You are on page 1of 7

Jurnal JUPITER STA Vol 2. No.

1 April 2023 (Selmi Yohana Stefanie, Novita Condro, Natalia


Mano, 19-25)

ANALISIS KADAR LEMAK


PADA PRODUK COKLAT DI RUMAH COKLAT
KENAMBAI UMBAI KABUPATEN JAYAPURA
Selmi Yohana Stefanie 1, Novita Condro, 2, Natalia
Mano 3
Program Studi Agroteknologi-Fakultas Pertanian Kehutanan dan Kelautan
Universitas Ottow Geissler Papua
Jl. Perkutut Kotaraja Jayapura Papua Indonesia
Email: kellenfanny@yahoo.com

ABSTRACT
Cocoa is a type of plantation plant that is very popular with preparations
the fruit, chocolate is processed derived from cocoa beans. In Jayapura Regency, there is a
household industry, the Kenambai Umbai Chocolate House, which processes fermented cocoa
beans from farmers in the Nimbokran District, Jayapura Regency. The purpose of this study
was to determine differences in fat content in chocolate bar products from the household
industry, Kenambai Umbai Chocolate House, Jayapura Regency, and commercial chocolate
products. The implementation of the fat content test was carried out at the Chemistry
Education Laboratory, Cenderawasih University, Jayapura. The method used for the fat
content in chocolate bars is a qualitative method because the analysis was carried out in the
laboratory using the Soxhlet method. The fat content of chocolate at Kenambai Umbai
Chocolate House after being tested for fat content using the Soxhlet method, in one package of
chocolate with a net weight of 100 grams contains 21.4% total fat. Meanwhile, the SNI
(Indonesian National Standard) for total fat in chocolate bars is > 31%. So it can be concluded
that the fat content in chocolate products Kenambai Umbai Chocolate House does not meet
SNI.

Keywords: fat content; cokolate bars.

ISSN : 2828-4909 1
PENDAHULUAN Kabupaten Nabire ( Distrik Wanggar).
Industri mengolah biji kakao menjadi
Latar Belakang berbagai macam produk setengah jadi dan
Kakao adalah jenis tanaman olahan. Bubuk, lemak, bungkil dan pasta
perkebunan yang sangat populer dengan adalah produk setengah jadi atau produk
olahan buahnya, coklat adalah olahan antara (intermediate) yang dihasilkan dari
yang berasal dari biji kakao. Kakao pengolahan sekunder biji kakao
merupakan salah satu komoditas andalan (Subaedah, 2008). Produk antara tersebut
Indonesia yang memberikan sumbangan kemudian diolah lagi menjadi beragam
devisa terbesar ketiga setelah komoditas jenis produk komersil, seperti permen
kelapa sawit dan karet (Dinas Pertanian, cokelat (praline), cokelat batangan dengan
2007). Kakao juga salah satu komoditas berbagai tambahan rasa dan macam-
ekspor Indonesia yang memiliki peran macam kue cokelat lainnya. Di Kabupaten
penting terhadap peningkatan pendapatan Jayapura terdapat salah satu industri
nasional Indonesia. Hal tersebut dilihat rumah tangga Rumah Coklat Kenambai
dari besarnya peningkatan rata-rata nilai Umbai yang mengolah biji kakao yang
ekspor kakao Indonesia sekitar 6.52% dan sudah di fermentasi dari para petani di
peningkatan rata-rata volume ekspor Distrik Nimbokran Kabupaten Jayapura.
kakao sebesar 0,93% pada tahun 2005- Coklat merupakan hasil
2019 (BPS, 2020). Adanya peningkatan pengolahan biji kakao yang paling banyak
yang terjadi pada ekspor kakao Indonesia digemari. Dalam hal ini coklat merupakan
baik dari sisi nilai dan volume selama kategori makanan yang mudah dicerna
beberapa tahun terakhir menunjukkan oleh tubuh dan mengandung banyak
bahwa ekspor kakao Indonesia mengalami vitamin seperti vitamin A1, B1, B2, C, D,
pertumbuhan positif. Hal tersebut di dan E serta beberapa mineral seperti
dukung juga dengan volume produksi fosfor, magnesium, zat besi, zinc, dan
kakao Indonesia yang mengalami juga tembaga. Selain itu cokelat terkenal
peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan mengandung antioksidan dan flavonoid
data BPS (2020), volume produksi kakao yang sangat berguna untuk mencegah
Indonesia bisa mencapai 734.007 masuknya radikal bebas ke dalam tubuh
ton/tahun. Tingginya volume produksi yang bisa menyebabkan kanker. Beberapa
kakao yang dihasilkan, menempatkan kandungan senyawa aktif coklat seperti
Indonesia sebagai negara penghasil kakao kafein, theobromine, methyl-xanthine, dan
terbesar ketiga di dunia. Indonesia juga phenylethylalanine dipercaya dapat
terkenal sebagai salah satu negara exportir mengurangi kelelahan sehingga bisa
kakao terbesar ketiga di dunia setelah digunakan sebagai obat anti depresi
Pantai Gading dan Ghana yang (Wahyudi dkk, 2008; Spillane, 1995).
menyumbang sekitar 6% dari total ekspor Adapun tahapan pengolahan biji kakao
kakao di dunia dan 70% ekspor kakao menjadi produk coklat yaitu mulai dari
Indonesia didominasi oleh ekspor biji persiapan bahan dan penyortiran,
kakao (UN Comtrade, 2019). penyanggraian, pemisahan biji dan kulit
Budidaya kakao di Papua pun biji, penggilingan biji menjadi pasta kasar,
terdapat di beberapa daerah yakni di pelembutan pasta coklat dan penambahan
Kabupaten Jayapura (Distrik Nimbokran), bahan tambahan, penghalusan pasta coklat
Kabupaten Sarmi (Distrik Sarmi dan dan penambahan rempah-rempah,
Distrik Tor Atas), Kabupaten Kepulaun pencetakan coklat sesuai bentuk yang di
Yapen (Distrik Yapen Timur), Kabupaten inginkan, pengemasan, dan penyimpanan.
Waropen (Distrik Waropen Bawah), dan

