Professional Documents
Culture Documents
DASAR PEMROGRAMAN
& PENGOPERASIAN
COMPUTER NUMERICAL
CONTROL (CNC)
“Mampu menggunakan software CAD/CAM dalam pembuatan
program G-Code serta mampu mengoperasikan mesin CNC
Simulator”
Ditulis Oleh:
Muryanto, S.Kom.
Dosen CNC Programming & Operation
AKADEMI KOMUNITAS TOYOTA INDONESIA
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 1
OUTLINE MATERI
[ CNC Course ]
Day 1 :
Bab 1. Introduction CNC Machine
Apa itu CNC, Macam-macam mesin CNC, Kegunaan Mesin CNC, APD, Standard
Keselamatan kerja
Bab 2. CNC Milling
Apa itu CNC Milling, Informasi dasar mesin, Type Configurasi CNC Milling, bagian-
bagian mesin milling, Konstruksi mesin, Machining Calculation
Bab 3. Machine Operation & Screen panel
Machine Op. panel, Screen panel, Tool preparation
Day 2 & 3 :
Bab 4. Accsesories CNC Milling
Accessories CNC Milling (Holder,Collet,Vise,Probe,Tool
Mate, dll)
Bab 5. Cutting Tools CNC Milling
Endmill, Drill, Reamer, Face Mill
Bab 6. Machining Proses
Flow proses produksi, Knowledge before programming,
Kode Program, Pemrograman Dasar, Pemrograman Canned
Cycle, dll.
Day 4 & 5 :
Bab 7. CAD/CAM for CNC Milling
Penjelasan CAD/CAM, Macam-macam Software CAD/CAM, Interface, Fitur
Mastercam, Configuration, Option, dll.
Bab 8. CNC turning
Apa itu CNC Turning,Comparation CNC VS Conventional, Koordinat System, Struktur
Program, Programming Mastercam, dll.
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom.
Lecturer Name : Muryanto
Profile Age : 32
Experience : - Study at Homi-Toyota School Japan (Toyota Technical Skill Academy)
December 2012 – June 2013
- Competitor WSC Leipzig, Germany 2013
- Instructor WSC Brazil 2015, Abu Dhabi 2017
- Instructor & Expert WSC Kazan, Russia 2019
- Judges LKS SMK Province & National Level (2015 ~ Now)
Certified : - Instructor BNSP - Skill Die Finishing Level 1,2 & 3
- Instructor BNSP - Skill Mechanical Insp. Level 1,2 & 3
Silver
Bronze
Link :
Bit.ly/PostTestdanPreTestCNC_2023
1. Prototype 2. Produksi
3. Tooling 4. Manufaktur
Hibrida
APD PERSIAPAN
Secara fungsi ada 3 tipe konfigurasi axis pada mesin milling 5 Axis
1. Swivel axis on table 2. Swivel axis on head 3. Swivel axis on table and head
5 Axis Characteristics
+Z +Z
+Y
+Y
+X
B +X
C
C
A
Machining Parameter
1. Tool Diameter – Dm / D
Diameter of the cutter (mm)
2. Cutting speed – Vc / CS
The surface speed of the cutter
3. Depth of cut - ap
The position of depth of cut
in the Z-axis direction (mm)
4. Cutting width - ae
Specified in X- or Y-axis direction (mm)
5. Number of tooth – z
Cutting Speed
Yang dimaksud dengan Kecepatan potong (Cs) adalah kemampuan alat potong
menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang/waktu
(meter/menit atau feet/menit). Pada gerak putar seperti pada mesin frais Kecepatan
potongnya (Cs) adalah Keliling lingkaran benda kerja (phi. D) dikalikan dengan putaran (n)
Keterangan:
Cs : Kecepatan Potong
Phi : Nilai Konstanta / 3,14
d : Diameter Alat Potong
n : Putaran mesin (RPM)
Spindle Speed
Yang dimaksud kecepatan Putaran Mesin adalah kemampuan kecepatan putaran mesin untuk
melakukan pemotongan/ penyayatan dalam satu menit. Dalam hal ini mengingat nilai kecepatan
potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa diatur
dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerja. Dengan demikian rumus untuk
menghitung putaran adalah:
𝑉𝑐×1000
atau n= rpm
𝜋×𝐷𝑚
Keterangan :
Cs : Kecepatan Potong
*Because of many factors involved, reliable prediction of Spindle Speed, Cutting
Phi : Nilai Konstanta / 3,14 Feedrate is based largely on experimental data
d : Diameter Alat Potong
n : Putaran mesin (RPM)
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 19
[ 2 . 7 Ma c h i n i n g C a l c u l a t i o n ]
Cutting Feedrate
Besarnya kecepatan pemakanan (F) pada mesin frais ditentukan oleh seberapa
besar bergeser nya pisau frais (f) dalam satuan mm/putaran dikalikan seberapa
besar putaran mesinnya (n) dalam satuan putaran. Maka rumus untuk mencari
kecepatan pemakanan adalah :
𝑓 = 𝑓𝑛 × 𝑧 × 𝑛 mm/min
atau
Keterangan :
F : Kecepatan pemakanan *Because of many factors involved, reliable prediction of Spindle Speed,
f : Besar pemakanan atau bergeser Cutting Feedrate is based largely on experimental data
Button Function
• MDI Operation
Input a program using data entry keys and execute it
MDI program is cleared after execution
• Setting parameters and other data
Button Function
• Input, Alter, Delete and output programs and register them in the
memory
• Search a program number and sequence number when editing
programs
• Moving the axis in the jog feedrate that set with the feedrate
override switch
7. Spindle Buttons
9. Override Switch
Feedrate (0-200%)
• Function Selection Keys allow the operator to select the screen to be displayed
• Each of the Function has different figure to be displayed on the screen.
