You are on page 1of 15

MEMAKNAI KONSEP KESELAMATAN DALAM KITAB EFESUS

BAGI INSAN PENTAKOSTA

Candra Gunawan Marisi


STT Real Batam
candragunawan512@gmail.com

Abstract
All humans have sinned and fallen short of the glory of God. Because of the existence of
humans who have fallen into sin, humans need grace from God in order to be saved. This
study aims to find out how the concept of salvation is in the book of Ephesians, how the role
of God the Father, the Son, and the Holy Spirit for salvation in the book of Ephesians, and
how people should believe in their salvation. With the descriptive qualitative method, we can
find a comprehensive concept of salvation in the book of Ephesians. Salvation is not a human
effort and not a human work (2:8-9) but because of the grace of God humans are saved by
faith (2:8), but in the book of Ephesians it can be seen in the concept of salvation, believers
are not passive in the sense of doing nothing. -what is in salvation because God has chosen or
predestined, giving His grace so that humans do not need to do anything for their salvation
because they have been adopted as His children. When receiving the Word, sinners must
respond to God's grace by believing and accepting that Jesus died to save, redeem and
forgive their sins so that they believe, believe, and accept the Lord Jesus as their personal
savior, put off the old man and put on the new man who is sealed by God. The Holy Spirit,
doing good works that God prepared in advance, overcomes the devil's wiles and continues to
entrust life to be led by the Lord God (1:13-14; 2:8-10; 5:22-24).
Keywords: Safety Concept; God's work; Jesus' work; The Holy Spirit's work, believing in
salvation.

Abstrak
Semua manusia telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Karena
keberadaan manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, manusia membutuhkan kasih karunia
dari Allah agar beroleh keselamatan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan Bagaimana
Konsep Keselamatan dalam Kitab Efesus, Bagaimana Peran Allah Bapa, Putra dan Roh
Kudus bagi Keselamatan dalam Kitab Efesus Dan Bagaimana seharusnya orang percaya
dalam mengimani Keselamatannya. Dengan metode kualitatif deskriptif dapat menemukan
suatu konsep keselamatan yang komprehensif dalam kitab Efesus. Keselamatan bukan usaha
manusia dan bukan pekerjaan manusia (2:8-9) melainkan karena kasih karunia Allah manusia
diselamatkan oleh iman (2:8), tetapi dalam kitab Efesus dapat dilihat dalam konsep
keselamatan, orang percaya bukan menjadi pasif dalam artian tidak melakukan apa-apa dalam
keselamatan karena Allah telah memilih atau menentukan dari semula, memberikan anugerah-
Nya sehingga manusia tidak perlu melakukan sesuatu untuk keselamatannya karena sudah
diangkat menjad anak-Nya. Disaat menerima Firman, orang berdosa harus merespon kasih
karunia Allah itu dengan percaya dan menerima bahwa Yesus mati untuk menyelamatkan,
menebus dan mengampuni dosa-dosanya sehingga beriman, percaya dan menerima Tuhan
Yesus sebagai juruselamat pribadi, menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia
baru yang dimeteraikan oleh Roh Kudus, melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah
sebelumnya, mengalahkan muslihat iblis dan terus menerus mempercayakan hidup untuk
dipimpin oleh Tuhan Allah (1:13-14; 2:8-10; 5:22-24).
Kata Kunci: Konsep Keselamatan; Karya Allah; Karya Yesus; Karya Roh Kudus, mengimani
keselamatan.

