You are on page 1of 36

Tugas 1

1. Gambarlah skema urutan perpindahan tenaga pada unit bulldozer D 85ESS-2 dari
engine hingga final drive

Soal Latihan 1
1. Jelaskan pengertian final drive
2. Sebutkan klasifikasi final drive berdasarkan reduksinya
3. Jelaskan fungsi floating seal
4. Jelaskan urutan perpindahan tenaga pada final drive tipe double reduction
5. Sebutkan perbedaan final drive tipe planetary rigid dengan planetary semi rigid

Kunci jawaban soal latihan 1

1. Pengertian final drive adalah susunan roda gigi yang biasanya berupa satu set
roda gigi lurus dan atau satu set roda gigi planet (planetary gear) sebagai roda
gigi penggerak akhir, yang berfungsi untuk mereduksi putaran dan meningkatkan
torsi unit.
2. Klasifikasi final drive berdasarkan reduksinya antara lain :
 Single reduction fixed drive shaft
 Single reduction rotated drive shaft

1
 Double reduction
 Planetary type rigid
 Planetary type semi rigid

3. Floating seal berfungsi untuk mencegah debu dan kotoran masuk ke dalam sistem,
serta mencegah oli dari sistem bocor keluar.

4. Urutan perpindahan tenaga pada final drive tipe double reduction

5. Perbedaan final drive planetary rigid dan semi rigid adalah pada tipe semi rigid
terdapat rubber bushing antara hub dengan sprocket boss. Tenaga yang disalurkan
dari hub, akan melewati rubber bushing sebelum menuju sprocket boss sehingga
akan mengurangi hentakan pada awal pergerakan dan menambah keawetan pada
komponen.

Lembar Kerja 1

1) Tugas Praktek
Menjelaskan urutan perpindahan tenaga pada D 80-1/ D 85 ESS-2
Hitung gear ratio pada unit D 80-1
2) Alat dan Bahan
Unit Bulldozer D80-1/ D85 ESS-2
Overhead crane
Pin remover dan installer

2
Sprocket remover dan installer
Stand for track shoe, 2 buah
3) Keselamatan Kerja
Gunakan safety helmet
Gunakan safety shoe
Perhatikan bahaya terjepit dan kejatuhan benda
4) Langkah kerja
Assembly pin remover
Pasang stand di depan idler dan belakang sprocket
Lepas master pin
Buka gulungan track shoe dengan overhead crane
Assembly sprocket remover
Drain final drive oil
Lepas sprocket
Buka cover final drive

3
KEGIATAN BELAJAR II

Tugas 2

1. Buatlah step/ langkah-langkah dalam melaksanakan pengecekan oli final drive


melalui uji laboratorium (PAP)

Soal Latihan 2

1. Bagaimana prosedur pengecekan kebocoran floating seal pada final drive?


2. Setiap interval berapa dilaksanakan pengecekan level oil serta penggantian oli
pada final drive?

Benar – Salah
1. Penggantian oli final drive menggunakan spesifikasi oli yang sama dengan oli
hidrolik
2. Tekanan udara yang dibutuhkan untuk memeriksa kebocoran floating seal pada
final drive adalah 0,25 kg/cm2
3. Kapasitas oli final drive tidak perlu diperiksa, kita hanya perlu melakukan
penggantian berkala setiap 1000 HM
4. Pada unit excavator oli final drive sudah menjadi satu dengan oli travel motor
5. Pemeriksaan kebocoran floating seal dilakukan setiap 500 HM

Kunci jawaban soal latihan 2

1. Untuk memeriksa kebocoran oli pada final drive case kita menggunakan oil leak

4
tester.

Langkahnya :
- Assembly oil leak tester, pasang pula adapternya.
- Berikan seal tape pada ulir sambungan agar tidak terjadi kebocoran udara.
- Buka plug pengisian oli final drive, pilih adapter yang sesuai lalu sambungkan ke
tube
- Hubungkan oil leak tester dengan kompresor/ pompa dan hubungkan ujung
satunya ke lubang pengisian oli.
- Buka valve perlahan, naikkan pressure hingga mencapai 0,25 kg/cm2.
- Tutup valve. tunggu selama ± 10 detik.
- Bila pressure turun, berarti ada kebocoran pada floating seal.