Insert program,
T(Number);
G00 G91 G30 X0 Y0 Z0;
M06;
5. Align the key slot in the tool shank with the drive key in the spindle, and insert the tool until it stops
6. Holding the tool with one hand, press the [Tool Clamp] button
1. Holder
BT Type
HSK Type
2. Collet
Collet merupakan salah satu Accessories mesin milling yang memiliki fungsi untuk
menjepit cutting tools. Untuk penggunaan Collet yaitu dengan cara dipasang pada
holder yang sesuai dengan type nya.
Biasa Hidrolik
7. BLUM
8. Air Gun
Dipakai untuk Membersihkan kotoran
kotoran scrap pada benda kerja. Alat ini
menggunakan Angin
Cutting Tools / Alat Potong adalah alat yang digunakan untuk memotong material steel blok yang akan dibuat
menjadi mould.
Ada beberapa Cutting Tools yang dipakai pada saat proses machining antara lain :
• Endmill
• Twist Drill / Mata Drill
• Reamer
• Counter Bor
• Tap
Endmill
Endmill dibagi lagi jenisnya :
a. Berdasarkan bahannya
Ada 6 macam bahan Endmill :
1. HSS 4. TitaniumNitride (TiN)
2. Carbide 5. Titanium Carbonitride (TiCN)
3. Cobalt 6. Titanium Aluminum Nitride (TiAlN)
Kesimpulan
Sponsor Worldskills
Note : Center Drill berfungsi untuk membuat lubang center sebagai titik
awalan sebelum dilakukan proses pengeboran
Membuat dan
Gambar kerja mengedit Program
Setting Pengoperasian
Produksi
Test Machining
Set Pemotongan Angin
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 72
Bab 6. Machining Prosess
[ 6.2 Knowledge Before Programming ]
Axis Coordinate System
Arah positif sumbu koordinat ditentukan dengan
menggunakan "Aturan Tangan Kanan"
Sumbu X, Y, Z
saling tegak lurus
Titik Referensi /
Reference Point
G54 ~ G59
Titik referensi benda
kerja / WCS ( Work
Coordinate System )
G28
Titik referensi mesin /
MCS (Machine Coordinate System)
Informasi Teknologi
Informasi teknologi adalah bagian program CNC yang berisi antara lain tentang masukan – masukan
instruksi kepada mesin CNC selain posisi koordinat sumbu mesin CNC, misalnya instruksi untuk mengatur
kecepatan pemakanan / feeding dan kecepatan putaran spindle dalam satuan RPM misalnya F300 S800.
Beberapa kode program CNC yang masuk dalam Informasi Teknologi antara lain :
M : Miscellaneous function
F : Feeding
S : Spindle Speed dalam RPM
N : Nomor baris program atau line number
T : Pemilihan alat potong atau Tool
D : Cutter diameter/radius offset
H : Tool length offset
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 77
Bab 6. Machining Prosess
[ 6.4 Kode Program (G,M,S,T,F Code) ]
Kode dari Machine Zero point/MCS adalah G28 dan G30 untuk Zero point posisi ATC
G28/Zero Return biasanya disetting pada ujung mesin arah positif (+) dari setiap sumbu (X,Y,Z) oleh
pabrikan mesin
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 83
Bab 6. Machining Prosess
[ 6.4 Kode Program (G,M,S,T,F Code) ]
G28 (First Zero Return )
G28 adalah Zero Koordinat Mesin (Machine Coordinate System), juga disebut First Machine Zero Return.
Posisi titik/point koordinat machine zero di bagian akhir/ujung setiap sumbu.
Format : G90 X… Y… Z…
Format : G91 X… Y… Z…
X
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 88
Bab 6. Machining Prosess
[ 6.4 Kode Program (G,M,S,T,F Code) ]
4. Cutting Movement (Pergerakan Pemotongan)
b. G00 (Positioning)
G00 pemangilan posisi/pergeseran ke point yang dituju dengan kecepatan maximum (rapid) yang dimiliki oleh mesin. Bisa juga
disebut pergerakan aircut.
Format
G43 Z___H___; G49
G49;
Z: (coordinate value for positioning
in the Z-axis direction) (-)
H: (tool offset number)
Contoh:
G0 G43 H1 Z30
Artinya mesin akan bergerak rapid ke posisi Z30
dengan Tool Length Offset nomor 1 (+)
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 98
Bab 6. Machining Prosess
[ 6.4 Kode Program (G,M,S,T,F Code) ]
Cutter radius Offset
Kompensasi radius alat potong akan
aktif apabila ditulis G41/G42. G41
adalah kompensasi radius kiri,
sedangkan G42 adalah kompensasi
radius kanan. G40 adalah
membatalkan kompensasi radius atau
tanpa kompensasi.
Format :
G40
G41 X… Y… D…;
G41 X… Y… D…;
B. Struktur Program
[Header]
[Body]
[Footer]
Header dan Footer pada program CNC adalah sebuah rangkaian kode CNC
yang berguna untuk mengembalikan posisi CNC ke posisi awal atau posisi
aman.
