You are on page 1of 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Stirrer berfungsi untuk mengaduk, memanaskan dan menghomogenkan suatu
larutan secara mekanik dan magnetik. Sterilisasi merupakan salah satu peralatan
medis yang banyak digunanan di laboratorium, di rumah sakit, farmasi, dan
klinik-klinik kesehatan. Pesawat pengaduk magnetik atau Magnetic stirrers adalah
alat laboratorium yang menggunakan putaran medan magnet untuk memutar stir bars
atau batang pengaduk yang diletakan dalam larutan sehingga akan membantu
menghomogenkan larutan. Pesawat stirrer membantu proses homogenisasi lebih
tenang dengan gerakan memutar yang dibantu dengan magnet sebagai pengaduk.
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua
organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Ketika untuk pertama
kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptik, sesungguhnya hal itu
telah menggunakan salah satu cara sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun, kebanyakan
peralatan dan media yang umum dipakai di dalam pekerjaan mikrobiologi akan
menjadi rusak bila dibakar. Pesawat pengaduk magnetik atau Magnetic stirrers yang
ada menurut penulis belum dilengkapi dengan waktu kerja alat atau yang disebut
dengan setting waktu kerja.
Dari uraian di atas maka penulis tertarik membahas dan membuat alat
tersebut dan penyusunannya menjadi sebuah karya tulis ilmiah, karya tulis ini
penulis ajukan dengan judul:

“Rancang Bangun Setting Waktu Kerja Putaran Motor Pada Pesawat


Magnetic Stirrers Berbasis Arduino UNO ”

1
1.2 TUJUAN PENULISAN
1.2.1 Tujuan Umum
Sebagai syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Politeknik
Kesehatan Siteba Padang jurusan Teknik Elektromedik
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Membuat modul pesawat Magnetic stirrers.
2. Mengetahui tingkat keakurasian waktu kerja atau setting waktu dan
tingkat kesalahan alat yang dibuat.

1.3 METODE PENULISAN


Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan penulisan karya tulis ini
adalah sebagai berikut:
1. Studi perpustakaan, mencari dan mempelajari buku-buku dari sumber
literature yang ada hubungannya dengan penulisan karya ilmiah ini.
2. Perancangan dan pembuatan alat, yaitu dengan melakukan penggalian dan
perumusan ide untuk membuat alat dengan bantuan informasi yang
didapat dari hasil studi pustaka.
3. Pendataan dan pembahasan alat, yaitu dengan membandingkan antara hasil
yang diperoleh dari data dengan perhitungan teori.
4. Penyusunan laporan, yaitu dengan membuat karya tulis yang merupakan
hasil studi pustaka dan pendataan serta pengujian dari alat yang dibuat.

1.4 PERUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana merancang pesawat Magnetic stirrers
2. Bagaimana mengatur setting waktu kerja putaran motor pesawat Magnetic
stirrers

1.5 BATASAN MASALAH


1. Rangkaian pengatur waktu menggunakan 2 (dua) saklar tekan ( Push
Button) untuk menambah dan mengurangi waktu kerja motor
2. Kecepatan putaran motor diatur konstan pada kecepatan 1500 rpm ( Rotasi
per menit atau revolusi per menit)

2
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mempermudah menelah karya tulis, penulisan penyajian penulisan menjadi
beberapa BAB, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN
Menberikan gambaran umum tentang latar belakang masalah,
tujuan penulisan, metode penulisan, pembatasan masalah dan
sistematika penulis

BAB II TEORI DASAR


Menjelaskan tentang teori-teori yang menjadi dasar sari rangkaian
dan komponen yang menunjang.

BAB III PERENCANAAN PERANCANGAN MAGNETIC STIRRERS


Menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam perancangan
rangkaian yang akan dibuat dan komponen yang akan
dipergunakan.

BAB IV HASIL DAN ANALISA


Menyajikan pengujian prinsip kerja rangkaian dan analisa data
yang diperoleh sesuai hasil pengukuran pada modul yang dibuat.

BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dari pembahasan secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Gambaran Umum Magnetic Stirrers


Pengaduk magnetik atau Magnetic stirrers adalah alat laboratorium yang
menggunakan putaran medan magnet untuk memutar stir bars atau batang
pengaduk yang diletakan dalam larutan sehingga akan membantu
menghomogenkan larutan. Stirrer berfungsi untuk mengaduk, memanaskan dan
menghomogenkan suatu larutan secara mekanik dan magnetik (1). Prinsip kerja
dari magnetic stirrer adalah dengan memanfaatkan sebuah motor dalam bidang
berputar yang terbuat dari medan magnet ataupun sebuah perangkat
ekektromagnet stasioner. Umumnya magnetic stirrer juga membutuhkan stir bar
atau batang pengaduk yang akan membantu homogenisasi.

