You are on page 1of 14

Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan

Prestasi Belajar

The Correlation Between Peer Group Interaction With


Learning Achievement
Ade Ratna Mutiara 1* ,Yusmansyah 2 , Shinta Mayasari 3
1
Mahasiswa FKIP Universitas Lampung , Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
*
email: aderatnamutiara@gmail.com, Telp: +6281367362142
2
Dosen FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
3
Dosen FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

Received: Januari, 2018 Accepted: Januari, 2018 Online Published: Febrauari, 2018

Abstract: The Between Peer Group Interaction With Learning Achievement.


The problem of this study was the student low learning achievement. The purpose
of this study was to identify the correlation between peer group interaction with
learning achievement. The research method was quantitative. Population
amounted160 students and research sample as many as 32 students determined
by simple random sampling technique. Data collection technique used
observation of peer group interaction and value of report documentation. Data
analysis technique used Product Moment correlation. The result showed there
was a positive and significant correlation between peer goup interaction with
learning achievement value rhitung=0,528 > rtabel=0,338 at the level of significant
0,05 then Ho rejected and Ha accepted. The conclusion of this research is there
was a positive and significant correlation between peer group interaction with
learning achievement, its mean the greater of peer group interaction will be the
higher the student learning achievement.

Keywords: correlation, learning achievement, peers group interaction

Abstrak: Hubungan Interaksi Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar.


Masalah penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar siswa. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan antara interaksi teman sebaya dengan
prestasi belajar. Metode penelitian bersifat kuantitatif. Populasi dalam penelitian
ini sebanyak 160 siswa dan sampel berjumlah 32 siswa yang diambil dengan
teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi interaksi teman sebaya dan dokumentasi nilai raport. Teknik analisis
data menggunakan korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi teman sebaya
dengan prestasi belajar dengan nilai korelasi rhitung=0,528 > rtabel= 0,338 pada taraf
signifikan 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan hasil penelitian ini
adalah terdapat hubungan positif dan signifikan antara interaksi teman sebaya
dengan prestasi belajar, artinya semakin besar interaksi teman sebaya maka akan
semakin tinggi pula prestasi belajar siswa.

