You are on page 1of 17

1

PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN BUDAYA


ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP
BEHAVIOR (OCB) (STUDI PADA PERAWAT DAN BIDAN
RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA MALANG)

Amira Daning Claresta


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
amiraclaresta@gmail.com

Dosen Pembimbing
Rahaditya Yunianto, S.E., M.M.

Abstract: This study aimed to analyze the influence of employee engagement and
organizational culture on Organizational Citizenship Behavior (OCB) on nurses and
midwives at Permata Bunda Malang Hospital. The type of this study is an explanatory
research with a quantitative approach. The population and sample used in this study
were all nurses and midwives who work at Permata Bunda Malang Hospital with 93
people. This study used saturated samples (census) as sampling technique. The data were
collected using a questionnaire and measured by a Likert scale. The data were analyzed
using descriptive analysis and multiple linear regression analysis with 24th version of
SPSS software. In this study, the hypothesis was tested using the F-test and t-test. The
result indicated that employee engagement had simultaneous influence on nurses and
midwives’ Organizational Citizenship Behavior (OCB) in Permata Bunda Malang
Hospital. In addition, the result of the study also indicated that employee engagement and
organizational culture had partial influence on Organizational Citizenship Behavior
(OCB) of nurses and midwives in Permata Bunda Malang Hospital. The coefficient of
determination in this study was 0.377. This showed that the contribution of employee
engagement and organizational culture to Organizational Citizenship Behavior (OCB)
was 37.7%, while the rest was influenced by other variables was not tested in this study.

Keywords: Employee Engagement, Organizational Culture, Organizational Citizenship


Behavior (OCB)

Abstrak: Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Permata Bunda Malang. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh employee engagement dan budaya organisasi
terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada perawat dan bidan Rumah
Sakit Permata Bunda Malang. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan
pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh perawat Rumah Sakit Permata Bunda Malang sejumlah 93 orang. Teknik
pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh (sensus). Metode pengumpulan data
menggunakan kuesioner yang diukur dengan skala Likert. Analisis data dalam penelitian
ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda, dengan software SPSS
versi 24. Pada penelitian ini, hipotesis diuji dengan menggunakan uji F dan uji t. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa employee engagement berpengaruh secara simultan
terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) perawat dan bidan Rumah Sakit
Permata Bunda Malang. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa employee
engagement dan budaya organisasi berpengaruh secara parsial terhadap Organizational
Citizenship Behavior (OCB) perawat dan bidan Rumah Sakit Permata Bunda Malang.
2

Koefisien determinasi pada penelitian ini sebesar 0,377. Hal ini menunjukkan bahwa
kontribusi pengaruh employee engagement dan budaya organisasi terhadap
Organizational Citizenship Behavior (OCB) yaitu sebesar 37,7% sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diuji dalam penelitian ini

Kata Kunci: Employee Engagement, Budaya Organisasi, Organizational Citizenship


Behavior (OCB).

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang tetapi juga melakukan hal-hal di luar
Memasuki era globalisasi, deskripsi pekerjaan dan hal ini hanya
organisasi atau perusahaan dituntut dapat tercapai apabila organisasi dapat
untuk mampu memiliki keunggulan mengembangkan OCB.
bersaing sehingga dapat bertahan dan Faktor - faktor yang dapat
menyesuaikan diri dengan tuntutan mempengaruhi OCB adalah employee
perubahan. Signifikansi sumber daya engagement (Khan, 1990) dan budaya
manusia (SDM) dalam perusahaan organisasi (Wirawan dalam Robiah,
sangat tinggi karena SDM merupakan 2017).
faktor terpenting yang dapat menjadi Employee engagement adalah sikap
keunggulan perusahaan untuk positif yang dipegang karyawan
mencapai efisiensi dan efektivitas. terhadap organisasi dan nilainya (Khan,
Dalam mencapai kesuksesan, 1990). Employee engagement ditandai
perusahaan membutuhkan SDM yang dengan adanya vigor (semangat),
bersedia berkontribusi melebihi dedication (dedikasi), dan absorption
tuntutan peran. Dengan kata lain (penghayatan) pada karyawan
individu tersebut menampilkan (Schaufeli dan Bakker, 2003).
perilaku extra-role atau biasa dikenal Budaya organisasi adalah sebuah
dengan istilah Organizational dasar yang akan selalu dipegang oleh
Citizenship Behavior (OCB). para pegawai perusahaan (Wibowo,
Diefendorff, Brown, Kamin dan 2012).
Lord (2002) menyatakan bahwa Baghersalimi et al. (2011)
organisasi yang berfungsi efektif menyatakan “citizenship behaviors are
membutuhkan karyawan yang tidak of crucial importance in healthcare
hanya bekerja sesuai dengan tugasnya, industry” yang berarti bahwa dalam
3

