You are on page 1of 7

JURNAL INTERAKTIF: Warta Pengabdian Pendidikan Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal.

7-12
e-ISSN : 2798-4133| p-ISSN : 2798-3870

PELATIHAN IMPLEMENTASI PENDEKATAN TPACK MELALUI MODEL-


MODEL PEMBELAJARAN YANG MEMBERDAYAKAN UNTUK MERDEKA
BELAJAR DI SEKOLAH DASAR

Khusnul Khotimah*1, Muchtar2,


1,2Universitas Negeri Malang
1,2Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP, Universitas Negeri Malang

*e-mail: khusnul.khotimah.fip@um.ac.id

Abstract
The current COVID-19 pandemic in Indonesia has an impact on formal education, starting from
elementary school to higher education. This impact is no exception experienced by elementary schools located
in Cluster 1, Kedungkandang District, Malang City. The existence of the pandemic caused teaching and learning
activities (KBM) that were originally offline to turn online. This condition certainly results in changes in the
learning system, including changes in learning approaches and learning models used in KBM. Further studies
obtained data that for the KMB to continue to be carried out, of course, technological tools are needed that can
connect educators with students. The problem that occurs in the field is how educators can utilize and use these
technological tools in learning. One of the learning approaches that are considered coherent with current
situations and conditions is the TPACK approach. Based on these reasons, the researcher aims to provide action
in the form of direction and assistance to elementary school teachers in Cluster 1 in Kedungkandang District,
Malang City regarding the implementation of the TPACK approach through learning models that cultivate a
culture of independent learning in schools.

Keywords: 3-TPACK, models of learning, elementary school

Abstrak
Adanya pandemi COVID-19 di Indonesia saat ini memberikan dampak pada pendidikan formal,
yaitu mulai sekolah dasar hingga pendidikan tinggi. Dampak tersebut tak terkecuali dialami oleh sekolah-
sekolah dasar yang tedapat di Gugus 1 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Adanya pandemi tersebut
menyebabkan kegiatan belajar mengajar (KBM)yang semula offline berubah menjadi online. Kondisi
tersebut tentunya mengakibatkan perubahan-perubahan dalam sistem pembelajaran, diantaranya yaitu
perubahan pendekatan pembelajaran dan model-model pembelajaran yang digunakan dalam KBM. Studi
lebih lanjut diperoleh data bahwa agar KMB tetap terlaksana tentutanya dibutuhkan alat-alat teknologi
yang dapat menghubungan antara pendidik dengan peserta didik. Permasalahan yang terjadi di lapangan
yaitu bagaimana pendidik dapat memanfaatkan dan menggunakan alat-alat teknologi tersebut dalam
pembelajaran. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dianggap koheren dengan situasi dan kondisi saat
ini salah satunya yaitu pendekatan TPACK. Berdasarkan alasan tersebut, peneliti bertujuan untuk
memberikan tindakan berupa arahan dan pendampingan kepada guru-guru sekolah dasar Gugus 1 di
Kecamatan Kedungkandang Kota Malang tentang pengimplementasian pendekatan TPACK melalui model-
model pembelajaran yang membudayakan untuk merdeka belajar di sekolah.

Kata kunci: TPACK, model-model pembelajaran, sekolah dasar

1. PENDAHULUAN
Merdeka Belajar merupakan salah satu kebijakan baru yang dicanangkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mulai tahun 2019. Merdeka Belajar
dimaknai sebagai suatu kebijakan yang dapat menciptakan situasi belajar yang aktif dan
menyenangkan. Artinya peserta didik diberi kebebasan untuk mengekspresikan apa yang sedang
dipelajari, bukan hanya duduk, diam dan mendengarkan (Mendikbud, 2019). Untuk mewujudkan
hal tersebut, diharapkan pendidik dapat menggunakan pendekatan serta model-model
pembelajaran yang variatif yang diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).
Pada saat ini, sebagian besar KBM tidak dilaksanakan di sekolah atau pembelajaran luar
jaringan (luring) melainkan dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran dalam jaringan
(daring), karena adanya pandemi virus COVID-19. Terdapat perbedaan yang signifikan atara
pembelajaran luring dengan pembelajaran daring, utamanya dalam hal mekanisme KBM. Pada