HEADER FOOTER
3 4
8 9
M98 P51002 ;
Perintah ini menentukan "Panggil subprogram (nomor 1002) lima kali berturut-turut." Perintah
panggilan subprogram (M98P_) dapat ditentukan dalam blok yang sama dengan perintah pindah.
X1000.0 M98 P1200
Contoh ini memanggil subprogram (nomor 1200) setelah gerakan X.
Suatu subprogram dapat memanggil subprogram lain dengan cara yang sama seperti program utama memanggil
subprogram.
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 118
Bab 6. Machining Prosess
[ 6.5 Pemrograman Dasar ]
Contoh Sub Program Call
Main Program : O0521
Sub Program : O0522
G91 G28 Z0. ;
G91 G1 Z-1. F500 ;
G40 G49 G80 ;
G90 G41 D1 X10. F1000 ;
M6 T1 ;
Y60.
M3 S5000 ;
X35. Y70.
G90 G54 G0 X-10. Y-10. ;
X78.
G0 G43 H1 Z10 ;
X90. Y58.
G1 Z0 F500 ;
Y35.
M98 P50522 ;
X65. Y10.
G0 Z20. ;
X-30.
M5 M9 ;
Y-30.
G40 G49 G80 ;
G40
Endmill Diameter 30 G91 G0 Z0. ;
M99
M30 ;
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 119
Bab 6. Machining Prosess
[ 6.5 Pemrograman Dasar ]
O0002 (Sub Program)
N01 G91 G01 Z-2. F500
Contoh Soal Sub Program Call Memotong per 2 mm N02 G90 G41 X-61. D5
N03 Y56.
N04 X61.
N05 Y-56.
N06 X-61.
N07 X-57. Y-52.
N08 Y52.
3 4
N09 X57.
8 9 N10 Y-52.
N11 X-57.
N12 X-53. Y-48.
N13 Y48.
N14 X53.
O0001 (Main Program) N15 Y-48.
N01 G91 G28 X0. Y0. Z0. N17 X-53.
//BLOKPROGRAMUNTUKZERORETURNMACHINE N18 X-50. Y-45.
N02 M6 T5 //PANGGILTOOL N19 Y42.
N03 G90 G54 G17 G40 G00 X-95. Y-75. N20 G02 X-47. Y45. R3.
N04 S3500 M03 N21 G01 X44.5
N05 G43 Z50. H5 M8 N22 G03 X50. Y39.5 R5.5
N06 G01 Z0. F500 N23 G01 Y-45.
N07 M98 P40002 N24 X-42.
N08 Z50. N25 X-50. Y-40.
N09 M5 M9 N26 Y31.
N10 G91 G28 X0. Y0. Z0. N27 G02 X-36. Y45. R14.
N11 M30 N28 G01 X35.
N29 G03 X50. Y30. R15.
10
7
5
N30 G01 Y-45.
6
N31 X-30.
1
N32 X-50. Y-31.
N33 Y0.
2
N34 G00 X-95.
N35 Y-75.
Start/Exit N36 G40
Point N37 M99
Siklus ini digunakan untuk pengeboran normal. Pemotongan dilakukan sampai ke bagian bawah lubang. Tool
kemudian ditarik dari dasar lubang dalam lintasan cepat. Biasa digunakan untuk membuat spot drill untuk awalan
proses drill.
Format :
G81 X_ Y_ Z_ R_ F_ K_
X_ Y_ : Hole position data
F_ : Cutting feedrate
K_ : Number of repeats
G00
G01
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 127
Bab 6. Machining Prosess
[ 6.6 Pemrograman Canned Cycle ]
…..
M3 S1000 ;
G90 G0 G43 H6 Z15. ;
G99 G81 X30. Y25. Z-3.1 R5. F50 ;
Y55. ;
Y75. ;
X100. ;
Y55. ;
G99 Y25. ;
G80 ;
…..
Siklus pengeboran peck G83 melakukan operasi pengeboran di beberapa peck. Teknik ini membuat pengeboran
lubang yang dalam menjadi mudah dan ekonomis. Pengeboran dilakukan bertahap (naik turun) ke dasar lubang
saat chip dibuang. Karena pengeboran dilakukan ke dasar lubang dalam beberapa langkah pemakanan kecil, setiap
kali kedalaman yang ditentukan dibuat dan kemudian bor ditarik kembali, kemudian bor membuat peck berikutnya,
operasi ini diulangi lagi dan lagi sampai kedalaman bor tercapai.
Format :
G83 X_ Y_ Z_ R_ Q_ F_ K_
X_ Y_ : Hole position data
Z_ : The distance from origin Z to the bottom of the hole
R_ : The distance from the initial level to point R level
Q_ : Depth of cut for each cutting feed
F_ : Cutting feed rate
K_ : Number of repeats
• Used for drilling of holes with a depth of cut at least four times diameter drill.
Contoh :
…..
M3 S1000 ;
G90 G0 G43 H6 Z15. ;
G99 G83 X30. Y25. Z-50. R10. Q5. F120 ;
Y55. ;
Y75. ;
X100. ;
Y55. ;
G99 Y25. ;
G80 ;
…..
Biasa disebut "Chip Break Drilling Cycle". Siklus ini melakukan pengeboran peck berkecepatan tinggi. Melakukan
pemotongan intermiten (bergerak naik turun) ke dasar lubang sambil mengeluarkan chip dari lubang. Digunakan saat
membuat lubang yang tidak dalam.
