You are on page 1of 11

ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 12 No.

1 April 2023
https://doi.org/10.33627/oz.v12i1.1042 e-ISSN:2599-1337 p- ISSN:2089-3205

Etnobotani: Nilai Ekonomi Pemanfaatan Pisang (Musa sp) Berbasis


Kearifan Lokal Pada Masyarakat Desa Puundoho Kecamatan Pakue Utara
Syamsuri1, Hastuti 2, Hasria Alang3*, Ibnu Mansyur Hamdani4
1Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Tanjungpura. Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi,
Pontianak, Indonesia
2,3Program Studi Pendidikan Biologi, Jl. Inspeksi Kanal No.10, Makassar, Indonesia
4Program Studi Pendidikan Matematika, Akademi Teknologi Industri Dewantara,

Jl. K.H. Ahmad Razak II No. 7, Kota Palopo, Indonesia


E-mail: hasriaalangbio@gmail.com 3*

Article Info Abstract


Article History The purpose of this study is to inventory the use of bananas for local communities
Received: 2023-02-17 in Puundoho Village, so that it can be well documented and ultimately leads to one
Revised: 2023-03-25
Published: 2023-04-01 of the efforts to conserve bananas and local wisdom is maintained in today's
modern disruption era. This research method is through observation, exploration
Keywords: and interviews with selected informants. The results of the next research data were
Bananas; Economics; analyzed descriptively. The results showed that almost all parts of the banana plant
Ethnobotany; Local are utilized by the community. This utilization is also supported by scientific data,
wisdom; Purpose
sampling especially because of the compounds contained in this part of the banana plant.
This suitability becomes an opportunity for the development of such a drug in the
future. Based on the results of the study, it was concluded that the parts of the
banana plant used and their utilization, namely the banana heart is used as a side
dish or vegetable, the pseudo stem of the banana is used as a bamboo stick to store
glass, young banana leaves are used as a barrier and wrapper for traditional food
and cakes, dried banana leaves as a wrapper for baje and palm sugar, bananas for
making traditional cakes and as a therapy for people with constipation and
hemorrhoids, banana peels are used as animal feed for goats
Artikel Info Abstrak
Sejarah Artikel Tujuan penelitian ini yaitu untuk menginventarisir pemanfaatan pisang bagi
Diterima: 2023-02-17 masyarakat lokal di Desa Puundoho, sehingga dapat terdokumentasi dengan baik
Direvisi: 2023-03-25
Dipublikasi: 2023-04-01 dan akhirnya mengarah kepada salah satu upaya konservasi pisang dan kearifan
lokal tetap terjaga diera disrupsi modern saat ini. Metode penelitian ini yaitu
Kata kunci: melalui observasi, ekplorasi dan wawancara pada informan terpilih. Data hasil
Ekonomi; Etnobotani; penelitian selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
Kearifan lokal; Pisang, bahwa hampir semua bagian tanaman pisang dimanfaatakan oleh masyarakat.
Purpose sampling
Pemanfaatan tersebut juga didukung oleh data sains terutama karena adanya
kandungan senyawa yang terdapat dalam bagian tanaman pisang tersebut.
Kesesuaian ini menjadi peluang untuk pengembangan seperti obat dimasa
mendatang. Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan bahwa bagian
tanaman pisang yang digunakan beserta pemanfaatannya yaitu jantung pisang
digunakan sebagai lauk atau sayuran, batang semu pisang digunakan sebagai
tancapan bambu untuk menyimpan gelas, daun pisang muda digunakan sebagai
pembatas dan pembungkus makanan dan kue tradisional, daun pisang kering
sebagai pembungkus baje dan gula aren, buah pisang untuk membuat kue-kue
tradisional dan sebagai terapi pada penderita susah buang air besar dan ambeiyen,
kulit pisang digunakan sebagai pakan ternak kambing.