Gambar 2.1. Magnetic stirrers

Stirrer dan shaker sama-sama dapat digunakan sebagai homogenizer,


hanya saja setiap alat homogenizer mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Perbedaan shaker dan stirrer bisa dilihat dari prinsip kerjanya.
Alat laboratorium stirrer membantu proses homogenisasi lebih tenang dengan
gerakan memutar yang dibantu batang pengaduk. Berbeda dengan stirrer, alat
laboratorium shaker melakukan proses homogenisasi dengan sistem getar atau
jungkat-jungkit yang akan menimbulkan goncangan pada larutan (1).
Alat magnetic stirrer yang sudah ada saat ini hanya dilengkapi dengan
pengatur kecepatan pengaduk dengan menggunakan knop pengatur. Sedangkan
untuk waktu lamanya pengadukan petugas laboran atau user biasanya masih

4
menggunakan stopwatch atau perkiraan waktu untuk menentukan lama waktu
pengadukan dari suatu sampel (2). Keluaran power supply yang digunakan pada
alat magnetic stirrer adalah power supply 5 V dan power supply 12 V. Power
supply 5 V digunakan sebagai sumber catu daya untuk rangkaian penggerak
motor, dan rangkaian mikrokontroler Atmega 16 (2), pada penelitian ini penulis
menggunakan motor DC dan setting waktu menggunakan Arduino UNO.
Fatahillah, Rancang Bangun Pemanas Dan Pengaduk Larutan Terintegrasi
Untuk Sintesis Material Berbasis Mikrokontroler, dimana alat yang telah
dirancang memiliki tujuan agar dapat berfungsi sebagai pemanas maupun
pengaduk pada material dalam bentuk larutan dengan penggunaannya berbasis
perangkat lunak antar muka. Secara umum prinsip kerja pemanas yakni elemen
pemanas yang dikontrol dengan mikrokontroler dan modul AC phase control
dapat menghantarkan panas pada pelat alumunium (3), sementara pada penelitian
ini penulis menerapkan setting waktu dengan Arduino UNO.

2.2 Motor-motor Listrik


Motor adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah energi listrik
menjadi enegi mekanik. Pada prinsipnya mesin listrik dapat berlaku sebagai motor
maupun generator. Perbedaannya terletak pada konversi dayanya, kalau generator
adalah suatu sistem mesin listrik yang mengubah daya masuk mekanik menjadi
daya keluar listrik, seddangkan motor mengubah daya masuk listrik menjadi daya
keluar mekanik.
1. Pada bagian Stator
Pada bagian stator terdapat beberapa slotyang merupakan tempat
kawat (konduktor) dari tiga kumparan tiga phase yang disebut kumparan
stator, yaitu masing-masing kumparan mendapatkan suplay arus tiga
phase . Jika kumparan stator mendapatkan suplay arus tiga phase, maka
pada kumparan tersebut secara timnul flux magnet putar. Karena adanya
flux magnet putar pada kumparan stator , mengakibatkan stator berputar
karena adanya induksi magnet.
2. Bagian Rotor

5
Bagian rotor adalah sebuah jangkar tampa gulungan dan
merupakan tempat kumparan yang bergerak atau berputar. Ada dua jenis
kumparan rotor yaitu squirel-cage rotor dan phasewound rotor. Hampir
90 persen kumparan rotor dan motor induksi menggunakan jenis squirel-
cage rotor, hal ini dikarenakan bentuk kumparannya sederhana dan tahan
terhadap goncangan Ciri khusus dari squirel-cage rotor adalah ujung-
ujung kumparan rotor, terhubung singkat secara permanen. Lain halnya
pada jenis phase wound rotor yang ujung kumparan rotor akan terhubung
lansung bila kecepatan putar rotor telah mencapai kecepatan putar
normalnya secara otomatis melalui slip ring yang terpasang pada bagian
rotor.

2.2.1. Motor AC
Motor AC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan tegangan
AC (Alternating Current). Motor AC memiliki dua buah bagian utama yaitu
“stator” dan “rotor”. Stator merupakan komponen motor AC yang statis. Rotor
merupakan komponen motor AC yang berputar. Motor AC dapat dilengkapi
dengan penggerak frekuensi variabel untuk mengendalikan kecepatan sekaligus
menurunkan konsumsi dayanya.

Gambar 2.2. Motor AC

2.2.2. Motor DC
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah
energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga
dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki
dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current)

6
untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada
perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC
seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.