6
JURNAL INTERAKTIF: Warta Pengabdian Pendidikan Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 7-12
e-ISSN : 2798-4133| p-ISSN : 2798-3870

pembelajaran luring, KBM dilaksanakan secara langsung setiap hari, antara pendidik dan peserta
didik, sehingga terdapat interaksi emosional secara langsung antar keduanya dan juga lingkungan
sekolah. Namun, pada pembelajaran daring dibutuhkan alat-alat teknologi tertentu agar KBM
tetap berlangsung. Kondisi tersebut tentunya mengakibatkan perubahan-perubahan dalam
sistem pembelajaran, diantaranya yaitu perubahan pendekatan pembelajaran yang digunakan
dalam KBM. Pendekatan pembelajaran yang dianggap koheren dengan situasi dan kondisi saat ini
salah satunya yaitu pendekatan TPACK.
Pendekatan TPACK berfokus pada pengembangan pembelajaran dengan memanfaatkan
alat teknologi, yaitu alat-alat yang menyimpan cara-cara yang efisien untuk menyelesaikan
persoalan pembelajaran. Pendekatan TPACK dapat dimaknai sebagai pengintegrasian teknologi
ke dalam pembelajaran yang memadukan pengetahuan pedagogi, konten, dan teknologi menjadi
satu kesatuan (Herring, M. C., dkk: 2016; Suwanto et al, 2021). Berdasarkan penjelasan di atas,
diharapkan dengan menerapkan pendekatan TPACK dapat dijadikan sebuah solusi untuk tetap
melaksanakan KBM dengan baik pada kondisi pandemi saat ini. Selain itu, dengan
mempertimbangan perubahan zaman yang sangat cepat, utamanya di bidang teknologi,
penerapan pendekatan TPACK dalam KBM diharapkan dapat memenuhi kompetensi peserta
didik di abad 21. Berdasarkan hal tersebut, pendekatan TPACK hadir untuk membangun basis
pengetahuan yang diperlukan untuk mengubah praktik pendidikan saat ini dengan
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran (Chai, C. S., dkk: 2018).
Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada abad 21 saat ini, tentunya akan
memberikan perubahan-perubahan dan mempengaruhi wajah pendidikan di Indonesia. Oleh
karena itu, tentunya seorang pendidik harus dapat mengimbangi dan bersikap adaptif terhadap
perubahan-perubahan yang selalu ada. Untuk itu, sebagai pendidik seyogyanya memiliki
pemahaman dan wawasan tentang pemanfaatan teknologi yang diintegrasikan dalam
pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran, salah satunya yaitu pemahaman tentang
pendekatan TPACK.
TPACK merupakan kerangka berpikir yang di dalamnya mengintegrasikan technological
knowledge (CK), pedagogy knowledge (PK) dan content knowledge (CK) dalam satu konteks
pembelajaran (Ariyana, Y., 2018). Lebih lengkap Kohler, dkk (2009) menyatakan bahwa terdapat
tujuh domain pengetahuan dalam konsep TPACK, yaitu:
a) content knowledge (CK) yang dimaknai sebagai pengetahuan tentang materi pembelajaran
atau penguasaan bidang studi,
b) pedagogical knowledge (PK) yang dimaknai sebagai pengetahuan tentang strategi dan proses
pembelajaran,
c) technological knowledge (TK) yang dimaknai sebagai pengetahuan tentang penggunaan
teknologi,
d) pedagogical content knowledge (PCK) yang dimaknai sebagai gabungan pengetahuan tentang
materi pembelajaran dengan strategi dan proses pembelajaran,
e) technological content knowledge (TCK) yang dimaknai sebagai gabungan pengetahuan
tentang penggunaan teknologi dan pengetahuan materi pembelajaran,
f) technological pedagogical knowledge (TPK) yang dimaknai sebagai gabungan pengetahuan
tentang penggunaan teknologi dengan pengetahuan materi pembelajaran, dan
g) technological, pedagogical, content knowledge (TPCK) yang dimaknai sebagai pengetahuan
tentang teknologi, pengetahuan tentang strategi dan proses pembelajaran, pengetahuan
tentang materi pembelajaran dalam satu kesatuan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa TPACK merupakan pendekatan
pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran yang melibatkan
pengetahuan-pengetahuan tentang teknologi, materi, dan proses atau strategi pembelajaran.
Apabila dimanifestasikan dalam bentuk gambar, TPACK dapat digambarkan seperti gambar 1 di
bawah ini.