Format :
G73 X_ Y_ Z_ R_ Q_ F_ K_
Contoh :
…..
M3 S3000 ;
G90 G0 G43 H6 Z15. ;
G99 G73 X30. Y25. Z-15. R10.
Q5. F120 ;
Y55. ;
Y75. ;
X100. ;
Y55. ;
G99 Y25. ;
G80 ;
…..
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 138
Bab 6. Machining Prosess
[ 6.6 Pemrograman Canned Cycle ]
D. Canned Cycle Boring Cycle / Reaming Cycle – G85
• This command specified for reaming
G00
G01
Siklus Tap G84 melakukan operasi tapping, dilakukan dengan memutar spindle searah jarum jam, ketika dasar
lubang telah tercapai, spindle diputar ke arah sebaliknya untuk retract. Seluruh operasi ini menciptakan ulir.
Format :
G84 X_ Y_ Z_ R_ P_ F_ K_ ;
Contoh :
…..
M3 S200 ;
G90 G0 G43 H6 Z15. ;
G99 G84 X30. Y25. Z-20. R10. F1.5 ;
Y55. ;
Y75. ;
X100. ;
Y55. ;
G99 Y25. ;
G80 ;
…..
Absolute
G98
G99
Incremental
Product Design C AM s i m u l a t i o n
Create Code
Actual Product
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 152
Bab 7. CAD/CAM for CNC Milling
Canned Cycle
[ 7.2 Macam-macam Type
Software & Format
CAD/CAM ]
CAD
Software
CAM
Software
Mini Toolbars
Axis
Right Mouse
Button Menu
Panel
Function Prompt Status
Bar
Color Configuration
1. Pada fitur color ini banyak hal yang harus
diatur seperti warna background, garis,
solid, garis ukur, system origin WCS, UCS,
dan chain.
Change Z Depth
Wireframe Color : Merubah warna garis Level
Solid Color : Merubah warna solid
Surface Color : Merubah warna surface
Clear Color : Reset warna garis ke default
Cons. Plane : Digunakan untuk memilih C plane (Mode 2D atau 3D)
Change Level : Merubah level pada wireframe, solid, surface
Z : Setting Z Dept (Kedalaman Z)
Delete Entities : Menghapus garis
Duplicates : Remove/menghilangkan garis yang dobel/bertumpuk
Chamfer Entities
1 2 3 6
4 5
2 3
1
Inverse
Normal
Circle Relief
WCS (0,0)
1. Pilih
rectangular
pada menu
3 wireframe
2. Pilih titik
koordinat yang
dinginkan atau
2 ketik 0,0
3. Isi ukuran
yang
dinginkan lalu
klik OK
1 1. Pilih
rectangular
pada menu
wireframe
2. Pilih titik
koordinat
yang
dinginkan
atau ketik
0,0
3 2 3. Pilih posisi
origin pada
4 bagian
tengah
4. Isi ukuran
yang
dinginkan
lalu klik OK
2
3
1
1. Pilih rectangular
pada menu
wireframe
2. Pilih titik koordinat
yang dinginkan
atau ketik 0,0
3. Pilih posisi origin
3 pada bagian
2
tengah
4 4. Isi ukuran yang
dinginkan lalu klik
OK
4
1. Klik Planes
2. Pindahkan C,T pada view
front
2 3
3. Klik kolom section
sampai (x)
4. Klik ikon section
1
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 182
Bab 7. CAD/CAM for CNC Milling
[ Step Canned Cycle
9. Buat Sketch Type &]
Lengkungan Format
1
Buat Sketch dengan arc End
Point
1. Klik anak panah kecil pada
circle edge point
2 2. Klik arc endpoint
3. Masukan koordinat (25,6)
kemudian enter
4. Masukan koordinat (0,-2)
kemudian enter
5. Klik sketch lengkungan di
posisi yang diinginkan
3 4
5
Hasil Revolve
7
6
6
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 191
Bab 7. CAD/CAM for CNC Milling
[ Step Canned
12. Setting Cycle Type
Koordinat WCS & Format
X0,Y0, Z0]
3
4
6. Setelah benda
berubah warna klik
koordinat berwarna
hijau
7. Setting koordinat Y
menjadi -10 atau
6
sesuai sejajar
dengan koordinat
Y
7
8. Ubah view benda
menjadi Front
untuk
mengkorfirmasi
8 benda sudah
berpindah
13
14 15
Maka Secara
Otomatis Akan
Muncul Menu
“Toolpath Group-1”
“Panah”
➢ Klik Next,
Lanjut
Setting
pada feed
rate &
Spindle
speed
Hingga muncul
Backplot tanda sudah
berhasil
Pilih
Toolpath
Pilih Drill
Pilih tools
Setelah di copy
Klik parameter
Pilih tools
Pilih
Toolpath
Pilih Drill
Pilih tools
Ganti ukuran drill driameter Ubah feed rate dan spindle speed
6 sesuai kebutuhan
Klik next Klik finish
Setelah di copy
Klik parameter
Pilih tools
Setelah di copy
Klik parameter
Pilih tools
Pilih ukuran tap driameter Setting Fpt, feed rate dan spindle
10X1.5 speed sesuai kebutuhan
Klik next Klik finish
Pilih
Toolpath
Pilih
optirough
Klik pada bagian lingkaran yang besar Kemudian klik pada lingkaran
yang kecil Dan hasilnya akan seperti gambar diatas Klik end section
Klik tanda panah
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 227
Bab 7. CAD/CAM for CNC Milling
[ Step Canned Cycle
20. Roughing Type]
Cekungan & Format
1 2
3
A. Setting Toolpath Control
1. Klik anak panah pada
4 Boundary Chain
2. Pilih Chain lingkaran
3. Pilih Stay Inside
4. Center
Pilih tools
2. pilih pocket 2D
5. Pilih
Tool.