industri layanan kesehatan (rumah Berdasarkan ulasan yang berasal dari


sakit), OCB memiliki peran sangat media sosial (google maps review),
penting. mayoritas pasien yang pernah berobat
Perawat merupakan salah satu SDM di Rumah Sakit Permata Bunda
yang dimiliki oleh rumah sakit. berpendapat bahwa pelayanan yang
Pelayanan keperawatan merupakan diberikan kurang memuaskan. Hal ini
salah satu faktor penentu baik dapat disebabkan oleh rendahnya OCB
buruknya mutu dan citra institusi pada Rumah Sakit Permata Bunda
pelayanan kesehatan karena jumlah karena indikator - indikator yang
perawat adalah yang terbanyak dari terdapat pada OCB memiliki kaitan
profesi lain di rumah sakit dan paling erat dengan pelayanan yang akan
lama kontak dengan klien (Priyanto, diberikan kepada pasien.
2009). Selain itu, Rumah Sakit Permata
Dalam penelitian ini, objek Bunda pada mulanya merupakan rumah
penelitian yang dipilih adalah Rumah sakit bersalin, namun dalam jangka
Sakit Permata Bunda Malang yang waktu satu tahun berdiri, terdapat
merupakan salah satu sarana layanan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kota
kesehatan untuk memenuhi kebutuhan maupun Dinas Kesehatan Provinsi
kesehatan masyarakat kota Malang. Jawa Timur yang kemudian
Rumah Sakit Permata Bunda berlokasi menyarankan agar Rumah Sakit
di Jalan Soekarno - Hatta No. 75, Permata Bunda mengembangkan
Lowokwaru, Kota Malang. Lokasi pelayanan menjadi rumah sakit umum.
Rumah Sakit Permata Bunda yang Transisi Rumah Sakit Permata Bunda
terletak di pusat kota Malang dan dekat yang awalnya hanya melayani ibu dan
dengan masyarakat tentunya anak khususnya terkait persalinan kini
diharapkan dapat menjadi andalan bagi harus melayani jenis pasien yang lebih
masyarakat dalam memenuhi beragam dengan jenis penyakit yang
kebutuhan layanan kesehatan. lebih kompleks. Dengan begitu
Pelayanan yang prima merupakan tantangan yang dihadapi oleh Rumah
hal utama yang dapat ditawarkan oleh Sakit Permata Bunda tentunya juga
perusahaan jasa seperti rumah sakit. semakin besar, tidak hanya dari segi
4

sarana prasarana tetapi juga dari 3. Apakah budaya organisasi memiliki


pelayanan yang diberikan oleh pengaruh secara signifikan terhadap
karyawan khususnya perawat dan Organizational Citizenship Behavior
bidan. Oleh sebab itu, pelayanan (OCB) perawat dan bidan Rumah
kesehatan secara optimal menjadi hal Sakit Permata Bunda Malang?
yang sangat penting bagi citra Rumah 1.3. Tujuan Penelitian
Sakit Permata Bunda. 1. Untuk menganalisis pengaruh
Melihat pentingnya employee signifikan secara simultan employee
engagement, budaya organisasi dan engagement dan budaya organisasi
OCB, penelitian ini ditujukan untuk terhadap Organizational Citizenship
mengetahui “Pengaruh Employee Behavior (OCB) perawat dan bidan
Engagement dan Budaya Organisasi Rumah Sakit Permata Bunda
terhadap Organizational Citizenship Malang.
Behavior (OCB) (Studi pada 2. Untuk menganalisis pengaruh secara
Perawat dan Bidan Rumah Sakit signifikan employee engagement
Permata Bunda Malang” terhadap Organizational Citizenship
Behavior (OCB) perawat dan bidan
1.2. Rumusan Masalah Rumah Sakit Permata Bunda
1. Apakah employee engagement dan Malang.
budaya organisasi memiliki 3. Untuk menganalisis pengaruh secara
pengaruh signifikan secara simultan signifikan budaya organisasi
terhadap Organizational Citizenship terhadap Organizational Citizenship
Behavior (OCB) perawat dan bidan Behavior (OCB) perawat dan bidan
Rumah Sakit Permata Bunda Rumah Sakit Permata Bunda
Malang? Malang.
2. Apakah employee engagement
memiliki pengaruh secara signifikan 1.3. Manfaat Penelitian
terhadap Organizational Citizenship 1. Manfaat secara teoritis
Behavior (OCB) perawat dan bidan Hasil penelitian ini diharapkan dapat
Rumah Sakit Permata Bunda membantu proses pembelajaran
Malang? serta aplikasi ilmu pengetahuan
5