2. Pengecekan oli pada komponen final drive dilaksanakan setiap 500 HM,
penggantian oli pada komponen final drive dilaksanakan setiap 1000 HM dengan
menggunakan oli SAE 30/disesuaikan dengan OMM unit yang bersangkutan.

Benar – Salah
1. S
2. B
3. S
4. S
5. S

Lembar Kerja 2

1) Tugas Praktek
Melaksanakan pengecekan oli pada final drive case
Simulasi pengecekan kebocoran floating seal
2) Alat dan Bahan
Unit Bulldozer D 85ESS-2
Unit PC 200-7
Suction pump, hose serta botol PAP
Oil leak tester
Bicycle pump/ kompresor

5
3) Keselamatan Kerja
Gunakan safety helmet
Gunakan safety shoe
Perhatikan bahaya terpeleset akibat tumpahan oli
4) Langkah kerja
Posisikan unit di tempat rata, posisikan drain hole terletak tepat di bagian
bawah
Lepas plug pengecekan oil level, periksa level oli. Jika level kurang,
tambahkan oli.
Lakukan pengambilan sampel oli untuk PAP dengan menggunakan suction
pump.
Simulasikan pengecekan kebocoran floating seal dengan menggunakan oil
leak tester dan kompresor/ bicycle pump

6
KEGIATAN BELAJAR III
Tujuan Kegiatan Belajar 3
Prinsip Dasar Undercarriage

Ranah
Elemen Kegiatan
Indikator Keberhasilan Kompetensi
Kompetensi Pembelajaran
P K S
Definisi dan fungsi Dapat menjelaskan definisi dan
undercarriage fungsi undercarriage
Klasifikasi Dapat menjelaskan klasifikasi
Prinsip Dasar
Undercarriage undercarriage
Undercarriage
Komponen Dapat menyebutkan &
Undercarriage menjelaskan komponen
undercarriage beserta fungsinya

7
kegiatan pembelajaran 3

Tugas 3
1. Buatlah skema/ layout komponen undercarriage dari unit bulldozer

Soal Latihan 3

1. Apa fungsi undercarriage ?


2. Jelaskan klasifikasi undercarriage ?
3. Sebutkan nama komponen yang ditunjukkan pada gambar ?

1. _ 2. 3.

4. 5. 6.
4. Jelaskan fungsi carrier roller dan track roller ?
5. Apa yang terjadi bila track shoe assembly dipasang pada arah yang berlawanan/
terbalik ?

Track shoe ass'y installed Track shoe ass'y installed in opposite

8
Kunci jawaban soal latihan 3

1. Fungsi undercarriage antara lain


 untuk menopang dan meneruskan beban unit ke tanah.
 bersama-sama dengan sistem steering dan rem mengarahkan unit untuk
bergerak maju, mundur, ke kanan, dan ke kiri.
 sebagai pembawa dan pendukung unit.

2. Klasifikasi undercarriage ada dua. Tipe rigid dan semi rigid.


Tipe semi rigid dilengkapi rubber pad pada bagian depan dan rubber bushing pada
sprocket, sementara tipe rigid tidak dilengkapi.

9
3. Nama komponen

4. Carrier roller berfungsi untuk menjaga berat gulungan bagian atas track shoe
assembly agar tidak melengkung, tipenya flange dan flat. Flange biasa digunakan
di bulldozer sementara flat biasa digunakan di small PC.
Track roller berfungsi sebagai pembagi berat unit ke track dan sebagai pengarah
track link, bukan untuk menggulung track. Track roller terdiri dari dua tipe, yaitu
single flange type dan double flange type.

