Professional Documents
Culture Documents
*) Arfindy Sri Nur, **) Ahmad Sihabudin, ***) Ace Hasan Syadzily
*) **) ***) Magister Administrasi Publik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Email: *) arfindy_pertanto@yahoo.com
Abstract
This research discusses how to manage roads and bridges in public services. This study aims to
analyze the performance of road and bridge construction in public services at the Banten Provincial
Public Works and Spatial Planning (PUPR) Office in 2017. The theory used in this study discusses the
performance appraisal model according to Dwiyanto in pasolong (2010: 178), quality service,
Responsiveness, Responsibility, and Accountability. The research method used is qualitative. Data
collection techniques used were interviews and documentation. The results of this study are that the
performance of the Banten Province PUPR Service can be approved quite well about there are
several developments on roads and bridges such as the failure of development and delays, the work
carried out is in accordance with the vision and mission of the organization. The Banten Provincial
PUPR Office tried to respond in the settlement of the community lawsuit, the compilation of
development planning responses was made, the construction and maintenance of the road and
development was carried out according to the budget and carried out in stages. Factors that hamper
performance such as facilities and infrastructure that are still lacking such as heavy equipment in the
construction / maintenance of roads and bridges if used in time related to activities that can help and
slow down materials, amount and quality of human resources in terms of PUPR service staff or
service providers, people's perceptions of consistency, and natural nature. The efforts of the PUPR
Service to improve community licensing in managing roads and bridges Speed up the arrival of
material stocks, increase the number of heavy equipment, improve the quality and advantages of
human resources, and implement E-Government by improving the SIAP PUPR application system
that is available for community needs in response to complaints / complaint.
1
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
3
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
4
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
5
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
6
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
7
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
8
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
9
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
Tabel 4.1 Data PNS Bidang Bina Marga Banten masih banyak yang berpendidikan
Dinas PUPR Provinsi Banten SLTA. Untuk menghadapi tantangan
Berdasarkan Tingkat Pendidikan kedepan, Bidang Bina Marga Dinas PUPR
Terakhir Provinsi Banten terus melakukan upaya
pembinaan pegawai melalui kursus-kursus,
diklat-diklat teknis, serta kesempatan
belajar program beasiswa yang ditawarkan
oleh pemerintah. Kesemuanya ini
dilakukan dalam upaya peningkatan
profesionalisme sumber daya manusia
Sumber : Subbag Kepegawaian PUPR, khususnya bidang Kebina margaan.
2017 Berdasarkan penelitian ini
Sedangkan, apabila dilihat menerangkan bahwa Tingkat pendidikan
berdasarkan jenjang kepangkatan/golongan formal yang dimiliki pegawai Dinas PUPR
dapat dirinci pada tabel 4.2, sebagai Provinsi Banten, masih ada staff dengan
berikut: tingkat pendidikan SLTA (beberapa staff
Tabel 4.2 sedang menyelesaikan S1) ditambah
Data PNS Bidang Bina Marga Dinas banyaknya staff sarjana yang tidak sesuai
PUPR Provinsi Banten Berdasarkan dengan keahlian atau bukan lulusan
Pangkat dan Golongan sarjana teknik sipil. Tingkat pendidikan
yang rendah atau tidak sesuai tentunya
mempengaruhi kinerja, karena pegawai
yang pendidikan rendah atau tidak sesuai
Sumber : Subbag Kepegawaian Dinas kemungkinan memiliki pengetahuan yang
PUPR, 2017 kurang dibandingkan dengan pegawai
yang berpendidikan tinggi dan sesuai
Dari uraian diatas dapat dilihat
keahlian.
bahwa pegawai Bidang Bina Marga yang
berpendidikan S1 sebanyak 41,86%
pegawai, pegawai yang berpendidikan
SLTA 30,23 % pegawai, pendidikan S2
hanya 18,6%, selain itu masih ada yang
berpendidikan SD 2,3%. Oleh karena itu
Bidang Bina Marga Dinas PUPR Provinsi
10
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
11
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
12
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
13
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
14
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
15
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
prosedur yang ada, hal itu dilihat dari surat keterangan dari Kepala
kualitas kerja pemerintah dan Dinas PUPR Desa/Lurah.
Provinsi Banten dalam menjalankan serta b) Mempercepat penyelesaian
mengawasi program pemeliharaan jalan. permasalahan kegiatan fisik di
Namun beda halnya dengan lapangan. Adapun upaya yang
pendapat masyarakat yang menilai kualitas dilakukan antara lain :
kinerja Dinas PUPR Provinsi Banten yang Segera melaksanakan koordinasi
menggangap kinerja pemerintah tidak dengan instansi lain berkaitan
efektif dan tidak bekerja sesuai dengan apa dengan banyaknya utilitas yang
yang diharapkan oleh masyarakat. menghambat pelaksanaan
Pemeliharaan jalan yang dilakukan oleh pekerjaan;
pemerintah Provinsi Banten masih belum Melakukan penanganan tanggap
menunjukan yang terbaik. Untuk itu upaya darurat, diantaranya :
Dinas PUPR untuk mengatasi kendala c) Pembersihan badan jalan dari
kinerja pengelolaan jalan dan jembatan longsoran tanah, sehingga jalan bisa
adalah dengan : dilalui;
a) Upaya terhadap permasalahan d) Pemberian rambu daerah rawan
pembebasan tanah : longsor;
Mengintensifkan musyawarah e) Membuka badan jalan sementara;
harga secara parsial dan f) Membuat bangunan pelengkap
mempercepat penaksiran nilai sementara.