7
JURNAL INTERAKTIF: Warta Pengabdian Pendidikan Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 7-12
e-ISSN : 2798-4133| p-ISSN : 2798-3870

Gambar 1. TPACK Framework


(sumber: Rahayu, S.)

Berdasarkan permasalah pendidikan akibat pandemi COVID-19 saat ini, perkembangan


teknologi yang amat pesat, serta program baru merdeka belajar, maka dibutuhkan suatu tindakan
berupa pengarahan dan pendampingan teknis untuk memberikan wawasan dan pemahaman
kepada pendidik atau dalam hal ini adalah guru sekolah dasar tentang pendekatan TPACK dalam
pembelajaran melalui model-model pembelajaran yang memberdayakan untuk merdeka belajar.
Sasaran utama kegiatan pendampingan teknis tersebut adalah pendidik/guru yang merupakan
tonggak atau inti pelaksana kegiatan pembelajaran di lapangan. Oleh karena itu, penulis bertujuan
untuk memberikan pendampingan secara khusus untuk memahami konsep pendekatan TPACK
dalam pembelajaran khususnya bagi guru-guru sekolah dasar di Gugus 1 Kecamatan
Kedungkandang Kota Malang. Sekolah dasar Gugus 1 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang
dipilih karena merupakan sekolah yang masuk dalam wilayah kemitraan Universitas Negeri
Malang terutama dalam hal kerja sama untuk pembinaan Kajian dan Praktik Lapangan (KPL)
mahasiswa.

2. METODE
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dengan metode daring secara sinkronus dan
asinkronus yang berlangsung selama empat hari. Kegiatan pelatihan secara daring asinkronus
dimaksudkan untuk koordinasi dengan peserta, melaksanakan pretest dan pembagian materi
pelatihan, sedangkan kegiatan daring sinkronus dimaksudkan untuk diskusi, pendampingan dan
praktek pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan mengimplementasikan
literasi melalui model-model pembelajaran. Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 22 –
25 September 2021 dengan jumlah peserta sebanyak 27 peserta yang terdiri atas kepala dan guru
sekolah dasar yang berada di gugus 1 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Kegiatan yang
dilakukan selama pelatihan yaitu pemaparan konsep pendekatan TPACK, pemaparan konseptual
model-model pembelajaran, perancangan dan pendampingan pembuatan RPP.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan pelatihan dilaksanakan secara daring asinkronus dan sinkronus. Kegiatan
pelatihan secara asinkronus dilaksanakan melalui whatsapp group. Hal tersebut ditujukan untuk
memudahkan dalam kegiatan koordinasi dan juga penyelesaian tugas pretest sebelum peserta
pelatihan mengikuti kegiatan secara sinkronus melalui zoom meeting. Kegiatan yang dilakukan
secara asinkronus yaitu peserta diminta untuk mengerjakan soal pretest sebanyak 10 soal.
Adapun soal yang diberikan yaitu berkaitan dengan materi pelatihan tentang konseptual TPACK
dan model-model pembelajaran yang memberdayakan sesuai kurikulum 2013, yaitu model
problem based learning (PBL), model project based learning (PjBL), dan model discovery learning.

8
JURNAL INTERAKTIF: Warta Pengabdian Pendidikan Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 7-12
e-ISSN : 2798-4133| p-ISSN : 2798-3870

Berdasarkan soal pretest yang diberikan, diperoleh hasil bahwa rata-rata skor yang
diperoleh peserta yaitu 55. Hasil tersebut dapat dilihat berdasarkan gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2. Skor Pretest

Berdasarkan gambar 2 di atas diperoleh data bahwa peserta pelatihan memperoleh hasil rata-
rata 55. Artinya pemahaman tentang materi yang akan dilatihkan yaitu sebesar 55%.
Selain pretest, kegiatan yang dilakukan selama asinkronus yaitu memberikan rangkuman
materi pelatihan. Pemberian rangkuman materi pelatihan diberikan dengan harapan ketika
pelaksanaan pelatihan secara sinkronus atau web meeting melalui platform zoom meeting dapat
berjalan lebih bermakna, karena peserta sudah mempelajari materinya terlebih dahulu. Adapun
bukti kegiatan pelatihan secara asinkronus melalui whatsapp group dapat dilihat pada gambar 3
di bawah ini.