5. Bila pemasangan track shoe terbalik, yang terjadi adalah

Track shoe ass'y installed correctly Track shoe ass'y installed in opposite direction

 Track link bushing and sprocket teeth akan lebih cepat aus
 Traction force akan berkurang

Lembar Kerja 3

1) Tugas Praktek
Menunjukkan dan menjelaskan letak komponen komponen undercarriage
Menjelaskan cara kerja komponen komponen undercarriage
2) Alat dan Bahan
Unit Bulldozer D85 ESS-2
Unit Excavator PC 200-7
3) Keselamatan Kerja
Gunakan safety helmet
Gunakan safety shoe
Perhatikan bahaya terjepit dan kejatuhan benda

10
4) Langkah kerja
Menyebutkan nama seluruh komponen undercarriage pada unit D85 ESS-2
serta PC 200-7
Menjelaskan fungsi serta cara kerja komponen undercarriage pada unit D85
ESS-2 serta PC 200-7

11
KEGIATAN BELAJAR IV

Tugas 4

1. Buatlah layout sebuah unit excavator beserta komponen undercarriagenya, lalu


tuliskanlah jenis perawatan yang dilakukan pada komponen tersebut.

Soal Latihan 4

Benar - Salah
1. Pemeriksaan kekencangan track untuk unit bulldozer dan excavator memiliki
prosedur yang sama
2. Pemeriksaan kekencangan track bulldozer dilakukan dengan mengganjal sprocket
terlebih dahulu
3. Bila kekencangan track berkurang dapat kita setel dengan menambah grease
pada nipple track adjuster
4. Bila kita menyetel kekencangan track dan ternyata berlebih (terlalu kencang)
maka tidak dapat dikurangi lagi
5. Penyetelan idler clearance dilaksanakan setiap saat
6. Oli pada idler, carrier roller, track roller menggunakan spesifikasi GO 140
7. Oli pada idler, carrier roller, track roller perlu penggantian secara berkala
8. Greasing pada komponen undercarriage dilakukan setiap 250 HM

12
Kunci jawaban soal latihan 4
1. S
2. S
3. B
4. S
5. S
6. B
7. S
8. B

Lembar Kerja 4

1) Tugas Praktek
Menunjukkan dan menjelaskan perawatan yang dilaksanakan pada komponen
undercarriage
2) Alat dan Bahan
Unit Bulldozer D85 ESS-2
Unit Excavator PC 200-7
Mistar
Feeler Gauge
Grease pump
3) Keselamatan Kerja
Gunakan safety helmet
Gunakan safety shoe
Perhatikan bahaya terjepit dan kejatuhan benda
4) Langkah kerja
5) Menjelaskan mengenai prosedur penyetelan kekencangan track pada Bulldozer
D85 ESS-2/ PC 200-7
Melakukan penyetelan kekencangan track pada D 85 ESS-2/ PC 200-7
Melakukan pemeriksaan celah idler pada D85ESS-2/ PC 200-7
Melakukan pemeriksaan oli pada carrier roller, track roller, serta idler pada D85
ESS-2/ PC 200-7
Melakukan greasing pada komponen undercarriage pada unit D85 ESS-2/ PC
200-7

13
KEGIATAN BELAJAR V

Tujuan Kegiatan Belajar 5


Inspeksi dan Pengukuran Komponen Undercarriage

Ranah
Elemen
Kegiatan Pembelajaran Indikator Keberhasilan Kompetensi
Kompetensi
P K S
Dapat melakukan dan
Pemeriksaan menjelaskan pemeriksaan
undercarriage pemeriksaan pada komponen
undercarriage
Dapat menunjukkan,
Inspeksi dan Keausan komponen menjelaskan keausan pada
pengukuran komponen undercarriage
komponen Dapat menyebutkan,
undercarriage Penggunaan alat ukur menjelaskan dan
pada undercarriage menggunakan alat ukur pada
undercarriage
Pengukuran keausan Dapat melakukan pengukuran
komponen keausan pada komponen
undercarriage undercarriage

14
Kegiatan Belajar 5

Tugas 5

1. Buatlah daftar mengenai keausan yang terjadi pada komponen undercarriage

Soal Latihan 5

1. Apa tujuan dilaksanakannya perawatan pada komponen undercarriage dan apa


akibatnya bila tidak memperhatikan perawatan?
2. Tools apa saja yang terdapat dalam KUC?
3. Apa perbedaan pengukuran menggunakan KUC dengan pengukuran

15
menggunakan Ultrasonic Tools
4. Sebutkan keausan yang terjadi pada komponen idler
5. Sebutkan keausan yang terjadi pada komponen sprocket

Kunci jawaban soal latihan 5

1. Tujuan diadakannya pemeriksaan terhadap komponen undercarriage antara lain:


 Memperpanjang umur komponen.
 Mencegah keausan yang berlebihan, yang sebenarnya komponen tersebut
masih dapat diperbaiki kembali.
 Mencegah terjadinya keausan sebelum waktunya.

