You are on page 1of 5

Journal on Education

Volume 06, No. 01, September-Desember 2023, pp. 6587-6591


E-ISSN: 2654-5497, P-ISSN: 2655-1365
Website: http://jonedu.org/index.php/joe

Analisis Implementasi Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di


MIS Nurul Fadhilah

Nur Alfiana Kholizah1*, Fathia Hanifah2, Tarisa Munawwarah3, Dinda Aulia Sani4, Intan Savitri5,
Rizki Akmalia6
1,2,3,4,5,6
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara, Jl. William Iskandar Ps. V, Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
nuralfianakholizah@gmail.com

Abstract
In an instructive organization, offices and frameworks are important parts. Managers of educational institutions
are obliged to maintain their facilities and infrastructure. Facilities and infrastructure in this case are aspects that
support the success of the teaching and learning process as well as the efficiency and effectiveness of all school
activities. In addition, it is important for educational institutions to provide public services to increase
community response and student satisfaction. It is undeniable that the completeness of these facilities will
increase parents' trust in the school, and students will also be enthusiastic in every learning process. Facilities
and infrastructure can also increase the potential for student enthusiasm for learning well. Through research
using subjective strategies and interview procedures, the analysts state observable facts related to the office and
foundation at MIS Nurul Fadhilah where the office and framework in the school are towards the culmination
and perfection of interaction for this.
Keywords: Infrastructure, Education

Abstrak
Dalam organisasi yang instruktif, kantor dan kerangka kerja adalah bagian penting. Pengelola lembaga
pendidikan berkewajiban memelihara sarana dan prasarananya. Sarana dan prasarana dalam hal ini merupakan
aspek yang mendukung keberhasilan proses belajar mengajar serta efisiensi dan efektivitas seluruh kegiatan
sekolah. Selain itu, penting bagi lembaga pendidikan untuk memberikan layanan publik guna meningkatkan
respon masyarakat dan kepuasan siswa/siswi. Tidak dipungkiri, kelengkapan fasilitas tersebut akan
meningkatkan kepercayaan orang tua terhadap sekolah, dan siswa juga akan semangat dalam setiap proses
pembelajaran. Sarana dan prasarana juga dapat meningkatkan potensi semangat belajar siswa dengan baik.
Melalui penelitian yang menggunakan strategi subyektif dan prosedur wawancara, para analis menyebutkan
fakta-fakta yang dapat diamati terkait dengan kantor dan yayasan di MIS Nurul Fadhilah dimana kantor dan
kerangka di sekolah menuju interaksi kulminasi dan kesempurnaan untuk ini.
Kata Kunci: Sarana Prasarana, Pendidikan

Copyright (c) 2023 Nur Alfiana Kholizah, Fathia Hanifah, Tarisa Munawwarah, Dinda Aulia Sani,
Intan Savitri, Rizki Akmalia
Corresponding author: Nur Alfiana Kholizah
Email Address: nuralfianakholizah@gmail.com (Jl. William Iskandar Ps. V, Medan Estate, Kec. Percut Sei
Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara)
Received 18 June 2023, Accepted 26 June2023, Published 6 July 2023

PENDAHULUAN
Pengalaman pendidikan dipengaruhi oleh kerangka kerja dan kantor sekolah. Pembelajaran
akan terhambat dengan asumsi kantor dan kerangka kerja tidak mencukupi. Menurut Daryanto (2010),
yayasan dan lembaga pendidikan merupakan salah satu aset terpenting untuk mendukung pengalaman
pendidikan di sekolah. Akibatnya, sangat penting untuk memperluas penggunaannya dan papan untuk
mencapai tujuan normal. Untuk mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan kelembagaan
pada khususnya, diharapkan proses penyelenggaraan pendidikan dapat berjalan dengan lancar.
Sumber daya manusia, dana, manajemen, sarana dan prasarana pendidikan yang memadai diperlukan
6588 Journal on Education, Volume 06, No. 01, September-Desember 2023, hal. 6587-6591

untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. 2019
Aprilana dkk. 2018; Tobari dkk. Fathurrochman dkk 2019).
Kepala sekolah yang mampu dan memahami pengelolaan sarana pendidikan berbasis sekolah
diperlukan agar proses pengelolaan sarana dan prasarana sekolah dapat berfungsi secara maksimal
dalam menunjang proses pembelajaran. Standar pelatihan publik ini, yang dianggap sebagai referensi
mendasar, diingat untuk semua jenis tata kelola, moneter, dan strategi dan praktik hierarkis, serta
semua aset sistem sekolah yang muncul sebagai akibat dari sanksi di tingkat parlemen atau di tingkat
publik. oleh manajer arah dan kepala negara. pelatihan yang diberikan oleh sekolah. (Pingsan, 2010)
Menyinggung angka undang-undang tidak resmi Setiap sekolah diharapkan memiliki kantor dan
kerangka sesuai Pasal 19 Strategi Pelatihan Masyarakat (SNP) tahun 2005: tanah, ruang kelas, ruang
pimpinan satuan pendidikan, ruang guru, ruang administrasi, perpustakaan, lab, kantin, dan hal-hal
lain yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran
Namun, yang lebih penting adalah selain dapat diakses sepenuhnya, perlu dikelola dengan baik.
Dengan asumsi ada administrasi yang buruk, apa artinya semua kerangka kerja aksesibilitas? Ini juga
menunjukkan bahwa sifat penyampaian pembelajaran dan pelaporan penggunaan lembaga dan
yayasan pendidikan yang efisien dan efektif dipengaruhi oleh implementasi lembaga dan kerangka
pendidikan. 2018 oleh Kristiawan dan Asvio; Yuliani dan Kristiawan, 2017).
Salah satu titik awal utama untuk mencapai tujuan instruktif adalah kantor dan kerangka kerja
instruktif. Dalam proses belajar mengajar, ada lima bagian penting: tujuan, siswa, guru, sumber, dan
waktu. Pengalaman mengajar dan mendidik tidak akan terjadi jika salah satu keadaan tidak terpenuhi.
Kelima komponen tersebut dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, meskipun terkadang
dengan hasil yang terbatas. Outcome tersebut dapat ditingkatkan dengan fasilitas penunjang seperti
sarana pendidikan atau faktor saran dan sarana prasarana. Ruang belajar adalah “peralatan yang
langsung digunakan dan mendukung siklus belajar”, menurut Mulyasa (2004). Bangunan ruang kelas,
ruang rumah guru, meja, kursi, alat peraga, dan media adalah contoh pengalaman pendidikan dan
pendidikan. Cara paling umum untuk mengatur, membeli, menyampaikan, menggunakan, mengikuti,
meninjau, dan menghapus setiap kantor dasar, perangkat keras, atau peralatan yang digunakan untuk
membantu siklus pendidikan dan mencapai tujuan, khususnya untuk meningkatkan efektivitas
penyampaian pendidikan. Proses pemanfaatan sarana dan prasarana yang sesuai dengan tata cara
pendidikan dengan maksud memberikan kontribusi yang berarti bagi pola proses pendidikan dapat
disimpulkan sebagai proses belajar mengajar.
Ini mengacu pada sumber daya pendidikan langsung seperti buku, sumber daya praktis, dan
media pendidikan, menurut etimologi. Sedangkan pendirian adalah alat pemutar untuk mencapai
tujuan secara terus menerus, misalnya tempat atau spot, gedung sekolah, lapangan olah raga, dan
tempat penyimpanan.
Analisis Implementasi Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di MIS Nurul Fadhilah, Nur Alfiana Kholizah,
Fathia Hanifah, Tarisa Munawwarah, Dinda Aulia Sani, Intan Savitri, Rizki Akmalia 6589