PENDAHULUAN yang begitu banyak bagi kehidupan


Tumbuhan memiliki nilai ekonomi manusia. Ilmu yang mengkaji tentang
yang cukup tinggi, dikarenakan manfaatnya pemanfaatan tumbuhan dalam kehidupan
sehari-hari oleh suatu suatu etnis secara

13 https://jurnal.stkipbima.ac.id/index.php/OZ/
ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 12 No. 1 April 2023
https://doi.org/10.33627/oz.v12i1.1042 e-ISSN:2599-1337 p- ISSN:2089-3205

tradisional disebut etnobotani (Pandey & melestarikan kebudayaan sendiri,


Tripathi, 2017). Etnobotani juga disebut dikarenakan adanya stigma yang
sebagai ilmu yang mengkaji interaksi antara menganggap bahwa budaya luar lebih
masyarakat lokal dengan lingkungan. bersifat modern. Selain itu, adanya
Menurut (Fauzana et al., 2021), kajian perkembangan ilmu pengetahuan dan
etnobotani merupakan bentuk deskriptif teknologi juga semakin membuat kawula
dari pengetahuan tradisional oleh suatu muda tidak lagi tertarik pada hal-hal yang
golongan masyarakat yang meliputi kajian sifatnya tradisional, sehingga cenderung
etnofarmakologi, etnoantropologi, menganggap budaya leluhur merupakan ciri
etnoekonomi, etnolinguistik, dan kehidupan yang terbelakang (Rahyuni et al.,
etnoekologi. 2013). Menurut (Aziz et al., 2018), kajian
Pemanfaatan tumbuhan dalam etnobotani seperti pemanfaatan sumber
berbagai kepentingan pada tiap suku di daya alam merupakan salah satu langkah
Indonesia cenderung beragam. Hal ini atau upaya guna melesatarikan kearifan
dipengaruhi oleh pengalaman dan ilmu lokal suatu etnis. Selain itu, kajian
turun-temurun yang diperoleh dari nenek etnobotani juga dapat digunakan sebagai
moyang. Tumbuhan yang ada disekitar alat pendokumentasian pengetahuan
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan masyarakat lokal dalam memanfaatkan
seperti obat-obatan, ritual dan bahan (Alang tumbuhan untuk kehidupannya. Sehingga
et al., 2021; Bhagawan et al., 2022; Ssenku secara tidak langsung dapat menjaga
et al., 2022; Syamsuri & Alang, 2021). Hal keanekaragaman hayati agar tetap lestari
tersebut juga didukung oleh pendapat dan juga sebagai upaya domestikasi
(Siboro, 2019) yang menyatakan bahwa tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang
masyarakat memanfaatkan sumber daya penting (Setiawan & Qiptiyah, 2014).
alam di lingkungan sekitar demi Etnobotani juga dapat digunakan untuk
pemenuhan kebutuhan sehari-hari. mencegah degradasi dan hilangnya
Pengetahuan mengenai pemanfaatan pengetahuan lokal tentang tanaman
sumber daya alam oleh golongan (Iswandono et al., 2017).
masyarakat merupakan salah satu cara Pisang adalah salah satu tanaman
untuk melestarikan sumber daya alam yang memiliki banyak manfaat, mulai dari
tersebut. akar, bonggol, pelepah, daun, bunga, buah
Saat ini, pengetahuan yang berbasis dan bahkan kulit (Kasrina & Zulaikha,
kearifan lokal seperti adat dan budaya telah 2013). Penelitan mengenai pemanfaatan
mulai terkikis. Hal serupa juga diungkapkan pisang di wilayaha tertentu telah banyak
oleh (Rahimah et al., 2019) yang dilakukan. Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa arus globalisasi dan menunjukkan keberagaman pemanfaatan
informasi serta telekomunikasi yang pisang bagi tiap etnis. Hal ini karena setiap
semakin maju, ternyata justru etnis memiliki kearifan lokal tersendiri
menyebabkan pudarnya nilai-nilai untuk dalam berinteraksi dengan alam sekitarnya.