Kerugian bila tidak memperhatikan perawatan :


 Akan memperpendek umur komponen undercarriage
 Pemborosan spare part.
 Menurunkan efesiensi kerja unit

2. Tools yang terdapat dalam komponen KUC antara lain:

No Part No. Tool description Qty Applicable model &


specification
-- 790-301- Measuring tool 1 All models
1007
1 790-301- *Street measure 1 All models 2m
1410
2 791-502- *Multiscale 1 All models
1011
3 791-502- *Adapter 1 D30,31-16 (Serial No.
1021 28000-), D40 thru
D475
4 791-502- *Adapter 1 D30,31-16 (Serial No.
1030 28001-), D20,21-5
5 791-502- *Outer calipers 1 All models 300 mm
1061
6 791-502- *Thickness gauge 1 All models

16
1071
7 791-502- *Scale 1 All models 300 mm
1080
8 791-502- *Scale 1 All models 150 mm
1090
9 791-502- *Test hammer 1 All models
1210
10 791-502- *Pin 1 All models 220 mm x
1220 050

11 791-502- *Wire brush 1 All models


1230
12 09055- *Bar 1 All models 400 mm
10390
13 791-502- *Binder 1 All models
1260
14 791-502- *Case 1 All models 300 x 410 x
1291 60 mm
-- *Gauge Assembly 1 All models except
PC100
Ilder tread radius: 200
- 600 mm
15 799-501- Gauge 1 All models except
1010 PC100
16 09021- *Socket 1 D20 thru D475, PC60
01725 thru
17 09021- *Socket 1 PC300 except PC100
02233
18 799-501- *Adapter 1 PC400, PC650,
1020 PC1500
19 799-501- * Case 1 For idler wear gauge
1030

3. Pengukuran komponen dengan menggunakan ultrasonic tool mampu mengukur


ketebalan dengan cara mengirimkan gelombang suara berfrekwensi tinggi melalui
komponen. Dengan menggunakan alat ini pengukuran dapat dilakukan lebih
mudah dan lebih cepat karena area/ permukaan komponen yang dibersihkan kecil
17
(hanya sebatas probe saja). Alat ini biasanya digunakan ketika caliper atau
multiscale tidak dapat digunakan karena posisi yang sulit. Variabel pengukuran
yang dilakukan pun akan berbeda bila dibandingkan dengan KUC, karena
ultrasonic mampu mengukur ketebalan dalam dari komponen, sementara bila
menggunakan KUC umumnya yang diukur adalah Outside Diameter.
4. Keausan pada komponen idler antara lain:
 Tread Wear disebabkan kontak normal dengan link tread
 Flange Wear adalah kontak normal dengan link tread side

 Off-Center or Uneven Tread Wear


1. Flange top wear

5. Keausan pada komponen sprocket antara lain:

1) Forward drive side wear


2) Reverse drive side wear
3) Forward tip wear
4) Root Wear
5) Reverse tip wear

6) Side wear

18
Lembar Kerja 5

1) Tugas Praktek
Menunjukkan keausan pada komponen komponen undercarriage
Melakukan pengukuran keausan komponen pada komponen undercarriage
2) Alat dan Bahan
Unit Bulldozer D85 ESS-2
Unit Excavator PC 200-7
Komatsu Undercarriage Tools
Ultrasonic Tools
3) Keselamatan Kerja
Gunakan safety helmet
Gunakan safety shoe
Perhatikan bahaya terjepit dan kejatuhan benda
4) Langkah kerja
Persiapkan KUC tools dan Ultrasonic tools
Jelaskan prosedur penggunaan KUC tools dan Ultrasonic tools
Tunjukkan lokasi keausan komponen undercarriage pada idler, sprocket, track
roller, carrier roller, track link, track shoe, serta bushing
Lakukan pengukuran keausan komponen undercarriage pada idler, sprocket,
track roller, carrier roller, track link, track shoe, serta bushing

19
KEGIATAN BELAJAR VI
Tugas 6

1. Pengukuran komponen bushing unit D65-11 menggunakan multiscale,


didapatkan hasil pengukuran sebesar 64,8 mm dengan service meter
menunjukkan HM 2700 Jam. Tentukan berapa lama lagi umur komponen
tersebut?
a. Dengan menggunakan metode hour left chart
b. Tidak menggunakan metode hour left chart

Soal Latihan 6

1. Jelaskan perbedaan tingkat keausan normal dan tingkat keausan impact ?


2. Jelaskan fungsi hour left chart ?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan rebuild pada komponen undercarriage?
4. Selaskan yang dimaksud dengan Replace pada komponen undercarriage ?

