You are on page 1of 18

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


DI BENGKEL DEWA DEWI

SMK BINA TARUNA MASARAN SRAGEN


TAHUN PEMBELAJARAN 2023/2024

PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN


PROGAM STUDI : TEKNIK OTOMOTIF
KOMPETENSI DASAR : TEKNIK KENDARAAN RINGAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : WISNU ALINUHA TKR 3
RIKI ARDIANSYAH TKR 3
RAFLI PUTRA ERIANTO TKR 1
RENO ANDRIAWAN TKR 1
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan praktek industri (prakerin) ini telah diperiksa dan disahkan oleh pembimbing sekolah
Pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat :
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat tuhan yang maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja industri ini
dengan selamat, baik dan lancar. Penyusun laporan praktek kerja industri ini merupakan tindak
lanjut dari kegiatan praktek kerja industri yang telah dilaksanakan sebelumnya. Dari praktek
kerja indstri ini penulis Mendapatkan data-data yang berguna sebagai dasar pembuatan laporan
ini.Tersusunnya laporan ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah Banyak membantu, oleh
karena itu penulis menghaturkan terima kasih kepada yang terhormat :
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Praktek kerja industri adalah suatu cara menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. Khususnya
pada sekolah menengah kejuruan yang memadukan kegiatan belajar disekolah dan kegiatan
belajar melalui kerja yang sesungguhnya dan relevan dilapangan kerja (Dunia Usaha Dunia
industri). Disamping untuk memenuhi syarat mengikuti ujian akhir nasional dengan diadakan
praktek kerja industri siswa, sekolah menengah kejuruan diharapkan lebih kompeten didalam
dunia kerja dan dengan adanya program ini siswa dapat menjadi lebih berpengalaman dan lebih
mandiri untuk menghadapi persaingan dunia kerja sekarang ini yang telah bersifat kompetitif.
B. Tujuan
1) Tujuan umum
a. Meningkatkan, memperoleh, memantapkan keterampilan siswa sehingga
menambah bekal kemudian hari.
b. Membekali siswa dengan pengalaman yang sebenarnya didalam dunia usaha
sehingga persiapan guna menyesuaikan diri dengan dunia kerja dalam
masyarakat.
c. Mendorong siswa agar berjiwa wiraswasta dan mandiri untuk membuka usaha
sendiri.
d. Dapat melatih disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang di
bebankan kepadanya.
2. Tujuan khusus
a. Agar siswa dapat menerapkannya ilmu yang didapat di sekolah baik teori maupun
praktek dengan langsung di dunia.
b. Agar siswa mampu dan dapat menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
c. Agar terbina sikap dan sifat percaya diri atas kemampuan yang dimiliki.
BAB II
PELAKSANAAN

A. MEMPERBAIKI SISTEM KOPLING MOBIL.


1. Dasar Teori
a. Landasan Teori Umum

Kopling adalah suatu alat yang berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan putaran
mesin ke transmisi secara halus.Kopling merupakan komponen yang sangat penting sebab
tanpa kopling laju kendaraan kurang sempurna, serta saat pemindahan gigi transmisi akan
sulit dan mengakibatkan gigi transmisi kontak.
1) Jenis-jenis kopling menurut media kerja dibagi menjadi 2 yaitu :
 Kopling basah Adalah kopling yang penempatannya terendam minyak pelumas
dan Pada umumnya ditempatkan pada sepeda motor.
 Kopling kering Adalah kopling yang penempatannya tidak terendam minyak
Pelumas dan pada umumnya ditempatkan pada mobil-mobil besar maupun kecil.