Gambar 2.3. Motor DC

Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per


menit atau biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan
dapat dibuat berputar searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam
apabila polaritas listrik yang diberikan pada Motor DC tersebut dibalikan. Motor
Listrik DC tersedia dalam berbagai ukuran rpm dan bentuk. Kebanyakan Motor
Listrik DC memberikan kecepatan rotasi sekitar 3000 rpm hingga 8000 rpm
dengan tegangan operasional dari 1,5V hingga 24V. Apabile tegangan yang
diberikan ke Motor Listrik DC lebih rendah dari tegangan operasionalnya maka
akan dapat memperlambat rotasi motor DC tersebut sedangkan tegangan yang
lebih tinggi dari tegangan operasional akan membuat rotasi motor DC menjadi
lebih cepat. Namun ketika tegangan yang diberikan ke Motor DC tersebut turun
menjadi dibawah 50% dari tegangan operasional yang ditentukan maka Motor DC
tersebut tidak dapat berputar atau terhenti. Sebaliknya, jika tegangan yang
diberikan ke Motor DC tersebut lebih tinggi sekitar 30% dari tegangan
operasional yang ditentukan, maka motor DC tersebut akan menjadi sangat panas
dan akhirnya akan menjadi rusak.

7
2.2.3. Motor Universal
Motor jenis ini didesain dengan stator berupa lempengan besi yang
dilaminasi, medan magnetis statis dan armatur. Belitan armatur dan belitan medan
dirangkai secara seri melalui dua sikat arang, sehingga dihasilkan arah arus medan
dan arus armatur yang sama meskipun motor disuplai dengan arus AC. Torka
yang dihasilkan dari motor jenis ini berupa pulsa yang dihasilkan setiap setengah
siklus ketika arus berubah arah melewati komutator
Kecepatan beban nol motor ini sangat tinggi, tetapi pada saat beban
dipasang kecepatan motor berkurang dan akan terus berkurang jika bebannya
bertambah lagi. Pengaturan kecepatan motor universal dapat dilakukan dengan
cara memasang tahanan depan yang dihubungkan seri dengan motor listrik.
Tahanan depan yang di atur bervariasi pada motor, sehingga fungsi tegangan
terhadap kecepatan sesuai dengan formula dasar dari motor listrik. Motor ini
biasanya digunakan pada mesin jahit, mixer dan lain-lain.

Gambar 2.4. Motor Universal

2.3 IC 7805 Sebagai Regulator


Setiap rangkaian elektronika mempunyai catu daya yang berbeda-beda.
Jika kita menginginkan catu daya yang berbeda tetapi hanya mempergunakan satu
buah trafo dan satu buah dioda bridge untuk rangkaian tersebut, maka otomatis
hanya ada satu saja keluarannya, kecuali kita tambahkan beberapa rangkaian
divider (pembagi tegangan).
Sebagian besar rangkaian dalam dunia elektronika membutuhkan catu
daya yang presisi dan stabil seperti catu daya yang dihasilkan oleh batere atau

8
accu. Catu daya yang stabil ini merupakan penunjang dalam kestabilan rangkaian
tersebut.
Hal seperti itu cukup merepotkan, lagi pula jika kita menggunagan
rangkaian divider maka arus pada keluarannya akan sangat kecil sekali. Untuk itu
penulis menggunakan regulator (penyetabil tegangan) dengan IC tipe 7805.
Tegangan keluaran dari IC ini sangat mendekati presisi, dan keluaran tegangannya
pun bermacam-macam. Berikut ini adalah skema fisik dari IC regulator dengan
tipe 7805 :

Gambar 2.5. Model IC 7805

2.4 Mikrokontroler Arduino Uno


Arduino merupakan rangkaian elektronik yang bersifat open source
(sumber terbuka), serta memiliki perangkat keras dan lunak yang mudah untuk
digunakan. Arduino dapat mengenali lingkungan sekitarnya melalui berbagai jenis
sensor dan dapat mengendalikan lampu, motor, dan berbagai jenis aktuator
lainnya. Arduino mempunyai banyak jenis, di antaranya Arduino Uno, Arduino
Mega 2560, dan lainnya. (www.arduino.cc).
Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis
ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat
digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi
USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support
mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

9
Gambar 2.6. Arduino UNO

2.5 Dioda
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi
panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).

Gambar 2.7. Simbol Dioda

Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika.


Diode sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna,
melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang
tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan
serta parameter penggunaan.

Gambar 2.8. Dioda

2.5.1 Diode Bridge


Dioda bridge atau dikenal dengan sebutan jembatan dioda adalah
rangkaian yang digunakan untuk penyearah arus ( rectifier) dari AC ke DC. Untuk
membuat dioda bridge dengan benar maka perlu diketahui tipe dioda yang akan

10
digunakan, Elemen dioda berasal dari dua kata elektroda dan katoda. Diode
memiliki simbol khusus, yaitu anak panah yang memiliki garis melintang pada
ujungnya. Alasan dibuatnya symbol tersebut adalah karena sesuai dengan prinsip
kerja dari dioda. Anoda ( kaki positif = P) terdapat pada bagian pangkal dari anak
panah tersebut dan katoda ( kaki negative = N ).terdapat pada bagian ujung dari
anak panah.

