You are on page 1of 17

Vol . , No. , Juni 2021, pp.

P ISSN 2503-4367

http://ojs.unimal.ac.id/index.php/jmind

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP


KINERJA KARYAWAN DI MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN DISIPLIN
KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PT. PUPUK ISKANDAR
MUDA KRUENG GEUKUH KABUPATEN
ACEH UTARA

Jullimursyida, Ph.D 1. Widyana Verawaty Siregar, Ph.D 2*, Lusi Dyana Hasra3
jullimursyida@unimal.ac.id1, widyana.verawaty@unimal.ac.id 2, lusi.191100410047@mhs.unimal.ac.id3

123 Program Magister Ilmu Manajemen, FEB, Universitas Malikussaleh Lhokseumaw, Indonesia
*coresponden author

Keywords Abstract

Work Environment, Work This study is intended to determine how much influence the work
Ability, Work Discipline, environment and work ability have on employee performance during
Employee Performance the covid-19 pandemic with work discipline as a moderating variable at
PT. Pupuk Iskandar Muda Krueng Geukuh, North Aceh Regency. In
this study, the samples taken were employees of PT. Pupuk Iskandar
Muda Krueng Geukuh, North Aceh Regency. The method used to
Article Information analyze the data is using the Smart Partial Least Square (PLS)
program. The results showed that the work environment did not have a
Received: positive effect on employee performance, work ability had a positive
Accepted: and significant effect on employee performance, then the moderation
Available online:
test showed that work discipline was able to moderate the work
environment and employee performance, work discipline was able to
moderate work ability and employee performance. and work discipline
is able to moderate the performance of employees at PT. Pupuk
Iskandar Muda Krueng Geukuh, North Aceh Regency. It is hoped that
every company will be able to improve the work environment and work
ability and work discipline, so that the performance of employees within
the company will be better for the progress of the organization in the
future