14 https://jurnal.stkipbima.ac.id/index.php/OZ/
ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 12 No. 1 April 2023
https://doi.org/10.33627/oz.v12i1.1042 e-ISSN:2599-1337 p- ISSN:2089-3205

Beberapa kajian etnobotani pisang sampling dengan memilih informan yang


diantaranya di bantur Malang Selatan dianggap paling tahu dengan rentang usia
(Mukhoyyaroh & Hakim, 2020) di, di 40-60 tahun, seperti tetua dan tokoh
Bengkulu Selatan (Kasrina & Zulaikha, masyarakat. Jumlah responden yang
2013), di Malinau Kalimantan Timut digunakan dan sesuai dengan kriteria
(Sulistyaningsih & Wawo, 2011). Begitu inklusi penelitian yaitu sebanyak 10 orang.
banyaknya manfaat pisang oleh masyarakat Instrumen berupa lembar wawancara yang
dan belum adanya kajian mengenai berisi tentang pemanfaatan tanaman pisang
etnobotani pisang di Desa Puundoho, maka di Desa Puundoho. Kajian etnobotani
berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik kepada informan terpilih melalui
untuk mengkajinya. Puundoho adalah salah wawancara digunakan untuk memperoleh
satu desa yang ada di Kecamatan Pakue informasi mengenai pemanfaatan pisang
Utara Kabupaten Kolaka Utara Sulawesi dilokasi penelitian. Proses wawancara
Tenggara. Penduduk di desa tersebut tidak dilakukan memakai bahasa Indonesia, dan
homogen oleh satu suku saja, melainkan bahasa setempat. Data hasil penelitian
oleh berbagai suku pendatang. Tetapi selanjutnya dianalisis secara deskriptif.
berkat tetua masyarakat di wilayah
tersebut, menyebabkan pemanfaatan pisang HASIL DAN PEMBAHASAN
masih terpelihara. Lestarinya pemanfaatan Desa Puundoho didiami oleh berbagai
pisang di Desa Puundoho merupakan suatu suku seperti Toraja, Bugis, Makassar. Nenek
bentuk kearifan lokal yang harus dijaga moyang suku-suku yang ada di Desa
sehingga harus didokumentasikan dalam tersebut, berasal dari Sulawesi Selatan dan
bentuk naskah ilmiah. Tujuan penelitian ini telah lama menetap di desa Puundoho
yaitu untuk menginventarisir pemanfaatan hingga menjadi masyarakat lokal. Bahasa
pisang bagi masyarakat lokal di Desa daerah yang digunakan juga beragam dan
Puundoho, sehingga dapat terdokumentasi tidak lagi mencerminkan suku aslinya,
dengan baik dan akhirnya mengarah karena telah terjadi akukturasi budaya
kepada salah satu upaya konservasi pisang antara ketiga suku yang mendiami desa itu.
dan kearifan lokal tetap terjaga diera Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan
disrupsi modern saat ini. bahwa pisang memiliki peranan yang
sangat penting bagi kehidupan sosial dan
METODE ekonomi masyarakat Desa Puundoho.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Hampir semua bagian tanaman pisang
Desember tahun 2022 di Desa Puundoho digunakan oleh masyarakat Desa Puundoho,
Kecamatan Pakue Kabupaten Kolaka Utara. baik sebagai makanan, pakan ternak,
Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif maupun sebagai pembungkus dan
menggunakan metode observasi, ekplorasi keperluan lainnya yang berbasis kearifan
dan wawancara kepada informan. lokal. Hal ini juga didukung oleh hasil
Pemilihan informan secara purpose penelitian (Hapsari et al., 2017) di beberapa

15 https://jurnal.stkipbima.ac.id/index.php/OZ/
ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 12 No. 1 April 2023
https://doi.org/10.33627/oz.v12i1.1042 e-ISSN:2599-1337 p- ISSN:2089-3205