Kunci jawaban soal latihan 6

20
1. Tingkat keausan normal berarti unit dioperasikan pada kondisi medan biasa.
Tingkat keausan impact berarti unit dioperasikan pada kondisi medan yang
sering mendapat beban kejut.
2. Hour left chart dipakai untuk mengestimasi sampai berapa lama lagi
komponen komponen undercarriage masih dapat dipakai (sampai mencapai
repair dan rebuild limit)
3. Rebuild pada undercarriage adalah suatu perlakuan terhadap komponen
undercarriage, dimana kondisi keausannya telah mencapai 100%. Perlakuan
yang dilakukan terhadap komponen yang tingkat keausannya mencapai 100%
adalah dengan cara menambal (tambah daging) pada bagian yang telah aus,
penambalan yang dimaksud adalah dengan cara pengelasan
4. Replace adalah penggantian komponen undercarriage dengan yang baru,
dikarenakan komponen tersebut sudah aus mencapai 120 %.

21
KEGIATAN BELAJAR VII

Tugas 7

1. Dari hasil pengukuran keausan komponen yang dilaksanakan pada tugas bab V,
buatlah data mengenai tingkat keausan, sisa umur komponen undercarriage, serta
perkiraan waktu penggantian komponen undercarriage.
Data mengenai HM unit dapat disesuaikan dengan keadaan actual (silahkan lihat data
actual pada unit)

22
Soal Latihan 7

1. Sebutkan nama komponen


berikut ini

2. Sebutkan nama komponen berikut ini

23
Kunci jawaban soal latihan 7

1. Nama komponen pin remover/ installer antara lain:

24
25
2. Nama komponen tools sprocket hub remover antara lain:

Lembar Kerja 7

1) Tugas Praktek
Assembly tool pin remover/ installer
Assembly tool sprocket remover/ installer
Dissassembly komponen final drive

26
2) Alat dan Bahan
Unit Bulldozer D80-1
Stand for track shoe 2 buah
Pin remover/ installer
Sprocket remover/ installer
Overhead crane

3) Keselamatan Kerja
Gunakan safety helmet
Gunakan safety shoe
Perhatikan bahaya terjepit dan kejatuhan benda

4) Langkah kerja
Assembly pin remover
Buka gulungan track
Assembly sprocket remover
Buka sprocket
Pasang sprocket menggunakan sprocket installuer
Pasang master pin menggunakan pin installer

27
BAB III
EVALUASI

A. Pertanyaan

Aspek Pengetahuan

I. PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang (X) pada jawaban a, b , c dan d yang paling benar dari soal-soal di
bawah ini.

1. Secara umum fungsi Final Drive adalah :


a. Menambah putaran serta torsi unit
b. Menambah putaran tanpa membebani engine
c. Mereduksi putaran untuk memperbesar torsi pada unit
d. Menyalurkan putaran dari transmisi ke steering clutch

2. Track frame merupakan tempat dudukan dari komponen komponen berikut, kecuali :
a. Sprocket
b. Front idler
c. Track roller
d. Final drive

3. Alat yang digunakan untuk memeriksa kebocoran floating seal pada komponen final
drive adalah:
a. Oil Leak Tester
b. Floating Seal Tester
c. Leak detector
d. Ultrasonic Tool

4. Pada saat P2U, pengukuran diameter bushing D85ESS-2 didapat 3 hasil pengukuran;
65,8 mm; 65,2 mm; 64,9 mm. Berapa ukuran keausan bushing tersebut :
a. 64,9 mm
b. 65,2 mm
c. 65,8 mm
d. 65,3 mm

28
5. Di bawah ini, pernyataan manakah yang kurang tepat mengenai pengukuran
a. Link tread wear dapat diukur baik menggunakan multiscale maupun menggunakan
ultrasonic tool
b. Link pitch dapat diukur dengan menggunakan tape measure atau dengan
menggunakan ultrasonic tool
c. Track roller tread wear dapat diukur dengan menggunakan caliper, multiscale atau
ultrasonic tool
d. Pengukuran keausan front idler guide plate dengan menggunakan thickness gauge.