ISSN : 2828-4909 2
Lemak adalah makanan sumber temperatur 18-32°C (Pusat Penelitian
energi yang paling besar dan setiap gram Kopi dan Kakao Indonesia, 2008).
lemak mengandung 9 kalori. Kalori yang Sistematik tanaman kakao
yang dihasilkan lemak lebih besar menurut Wahyudi, T., dkk (2008) adalah
daripada karbohidrat dan protein. Dan sebagai berikut : Kingdom : Plantae
lemak juga adalah zat organik hidrofobik Divisi : Magnoliophyta
yang bersifat sukar larut dalam air, tetapi Sub divisi : Angiospermae
dapat larut dalam pelarut organik seperti Kelas : Dicotyledoneae
kloroform, eter, dan benzen. Unsur Ordo : Malvales
penyusun lemak antara lain adalah Karbon Suku : Sterculiaceae
(C), Hidrogen (H), Oksigen (O), dan Genus : Theobroma
kadang-kadang Fosforus (P) serta Spesies : Theobroma cacao L.
Nitrogen (N) (Hardinsyah,2014). Tanaman kakao memiliki 3 jenis
yang paling penting untuk produksi
Rumusan Masalah menurut Siswoputranto (1987) yaitu :
Berdasarkan uraian diatas maka 1. Criollo
terdapat rumusan masalah yaitu berapa Jenis tanaman ini
besar kadar lemak pada produk coklat menghasilkan kakao yang dikenal
batang industri rumah tangga Rumah sangat baik mutunya. Buahnya
Coklat Kenambai Umbai Kabupaten berwarna merahatau kuning, dinding
Jayapura? buahnya tipis dan berbentuk
meruncing. Biji buah besar ukurannya
Tujuan Penelitian dan kotiledon yang berwarna putih
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu atau jingga yang dikenal memberi
untuk mengetahui kadar lemak pada rasa yang lezat dan aroma yang
produk coklat batang industri rumah harum. Jenis kakao ini terutama
tangga Rumah Coklat Kenambai Umbai penting untuk blending dan banyak
Kabupaten Jayapura. diperlukan untuk pabrik-pabrik, untuk
pembuatan produk-produk kakao
Manfaat Penelitian yang bermutu tinggi.
Manfaat dari penelitian ini yaitu menjadi 2. Forastero
informasi terkait Kadar Lemak pada Jenis ini banyak diusahakan
produk coklat batang di Rumah Coklat diberbagai negara produsen kakao
Kenambai Umbai Kabupaten Jayapura. dan dikenal menghasilkan coklat
bermutu sedang (bulk cocoa) atau
TINJAUAN PUSTAKA dikenal sebagai ordianary cacao.
Buahnya berwarna hijau,kulitnya
Kakao tebal. Biji buahnya gepeng (pipih)
Kakao merupakan tumbuhan dan kotiledon berwarna ungu pada
berwujud pohon yang berasal dari waktu basah. Jika cukup masak, biji
Amerika Selatan. Dari biji tumbuhan ini buahnya tipis-tipis, berwarna jingga
dihasilkan produk olahan yang dikenal dan rasanya kesat dan pahit.
sebagai coklat. Kakao merupakan 3. Trinitario
tumbuhan perennial berbentuk pohon, di
Tanaman ini merupakan
alam dapat mencapai ketinggian 8-10 m.
Pohon kakao dapat tumbuh pada daerah- campuran antara criollo dan
daerah yang berada pada 10°C LS, dengan forastero. Kakao ini termasuk fine
curah hujan 1-5 L/mm2 per tahun, dengan flavor cocoa dan bulk cocoa.
Buahnya berwarna hijau/merah,