Kata kunci: hubungan, interaksi teman sebaya, prestasi belajar


PENDAHULUAN/INTRODUCTION Kemampuan siswa unggul juga
meliputi keterampilan sosial yang
Pada dasarnya setiap individu baik.
adalah makhluk sosial yang
senantiasa melakukan interaksi Di dalam interaksi selalu
dengan individu lain dalam terjadi kontak dan terjalin hubungan
lingkungan yang ditempatinya. antara manusia selaku individu
Keterlibatan individu dalam suatu dengan individu lainnya. Di dalam
hubungan sosial berlangsung interaksi sosial ada kemungkinan
semenjak usia dini. individu dapat menyesuaikan diri
dengan yang lain, ataupun sebaliknya.
Keberadaan manusia sebagai Interaksi sosial memungkinkan
makhluk sosial merupakan masyarakat berproses sedemikian
penyeimbang bagi proses rupa sehingga membangun suatu
perkembangannya sebagai individu. hubungan pola hubungan. Sementara
Hal ini diperjelas oleh pendapat itu menurut (Walgito, 2003:65)
(Prayitno, 2004: 16) yang menyatakan interaksi sosial adalah hubungan
bahwa perkembangan dimensi antara individu satu dengan individu
keindividualan diimbangi dengan yang lain yang saling mempengaruhi
perkembangan dimensi kesosialan dan terdapat hubungan saling timbal
pada diri individu yang bersangkutan. balik. Hubungan saling timbal balik
Perkembangan dimensi ini juga terjadi di dalam proses belajar.
memungkinkan seseorang mampu
berinteraksi, berkomunikasi bergaul, Interaksi teman sebaya yang
bekerja sama, dan hidup bersama baik dapat mempengaruhi prestasi
orang lain. Kaitan antara dimensi belajar yang baik pula. Peserta didik
keindividualan dan kesosialan diharapkan mampu menjalin
memperlihatkan bahwa manusia hubungan interaksi sosial yang baik
adalah sekaligus makhluk individu dengan lingkungan rumah,
dan makhluk sosial. masyarakat, maupun lingkungan
sekolah.
Kemampuan berinteraksi
sosial yang maksimal merupakan Interaksi sosial yang terjalin di
salah satu tujuan dari proses sekolah adalah adanya interaksi
pembelajaran yang dijalani siswa di antara siswa dengan guru dan sesama
sekolah. Jika seorang siswa siswa yang harus dikembangkan, di
berinteraksi dengan baik terutama mana hal ini dapat memperkuat
dalam belajar maka mereka akan hubungan sosial antara mereka. Siswa
lebih mudah untuk diterima di dengan kemampuan interaksi sosial
lingkungan sekolah terutama di yang baik dapat lebih mudah diterima
lingkungan kelas. Ini juga meliputi di lingkungan masyakarat serta di
siswa yang memiliki kemampuan di lingkungan teman-temannya di
atas rata-rata atau sering disebut sekolah. Oleh karena itu jika siswa
dengan siswa unggul. Siswa unggul tersebut mengalami kesulitan dalam
atau siswa berbakat adalah mereka mata pelajaran saat berada disekolah,
yang mampu mencapai prestasi tinggi siswa tidak akan segan bertanya
dan mempunyai kemampuan- dengan teman-temannya ataupun
kemampuan yang unggul. dengan gurunya.
penampilan. Ciri fisik adalah segala
Interaksi sosial merupakan sesuatu yang dimiliki seorang
hubungan-hubungan sosial yang individu sejak lahir yang meliputi
dinamis, yang terjadi antar individu jenis kelamin, usia, dan ras.
dengan individu, individu dengan Penampilan disini dapat meliputi daya
kelompok, atau kelompok dengan tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan
kelompok yang akan saling berbusana, dan wacana.
mempengaruhi satu sama lain.
Menurut (Walgito, 2003:57) interaksi Interaksi sosial memiliki
sosial adalah hubungan antara aturan, dan aturan itu dapat dilihat
individu satu dengan individu melalui dimensi ruang dan dimensi
lainnya, dimana individu satu dapat waktu. Ada ruang dalam interaksi
mempengaruhi individu lain atau sosial menjadi 4 batasan jarak, yaitu
sebaliknya, sehingga akan terjadi jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial,
hubungan yang saling timbal balik. dan jarak publik. Selain aturan
Jadi, interaksi sosial adalah hubungan mengenai ruang ada juga aturan
yang terjadi antara dua individu atau mengenai waktu. Pada dimensi waktu
lebih dimana individu satu dengan ini terlihat adanya batasan toleransi
yang lain akan saling mempengaruhi. waktu yang dapat mempengaruhi
bentuk interaksi. Aturan yang terakhir
Didalam interaksi sosial ada adalah dimensi situasi yang
kemungkinan individu dapat dikemukakan oleh Thomas. Definisi
menyesuaikan dengan orang lain, atau situasi merupakan penafsiran
sebaliknya. Pengertian penyesuaian di seseorang sebelum memberikan
sini dalam arti yang luas, yaitu bahwa reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh
individu dapat meleburkan diri individu dan masyarakat. Interaksi
dengan keadaan sekitarnya, atau sosial adalah suatu proses hubungan