sekaligus menjadi referensi signifikan terhadap OCB, employee


informasi bagi semua pihak yang engagement berpengaruh negatif
membutuhkan mengenai manajemen dan signifikan terhadap CWB dan
sumber daya manusia, employee OCB berpengaruh negatif dan
engagement, budaya organisasi dan signifikan terhadap CWB. Artinya
Organizational Citizenship dalam penelitian ini, yang memiliki
Behavior (OCB). kecenderungan paling besar
2. Manfaat secara praktis terhadap OCB adalah employee
Hasil penelitian ini diharapkan dapat engagement.
berguna sebagai bahan evaluasi dan 2. George dan Joseph (2015) yang
bahan pertimbangan bagi pihak berjudul A Study on the Relationship
manajemen dalam menentukan between Employee Engagement and
kebijakan perusahaan dalam Organizational Citizenship with
menunjang employee engagement, Reference to Employees Working in
mengembangkan budaya organisasi Travel Organizations. Hasil dari
dan diharapkan dapat meningkatkan penelitian ini menunjukkan bahwa
perilaku Organizational Citizenship employee engagement berpengaruh
Behavior (OCB) perawat dan bidan positif dan signifikan terhadap OCB
di Rumah Sakit Permata Bunda dari total sampel 433 karyawan yang
Malang. bekerja di berbagai organisasi travel
dengan skala nasional hingga
2. TINJAUAN PUSTAKA internasional di India.
2.1. Penelitian Terdahulu 3. Hamza (2015) mengenai Pengaruh
1. Ariani (2013) mengenai The Komitmen Organisasi, Kepuasan
Relationship between Employee Kerja dan Budaya Organisasi
Engagement, Organizational terhadap Organizational Citizenship
Citizenship Behavior, and Behavior (OCB) pada PT Sinar
Counterproductive Work Behavior. Pupita Abadi Factory Banyuputih,
Hasil dari penelitian ini Batang. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa employee menunjukkan bahwa antara
engagement berpengaruh positif dan komitmen organisasional, kepuasan
6

kerja dan budaya organisasi vigor (semangat), dedication


ketiganya berpengaruh positif dan (dedikasi), dan absorption
signifikan terhadap OCB. (penghayatan) pada karyawan
4. Robiah (2017) mengenai Pengaruh (Schaufeli dan Bakker, 2003).
Budaya Organisasi dan Komitmen
Organisasional terhadap Organiza- 2.2.2. Budaya Organisasi (X2)
tional Citizenship Behavior (OCB) Menurut Robbins dan Judge (2013)
Studi Kasus pada Perawat Rumah budaya organisasi adalah sistem yang
Sakit Islam Sakinah Mojokerto. dianut bersama oleh anggota-
Hasil dari penelitian ini budaya anggotanya yang membedakan
organisasi dan komitmen organisasi itu dari organisasi lain.
organisasional berpengaruh secara Budaya mempengaruhi cara bertindak
simultan terhadap OCB, budaya dan berpikir seseorang, menjadi dasar
organisasi berpengaruh positif dan penilaian baik atau buruknya suatu hal
signifikan terhadap OCB, komitmen dilandasi oleh budaya yang karyawan
organisasional berpengaruh secara percaya. Budaya organisasi adalah apa
signifikan terhadap OCB. yang dipersepsikan karyawan dan cara
persepsi itu menciptakan suatu pola
2.2. Teori Yang Digunakan keyakinan, nilai, dan ekspektasi.
2.2.1. Employee engagement (X1)
Conference Board dalam Ulfa 2.2.3. Organizational Citizenship
(2013) mendefinisikan bahwa Behavior (OCB)
engagement pada karyawan adalah Organ dalam Robiah (2017)
sebuah hubungan yang kuat secara mengemukakan Organizational
emosional dan intelektual yang dimiliki Citizenship Behavior (OCB) sebagai
oleh karyawan terhadap pekerjaannya, perilaku individu yang bebas, tidak
organisasi, manajer atau rekan kerja, berkaitan secara langsung atau eksplisit
yang pada gilirannya, akan dengan sistem reward dan bisa
mempengaruhi untuk memberikan meningkatkan fungsi efektif organisasi.
upaya lebih pada pekerjaan. Employee Menurut Robbins (2013) men-
engagement ditandai dengan adanya definisikan OCB sebagai perilaku yang
7