Program Magister Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Malikussaleh
PENDAHULUAN karyawan sangat penting untuk
menunjang keberhasilan setiap
Sumber daya manusia yang perusahaan, kinerja karyawan yang
berkualitas dalam organisasi atau tinggi merupakan salah satu syarat
perusahaan memanglah sangat dalam pencapaian tujuan perusahaan.
penting dan dibutuhkan pada era Pencapaian tujuan perusahaan
globalisasi saat ini. Setiap organisasi diperoleh dari upaya perusahaan
akan berkompetisi guna merebut dalam mengelola sumber daya
posisi unggul dalam perekonomian. manusia yang berpotensi agar dapat
Fenomena yang terjadi saat ini meningkatkan hasil kerjanya.
diketahui bahwa pandemi Covid-19 Apabila kinerja karyawan semakin
sangat berdampak pada setiap baik maka akan menimbulkan
organisasi, seperti berkurang jauhnya kepuasan terhadap nasabah
pemasukan yang mengharuskan (Hasibuan, 2016).
organisasi melakukan pengurangan Faktor pertama yang mampu
karyawan atau pegawainya, dari mempengaruhi kinerja karyawan
situlah semakin banyaknya adalah lingkungan kerja. Lingkungan
pengangguran atau bahkan dilakukan kerja merupakan salah satu tempat
secara masif yang membuat yang paling sering dilakukan oleh
organisasi harus memikirkan strategi karyawan dalam melakukan kegiatan
apa yang tepat untuk dilakukan aktivitasnya sehari-hari.
dalam menangani pandemi Covid- 19 Faktor selanjutnya yang
sehingga tidak berdampak lebih mampu mempengaruhi kinerja
parah pada kinerja karyawan yang karyawan adalah kemampuan kerja.
membuat suatu organisasi gulung Kemampuan kerja adalah
tikar mendadak. Berdasarkan hal kemampuan seseorang dalam
tersebut, terlihat bahwa pengelolaan menyelesaikan suatu pekerjaan.
sumber daya manusia saat ini Kemampuan dalam bekerja seorang
menghadapi perubahan yang sangat karyawan mutlak dimiliki oleh
mendadak akibat pandemi Covid-19. karyawan sehingga aktivitas atau
Kondisi perubahan yang akan terjadi pekerjaan yang menjadi
dalam jangka panjang tentunya akan tanggungjawab mereka dapat
mempengaruhi kinerja suatu terselesaikan dengan baik sesuai
organisasi, sehingga organisasi dengan ketentuan yang telah
dituntut agar tetap mempertahankan ditetapkan.
kinerja karyawannya tetap stabil dan Faktor disiplin kerja juga merupakan
memberikan yang terbaik didalam faktor penting dalam mengatur
organisasi (Widaningsih, Sukristanta perilaku dan cara bekerja anggota di
dan Kasno, 2020). dalam organisasi. Disiplin kerja
Kinerja karyawan merupakan dapat diartikan sebagai suatu kondisi
suatu hasil kerja yang dicapai yang tercipta dan bentuk melalui
seseorang dalam melaksanakan proses dari serangkaian perilaku
tugas-tugas yang dibebankan yang menunjukkan nilai-nilai
kepadanya yang didasarkan atas ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
kecakapan, pengalaman dan keteraturan dan ketertiban.
kesungguhan serta waktu. Peranan
Sehingga peneliti tertarik Iskandar Muda Krueng
menganalisa kembali variabel Geukuh Kabupaten Aceh
lingkungan kerja, kemampuan kerja Utara
dan disiplin kerja dalam H2 = Ada pengaruh kemampuan
meningkatkan kinerja karyawan. kerja terhadap kinerja
Maka dari itu, judul yang diangkat karyawan pada PT. Pupuk
dalam penelitian ini adalah Iskandar Muda Krueng
“Pengaruh Lingkungan Kerja dan Geukuh Kabupaten Aceh
Kemampuan Kerja terhadap Utara
Kinerja Karyawan di Masa H3 = Ada hubungan disiplin
Pandemi Covid-19 dengan Disiplin kerja dengan lingkungan
Kerja Sebagai Variabel Moderasi kerja dan kinerja karyawan
Pada PT. Pupuk Iskandar Muda pada PT. Pupuk Iskandar
Krueng Geukuh Kabupaten Aceh Muda Krueng Geukuh
Utara” Kabupaten Aceh Utara
H4 = Ada hubungan disiplin
kerja dengan kemampuan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS kerja dan kinerja karyawan
pada PT. Pupuk Iskandar
Berdasarkan rangkuman penjelasan Muda Krueng Geukuh
dari variabel peneltian yang Kabupaten Aceh Utara.
digunakan dalam penelitian ini yaitu H5 = Ada hubungan disiplin
berdasarkan teori yang telah dibahas kerja dengan kinerja
sebelumnya di atas, maka kerangka karyawan pada PT. Pupuk
konseptual yang digunakan dalam Iskandar Muda Krueng
penelitian ini adalah: Geukuh Kabupaten Aceh
Utara.

METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2009)
populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari objek/subjek yang
mempunyai budaya karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh
karyawan PT. Pupuk Iskdandar
Muda Krueng Geukuh Kabupaten
Aceh Utara sebanyak 656 orang.
H1 = Ada pengaruh lingkungan Adapun jumlah karyawan PT. Pupuk
kerja terhadap kinerja Iskandar Muda Krueng Geukuh
karyawan pada PT. Pupuk Kabupaten Aceh Utara dapat dilihat
pada tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1
Jumlah karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Krueng Geukuh
Kabupaten Aceh Utara
No Jabatan Jumlah Karyawan
1 GM/Staff Utama I, II 13
2 Manajer/Staf Madya I, II 29
3 Superintendent/Staf Muda I, II 68
4 Supervisor/Staf Pratama III 275
5 Foreman/Staf Pratama III 207
6 Pelaksana Utama 64
Jumlah 656
Sumber: PT. PIM Krueng Geukuh Kabupaten Aceh Utara, 2021
Sampel barulah menetapkan sebagian dari
Menurut Sugiyono (2009) wilayah populasi sebagai sampel dan
sampel adalah sebagian jumlah sampel itu ditetapkan pula unit-unit
populasi yang terlibat dalam suatu wilayah yang lebih kecil lagi,
penelitian. Teknik pengambilan kemudian dari setiap unit tersebut
sampel dillakukan dengan metode diambil pula sampelnya Untuk
Purposive Sampling. Pelaksanaannya menentukan ukuran sampel dari
dilakukan dengan cara membagi suatu populasi digunakan pendekatan
wilayah populasi kedalam sub-sub rumus Slovin dalam Umar (2004:49),
wilayah dan setiap sub wilayah dengan menggunakan rumus sebagai
dibagi lagi ke dalam bagian yang berikut:
lebih kecildan seterusnya, kemudian