desa di Jawa Timur yang menyebutkan


bahwa semua bagian dari tanaman pisang
digunakan untuk berbagai keperluan
seperti makanan, pakan, bahan rumah
tangga, tanaman hias, obat-obatan, upacara
ceremonial dan sebagai pembungkus
pangan dan juga penelitian (Kasrina & Gambar 1. Lawa jantung pisang
Zulaikha, 2013) di Desa Sri Kuncoro
Bengkulu Tengah yang menyebutkan bahwa Penelitian pemenfaatan jantung
penduk setempat juga memanfaatkan pisang juga telah dilaporkan oleh
hampir semua bagian tanaman pisang, baik (Mukhoyyaroh & Hakim, 2020) pada
digunakan sebagai bahan pangan maupun masyarakat di Desa Srigonco Bantur
sebagai kerifan lokal. Berbagai pemanfaatan Malang. Hasil penelitian tersebut
pisang dilokasi penelitian seperti terlihat menyebutkan bahwa setempat
pada tabel 1 berikut: memanfaatkan jantung pisang sebagai
Tabel 1. Manfaat pisang berbasis kearifan sayur atau lauk. Selain itu, hasil penelitian
lokal pada masyarakat Desa (Najib et al., 2022) di Desa Sassa Luwu
Puundoho Utara juga menyebutkan bahwa jantung
No Bagian tanaman Kegunaan
1 Jantung pisang Bahan sayuran (lawa) pisang dijadikan sebagai sayur. Penelitian
2 Batang semu Tancapan bambu (tempat dari (Agus & Andarias, 2018) pada Sub
gelas) pada acara pernikahan
3 Daun 1. Sebagai pembatas agar Etnis Wolio Kota Baubau juga menyebutkan
masakan atau kue tidak bahwa jantung pisang digunakan sebagai
saling melengket
2. Sebagai pembungkus aneka sayuran untuk memperlancar asi. Menurut
makanan dan kue
Novitasari et al., 2013), jantung pisang
4 Daun kering Pembungkus kue dan gula aren
5 Buah Sebagai pangan dan olahan mengandung karbohidrat, protein, lemak,
berbagai macam kue
6 Kulit pisang Sebagai pakan ternak kambing mineral (forsfor, kalsium, besi). Selain itu,
Sumber: Data primer setelah diolah (2023) jantung pisang juga mengandung serat yang
dapat memperlancar pencernaan. Jantung
1. Jantung pisang
pisang memiliki manfaat sebagai
Jantung pisang dimanfaatkan oleh
antidiabetes dikarenakan memiliki indeks
masyarakat di Desa Puundoho untuk
glikemik yang rendah, dapat memperlancar
membuat sayuran yang disebut lawa. Lawa
sirkulasi darah sehingga menghindarkan
adalah sayuran yang sering dihidangkan
penyakit jantung dan stroke. Penelitian
pada acara pernikahan atau aqiqahan. Lawa
(Walida et al., 2013) juga menemukan
terbuat dari jantung pisang yang dicampur
bahwa jantung pisang kaya akan senyawa
dengan kelapa yang telah disangrai, seperti
flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa
terlihat pada gambar 1 berikut.
metabolit yang bermanfaat sebagai
antiinflamasi, antioksidan, anti mutagenik
dan anti karniogenik (Khoirunnisa &
Sumiwi, 2019). Hal ini berarti pengetahuan

16 https://jurnal.stkipbima.ac.id/index.php/OZ/
ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 12 No. 1 April 2023
https://doi.org/10.33627/oz.v12i1.1042 e-ISSN:2599-1337 p- ISSN:2089-3205