Gambar 3. Kegiatan Pelatihan Asinkronus melalui Whatsapp Group

Pada tahap selanjutkan, pelatihan dilaksanakan secara sinkronus melalui pratform zoom
meeting. Pelatihan secara sinkronus dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 24 – 25
September 2021. Adapun kegiatan selama pelatihan secara sinkronus yaitu pemaparan materi
tentang konseptual pendekatan TPACK; konsep model pembelajaran PBL, PjBL, dan Discovery
Leraning; diskusi dan pendampingan pembuatan RPP yang mengimplementasikan pendekatan
TPACK melalui model-model yang ditawarkan dalam kurikulum 2013.
Materi yang disampaikan saat pelatihan secara sinkronus di hari pertama yaitu terkait
konseptual TPACK dan penerapannya dalam model-model pembelajaran di kelas. Materi TPACK
yang disajikan sangat erat kaitannya dengan kebutuhan zaman atau era saat ini karena saat ini
sudah tidak terlepas dari kebutuhan teknologi dan digitalisasi.
Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada abad 21 saat ini, tentunya akan
memberikan perubahan-perubahan dan mempengaruhi wajah pendidikan di Indonesia. Oleh
karena itu, tentunya seorang pendidik harus dapat mengimbangi dan bersikap adaptif terhadap

9
JURNAL INTERAKTIF: Warta Pengabdian Pendidikan Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 7-12
e-ISSN : 2798-4133| p-ISSN : 2798-3870

perubahan-perubahan yang selalu ada. Untuk itu, sebagai pendidik seyogyanya memiliki
pemahaman dan wawasan tentang pemanfaatan teknologi yang diintegrasikan dalam
pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran, salah satunya yaitu pemahaman tentang
pendekatan TPACK.
Pendekatan TPACK berfokus pada pengembangan pembelajaran dengan memanfaatkan
alat teknologi, yaitu alat-alat yang menyimpan cara-cara yang efisien untuk menyelesaikan
persoalan pembelajaran. Pendekatan TPACK dapat dimaknai sebagai pengintegrasian teknologi
ke dalam pembelajaran yang memadukan pengetahuan pedagogi, konten, dan teknologi menjadi
satu kesatuan (Herring, M. C., dkk: 2016). Berdasarkan penjelasan tersebut, diharapkan dengan
menerapkan pendekatan TPACK dapat dijadikan sebuah solusi untuk tetap melaksanakan KBM
dengan baik pada kondisi pandemi saat ini. Selain itu, dengan mempertimbangan perubahan
zaman yang sangat cepat, utamanya di bidang teknologi, penerapan pendekatan TPACK dalam
KMB diharapkan dapat memenuhi kompetensi peserta didik di abad 21. Berdasarkan hal tersebut,
pendekatan TPACK hadir untuk membangun basis pengetahuan yang diperlukan untuk
mengubah praktik pendidikan saat ini dengan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran
(Chai, C. S., dkk: 2018).
Pada saat pelaksanaan pelatihan secara sinkronus ini, peserta terlihat sangat antusias
dalam mengikuti pelatihan. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan respon peserta yang
memberikan pertanyaan, respon peserta yang mempresentasikan produk berupa RPP, dan juga
memberikan atau share pengalamannya selama menjadi guru. Gambar di bawah ini menunjukkan
antusias peserta pada saat mengikuti pelatihan.

Gambar 4. Antusias Peserta dalam Mengajukan Pertanyaan

Gambar 5. Antusias Peserta dalam Mempresentasikan Pembuatan Produk berupa RPP

10
JURNAL INTERAKTIF: Warta Pengabdian Pendidikan Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 7-12
e-ISSN : 2798-4133| p-ISSN : 2798-3870

Gambar 6. Antusias Peserta dalam Menceritakan Pengalamannya sebagai Guru

Pada kegiatan pelatihan secara sinkronus, peserta tidak hanya melakukan tanya jawab
dengan pemateri, tetapi juga membuat produk berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Di akhir kegiatan, peserta diminta untuk mengerjakan soal posttest. Pemberian soal posttest
kepada peserta bertujuan untuk mengukur pengetahuan peserta sebelum dan sesudah mengikuti
pelatihan. Berdasarkan data yang diperoleh, skor rata-rata peserta setelah mengikuti pelatihan
TPACK yaitu sebesar 77,14. Gambar 7 di bawah ini merupakan data hasil posttest.

