Professional Documents
Culture Documents
lapang dan penggunaan metode perhitungan nilai SBE adalah sebagai pertambahan luas sebesar 2505,31
partisipatif untuk mengumpulkan berikut: dan bernilai negatif karena sebagian
data dari masyarakat. Alat penelitian wilayah adat desa Ensaid Panjang
partisipatif dalam penelitian ini SBEx = (ZLX-ZLS) x 100 seluas 593,65 Ha dibagian timur.
adalah pemetaan partisipatif, Focus
Penentuan batas wilayah suatu desa
Group Discussion (FGD), mental Keterangan : SBEx = nilai SBE
map, dan matrix scoring (Geilfus harus merujuk pada hak asal-usul
lanskap-x, ZLx = nilai rata-rata z
2008). FGD melibatkan tujuh orang lanskap-x, ZLs = nilai rata-rata z sebelum terbentuknya desa.
partisipan yang terdiri dari Kepala yang digunakan sebagai standar (Pramono et.al 2013; Unesco 1992;
Dusun Rentap Selatan, Ketua Adat UU No. 32 Tahun 2004). Karena itu
Desa Ensaid Panjang, Ketua dan Hasil analisis potensi wisata akan batas wilayah desa Ensaid Panjang
Sekretaris Lembaga Pengelola menunjukkan jenis dan sebaran untuk pengembangan wisata harus
Tawang Mersibung dan Ketua potensi wisata. (c) Peran serta
Lembaga Pengelola Bukit Rentap didasarkan pada batas-batas yang
masyarakat, dianalisis secara
dan dua orang perwakilan warga partisipatif bersama masyarakat telah di tetapkan oleh masyarakat
desa. Data sekunder dikumpulkan dengan penggunaan teknik matrix secara adat.
dengan studi pustaka yang terkait scoring menurut Ling (2011), (d) Tata Bukit Rentap yang berstatus sebagai
dengan tujuan penelitian. ruang pengembangan kawasan hutan lindung dapat
wisata, zonasi kawasan yang direkomendasikan untuk menjadi
Analisis dihasilkan dari tahap analisis yang sebagai hutan desa yang
meliputi analisis aspek kawasan adat
Analisis dilakukan dengan memungkinkan masyarakat untuk
dan aspek kepariwisataan
pendekatan partisipatif diintegrasikan dengan teknik mengelola kawasan tersebut secara
menggunakan metode deskriptif tumpang susun menggunakan mandiri, termasuk untuk wisata.
kualitatif, analisis terdiri dari: (a) software ArcGIS 9.3, menghasilkan Kawasan Bukit Rentap dapat
Batas kawasan wisata, dibuat peta zona potensial kawasan. integrasikan kedalam batas wilayah
berdasarkan berdasarkan
sehingga menghasilkan rekomendasi
adat/budaya dan batas administrasi Rencana Pengembangan Lanskap
desa. Batas adat/budaya ditentukan batas kawasan perencanaan Desa
secara partisipatif dengan membuat Wisata Ensaid Panjang.
Rencana pengembangan dan
mental map, dan batas administratif penataan kawasan wisata Masyarakat Ensaid Panjang saat ini
didapatkan dari peta rencana tata berdasarkan zona potensial kawasan masih mempertahankan adat dan
ruang pemerintah daerah Sintang. untuk kemudian dilakukan budaya warisan dari leluhur mereka.
Kedua peta di overlay untuk pengembangan dan penataan Termasuk dalam adat dan budaya
mendapatkan peta batas kawasan kawasan wisata. Rencana tersebut adalah perlindungan
pengembangan wisata yang berbasis pengembangan dan penataan
adat dan kemudian dianalisis secara terhadap kawasan-kawasan yang
kawasan wisata dalam bentuk
deskriptif, (b) Analisis potensi Konsep pengembangan dan dipercaya sebagai tempat suci dan
wisata, potensi wisata dibedakan penataan yang akan dilaksanakan tempat berdiamnya leluhur mereka.