ISSN : 2828-4909 3
bentuknya bermacam-macam dengan efektif dibanding dengan karbohidrat dan
kotiledon berwarna ungu sampai ungu protein. Satu gram minyak atau lemak
tua pada waktu basah. dapat menghasilkan 9 Kkal sedangkan
Standar mutu biji kakao disusun karbohidrat dan proteinhanya
sebagai pedoman pengolahan biji kakao menghasilkan 4 Kkal/ gram.
pada tingkat petani sebagai dasar Minyak atau lemak, khususnya
penetapan harga pada tingkat minyak nabati mengandung asam-asam
petani/produsen dan dapat menjamin serta lemak esensial seperti asam linoleat,
memenuhi kepentingan produsen lenoleat, dan arakidonat yang dapat
kalangan dagang maupun industri mencegah penyempitan pembuluh darah
pengguna. akibat penumpukan kolesterol. Minyak
dan lemak juga berfungsi sebagai sumber
Produk Coklat dan pelarut bagi vitamin-vitamin A, D, E,
Coklat didalam industri dan K. Lemak dan minyak terdapat pada
pembuatannya, terbagi menjadi tiga tipe hampir semua bahan pangan dengan
yakni: Dark chocolate, milk chocolate, kandungan yang berbeda-beda. Tetapi
dan white chocolate. Dark chocolate lemak dan minyak sering kali
terdiri dari sejumlah campuran coklat ditambahkan dengan sengaja ke bahan
padat atau cair, tambahan cocoa butter, makanan dengan berbagai tujuan. Dalam
gula, dan vanilla yang dicampur dengan pengolahan bahan pangan, minyak dan
menggunakan proses conched dan lemak berfungsi sebagai media
tempered (didinginkan pada kondisi penghantar panas seperti minyak goreng,
tertentu) untuk menjaga agar gula dan lemak (gajih), mentega, margarine. Selain
lemak terkristalisasi dalam bentuk yang itu penambahan lemak dimaksudkan juga
paling stabil. Pembuatan milk chocolate, untuk menambah kalori serta
ditambahkan lagi susu atau cream, susu memperbaiki tesktur dan cita rasa bahan
cair, atau susu bubuk ke dalam campuran pangan. Berbagai kelas lipid dihubungkan
dark chocolate tadi. White chocolate tidak satu sama lain berdasarkan kemiripan sifat
mengandung chocolate liquor (pasta fisiknya, tetapi bukan sifat kimia,
coklat) hanya terdiri dari cocoa butter, fungsional dan struktur mereka, maupun
susu, lemak susu, dan pemanis seperti fungsi-fungsi biologis mereka. Kelas-
gula atau sirup yang kaya akan fruktosa kelas yang biasa dianggap sebagai lipid
(Sumahamijaya, 2011). yaitu: lemak dan minyak, terpen, dan
steroid. Sifat kimia dan fungsi biologinya
Kadar Lemak juga berbeda-beda. Walaupun demikian
Salah satu kelompok senyawa para ahli biokimia sepakat bahwa lemak
organik yang terdapat dalam tumbuhan, dan senyawa organik mempunyai sifat
hewan atau manusia dan yang sangat fisika seperti lemak, dimasukkan dalam
berguna bagi kehidupan manusia ialah atu kelompok yang disebut lipid. Adapun
lipid. Lipid atau lemak didefinisikan sifat fisika yang dimaksud ialah: (1) tidak
sebagai senyawa organik yang terdapat larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau
dalam alam serta tidak larut dalam air, lebih dan satu pelarut organik (2) ada
tetapi larut dalam pelarut non-polar seperti hubungan dengan asam-asam lemak.
suatu hidrokarbon ataudietil eter. Lemak Kadar lemak dalam suatu bahan
dan minyak merupakan zat makanan yang pangan dapat diketahui dengan cara
penting untuk menjaga kesehatan tubuh mengekstraksi lemak. Metode ekstraksi
manusia. Selain itu lemak dan minyak lemak terdiri dari ekstaksi lemak kering
juga merupakan sumber energi yang lebih dan ekstraksi lemak basah. Ekstraksi