PENDAHULUAN
Topik anugerah atau kasih karunia suatu tindakan yang terlalu berani,
dan konsep keselamatan selalu menjadi bagaimana keselamatan orang-orang yang
topik yang menarik untuk diteliti, bahkan meninggal karena penyakit yang
konsep keselamatan telah menjadi suatu diakibatkan virus Covid 19, karena
bahasan yang seringkali tidak mencapai penyakit ini juga dikaitkan dengan sampar.
titik temu mulai dari bapak-bapak juga dengan adanya perbedaan pandangan
apostolik, bapak-bapak gereja abad antara penganut Calvinis,3 Arminian4,
permulaan sampai kepada doktrin gereja Lutheran dan lainnya.
masa kini bahkan ada muncul suatu dogma Perbedaan-perbedaan pendapat
yang dinamakan hypergrace.1 diatas memunculkan suatu perbedaan
Kondisi Gereja di Indonesia di pandangan: menganggap keselamatan
masa pandemi mengalami suatu dampak adalah tiket ke Sorga hanya dengan
akibat dari aturan pemerintah terhadap Anugerah Allah (Sola Gratia) walaupun
pembatasan untuk berkumpul dalam kenyataan kehidupan rohani si orang
jumlah orang yang banyak. Pembatasan percaya tersebut kurang terpuji. Di lain
perkumpulan orang berdampak pada gereja pihak ada pandangan yang kuat
tidak dapat beribadah di dalam suatu mempertahankan kesucian hidup sehingga
gedung. Gereja mengambil alternatif untuk tekanan tanggung jawab manusia lebih
melaksanakan ibadah dirumah,2 baik secara cenderung mengarah kepada kerja dengan
online ataupun tatap muka di dalam semangat kedagingan.
gedung gereja dengan jumlah orang yang Konsep keselamatan memiliki
terbatas, timbul suatu pertanyaan apakah peranan yang sangat penting dalam
kami juga yang tidak dapat datang ke dinamika pertumbuhan gereja. Bahkan
gereja tetap beroleh keselamatan? kekeliruan dan kekaburan tentang dasar
Doktrin Gereja tentang anugerah keselamatan ini akan membuat gereja
dan keselamatan menjadi hangat sebagai lembaga yang kehilangan arah.
dibicarakan, baik karena pandemi yang Pentingnya konsep ini berkenaan dengan
mengakibatkan orang percaya terbatas tujuan eksistensi gereja yang dihadirkan
untuk beribadah di Gereja, apakah datang Tuhan Allah di dunia ini.
ke Gereja sebagai pembuktian iman atau
1 Fredy Simanjuntak, “Kajian Teologis Terhadap Ajaran Hyper-Grace Joseph Prince” 2, no. 1 (2019): 1–
11.
2 Fransiskus Irwan Widjaja and Candra Gunawan Marisi, “Menstimulasi Praktik Gereja Rumah Di
Tengah Pandemi Covid-19” 2019, no. Sinta 2 (2020): 127–139.
3 Jhon Piper, TULIP The Pursuit Of God’s Glory in Salvation, Ministry of Good News Publishers (Illinois:
Crossway Books, 2009).
4 Roger E. Olson, Arminian Theology, Myths and Reality (Illinois: IVP Acadamic, 2006).
Rasul Paulus dalam Efesus 2:8-10 Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan
mengatakan “sebab karena kasih karunia dijawab di dalam hasil penelitian ini. juga
kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan dapat menjadi suatu tulisan yang dapat
hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu menguatkan iman orang percaya dalam
bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang konsep ke Semua manusia telah berbuat
yang memegahkan diri. Karena kita ini dosa dan kehilangan kemuliaan Allah.
buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Karena keberadaan manusia yang telah
Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, jatuh ke dalam dosa, manusia
yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia membutuhkan kasih karunia dari Allah
mau, supaya kita hidup di dalamnya.” agar beroleh keselamatan.
Kehidupan jemaat di Efesus sebelum .
percaya kepada Yesu hidup dalam dosa METODE PENELITIAN
dan pelanggaran, yaitu terlibat dalam Penelitian ini menggunakan metode
penyembahan berhala, dikuasai oleh kuasa kualitatif deskriptif eksegesis, yakni
kegelapan, diperbudak oleh dosa. dengan menganalisa jurnal dan buku
Keberadaan mereka sebagai orang berdosa, menggunakan studi perpustakaan. Metode
mengalami kematian dan dimurkai oleh kualitatif5 ini merupakan penelitian tentang
Allah atas pemberontakan mereka. Tetapi konsep keselamatan dalam kitab Efesus
oleh kemurahan Allah maka mereka dan deskriptif6 untuk memberikan suatu
beroleh penebusan yaitu pengampunan data yang dikumpulkan dari pandangan-
dosa dan diselamatkan oleh Allah. pandangan sebelumnya, serta dikonfirmasi
Walaupun mereka adalah manusia berdosa melalui eksegesis kata-kata atau ayat dalam
tetapi oleh kasih karunia, Allah Kitab Efesus guna menjawab Rumusan
menyelamatkan mereka, itu bukan karena masalah dalam penelitian ini.
usaha, perbuatan baik, tetapi oleh iman di
dalam Yesus Kristus (Efesus 2:8-9). HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagaimana Konsep Keselamatan Konsep Keselamatan
dalam Kitab Efesus? Bagaimana Peran
Selama kurun waktu yang begitu
Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus bagi
panjang, Konsep Keselamatan mulai dari
Keselamatan dalam Kitab Efesus? Dan
Bapak-bapak Apostolik, Abad Permulaan,
Bagaimana seharusnya orang percaya
bahkan sampai kepada Masa Kini menjadi
dalam mengimani Keselamatannya?
suatu dogma yang berbeda-beda menurut
5 Hengki Wijaya, Fransiskus Irwan Widjaja, and Dkk, Strategi Menulis Jurnal Untuk Ilmu Teologi
(Semarang: Golden Gate Publishing, 2020).
6 Sonny Eli Zaluchu, “Strategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama,”
Evangelikal 4, no. 1 (2020): 28–38.
pandangan dan pengajarannya, perbedaan Cuma-Cuma.
pandangan tersebut menjadi suatu
Konsep Keselamatan Abad Permulaan
tantangan masa kini untuk merumuskan
suatu pandangan yang dapat dilihat melalui Konsep keselamatan abad

Alkitab. permulaan mengalami pergumulan bahkan


beberapa mengalami pergeseran
Keselamatan Dari Bapak-Bapak
pandangan. Athanasius mengajarkan
Apostolik
penebusan substitusionari Kristus sebagai
Para bapak Apostolik menyebutkan pemuasan bukan untuk kekudusan atau
bahwa keselamatan adalah melalui darah keadlian Allah melainkan kebenaran Allah.
Kristus. Clement menyatakan “Mari kita Polycarp menyebutkan penebusan
memusatkan pandangan kita pada darah substitusionari dalam menyatakan Krists
Kristus dan memahami bagaimana menanggung dosa kita atas tubuhNya
berharganya darah itu bagi BapaNya, sendiri di atas kayu salib. Augustine
karena dengan dicurahkan darah-Nya bagi mengajarkan bahwa kematian Kristus
keselamatan kita, hal itu telah mengalihkan murka Allah dan memulihkan
memungkinkan seluruh dunia mendapatkan manusia kepada Allah.8 Pelagius
anugerah pengampuna.” Clement juga menyatakan bahwa keselamatan dapat
menekankan kepentingan dari ketaatan diperoleh dengan melakukan hokum.
dalam mencapai keselamatan. Keselamatan Gnostik mengajarkan keselamatan dicapai
melibatkan juga melakukan kehendak melalui menghindari kontaminasi dengan
Bapa, menjaga supaya daging tetap murni, materi. Origen, Penafsir alegoris
dan menjaga perintah-perintah Tuhan, mengajarkan bahwa pada waktunya, semua
meninggalkan kenikmatan dunia, dan bahkan iblis akan diselamatkan, setelah
melakukan kebenaran.7 melalui penghukuman pengajaran.9