menjadi potensi berbasis budaya dan adalah “kawasan wisata Tata guna lahan desa Ensaid Panjang
alam (Gunn 1994). Bersama partisipatif”. dibagi menjadi tiga peruntukan
masyarakat, wilayah desa dibagi
lahan: lahan keramat, lahan
berdasarkan tata guna lahan,
perlindungan alam dan lahan
potensi objek dan atraksi wisata HASIL DAN PEMBAHASAN
budaya dan wisata alam pada setiap pemanfaatan (Gambar 2). Luasan
kawasan didaftar dan prioritas Batas kawasan perencanaan wisata masing-masing kawasan dapat
pengembangan objek wisata partisipatif dilihat di Tabel 1.
ditentukan menggunakan matrix Berdasarkan perbandingan peta Zona keramat adalah area yang
scoring (Ling 2011). Scoring batas desa yang dimiliki masyarakat dipercaya masyarakat sebagai
dilakukan dengan skala nilai 1-5, dengan peta batas yang terdapat tempat yang suci dan tidak boleh di
nilai 1 untuk nilai terendah dan 5
dalam database milik Pemkab ganggu atau dimasuki, pelanggaran
untuk nilai tertinggi. Potensi wisata
Sintang, kedua peta menunjukkan terhadap aturan ini akan
budaya dan alam di integrasikan
untuk menghasilkan peta jenis dan perbedaan gari batas wilayah menyebabkan seluruh warga desa
sebaran objek dan atraksi wisata (Gambar 2). mengalami sakit (McCarthy 2001:22).
potensial. Kualitas visual objek Menurut RTRW Pemkab Sintang, Zona perlindungan alam adalah
wisata sebagai salah satu daya tarik desa Ensaid Panjang memiliki luasan kawasan yang dilindungi secara
wisata alam dianalisis dengan wilayah sebesar 4905,75 Ha, kolektif oleh masyarakat untuk
metode Scenic Beauty Estimation
sedangkan menurut masyarakat luas menjaga kelestarian alam dan
(Daniel dan Boster 1976). Titik-titik
pengambilan foto untuk analisis SBE wilayah desa mereka adalah 2960,69 lingkungan serta sebagai cadangan
ditentukan berdasarkan hasil FGD Ha. Perbedaan ini memiliki nilai sumber daya alam di desa Ensaid
dengan masyarakat desa. Responden positif dan nilai negatif terhadap Panjang. Kawasan ini dilindungi
untuk menilai keindahan dari luasan wilayah Desa Ensaid Panjang. dengan tetap dimanfaatkan secara
lanskap sebanyak 60 orang. Rumus Penggunaan peta berdasarkan terbatas. Kawasan perlindungan
RTRW bernilai positif karena ada alam dapat dikembangkan sebagai
masyarakat selanjutnya di analisis menjadikan hutan rawa ini sebagai Sedangkan nilai terendah
untuk mengetahui tingkat potensi salah satu fitur alam yang memiliki ditunjukkan kawasan welcome area
yang dimilikinya. Hasil penilaian nilai keunikan yang sangat tinggi. Rumah Betang. Pada kawasan
oleh masyarakat tersebut dapat Alternatif objek wisata yang dapat welcome area rumah betang
dilihat pada Tabel 3. Sebaran objek dikembangkan adalah sesuai dengan dibutuhkan perbaikan kualitas visual
dan atraksi wisata alam tersebut kekayaan hayati di tawang ini, yaitu untuk menjadikan kawasan rumah
dapat dilihat pada Gambar 5. wisata pendidikan terkait flora dan betang menjadi lebih kawasan yang
Kawasan Bukit Rentap memiliki fauna seperti bird watching, lebih menarik.