6. Pada saat unit bergerak maju yang terjadi adalah


a. Torque disalurkan secara merata pada seluruh bushing yang bersinggungan dengan
sprocket
b. Sejumlah besar torque disalurkan ke track bagian kanan
c. Sebagian besar track disalurkan menuju bushing yang terletak pada bagian bawah
sprocket
d. Sebagian besar torque di transfer ke bushing yang terletak pada bagian atas
sprocket.

7. Bila tebal link height 130 mm dan tinggi track roller dari centernya 255 mm, berapa
diameter track roller yang dimaksud :
a. 130 mm
b. 255 mm
c. 385 mm
d. 125 mm

8. Fungsi utama floating seal pada komponen final drive adalah :


a. Mencegah tekanan udara yang berlebihan di dalam final drive
b. Mencegah kebocoran oli di dalam final drive
c. Mencegah kotoran masuk ke dalam final drive
d. Mencegah kebocoran oli dan kotoran masuk ke dalam final drive

9. Root/radial wear terjadi ketika


a. Terjadi perpindahan gerakan dari maju ke mundur/ sebaliknya
b. Dioperaskan pada jalanan yang miring
c. Pemasangan track chain terbalik
d. Pemasangan track shoe tidak sesuai dengan spesifikasi unit.

29
10. Fungsi surface hardening pada permukaan komponen undercarriage adalah :
a. Mengurangi gesekan antara komponen yang bergerak
b. Mengurangi panas yang timbul antara komponen komponen yang bergerak
c. Mencegah pelumasan bocor
d. Menghasilkan super hard layer, meningkatkan kekuatan serta ketahanan komponen
terhadap keausan.

11. Breather pada final drive case berfungsi untuk :


a. Menyamakan pressure di dalam final drive case dengan tekanan udara luar
b. Sebagai tempat untuk mengisi oli final drive
c. Tempat pengambilan sampel PAP
d. Menambah kekuatan komponen final drive

12. Fungsi dari resilient equalized undercarriage (REU) / Bogey adalah :


a. Mencegah front idler dari kebengkokan
b. Untuk meningkatkan jumlah track frame oscillation
c. Memberikan kenyamanan bagi operator dalam mengendarai unit
d. Untuk menyamakan putaran sprocket

13. Berapa penunjukan vernier berikut ini :

a. 266
b. 255,6
c. 270
d. 250,8

14. Keuntungan segmented sprocket bila dibandingkan solid sprocket adalah pada :
a. Area pengikatan bolt dari tipe segmented sprocket lebih luas, sehingga sedikit
kemungkinannya untuk kendor.
b. Lebih mudah untuk melepas dan mengangkut komponen segmented sprocket karena
tidak diutuhkan perlatan khusus.

30
c. Putaran segmented sprocket lebih kencang bila dibandingkan solid, bla
menggunakan tipe segmented power yang dihasilkan juga akan lebih besar.
d. Teeth pada segmented sprocket lebih tahan terhadap keausan

15. Bagian manakah dari item di bawah ini yang tidak harus dilakukan pemeriksaan secara
rutin
a. Keausan undercarriage
b. Kerusakan komponen
c. Kekencangan bolt serta nut track shoe
d. Floating seal

16. Sebelum melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran undercarriage, hal berikut harus
kita lakukan, kecuali :
a. Track tension harus kita kendorkan pada kedua sisi
b. Jika track memiliki master pin, maka harus diposisikan pada bagian bawah dari track,
sehingga tidak termasuk dan mempengaruhi hasil pengukuran yang lain
c. Komponen undercarriage harus kita bersihkan, terutama pada bagian yang akan kita
ukur
d. Persiapkan Komatsu Inspection Form untuk mencatat seluruh hasil pengukuran