METODE
Suatu pendekatan untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan penelitian adalah
penelitian. Metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Teknik pemeriksaan subyektif
digunakan untuk menjawab pertanyaan eksplorasi yang berhubungan dengan informasi sebagai
catatan yang diperoleh melalui pertemuan, persepsi, dan penyelidikan catatan. Dengan menggunakan
strategi ini, peneliti bertujuan untuk sepenuhnya memahami dan mendeskripsikan fenomena yang
diselidiki serta menyelidiki pemahaman dan perspektif partisipan.
Wawancara, dan observasi merupakan metode pengumpulan data dalam penelitian ini.
Pertemuan tersebut diarahkan dengan dua pertemuan, yaitu penanya yang mengajukan pertanyaan dan
penanya yang memberikan tanggapan atas pertanyaan tersebut. Persepsi yang dilakukan adalah
dengan melakukan investigasi, pencatatan, dan penyelesaian terkait dengan konsekuensi persepsi
tentang pemeriksaan pelaksanaan di yayasan MIS Nurul Fadhilah.

HASIL DAN DISKUSI


Temuan Umum
Profil MIS Nurul Fadhilah setelah dilakukan penelitian “Analisis Pelaksanaan Perencanaan
Sarana dan Prasarana Pendidikan di MIS Nurul Fadhilah”. Temuan studi ini, yang dilakukan pada 24
Mei 2023, akan dibahas dalam kaitannya dengan analisis kami di bagian berikut. Berikut profil MIS
Nurul Fadhilah.
Tabel 1. Profil MIS Nurul Fadhilah
1 Nama Sekolah MIS Nurul Fadhilah
2 Alamat Sekolah Jl. Pelaksanaan, Gg. Saudara IV, Bandar Setia
3 Jenjang Akreditasi A
4 Tahun Berdiri 2003
5 Tahun Beroperasi 2003
6 Kode Pos 20371
7 Status Sekolah Swasta

Temuan Khusus
Tabel 2. Temuan Khusus
1 Nama Hj. Hotni Mediwarni, S. Pd. I, MA
2 Status Kepala Sekolah
3 Alamat Jl. Pelaksanaan, Gg. Saudara IV, Bandar Setia
4 Riwayat pendidikan SMA: SMAN 2 Padang Sidempuan
S1: IAIN Sumatera Utara
S2: IAIN Sumatera Utara

Hasil Observasi
Dalam wawancara ini, kami mengajukan beberapa pertanyaan, sebagai berikut:
1. Apakah menurut Anda ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan sarana
prasarana sekolah?
6590 Journal on Education, Volume 06, No. 01, September-Desember 2023, hal. 6587-6591