objek wisata yang terdiri dari hutan interpretasi lingkungan atau trail. Berdasarkan hasil overlay batas
perbukitan, Air Terjun Rendung dan Sumber daya alam berupa fitur alami kawasan perencanaan wisata dengan
Tebing Rendung. Menurut Inskeep di desa Ensaid Panjang selanjutnya peta potensi wisata budaya dan alam
(1991: 79), fitur lingkungan seperti yaitu Sungai Kebiau. Penilaian dibuat peta yang mengintegrasikan
air terjun dan tebing alam penting masyarakat menyatakan bahwa potensi wisata desa Ensaid Panjang
untuk wisata pemandangan secara Sungai Kebiau memiliki potensi (Tabel 5 dan Gambar 7)
umum dan untuk wisatawan dengan wisata alam sedang. Nilai keunikan
ketertarikan khusus, misalnya panjat dari Sungai Kebiau rendah, karena 5.3 Peran Serta Masyarakat
tebing. Sebagai salah satu sumber air sungai merupakan fitur alam yang Usaha untuk merencanakan suatu
permukaan bagi desa Ensaid relatif mudah untuk di temukan di kawasan yang berkelanjutan dan
Panjang, masyarakat menganggap lokasi-lokasi lain di Kabupaten dapat meningkatkan kesejahteraan
penting untuk mengonservasi air Sintang. harus melibatkan masyarakat
terjun Rendung agar tetap lestari. Tawang Serimbak dan Tawang sebagai perencana dan pelaksana.
Air Terjun Rendung di Bukit Rentap Semilas memiliki nilai potensi wisata Menurut He et al. (2006), distribusi
merupakan potensi yang relatif besar sedang. Kondisi kawasan yang keuntungan dari pariwisata akan
untuk dikembangkan sebagai objek sedikit terpengaruh oleh aktifitas lebih merata dengan adanya
wisata karena tidak terdapat fitur pertanian masyarakat mengurangi keterlibatan masyarakat. Masyarakat
serupa di tempat lain di sekitar nilai keunikan sebagai kawasan desa Ensaid Panjang pada saat ini
kecamatan Kelam Permai. hutan rawa. Tawang Sepayan pada telah menyadari potensi desa
Keberadaan Air Terjun Rendung saat ini berada dalam kondisi rusak mereka untuk dikembangkan
dilengkapi dengan adanya Tebing akibat aktifitas perkebunan sawit sebagai desa wisata, selanjutnya
Rendung. Suasana alami dan potensi dan hanya menyisakan luasan hutan lebih mudah bagi mereka untuk
rekreasi olah raga seperti panjat dengan jumlah yang kecil. Kawasan menyesuaikan diri dengan sistem
tebing menjadikan objek ini sangat ini memiliki nilai potensi wisata kerja dalam pengelolaan wisata desa
potensial untuk dikembangkan yang rendah karena kerusakan. mereka secara mandiri. Beberapa
sebagai objek atraksi wisata. Namun Tawang Sepayan harus peluang bagi masyarakat untuk
Menurut masyarakat kawasan Bukit dipertahankan untuk menjadi berperan dalam wisata partisipatif di
Rentap memiliki nilai keunikan kawasan pendukung Tawang desa Ensaid Panjang dapat dilihat
tinggi, Bukit Rentap adalah fitur Mersibung. dilihat pada Tabel 6.
lingkungan khusus yang masih Peran serta masyarakat
memiliki hutan lebat dan 5.2.4 Kualitas Visual Objek dan yang paling penting dalam
menyimpan cadangan air yang Atraksi Wisata pengembangan wisata di desa
cukup besar. Analisis kualitas visual kawasan mereka adalah sebagai penunjuk
Bukit Rentap sangat potensial untuk desa Ensaid Panjang yang dilakukan jalan, penenun kain tenun ikat,
dikembangkan sebagai objek atraksi dengan metode SBE menghasilkan penganyam, dan pandai besi. Empat
wisata dengan tetap memperhatikan nilai-nilai yang ditampilkan Tabel 4, aktifitas ini berpotensi
nilai konservasinya yang tinggi. gambaran spasial hasil penilaian mendatangkan pendapatan yang
Kawasan Bukit Rentap memiliki tersebut dapat di lihat pada gambar besar bagi masyarakat. Keempat
kualitas visual tinggi, terutama pada 6. Berdasarkan hasil analisis visual, 6 aktifitas ini juga memerlukan
bagian atas bukit, air terjun dan titik pengamatan menunjukkan kontribusi waktu dan kerja keras
tebing. Bagian atas bukit kualitas visual yang tinggi. Kawasan besar. Aktifitas sebagai pemandu
memungkinkan pengamat untuk dengan kualitas visual tinggi jalan dan pandai dilakukan oleh pria
melihat seluruh kawasan desa tersebut terdiri dari objek dan atraksi dewasa di desa Ensaid Panjang.