ISSN : 2828-4909 4
lemak kering dapat dilakukan dengan Tahapan Penelitian
menggunakan metode soxhlet. Pada Tahapan analisis kadar lemak
prinsipnya metode soxhlet ini
menggunakan sampel lemak kering yang
diekstraksi secara terus-menerus dalam
pelarut dengan jumlah yang konstan
(Darmasih 1997). Penentuan kadar lemak
dengan metode ekstraksi dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya persiapan
sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, Gambar 3.1.
suhu pelarut, dan tipe pelarut (Darmasih Peralatan Soxhlet
1997). Labu lemak yang akan digunakan
dikeringkan dalam oven bersuhu
105°C selama 1 jam
METODE PENELITIAN Labu lemak didinginkan dalam
desikator selama 15 menit dan
Tempat dan Waktu Penelitian ditimbang (W2)
Penelitian ini dilaksanakan di Sampel sebanyak ± 100 gram
Laboratorium Pendidikan Kimia dihaluskan kemudian ditimbang
Universitas Cenderawasih Jayapura. (W1) dan dibungkus
menggunakan kertas saring yang
Adapun waktu penelitian yaitu
dibentuk selongsong (thimble)
dilaksanakan 3 hari di mulai pada tanggal
Rangkai alat ekstraksi
22, 23, dan 26 September 2022. dari heating mantle, labu lemak,
soxhlet hingga kondensor
Alat dan Bahan Sampel kemudian dimasukkan ke
Adapun alat dan bahan yang dalam soxhlet yang kemudian
digunakan dalam uji kadar lemak yaitu ditambahkan pelarut heksan
alat soxhlet lengkap 1 set, labu lemak, mencukupi 1½ siklus (150 m)
pemanas listrik, oven dengan termostat, Ekstraksi dilakukan selama ± 6
timbangan analitik (ketelitian minimal jam sampai pelarut turun kembali
0.01 gr), kertas saring dan soxhlet filter melalui sifon ke dalam labu
paper (selongsong), cawan aluminium dan lemak berwarna jernih
timbel yang telah dipanaskan pada suhu Hasil ekstraksi dari labu lemak
70ºC selama 24 jam, gelas piala 250 ml, dipisahkan antara heksan dan
mortar, desikator, penjepit labu lemak, lemak hasil ekstraksi
gunting atau cutter, petroleum eter sebagai menggunakan rotary
pelarut, dan bahannya yaitu sampel coklat evaporator ( rpm 50, suhu 69°C)
batang dan heksana sebagai pelarut. Lemak yang sudah dipisahkan
dengan heksan kemudian
Metode Penelitian dipanaskan kedalam oven
Adapun metode yang digunakan dengan suhu 105°C selama 1 jam
Labu lemak didinginkan dalam
untuk menguji kadar lemak dalam coklat
desikator selama 15 menit dan
batang yaitu dengan metode kualitatif
ditimbang (W3)
karena dilakukan analisis di Laboratorium % kadar lemak dihitung dengan
dengan metode soxhlet. Dan dilakukan rumus:
pengamatan kadar lemak coklat komersil
melalui informasi Gizi pada kemasan.

ISSN : 2828-4909 5
dari gas menjadi cairan (kondensasi).
Semua proses yang terjadi dalam destilasi
merupakan perubahan fisika, tanpa
melibatkan reaksi kimia (Manopo, 2016).