bangunan dan tanaman; g) Meningkatkan koordinasi dengan
Pembayaran ganti rugi OPD lain untuk dilakukan penertiban
dilaksanakan setelah ada dan pengamanan.
keputusan pengadilan yang telah Selain itu upaya Dinas PUPR untuk
mempunyai kekuatan hukum menyelesaikan kendala pelayanan publik
yang tetap; dalam pengelolaan jalan dan jembatan
Koordinasi dengan BPN, adalah dengan :
meminta supaya aspek Tata 1. Menambahkan dan mempercepat
Guna Tanah (TGT) tidak perlu datangnya stok bahan material untuk
melampirkan copy alas hak pengerjaan pengelolaan jalan dan
seluruh tanah yang akan jembatan.
dibebaskan, tetapi cukup dengan
16
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
17
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
18
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
kurangnya alat berat dan bahan material bangunan dan banyak dilalui oleh mobil
dll. Kemudian terkadang jalan dan besar.
jembatan yang sudah dibangun tidak 5. Emphaty (Empati), Dinas PUPR sudah
sesuai dengan perencanaan (tidak tepat berusaha untuk memberikan pelayanan
waktu). yang baik kepada masyarakat. Namun
3. Responsiviness (ketanggapan), Dinas pengaduan yang dilakukan secara
PUPR sudah berupaya untuk manual oleh masyarakat membuat
memberikan tanggapan dengan sebaik pengaduan tersebut tidak terorganisir.
mungkin akan tetapi masih banyak Kurangnya informasi dari Dinas PUPR
kekurangan diantaranya, kurangnya terhadap respon pengaduan masyarakat
sosialisasi kepada masyarakat sehingga tentang perbaikan jalan dan jembatan.
mengakibatkan ketidaktahuan Faktor-faktor yang menghambat
masyarakat akan rencana Kinerja : Sarana dan prasarana yang masih
pembangunan, kepemilikan jalan dan kurang, jumlah dan kualitas sumber daya
jembatan, skala prioritas jalan dan manusiabaik pegawai maupun penyedia
jembatan yang akan dibangun. jasa/kontraktor, persepsi masyarakat
Kemudian teknis pengaduan tentang konsistensi, dan Kodisi alam.
masyarakat yang masih manual, belum Upaya dinas PUPR untuk
terpusat mengakibatkan masyarakat mengatasi kendala pelayanan publik dalam
kesulitan untuk memberikan pengaduan pengelolaan jalan dan jembatan adalah
sehingga apa yang dikeluhkan tidak Mempercepat datangnya stok material,
tersampaikan kepada Dinas PUPR. menambahkan jumlah alat berat,
4. Assurance (jaminan), Dilihat dari membahkan kualitas dan kuantitas sumber
ketepatan waktu pelaksanaan daya manusia, dan penerapan E-
pebangunan Dinas PUPR terkadang Goverment dengan memperbaiki sistem
mengalami kendala dalam aplikasi SIAP PUPR yang sudah ada untuk
melaksanakan dengan tepat waktu oleh memudahkan masyarakat dalam
karena itu jaminan kualitas menyampaikan pengaduan/keluhannya.
jalan/jembatan masih belum dapat Saran
dikatakan baik, karena banyak kendala Berdasarkan kesimpulan penelitian,
yang dilalui diantaranya kondisi alam, maka dikemukakan beberapa saran sebagai
lamanya pembebasan lahan, berikut :
terlambatnya bahan material/
bangunannya untuk pengerjaan
19
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
20
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
21
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
Neighborhood association in
Pelayanan
PublikTeori,Kebijakan dan
Implementasi. Jakarta: Bumi
Aksara.
2012. Kinerja Pegawai
Teori Pengukuran dan Implikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sondang P. Siagian (2008). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Bumi Aksara.
Subandi, Tjipto.2011 Inovasi Pendidikan.
Surakarta:Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
. 2008. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Supriyadi, Bambang dan Agus Setyo
Muntohar. 2007.1embatan. Yogyakarta:
Beta Offset.
Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu
Politik. Jakarta : Gramedia Widiyasarana
Indonesia.
Sutedi, Adrian. 2012. Good Corporate
Governance. Jakarta: Sinar Grafika.
Suwardi. 2007. Manajemen Pembelajaran:
Mencipta Guru Kreatif dan
Berkompetensi. Surabaya: PT.
Temprina Media Grafika. Hal:107.
Suwarno, Yogi. 2005. The emergence of
public participation in
contemporary Indonesia:
Coproduction role of
22
JIPAGS, Volume 3 Nomor 1 Januari 2019, 448-469
23