Ensaid Panjang. wisata di kawasan hutan Bukit Untuk menjadi penunjuk jalan,
Tawang Mersibung memiliki potensi Rentap dan persawahan serta daerah seringkali warga harus
yang tinggi untuk dikembangkan tepian sungai Kebiau. Kualitas visual meninggalkan pekerjaannya di
sebagai objek wisata. Kondisi sedang terdapat di kawasan hutan sawah atau kebun. Karena itu
lingkungan di sekeliling Tawang mersibung, perkebunan karet dan masyarakat berharap ada
Mersibung yang didominasi oleh area sungai kebiau yang dekat kompensasi yang sesuai untuk
lahan pertanian dan perkebunan dengan pemukiman masyarakat. waktu yang mereka habiskan. Saat
ini belum ada ketetapan tarif untuk Berdasarkan klasifikasi potensi ini terdapat fasilitas pusat informasi
aktifitas ini. wisata kawasan desa, dibuat rencana umum kawasan wisata desa.
Menenun kain tenun ikat dan pengembangan kawasan wisata 3. Ruang Pelayanan
menganyam dilakukan oleh wanita desa. Ruang wisata desa Ensaid Merupakan ruang yang berfungsi
dewasa. Aktifitas ini biasanya hanya Panjang memiliki pembagian ruang memberikan kemudahan bagi
dilakukan pada waktu senggang saat sebagai berikut: wisatawan berupa fasilitas umum
tidak bekerja ke sawah atau kebun, • Zona potensi wisata tinggi; ataupun jasa. Pada ruang ini
namun memerlukan waktu yang dikembangkan sebagai ruang utama terdapat fasilitas pelayanan
relatif lama. Aktifitas ini berpotensi wisata budaya, terdiri dari tiga pengunjung seperti penginapan,
besar mendatangkan pendapatan kawasan pemukiman masyarakat, restoran, galeri seni, pusat souvenir,
tambahan dan sangat penting bagi yaitu pemukiman Dusun Ensaid camping ground.
pengembangan wisata. Aktifitas Baru, Rentap Selatan, dan Ensaid Ruang penyangga adalah ruang
memasak sangat potensial untuk Pendek. Pengembangan dilakukan yang berfungsi untuk menyangga
menjadi salah satu sumber secara terbatas untuk (konservasi) kawasan desa wisata
pendapatan masyarakat. Penyajian mempertahankan keaslian karakater dari aktivitas wisata, sebagai tempat
makanan-makanan khas dan tradisional kawasan. aktifitas budaya masyarakat serta
penggunaan bahan makanan lokal • Zona potensi wisata sedang; untuk mempertahankan kelestarian
dapat menjadi nilai lebih bagi dikembangkan sebagai ruang utama lingkungan sekaligus
program wisata di Ensaid panjang. wisata alam, terdiri dari kawasan mempertahankan fungsi kawasan
Penyediaan homestay dapat persawahan, hutan rawa dan hutan sesungguhnya. Gambar rencana tata
dilakukan oleh semua keluarga perbukitan. Pengembangan kawasan ruang kawasan desa wisata Ensaid
yang ada dirumah betang. Kegiatan dilakukan secara terbatas dengan Panjang dapat dilihat pada Gambar
ini sangat potensial untuk tujuan untuk memanfaatkan potensi 7.