17. Seluruh sprocket Komatsu menggunakan desain “hunting-tooth”. Kalimat ini berarti:

a. Sprocket terbuat dari beberapa segmen yang diikat ke sprocket hub


b. Sprocket memiliki jumlah gigi ganjil, bushing akan memiliki kontak pada setiap gigi
yang berbeda
c. Sprocket terbuat dari alloy dan kemudian mendapatkan proses “surface hardened”
untuk menambah kekuatan
d. Semua gigi sprocket memiliki bentuk yang sama untuk mencegah keausan yang tidak
diinginkan
18. Pernyataan manakah di bawah ini yang salah:
a. LTS bushing memiliki lubang yang di bor melewati bagian tengah dari bushing
tersebut dan memiliki fungsi sebagai reservoir oli.
b. Dry seal pin adalah sebuah solid metal cylinder yang berputar pada bagian dalam
bushing dan menghubungkan dua buah link pada sisi sisinya
c. LTS pin memiliki dua buah plug, masing masing satu pada bagian ujungnya yang
berfungsi untuk mencegah agar oli tidak bocor keluar

31
d. Semua pin diberikan proses surface hardened untuk daya tahan terhadap bending
serta twisting forces

19. Pernyataan manakah di bawah ini yang salah


a. Master pin memiliki diameter yang sama dengan reguler pin, namun bentuk taper
pada ujungnya memudahkan supaya bisa di dissassembly.
b. Kebanyakan LTS chain dan beberapa dry seal chain menggunakan master pin/
bushing untuk menggabungkan atau memisahkan track chain.
c. Master pin dapat dibedakan dari reguler pin karena pada ujung permukaannya
terdapat lesung
d. Master bushing sama dengan regular bushing kecuali ukurannya sedikit lebih pendek
untuk memudahkan saat dissassembly

20. Pernyataan manakah di bawah ini yang salah mengenai ultrasonic tool
a. Alat ini mengukur ketebalan dengan cara mengirim gelombang suara berfrekwensi
tinggi melalui komponen
b. Pemakaian alat ini terutama sekali pada saat caliper atau multi scale tidak dapat
digunakan karena terlalu banyak penghalang
c. Alat ini tidak sepenuhnya bisa menggantikan standar measurement kit, karena ada
beberapa pengukuran yang tidak bisa dilakukan dengan menggunakan ultrasonic
tool.
d. Kriteria keausan komponen dengan menggunakan ultrasonic tool sama seperti
kriteria dengan menggunakan standar kit

21. Standar kekencangan track shoe pada unit D85


a. 0 – 10 mm
b. 10 - 20 mm
c. 20 - 30 mm
d. 30 - 40 mm
22. Pernyataan manakah di bawah ini yang salah mengenai undercarriage management :
a. Fungsi undercarriage management adalah untuk memaksimalkan umur komponen
undercarriage, meminimalkan biaya operasi dan down time
b. Link merupakan komponen yang paling penting karena penggantian link memerlukan
biaya yang mahal, lebih ekonomis untuk membeli baru satu set chain baru
dibandingkan mengganti satu set link.
c. Keausan link lebih cepat dibandingkan komponen lain

32
d. Memaksimalkan umur komponen link adalah strategi yang paling penting dalam
undercarriage management.

23. Bentuk track shoe yang digunakan untuk beroperasi pada daerah bersalju adalah :

a. c.

b. d.

24. Gambar disamping ini merupakan pengikatan track frame ke main frame jenis :
a. Diagonal Brace
b. Pivot Shaft
c. Equalizer Bar
d. Semi rigid

25. Spesifikasi oli yang digunakan pada komponen final drive unit bulldozer, excavator
serta dump truck adalah :
a. GO 140
b. SAE 90 CD
c. SAE 30 CD
d. SAE 20W50

II. TRUE - FALSE


1) Final drive tipe planetary semi rigid digunakan di unit Bulldozer D375-5
2) Pada unit hydraulic excavator, perhitungan keausan pin dan bushing menggunakan
mode impact