29. Pastikan
semuanya pada posisi
Top
19. Pastikan
semuanya pada
posisi Top
Muncul Loop
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 251
Bab 7. CAD/CAM for CNC Milling
[ Step Canned Cycle
23. Finishing Wall ] Type & Format
6. Klik kanan untuk memilih Loop bagian 7. Klik kanan untuk memilih Loop bagian
atas, lalu klik Reverse atas, lalu klik Start point
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 252
Bab 7. CAD/CAM for CNC Milling
[ Step Canned Cycle
23. Finishing Wall ] Type & Format
15. Pada menu Define Tool Geometry. Lalu isi kolom 16. Pada menu Finalize Properties. Lalu isi kolom Feed
Cutting diameter (5 mm) rate (120) dan kolom Spindle speed (1000)
c
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 262
Bab 7. CAD/CAM for CNC Milling
[ Step Canned Cycle
24. Finishing Type
Cekungan ] & Format
• Letakan insert arrow pada Toolpath group
Finishing Cekungan
• Atur ke Finishing
• Pilih 3D MODE
• Isi spesifikasi tool seperti (diameter, overall length, tool number , feed rate, spindle rate,
dll.)
• Isi diameter tool, overall length, tool number, feed rate, spindle rate, dll.
Holder
Benda yang
Untuk memperlihatkan dikerjakan
tool, holder, rapid, end
point, dan jalur
Tampilan isomestric
Holder
3.Lalu letakkan/pilih
koordinat pada titik
tengah Koordinat
3.Lalu letakkan/pilih
koordinat pada titik tengah
Koordinat
2.Pilih Radius 20
2.Check arah
Extrude
menggunakan
Reverse all
2.Check arah
Extrude
menggunakan
Reverse all
3.Pilih Acnchor to
Center Pilih isi Width
12.0, Height 40.0,
3.Pilih Acnchor to
Center Pilih isi Width
12.0, Height 40.0,
2. Pilih Selection
Methode Edge dan Face
2. Pilih Selection
Methode Edge dan
Face
1.Pilih Ribbon
Wireframe dan klik
Circle Center point.
1.Pilih Ribbon
Wireframe dan klik
Circle Center point.
2.Check arah
Extrude
menggunakan
Reverse all
1
Pilih
Toolpath
2
Pilih Dynamic
4
3
Pilih loops
Pilih tanda
penunjuk di
machining
region 5
Klik di bagian
yang ditunjuk
anak panah
7
Pilih tanda
penunjuk di Pilih loops
machining
region
8
6
Klik di bagian
yang ditunjuk
anak panah
10
9
Klik ceklis
Klik ceklis
3
1 Pilih pada pilihan
absolute 5
Klik linking parameter
4 6 Klik pada bagian yang akan dijadikan acuan kedalaman
klik Depth
klik Ceklist
4
3 Pilih loops
Pilih tanda
penunjuk di
machining
region
5
Klik di bagian
yang ditunjuk
anak panah
7
Pilih tanda
penunjuk di Pilih loops
machining
region
8
6
Klik di bagian
yang ditunjuk
anak panah
10
9
Klik ceklis
Klik ceklis
3
1 Pilih pada pilihan
absolute 5
Klik linking parameter
4 6 Klik pada bagian yang akan dijadikan acuan kedalaman
klik Depth
klik Ceklist
1
Klik kanan dan tahan 2
Klik copy after untuk mengcopy Setelah di copy
toolpath sebelumnya sudah dibuat Klik geometry
5
4
Pilih loops
Pilih tanda
penunjuk di
machining region
6
3 Klik di bagian
yang ditunjuk
anak panah
Pilih stay inside
pada machine
region strategy
3
1 Pilih pada pilihan
absolute 5
Klik linking parameter
4
6 Klik pada bagian yang akan dijadikan acuan kedalaman
klik Depth
klik Ceklist
1
Klik kanan dan tahan
Klik copy after untuk Setelah di copy
mengcopy Toolpath yg 2 Klik geometry
sudah dibuat
5
4
Pilih loops
Pilih tanda
penunjuk di
machining
region 6
Klik di bagian
Pilih stay 3 yang ditunjuk
inside pada anak panah
machine
region
strategy
8
Pilih rest
material
7
Pilih menu stock
2
Ceklis Clearance
3
1 Pilih pada pilihan
absolute 5
Klik linking parameter
4
6 Klik pada bagian yang akan dijadikan acuan kedalaman
klik Depth
klik Ceklist
1
Pilih
Toolpath
2
Pilih Contour
3
Pilih edges
Klik di bagian
yang ditunjuk
anak panah
7
Klik Lead in Out
8 9
6 Ceklist adjust Klik icon
Ceklist tapered walls start of contour Untuk menyamakan
Isi 78.47 Isi length 50 antara kiri dan kanan
2
Ceklis Clearance
3
1 Pilih pada pilihan
absolute 5
Klik linking parameter
4 6 Klik pada bagian yang akan dijadikan acuan kedalaman
klik Depth
klik Ceklist
1. Klik toggle
display untuk
melihat hasil
dari
parameter
yang dibuat.