sebaliknya individu dapat mengubah timbal balik yang dilakukan oleh
lingkungan sesuai dengan keadaan individu dengan individu lain, antara
dalam diri individu, sesuai dengan individu dengan kelompok, antara
apa yang diinginkan oleh individu kelompok dengan individu, antara
yang bersangkutan. kelompok dengan kelompok dalam
kehidupan sosial.
Interaksi sosial dapat terjadi
bila antara dua individu atau Menurut (Santrock, 2007:55)
kelompok terdapat kontak sosial dan mengatakan bahwa pengaruh
komunikasi. Kontak sosial merupakan kelompok teman sebaya dapat dilihat
tahap pertama dari terjadinya dari keseharian siswa yang banyak
hubungan sosial komunikasi menghabiskan waktu dengan teman-
merupakan penyampaian suatu temannya. Hal ini dapat menciptakan
informasi dan pemberian tafsiran dan sikap dan persepsi yang sama diantara
reaksi terhadap informasi yang mereka dalam segala hal termasuk
disampaikan. Karp and Yoels belajar dan sekolah. Siswa akan lebih
menunjukkan beberapa hal yang percaya diri jika memperoleh
dapat menjadi sumber informasi bagi motivasi sosial dari sesama anggota
dimulainya komunikasi atau interaksi kelompoknya. Selain itu, teman
sosial. Sumber informasi tersebut sebaya juga menjadi sumber
dapat terbagi dua yaitu ciri fisik dan informasi yang tidak mereka dapatkan
dari keluarganya dan informasi ini yaitu sebagai perkembangan sosial,
biasanya tentang peranan sosialnya yaitu dimana siswa mampu atau tidak
sebagai perempuan atau laki-laki, untuk diterima di dalam suatu
namun yang masih kurang adalah kelompok sebaya. Hubungan teman
belajar bersama teman sebaya. sebaya yang baik diperlukan untuk
perkembangan sosial yang normal
Pengaruh teman sebaya paling pada masa remaja. Ketidakmampuan
kuat disaat masa remaja awal; remaja untuk masuk kedalam suatu
biasanya memuncak diusia 12-13 lingkungan pada masa kanak-kanak
tahun serta menurun selama masa atau remaja dihubungkan dengan
remaja pertengahan dan akhir, seiring berbagai masalah dan gangguan. Jadi
dengan membaiknya hubungan teman sebaya dapat berfungsi positif
remaja dengan orang tua. Keterkaitan maupun negatif.
dengan teman sebaya di masa remaja
awal tidak selalau menyebabkan Pendidikan merupakan suatu
masalah, kecuali jika keterkaitan ini upaya untuk menghasilkan sumber
terlalu kuat sehingga remaja bersedia daya manusia yang berkualitas.
untuk mengabaikan aturan dirumah Melalui pendidikan, manusia
mereka, lalai mengerjakan tugas mendapatkan pengetahuan,
sekolah, serta tidak mengembangkan keterampilan, nilai, dan sikap
bakat mereka untuk memenangkan sehingga dapat berfikir lebih
persetujuan teman sebaya dan sistematis, rasional, dan kritis
mendapatkan popularitas. terhadap permasalahan yang dihadapi.
Tinggi rendahnya kualitas pendidikan
Teman sebaya termasuk ke dapat dilihat dari prestasi belajar yang
dalam lingkungan sosial primer dalam dicapai siswa. Pendidikan dikatakan
hubungannya di lingkungan berhasil apabila proses belajar
masyarakat. Lingkungan sosial primer mengajar dilaksanakan secara efektif
mempunyai tingkat interaksi yang dan efisien sehingga hasil belajar
erat antar anggota (Walgito, 2003:55). dapat dicapai dengan lebih optimal.
Antar anggota kelompok primer
saling mengenal dengan baik. Dengan Sekolah merupakan salah satu
interaksi yang erat antar anggota pendidikan yang mengusahakan suatu
menjadikan kelompok primer akan kondisi belajar mengajar secara
berpengaruh lebih dalam ke masing- formal dan terencana untuk semua
masing individu. siswa secara klasikal. Belajar
merupakan salah satu upaya untuk
Salah satu fungsi utama dari mencapai tujuan dari pendidikan.
kelompok teman sebaya adalah untuk Menurut (Ahmadi, 2008:130) pada
menyediakan berbagai informasi hakekatnya belajar mengajar di
mengenai dunia di luar keluarga. Dari sekolah adalah interaksi aktif antar
kelompok teman sebaya, remaja komponen-komponen yang ada
menerima umpan balik mengenai didalamnya. Adapun interaksi yang
kemampuan mereka. Remaja belajar terjadi adalah antara guru dan siswa,
tentang apakah apa yang mereka siswa dan siswa, siswa dengan
lakukan lebih baik, sama baiknya, lingkungan tempat belajar yang dapat
atau bahkan lebih buruk dari apa yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
dilakukan remaja lain. Fungsi lainnya
Prestasi belajar dalam dunia mempelajari keterampilan-
pendidikan dapat dilihat dalam keterampilan yang diperlukan agar
pelaksanaan ujian nasional dari tahun terciptanya hubungan yang harmonis
ke tahun. Kenyataan yang terjadi dalam masyarakat. Keterampilan-
dilapangan, pelaksanaan ujian keterampilan tersebutlah yang