Pernyataan Clement Konsep Keselamatan Abad Pertengahan


mengindikasikan penekanan tentang
Abad pertengahan (500 – 1500 SM)
perintah untuk hidup salehpernyataan
juga disebut sebagai masa kegelapan
tersebut berimplikasi manusia memberikan
karena kekorupan dari gereja, abad ini
kontribusi bagi keselamatannya, sepertinya
tidak memberikan banyak kontribusi bagi
membuat rancu akan pandangan bahwa
kesadaran di masa berikutnya tentang
keselamatan adalah anugerah Allah secara
doktrin penebusan. Doktrin Roma Katolik
7 Paul Enns, The Moody Handbook of Theology 2 (Chicago: The Moody Bible Institute, 1989).
8 Ibid.
9 Louis Berkhof, The History of Christian Doctrines (Edinburg: Banner of Truth, 1937).
berkembang, secara umum gereja bagi keselamatan daripada iman.
mengambil posisi semi-Pelagian, yang Kemudian Luther melakukan reformasi
mengajarkan bahwa kejatuhan manusia bahwa keselamatan berdasarkan anugerah
tidak lagi dianggap sebagai kematian melalui iman, perbuatan baik tidak
secara spiritual tetapi kelemahan spiritual; berbagian dalam keselamatan. Perbuatan-
sehingga dapat bekerja sama dengan Allah perbuatan baik merupakan hasil atau buah
dalam hal keselamatan. Khususnya, doktrin dari keselamatan, tetapi tidak pernah
seperti purgatory, doa kepada Maria dan bagian dari usaha untuk keselamatan.
orang-orang kudus, pengorbanan Misa dan Karena itu bagi reformator berbuat baik
transubstansiasi muncul pada periode ini.10 karena telah selamat bukan berbuat baik
supaya selamat.11
Konsep Keselamatan Martin Luther
(1483 – 1546) Konsep Keselamatan John Calvin (1509-
1564)
Luther melihat kekorupan gereja
Roma Katolik, dan melalui pergumulan di Calvin tidak menulis apa yang
dalam perenungan Firman Tuhan, Luther disebut lima butir Calvinisme, istilah itu
sampai kepada suatu pengertian berasal dari Synod of Dort (1619).12 lima
pembenaran hanya berdasarkan iman. butir Calvinisme dikenal dengan istilah
Luther mengajarkan bahwa perbuatan tidak TULIP13 yang dijabarkan oleh Enns
memiliki bagian dalam keselamatan. sebagai berikut: T = Total Depravity
Perbuatan-perbuatan baik merupakan hasil adalah sebagai akibat dari kejatuhan Adam,
atau buah dari keselamatan, tetapi tidak seluruh umat manusia mati dalam
pernah bagian dari keselamatan. Hanya pelanggaran dan dosa. Manusia tidak dapat
anugerah Allah yang merupakan dasar dan menyelamatkan dirinya sendiri; U:
fondasi dari keselamatan srta justifikasi Unconditional Election adalah manusia
manusia, hanya anugerah Allah yang tidak mampu berinisiatif untuk berespon
mengampuni dosa-dosa dan kepada Allah, karena itu dalam kekekalan
mengimputasikan kebenaran dari Kristus Allah memilih orang tertentu untuk
pada mereka yang percaya. Sebelum keselamatan. Pemilihan dan predestinasi
reformasi, perbuatan atau amal baik adalah tanpa syarat; semua itu baik tidak
menempati posisi utama sebagai sarana berdasar pada respons manusia; L: Limited

10 Enns, The Moody Handbook of Theology 2.


11 Dessy Handayani, “Tinjauan Teologis Konsep Iman Dan Perbuatan Bagi Keselamatan,” EPIGRAPHE:
Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 1, no. 2 (2018): 91.
12 Enns, The Moody Handbook of Theology 2.
13 Piper, TULIP The Pursuit Of God’s Glory in Salvation.
Atonement adalah oleh karena Allah manusia memiliki kehendak bebas dan
menentukan bahwa orang-orang tertentu melalui anugerah yang disediakan dapat
harus diselamatkan sebagai akibat dari bekerja sama dengan Allah dalam
pemilihan Allah yang tanpa syarat, maka Ia keselamatan; orang percaya dapat
menetapkan bahwa Kristus harus mati kehilangan keselamatannya.15
untuk orang pilihan itu. Semua yang telah
Penulis menilai Ketiga Pandangan
dipilih oleh Allah dan Kristus telah mati
Luther, Calvinis dan Arminian mewakili
untuk mereka akan diselamatkan. I :
perbedaan pandangan doktrin gereja dan
Irresistible Grace adalah Allah menarik
orang percaya masa kini. Bahkan masih
mereka pada diri-Nya melalui anugerah
banyak teologi kontemporer bahkan teologi
yang tidak dapat ditolak. Allah membuat
radikal yang terlalu jauh melenceng dari
manusia bersedia untuk dating kepada Dia.
kebenaran Alkitab tidak menjadi acuan
Pada waktu Allah memanggil, manusia
penulis.
menanggapi. P: Preseverance oh the
Saints adalah Orang-orang yang telah KONSEP KESELAMATAN KITAB

dipilih Allah dan ditarik pada diri-Nya EFESUS

melalui Roh Kudus akan dipelihara dalam Pengantar Kepada Kitab Efesus
Iman. Tidak ada satu pun dari orang yang
Kitab Efesus menyorot tentang
telah dipilih Allah akan terhilang; mereka
jalan hidup bagi orang percaya, supaya
pasti selamat secara kekal.14
tidak lagi hidup menurut ukuran-ukuran
Pandangan Calvinisme moral hidup yang lama sebelum menjadi
menekankan Predestinasi Allah yan tanpa Kristen. Surat Efesus adalah salah satu
syarat yang sepertinya mengabaikan cara surat yang dituliskan Paulus di dalam
hidup orang percaya yang tidak penjara dan surat ini juga diyakini menjadi
mencerminkan sebagai orang percaya. salah satu surat edaran kepada jemaat-