2) Macam-macam kopling :
 Kopling gesek plat tunggal
Pada model ini clutch dipasangkan di output shaft yang di jepitkan antara roda
penerus dan plat penekan oleh pegas kopling.
 Kopling gesek plat ganda
Pada model ini dilengkapi lebih dari satu disc clutch, dimana plat penggeraknya
dipasang pada alur (sprine) yang terdapat pada clutch drum dihubungkan dengan
berputar bersama-sama dengan roda gigi penerus. Driven disc dipasang selang-
seling dan diputar gerak sepanjang alur clutch drum.
 Kopling gesek sentrifugal
Jika putaran mesin berkurang 600 rpm, kopling secara otomatis terlepas dan
dengan demikian mesin bebas.
 Kopling fluida
Kopling fluida digunakan pada kopling kompresor AC.
 Kopling magnet
Pada kopling magnet biasanya digunakan pada kopling-kopling kompresor AC
pada kendaraan.
 Kopling over running
Jenis ini biasanya disebut free whelling clutch.
b. Landasan Teori Khusus
Pada mobil menggunakan kopling gesek plat tunggal (clutch) dengan single
menghubungkan pegas diafragma dan memakai system penggerak hidrolis Komponen-
komponen utama pada kopling pegas diafragma:
 Pedal kopling
Fungsi menarik pegas pembebas kopling
 Pegas pembebas
Fungsi untuk mengukur kebebasan kabel kopling
 Garpu pembebas
Fungsi untuk menekan pegas diafragma dan plat penekan
 Pegas diafragma
Fungsi mengungkit pegas penekan
 Plat penekan
Fungsi menekan plat kopling dan sebagai bidang gesek
 Plat kopling
Fungsi untuk dapat memindahkan tenaga dengan lembut tanpa terjadi selip
 Fly wheel
Fungsi sebagai bidang gesek plat kopling
1. Cara Kerja Kopling:
Saat pedal kopling di injakPada saat pedal kopling di injak, garpu pembebas menekan
bantalan pembebas kedepan sekaligus menekan pegas diafragma / tuas penekan, plat
penekan tertarik mundur sehingga plat kopling terbebas dari jepitan plat penekan,
akibatnya putaran mesin terputus. Pada saat pedal kopling dilepas, tekanan yang melawan
tegangan pegas hilang, plat penekan bergerak maju dan plat kopling terjepit sehingga
putaran mesin terhubung.
2. Analisa Gangguan
Kasus yang sering terjadi pada koling adalah :
a. Kopling selip
1) Penyebab
 Gerakan bebas pedal kopling kecil
 Permukaan plat gesek terkena minyak
 Permukaan plat gesek terkena tanah / debu bekan gesekan plat kopling

2) Cara mengatasi
 Setel gaya gerak bebas pedal kopling dengan benar
 Ganti plat kopling
 Ganti plat gesek
 Setel playing
b. Kopling sukar bebas
1) Penyebab
 Penyetelan pembebas pedal kopling terlalu besar
 Pegas diafragma terlalu besar
 Mekanik penerus mengalami gangguan
 Bantalan aus
 Pegas aus
2) Cara mengatasi
 Setel kebebasan pedal kopling
 Ganti pegas diafragma
 Ganti olinya
 Setel kebebasan jarak pedal garpu
c. Kopling berisik
1) Penyebab
 Bantalan penekan rusak
 Bearing aus
 Kanuas kopling retak_retak
 Karet dari plat gesek lemah atau rusak

2) Cara mengatasi
 Ganti bantalan penekan yang baru
 Gant bantalan bantalan
 Ganti kanvas kopling
 Ganti karet plat gesek
3. Proses perbaikan
a. Alat dan bahan
 Kunci ring 12, 14, 17
 Kunci kombinasi 12, 14.
 Kunci sock
 Balok
 Tang
 Dongkrak
 Palu
 Special tool
 Fly wheel installer
 Bearing installer
 Center clutch
 Jangka serong
 Dial test inidiktor
 Kunci momen
Bahan yaitu satu unit system kopling mobil Hyundai Atoz

b. Pembongkaran
 Lepas roda dan poros roda bagian depan
 Lepas transmisi dari mesin
Petunjuk jangan menguras oli transmisi
 Lepas tutup kopling dan plat kopling
(a) Buatlah tanda pada penutup kopling dan roda penerus
(b) Kendorkan setiap baut satu persatu
(c) Tarik tutup kopling bersama plat kopling
 Lepas bantalan pembebas bersama hub dan garpu pembebas seta boot dari
transmisi
(a) Lepas klip dan bantalan pembebas bersama hub
(b) Lepas pega pemegang
(c) Lepas garpu dan boot