lokal masyarakat (emik) dalam


pemanfaatan jantung pisang juga didukung
oleh data sains (etik), karena jantung pisang
digunakan sebagai bahan makanan yang
menurut berbagai hasil penelitian,
mengandung berbagai manfaat untuk
kesehatan. Gambar 3. Burak (Batang pelepah pisang).
2. Batang Semu
Penelitian dari (Kasrina & Zulaikha,
Batang pisang dimanfaatkan oleh
2013) menyebutkan bahwa masyarakat di
masyarakat Desa Puundoho pada acara
Desa Sri Kuncoro Bengkulu Tengah
pernikahan yaitu sebagai tancapan bambu,
memanfaatkan batang semu pisang sebagai
guna menyimpan gelas bersih seperti
pelindung semaian cabe, terong dan bayam
gambar 2 berikut:
serta digunakan pada acara pernikahan dan
khitanan sebagai tancapan bunga mayang.
Penelitian (Alang, 2013) di Desa
Salutambun Mamasa menyebutkan bahwa
batang pisang juga dapat digunakan sebagai
pelet alternatif untuk pertumbuhan ikan
mas. Selain itu, penelitian (Labatar, 2018)
Gambar 2. Batang semu pisang sebagai
tempat gelas menyebutkan bahwa batang pisang yang
Selain itu, masyarakat di Desa telah difermentasi juga dapat menaikkan
Puundoho juga memanfaatkan batang berat badan sapi potong sehingga potensial
pelepah pisang sebagai bahan pangan yang digunakan sebagai pakan alternatif.
disebut burak (Gambar 3). Makanan ini 3. Daun pisang digunakan sebagai
digunakan masyarakat setempat sebagai pembatas dan pembungkus makanan
lauk. Pemanfaatan batang pelepah pisang tradisional
sebagai pangan juga dilaporkan oleh (Hiden Daun pisang digunakan masyarakat
& Ningsih, 2021; Sagajoka et al., 2021). setempat sebagai pembatas agar tidak
Hasil penelitian tersebut juga menyebutkan saling berlekatan serta memberikan aroma
bahwa bagian batang pelepah pisang juga yang khas, seperti terlihat pada gambar 4
dapat digunakan sebagai pangan yaitu berikut:
keripik. Menurut (Sagajoka et al., 2021),
batang pelepah pisang memiliki segudang
manfaat kesehatan diantaranya sebagai
detoksifikasi saluran pencernaan, dapat
mengontrol kolesterol dan tekanan darah
serta dapat menstabilkan gula darah.
Gambar 4. Daun pisang sebagai pembatas

17 https://jurnal.stkipbima.ac.id/index.php/OZ/
ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 12 No. 1 April 2023
https://doi.org/10.33627/oz.v12i1.1042 e-ISSN:2599-1337 p- ISSN:2089-3205

Daun pisang disobek kemudian melahirkan (Agus & Andarias, 2018). Hal
digunakan untuk melapis pangan. Kegiatan tersebut dikarenakan daun pisang
seperti ini kerap dilakukan di acara mengandung senyawa fenolik, alkoloid,
pernikahan, aqiqahan dan pindahan rumah. flavonoid, saponin dan tannin yang dapat
Selain itu, daun pisang juga digunakan berperan sebagai antioksidan (Nugraheni et
sebagai pembungkus aneka pangan al., 2018).
tradisional seperti barongko, doko-doko ubi
kayu (lemet), lopis dan buras (Gambar 5).
Masyarakat setempat juga mempercayai
bahwa makanan yang dibungkus daun
pisang dapat memberikan cita rasa yang
khas. Hal tersebut sesuai dengan penelitian a b
(Sahaa et al., 2013) yang menyebutkan
bahwa daun pisang mengandung senyawa
katekin yang dapat menghasilkan aroma.
Hasil penelitian (Kasrina & Zulaikha, 2013)
juga menyebutkan bahwa masyarakat di
Desa Sri Kuncoro Bengkulu Tengah
memanfaatkan daun pisang sebagai c d
pembungkus makanan. Penelitian (Rahimah Gambar 5. (a) Barongko, (b) Lemmet, (c)
et al., 2019) pada suku Aceh di Aceh Lopis, (d) Buras
menyebutkan bahwa daun dan buah pisang
4. Daun pisang yang tua/kering sebagai
digunakan pada acara pesta perkawinan
pembungkus
yang melambangkan kemakmuran. Hasil
Daun pisang yang tua digunakan
penelitian (Mukhoyyaroh & Hakim, 2020)
masyarakat setempat sebagai alat
juga mengemukakan bahwa masyarkat di
pembungkus kue tradisional (baje) dan gula
Desa Srigonco Bantur Malang
aren (Gambar 6). Beberapa responden
memanfaatkan daun pisang sebagai
penelitian juga menyebutkan bahwa air
pembungkus makanan, alas tumpeng, dan
rebusan daun pisang kering digunakan
sebagai pakan ternak. Hasil penelitian di
sebagai obat. Kekakuan daun pisang kering
Desa Krueng Kluet Kecamatan Kluet Utara
sehingga dapat digunakan sebagai
Aceh Selatan, juga ditemukan bahwa daun
pembungkus karena mengandung
pisang digunakan masyarakat setempat
hemiselulosa (19,95%0, lignin (18,21%)
sebagai pembungkus lempok (ramuan obat
dan selulosa (10,85%) (Suparti & Safitri,
untuk ibu-ibu pasca melahirkan) (Fuadi,
2020). Penelitian (Kasrina & Zulaikha,
2018). Sementara penelitian pada sub etnis
2013) di Desa Sri Kuncoro Bengkulu Tengah
Wolio Kota Baubau ditemukan bahwa air
menyebutkan bahwa daun tua /kering
rebusan daun pisang diminum untuk
digunakan sebagai pakan untuk ternak
mengeluarkan darah kotor setelah
kambing, sapi, kerbau dan juga sebagai