Konsep Keselamatan Arminian (1588- jemaat di Asia. Paulus mengirimkan surat

1603) kepada jemaat di Efesus mencoba


berbicara kepada mereka tentang keesaan
Penekanan teologis utama dari
gereja. Paulus tak ingin melihat adanya dua
Arminiannisme adalah pemilihan yang
gereja: gereja Yahudi dan gereja bukan
bersyarat berdasarkan pada kemahatahuan
Yahudi, melainkan “satu gereja” yang
Allah; anugerah Allah dapat ditolak;
kudus dan am; Yahudi dan bukan Yahudi
penebusan Kristus adalah universal;

14 Enns, The Moody Handbook of Theology 2.


15 Ibid.
bersatu dalam Kristus.16 sekarang sudah hilang dari banyak tulisan
modem, di mana tekanan cenderung
Penduduk kota Efesus menyembah
diberikan pada pembebasan dari kuasa
dewa-dewi dan dikenal sebagai salah satu
jahat dan yang semacam itu.
pusat agama kafir. Kuil dewa Artemis
terkenal dengan patung Artemis yang Konsep Pilihan (1:4)
dianggap turun dari langit, dianggap
Rasul Paulus menuliskan: “Sebab
sebagai keajaiban (Kisah Para Rasul
di dalam Dia Allah telah memilih kita
19:35). Bobroknya moral orang Efesus,
sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus
dimana percabulan dan kemesuman tidak
dan tak bercacat di hadapan-Nya.” (Efesus
lagi sesuatu yang memalukan, kuil Artemis
1:4) Paulus dengan tegas bahwa orang
menjadi pusat percabulan dan mesum.
percaya adalah orang yang dipilih oleh
Sebagai kota pelabuhan dan perdagangan,
Allah sebelum dunia dijadikan.
maka kegiatan di bidang berbagai
keagamaan meningkat, ilmu gaib dan Konsep pilihan menurut Bahasa

sinkritisme juga berkembang.17. Yunani evxele,xato (ekseleksato) kata kerja

Pertobatan adalah anugerah Allah Aoris Medial Indikatif orang ke-tiga

(II Timotius 2:25), begitu juga hidup kekal tunggal dari kata evkle,gw (eklego) artinya

yang merupakan buahnya (Roma 6:23). dipilih.18 Penggunaan diathesis Medial

Keselamatan itu berasal dari "kebenaran adalah kena mengena kepada pelaku,

Allah," suatu ungkapan yang berulang kali konsep pilihan ini adalah Allah memilih

muncul (Roma 1:17; 3:5, 21-22, 25-26; manusia untuk diri-Nya sehingga manusia

10:3; II Korintus 5:21; Filipi 3:9; bdk. harus dikuduskan dan tak bercacat dan

Roma 8:33. Kita perlu menangkap maksud kembali mengadakan persekutuan dengan

Paulus bahwa jika Allah menyelamatkan, Allah.19 Konsep pilihan dalam keselamatan

la menyelamatkan dengan cara yang sesuai memberikan presuposisi pengetahuan

dengan kebenaran dan keadilan. Ini bahwa keselamatan bagi orang berdosa

merupakan salah satu aspek keselamatan tergantung pada karya Allah yang

yang dulu menarik perhatian kaum diketahui oleh Allah sejak kekekalan.20

penggerak Reformasi, namun yang Konsep Kekudusan (1:4; 5:3-5, 26-27)