nasional selalu membuahkan berbagai selanjutnya akan berkembang
masalah. Mulai dari persiapan ujian, sehingga seseorang dapat diterima
materi yang diujikan, kebocoran dan di hormati dalam lingkungannya.
kunci jawaban, sampai hasil ujian itu Berkembangnya keterampilan sosial
sendiri. Banyak siswa yang masih yang dimiliki oleh seseorang juga
kurang siap baik mental maupun tidak lepas dari adanya kemampuan
pikiran dengan perubahan standar seseorang dalam berinteraksi dengan
ujian nasional dari tahun ke tahun. lingkungan sosialnya. Kemampuan
Pada akhirnya siswalah yang sedih interaksi social merupakan suatu
dan kecewa ketika nilai yang mereka kemampuan yang dimiliki oleh
dapatkan tidak memuaskan. Siswa seseorang yang digunakan dalam
SMP berada pada masa remaja, pada berinteraksi dengan orang lain. Selain
masa ini mereka akan lebih dekat itu, kemampuan yang dimiliki oleh
dengan teman sebaya daripada orang individu akan memberikan pengaruh
tua mereka sendiri. Menurut atau respon dari individu lainnya.
(Desmita, 2009:219) mengungkapkan Kemampuan interaksi sosial
bahwa pada masa remaja, seseorang merupakan suatu kesanggupan dalam
menghabiskan lebih banyak waktunya membina hubungan dengan orang lain
bersama teman sebaya. Banyaknya yang dimiliki oleh individu sejak lahir
waktu yang dihabiskan siswa bersama atau hasil dari latihan. Kemampuan
temannya akan berpengaruh terhadap sosial penting untuk dikuasai oleh
prestasi belajar yang dicapai. individu dalam berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya agar
Menurut (Santrock, 2007:64) terciptanya interaksi social yang
siswa yang mempunyai keterampilan bergerak dinamis sehingga dapat
sosial yang baik akan membuatnya menghindari timbulnya masalah bagi
menjadi mudah diterima oleh seseorang dalam lingkungan
lingkungan teman sebaya. Sebaliknya, sosialnya.
siswa yang memiliki keterampilan
sosial yang kurang memadai akan Di tengah perkembangan
mengalami kesulitan dalam menjalin kurikulum yang terus berganti di
relasi dengan temannya. Apabila hal dunia pendidikan dewasa ini,
ini terjadi maka siswa akan merasa merupakan hal yang wajar apabila
minder, diasingkan, tertekan, pendiam para siswa sering khawatir akan
bahkan akhirnya enggan untuk mengalami kegagalan atau
bergabung dilingkungan tersebut. ketidakberhasilan dalam meraih
Apabila ada materi pelajaran yang prestasi belajar atau bahkan tinggal
tidak dipahami, siswa tersebut tidak kelas.
berani bertanya kepada guru dan juga
temannya. Beberapa usaha yang
dilakukan para siswa untuk meraih
Selama proses interaksi, prestasi belajar agar menjadi yang
seseorang secara tidak langsung akan terbaik adalah dengan mengikuti
bimbingan belajar, baik dirumah memperkuat hubungan sosial antara
ataupun disekolah serta membentuk mereka. Siswa dengan kemampuan
kelompok belajar. Contohnya interaksi sosial yang baik dapat lebih
menjelang ujian nasional, siswa mudah diterima di lingkungan
diberikan pelajaran tambahan (les) masyakarat serta di lingkungan
sepulang sekolah oleh guru demi teman-temannya di sekolah. Oleh
menunjang keberhasilan prestasi karena itu jika siswa tersebut
belajar siswa. mengalami kesulitan dalam mata
pelajaran saat berada disekolah, siswa
Interaksi teman sebaya tidak akan segan bertanya dengan
merupakan hubungan timbal balik teman-temannya ataupun dengan
beberapa manusia dengan fase gurunya.
perkembangan yang relatif sama.
Interaksi teman sebaya antar siswa Jika siswa tidak memiliki
dibutuhkan karena dorongan sifat kemampuan interaksi sosial yang baik
dasar manusia sebagai makhluk terlebih dengan teman-teman
sosial. Interaksi teman sebaya antar sekolahnya dan guru nya maka ia
siswa secara terus-menerus akan akan kesulitan dalam pelajaran dan
membentuk sebuah kelompok sosial. hal tersebut dapat mempengaruhi
Kesamaan siswa dalam rutinitas prestasi belajarnya di sekolah.
kehidupan sehari-hari menjadi tolak
ukur interaksi teman sebaya. Interaksi Lingkungan teman sebaya
yang sering menunjukan ikatan kuat yang baik bisa berpengaruh positif
antar teman sebaya di lingkungan terhadap perilaku siswa. Kondisi
siswa. lingkungan teman sebaya yang baik
akan membuat siswa termotivasi
Prestasi belajar merupakan untuk berperilaku positif. Oleh karena
nilai atau angka yang menunjukan itu, lingkungan teman sebaya diduga
kualitas keberhasilan seorang siswa. berpengaruh positif terhadap prestasi
Untuk mencapai prestasi diperlukan belajar siswa.
motivasi, tingkah laku aspirasi yang
tinggi, aktif mengerjakan tugas, Berdasarkan hasil wawancara
interaksi yang baik dengan teman dan dengan guru mata pelajaran dan wali
guru, dan kesiapan belajar. kelas di SMP PGRI 1 Ketapang,