33
3) Jenis pengikatan track frame ke main frame ada dua jenis, yaitu tipe rigid dan tipe
pivot mounting
4) Dalam pemasangan floating seal, antara o-ring dan seal ring harus diolesi oli terlebih
dahulu agar mudah dalam pemasangan
5) Pada tools KUC, hammer digunakan untuk memeriksa kekencangan bolt track shoe
6) Nilai konstanta (k) yang digunakan dalam metode pengukuran menggunakan rumus/
formula selalu sama pada semua komponen di satu unit
7) Kebanyakan unit crawler dengan ukuran big menggunakan final drive tipe planetary
karena mampu menghasilkan reduksi lebih besar, sehingga torsi yang dihasilkan
menjadi lebih besar pula.
8) Roller guard berfungsi untuk melindungi final drive case
9) Tingkat keausan normal atau impact ditujukan terhadap pengukuran bushing outside
diameter (diameter luar bushing), dan link pitch. Sedangkan untuk komponen
kerangka bawah lainnya tidak dibedakan tingkat keausan normal atau impact
10) Unit bulldozer D85ESS-2 menggunakan final drive tipe double reduction
11) Pengukuran kekencangan track pada bulldozer dan hydraulic excavator memiliki
prosedur yang sama
12) Tread Wear adalah keausan normal pada idler, disebabkan kontak normal antara
idler dengan link tread
13) Track shoe assembly pada sebagian besar unit hydraulic excavator menggunakan
seal tipe Sealed and Lubricated Track, oleh sebab itu hydraulic excavator tidak boleh
travel terlalu jauh.
14) Untuk melepas hubungan track link dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu
menggunakan : master link, master pin dan master bushing
15) Bushing O.D dapat direbuild yakni dengan cara memutar bushing yang telah aus
ditaruh pada bagian atas
16) Final drive tipe planetary menggunakan helical gear untuk mereduksi putaran dari
inputnya
17) Untuk mengukur link pitch bisa dengan cara mengukur empat link (salah satunya
master link), kemudian dibagi empat
18) Untuk mencari percent worn chart maka harus memiliki data : model unit dan serial
number dari unit tersebut
19) Triple reduction digunakan pada unit yang lebih besar ukurannya dari D375-5
20) Hydraulic Idler Cushion (HIC) digunakan pada unit excavator ukuran small hingga
medium

34
Aspek Keterampilan

No MATERI/ KOMPONEN WAKTU NILAI

1 Final Drive Ucg


Menunjukkan dan menyebutkan nama
komponen
Menjelaskan prosedur perawatan pada 30’
komponen undercarriage
Melakukan pengukuran pada
komponen undercarriage
Melakukan perhitungan keausan
komponen

Aspek Sikap

No Aspek Penilaian Kurang Cukup Baik


1 Penilaian non teknis
- Pemakaian Tools
- Sikap Kerja
- Safety

B. Kriteria Kelulusan
1. Nilai minimum standar kelulusan untuk setiap pelatihan adalah sebagai berikut:

Program Peserta Pelatihan Nilai Teori Nilai Praktek


Pelatihan Minimum Minimum

Basic Training Lulusan SMK 75 75


(BC1, BC2, BMC Lulusan D3/ S1 80 75
dan BTC Customer 70 70
Mechanic/Intensif 80 75
Technical Technical Officer 80 75
Training (PM, Instructor 85 75
COH, R&I, MTS Customer 70 70
dan RMN) Operator 70 70
Mechanic 80 75
Operation Technical Officer 80 75

35
Training Instructor 85 75
Customer 70 70
Parts Training Parts Crew 75
Mechanic 80
Technical Officer 80
Instructor 85
Customer 70
Management Parts Crew 75
Training Mechanic 80
Technical Officer 80
Instructor 85
Customer 70
Kuliah Alat Berat Mahasiswa 75

1. Nilai test teori dan praktek minimal pada point (1) diatas mempunyai bobot yang sama
dan berdiri sendiri pada setiap pelajaran, salah satu tidak memenuhi nilai minimal
tersebut, berarti tidak lulus, baik pada ujian per paket maupun pada ujian akhir.
2. Nilai Prestasi Rata-rata merupakan penggabungan Nilai Pengetahuan Rata-rata dengan
bobot 30% dan Nilai Ketrampilan Rata-rata dengan bobot 70%. Nilai Prestasi Rata-rata
ini merupakan tolak ukur prestasi Peserta Pelatihan.

36

You might also like