16 Henry H Halley, Penuntun Ke Dalam Perjanjian Baru (Surabaya: Penerbit YAKIN, n.d.).
17 Karel Sosipater, Etika Perjanjian Baru (Jakarta: Suara Harapan Bangsa, 2010).
18 “BIBLE WORKS 7,” n.d.
19 Paul Enns, Aproaching God 2 Mendekati Allah 2 (Batam: Interaksara, 2000).
20 Louis Berkhof, Teologi Sistematika 4: Dontrin Keselamatan, ed. Yudha Thianto (Surabaya:
Momentum, 2010).
Kudus dalam ayat 1: 4 menerus, memerlukan keuletan dan
menggunakan istilah a`gi,ouj (agious) Kata ketabahan untuk menjaga kekudusan.
sifat akusatif (adalah objek) maskulin Pengudusan yang lengkap atau
jamak dari kata a[gioj (agious) artinya yang terakhir adalah masa depan dan akan
terpisah untuk atau oleh Allah, dikuduskan, terjadi apabila tubuh kita diubah ke dalam
murni, lurus, layak untuk Tuhan.21 Dari citra Kristus.24 “Untuk menguduskannya,
penjelasan ayat ini dapat dilihat bahwa sesudah Ia menyucikannya dengan
konsep kekudusan ini adalah dari Allah memandikannya dengan air dan firman,
konsep ini disebut dengan Pengudusan supaya dengan demikian Ia menempatkan
posisional,22 artinya secara posisi Allah jemaat di hadapan diri-Nya dengan
telah memisahkan atau menguduskan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang
orang percaya untuk mengalami serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan
persekutuan dengan-Nya melalui Roh tidak bercela.” (Efesus 5:26-27). Orang
Kudus. percaya dikuduskan karena kematian
Pasal 5:3-5 “Tetapi percabulan dan Kristus di kayu salib; harus menguduskan
rupa-rupa kecemaran atau keserakahan diri setiap hari dan akan sepenuhnya
disebut sajapun jangan di antara kamu, dikuduskan pada kedatangan Kristus kedua
sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kali.
4
kudus. Demikian juga perkataan yang Konsep Pengangkatan Menjadi Anak
kotor, yang kosong atau yang sembrono (1:5; 2:19)
karena hal-hal ini tidak pantas tetapi Dalam kasih Ia telah menentukan
5
sebaliknya ucapkanlah syukur. Karena kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk
ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan
sundal, orang cemar atau orang serakah, kerelaan kehendak-Nya, (Efesus 1:5).
artinya penyembah berhala, yang mendapat Istilah Penangkatan sebagai anak dari ayat
bagian di dalam Kerajaan Kristus dan tersebut adalah ui`oqesi,an (uiothesian)
Allah.” Dalam ayat tersebut Pulus kata benda akusatif (adalah objek) feminim
menekankan suatu pengudusan secara tunggal dari kata ui`oqesi,a (uiotheisa)
pengalaman-pengalaman,23 itu merupakan artinya anak-anak yang diadopsi, ia
proses usaha yang berlangsung terus- menekankan pada penikmatan penuh atas
hak istimewa ahli waris yang sah.
21 “BIBLE WORKS 7.”
22 Chris Marantika, Doktrin Keselamatan Dan Kehidupan Rohani Soteriology and Spiritual Life
(Yogyakarta: Iman Press, 2002).
23 Ibid.
24 Enns, Aproaching God 2 Mendekati Allah 2.
Penggunaan kata uiothesian digunakan tiga Konsep Pengampunan Dosa (1:7)
kali oleh Paulus (Roma8:23; Galatia 4:5)
Salah satu akibat luar biasa dari
yang menekankan kepada adopsi atau
kematian Kristus Yesus adalah
pengangkatan menjadi anak-anak Allah
pengampunan dosa. Pengampunan yang
merupakan suatu karya Allah sendiri yang
Yesus sediakan untuk orang percaya adalah
memberikan hak istimewa sebagai ahli
melalui pencurahan darah-Nya di kayu
waris yang sah secara hukum. Semua orang
salib. a;fesin (afesin) kata benda akusatif
percaya adalah anggota keluarga Allah
(adalah objek) feminism tunggal dari kata
(2:19)
a;fesij (afesis) yang artinya Pengampunan,
Konsep Penebusan (1:7, 14)
pembatalan kewajiban, hukuman, atau
Efesus 1:7 “Sebab di dalam Dia dan kesalahan, karenanya pengampunan dosa.26
oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, Marantika mengatakan: “Pengampunan
yaitu pengampunan dosa, menurut dosa dan pemindahan atau pengangkatan
kekayaan kasih karunia-Nya,” istilah kesalahan atau rasa salah dan
penebusan dalam ayat tersebut adalah penghukuman karena dosa merupakan
avpolu,trwsin (apulutrosin) kata benda unsur dari Pembenaran.”27
akusatif (adalah objek) feminism tunggal Allah ,menyatakan orang-orang percaya
dari kata avpolu,trwsij (apolutrosis) yang benar tanpa dosa dan bebas dari hukum
artinya penebusan atau pembelian taurat, hukumsn kekal dan telah
kembali.25 Kata tersebut diulang di ayat 14 diperbaharui. Pembenaran ini berhubungan
dan mengandung arti yang sama yaitu dengan posisi atau kedudukan seseorang
menebus. Dalam ayat tersebut dapat dilihat secara legal dihadapan Allah.28
bahwa Yesus Kristus di utus oleh Allah
Konsep Kesatuan Dalam Kristus (1:10-
untuk mati menggantikan umat manusia,
11; 2:13)
membayar harga dari semua dosa. Di
dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh Kesatuan di dalam Kristus kata

penebusan. Yesus Kristus membeli umat- yang digunakan di ayat tersebut adalah En

Nya kembali dan membawa orang percaya to Khristo merupakan suatu persatuan yang

tersebut kepada Allah dengan membayar organik dimana orang percaya menjadi

harga penebusan dan membebaskan orang anggota tubuh Kristus dan mengambil

percaya dari perbudakan dosa. bagian dalam sifat kemanusiaan-Nya.

25 “BIBLE WORKS 7.”