didapatkan informasi bahwa terdapat
Interaksi teman sebaya yang hubungan interaksi teman sebaya
baik dapat mempengaruhi prestasi dengan prestasi belajar, dimana
belajar yang baik pula. Peserta didik terlihat anak yang memiliki interaksi
diharapkan mampu menjalin teman sebaya yang baik memiliki
hubungan interaksi sosial yang baik prestasi belajar yang baik sedangkan
dengan lingkungan rumah, anak-anak yang tidak memiliki
masyarakat, maupun lingkungan interaksi yang baik, prestasinya pun
sekolah dan terlebih lagi dengan kurang baik.
teman sebayanya. Interaksi sosial
yang terjalin di sekolah adalah adanya Berdasarkan uraian diatas
interaksi antara siswa dengan guru dapat disimpulkan bahwa interaksi
dan sesama siswa yang harus teman sebaya berhubungan terhadap
dikembangkan, di mana hal ini dapat prestasi belajar siswa, untuk
mengetahui lebih jelasnya maka dalam penelitian ini adalah dengan
penulis bermaksud mengadakan cara simple random sampling. Cara
penelitian ilmiah di SMP PGRI 1 yang akan digunakan untuk
Ketapang. Secara sederhana peneliti
menentukan sampel adalah dengan
memberi judul “Hubungan Antara
Interaksi Teman Sebaya Dengan cara mengundi nomor absen siswa
Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP setiap kelasnya.
PGRI 1 Ketapang Tahun Ajaran
2017/2018” Penelitian ini merupakan
penelitian korelasional dengan sudut
METODE PENELITIAN / pandang deskriptif, dimana penelitian
RESEARCH METHOD korelasional adalah penelitian yang
bermaksud mendeteksi sejauh mana
Jenis penelitian ini variasi-variasi dalam suatu faktor
menggunakan pendekatan kuantitatif berhubungan dengan variasi-variasi
dengan sudut pandang deskriptif pada satu atau lebih faktor lain
berdasarkan tingkat eksplanasi dari berdasarkan koefisien korelasinya
jenis penelitian, sedangkan metode (Sugiyono, 2015).
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah korelasional. Penelitian Penelitian dilakukan dengan
korelasi berkaitan dengan menggunakan observasi untuk
pengumpulan data untuk menentukan melihat interaksi teman sebaya dan
ada atau tidaknya hubungan antara juga menggunakan dokumentasi
dua variabel atau lebih dan untuk melihat nilai raport siswa.
seberapakah tingkat hubungannya. Selanjutya observer yang berjumlah 2
Sehingga metode penelitian ini sangat orang yaitu peneliti dan wali kelas
tepat untuk digunakan meneliti mulai melakukan observasi kepada
permasalahan yang ada (Sumanto, siswa-siswa yang menjadi sampel dan
2014). mengisi lembar observasi.
Variabel penelitian yang
Waktu dan Tempat Penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel bebas (independen) dan
Waktu pelaksanaan penelitian ini variabel terikat (dependen). Variabel
adalah pada Tahun Ajaran 2017/2018. bebas dalam penelitian ini adalah
Penelitian ini dilaksanakan pada interaksi teman sebaya, sedangkan
tanggal 3-11 Agustus 2017. Tempat variabel terikat dalam penelitian ini
dilaksanakannya penelitian adalah di adalah prestasi belajar.
SMP PGRI 1 Ketapang.
Berdasarkan definisi
Populasi dan Sampel operasional interaksi sosial dengan
teman sebaya adalah hubungan antara
Populasi dalam penelitian ini siswa satu dengan siswa lain yang
adalah seluruh siswa kelas VII SMP seusia, dimana siswa yang satu dapat
PGRI 1 Ketapang tahun ajaran mempengaruhi siswa yang lain atau
2017/2018 yang berjumlah 160 siswa. sebaliknya dalam suatu situasi sosial,
Sampel yang digunakan dalam serta adanya aksi dan reaksi yang
saling timbal balik antara siswa yang
penelitian ini adalah sebesar 32 siswa.
ikut serta dalam situasi sosial
Teknik sampling yang digunakan
tersebut. Sedangkan berdasarkan maka, hasil uji validitas isi
definisi operasional prestasi belajar menggunakan Aiken’s V dari
adalah suatu hasil yang dicapai oleh koefisien validitas isi Aiken’s V dari
siswa setelah melakukan suatu proses 24 aitem pernyataan observasi
belajar mengajar dalam kurun waktu interaksi teman sebaya adalah 0,641
tertentu. Prestasi belajar siswa di dan berkaidah keputusan tinggi dan
SMP PGRI 1 Ketapang Tahun Dengan demikian koefisien validitas
Pelajaran 2017/2018 pada penelitian isi observasi interaksi teman sebaya
ini diambil dari buku raport. ini dapat memenuhi persyaratan
sebagai instrumen yang valid dan
Teknik Pengumpulan Data dapat digunakan dalam penelitian.
Untuk mengumpulkan data Hasil yang diperoleh
penelitian, tentunya peneliti harus menggunakan rumus dari Alpha
menentukan teknik pengumpulan apa Cronbach. dengan koefisien
yang akan digunakan sesuai dengan reliabilitas untuk observasi interaksi
penelitian yang akan dilakukan. teman sebaya sebesar 0,573 dengan
