Professional Documents
Culture Documents
Bab Iii Setengah Putaran
Bab Iii Setengah Putaran
SETENGAH PUTARAN
Dilambangkan dengan “H”. Setengah putaran terhadap titik P pada titik A dilambangkan
dengan Hp(A) = A’, dengan titik P adalah titik tengan ̅̅̅̅̅
𝐴𝐴′. Setengah putaran terhadap titik P adalah
pemetaan Hp yang memenuhi:
1. Untuk A≠P, P adalah titik tengah ̅̅̅̅̅
𝐴𝐴′, maka dapat ditulis Hp(A);
2. Untuk A = P maka Hp = P
Pemetaan setengah putaran Hp disebut dengan simetri titik dengan pusat P.
Teorema 3.1
Setengan putaran merupakan involusi
Bukti:
Ambil P(a,b) dan Hp yang memetakkan A(x,y) ke A’(x’,y’), maka
𝑥 + 𝑥′ 𝑦 + 𝑦′
𝑎= ,𝑏 = ,
2 2
atau 𝑥 ′ = −𝑥 + 2𝑎 dan 𝑦 ′ = −𝑦 + 2𝑏
Jika dinyatakan ke dalam bentuk matriks didapat:
𝑥′ 𝑥 𝑎
( ) = − (𝑦) + 2 ( )
𝑦′ 𝑏
A’
P(a,b)
A
Bila pusat putaran di O(0,0), maka 𝑥 ′ = −𝑥 dan 𝑦 ′ = −𝑦
Teorema 3.2
Bukti:
B A’
A B’
Misalkan P merupakan pusat setengah putaran. Tinjau A dan B dengan A, B, P tak segaris.
Ambil Hp(A) = A’ dan Hp(B) = B’, dari hukum sisi sudut sisi maka diperoleh bahwa
∆𝐴𝐵𝑃 ≅ ∆𝐴′𝐵′𝑃. Sehingga dapat disimpulakn bahwa A’B’ = AB (terbukti)
b. Jika A, B, P segaris
Pusat putaran kita impitkan dengan pangkal koordinat sehingg rumusnya menjadi:
𝑥 ′ = −𝑥 dan 𝑦 ′ = −𝑦
= √(−𝑥2 + 𝑥1 )2 + (−𝑦2 + 𝑦1 )2
= √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2
= 𝐴𝐵
Jadi, terbukti bahwa setengah putaran mempertahankan jarak dan dengan sendirinya
setengah putaran adalah suatu kolineasi