan semakin meningkat,
hal ini dapat dilihat semakin meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
kegiatan pembangunan baik yang dikoordinasi oleh Pemerintah Desa
maupun yang digerakkan secara mandiri oleh lingkungan masing-masing.
4. Bahwa selama tahun 2018 memang terinfentarisir manyak masalah, namun
juga banyak yang telah dapat diatasi dengan tuntas juga yang perlu ditindak
lanjuti, dan hal inilah yang menuntut kepada semua pihak untuk lebih peduli
terhadap desa kita.
5. Bahwa kelembagaan keuangan yang beroperasi di desa kita, perlu diadakan
penataan secaratotalitas sehingga akan semakinmantap keberadaannya di
masyarakat.

B. Penyampaian Ucapan Terima Kasih

Di akhir laporan ini perlu disampikan banyak terimakasih kepada; bapak Bupati
................ yang telah mempercayai dan membina pelaksanaan tugas-tugas
kami sebagai Kepala Desa, Kepada Bapak Camat .................... beserta stafnya
juga disampikan terimakasih atas bimbingan dan arahannya terhadap tugas-
tugas yang menjadi tanggung jawab kami,
Selanjutnya kepada semua pihak terutama warga masyarakat, Kepala Desa,
Perangkat Desa, LPM, RT, RW, PKK, Karang Taruna, Linmas, Posyandu, dan
lembaga kemasyarakat yang ada di desa ....................... yang senantiasa
membantu pelaksanaan tugas Badan Permusyawaratan Desa sudah
selayaknya disampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

C. Saran Dan Permohonan Petunjuk Serta Arahan Lebih Lanjut

1. Bahwa sudah waktunya pada diri setiap warga masyarakat harus mulai
tertanam suatu rasa, yaitu merasa bahwa setiap individu adalah bagian dari
keseluruhan masyarakat yang berarti bagian dari bangsa yang memiliki hak
dan kewajiban yang sama yang telah diatur dengan perundang-undangan
yang berlaku, yang merupakan pengejawantahan dari konsep kepribadian
bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
2. Bahwa sudah waktunya setiap aparatur desa dan segenap jajarannya, agar
menciptakan etos kerja yang semakin mantap serta memahami secara
maksimal atas status social dan status strukturaknya.
3. Bahwa Lembaga Keagamaan, Lembaga Kemasyarakatan, Lembaga
Keuangan, Organisasi Wanita, Organisasi kepemudaan yang ada di desa,
sudah waktunya menerapkan system menejerial Pancasila guna
meletakkan kredibilitasnya di masyarakat.
4. Dalam bidang pendidikan, kami mengajak kepada segenap masyarakat
agar saling berpacu dan menyadari bahwa semakin tingginya tingkat
pendidikan masyarakat, akan semakin dinamis pola pikirnya, dan dinamisasi
pola pikir masyarakat akan menjadikan dinamisator dan mobilisator dari
pada pembangunan.
5. Bahwa warga masyarakat perlu tanggap terhadapmasuknya budaya negatif
khususnya pada anak-anak dan remaja yang terutama disebabkan oleh
adanya system global dewasa ini, yaitu dengan cara melakukan upaya-
upaya filterisasi.
6. Kepada Pemerintah Kabupaten dan atau Kecamatan, disarankan agar
mengurangi kegiatan yang bersifat instruktif. Karena hal tersebutsama saja
mengandung isyarat belum dimilikinya program atau kelender kegiatan
pembangunan yang jelas. Hal ini disampaikan karena besar sekali
pengaruhnya terhadap operasional program dan kalender kegiatan
pembangunan di desa.