26 Ibid.
27 Marantika, Doktrin Keselamatan Dan Kehidupan Rohani Soteriology and Spiritual Life.
28 Ibid.
Anggota-anggota tersebut bergerak dan karakteristik atau kualitas kesetiaan,
hidup menurut perintah kepala (Efesus keandalan, dan komitmen.31
1:22-23; 4:15; 5:29-30). Kesatuan tersebut
Dalam surat Efesus kepercayaan
adalah kesatuan yang sempurna melebihi
sering kali dikaitkan dengan pengenalan
batas pengertian maupun batas persatuan
yang benar akan Tuhan dan akan kasih
yang diketahui manusia. Ini adalah suatu
Tuhan (1:17; 3:19; 4:20; 5:17). Iman yang
29
misteri yang unik dan tidak ada duanya
menyelamatkan juga mengakibatkan
(5:32).
keyakinan “percaya dalam hatimu” adalah
Konsep Iman (1:13; 2:8; 3:12, 17) suatu kemauan (Roma 10:9), yakin bahwa
Yesus mati untuk membayar dosa,
Efesus 1:13 “Di dalam Dia kamu
memiliki pengenalan fakta-fakta mengenai
juga karena kamu telah mendengar firman
Kristus dalam persona-Nya, Yesus mati di
kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu di
kayu salib untuk menyelamatkan dirinya.
dalam Dia kamu juga, ketika kamu
Seperti yang dikatakan Enns “Iman yang
percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus,
menyelamatkan juga berarti pengetahuan
yang dijanjikan-Nya itu.” Kata percaya
mengenai Kristus, keyakinan bahwa Ia
dalam bahasa Yunani adalah kata yang
mati untuk menyelamatkan saya, dan
sama digunakan untuk iman. pisteu,santej
keyakinan kepada-Nya untuk keselamatan
(pisteusantes) Kata kerja Aoris aktif
itu.”32 Sehubungan dengan itu Marantika
partisip (adalah kata kerja yang
mengatakan: “Iman memiliki dua sisi:
mengandung kata benda dan telibat
pertama iman yang menyelamatkan
didalamnya) nominative (nominative
melalui percaya kepada Tuhan Yesus
adalah Subjek) maskulin jamak pisteu,w
sebagai juruselamat pribadi, yang kedua
dari kata (pisteuo)Yang artinya percaya
ialah iman yang menguatkan, ialah terus
dalam arti khusus, dengan Tuhan atau
menerus mempercayakan hidup untuk
Kristus sebagai objek.30 Pasal 2 ayat 10
dipimpin oleh Tuhan Allah.”33
Iman digunakan sebagai kata benda
pi,stewj (pisteos) kata benda genetif Konsep Dimeteraikan Roh Kudus (1:14;
(genetif adalah kasus kepemilikan) 4:30; 5:18)
feminim tunggal dari kata pi,stij (pistis)
Efesus 1:4 Di dalam Dia kamu juga
Yang artinya memiliki iman sebagai
29 Ibid.
30 “BIBLE WORKS 7.”
31 Ibid.
32 Enns, Aproaching God 2 Mendekati Allah 2.
33 Marantika, Doktrin Keselamatan Dan Kehidupan Rohani Soteriology and Spiritual Life.
karena kamu telah mendengar firman pemberian Allah atau anugerah Allah.
kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu di Kasih karunia Allah merupakan sumber
dalam Dia kamu juga, ketika kamu keselamatan Kasih karunia adalah
percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, pemberian Allah yang diberikan kepada
yang dijanjikan-Nya itu. Kata yang manusia yang memang tidak layak
digunakan untuk dimeteraikan dalam menerima keselamatan itu.35
bahasa Yunani adalah evsfragi,sqhte
Konsep Kelahiran Baru (4:22-24)
(esfragisthete) kata kerja aoris pasif
indikatif orang kedua jamak dari kata Efesus 4:22-24 “yaitu bahwa kamu,

sfragi,zw (sfragizo) yang artinya kalian berhubung dengan kehidupan kamu yang

telah ditandai dengan meterai untuk dahulu, harus menanggalkan manusia

diidentifikasi. Kata yang sama digunakan lama, yang menemui kebinasaannya oleh

dalam pasal 4: 30 “Dan janganlah kamu nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu

mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan

memeteraikan kamu menjelang hari mengenakan manusia baru, yang telah

penyelamatan.” Menekankan bahwa diciptakan menurut kehendak Allah di

keselamatan orang percaya sebagai orang dalam kebenaran dan kekudusan yang

pilihan Allah juga mendapatkan jaminan sesungguhnya.” Kata yang digunakan

dari Allah melalui Roh Kudus (1:14) untuk menusia baru dalam ayat tersebut

dengan pemeteraian Roh Kudus, sehingga adalah to.n kaino.n a;nqrwpon (ton kainon

orang percaya dapat menjadi bait Roh anthropon)36 yakni kata sifat atributif

Kudus (1 Korintus 3:16; 6:19). akusatif maskulin tunggal dan kata benda
akusatif maskulin tunggal yang artinya
Konsep Kasih Karunia (2:5,8)
manusia yang baru itu.
Efesus 2:8 “Sebab karena kasih Paulus memberikan pengertian
karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu “mengenakan manusia yang baru itu,” di
bukan hasil usahamu, tetapi pemberian sini ia menggunakan bentuk aorist medial,
Allah.” ca,riti, (khariti) kata benda datif di mana ia ingin menekankan bahwa ketika
(objek tidak langsung) feminim tunggal mengenakan manusia baru, itu bukanlah
dari kata ca,rij (kharis) yang artinya kamu dalam bentuk present tense (sebagai
diselamatkan melalui anugerah atau kasih kebiasaan belaka, sekedar dapat dikerjakan
karunia.34 Secara posisi, keselamatan itu setiap hari dan dapat ditukar dengan yang

34 “BIBLE WORKS 7.”