Keterangan:
W1 = Bobot sampel (g)
W2 = Bobot labu lemak kosong
(g)
W3 = Bobot labu lemak + lemak
hasil ekstraksi (g)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis kadar lemak pada Gambar 4.7.


produk coklat dari Rumah Coklat Lemak Total Hasil Soxhletasi
Kenambai Umbai untuk mengetahui %
lemak yang ada didalam produk coklat Dari hasil analisis kadar lemak
tersebut sesuai dengan Standar Nasional dengan metode soxhlet bahwa di dalam
Indonesia (SNI). sebungkus produk coklat batang, dengan
berat bersih 100 gram mengandung 21,4%
Analisa Kadar Lemak kadar lemak total. Sedangkan sesuai
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
tentang syarat mutu coklat dan produk-
produk coklat, total lemak pada coklat
susu yaitu ≥ 31%. Hal ini menunjukan
bahwa produk coklat batang Rumah
Coklat Kenambai Umbai belum
memenuhi Standar Nasional Indonesia.
Hal ini diduga terjadi juga karena Rumah
Coklat Kenambai Umbai masih berstatus
Industri Rumah Tangga (IRT) sehingga
Gambar 4.6. belum dapat menyesuaikan produknya
Proses Soxhletasi dengan Standar Nasional Indonesia.

Analisis kadar lemak dengan


metode soxhlet dimana dalam metode ini PENUTUP
yang menjadi intinya adalah proses
destilasi. Destilasi adalah proses Kesimpulan
pemisahan dua senyawa atau lebih dalam Berdasarkan penelitian Perbedaan
campuran dengan menggunakan Kandungan Lemak Pada Produk Coklat
perbedaan sifat volatilitas (kecenderungan Di Rumah Coklat Kenambai Umbai
suatu senyawa untuk berubah wujud dari Kabupaten Jayapura Dan Produk Coklat
cair menuju gas) dari element-element Komersil, dapat di ketahui dan simpulkan
campuran tersebut. Proses yang akan :
berlangsung ialah perubahan dari cair Kadar lemak pada coklat Rumah Coklat
menjadi gas (menguap) dan perubahan Kenambai Umbai setelah dilakukan uji

ISSN : 2828-4909 6
kadar lemak dengan metode soxhlet, Butter Subtitute dan Inulin.
dalam satu kemasan coklat dengan berat Program Studi Teknologi
bersih 100 gram mengandung 21,4% Pangan, Universitas Pasundan
lemak total. Sedangkan SNI (Standar Bandung.
Nasional Indonesia) lemak total pada
coklat batang yaitu >31%. Ruku, Subaedah. 2008. Teknologi
Pengolahan Biji Kakao Kering
Menjadi Produk Olahan Setengah
DAFTAR PUSTAKA Jadi. Buletin Teknologi dan
Informasi Pertanian. Sulawesi
Arisman. 2012. Buku Ajar Ilmu Gizi: Tenggara: Balai Pengkajian
Keracunan Makanan. Jakarta: Teknologi Pertanian. Hal 42 –
ECG. 43.

BPS. (2020). Statistik Kakao Indonesia Siswoputranto, P. S., 1987. Perkembangan


2019. Badan Pusat Statistik Teh, Kopi dan Coklat untuk
Indonesia. Ekspor Internasional. Gramedia,
Jakarta.
Dinas Pertanian. (2007). Prospek Dan
Arah Pengembangan Agribisnis Sofiah, BD., Achsyar, TS. 2008. Buku
Kakao: Edisi Kedua. Badan Ajar Kuliah Penilaian Indera
Penelitian Dan Pengembangan Cetakan Ke-1. Universitas
Pertanian. Padjajaran. Jatinangor.

Ditjenbun. 2013. Statistik Perkebunan Wahyudi, T dan Pujiyanto. 2008. Panduan


Indonesia. Direktorat Jendral Lengkap Kakao. Penebar
Perkebunan, Departemen Swadaya, Jakarta.
Pertanian, Jakarta. 19 halaman.
Wahyudi, T., T.R, Pangabean., dan
Manopo, Octavianus Rio 2016. Pujianto. 2008. Panduan Lengkap
Perancangan Alat Destilasi Kakao Manajemen Agribisnis
Untuk Pembuatan Minyak Atsiri dari Hulu hingga Hilir. Penebar
Dari Tangkai Bunga Cengkeh. Swadaya. Jakarta.
Politeknik Negeri Manado. Hal. 4
Wahyudi, T dan Drajat, B. 2008. Kakao
Pritasari dkk 2017, Bahan Ajar Gizi; Gizi Manajemen Agribisnis dari hulu
Dalam Daur Kehidupan, hingga hilir. Penebar Swadaya.
Kemenkes RI, Jakarta. Jakarta.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao


Indonesia, 2008. Budidaya
Kakao. Agromedia Pustaka.
Jakarta. Hal. 25-31.

Riyani, S. 2011. Tugas Akhir: Aplikasi


Program Linier pada Optimasi
Formulasi Cokelat Batang
dengan Menggunakan Cocoa

ISSN : 2828-4909 7

You might also like