Gambar 2.9. Dioda Bridge

Dioda bridge atau yang deikenal dengan dioda silicon yang dirangkaikan
menjadi suatu bridge dan dikemas menjadi satu kesatuan komponen. Dioda bridge
digunakan sebagia penyearah pada power suplly. jembatan dioda adalah gabungan
empat atau lebih dioda yang membentuk sebuah jembatan konfigurasi yang
menyediakan polaritas output dan polaritas input ketika digunakan dalam aplikasi
yang paling umum konversi dari arus bolak balik. Fungsi atau bagian utama dari
jembatan dioda adalah bahwa polaritas outputnya berbeda dengan polaritas input.

2.5.2 Penyearah Setengah Gelombang


Adalah penyearah yang hanya mengeluarkan setengah siklus gelombang
sinus dengan menggunakan satu blok dioda penyearah saja. Penyearah setengah
gelombang mempunyai kelebihan yaitu simpel dan sederhana serta hemat biaya
karena hanya menggunakan satu dioda dan satu fasa sinyal sinus.

Gambar 2.10. Penyearah Setengah Gelombang

11
2.5.3 Penyearah Gelombang Penuh
Adalah penyearah yang mengeluarkan semua siklus gelombang sinus dari
sinyal AC. Peinsip kerja dari rangkaian penyearah gelombang penuh adalah
membuat penyearah ganda dengan lebih dahulu membalik siklus negatif dari
masukan. Artinya penyearah gelombang penuh membutuhkan dua fasa input, satu
fasa mengikuti masukan sinyal sinus dan satu fasa yang lain berbalikan dengan
sinyal input.

Gambar 2.11. Penyearah Gelombang Penuh

2.5.4 Penyearah Sistem Jembatan


Adalah penyearah dengan memanfaatkan topologi dioda yang disusun
dengan sistem jembatan. Sistem ini mengambil semua siklus gelombang sinus
masukan namun dengan input fasa tunggal. Sistem lebih efisien pada sistem
power supply dengan input fasa tunggal karena menghemat penggunaan lilitan.

Gambar 2.12. Penyearah Sistem Jembatan

2.6 Kapasitor
Kondensator (Kapasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi
di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal
dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan
oleh Michael Faraday1791-1867).
Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata
"kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro

12
Volta seorang ilmuwan Italia1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan
dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi
dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak
menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia
"condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman
Kondensator atau Spanyol Condensador.

Gambar 2.13. Kapasitor (a) bentuk fisik (b) simbol

2.7 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat
menghambat arus listrik Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan
Ω. Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus
listrik dan menghasilkan nilai resistansi tertentu. Kemampuan resistor dalam
menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi
resistor tersebut.

Gambar 2.14. Bentuk fisik dan Cara penghitungan Resistor

13
Fungsi dari Resistor adalah:

1. Sebagai pembagi arus


2. Sebagai penurun tegangan
3. Sebagai pembagi tegangan
4. Sebagai penghambat aliran arus listrik,dan lain-lain.

2.8 Saklar dan Tombol Switch and Push Button


Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan
jaringan listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah
alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus
kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronika arus
lemah.

Gambar 2.15. Tiga Macam Saklar Tekan/Tombol

Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada
suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung
(on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya
dipilih agar supaya tahan terhadap korosi.
Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar
akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam
kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat. Pada dasarnya
saklar tombol bisa diaplikasikan untuk sensor mekanik, karena alat ini bisa
dipakai pada mikrokontroller untuk pengaturan rangkaian pengontrolan.

Gambar 2.16. Simbol Saklar

14
Berbagai macam saklar (zakelar, switch) listrik dan elektronik yang umum
digunakan berikut simbolnya ditampilkan dalam daftar berikut. Secara mendasar
semua saklar melakukan kontak nyala/padam (on|off) dalam berbagai cara
berbeda, tapi tiap saklar melakukan tugas sama, yakni membuka dan menutup
sirkuit listrik. Beberapa saklar yang melakukan kontak berbeda, dinamakan sesuai
dengan bentuk, fungsi, dan atau cara operasinya.

2.8.1. Saklar Tekan / Push Button


Push Button, dalam bahasa Indonesianya yaitu saklar tekan, artinya alat ini
bekerja dengan cara ditekan, alat ini sangat umum, banyak digunakan diberbagai
mesin produksi yang terdapat diindustri-industri dan lainnya, alat ini juga paling
mudah untuk dipelajari atau dipahami karena fungsi dan cara kerjanya yang
sangat sederhana. Pada bagian atasnya terdapat knop yang berfungsi sebagai area
penekan (warna merah), lalu disamping kiri dan kanan terdapat terminal, kontak
Normally Open(NO) dan Normally Close(NC) berfungsi sebagai terminal wiring
untuk dihubungkan dengan alat listrik lainnya, lalu mempunyai kapasitas beban
sekitar 5 A.