tidak menjadi bagian dari kewajiban Organizational Citizenship


formal seseorang karyawan, dan tidak Behavior (OCB) (Y).
diatur oleh sistem penghargaan formal H3 : Budaya Organisasi (X2)
namun mendukung tujuan organisasi berpengaruh signifikan terhadap
secara efektif. Organizational Citizenship
Menurut Organ (2006) terdapat lima Behavior (OCB) (Y)
dimensi OCB antara lain, altruism
(ketidakegoisan), civic virtue (moral 3. METODE PENELITIAN
kemasyarakatan), conscientiousness Jenis penelitian ini adalah
(sifat berhati - hati), courtesy explanatory research (penelitian
(kesopanan), dan sportsmanship (sikap penjelasan) melalui pendekatan
sportif). kuantitatif terhadap perawat dan bidan
Rumah Sakit Permata Bunda Malang.
2.3. Hipotesis Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di
Rumah Sakit Permata Bunda yang
berlokasi di jalan Soekarno – Hatta No.
75, Lowokwaru, Malang dengan
menggunakan kuesioner sebagai data
primer dan survey literature sebagai
data sekunder.
Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 93 orang yang juga
2.4. Hipotesis Penelitian
merupakan keseluruhan populasi
H1 : Employee engagement (X1) dan
dengan menggunakan non-probability
Budaya Organisasi (X2)
sampling dengan teknik sampel jenuh
berpengaruh signifikan secara
(sensus).
simultan terhadap Organizational
Citizenship Behavior (OCB) (Y).
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
H2 : Employee engagement (X1)
4.1. Deskripsi Responden
berpengaruh signifikan terhadap
Responden dalam penelitian ini
adalah perawat dan bidan yang bekerja
8

di Rumah Sakit Permata Bunda yang Berdasarkan hasil uji reliabilitas


berjumlah 93 orang. menunjukkan Cronbach Alpha untuk
Berdasarkan hasil penyebaran keseluruhan variabel lebih besar dari
kuesioner, diperoleh deskripsi 0,70 sehingga dapat disimpulkan
karakteristik responden antara lain bahwa instrumen dalam penelitian ini
didominasi oleh responden yang adalah reliabel dan layak digunakan.
memiliki rentang usia 20-30 tahun
dengan presentase 55,9%, jenis 4.3. Uji Asumsi Klasik
kelamin didominasi oleh perempuan Hasil pengujian Multikolinearitas
dengan presentase 71,0%, tingkat dalam penelitian ini menunjukkan
pendidikan didominasi oleh lulusan S1 bahwa kedua variabel, employee
dengan presentase 43,0%, dan masa engagement (X1) dan variabel budaya
kerja didominasi oleh responden organisasi (X2) memiliki besar yang
dengan < 5 tahun masa bekerja dengan sama yaitu nilai Tolerance sebesar
presentase 59,1%. 0,603 dan VIF sebesar 1,657.
Dikarenakan kedua variabel tersebut
4.2. Uji Instrumen Penelitian memiliki nilai Tolerance > 0,10 dan
Instrumen yang digunakan perlu VIF < 10, sehingga dapat disimpulkan
dipastikan bahwa dapat dipercaya bahwa tidak terjadi multikolinearitas
melalui uji validitas dan uji reliabilitas. antar variabel bebas dalam penelitian
Pengujian instrumen dalam penelitian ini.
ini menggunakan bantuan program Uji normalitas pada penelitian ini
SPSS (Statistic Product and Services menunjukkan diagram P-Plot yang
Solution) for windows versi 24. menjelaskan bahwa data atau titik-titik
Berdasarkan hasil uji validitas, nilai menyebar di sekitar garis diagonal serta
r hitung untuk keseluruhan variabel mengikuti arah garis diagonal.
lebih tinggi daripada nilai r tabel Berdasarkan hasil pengujian tersebut,
(0,2039) sehingga dapat disimpulkan maka dapat disimpulkan bahwa
bahwa semua item pada tiap variabel variabel terikat (dependent), variabel
dalam instrumen yang digunakan bebas (independent), atau keduanya
adalah valid.
9