Metode pengambilan data dalam rtabel= 0,349 dengan N 30, maka
penelitian ini adalah observasi dan rhitung : 0,573 > rtabel : 0,349 maka
dokumentasi. hal tersebut menunjukkan bahwa
instrumen ini termasuk ke dalam
Observasi dilakukan oleh dua kategori reliabilitas yang cukup
orang orang observer, yaitu peneliti tinggi. Dengan demikian, dapat
dan guru pembimbing atau wali kelas. disimpulkan instrumen dalam
Observasi digunakan untuk melihat penelitian ini dapat digunakan dalam
keterampilan interaksi sosial teman penelitian.
sebaya subyek. Observasi
menggunakan dengan 2 alternatif Teknik analisis data merupakan
jawaban yaitu, Ya dan Tidak, skor 2 bagian yang penting saat pelaksanaan
untuk jawaban Ya dan skor 1 untuk penelitian, sebab melalui teknik
jawaban tidak. Jawaban ini untuk analisis data peneliti akan menjawab
melihat kemunculan perilaku yang rumusan masalah atau menguji
diharapkan saat dilakukan observasi. hipotesis yang telah dirumuskan
sebelumnya. Dalam hal ini, uji
Penilaian prestasi belajar normalitas menggunakan teknik One-
merupakan hasil evaluasi dari suatu sample Kolmogorov-Smirnov. Hasil
proses belajar formal yang dinyatakan uji normalitas diperoleh nilai
dalam bentuk kuantitatif (angka) yang Kolmogorov- Smirnov Z sebesar
terdiri antara 1 sampai 10. Hasil ini 1,061 dengan asym Sig (2-tailed)
dapat dilihat dari nilai rata-rata raport 0,211 > 0,05. Normalitas sebaran data
siswa yang diberikan oleh pihak guru prestasi belajar diperoleh nilai
dalam setiap masa akhir tertentu (6 Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1,080
bulan) untuk sekolah lanjutan. dengan asym Sig (2-tailed) 0,194>
0,05. Seluruh variabel diatas memiliki
Dalam hal ini peneliti signifikansi >0,05 maka data dalam
melakukan judgement expert, peneliti penelitian ini berdistribusi normal.
menganalisis hasil judgement expert
menggunakan koefisien validitas isi Uji linieritas yang dilakukan
Aiken’s V. Berdasarkan hasil uji ahli dengan bantuan SPSS 16.0 untuk
menguji linieritas antara variabel pelaksanaan penelitian.
interaksi teman sebaya dengan Mempersiapkan instrumen penelitian
prestasi belajar berdasarkan hasil yang akan digunakan.
perhitungan pada output table anova Penelitian ini dilaksanakan
diketahui bahwa nilai sig.deviation pada semester ganjil tahun ajaran
from linearity 0,250. Karena nilai 2017/2018 di SMP PGRI 1 Ketapang.
0,250 > 0,05 maka data berbentuk Penelitian dilaksanakan pada semua
linear. siswa kelas VII. Penelitian ini
Setelah dilakukan pengujian dilakukan dalam 8 hari, pada tanggal
normalitas dan linearitas data 3 - 11 Agustus 2017. Observasi diisi
peneltian, selanjutnya peneliti oleh wali kelas dan peneliti. Setelah
melakukan pengujian hipotesis melakukan pengisian observasi,
menggunakan rumus korelasi product penulis meminta izin untuk
moment dengan bantuan SPSS 16.0 memperoleh data dokumen prestasi
for Windows. Setelah dilakukan uji belajar siswa kelas VII SMP PGRI 1
hipotesis diperoleh hasil “terdapat Ketapang berupa legger siswa. Data
hubungan antara interaksi teman ini di dapat dari masing-masing wali
sebaya dengan prestasi belajar pada kelas siswa.
siswa kelas VII SMP PGRI 1 Uji normalitas data dilakukan
Ketapang Tahun Pelajaran terhadap hasil observasi interaksi
2017/2018”. Perhitungan teman sebaya dan dokumentasi
menggunakan taraf signifikan 0,05 prestasi belajar. Tujuan dari uji
dengan N 32 diperoleh nilai rtabel normalitas ini adalah untuk
0,338. Hasil perhitungan menunjukan menentukan apakah data yang
nilai rxy = 0,528. hasil yang diperoleh berdistribusi normal atau
didapatkan kemudian disertakan tidak. Hasil uji normalitas
dengan ketentuan yang diberikan menggunakan program SPSS.16.
yaitu rhitung > r table. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh nilai 0,528 > Berdasarkan Hasil dari
0,338 maka Ho ditolak dan Ha normalitas sebaran data regulasi diri
diterima. diperoleh nilai Kolmogorov- Smirnov
Z sebesar 1,061 dengan asym Sig (2-
HASIL DAN PEMBAHASAN / tailed) 0,261 > 0,05. Normalitas
RESULT AND DISCUSSION sebaran data prestasi belajar diperoleh
Persiapan penelitian meliputi nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar
kegiatan-kegiatan seperti, pengurusan 1,080 dengan asym Sig (2-tailed)
surat permohonan izin penelitian dari 0,194 > 0,05. Hal ini berarti sebaran
fakultas untuk melaksanakan data observasi interaksi teman sebaya
penelitian di SMP PGRI 1 Ketapang. dan dokumentasi prestasi belajar
Menghubungi Kepala Sekolah SMP berdistribusi normal.
PGRI 1 Ketapang guna mendapatkan
izin penelitian dengan membawa Uji linearitas data dilakukan
surat pengantar dari fakultas dan terhadap skor observasi interaksi