35 Desti Samarenna, “Konsep Soteriologi Menurut Efesus 2:1-10,” FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan
Praktika 2, no. 2 (2019): 247–264.
36 “BIBLE WORKS 7.”
lama apabila bosan) melainkan suatu baru (Galatia 6:15; Efesus 2:10,15; 4:24;
peristiwa yang sekali dikerjakan maka Kolose 3:10) diperbarui seturut dengan
harus berdampak kekekalan, terus citra Allah (2 Korintus 4:16; 1 Korintus
berkelanjutan sampai akhir untuk 15:49; Efesus 4:24; Kolose 3:10), ikut
kehidupannya.37 merasakan kemuliaan-Nya (2 Korintus
Penggunaan kata “mengenakan 3:18 ) dengan pengetahuan (Kolose 3:10)
manusia yang baru itu,” menunjukkan dan pengertian (Roma 12:2) yang
bahwa yang menjadikan manusia baru dibaharui, dan hidup dalam kekudusan
bukanlah manusia itu sendiri melainkan (Efesus 4:24).39
karya Roh Kudus. Di ayat 23 dituliskan Karya Allah Bapa dalam Konsep
“supaya kamu dibaharui di dalam roh dan Keselamatan Kitab Efesus
pikiranmu” dalam terjemahan bahasa
Melalui deskrisi data penelitian di
Indonsesia roh dan pikiran dijadikan
atas dapat ditarik suatu pandangan bahwa
sejajar, tapi jika dilihat dari penulisan
Konsep Keselamatan ditinjau dari sudut
bahasa Yunani kasus yang digunakan
pandang peranan Allah Bapa dalam kitab
untuk pikiran adalah genetif sedangkan roh
Efesus adalah: pertama konsep pilihan40
adalah datif, sehingga penerjemahan yang
(1:4), kedua Konsep Pengangkatan
mendekati ialah “supaya pengertianmu
Menjadi Anak (1:5; 2:19) dan yang ketiga
dibaharui melalui roh.” Ayat ini menjadi
adalah Konsep Kasih Karunia (2:5,8).
sepadan 2 Korintus 5:17 yakni kelahiran
Allah yang memilih dan menentukan setiap
baru.38 Kelahiran baru menjadikan orang-
orang yang percaya untuk beroleh kasih
orang percaya menjadi pewaris kodrat Ilahi
karunia dan diangkat menjadi anak-anak
(4:24) walaupun manusia telah mati secara
Allah dan anggota keluarga Kerajaan
rohani tapi bisa hidup lagi melalui Kristus
Allah.
Yesus (2:1,4-5). Orang percaya harus
mengenakan manusia baru supaya sifat Karya Tuhan Yesus dalam Konsep

yang baru itu dapat mulai bekerja dalam Keselamatan Kitab Efesus

dirinya, dengan demikian orang percaya Melalui deskrisi data penelitian di


dapat disesuaikan dengan citra Kristus. atas dapat ditarik suatu pandangan bahwa
Orang percaya itu menjadi seorang yang
37 Darius and Robi Panggarra, “Konsep Manusia Baru Berdasarkan Perspektif Paulus Dalam Efesus
4:17-32 Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya,” Jurnal Jaffray 11, no. 2 (2013): 29–58.
38 Candra Gunawan Marisi, “Menjadi Manusia Baru Yang Segambar Menurut Rupa Allah,” Jurnal
Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Didache 2, no. 1 (2018): 65–77.
39 Candra Gunawan Marisi, “Menjadi Manusia Baru Yang Bertumbuh,” Jurnal Teologi dan Pendidikan
Agama Kristen Didache 1, no. 1 (2018): 70–87.
40 Henry C. Thiessen, Teologi Sistematika, Gandum Mas, vol. 1 (Malang: Gandum Mas, 1992).
Konsep Keselamatan ditinjau dari sudut Roma 10:17) yang kemudian dibuat sangat
pandang peranan Yesus Kristus dalam jelas oleh Roh Kudus sehingga manusia
kitab Efesus adalah: yang pertama adalah mengambil keputusan untuk Percaya
Konsep Penebusan (1:7, 14), yang kedua kepada Kristus (1:13-14) sehingga beroleh
adalah Konsep Pengampunan Dosa (1:7) pemeteraian oleh Roh Kudus. Arti
dan yang ketiga adalah Konsep Kesatuan memeteraikan adalah pemberian tanda
Dalam Kristus (1:10-11; 2:13). Kristus kepastian milik Allah, dan pemeliharaan
mati sebagai sarana penebusan Allah dari Allah sampai hari penebusan, yang
perbudakan dosa dan setan, tetapi merupakan suatu jaminan keamanan dan
pembayaran itu bukan dibayarankan untuk pemeliharaan bagi orang-orang Kristen
setan tetapi untuk Tuhan yaitu berkenaan lahir baru. Definisi dari lahir kembali
dengan keadilan Allah. adalah kegiatan Allah Roh Kudus untuk
Karya Roh Kudus dalam Konsep menuangkan hidup yang kekal.
Keselamatan Kitab Efesus
Tanggung Jawab Manusia dalam
Melalui deskripsi data penelitian di Percaya dan Menjaga Kekudusan
atas dapat ditarik suatu pandangan bahwa
Melalui deskrisi data penelitian di
Konsep Keselamatan ditinjau dari sudut
atas dapat dilihat bahwa Konsep Iman
pandang peranan Roh Kudus dalam kitab
(1:13; 2:8; 3:12, 17) menjadi tanggung
Efesus adalah: pertama Konsep Kekudusan
jawab manusia. Dalam surat Efesus iman
(1:4; 5:3-5, 26-27), yang kedua adalah
atau kepercayaan sering kali dikaitkan
konsep Dimeteraikan Roh Kudus (1:14;
dengan pengenalan yang benar akan Tuhan
4:30; 5:18) dan yang ketiga adalah Konsep
dan akan kasih Tuhan (1:17; 3:19; 4:20;
Kelahiran Baru (4:22-24). Masa setelah
5:17). Iman yang menyelamatkan
kenaikan Kristus ke Sorga, peran Roh
mengakibatkan keyakinan “percaya dalam
Kudus sangat penting bagi manusia.
hati” adalah suatu kemauan (Roma 10:9),
Roh Kudus menginsafkan atau yakin bahwa Yesus mati untuk membayar
meyakinkan seseorang akan kebenaran dosa, memiliki pengenalan fakta-fakta
yang menuntut tanggapan penerimaan atau mengenai Kristus dalam persona-Nya,
penolakan terhadap pribadi Kristus sebagai Yesus mati di kayu salib untuk
Tuhan dan juruselamat pribadi. Dalam hal menyelamatkan dirinya. Iman yang
ini Roh Kudus tidak memaksakan menyelamatkan juga berarti pengetahuan
seseorang untuk menerima Injil. Pekerjaan mengenai Kristus, keyakinan bahwa Ia
Roh Kudus diawali dengan pemberitaan mati untuk menyelamatkan dan keyakinan
atau pendengaran Firman Allah (1:13; kepada-Nya untuk keselamatan itu.41 Iman
memiliki dua sisi: pertama iman yang juga untuk dipimpin oleh Tuhan (1:13-14;
menyelamatkan melalui percaya kepada 2:8-10; 5:22-24).
Tuhan Yesus sebagai juruselamat pribadi, Perbuatan dan pekerjaan manusia tidak
yang kedua ialah iman yang menguatkan, menambahkan sesuatu kepada keselamatan
ialah terus menerus mempercayakan hidup itu, tapi setelah beroleh penebusan, kasih
untuk dipimpin oleh Tuhan Allah. karunia, pengangkatan sebagai anak dan
. kelahiran kembali, orang percaya harus
terus bertumbuh kepada pengenalan yang
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
benar akan Tuhan (5:22-24).
Keselamatan bukan usaha manusia
dan bukan pekerjaan manusia (2:8-9) DAFTAR PUSTAKA
melainkan kasih karunia Allah manusia Berkhof, Louis. Teologi Sistematika 4:
diselamatkan oleh iman (2:8) , tetapi dalam Dontrin Keselamatan. Edited by
kitab Efesus dapat dilihat dalam konsep Yudha Thianto. Surabaya:
keselamatan, orang percaya bukan menjadi Momentum, 2010.
pasif dalam artian tidak melakukan apa-apa ———. The History of Christian
dalam keselamatan karena Allah telah Doctrines. Edinburg: Banner of Truth,
memilih atau menentukan dari semula, 1937.
memberikan anugerah-Nya sehingga Darius, and Robi Panggarra. “Konsep
manusia tidak perlu melakukan sesuatu Manusia Baru Berdasarkan Perspektif
untuk keselamatannya karena sudah Paulus Dalam Efesus 4:17-32 Dan
diangkat menjad anak-Nya. Disaat Implementasinya Dalam Kehidupan
menerima Firman, orang berdosa harus Orang Percaya.” Jurnal Jaffray 11,
merespon kasih karunia Allah itu dengan no. 2 (2013): 29–58.
percaya dan menerima bahwa Yesus mati Enns, Paul. Aproaching God 2 Mendekati
untuk menyelamatkan, menebus dan Allah 2. Batam: Interaksara, 2000.
mengampuni dosa-dosanya sehingga ———. The Moody Handbook of
beriman, percaya dan menerima Tuhan Theology. Chicago: The Moody Bible
Yesus sebagai juruselamat pribadi, Institute, 1989.
sehingga dimeteraikan oleh Roh Kudus dan Halley, Henry H. Penuntun Ke Dalam
terus menerus mempercayakan hidup untuk Perjanjian Baru. Surabaya: Penerbit
melakukan pekerjaan baik yang YAKIN, n.d.
dipersiapkan Allah sebelumnya, Allah mau Handayani, Dessy. “Tinjauan Teologis
supaya orang percaya hidup didalamnya Konsep Iman Dan Perbuatan Bagi