1.Pilih
MenuToolpath lalu
klik toolpath Pocket
1.Pilih Roughing
lalu pilih Cutting
method Parallel
Spiral, Stepover
percentage 87.5,
atau step over
distance 7.0. Ceklist
pada pilihan Spiral
inside to outside
1.Pilih MenuToolpath
lalu klik toolpath
Pocket
1. Klik toggle
display untuk
melihat hasil
dari
parameter
yang dibuat.
1.Pilih Menu
Toolpath lalu
klik toolpath
Contour
1
Pilih
2 Toolpath
Pilih ruled
Pilih mode
wireframe
4
5
Pilih chains
6 Klik di bagian
yang ditunjuk
Pilih ceklist anak panah
2
Pilih ball endmill
Untuk proses finising
1 3
Klik kanan Isi cutting diameter 10
Pilih create tool Overall length 100
Cutting length 25
1
Klik kanan dan tahan 2
Klik copy after untuk
mengcopy toolpath yang tadi Setelah di copy
sudah dibuat Klik geometry
4
3
Pilih wireframe
Klik kanan
Pilih rechain all 5
Pilih chains
6
Klik di bagian
yang ditunjuk 7
anak panah
Pilih ceklist
3
Pilih yang akan di drill
Tepat pada center point
Pilih tools
2
Klik kanan pilih create
tols
3
1 Pilih pada pilihan
absolute 5
Klik linking parameter
4 6 Klik pada bagian yang akan dijadikan acuan kedalaman
klik Depth
Dan tambahkan klik Ceklist
kedalaman -2 agar drill
tembus
2
Setelah di copy
Klik parameter
1
Pilih
2 Toolpath
Pilih contour
Pilih mode
solid
4 5
Pilih loops
6 Klik di bagian
yang ditunjuk
Pilih ceklist anak panah
Pilih tools
2
Klik kanan pilih create
tols
3
2 Ubah feed rate dan spindle speed
Isi diameter 12 sesuai kebutuhan
Klik next Klik finish
4
Ubah contour type ke 2D chamfer
2
Ceklis Clearance
1
5
Klik linking parameter
klik Depth 3
Pilih pada pilihan 6
absolute
klik Ceklist
1
Klik kanan dan tahan
Klik copy after untuk 2 Setelah di copy
mengcopy Toolpath
sebelumnya Klik geometry
4
3
Pilih solid
Klik kanan
Pilih rechain all 5
Pilih loops
6
Klik di bagian
yang ditunjuk
anak panah 7
Pilih ceklist
1
5
Klik linking parameter
klik Depth 3
Pilih pada pilihan 6
absolute
klik Ceklist
2. Pilih ribbon
Rectangle pada
menu wireframe
5
1. Setting Z Dept -40
3 pada mode C plane 4
2D
4. Letakan pada
koordinat X0, Y0
3. Pilih Achor to Center untuk 5. Isi Dimensi (View Top)
seting base point Rectangle Rectangle
pada center point
2
1. Pilih ribbon
Offset Chain
2. Pilih
Selection
6 Methode Chain
6. Isi jarak 5. Arahkan indicate
the Offset direction
Offsetnya (15 ) 5 ke dalam
5 2. Klik Circle
Center Point
3. Letakan pada
1 koordinat X0, Z0 (View
Front)
4
3
1. Setting Z Dept 0
pada mode C plane 2D
1
4
1. Klik
3 Polygon
2. Letakan pada
koordinat Y0, Z0 (View
Right)
1. Klik
Ribon
Extrude
2
2. Pilih
Chain
3
3. Pilih
Chain/garis
4
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 371
Bab 7. CAD/CAM for CNC Milling
[ Step Canned Cycle
5. Extrude Kotak 1 ]Type & Format
8
7
7. Create
Body
6. Reverse jika
arahnya terbalik
6
5
5. Isi
Distance/ketebalan
1. Pilih
Chain/garis
2
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 373
Bab 7. CAD/CAM for CNC Milling
[ Step Canned Cycle
6. Extrude Kotak 2 ]Type & Format
7
4. Reverse jika
arahnya salah
3. Isi Distance
nya 6. Isi Draft 5 deg supaya
bentuknya tapper
4 6
1. Klik
Ribon
Extrude
3. Pilih Chain
Lingkaran
4
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 375
Bab 7. CAD/CAM for CNC Milling
[ Step Canned Cycle Type
7. Extrude Lingkaran ] & Format
7
8
2 3
2. Selection methode
pilih Face & seleksi
semua face bagian atas
pada area no. 3
10
8
9 10. Isi ukuran
radiusnya 8 mm
5
Tanda X pada kolom
5. Bentuk solid yang Visible berfungsi untuk
sudah di move sudah menampilkan
tersimpan di Level 2 Geometri (2D/3D).
dengan nama Solid Untuk Hide object klik
Model 1 tanda X.
4. Pilih menu levels
untuk melihat panel
Level manager
Tanda menunjukan
banha yang sedang aktif
adalah level 2. Jika ingin
memindahkan ke Level 1
klik pada nomor 1.