18 https://jurnal.stkipbima.ac.id/index.php/OZ/
ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 12 No. 1 April 2023
https://doi.org/10.33627/oz.v12i1.1042 e-ISSN:2599-1337 p- ISSN:2089-3205

bahan pembuatan kompos. Hasil penelitian terapi pada penderita susah buang air besar
(Burhan et al., 2019; Febryanto et al., 2016) dan ambeiyen. Menurut hasil penelitian
juga menyebutkan bahwa daun kering (Nuur et al., 2021), pisang mengandung
secara empiris digunakan oleh sebagian vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan serat
kelompok masyarakat tertentu sebagai obat yang tinggi yang mampu menurunkan
untuk mencegah dan mengobati diabetes. kolesterol dan membantu meringankan
Hal ini dikarenakan bagian tersebut sembelit sehingga dapat digunakan sebagai
ternyata mengandung senyawa tanin, fenol pencegahan kanker usus besar. Selain itu,
dan flavonoid yang dapat menurunkan pisang juga mengandung senyawa berupa
kadar glukosa darah dan juga sebagai fenol, flavonoid, tanin, glikosida,
antioksidan (Febryanto et al., 2016; Sahaa proantosianidin, monoterpenoid dan
et al., 2013). Hal ini berarti pengetahuan seskuiterpenoid, quinon, terpenoid,
emik masyarakat dilokasi penelitian telah saponin, dan alkaloid yang dapat berperan
sesuai dengan data sains atau etik. sebagai antioksidan alami, antikanker,
antibakteri dan antiinflamasi. Selain itu,
buah pisang juga. Penelitian pemanfaatan
pisang sebagai obat kurang darah, susah
buang air besar dan ambeien juga di
laporkan oleh (Haryono et al., 2014) pada
a masyarakat di Desa Mengkiang Kecamatan
Sanggau Kapuas Kabupaten Sanggau.
Penelitian (Rahyuni et al., 2013) di Desa
Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong
menyebutkan bahwa buah pisang
digunakan pada ritual adat aqiqah atau
b
kelahiran. Hasil penelitian (Mukhoyyaroh &
Gambar 6. (a) Baje, (b) Gula aren Hakim, 2020) juga mengemukakan bahwa
masyarkat di Desa Srigonco Bantur Malang
Menurut (Alang et al., 2022), memanfaatkan buah pisang sebagai sesaji,
kesesuaian antara etik (data saians) dan hantaran acara pernikahan, makanan
emik (pengetahuan masyarakat lokal) olahan (nagasari, keripik).
menjadi peluang untuk mengembangkan
obat tradisional dimasa akan datang.
5. Buah pisang untuk olahan aneka kue
Pisang dimanfaatkan masyarakat
setempat sebagai bahan untuk membuat
kue-kue tradisional seperti pisang ijo, bolu
pisang dan sanggara balanda (Gamabr 7).
Selain itu, pisang juga digunakan Gambar 7. Kue tradisional (pisang ijo, bolu
pisang dan sanggara balanda)
masyarakat dilokasi penelitian sebagai

19 https://jurnal.stkipbima.ac.id/index.php/OZ/
ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 12 No. 1 April 2023
https://doi.org/10.33627/oz.v12i1.1042 e-ISSN:2599-1337 p- ISSN:2089-3205