terdistribusi normal dalam penelitian dalam penelitian ini dapat dikatakan


ini. linear.
Hasil pengujian normalitas dengan
uji Kolmogorov – Smirnov 4.4. Hasil Analisis Data
menunjukkan nilai signifikansi sebesar Penelitian ini menggunakan analisis
0,200 di mana nilai tersebut lebih besar regresi linear berganda untuk
dari 0,05. Hal tersebut dapat mengukur kekuatan hubungan antara
disimpulkan bahwa data yang dua variabel atau lebih, serta
digunakan dalam penelitian ini menunjukkan arah dari hubungan
terdistribusi normal dan memenuhi antara variabel bebas yaitu employee
asumsi normalitas. engagement (X1) dan budaya
Uji Heteroskedastisitas dalam organisasi (X2) terhadap variabel
penelitian ini menunjukkan titik-titik terikat yaitu Organizational Citizenship
menyebar di atas dan di bawah angka 0 Behavior (OCB) (Y).
pada sumbu Y serta tidak mempunyai Berdasarkan Standardized
pola tertentu. Oleh sebab itu, dapat Coefficients dari uji regresi linear
disimpulkan bahwa hasil uji berganda, maka didapatkan persamaan
heteroskedastisitas dalam penelitian ini regresi sebagai berikut:
memiliki model regresi 𝐘 = 𝜷𝟏𝐗𝟏 + 𝜷𝟐𝐗𝟐
homoskedastisitas atau tidak terjadi 𝐘 = 𝟎,𝟐𝟗𝟑𝐗𝟏 + 𝟎,𝟑𝟗𝟕𝐗𝟐
heteroskedastisitas. Interpretasi persamaan regresi dalam
Pengujian linearitas menunjukkan penelitian ini adalah sebagai berikut:
nilai signifikansi deviation from 1. Y
linearity dari variabel bebas employee Interpretasi Y adalah variabel terikat
engagement (X1) sebesar 0,264 dan (dependent) yang digunakan pada
budaya organisasi (X2) sebesar 0,103. penelitian ini yaitu Organizational
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, Citizenship Behavior (OCB) (Y).
maka dapat disimpulkan bahwa 2. β1 = 0,293
variabel bebas memiliki nilai di atas Merupakan nilai koefisien regresi
0,05. Oleh sebab itu, variabel bebas untuk variabel bebas employee
engagement (X1) yang memiliki
10

nilai sebesar 0,293 dan signifikansi Citizenship Behavior (OCB) (Y)


sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha merupakan variabel lain yang tidak
(0,000 < 0,05). diuji dalam penelitian ini.
3. β2 = 0,397
Merupakan koefisien regresi untuk 4.5 Pengujian Hipotesis
variabel bebas budaya organisasi Penelitian ini menggunakan uji
(X2) yang memiliki nilai sebesar signifikansi simultan (uji statistik F)
0,539 dan signifikansi sebesar 0,000 dan uji signifikansi parameter
lebih kecil dari alpha (0,000 < 0,05). individual (uji statistik t). Uji F
bertujuan untuk mengetahui apakah
Penelitian ini juga menggunakan uji semua variabel bebas yang dimasukkan
koefisien determinasi untuk mengukur dalam model mempunyai pengaruh
seberapa besar kemampuan model secara bersama - sama terhadap
variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat. uji t bertujuan untuk
variasi dari variabel terikat. Dalam hal menunjukkan seberapa jauh pengaruh
ini, employee engagement (X1) dan satu variabel bebas secara individual
budaya organisasi (X2) terhadap dalam menerangkan variasi variabel
Organizational Citizenship Behavior terikat.
(OCB) (Y). Hasil uji hipotesis pertama (Uji F)
Hasil dari uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa kedua variabel
menunjukkan nilai adjusted R2 adalah bebas didapatkan nilai Fhitung sebesar
0,377 atau sebesar 37,7%. Hal ini dapat 28,820 dan Ftabel sebesar 3,10 sehingga
dinyatakan bahwa kemampuan model dengan kata lain Fhitung > Ftabel (28,820
variabel bebas yang terdiri dari > 3,10). Jika dibandingkan dengan α =
employee engagement (X1) dan budaya 0,05 maka signifikansi 0,000 < α =
organisasi (X2) untuk menjelaskan 0,05. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan
variabel terikat Organizational bahwa H1 diterima, variabel employee
Citizenship Behavior (OCB) (Y) adalah engagement (X1) dan variabel budaya
sebesar 37,7%. Sementara sisanya yaitu organisasi (X2) berpengaruh signifikan
sebesar 62,3% yang menjelaskan secara simultan terhadap variabel
variabel terikat Organizational Organizational Citizenship Behavior
11