4
2. Maka akan
muncul Level baru
dengan jumlah
Entities 0 (Blm ada
1. Buat Level baru geometri/Kosong)
dengan number 3 &
Name Solid Model 3
6
4
Tarik keatas anak
3 panah axis Z
5
Isi jarak posisi Z
yang dituju (60
mm)
Pilih Chain
2
yang akan
di copy ke
atas
2
8
4
Pilih Chain kotak
yang baru saja di
Copy Pilih
7
5 Body/Solid
Hilangkan tanda X
pada kolom Visible
untuk Level 1&2
Maka akan
kebentuk model
pasangannya
seperti ini
1
2
Expand Properties,
lalu klik Stok Setup
4
Pastikan muncul
garis box putus-
putus yang
manandakan
bentuk material &
pastikan
3 koordinatnya
benar
Control
System
Switch
Machine
Control Panel
(MCP)
Hydraulic
Chuck Hand
Wheel
/MPG
Bed
Machine
Tool Post
Mesin Bubut
Drawing & Seting tools & (seting mesin setiap beda
Raw Material mesin proses)
CNC Turning
Drawing & Seting tools &
Programing
Raw Material mesin
Perbedaan sumbu 1
- + - +X
Y→X X X
-X
X
pemakanan
Tidak Benda kerja diameter
Ditarik
Ditarik
Pada Sumbu X ketika terdapat pengurangan 1 mm
+
X Penulisan maka actual diameter yang berkurang adalah 2 mm
4
3
(6,-4) (6,1) (revolution)
C D
8
1. G0 X4. Z1.
G 7 (5,1)
H (5,-4) 2. G1 X4. Z-4.
B
A 1 C D
F 2
(4,-4)
(4,1) 3. G1 X6. Z-4. G H
E B
J
6 (3,-4) 5 (3,1) 4. G0 X6. Z1. F
A
E
I J
-Z
5. G0 X3. Z1. I
6. G1 X3. Z-4
7. G1 X5. Z-4
8. G0 X5. Z1.
Ket.
X = Untuk koordinat
sumbu X Pada proses terdapat Langkah pemakanan, 394
dan
-X
Z = Untuk koordinat retract /Gerakan bebas
sumbu Z
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 394
Bab 8. CNC Turning
Canned
[ 8.4 Struktur Cycle
Program Type
/ G-Code ] & Format
PROGRAM NAME
PROGRAM STRUKTUR
O OOOO
MAIN PROGRAM SUB PROGRAM
PROGRAM NUMBER
INSTRUCTION 1 INSTRUCTION 1
ADRESS O
INSTRUCTION 2
INSTRUCTION 2
…..
X 1000 …..
Call Sub Program
Instruction
ADDRESS
CODE WORD INSTRUCTION M99 RETURN TO
NUMBER MAIN PROGRAM
…..
M30
Penulisan
Gcode
F0.1
F = kecepatan pemakanan mm/rev Gcode adalah code yang digunakan untuk memprogram
4
3
(-4,5)
(1,5) 1. G0 X4. Z1. M3 F0.1 = 0.1mm per satu putaran mesin CNC secara automatic
1
2. G1 X4. Z-4.
(1,4)
2
(-4,3) F0.1 Z-4.
6
5
(1,3) Z = Koordinat Sumbu Z Basic Program yang dibuat setiap Langkah atau
(-4,3)
B X+
200
100 A
Gb. Ilustrasi Metode Absulute
Programming
ABSOLUT INCRIMENT MIXED
G0 X20 Z0 G0 U-22 W-18 G0 U-22 Z0
( X0 , Z0 )
Ø 40
Ø 60
Z - Axis
Program finishing :
G01 X24 Z0 F20
Z-20
X40
B A
D C
W18
E
X50
G00 X50 Z2
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 400
Bab 8. CNC Turning
Canned
[ 8.4 Struktur Cycle
Program Type
/ G-Code ] & Format
Penggunaan I … , K… , pada G2 & G3
END POINT
END POINT
R18 END POINT
START POINT
Program finishing :
G01 X10 Z-8
G02 X18 Z-18 R15
G02 X18 Z-18 I…K…
Program finishing :