instrumen observasi yang akan teman sebaya dan dokumentasi nilai
digunakan dalam penelitian. raport prestasi belajar. Tujuan dari uji
Berkonsultasi dengan guru BK linearitas ini adalah untuk mengetahui
mengenai waktu dan proses apakah sebaran data dua variabel
linear atau tidak. Diperoleh hasil uji Dalam hal ini ditentukan
linearitas menggunakan program dengan melihat taraf signifikansi 5 %
SPSS.16. dengan N = 32 sehingga diperoleh
sebesar 0,338. Dari hasil
Uji linieritas yang dilakukan analisis tersebut terlihat bahwa nilai
dengan bantuan SPSS 16.0 untuk > yaitu 0,528 > 0,338
menguji linieritas antara variabel sehingga dapat disimpulkan bahwa
interaksi teman sebaya dengan Ha diterima dan Ho ditolak. Apabila
prestasi belajar berdasarkan hasil mengacu pada pedoman keeratan
perhitungan pada output table anova korelasi nilai r product moment ( ),
diketahhui bahwa nilai sig.deviation maka dapat diinterpretasikan bahwa
from linearity 0,250. Karena nilai antara interaksi teman sebaya (X)
0,250 > 0,05 maka data berbentuk dengan prestasi belajar (Y) terdapat
linear. hubungan korelasi, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat
Setelah uji normalitas dan uji hubungan antara interaksi teman
liniearitas kemudian diketahui bahwa sebaya dengan prestasi belajar kelas
data tentang interaksi teman sebaya VII SMP PGRI 1 Ketapang Tahun
dan prestasi belajar adalah data Ajaran 2017/2018.
berbentuk normal. Karena kedua
variable berdistribusi normal dan Berdasarkan analisis data
linier sehingga data dapat diuji diketahui hasil koefisien korelasi
hipotesiskan dengan menggunakan antara variable interaksi teman sebaya
teknik korelasi product moment dan prestasi belajar sebesar 0,528.
dengan bantuan SPSS (Statistical Perhitungan menggunakan taraf
Package for social science) 16.0. signifikan 0,05 hasil perhitungan
Untuk menguji ada atau tidaknya menunjukan nilai rxy = 0,528. Hasil
hubungan antara Interaksi Teman yang didapatkan kemudian disertakan
Sebaya dengan Prestasi Belajar Siswa dengan ketentuan yang diberikan
pada Kelas VII SMP PGRI 1 yaitu rhitung > r table. Berdasarkan hasil
Ketapang maka digunakan rumus perhitungan diperoleh nilai 0,528 >
korelasi product moment untuk 0,338 maka Ho ditolak dan Ha
menguji hipotesisnya. diterima yang berarti bahwa kedua
variable tersebut berkorelasi.
Berdasarkan analisis uji korelasi
product moment diperoleh nilai rhitung Koefisien korelasi ini
sebesar 0.528. Selanjutnya untuk menunjukkan bahwa ada hubungan
mengetahui apakah hubungan tersebut positif yang kuat secara signifikan
signifikan atau tidak dengan antara interaksi teman sebaya dengan
membandingkan nilai dengan prestasi belajar di sekolah pada siswa
. apabila > maka kelas VII SMP PGRI 1 Ketapang
Ha diterima dan Ho ditolak yang tahun ajaran 2017/2018, dengan
berarti terdapat hubungan antara dua demikian Ho ditolak dan Ha diterima.
varaiabel penelitian dan sebaliknya Hal ini membuktikan bahwa interaksi
apabila maka Ha teman sebaya bukan satu-satunya
ditolak dan Ho diterima. faktor yang mempengaruhi tinggi
serta rendahnya pencapaian prestasi
belajar yang diperoleh siswa.
(lingkungan keluarga, orangtua,
Berdasarkan hasil penelitian sekolah, guru, lingkungan masyarakat
keterkaitan antara interaksi teman dan lingkungan kelompok); faktor
sebaya dengan prestasi belajar budaya (adat istiadat, ilmu
memberikan kontribusi sebesar 0,528 pengetahuan, teknologi dan
dan sisanya dipengaruhi oleh faktor kesenian); faktor lingkungan fisik
lain diluar interaksi teman sebaya (fasilitas rumah, fasilitas belajar dan
seperti pola asuh orang tua, jenis iklim); dan faktor lingkungan spiritual
kelamis, pendidikan atau penampilah atau keamanan.
fisik. Hasil penelitian ini juga sejalan
dengan hasil penelitian (Halen, 2013) Interaksi sebagai peristiwa
yang mengungkapkan bahwa terdapat saling mempengaruhi satu sama lain
hubungan yang positif antara interaksi ketika dua orang atau lebih hadir
teman sebaya dengan prestasi belajar bersama, mereka menciptakan suatu
namun interaksi teman sebaya bukan hasil satu sama lain, atau
satu-satunya faktor yang berkomunikasi satu sama lain.
mempengaruhi tinggi rendahnya Hubungan antara seseorang dengan
prestasi belajar yang diperoleh. Hasil kelompok, mereka saling menegur,
penelitian Halen tersebut di dukung berjabat tangan, berbicara agar
pula dengan hasil penelitian terjalin suatu hubungan interaksi
(Jumiyati, 2016) yang sosial yang baik. Dari interaksi sosial
mengungkapkan bahwa terdapat peserta didik dengan orang-orang di
hubungan yang positif antara interaksi sekitarnya akan terlihat pengaruh