n=

n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Kelonggaran

n= 99,84= 100 orang

Teknik Pengumpulan Data tidak akan mendapatkan data yang


Teknik pengumpulan data memenuhi standar yang ditetapkan
merupakan langkah yang paling (Sugiyono, 2016: 224). Berdasarkan
strategis dalam sebuah penelitian, jenis sumber data yang diperlukan,
sebab tujuan utama dari penelitian teknik pengumpulan data yang
adalah mendapatkan data yang dilakukan penulis adalah penyebaran
akurat, sehingga tanpa mengetahui kuesioner. Kuesioner adalah suatu
teknik pengumpulan data peneliti alat pengumpulan data yang berupa
serangkaian pertanyaan yang dipelajari sehingga diperoleh
diajukan tertulis yang diajukan informasi tentang hal tersebut,
kepada subyek untuk mendapatkan kemudian ditarik kesimpulannya.
jawaban secara tertulis tentang Penelitian ini menggunakan 5
“Pengaruh Lingkungan Kerja dan konstruk laten, yang terdiri dari 3
Kemampuan Kerja terhadap Kinerja konstruk eksogen yaitu budaya
Karyawan Di Masa Pandemi Covid- perubahahan waktu gilir kerja,
19 dengan Disiplin Kerja Sebagai perubahan lingkungan kerja non
Variabel Moderasi Pada PT. Pupuk fisik, kemampuan kerja serta 1
Iskandar Muda Krueng Geukuh variabel endogen yaitu kinerja
Kabupaten Aceh Utara”. karyawan. Pada penelitian ini
konstruk disiplin kerja merupakan
Teknik Pengumpulan Data
variabel moderating antara semua
Menurut Sugiyono (2012)
variabel eksogen.
teknik pengumpulan data merupakan
1. Perubahan Lingkungan Kerja (X1)
langkah yang paling utama dalam
Menurut Sedarmayanti
penelitian, karena langkah utama
(2016) lingkungan kerja adalah
dalam sebuah penelitian adalah
semua kondisi psikis di
mendapatkan data. Data yang
lingkungan kerja yang
diperlukan dalam penelitian ini
mempengaruhi karyawan untuk
adalah data mengenai “Pengaruh
melaksanakan kegiatannya secara
Lingkungan Kerja dan Kemampuan
optimal, sehat, aman, dan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan Di
nyaman. Indikator dari perubahan
Masa Pandemi Covid-19 dengan
lingkungan kerja dapat diukur
Disiplin Kerja Sebagai Variabel
dengan indikator sebagai berikut:
Moderasi Pada PT. Pupuk Iskandar
a. Lingkungan fisik
Muda Krueng Geukuh Kabupaten
1) Lingkungan yang langsung
Aceh Utara”.
berhubungan dengan
Adapun pengumpulan data
karyawan (Seperti: pusat
pada penelitian ini dengan cara
kerja, kursi, meja dan
membagikan kuisioner secara
sebagainya).
langsung kepada responden, dan
2) Lingkungan perantara yang
penulis dapat memberikan penjelasan
mempengaruhi kondisi
mengenai pertanyaan-pertanyaan
manusia, misalnya:
yang kurang dipahami oleh
temperatur, kelembaban,
responden serta tanggapan kuisioner
sirkulasi udara,
dapat langsung penulis kumpulkan
pencahayaan, kebisingan,
setelah responden mengisinya
getaran mekanis, bau tidak
dengan lengkap.
sedap, warna, dan lain-lain
Definisi Operasional Variabel b. Lingkungan non fisik
Definisi operasional variabel 1) Hubungan dengan rekan
ini dilakukan untuk memberi batasan kerja.
terhadap variabel yang di teliti. 2) Standar Kerja.
Sugiyono (2009) mendefinisikan 3) Prosedur Kerja
variabel adalah segala sesuatu yang 4) Kejelasan Tugas
ditetapkan oleh peneliti untuk
5) Sistem Penghargaan
(reward system)