.
Gambar 2.17. Gambar Push Button

2.8.2. Cara Kerja Push Button


Alat ini befungsi sebagai pemberi sinyal masukan pada rangkaian listrik,
ketika / selama bagian knopnya ditekan maka alat ini akan bekerja sehingga
kontak-kontaknya akan terhubung untuk jenis normally open dan akan terlepas
untuk jenis normally close, dan sebaliknya ketika knopnya dilepas kembali maka
kebalikan dari sebelumnya.
Untuk membuktikannya pada terminalnya bisa digunakan alat ukur tester /
ohm meter. pada umumnya pemakaian terminal jenis NO digunakan untuk

15
menghidupkan rangkaian dan terminal jenis NC digunakan untuk mematikan
rangkaian, namun semuanya tergantung dari kebutuhan.

2.8.3. Penggunaan Push Button


Seperti telah kita ketahui, alat ini sangat banyak digunakan, dalam sebuah
operation panel bisa terdapat beberapa Push Button tergantung dari keperluan, alat
ini juga memiliki kode warna pada bagian knopnya untuk membedakan fungsi
dari masing-masing alat, seperti warna merah digunakan untuk tombol
berhenti/stop, lalu warna hitam/hijau digunakan untuk tombol jalan/start
kemudian warna kuning digunakan untuk tombol reset atau alarm stop, ada
beberapa contoh penggunaan Push Button seperti untuk menjalankan
motor/pompa, menjalankan conveyor, menghidupkan lampu, mereset alarm,
menyalakan bell, menghidupkan cylinder dan masih banyak lagi.

2.9 Liquid Crystal Display (LCD)


Liquid Crystal Display (LCD) adalah suatu alat penampil dari bahan cairan
kristal. Fungsi LCD pada rancangan ini digunakan untuk menampilkan nama
penulis dan setting waktu kerja putaran motor dari proses perhitungan
mikrokontroller. LCD tersebut dihubungkan melalui Arduino UNO.

Gambar 2.18. LCD 2x16

2.10 Transformator
Tegangan AC 220 Volt AC dari PLN diturunkan tegangannya oleh
Transformator (fungsi trafo adalah menaikkan dan menurunkan tegangan). Dalam
penggunaan komponen pada power suply menggunakan trafo step down yang

16
mempunyai fungsi penting dari power supply tersebut untuk menurunkan
besarnya sumber tegangan AC 220 menjadi tegangan DC yang kecil sesuai
kebutuhan komponen lainnya. p

Gambar 2.19. Trafo 1 Amper

2.11 Beaker Glass


Fungsi gelas beaker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan
untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan. Bentuk Gelas Beaker
adalah silinder dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai
beberapa liter. Biasanya beaker lebih sering digunakan dalam percobaan kimia
dasar.

Gambar 2.20. Beaker Glass

Dalam melakukan percobaan kimia, senantiasa menggunakan gelas kimia


(gelas beaker) yang berfungsi untuk menyiapkan larutan yang akan digunakan,
untuk tempat mereaksikan zat dalam volume yang banyak dan untuk melarutkan
zat padat ke dalam zat cair dalam proses pembuatan larutan.
Beaker berbeda dengan labu erlenmeyer yang terlihat dari sisinya yang
lurus dan bukannya miring. Biasanya beaker lebih sering digunakan dalam

17
percobaan kimia dasar. Beaker dapat ditutup dengan kaca pengamat untuk
mencegah kontaminasi dan penyusutan zat. Beaker seringkali dibubuhi dengan
ukuran yang terdapat pada sisi beaker yang mengindikasikan volume tertampung.
Sebagai contoh, beaker dengan volume 250 mL ditandai dengan garis-garis yang
mengindikasikan volume zat tertampung sebesar 50, 100, 150, 200, dan 250 mL.

2.12 Stir Bar

Gambar 2.21. Stir Bar

Stir bar atau batang pengaduk digunakan untuk mengaduk campuran


larutan. Pergerakan dari batang pengaduk ini sendiri digerakan oleh magnet
berputar atau gabungan elektromagnet yang terletak dibawah bejana berisi cairan.
Karena kaca tidak memberikan efek apapun terhada medan magnet, maka batang
pengaduk magnetik dapat bekerja dengan baik pada bejana kaca (misalnya beaker
glass). Batang pengaduk biasanya dilapisi oleh teflon, atau sedikit mengandung
bahan kaca.