D. Rekomendasi Institusi

Dari sekian permasalahan yang kita hadapi dan belum tuntas pengayaannya,
kiranya perlu Badan Permusyawaratan Desa menyodorkan alternatif
pemecahan yang setidaknya dapat dijadikan konsep dan bahan pengambilan
kebijakan untuk tahun mendatang, antara lain:
1. Perlu adanya peningkatan motivasi terhadap masyarakat secara optimal,
agar memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kewajiban-kewajiban yang
menjadi tanggung jawabnya, baik kewajiban melaporkan segala perubahan,
tanggungan keuangan, lingkungan, dan sesama umat.
2. Di sektor Pemerintahan Desa, perlu adanya upaya peningkatan kredibilitas,
potensitas, dan aktivitas para aparatur desa berserta pembantu-
pembantunya (BPD, LPM, RT, RW, dan tokoh masyarakat yang lain) dalam
melaksanakan tugas dedikasinya.
3. Untuk sektor kelembagaan masyarakat, perlu adanya upaya pembinaan dan
pembenahan terhadap lembaga kemasyarakatan dan lembaga keuangan
guna meningkatkan eksistensinya dalam masyarakat.
4. Perlu adanya upaya yang lebih meningkatkan pembangunan di sektor
pertanian, baik terhadap pengelolanya maupun sarana yang diperlukan. Hal
ini mengingat bahwa sektor pertanian masih merupakan tulang punggung
perekonomian desa.
5. Sektor usaha adalah salah satu sektor perekonomian yang makin
diperlukan, oleh sebab itu perlu adanya upaya yang lebih intensif guna
membangun ekonomi desa ke depan dengan tetap memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup.
6. Di sektor kependudukan dan Keluarga Berencana, masih diperlukanupaya
yang lebih intensif agar diperolah timngkat kesehatan, kesejahteraan dan
keluarga berencana yang semakin mantap.
7. Sektor peranan wanita, perlu memperluas peluang lapangan partisipasinya
guna memperkuat keberadaan wanita dalam kaitannya dengan
pembangunan.
8. Masih diperlukannya upaya peningkatan pembinaan dan pemberian
terobosan bagi pemuda dalam rangka keterlibatannya dalam pembangunan,
juga perlu adanya upaya kaderisasi pembangunan.
9. Di sektor keamanan dan ketertiban masyarakat, masih perlu adanya upaya
pengendalian situasi dan kondisi, sehingga keamanan dan ketertiban
semakin terjamin. Upaya tersebut ditujukan terutama kepada aparat
keamanan, aparat dan pembantu aparat desa, juga warga masyarakat.
10. Dalam hal pembangunan keagamaan, kiranya perlu adanya upaya-upaya
nyata yang lebih dinamis dalam penggarapan umat dan tidak hanya rutinitas
belaka, melainkan upaya rutinitas yang representatif terhadap
pembangunan umat atau masyarakat.
11. Di sektor pendidikan, perlu adanya upaya yang lebih intensif, baik terhadap
anak didik maupun orang tua didik atau warga masyarakat, guna
meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat. Karena kita menyadari bahwa
dengan meningkatnya pendidikan masyarakat adalah merupakan factor
penting dalam gerak laju pembangunan.
12. Semakin deras mengalirnya budaya luar yang global kapada masyarakat,
maka perlu adanya upaya filterisasi secara terpadu antara ulama dan
umarah guna menjaga dan melestarikan nilai-nilai positif yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat.
13. Masalah perpustakaan desa, kiranya sangatlah perlu untuk segera ditangani
dan dianggarkan yang cukup. Hal ini mengingat perkembangan ke depan,
dunia ilmu pengetahuan adalah semakin fital sebagai kebutuhan
masyarakat.
14. Perlu diketahui bahwa keberadaan Bank Perkriditan Desa (BKD) yang
beroperasi di desa kami kini tengah menghadapi permasalahan yang pelik
sehubungan dengan adanya para nasabah atau peminjam yang kurang
memperhatikan angsuran dan sering terjadi pelunasan menunggu jatuh
tempo, serta banyak pengatasnamaan atas orang lain.
15. Setiap tahun masih banyak para wajib pajak (PBB) yang nunggak, meski
demikian kami Pemerintah Desa tetap bertanggung jawab melunasi yang
menjadi beban tanggung jawab terhadap negara.
16. Untuk Pemerintah Kabupaten dan atau Kecamatan, kami kira sudah
waktunya mendistribusikan semua Lembaran Daerah ke desa-desa sebagai
bagian pembangunan hukum, disamping itu perlu juga Pemerintah
Kabupaten dan atau Kecamatan untuk mendistribusikan kalender program
atau kegiatan ke desa-desa. Dan yang terpenting adalah perlu dipikirkan ke
depan menejemen administrasi desa dengan system on line.

You might also like