2. Kemampuan Kerja (X2) seorang karyawan dalam


Menurut Kasmir (2016:50) menyelesaikan pekerjaannya.
kemampuan kerja adalah Indikator kemampuan kerja yaitu:
kemampuan seseorang dalam a. Kemampuan Tekhnis
menyelesaikan suatu pekerjaan. b. Kemampuan Manajerial
Menurut Yoder (2015) terdapat c. Kemampuan Konseptual
beberapa indikator untuk d. Kemampuan Perilaku
mengetahui kemampuan kerja

3. Disiplin Kerja (Z) kerja adalah sebagai berikut:


Menurut Singodimedjo dalam a. Taat terhadap aturan waktu
Sutrisno (2017:86) menyatakan b. Taat terhadap peraturan
bahwa disiplin adalah sikap perusahaan
kesediaan dan kerelaan seseorang c. Taat terhadap aturan perilaku
untuk mematuhi dan menaati dalam pekerjaan
norma-norma peraturan yang d. Taat terhadap peraturan
berlaku di sekitarnya. Menurut lainnya diperusahaan
Sutrisno (2016) indikator disiplin

4. Kinerja Karyawan (Y) dalam Afandi (2016) terdapat 6


Menurut Hasibuan (2016:25) indikator dalam kinerja pegawai
kinerja pegawai adalah gambaran yaitu:
mengenai tingkat pencapaian a. Kualitas
pelaksanaan suatu kegiatan, program, b. Kuantitas
kebijakan dalam mewujudkan c. Ketepatan waktu
sasaran, tujuan, misi dan visi d. Efektivitas
organisasi yang tertuang dalam e. Kemandirian
strategic planning. Menurut Robbins f. Komitmen Kerja
3. Uji Asumsi SEM kurtosis data yang digunakan.
a. Uji Kesesuaian Jumlah Sampel Apabila diperoleh nilai cr pada
Ukuran sampel yang dalam skewness dan kurtosis berada pada
pemodelan ini adalah berjumlah rentan antara ± 2,58 pada tingkat
99 responden, menurut Ghozali signifikan 0,01. Data dapat
(2013) jumlah tesebut telah disimpulkan mempunyai
memenuhi persyaratan untuk distribusi normal jika nilai cr
pengujian dengan model SEM. skewness dan cr kurtosis memiliki
b. Uji Normalitas Data nilai mutlak antara -2,58 sampai
Untuk melakukan uji normalitas +2,58. Selanjutnya kriteria itu
data yang dilakukan dalam ditampilkan dalam gambar 4.6 di
penelitian ini adalah dengan bawah ini.
melihat nilai cr skewness dan cr
Data tidak Normal Data tidak normal