c. Pemeriksaan
 Pemeriksaan plat kopling dari keausan dan kerusakan dengan menggunakan
jangka sorong urung dengan kedalaman paku keeling
Standar : 0,3 mm
Hasil pemeriksaan : Kondisi plat kopling: aus dan tergores
Kedalaman : Paku keeling menonjol
 Pemeriksaan kabel kopling
Pada kabel kopling di temukan gejala seperti kabel kusut / bengok, pecah
dan bagian ujungnya Aus.
 Periksa keolengan plat kopling
Dengan menggunakan dial gauge ukur keolengan plat kopling
Standar : 0,8 mm
 Periksa bantalan pilot pada fly wheel
Putar bantalan dengan tangan sambil memberikan gaya pada arah Aksial,
bila bantalan macet atau Terlampau besar tahannya gantilah bantalan pilot
 Periksa pegas diafragma
Dengan menggunakan jangka sorong, ukuran kedaaman dan lebar Pegas
diafragma
Limit kedalaman : 0,5 mm
Lebar pegas : 5,0 mm
Hasil pengukur :
Kedalaman pegas : 0,4 mm
Kondisi pegas : aus
 Periksa kedalaman roda penerus
Dengan menggunakan dial gauge, ukur keolengan fly wheel
 Periksa ujung garpu pembebas

d. Perbaikan
 Kamvas kopling
Karena keaadaan kamvas kopling sudah tidak memungkinkan untuk
digunakan lagi, maka yang harus dilakukan adalah mengganti kanvas
kopling tersebut dengan yang baru
 Kabel kopling
Karena kabel kopling sudah tidak berfungsi dengan baik dan banyak
ditemukan kerusakan maka kabel tersebut harus diganti supaya fungsi dan
system kopling dapat lebih nyaman digunakan
 Bantalan pilot pada fly wheel
Pada bantalan pilot tidak ditemukan adanya kerusakan bantalan pilot
hanya perlu diberi greas
 Pegas diafragma
Pada kondisi pegas diafragma di temukan kerusakan yang tidak mungkin
di perbaiki maka pegas tersebut harus diganti
 Fly wheel
Pada fly wheel hanya ditemukan goresan akibat gesekan dengan paku
Keeling yang menonjol, namun gesekan tersebut cukup dalam sehingga
fly wheel harus diganti
 Oleskan greas atau vet pada :
(a) Titik singgung garpu pembebas dengan hub
(b) Titik singgung garpu pembebas dengan batang pendorong
(c) Titik tumpu garpu pembebas
(d) Alur plat kopling
(e) Alur dalam hub bantalan pembebas
e. Pemasang
 Pemasang fly wheel menggunakan bonder
 Pasang plat kopling pada roda penerus dengan menggunakan clutch aligment
 Pasang tutup kopling sesuai tanda pada tutup kopling dan roda penerus,
kencangkan baut pengikat dengan rata dalam beberapa tahap sampai titik
kopling terpasang dengan baik.
 Memeriksa kerataan ujung pegas diafragma.
 Menyetel pegas diafragma
 Pasang boot garpu pembebas dan batalan pembebas dengan hub pada
transmisi
(a) Pasang boot pada garpu pembebas
(b) Pasang pegas penegang
(c) Dengan klip amankan bantalan dan hub terhadap transmisi
 Pasang transmisi
 Pasang poros roda dan roda depan
f. Penyetelan
 Cara menyetel tinggi pedal
(a) Longgarkan mur pengunci
(b) Setel tinggi pedal apabila ukuran melebihi standar dengan memutarkan
baut
(c) Apabila baut ini dipendekan maka tinggi pedal kopling akan berkurang
(d) Kebebasan pedal kopling dapat di stel dengan jalan menyetel besar kecil
kebebasan ujung garpu pembebas
 Cara menyetel kebebasan pedal kopling system hidrolis
(a) Ukur kebebasan yang ada, sebelum di stel
(b) Hasilnya dibandingkan dengan standar
(c) Lakukan penyetelan pada push rod silinder kopling..
4. Kesimpulan
Setelah kami melaksanakan praktek pada mobil Hyundai atoz mendapatkan beberapa
kerusakan dan berdasarkan data hasil pemeriksaaan erusakan. Kerusakan yang terjadi
adalah
(a) Pada saat pedal di injak plat kopling tidak terbebas sepenuhnya dari fly wheel
(b) Pada saat peda dilepas putaran roda tidak sesuai denga tenaga mesin yang di
hasilkan
(c) Gigi transmisi sulit di pindahkan
Perbaikan :
 Plat penekan diganti karena aus
 Plat kopling diganti karena aus
 Bantalan pembebas aus
Setelah diperbaiki :
 Saat peda diinjak plat kopling sdah bias terbebas denga sempurna dari fly
wheel
 Pada saat pedal dilepas putaran roda seuai dengan mesin yang sudah di
hasilkan
 Gigi tansmisi menjadi mudah di operasikan
B. PERBAIKAN DAN PERAWATAN REM CAKRAM
1. Dasar teori
a. Landasan teori umum
Rem berfungsi untuk memperlambat laju kendaraan dan menghentikan kendaraan, selain
itu rem juga di gunakan untuk mengontrol laju kendaraan serta menghindari kecelekaan
karena remdapat digunakan secara berkala. Rem ini bekerja dengan menekan sepatu rem
yang tidak berputar terhadap tromol yang berputar dengan roda dan menghasilkan
gesekan. Umumnya rem bekerja disebabkan oleh adanya gabungan penekanan system
putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh adanya gesekan yang ditimbulkan
antara dua objek
1) Syarat-syarat rem
 Dapat bekerja dengan baik
 Dapat dipercaya dan mempunyai daya pengereman yang cukup
 Harus dapat di periksa dan disetel
 Muatan dengan daya rem harus seimbang