G01 X14 Z-8
G03 X20 Z-17 R15
G03 X20 Z-17 I15 K9
1 Penulisan
15
1. G0 X22. Z2. M3 S1000
2. G1 Z-15. F0.1
3. X26.
4. G0 Z2.
⌀20
⌀24
5. X20.
6. G1 Z-15.
7. X24.
8. G0 Z2.
9. X150. Z150. M5
10. M30
⌀20
⌀24
Penulisan
1. G0 X14. Z2. M3 S1000
Penulisan
2. G1 Z-10. F0.1
3. X18. 1. G0 X22. Z2. M3 S1000
4. G0 Z2. 2. G1 Z-15. F0.1
5. X12. 3. X26.
6. G1 Z-10. 4. G0 Z2.
7. X16. 5. X20.
8. G0 Z2. 6. G1 Z-15.
9. X10. 7. X24.
10. G1 Z-10. 8. G0 Z2.
11. X14. 9. X150. Z150. M5
12. G0 Z2. 10. M30
13. X150. Z150. M5
14. M30
⌀20
⌀24
Penulisan
Penulisan
1. G0 X14. Z2. M3 S1000
2. G1 Z-10. F0.1
3. X18. 1. G0 X22. Z2. M3 S1000
4. G0 Z2. 2. G1 Z-15. F0.1
5. X12. 3. X26.
6. G1 Z-10. 4. G0 Z2.
7. X16. 5. X20.
8. G0 Z2. 6. G1 Z-15.
9. X10. 7. X24.
10. G1 Z-10. 8. G0 Z2.
11. X14. 9. X150. Z150. M5
12. G0 Z2. 10. M30
13. X150. Z150. M5
14. M30
Program :
G00 X26 Z2
G94 Z0.5 X0 F20 Z-1
Z-1.5
Z-2
Program :
G00 X20 Z2
G71 X10 I1 K1 L3 F20 G01 Z-8
G02 X18 Z-18 R15 G01 X20
X = diameter terakhir
I = tebal penyayatan
K= jarak mundur pahat
L= jumlah siklus
F= Feed Rate
17/07/2023 Created By : Muryanto,S.Kom. 410
Bab 8. CNC Turning
Canned
[ 8.4 Struktur Cycle
Program Type
/ G-Code ] & Format
Siklus Pengaluran - G75
Program :
G00 X42 Z-33
G75 X20 Z-50 I0.2 K1 E2.5 F20
MASTERCAM
INTERFACE &
FITUR
• Seting konfigurasi mastercam dan penggunaan fitur
fitur dari mastercam secara detail
• Satuan (inch, mm )
• Home
• Dimension (Ukuran, Style, Scale) • WireFrame
• Colour (Wire Frame, Background,..dsb) • Drafting
• Save Configurasi • Transform
• Selection Setting • View
• Solid
• Model Preparation
WIREFRAME
2 1 2 3
1 1 2
1
3
3 2
4
HOME
1 2 3 2
4 1 1
1
2
3
2 3
5 6
DRAFTING
Dimension
2
3 5 1
1
4 6
2
TRANSFORM
Dimension Offset
1 2 3 4 1 2
1. Untuk Transtale secara auto (move, rotate) 1. Copy atau memindahkan garis dengan sejajar
2. Memindahkan geometri (single)
3. Memutar geometri 2. Scaling geometri (multi )
VIEW
2
1 5
3 4
TOOLING &
SETING MESIN
Pemilihan tools dan parameternya serta seting clamping
beserta material
Seting material
Seting material dapat mempengaruhi program
yang akan dibuat, jadi setiap project ataupun
pengerjaan benda harus seting material yang
sesuai
⌀60x75
1 2 1 2
2. Parameter tools
433
Parameter
External Internal
cutting Groove Thread U-drill Cutting
N = 1500 rpm
N = 1500 rpm
F = 0.07
F = 0.07
Cutting = 0.2mm
Finishing Finishing
STANDARD CUTTING PARAMETER FOR
PROGRAMING
Facing
Facing adalah proses meratakan
benda pada bagian face atau
depan. Proses facing dilakukan
karena benda hasil potongan atau
raw material miring
• Tool Number : 1
• Station Number : 1
• Offset Number : 1
• Tool : R0.8 OD Right 35
DEG
• Feed rate : 0.2 mm/rev
• Klik Finish feed rate dan isi :
0.07 mm/rev
• Spindle speed : 120 CSS
• Klik Finish spindle speed
dan isi : 150 CSS
• Max spindle speed : 2000
rpm
• Comment : FACING
Roughing
Roughing adalah proses
penyayatan benda kerja (kasar)
dengan kecepatan pemakanan
tinggi tanpa memerlukan hasil
permukaan yang halus (efisiensi
waktu )
• Tool Number : 1
• Station Number : 1
• Offset Number : 1
• Tool : R0.8 OD Right 35 DEG
• Feed rate : 0.25 mm/rev
• Klik Plunge feed rate dan isi
: 0.15 mm/rev
• Spindle speed : 150 CSS
• Max spindle speed : 2000
rpm
• Comment : ROUGHING
Finishing
Finishing adalah proses
penyayatan benda dengan
kecepatan pemakanan rendah
dengan tujuan untuk memperoleh
ukuran yang presisi dan
kehalusan yang sesuai.
• Tool Number : 1
• Station Number : 1
• Offset Number : 1
• Tool : R0.8 OD Right 35 DEG
• Feed rate : 0,07 mm/rev
• Spindle speed : 250 CSS
• Max spindle speed : 2500
rpm
• Comment : FINISHING
Groove
Groove adalah proses penyayatan
benda dengan dengan membuat
alur pada benda kerja.
• Tool Number : 2
• Station Number : 2
• Offset Number : 2
• Tool : R0.3 W4 OD Groove
Right Medium
• Feed rate : 0,06 mm/rev
• Klik Finish feed rate dan isi :
0,05 mm/rev
• Spindle speed : 80 CSS
• Klik Finish spindle speed
dan isi : 100 CSS
• Max spindle speed : 800
rpm
• Comment : GROOVE
Treading
Treading adalah proses
penyayatan benda dengan pahat
atau alat potong Khusus untuk
membuat ulir atau Tread.
• Tool Number : 3
• Station Number : 3
• Offset Number : 3
• Tool : R0.108 W4 OD
Thread Right
• Spindle speed : 1000 RPM
• Max spindle speed : 1000
RPM
• Comment : THREAD
DRILLING
Drilling adalah proses
pengeboran benda dengan drill
untuk membuat lubang pada
tengah atau center benda kerja
sesuai diameter yang diinginkan
Klik 2x Tool diameter 6 Klik Drill Type dan atur Atur penempatan tool
panjang drill pada Holder
• Tool Number : 4
• Station Number : 4
• Offset Number : 4
• Tool : Drill diameter 6
• Feed rate : 0,07
• Spindle speed : 1200 RPM
• Max spindle speed : 1000
RPM
• Comment : Drill
Klik OK
Link :
Bit.ly/PostTestdanPreTestCNC_2023