-2,58 +2,58

Data Normal

Gambar 4.6
Kriteria Penerimaan Kenormalan Data

c. Uji Outlier Data nol sehingga tidak ada masalah


Menurut Ghozali (2013) outlier dengan multikolinieritas dan
adalah kondisi observasi dari singuliritas, Ghozali (2013).
suatu data yang memiliki 4.8.2 Uji Kelayakan Model
karakteristik unik dan terlihat Uji kelayakan model
sangat berbeda jauh dari observasi dilakukan dalam persamaan full
observasi lain. Kriteria yang model, yaitu uji yang dilakukan
digunakan adalah berdasarkan nilai terhadap keseluruhan variabel baik
Chi-square pada derajat kebebasan eksogen maupun endogen yang telah
(degree of freedom), yaitu jumlah digabungkan menjadi satu model.
indikator pada tingkat signifikansi Full model dilakukan dalam dua
dengan p<0,001. Deteksi terhadap tahap yaitu full model sebelum dan
multivariate outlier dilakukan setelah modifikasi. Uji kelayakan
dengan memperhatikan nilai model terdiri dari:
mahalanobis distance. 1. Uji Goodness of Fit Full Model
Uji kesesuaian full model SEM
d. Uji Multikolinieritas dan sebelum dan sesudah modifikasi
Singuliritas bertujuan untuk melihat
Multikolinieritas dan singuliritas sejauhmana model dasar yang
dapat dilihat melalui determinan dibentuk dalam penelitian ini
matriks kovarians. Nilai memenuhi criteria goodness of fit
determinan yang sangat kecil yaitu dengan menguji cut off value
menunjukkan indikasi terdapatnya nya diterima atau ditolak. Kriteria
masalah multikolinieritas dan menurut Ghozali (2013) adalah
singuliritas sehingga data tersebut seperti tabel dibawah ini:
tidak digunakan dalam penelitian.
Jadi data diharapkan menjauh dari
Tabel
Kriteria Goodness of Fit
Goodness of Fit Index Cut off Value
2
X (Chi-Square) Diharapkan kecil
Signifikansi Probability ≥0.05
CMIN/DF CFI ≤2,00
GFI ≥0.90
RMSEA 0,05-0,08
AGFI ≥0.90
Goodness of Fit Index Cut off Value
TLI ≥0.90
NFI ≥0.90
Sumber: Ghozali (2013)

Uji Efek Moderating nilai P Value nya di bawah 0,05.


Menurut Ghozali (2013) Untuk menjalanakan metode
dalam SEM ada beberapa metode Moderated SEM perlu dilakukan dua
yang digunakan untuk menilai tahap yaitu:
pengaruh moderating. Salah satu 1. Melakukan estimasi tanpa
metode termudah dan dapat memasukkan variabel interaksi,
mengestimasi pengaruh moderating sehingga hanya mengestimasi
pada SEM yang komplek adalah model dengan dua variabel
metode Ping (1995). Metode ini exogen ξ1 dan ξ2 untuk
menyatakan bahwa indikator tunggal memprediksi variabel endogen ƞ.
seharusnya digunakan sebagai Hasil output ini digunakan untuk
indikator dari suatu variabel menghitung nilai loading faktor
moderating. Indikator tunggal variabel laten enteraksi dan nilai
tersebut merupakan perkalian antara error variance dari indikator
indikator variabel laten exogen variabel laten interaksi dengan
dengan indikator variabel rumus:
moderatornya. Variabel moderating
disimpulkan memoderasi apabila

λinteraksi = (λx1+λx2) (λz1+λz2+)


θq = (λx1+λx2+ )2 VAR(X) (θz1+θz2+)+ (λx1+λx2+)2
VAR(Z) (θx1+θx2)+ (θx1+θx2) (θz1+θz2)

Dimana:
λinteraksi = loading factor dari variabel laten interaksi
θq = error variance dari indikator variabel laten interaksi
2. Setelah nilai λinteraksi dan nilai 2. Moderasi semu (Quasi
θq diperoleh dari tahap pertama, moderation) merupakan variabel
maka nilai-nilai ini dimasukkan yang memoderasi hubungan
kedalam model dengan variabel antara variabel independen dan
laten interaksi. Hasil perhitungan variabel dependen , di mana
manual dari loading factor variabel moderasi semu
interaksi yang digunakan untuk berinteraksi dengan variabel bebas
menetapkan nilai parameter nilai sekaligus menjadi variabel bebas.
loading interaksi. Sedangkan hasil 3. Moderasi potensial (Homologiser
manual perhitungan error moderation) potensial merupakan
variance variabel interaksi kita variabel yang potensial menjadi
gunakan untuk menetapkan error variabel moderasi, yang
variance variabel interaksi. mempengaruhi kekuatan
Berikut ditampilkan gambar 4.7 hubungan antara variabel
full model setelah moderating. independen dan variabel
dependen. variabel ini
Klasifikasi Variabel Moderasi tidakberinteraksi dengan variabel
Menurut Sharma et al (1981) independen, dan tidak mempunyai
dalam Sugiono (2004) variabel hubungan yang signifikan dengan
moderasi dapat diklasifikasikan variabel dependen.
menjadi 4 tipe yaitu: 4. Moderasi prediktor (Predictor
1. Moderasi murni (Pure moderation) adalah variabel yang
moderation) merupakan variabel hanya berperanan sebagai variabel
yang memoderasi hubungan prediktor dalam model hubungan
antara variabel bebas dan variabel yang dibentuk. Menurut Sharma
dependen, dimana variabel et al (1981) dalam Solihat (2013)
moderasi murni berinteraksi ada tiga persamaan untuk
dengan variabel bebas, tanpa mengklasifikasikan variabel
menjadi variabel bebas. moderasi yaitu:

Persamaan 1 Tanpa Variabel Moderating


K = + b1.1 LK + b1.2 KK + e1
Persamaan 2 Dengan Variabel Moderating
K = b1.1 LK + b1.2 KK + b2DK + e2
Persamaan 3 Dengan Variabel Moderating dan Interaksi
K = b1.1 LK + b1.1 KK + b1 DK + +PLK b2.1*DK + KK b2.2*DK +e.
Tabel 4.5 Klasifikasi Variabel Moderasi
No Tipe Moderator Koefisien
Moderasi Murni B2 Tidak Signifikan, B3 Signifikan
Moderasi Semu B2 Signifikan, B3 Signifikan
Moderasi Potensial B2 Tidak Signifikan, B3 Tidak Signifikan
Moderasi predictor B2 Signifikan, B3 Tidak Signifikan

Keterangan :
K = Kinerja Karyawan
PLK = Perubahan Lingkungan Kerja
KK = Kemampuan Kerja
DP = Disiplin Kerja

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengujian inner model atau dievaluasi dengan menggunakan R-


model struktural dilakukan untuk square untuk konstruk dependen uji t
melihat hubungan antara konstruk, serta signifikansi dari koefisien
nilai signifikansi dan R-square dari parameter jalur struktural.
model penelitian. Model struktural

Gambar
Uji Moderasi sebelum Interaksi

Pengujian hipotesis dilakukan adalah sebagai berikut:


dengan membandingkan nilai T-
value dengan T-tabel. Adapun hasil
Path Coefficients dan uji signifikansi

Tabel 5.8
Path Coefficients
Sumber: Data diolah, 2021

Berdasarkan data di atas artinya hipotesis ketiga diterima.


menunjukkan bahwa variabel Sedangkan Interaksi pada variabel
lingkungan kerja tidak mampu moderasi1 mampu mempengaruhi
mempengaruhi kinerja karyawan, hal kinerja karyawan dengan nilai T-
ini dikarenakan data T-Statistik yang Statistik yang dihasilkan > t tabel yaitu
dihasilkan < ttabel yaitu 0,783<1,985 4,330>1,985 dan menghasilkan nilai
dengan nilai signifikan sebesar signifikan sebesar 0,000<0,05.
0,434>0,05, artinya hipotesis Kemudian interaksi pada variabel
pertama di tolak. Variabel moderasi2 jugak mampu
kemampuan kerja mampu mempengaruhi kinerja karyawan
mempengaruhi kinerja karyawan, hal dikarenakan nilai T-Statistik yang
ini dikarenakan data T-Statistik yang dihasilkan > ttabel yaitu 3,704>1,985
dihasilkan > ttabel yaitu 2,578>1,985 dan menghasilkan nilai signifikan
dengan nilai signifikan sebesar sebesar 0,000>0,05 Maka
0,010<0,05, artinya hipotesis kesimpulan yang dapat diambil
keduadi diterima. dalam penelitian ini bahwa disiplin
Kemudian pada pengujian kerja secara keseluruhan mampu
variabel disiplin kerja mampu memoderasi antara variabel
memoderasi terhadap kinerja lingkungan kerja dan kemampuan
karyawan, hal ini dikarenakan data kerja terhadap kinerja karyawan.
T-Statistik yang dihasilkan > ttabel Sehingga pengujian moderasi dalam
yaitu 4,909>1,985 dengan nilai penelitian dapat dilihat pada gambar
signifikan sebesar 0,000<0,05, dibawah ini:
Gambar 5.9 Uji Moderasi
Lingkungan Kerja, Kemapuan Kerja, Disiplin Kerja
dan Kinerja Karyawan