Jawaban:
Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sarana dan prasarana
sekolah., contohnya seperti menggunakan prosedur pengelolaan apa yang akan di perbaruhi serta
apa yang harus ditingkatkan, yang kedua adalah menentukan kebutuhan biaya yang tersedia
dengan cara meminimalisirkan kebutuhan yang sangat dibutuhkan terlebih dahulu, yang ketiga
adalah penyimpanan dan pemeliharaan sarana prsaran disekolah MIS Nurul Fadhila dengan cara
menjaga dengan sesama guru maupun siswa-siswinya, dan yang terakhir adalah dengan cara
penghapusan saran prasarana sesuai dengan prosedur di awal yang berlaku, agar tidak adanya
barang- barang yang tidak kepakai yang membuat itu menjadi mubazir, serta mengurangi
pembiayaan baru yang akan dikeluarkan
2. Apakah menurut ibu dengan adanya sarana prasaran ini disekolah MIS Nurul Fadhila ini akan
sanangat menunjang proses pemebelajaran kepada siswa maupun siswi?
Jawaban:
Kerangka dalam pelatihan sekolah cukup signifikan, bahkan tidak hanya untuk siswa dan siswa
perempuan. Mengapa guru memiliki pengaruh yang begitu signifikan terhadap berfungsinya
infrastruktur dengan baik atau tidak? Karena siswa dan pendidik dapat mendukung pelaksanaan
pengalaman mengajar dan berkembang, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu
yayasan yang tujuannya untuk mencapai tujuan pendidikan, semakin baik kerangka kerja,
semakin aktif guru dalam menyampaikan materi dan penjelasan yang menarik. kepada siswa yang
akan dididik, dan siswa semakin bersemangat untuk mendapatkan materi dari para pendidik yang
berhasil memahami menggunakan teknik power point, dll, karena menentukan hasil belajar adalah
guru yang sangat mahir yang memiliki komitmen untuk memahami Apa saja fasilitas yang
dibutuhkan siswa dalam pengalaman belajar yang terus berkembang, mulai dari kerangka yang
memuaskan, seperti wali kelas yang cantik, meja dan tempat duduk yang cukup, serta media
pembelajaran yang memadai dan dapat menunjang kegiatan belajar siswa itu sendiri.
3. Jadi bagaimana dengan tanggapan ibu, misalnya ada beberapa sekolah yang saran prasarannya
tidak memadai?
Jawaban:
Jadi yang perlu kita ketahui fasilitas belajar adalah salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
dalam proses belajar mengajar, maka dari itu semakin memadai fasilitas sarana prasarana di
sekolah maka semakin meningkat potensi siswa dalam belajar. Ada beberapa sekolah yang
sebenarnya fasilitasnya kurang memadai contohnya seperti prasarana di sekolah yang rusak, tetapi
itu semua terdapat terutama pada daerah terpencil, yang biasannya terdapat fasilitas prasarana
yaitu seperti gedung kelas yang bocor, bangku kelas yang rusak atau pun yang memadai serta
kurangnya tenaga kerja yang tidak professional dalam mengajar. Maka dari itu pemerintah perlu
melakukan bantuan terhadap daerah sekolah yang fasilitasnya kurang layak atau pun kurang
Analisis Implementasi Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di MIS Nurul Fadhilah, Nur Alfiana Kholizah,
Fathia Hanifah, Tarisa Munawwarah, Dinda Aulia Sani, Intan Savitri, Rizki Akmalia 6591

memadai untuk dapat berkambang menjadi sekolah yang fasilitas sarana prasaranannya memadai
agar tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang direncanakan.

KESIMPULAN
Perencanaan sarana dan prasarana lembaga pendidikan memegang peranan penting dalam era
pendidikan yang terus berkembang ini. Beberapa kesimpulan dapat ditarik dari analisis dan
pembahasan makalah ini, antara lain bahwa perencanaan merupakan cara untuk menentukan tujuan
dan sasaran masa depan secara efektif dan efisien untuk hasil yang terbaik. Untuk membantu hasil
dalam kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan, jabatan diharapkan dapat membantu
pencapaian yang akan dicapai. Pendirian pendidikan dapat menciptakan suasana yang mendorong
pertumbuhan siswa, mendukung pembelajaran yang efektif, dan memastikan keberhasilan pendidikan
di masa depan dengan mengutamakan perencanaan yang baik. Sarana dan prasarana yang terencana
dengan baik akan memberikan dasar yang kuat bagi lembaga pendidikan untuk beradaptasi dengan
perubahan dan memberikan pengalaman pendidikan yang sebaik mungkin kepada siswa.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang ikut berkontribusi dalam penyelesaian
penelitian ini. Terima kasih kami ucapkan kepada pihak MIS Nurul Fadhilah. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah perencanaan pendidikan Ibu Rizki Akmalia, M. Pd.
Dan terima kasih kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi.

REFERENSI
Bafadal, I. (2004). Pengantar Manajemen Pendidikan Islam. Remaja Rosdakarya.
Hafidhuddin, D., & Tandjung, H. (n.d.). Pendidikan Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dwiantara, B., & Sumarto, A. (2004). Manajemen Sekolah: Prinsip dan Implementasi. Bandung:
Alfabeta.
Arikunto, S. (2008). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bafadal, I. (n.d.). Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Arikunto, S. (2008). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Barnawi, B., & Arifin, M. (2014). Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Arikunto, S., & Yuliana, L. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Barnawi, M., & Arifin, M. (2014). Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Bandung: Alfabeta.
Barnawi, M., & Arifin, M. (2014). Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Bandung: Alfabeta.

You might also like