2.13 Hipotesis
Berdasarkan penjelasan singkat tentang landasan teori serta peralatan yang
akan digunakan diatas diharapkan melalui proses ini dapat merancang setting
waktu kerja kecepatan putaran motor pada motor Magnetic Stirrers dengan
menampilkan pembacaan pada LCD sesuai dengan waktu yang diinginkan.

18
BAB III
PERANCANGAN MAGNETIC STIRRERS

3.1 Spesifikasi
Pada modul ini penulis ingin membuat sebuah pesawat Magnetic Stirrers
yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
1. Sistem kerja dengan pengaturan Arduino UNO
2. Jenis motor yang digunakan adalah motor kipas angin DC dengan catu
daya 12 Volt DC
3. Pengaturan pemilihan waktu kerja putaran motor dari 1 sampai 60 detik
4. Modul ini beroperasi dengan kecepatan motor 1500 rpm.

3.2 Blok Diagram

Gambar 3.1. Perencanaan Blok Diagram

19
Adapun cara kerja secara keseluruhan dari rangkaian ini adalah: Pada saat
pesawat dihidupkan, maka power suppy akan memberikan output sebesar 5 VDC
kepada Arduino UNO dan LCD. Arduino UNO akan mengeksekusi program
inisialisasi. Setelah itu Arduino UNO akan menjalankan program untuk
memeriksa keadaan switch up atau switch down untuk mensetting waktu yang di
inginkan pada display. Setelah timer selesai disetting kemudian alat akan bekerja
setelah menekan tombol switch. Setelah pesawat bekerja, timer akan menghitung
mundur lamanya waktu yang telah diatur, bersamaan dengan itu motor bekerja
dengan kecepatan yang sudah dipilih sebelumnya (2000 rpm). Setelah waktu
habis, rangkaian kontrol kecepatan motor akan memutuskan supply ke rangkaian
pengatur kecepatan motor sehingga motor akan berhenti berputar.

3.3 Rangkaian
Rangkaian-rangkaian yang dipergunakan dalam perancangan sistem ini
saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, adapun perancangan sistem
rangkaian-rangkaian yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

3.3.1 Rangkaian Power Supply


Rangkaian power supply ialah rangkaian yang merubah tegangan AC
menjadi tegangan DC dan berfungsi untuk memberikan input ke Arduino UNO
dan LCD.
TR 1
1 3 5V
VI VO
GND

220VAC TRAFO
7805
2

1000UF/16V 100 NF 100UF/16V

TRANS-2P5S BRIDGE

Gambar 3.2. Rangkaian Power Supply

3.3.2 Rangkaian Driver Motor

Gambar 3.3. Rangkaian Driver Motor

20
Pada rangkaian dapat dijelaskan bahwa motor akan mendapat suplay atau
akan berkerja kalau diperintahkan oleh program Arduino UNO. Maka motor akan
bekerja sesuai waktu yang diinginkan/di setting.

3.3.2 Liquid Crystal Display (LCD)


Fungsi Liquid Crystal Display (LCD) pada rancangan ini digunakan untuk
menampilkan nama penulis dan setting waktu kerja putaran motor dari proses
perhitungan mikrokontroller. LCD tersebut dihubungkan melalui Arduino UNO.

Gambar 3.4. LCD 2x16

Keterangan konfigurasi pin LCD:


1. Pin 1 terhubung dengan GND arduino
2. Pin 2 terhubung dengan 5V power arduino
3. Pin 3 terhubung dengan GND arduino ( 1 k ohm resistor untuk GND )
4. Pin 4 terhubung dengan Arduino pin 12 digital arduino
5. Pin 5 terhubung dengan GND arduino
6. Pin 6 terhubung dengan pin 11 digital arduino
7. Pin 11 terhubung dengan pin 5 digital arduino
8. Pin 12 terhubung dengan pin 4 digital arduino
9. Pin 13 terhubung dengan pin 3 digital arduino
10. Pin 14 terhubung dengan pin 2 digital arduino.

21
BAB IV
HASIL DAN ANALISA

Pengumpulan data dilakukan untuk mengungkapkan kerja dari rangkaian


rangkaian pada modul yang dibuat sehingga dari data-data yang dikumpulkan
dapat diketahui berapa persentase kesalahan dan keakurasian modul sehingga
modul yang dibuat dapat sesuai kerja yang diinginkan. Hasil data yang telah
dikumpulkan akan dianalisa dengan cara membandingkan hasil pendataan tersebut
dengan teori dalam perancangan modul yang dibuat.
Pendataan yang penulis lakukan adalah dengan mempersiapkan langkah
langkah yang diambil, modul yang dibuat dan alat lain yang diperlukan dalam
pelaksanaan pendataan tersebut, sehingga pendataan dapat dilakukan dengan baik.