(OCB) (Y) atau menunjukkan setiap dengan α = 0,05 maka signifikansi


peningkatan variabel employee 0,000 < α = 0,05. Oleh sebab itu, dapat
engagement (X1) dan budaya disimpulkan bahwa H3 diterima,
organisasi (X2) secara simultan dapat variabel budaya organisasi (X2)
meningkatkan variabel Organizational berpengaruh secara signifikan terhadap
Citizenship Behavior (OCB) (Y). variabel Organizational Citizenship
Hasil uji hipotesis kedua dan ketiga Behavior (OCB) (Y).
(Uji t) menunjukkan bahwa variabel
employee engagement (X1) mem- 4.6 Pembahasan
punyai pengaruh signifikan terhadap Berdasarkan analisis deskriptif
Organizational Citizenship Behavior variabel, pada distribusi frekuensi
(OCB)(Y). variabel employee engagement
Pada uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa indikator
menunjukkan variabel employee semangat (vigor) memiliki presentase
engagement (X1) didapatkan nilai ttabel tertinggi yaitu sebesar 4,1% dan
sebesar 1,9867 dan thitung sebesar 2,770 indikator penghayatan (absorption)
atau dengan kata lain thitung > ttabel menjadi indikator dengan presentase
(2,770 > 1,9867). Jika dibandingkan terendah yaitu sebesar 4,04%.
dengan α = 0,05 maka signifikansi Berdasarkan hasil penelitian, nilai
0,000 < α = 0,05. Oleh sebab itu, dapat rata-rata variabel employee engagement
diambil keputusan bahwa H2 diterima, (X1) adalah 4,07 dengan interpretasi
variabel employee engagement (X1) baik. Hal ini berarti, ketika tingkat
berpengaruh secara signifikan terhadap employee engagement perawat dan
variabel Organizational Citizenship bidan meningkat, maka akan
Behavior (OCB) (Y). meningkatkan Organizational Citizen-
Pada uji hipotesis ketiga ship Behavior (OCB) perawat dan
menunjukkan variabel budaya bidan tersebut.
organisasi (X2) didapatkan nilai ttabel Pada distribusi frekuensi variabel
sebesar 1,9867 dan thitung sebesar 3,747 budaya organisasi menunjukkan bahwa
atau dengan kata lain thitung > ttabel indikator orientasi hasil memiliki
(3,747 > 1,9867). Jika dibandingkan presentase tertinggi dengan angka
12

sebesar 4,09% dan indikator perhatian Berdasarkan hasil pengujian yang


terhadap hal detail memiliki presentase telah dilakukan, standardized
terendah yaitu sebesar 3,85%. coefficients dari analisis regresi linear
Berdasarkan hasil penelitian, nilai berganda menunjukkan budaya
rata-rata variabel budaya organisasi organisasi memiliki nilai β 0,397
(X2) adalah 3,96 dengan interpretasi sementara employee engagement
baik. Dengan demikian, dapat memiliki nilai β 0,293. Hal ini
disimpulkan bahwa kondisi membuktikan bahwa antara dua
keseluruhan indikator pada variabel variabel bebas yang diteliti pada
budaya organisasi berada pada posisi penelitian ini, budaya organisasi
baik. Dipersepsikan bahwa budaya memiliki pengaruh dominan terhadap
organisasi yang terdapat pada Rumah Organizational Citizenship Behavior
Sakit Permata Bunda tergolong tinggi (OCB).
atau baik.
Pada distribusi frekuensi variabel 4.7 Implikasi Penelitian
Organizational Citizenship Behavior 1. Hasil penelitian ini menunjukkan
(OCB) menunjukkan bahwa indikator bahwa employee engagement
sportmanship (sikap sportif) memiliki berpengaruh secara signifikan
presentase tertinggi yaitu sebesar terhadap Organisational Citizenship
4,17% dan indikator civic virtue (moral Behavior (OCB) perawat dan bidan
kemasyarakatan) menjadi indikator pada Rumah Sakit Permata Bunda.
dengan presentase terendah yaitu Hal ini memberikan implikasi agar
sebesar 3,91%. ke depannya pihak manajemen
Penelitian ini menguji hipotesis Rumah Sakit Permata Bunda dapat
pertama (H1) menggunakan uji F, lebih memperhatikan hal-hal yang
menguji hipotesis kedua (H2) dan mempengaruhi tingkat employee
ketiga (H3) menggunakan uji t. engagement seperti membantu
Berdasarkan uji F, menghasilkan melakukan aktualisasi diri dengan
kesimpulan bahwa H1 diterima. memberikan pelatihan dan
Berdasarkan uji t, dapat disimpulkan pengembangan yang dapat
bahwa H2 dan H3 diterima. mendukung hardskill dan softskill
13