Gambar 7. Skor Posttest

Berdasarkan data tersebut, pemberian pelatihan tentang TPACK kepada guru-guru dan
kepala sekolah dasar di gugus 1 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang memberikan
peningkatan pengetahuan tentang materi konseptual TPACK dan model-model yang
meberdayakan sesuai kurikulum 2013.

4. KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan pengabdian masyarakat yang sudah dilakukan oleh penulis yaitu
tentang Pelatihan Implementasi Pendekatan TPACK Melalui Model-Model Pembelajaran Yang
Memberdayakan Untuk Merdeka Belajar Di Sekolah Dasar Gugus 1 Kec. Kedungkandang Kota
Malang, peserta memperoleh peningkatan pengetahuan terhadap materi tersebut. Berdasarkan
penuturan dari salah satu peserta, mengatakan bahwa sebelum dijelaskan terkait materi TPACK
oleh pemateri, peserta masih merasa kebingungan karena baru mendengar istilah tersebut.
Setelah dijelaskan peserta merasa lebih paham dan pada dasarnya sudah menerapkan dalam
kegiatan pembelajarannya. Berdasarkan penuturan peserta, peserta berharap dapat diikutkan
dalam pelatihan-pelatihan lain yang dapat memberikan informasi-informasi baru agar
memperoleh dan menambahn wawasan sesuai perkembangan zaman.

11
JURNAL INTERAKTIF: Warta Pengabdian Pendidikan Vol. 2, No. 1 Juni 2022, Hal. 7-12
e-ISSN : 2798-4133| p-ISSN : 2798-3870

DAFTAR PUSTAKA
Ariyana, Y. (2018). TPACK Framework. (Online).
(https://p4tkipa.kemdikbud.go.id/blog/index.php/2018/06/28/tpack-framework/).
Diakses pada 7 Maret 2019.
Chai, C. S., Koh, j. H. L., & Teo, Y., H. (2018)(. Enhancing and Modelig Teachers’ Design Beliefs and
Efficacy of Technological Pedagogical Content Knowledge for 21 st Century Quality Learning.
Journal of Educational Computing Researh: 0(0) 1-25 (2018). DOI:
10.1177/0735633117752453.
Herring, M. C., Kohler, M. J., Mishra, P., Rosenberg, J. M., & Teske, J. (2016). Introduction to the
Second Edition of the TPACK Handbook. New York: Routledge.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013a). Panduan Teknis: Pembelajaran Tematik
Terpadu dengan Pendekatan Saintifik di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Dikdas.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013b). Panduan Teknis: Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Dikdas.
Koehler, M., J., & Mishra, P. 2009. What Is Technology Pedagogical Content Knowledge?. Michigan:
Michigan State University.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2019). Pidato Mendikbud pada
Upacara Bendera Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2019. (Online).
(https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/11/pidato-mendikbud-pada-upacara-
bendera-peringatan-hari-guru-nasional-tahun-2019). Diakses pada 17 Desember 2020.
Rahayu, S. Kerangka TPACK dan Komponen Pengetahuan. (Online).
(https://www.researchgate.net/profile/Sri-Rahayu-
16/publication/331986261/figure/fig1/AS:740520452186112@1553565242896/Gambar
-1-Kerangka-TPACK-dan-Komponen-Pengetahuan-Sumber-http-TPACKorg_Q320.jpg).
Diakses pada 7 Maret 2019.
Suwanto, Fevi Rahmawati., Kartika, D., & Niska, D. Y. (2021). Pelatihan Fitur Google Bagi Guru SD
Negeri 105267 Sei Mencirim. Jurnal Interaktif: Warta Pengabdian Pendidikan, 1(2), 17 - 22.
https://doi.org/10.29303/interaktif.v1i2.12

12

You might also like