mendatangkan pendapatan tanpa yang ada dengan tetap Rencana Sirkulasi
menghabiskan waktu dan kerja mempertahankan sumber daya alam Sistem sirkulasi adalah
keras. yang terdapat di dalamnya. infrastruktur yang menyediakan
• Zona potensi wisata rendah; akses "ke" dan "dari" tapak. Konsep
5.4 Pengembangan Aktifitas dan terdiri dari kawasan perkebunan rencana sirkulasi wisata desa Ensaid
Fasilitas karet, perkebunan sawit, semak dan Panjang terdiri dari:
Fasilitas wisata dalam suatu ladang masyarakat. Zona potensi 1. Sirkulasi primer, jalur
kawasan wisata adalah salah satu wisata rendah dikembangkan sirkulasi yang menghubungkan
bagian penting yang harus di survey sebagai ruang pendukung aktifitas ruang-ruang utama wisata. Sirkulasi
dan di evaluasi dengan wisata dan ruang penyangga. Ruang primer memiliki lebar 4-6 meter.
mempertimbangkan tipe, jangkauan, pendukung aktifitas wisata terdiri 2. Sirkulasi sekunder
dan kesesuaian pada saat ini dan di dari merupakan sirkulasi dalam ruang
masa depan terhadap tingkatan dan 1. Ruang penerimaan adalah yang menghubungkan objek-objek
tipe wisata yang dikembangkan ruang pertama yang dimasuki wisata. Sirkulasi ini berupa jalan
(Inskeep 1991: 111). Pengembangan wisatawan ketika berkunjung pada kecil dan jalan setapak dengan lebar
fasilitas wisata harus didasarkan kawasan wisata desa Ensaid 1-2 meter.
pada aktifitas wisata yang akan di Panjang, berfungsi sebagai tempat 3. Sirkulasi air, adalah jalur
kembangkan. Aktifitas wisata masuk menuju kawasan wisata sirkulasi yang memanfaatkan jalur
diarahkan pada aktifitas yang budaya. Ruang penerimaan terdapat sungai dengan lebar 4-6 meter
bersifat mengajak pengunjung pada dua area, hal ini dikarenakan sebagai jalur wisata. Jalur ini dapat
terlibat langsung dalam berbagai terdapat dua akses masuk menuju ditempuh dengan menggunakan
atraksi wisata agar memperoleh kawasan wisata ini. Akses dari arah sampan.
pengalaman baru yang timur melalui desa Baning Panjang Rencana sirkulasi kawasan wisata
menyenangkan sehingga dan dari arah barat melalui desa desa Ensaid Panjang dapat dilihat
pengunjung memiliki keinginan Merpak. Akses dari arah Baning pada Gambar 8.
untuk menjaga dan melestarikan Panjang dijadikan ruang penerimaan 5.5.3 Rencana Lanskap
kekayaan budaya dan sumber daya utama, pada ruang ini dibangun Konsep utama rencana
alam lingkungan Desa Ensaid gerbang dan pintu masuk area pengembangan dan penataan
Panjang. Arahan pengembangan wisata Desa Wisata Ensaid Panjang. kawasan desa Ensaid Panjang adalah
aktifitas wisata dapat dilihat pada 2. Ruang Transisi Merupakan "Lanskap Desa Wisata dan
Tabel 7. ruang persiapan di dalam kawasan Pelestarian Budaya Dayak Desa
menuju ruang utama desa wisata, Partisipatif". Konsep ini
55. Perencanaan Lanskap Wisata serta sebagai penunjang aktivitas dilaksanakan dengan keterlibatan
Partisipatif wisata pasif yang direncanakan di masyarakat lokal secara maksimum
Konsep Ruang Wisata dalam kawasan wisata. Pada ruang dengan menekankan pada
sungai.
DAFTAR PUSTAKA
Armayadi D, Agustinus. 2011.
Pengembangan Hutan Desa di
Ensaid Panjang, Pontianak: PRCF
Indonesia.
Daniel TC dan Boster RS. 1976.
Measuring landscape esthetics:
The scenic beauty estimation
method. USDA.
Geilfus F. 2008. 80 Tools For Participatory
Development. San Jose: Inter-
American Institute for
Cooperation on Agriculture
(IICA).
Gambar 10 Rencana lanskap wisata Desa Ensaid Panjang