perawat dan bidan. Selain itu, dapat gagasan yang disampaikan oleh para
memberikan reward atau karyawan.
penghargaan kepada perawat dan
bidan. Reward tidak harus berupa 5. KESIMPULAN
materi (finansial), tetapi terdapat 1. Employee engagement dan budaya
alternatif lain dalam pemberian organisasi berpengaruh signifikan
reward seperti penambahan jatah secara simultan terhadap
cuti, melakukan kerjasama Organizational Citizenship Be-
(partnership) dengan berbagai pihak havior (OCB) perawat dan bidan
untuk melengkapi fasilitas yang pada Rumah Sakit Permata Bunda
sudah ada di rumah sakit serta Malang. Hal ini membuktikan
mengadakan kegiatan yang bahwa Organizational Citizenship
menyenangkan seperti kegiatan di Behavior (OCB) dapat mengalami
luar ruangan (outing) dan peningkatan ketika employee
pembangunan tim (team-building). engagement meningkat dan budaya
2. Hasil penelitian ini menunjukkan organisasi menguat.
bahwa budaya organisasi 2. Employee engagement berpengaruh
berpengaruh signifikan terhadap secara signifikan terhadap
Organizational Citizenship Behavior Organizational Citizenship Be-
(OCB) perawat dan bidan pada havior (OCB) perawat dan bidan
Rumah Sakit Permata Bunda. Hal pada Rumah Sakit Permata Bunda
ini memberikan implikasi bahwa Malang. Hal ini membuktikan
sebaiknya pihak manajemen bahwa Organizational Citizenship
perusahaan berupaya agar budaya Behavior (OCB) dapat meningkat
organisasi pada rumah sakit ketika terjadi peningkatan pada
menguat seperti meningkatkan employee engagement.
komunikasi dua arah antara atasan 3. Budaya organisasi berpengaruh
dan bawahan serta menjelaskan secara signifikan terhadap
kepada perawat dan bidan bahwa Organizational Citizenship Be-
pihak rumah sakit menerima segala havior (OCB) perawat dan bidan
bentuk kritik dan saran serta pada Rumah Sakit Permata Bunda
14

Malang. Hal ini membuktikan Capital: A Case Study Rasht


bahwa Organizational Citizenship Hospital. Australian Journal of
Behavior (OCB) dapat meningkat Basic and Applied Sciences. 5(8).
apabila budaya organisasi perawat 1185-1193.
dan bidan semakin kuat. Dalam Bakker, A. B. 2007. The Job Demands-
penelitian ini, budaya organisasi Resources Model: State of The Art.
berpengaruh dominan terhadap Journal of Managerial Psychology.
Organizational Citizenship Behavior Vol. 22 309-328.
(OCB). Diefendorff, J. M., Brown, D. J.,
Karimin, A. M., & Lord, R. G.
6. DAFTAR PUSTAKA 2002. Examining the roles of job
Ariani, D. W. 2013. The Relationship involvement and work centrality in
between Employee Engagement, predicting organizational citizen-
Organizational Citizenship Be- ship behaviors and job
havior, and Counterproductive performance. Journal of
Work Behavior. International Organizational Behavior. 23, 93 –
Journal of Business 108.
Administration. Vol 4 No. 2. Ernawan, E. R. 2011. Budaya
Ariawan, P. A. Y. 2018. Pengaruh Organisasi dalam Perspektif
Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Ekonomi dan Bisnis. Bandung:
Terhadap Komitmen Organisasi Alfabeta.
Karyawan PBF PT Banyumas Finney, M. 2010. Engagement: Cara
Denpasar. Skripsi. Universitas Pintar Membuat Karyawan
Brawijaya, Malang. Mencurahkan Kemampuan
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Terbaik untuk Perusahaan.
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit PPM.
Jakarta: PT. Rineka Cipta. George, G., & Joseph, B. 2015. A Study
Baghersalimi, S. K., Keldbari, H. R., & on the Relationship between
Alipour, H. R. 2011. Employee Engagement and
Organizational Citizenship Be- Organizational Citizenship with
haviour and Employees Social Reference to Employees Working
15