2) Macam-macam rem
 Menurut tempatnya
 Rem yang dipasang pada roda
 Rem yang dipasang pada propeller
 Menurut pelayanannya
 Rem tangan
 Rem kaki
 Menurut konstruksinya
 Rem tromol
 Rem cakram

b.Landasan teori khusus


Pada kendaraan ............rem depan menggunakan rem cakram dengan type floating
callper. Pada dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat dari besi tuang yang berputar
denga roda dan bahan gesek mendorong cakram untuk di jepit.
Komponen-komponen cakram :
1) Piringan (disk rotor) Umumnya cakram terbuat dari besi tuang dalam bentuk dan
belubang untung ventilasi. Type cakram lubang terdiri dari pasangan piring yang
berlubang untuk menjamin pendinginan yang baik keduanya untuk mencegah fading
dan mejamin umur pad lebih lama.
2) Pad rem, Pad rem di buat dari campuran metallic fiber dan sedikit serbuk besi gype
ini disebut semi metallic dosc pad.
3) Caliper rem, Caliper rem juga bisa disebut silinder body, pemegang piston dan
dilengkapi dengan saluran minyak.

Caliper dikelompokkan menurut jenis pemasangnya :


a.Type fixed caliper (double piston)
b.Type floating caliper (single piston) Seperti dilihat pada gambar piston hanya di
tempatkan pada satu sisi caliper saja, tekanan hidrolik dari master silinder mendorong
piston dan selanjutnya menekan cakram. Pada saat yang sama tekanan hidrolik
menekan sisi lain yang menyebabkan caliper bergerak kekanan dan menjepit cakram.

2. Analisa gangguan
Dalam system rem seringkali menemukan beberapa gangguan yang diakibatkan karena
komponen-komponen itu sendiri. Rusaknya komponen dalam system akan mengurangi
kinerja system rem.
Berikut adalah beberapa gangguan yang sering dialami dengan system rem :
a. Rem tidak bekerja
 Penyebab :
1) Minyak pada master silnder habis atau kurang
2) Pipa saluran hidrolik bocor
3) Kanvas aus atau tipis
4) Sambungan pipa hidrolik bocor
5) Jarak atau tinggi pedal terlalu rendah
 Perbaikan :
1) Tambah minyak rem
2) Ganti pipa saluran
3) Ganti kanvas
4) Ganti saluran pipa hidrolik
5) Bleading system rem
b. Rem cakram macet
 penyebab :
1) pada caliper berkarat
2) Pipa Piston saluran hidroik bocor
 Perbaikan :
1) Bersihkan piston
2) Perbaiki saluran hidrolik

3. proses perbaikan
a. Alat dan bahan
 Dial tes indicator
 Jacks stand
 Dongkrak
 Jangka sorong
 Kunci roda
 Kunci pas ring 14-17
 Kunci pas ring 10-12
 Palu
 Tang
 Obeng
 Amplas
Bahan yaitu satu unit system rem cakram Hyundai atoz
b. Pembongkaran pad rem piringan dan piston rem
Catatan :
Bila mengganti brake pad sisi dalam dan sisi luar, keduannya harus diganti satu
set. Penggantian tersebut untuk mencegah kendaraan menarik kesalah satu arah
pada saat pengereman.