41 Candra Gunawan Marisi, “Implikasi Paralelisme Janus Dalam Filipi 3 : 9 Bagi Iman Percaya Masa
Kini,” Diegesis Jurnal Teologi Kharismatika 5, no. 2 (2022): 84–96.
Keselamatan.” EPIGRAPHE: Jurnal Samarenna, Desti. “Konsep Soteriologi
Teologi dan Pelayanan Kristiani 1, Menurut Efesus 2:1-10.” FIDEI:
no. 2 (2018): 91. Jurnal Teologi Sistematika dan
Marantika, Chris. Doktrin Keselamatan Praktika 2, no. 2 (2019): 247–264.
Dan Kehidupan Rohani Soteriology Simanjuntak, Fredy. “Kajian Teologis
and Spiritual Life. Yogyakarta: Iman Terhadap Ajaran Hyper-Grace Joseph
Press, 2002. Prince” 2, no. 1 (2019): 1–11.
Marisi, Candra Gunawan. “Implikasi Sosipater, Karel. Etika Perjanjian Baru.
Paralelisme Janus Dalam Filipi 3 : 9 Jakarta: Suara Harapan Bangsa, 2010.
Bagi Iman Percaya Masa Kini.” Thiessen, Henry C. Teologi Sistematika.
Diegesis Jurnal Teologi Kharismatika Gandum Mas. Vol. 1. Malang:
5, no. 2 (2022): 84–96. Gandum Mas, 1992.
———. “Menjadi Manusia Baru Yang Widjaja, Fransiskus Irwan, and Candra
Bertumbuh.” Jurnal Teologi dan Gunawan Marisi. “Menstimulasi
Pendidikan Agama Kristen Didache 1, Praktik Gereja Rumah Di Tengah
no. 1 (2018): 70–87. Pandemi Covid-19” 2019, no. Sinta 2
———. “Menjadi Manusia Baru Yang (2020): 127–139.
Segambar Menurut Rupa Allah.” Wijaya, Hengki, Fransiskus Irwan Widjaja,
Jurnal Teologi dan Pendidikan and Dkk. Strategi Menulis Jurnal
Agama Kristen Didache 2, no. 1 Untuk Ilmu Teologi. Semarang:
(2018): 65–77. Golden Gate Publishing, 2020.
Olson, Roger E. Arminian Theology, Zaluchu, Sonny Eli. “Strategi Penelitian
Myths and Reality. Illinois: IVP Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam
Acadamic, 2006. Penelitian Agama.” Evangelikal 4, no.
Piper, Jhon. TULIP The Pursuit Of God’s 1 (2020): 28–38.
Glory in Salvation. Ministry of Good “BIBLE WORKS 7,” n.d.
News Publishers. Illinois: Crossway
Books, 2009.

You might also like