4.1 Persiapan Alat dan Bahan


Pada karya tulis ilmiah ini penulis membuat “Rancang Bangun Setting
Waktu Kerja Putaran Motor Pada Pesawat Magnetic Stirrers Berbasis Arduino
UNO”. Sebelum diadakan kegiatan pengujian pada rangkaian yang telah di buat,
maka di perlukan persiapan peralatan dan bahan, guna kelancaran proses
pendataan. Proses persiapan itu meliputi hal-hal sebagai berikut:

4.1.1 Nama Alat Pengujian / Pengukuran


Selama pelaksanaan proses pendataan, penulis menggunakan peralatan
peralatan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Daftar Alat Pengujian

Nama Alat Merek

Multimeter Analog Sanwa

Tachometer Digital Sanwa

Stopwatch Menggunakan HP

4.1.2 Komponen dan Bahan

22
Adapun daftar dan jumlah komponen yang penulis gunakan adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.2. Daftar Perkakas

NO Jenis Komponen Jumlah


(buah)
1 Gerinda Listrik 1
2 Bor Listrik 1
3 Bor Motor DC 1
4 Pisau Cutter 1
5 Pisau Akrilik 1
6 Mata gergaji Akrilik Secukupnya
7 Mistar/Penggaris 1
8 Lem UHU 1
9 Kabel roll 1
10 Pena/Spidol 1
11 Tang Potong 1
12 Tang Buaya 1
13 Kabel Ties Secukupnya
14 Obeng 1 set
15 Solder Pistol 1
16 Glue gun solder lilin 1
17 Isolasi Bakar Secukupnya
18 Timah Secukupnya

Tabel 4.3. Daftar Komponen dan Bahan

NO Jenis Komponen Jumlah


(buah)
1 Travo 1 A 2
2 Dioda Bridge 2
3 Kapasitor 1000 µF 2
4 Kapasitor 100 µF 2
5 Kapasitor 100 Nf 2
6 IC Regulator 7805 1
7 IC Regulator 7812 1
8 Resistor 220 Ω 2
9 Resistor 15 KΩ 2
10 MOC 3041 1

23
11 TRIAC BTA12 1
12 Adruino UNO 1
13 LCD 16x2 1
14 Motor Fan DC 1
15 Saklar 1
16 Push Button 4
17 Kabel Power 2
18 Kabel Jumper Secukpnya
19 Fuse 1A 2
20 Trimpot 10 kΩ 1
21 Beaker Glass 1
22 Stir Bar 1
23 Magnet Batang 1
24 Akrelik Secukpnya
25 Baut + Mur Secukpnya
26 Engsel Kecil 4
27 Blok Terminal Secukpnya
28 Socket Female Terminal 10

4.2 Metode Pengukuran


Setelah melakukan persiapan bahan dan peralatan, maka proses pendataan
dapat di lakukan dengan melakukan pengukuran pada tiap-tiap titik pengukuran
(TP) yang telah di tentukan. Proses pengukuran di lakukan dengan mengan
multimeter analog.
a) Pengetesan kerja komponen utama yang terintegrasi ke alat untuk melakukan
pengetesan komponen-komponen utama ditetapkan beberapa titik
pengukuranan yaitu :
1. Titik pengukuran 1 (TP 1) = keluaran untuk input tegangan 5 Volt DC
2. Titik pengukuran 1 (TP 2) = 5 Volt DC.
3. Titik pengukuran 2 (TP 3) =5 Volt DC
4. Titik Pengukuran 3 (TP 4) = masukan tegangan yang masuk ke LCD 5
Volt DC
b) Pengetesan kecepatan putaran motor yaitu : 1500 rpm
c) Pengetesan alat pada kerja timer yang di seting oleh Arduino UNO

24
1. Pengukuran pada setingan timer 10 detik
2. Pengukuran pada setingan timer 30 detik
3. Pengukuran pada setingan timer 50 detik

4.3 Hasil Pengukuran


Pendataan di lakukan dengan mengukur masing masing titik pengukuran
(TP) yang ada. pengukuran di lakukan pada saat alat di nyalakan. Setelah
melalukan pengujian dan pendataan yang dilakukan maka di dapatkan hasil
sebagai berikut :

4.3.1 Hasil Pengukuran Pada Rangkaian


Tabel 4.4. Hasil titik pengukuran pada rangkaian

Titik P No Titik Pengukuran (TP) Teori (V) Pengukuran(DC)


1 TP1 5 VDC ......VDC
2 TP2 5 VDC ...... VDC
3 TP3 5 VDC ...... VDC
4 TP4 5 VDC ......VDC

4.3.2 Hasil Pengukuran Pada Kecepatan Motor


Tabel 4.5. Hasil pengukuran pada kecepatan motor

Pengukuran (rpm)
Rata-rata
No Teori (rpm)
(rpm)
Uji 1 Uji 2 Uji 3
1 1500 rpm

4.3.3 Hasil Pengukuran Timer


Tabel 4.6. hasil pengukuran timer

Pilihan Timer Pengukuran Stopwatch HP


NO Rata-rata
Pada Alat Uji 1 Uji 2 Uji 3
1 10 detik
2 30 detik

3 50 detik

25
4.4 Analisa Kesalahan
Pada bagian ini penulis akan menganalisa persentasi kesalahan data-data
yang telah di dapat dari titik pengukuran pada rangkaian.