teman sebaya dengan prestasi belajar hubungan itu terhadap dirinya.
namun interaksi teman sebaya bukan Peserta didik yang dapat berinteraksi
satu-satunya faktor yang dengan orang lain, akan
mempengaruhi tinggi rendahnya membantunya dalam penyesuaian
prestasi belajar yang diperoleh. diri, ia akan merasa nyaman berada di
suatu lingkungan tertentu, sehingga ia
Terdapat faktor lain diluar berani untuk mengeksplorasi diri dan
interaksi teman sebaya yang menjadi aktif.
mempengaruhi prestasi belajar siswa,
hal ini selaras dengan teori yang Interaksi teman sebaya
diungkapkan (Ahmadi dan Supriyono, merupakan faktor internal yang
2004) prestasi belajar dipengaruhi mempengaruhi prestasi belajar.
oleh faktor internal dan faktor Interaksi teman sebaya memberikan
eksternal. Faktor internal terdiri dari dorongan untuk belajar. Peserta didik
faktor jasmaniah (pengelihatan, yang bisa berinteraksi sosial dengan
pendengaran, struktur tubuh); faktor baik akan diterima oleh masyarakat di
psikologis meliputi faktor intelektif sekitarnya. Sedangkan peserta didik
(kecerdasan, bakat dan kesiapan) dan yang mengalami kesulitan dalam
faktor non intelektif (sikap, berinteraksi sosial dengan masyarakat
kebiasaan, minat, kebutuhan, akan ditolak atau dikucilkan. Peserta
motivasi, emosi, penyesuaian diri, didik yang mempunyai sifat-sifat atau
kesabaran dan kecemasan); dan yang tingkah laku yang kurang
terakhir faktor kematangan fisik menyenangkan bagi orang lain,
maupun psikis. Sedangkan faktor mempunyai rasa rendah diri atau
eksternal terdiri dari faktor sosial sedang mengalami tekanan-tekanan
batin, akan diasingkan dari kelompok. lebih meningkatkan dan
Hal tersebut akan mengganggu proses mempertahankan interaksi sosial yang
belajar peserta didik. Peserta didik telah terbentuk.
akan menjadi malas untuk masuk
sekolah karena di sekolah mengalami Kepada peneliti selanjutnya
perlakuan yang kurang hendaknya dapat lebih memperkaya
menyenangkan dari teman-temannya. penelitian ini dengan melihat faktor-
Hal tersebut akan mengganggu proses faktor lain yang dapat mempengaruhi
belajar peserta didik dan akan prestasi belajar siswa, baik faktor
berpengaruh terhadap prestasi belajar internal di luar interaksi teman
yang diperolehnya. sebaya. Faktor internal seperti
regulasi diri, motivasi, minat, bakat,
dan faktor eksternal seperti faktor
SIMPULAN / CONCLUSION lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Berdasarkan olah data pada
penelitian yang telah dilakukan oleh DAFTAR RUJUKAN /
peneliti, maka dapat diperoleh REFERENCES
beberapa kesimpulan mengenai hasil
penelitian ini. Keseimpulan yang Ahmadi, A. 2008. Psikologi Belajar
diperoleh, hipotesis dari penelitian Jakarta: PT. Rineka Cipta.
ini adalah terdapat hubungan antara
Ahmadi, A dan Widodo, S. 2004.
interaksi teman sebaya dengan Psikologi Belajar. Jakarta:
prestasi belajar siswa pada Kelas VII
Rineka Cipta.
SMP PGRI 1 Ketapang Tahun Ajaran
2017/2018. Dengan ditunjukkan Desmita, 2009. Psikologi
dengan nilai korelasi sebesar (+) Perkembangan Peserta Didik.
0,528 dan angka signifikansi 0,05. Bandung: Remaja
Korelasi interaksi teman sebaya Rosdakarya.
terhadap prestasi belajar siswa yaitu
sebesar 0,528 sedangkan sisanya Halen, D. 2013. Hubungan Interaksi
dipengarui oleh faktor lain diluar Sosial Peserta Didik Dengan
interaksi teman sebaya. Prestasi Belajar Siswa Kelas
VIII Mts Negeri 1 Kotabumi
Kepada Guru BK hendaknya Tahun Ajaran 2012/2013.
memberikan pengetahuan tentang Jurnal Program Studi
bagaimana cara beinteraksi dengan Bimbingan dan Konseling
teman sebaya yang baik dan benar. Universitas Lampung. Halaman
Kepada peserta didik yang 9.
memiliki interaksi sosial rendah
hendaknya bisa menghubungi guru Jumiyati. 2016. Hubungan Antara
BK untuk meminta bantuan dalam Interaksi Teman Sebaya Dan
meningkatkan interaksi sosialnya, Motivasi Belajar Dengan
sehingga dalam menjalankan kegiatan Prestasi Belajar Pada Siswa
sehari-hari tidak mengalami suatu SMP Negeri 2 Penguban
hambatan dalam membina hubungan Lampung Tengah Tahun Ajaran
dengan orang lain. Peserta didik yang 2015/2016. Jurnal Program
menjadi subjek penelitian agar bisa Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Lampung. Halaman
10.

Prayitno dan Erman, A. 2004. Dasar-


Dasar Bimbingan Dan
Konseling. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Santrock, J. W. 2007. Adolescence


Perkembangan Remaja.
Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi
Metode Penelitian. Yogyakarta:
CAPS (Center of Academic
Publishing Service).
Walgito, B. 2003. Psikologi Sosial
(Suatu Pengantar). Yogyakarta:
Andi Offset.

You might also like