1) Dongrak bagian depan kendaraan sanggah dengan jack stand, lepas roda
2) Lepas kanvas, periksa ketebalan kanvas
3) Lepas dua buah baut pengikat pada silinder rem piringan
4) Lepas ant squel shim
5) Lepas selang rem dan lepas piston dengan udara bertekanan

c. Pemeriksaan
1) Periksa bagian-bagian caliper secara sesuai
2) Ukur tebal pada rem
3) Periksa ketebalan piringan
d. Pemasangan
1) Rakitlah anti squel shim pada pad rem
2) Pasang caliper pada knuckle
3) Pasang pad bau pada caliper
4) Pasang roda, isi minyak rem ke master silinder reservoir
5) Pastikan tidak terdapat kebocoran

4. Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan yangkami peroleh tentang kerusakaan yang sering terjadi
pada sistem rem cakram pada mobil adalah :
a. Pengereman tersendat-sendat karena terdapat udara pada system
b. Daya pengeraman krang baik karena pad rem aus
c. Waktu pedal dinjak minyak rem kembali kereservoir karena selang master silinder
bocor Setelah kami melaksanaan perbaikan pada system rem kendaraan tersebut,
kami menyimpulkan :
system rem pada kendaraan masih dapat digunakan

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas yang penulis sajikan maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:
1. Kesimpulan kerusakan
Pada job yang telah kami praktekan, kami mendapatkan data-data yang mana membantu
kami dalam melaksanakan perbaikan, sehingga kam menjadi paham dan selanjutnya.
kami dapat menganalisa gangguan dan bisa menentukan kerusakan, dan setelah kami
mengadakan perbaikan dan di uji coba kendaraan yang mengalami kerusakan sudah bisa
kembali Bekerja dengan baik.
2. Relevansi pelajaran disekaolah dengan dunia kerja
Sebenarnya semua alasan yang berkaitandengan dunia otomotif sama, hanya nama dan
caranya yang berbeda. Disekolah penanganan trouble dengan teori yang teknis sedangkan
pada bengkel penanganan trouble denga cara lain, karena mungkin untuk mempersingkat
waktu dan juga sudah banyak pengalaman yang dialaminya
3. Sikap kerja yang baik agas di peroleh ketepatan dan efisisensi kerja. sikap kerja yang di
tetapkan pelanggan atau pengemudi harus ramah, sabar, Tenang dan cakap dalam
berbicara, begitu mobil datang dan langsung menyambutnya dan menanyakan pada
bagian mana yang rusak dan gejala-gejala yang ditimbulkan, kemudian di analisa dan
dicari Kemungkinan kerusakan dan apabila benar langusng di lakukan langkah-langkah
pembongkaran, pemeriksaan, penggantian, perbaikan dan bila langkah ini dilakukan
dalam pekerjaan maka akan dibutuhkan waktu yang reatif singkat dan hasil yang baik,
cepat, sehingga pelanggan akan merasa puas.

B. Saran
1. Saran untuk sekolah
a. Sekolah yang berstandar nasional sebaiknya alat dan bahan disesuaikan dengan
perkembangan jaman walaupun langkah-langkah perbaikan pada kerusakan hamper
sama seperti dibengkel
b. Pembekalan prakerin juga harus denga pembekalan kedisiplinan siswa melaksanakan
prakerin
c. Teknis penulisan prakerin dan penyusunan tata letak harus diterangkan pada
pembekalan prakerin sehingga pada saat konsultasi prakerin bisa lebih cepat
2. Saran untuk bengkel
a. Bila ada siswa prakerin mohon diberi saran dan bimbingan yang lebih cepat agar
setelah selesai prakerin pengetahuan bisa bertambah
b. Pada waktu selesai prakerin mohon para siswa di uji kemampuannya supaya
memudahkan siswa dalam penilaian dan juga nama bengkel akan lebih baik karena
telah mencetak siswa-siswa prakerin yang terampil.

You might also like