4.4.1 Analisa Keslahan Pada Titik Pengukuran Rangkaian


Untuk menghitung persentasi kesalahan digunakan rumus sebagai berikut :
Nilai Pengukuran−Nilai Sebenarnya
% kesalahan (4) = ×100%
Nilai Sebenarnya
Maka untuk mencari persentasi kesalahan pada,
a. Titik pengukuran 1 sebagai berikut:
6 V −...... V
% kesalahan = ×100%
6V
= ...... %
b. Titik pengukuran 2 sebagai berikut:
5V −......V
% kesalahan = ×100%
5V
= ...... %
c. Titik pengukuran 3 sebagai berikut:
5V −......V
% kesalahan = ×100%
5V
= ...... %
d. Titik pengukuran 4 sebagai berikut:
5V −......V
% kesalahan = ×100%
5V
= ...... %

Jadi total persentase kesalahan dari rangkaian adalah


......+ ......+ ......+......
% kesalahan = ×%
4
= ...... %

26
4.4.2 Analisa Kesalahan Waktu Kerja Kecepatan Putaran Motor
Untuk menghitung persentasi kesalahan digunakan rumus sebagai berikut :
Rata−rata pengukuran−Nilai teori
% kesalahan = ×100%
Nilai teori

a. Pada waktu 10 detik adalah sebagai berikut:


12−10 dtk
% kesalahan = ×100%
10 dtk
= xxx %

b. Pada waktu 30 detik adalah sebagai berikut :


32−30 dtk
% kesalahan = ×100%
30 dtk
= xxx %

c. Pada waktu 50 detik adalah sebagai berikut :


64−5 0 dtk
% kesalahan = ×100%
5 0 dtk
= xxx %

Jadi total persentasi kesalahan waktu kerja kecepatan putaran motor


adalah:
xxx+ xxx+ xxx
% kesalahan = ×%
3
= xxx %

27
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan proses pembuatan alat ini, serta karya tulis ilmiah ini
dari studi pustaka, perencanaan, percobaan sampai pada pendataan dan analisa
data, maka dapat di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Modul pada Rancang Bangun Setting Waktu Kerja Putaran Motor Pada
Pesawat Magnetic Stirrers Berbasis Arduino UNO dapat di rancang.
2. Hasil pengujian setting waktu kerja mempunyai tingkat kesalahan relatif
kecil, artinya setting waktu kerja sesuai dengan harapan.
3. Keakurasian alat dipengaruhi dari pemakaian alat yang kualitasnya
rendah.

5.2 Saran
1. Perlu dikembangkan dengan menambahkan pemanas pada bagian plat
aluminium.
2. Perlu dirancang pengaturan kecepatan putaran motor.
3. Memilih komponen yang lebih presisi untuk mengurangi presentase
kesalahan.

Jadwal Kegiatan KTI


Tabel 5.1 Jadwal Kegiatan KTI

28
DAFTAR PUSTAKA

1. https://news.labsatu.com/perbedaan-stirrer-dan-shaker-dalam-proses-
homogenisasi
2. Lalu Patria Irsyad, Perancangan Alat Magnetic Stirrer Dengan Pengaturan
Kecepatan Pengaduk Dan Pengaturan Waktu Pengadukan, Jurnal InFact
Volume 1, Nomor 2, November 2016.
3. Fatahillah, Rancang Bangun Pemanas Dan Pengaduk Larutan Terintegrasi
Untuk Sintesis Material Berbasis Mikrokontroler, dalam e-Proceeding of
Engineering : Vol.6, No.2 Agustus 2019.
4. https://id.wikihow.com/Menghitung-Kesalahan-Mutlak
5. http://www.alatlabor.com/article/detail/222/fungsi-gelas-beker
6. https://teknikelektronika.com/pengertian-motor-dc-prinsip-kerja-dc-motor
7. http://bagusrizal.blogspot.com/2014/04/dasar-teori-motor-universal.html
8. https://www.tradekorea.com/product/detail/P290620/DC-FAN,AC-
FAN,DC-MOTOR-FAN,AC-MOTOR-FAN.html

29
LAMPIRAN-1
Hasil photo uji coba

30
LAMPIRAN-2
Listring Program

31

You might also like