in Travel Organizations. Atna- Martha, L. U. 2011. Analisis Pengaruh


Journal of Tourism Studies. Vol. Kepemimpinan Ter-hadap
10 No 2 (33-34). Employee Engagement: Studi
Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis Kasus pada PT. Ace Hardware,
Multivariete Dengan Program tbk. (Unpublished Master's
IBM SPSS 23, Edisi 8. Semarang: Thesis). Univeritas Atmajaya,
Universitas Diponegoro. Jakarta.
Hamza, E. A. 2015. Pengaruh Moeljono, D. 2003. Budaya Korporat
Komitmen Organisasi, Kepuasan dan Keunggulan Korporasi.
Kerja dan Budaya Organisasi Jakarta: PT Elex Media
terhadap Organizational Citizen- Komputindo.
ship Behavior (OCB) pada PT Nurdin, I. 2012. Budaya Organisasi-
Sinar Pupita Abadi Factory Konsep, Teori, dan Implementasi.
Banyuputih, Batang. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Press (UB Press).
UDINUS, Semarang. Organ, D. W. 2006. Organizational
Indriantoro, N. &. 2009. Metodologi Citizenship Behavior: The Good
Penelitian Bisnis untuk Akuntansi Syndrome Soldier. Lexington, MA:
dan Manajemen, Edisi Pertama. Lexington Books.
Yogyakarta: BPFE. Priyanto, A. 2009. Komunikasi dan
Kahn, W. A. 1990. Psychological Konseling Aplikasi dalam Sarana
Conditions of Personal Pelayanan. Jakarta: Salemba
Engagement and Disengagement Medika.
at Work. Academy of Management Purba, Debora. E., & Liche, A. N.
Journal, 33(4), 692-724. 2004. Kepribadian dan Komitmen
Macey, H. W., Schneider, B., Barbera, Organisasi Terhadap
K. M., & Young, S. A. 2009. Organizational Citizenship
Employee Engagement: Tools for Behavior. Makara, Sosial
Analysis, Practice, and Humaniora. Vol. 8 No. 3, 105 -
Competitive Advantage. USA: 111.
Wiley-Blackwell.
16

Putri, N. S., & Sjabadhyni, B. 2014. Schaufeli, W., & Bakker, A. 2003. The
Hubungan Antara Sikap Terhadap Utrecht Work Engagement Scale
Uang dan Organizational (UWES), Test Manual. The
Citizenship Behavior Berdasarkan Netherlands: Department of Social
Status Karyawan. Skripsi. Fakultas & Organizational Psychology.
Psikologi Universitas Indonesia, Sekaran, U. 2006. Metodologi
Jakarta. Penelitian Untuk Bisnis, Edisi
Rivai, V., & Deddy, M. 2012. Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
Kepemimpinan dan Perilaku Sekaran, U., & Bougie, R. 2017.
Organisasi Edisi Ketiga. Jakarta: Metode Penelitian untuk Bisnis
PT. Rajagrafindo Persada. Pendekatan Pengembangan -
Robbins, S. P. 2001. Organizational Keahlian. Jakarta: Salemba Empat.
Behavior, (9th ed). New Jersey: Soegandi, V. M., & Setiawan, E. M.
Prentice Hall. 2013. Pengaruh Kepuasan Kerja
Robbins, S. P., & Judge, T. A. 2013. dan Loyalitas Kerja Terhadap
Perilaku Organisasi. Jakarta: Organizational Citizenship
Salemba Empat. Behavior pada Karyawan PT.
Robiah, R. A. 2017. Pengaruh Budaya Surya Timur Sakti Jatim. Agora.
Organisasi dan Komitmen Vol. 1 No. 1.
Organisasional Terhadap Orga- Steers, R. M., Bigley, G. A., & Porter,
nizational Citizenship Behavior L. W. 1996. Motivation and
(OCB). Skripsi. Fakultas Ekonomi Leadership at Work. New York:
dan Bisnis Universitas Brawijaya, McGraw-Hill.
Malang. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Schaufeli, W. B., & Bakker, A. B. Kombinasi (Mix Methods).
2004. Job Demands, Job Bandung: Alfabeta.
Resources and Their Relationship Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
With Burnout and Engagement: A Pendidikan Pendekatan
Multi-Sample Study. Journal of Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Organizational Behavior. 25, 293- Bandung: Alfabeta.
315.
17

Titisari, P. 2014. Peran Organizational perawat-dan-bidadari


Citizenship Behaviour (OCB) berlampu?page=all.
dalam Meningkatkan Kinerja
Karyawan. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Truss, C., Alfes, K., Delbridge, R.,
Shantz, A., & Soane, E. 2013.
Employee Engagement in Theory
and Practice. London: Routledge.
Ulfa, N. M. 2013. Hubungan antara
kepemimpinan transformasional
dengan employee engagement di
PT. ICS (Istana Cipta Sembada)
Banyuwangi. Skripsi. Universitas
Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim, Malang.
Undang - Undang Republik Indonesia
No. 44. 2009.
Wibowo. 2012. Budaya Organisasi:
Sebuah Kebutuhan untuk
Meningkatkan Kinerja Jangka
Panjang. Depok: PT Rajagrafindo
Persada.
Yasinta, V. (2018, Januari 20). Biografi
Tokoh Dunia: Florence
Nightingale, Perawat dan Bidadari
Berlampu. Diakses pada Kompas:
https://internasional.kompas.com/r
ead/2018/03/27/18130021/biografi
tokoh-dunia-florence-nightingale-

You might also like