Inner model menunjukkan hubungan tabel penghitungan untuk hasil R-


antar konstruk dan nilai signifikansi Square:
serta nilai R-square. Berikut adalah

Tabel 5.7
Tabel R-Square
R Square Adjusted R Square
Disiplin Kerja 0,401 0,295
Kinerja Karyawan 0,309 0,287
Sumber: Data diolah, 2021

Nilai R-square sebesar 0,401 kinerja karyawan di masa


berarti variabilitas konstruk kinerja pandemi Covid-19 pada PT.
karyawan dipengaruhi hanya sebesar Pupuk Iskandar Muda Krueng
40,1% antara variabel bebas dan Geukuh Kabupaten Aceh Utara.
variabel endogen, sedangkan 59,9% 4. Disiplin kerja mampu memoderasi
dijelaskan oleh variabel lain yang antara kemampuan kerja dan
tidak terdapat dalam penelitian ini. kinerja karyawan di masa
pandemi Covid-19 pada PT.
PENUTUP Pupuk Iskandar Muda Krueng
Geukuh Kabupaten Aceh Utara.
Berdasarkan uraian dalam 5. Disiplin kerja mampu memoderasi
pembahasan sebelumnya penelitian terhadap kinerja karyawan di
ini dapat merumuskan beberapa masa pandemi Covid-19 pada PT.
kesimpulan, yaitu: Pupuk Iskandar Muda Krueng
1. Berdasarkan hasil penelitian Geukuh Kabupaten Aceh Utara.
menunjukkan bahwa lingkungan
kerja tidak berpengaruh kinerja Adapun saran-saran dalam
karyawan di masa pandemi penelitian ini adalah:
Covid-19 pada PT. Pupuk 1. Diharapkan penelitian ini
Iskandar Muda Krueng Geukuh mampu memberikan masukan
Kabupaten Aceh Utara. mengenai lingkungan kerja,
2. Kemampuan kerja berpengaruh kemampuan kerj,disiplin kerja
kinerja karyawan di masa dan kinerja karyawan didalam
pandemi Covid-19 pada PT. perusahaan.
Pupuk Iskandar Muda Krueng 2. Diharapkan kepada PT. Pupuk
Geukuh Kabupaten Aceh Utara. Iskandar Muda agar lebih
3. Disiplin kerja mampu memoderasi memperhatikan kembali
antara lingkungan kerja dan mengenai lingkungan kerja,
kemampuan kerja dan disiplin terhadap kinerja karyawan
kerja terhadap kinerja dengan disiplin kerja sebagai
karyawan variabel moderasi.
3. Diharapkan penelitian ini 4. Diharapkan penelitian ini
dapat dijadikan sebagai dapat dijadikan sebagai bahan
tambahan literatur referensi bagi pihak lain yang
kepustakaan universitas di ingin mengadakan penelitian
bidang penelitian tentang sejenis pada masa yang akan
pengaruh lingkungan kerja datang.
dan kemampuan kerja

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Pandi. (2016). Konsep dan Indikator Manajemen Sumber Daya


Manusia. Deepublish. Yogyakarta.

Afandi, Pandi. (2016). Konsep dan Indikator. Manajemen Sumber Daya


Manusia. DEEPUBLISH. Yogyakarta.

Andayani, Dwi. (2018). Pengaruh Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan Dan


Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai BPR Di Kabupaten
Tulungagung Dalam Perspektif Islam. Inovatif. 4 (1): 2598-3172.

Atmosudirdjo, Prajudi. (2016). Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah.


Malayu. Rineka Cipta. Jakarta.

Bintaro dan Daryanto. (2017). Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan. Gava


Media. Yogyakarta.

Bintoro dan Dryanto. (2017). Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan.


Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Busro, Muhammad. (2018). Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia.


Prenada Media.

Chandra, Leo Addy. (2017). Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja


Pegawai Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten
Kutai Barat. e-Journal Administrasi Negara, Volume 1, Nomor 3, 2013:
885-899 886.

Edy, Sutrisno, (2016), Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana Prenada


Media Group. Jakarta.

Ermawati, Juni., Ardiani Ika Sulistyawati. (2017). Pengaruh Budaya Organisasi,


Motivasi, Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Melalui
Komitmen Organisasi Pada CV. Sampurno Abadi. Performance. 19
(1), Maret 2017.

Fitriani, I. D., & Sadarman, B. (2018). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap


Kinerja Karyawan Bagian Administrasi Umum Pada PT PLN (Persero)
Area Bandung. Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi (MEA),
2(1). https:// doi.org/10.31955/ mea.vol2.iss1.pp155-172

Hasibuan, Malayu. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit. Bumi


Aksara. Jakarta.

Jamaluddin, J., Salam, R., Yunus, H., & Akib, H. (2017). Pengaruh Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pendidikan Provinsi
Sulawesi Selatan. Jurnal Administrasi Volume 4 Nomor (1), 25.
https://doi.org/10.26858/ja.v4i1.3443

Lestary, L., & Harmon, H. (2018). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap


Kinerja Karyawan. Jurnal Riset Bisnis Dan Investasi, Volume 3 (2), 94.
https://doi.org/10.35697/jrbi.v3i2.937

Listianto, Tony. (2017). Pengaruh Motivasi, Kepuasan, dan Disiplin Kerja


Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus di Lingkungan Pegawai
Kantor PDAM Kota Surakarta). Vol 3, No. 2, Desember.

Mandri, A., Komara, A. H., & David, D. (2018). Pengaruh Kepemimpinan,


Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja dan
Kinerja Pegawai di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
(PUTR) Kabupaten Rokan Hilir. Procuratio: Jurnal Ilmiah Manajemen,
6(4), 421-441.

Mangkunegara, A. P, (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.


Remaja Rosdakarya. Bandung.

Meutia, Kardinah Indrianna dan Cahyadi Husada. (2019). Pengaruh Budaya


Organisasi dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan.
Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT
Vol.4, No.1 Februari 2019: 119 – 126 P-ISSN 2527–7502 E-ISSN 2581-
2165.

Priansa. (2017). Perencanaan dan Pengembangan SDM. Penerbit: Alfabeta


Bandung.

Ramadhani, Ayu Putri Eka. (2016). Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi
Kerja Remaja Rosdakarya. Bandung.

Samsudin. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama Salemba


Empat. Jakarta.

Sedarmayanti. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi


Birokrasi Dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. PT. Refika Aditama.
Bandung.

Sihaloho, Ronal Donra dan dan Siregar, Hotlin. (2020). Pengaruh Lingkungan
Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada PT. Super Setia Sagita Medan.
Jurnal Ilmiah Socio Secretum. Volume 9 Nomor 2 Tahun 2019,
(November); 273-281.

Sofyandi, Herman (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu.


Yogyakarta.

Sudaryono. (2017). Budaya dan Perilaku Organisasi. Lentera Ilmu Cendekia.


Jakarta.

Sunyoto, Danang. (2016). Model Analisa Jalur untuk Riset Ekonomi. PT.
Yrama Widya. Bandung.
Sutrisno, Edy. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Prenada Penerbit
Media Group. Jakarta.

Uno, Hamzah (2016). Teori Kinerja dan Pengukurannya. Bumi Aksara.


Jakarta.

Wibowo. (2016). Manajemen Kinerja. Edisi Kelima, PT. Rajagrafindo Persada


Jakarta.

Yuliantari, K., & Prasasti, I. (2020). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap


Kinerja Karyawan Pada LLDIKTI Wilayah III Jakarta. Widya Cipta:
Jurnal Sekretari Dan Manajemen, 4(1), 76–82. https:// doi.org/ 10.31294/
widyacipta.v4i1.7699
17

Program Magister Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Malikussaleh

You might also like