6. Kulit Pisang DAFTAR PUSTAKA


Kulit pisang dimanfaatkan masyarakat Agus, S., & Andarias, S. H. (2018). Studi
setempat sebagai pakan ternak kambing etnobotani dan identifikasi tumbuhan
seperti terlihat pada Gambar 8. Menurut berkhasiat obat masyarakat Sub Etnis
Wolio Kota Baubau Sulawesi
(Hidayat et al., 2016), kulit pisang Tenggara. Proceeding Biology
mengandung karbohidrat, lemak kasar, Education Conference, 15(1), 721–
protein kasar, serat kasar, kalsium dan 732.
phospor. Nutrient tersebut merupakan https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article
komponen yang terdapat dalam pakan. /view/33330/21944
Alang, H. (2013). Penggunaan Ampas
Batang Pisang Terhadap Pertumbuhan
Ikan Mas di Desa Salutambun Barat
Kabupaten Mamasa. Biogenesis: Jurnal
Ilmiah Biologi, 1(2), 88–90.
https://doi.org/10.24252/BIO.V1I2.4
52
Alang, H., Hastuti, & Yusal, M. S. (2021).
Gambar 8. Kulit pisang sebagai pakan Inventarytation of medicinal plants as
ternak kambing a self-medication by the Tolaki,
Puundoho village, North Kolaka
ini berarti bahwa perspektif regency, Southeast Sulawesi. Jurnal
masyarakat atau pengetahuan lokal (emik) Ilmiah Farmasi, 17(1), 19–33.
https://doi.org/10.20885/JIF.VOL17.I
sekelompok etnis di Indonesia telah sesuai
SS1.ART3
dengan data sains atau ilmiah (etik). Alang, H., Rosalia, S., & Ainulia, A. D. R.
Menurut (Alang et al., 2022), adanya (2022). Inventarisasi Tumbuhan Obat
kesesuaian antara etik dan emik menjadi Sebagai Upaya Swamedikasi Oleh
peluang untuk mengembangkan obat Masyarakat Suku Mamasa Di Sulawesi
Barat. Quagga: Jurnal Pendidikan Dan
tradisional dimasa akan datang
Biologi, 14(1), 77–87.
https://doi.org/10.25134/quagga.v14
KESIMPULAN i1.4852.Received
Berdasarkan hasil penelitian, maka Aziz, I. R., Raharjeng, A. R. P., & Susilo, S.
disimpulkan bahwa hampir semua organ (2018). Peran Etnobotani Sebagai
Upaya Konservasi Keanekaragaman
tanaman pisang dimanfaatkan masyarakat
Hayati Oleh Berbagai Suku di
di Desa Puundoho, yaitu jantung pisang Indonesia. Prosiding Seminar Nasional
sebagai sayuran, batang semu sebagai Biologi, 4(1), 978–602.
tempat gelas, daun sebagai bahan https://doi.org/10.24252/PSB.V4I1.9
pembungkus, sebagai pakan ternak dan 596
Bhagawan, W. S., Suproborini, A., Lorenza,
buah pisang sebagai olahan berbagai kue
D., & Putri, P. (2022). Ethnomedicinal
tradisional dan obat ambeien. study , phytochemical characterization
, and pharmacological confirmation of
selected medicinal plant on the
northern slope of Mount Wilis , East

20 https://jurnal.stkipbima.ac.id/index.php/OZ/
ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 12 No. 1 April 2023
https://doi.org/10.33627/oz.v12i1.1042 e-ISSN:2599-1337 p- ISSN:2089-3205

Java , Indonesia. Biodiversi, 23(8), (2014). Kajian Etnobotani Tumbuhan


4303–4313. Obat Di Desa Mengkiang Kecamatan
https://doi.org/10.13057/biodiv/d23 Sanggau Kapuas Kabupaten Sanggau.
0855 JURNAL HUTAN LESTARI, 2(3), 427–
Burhan, A., Hardianti, B., & Mujilah. (2019). 434.
Uji Aktivitas Hipoglikemik Ekstrak https://doi.org/10.26418/jhl.v2i3.75
Daun Pisang Kepok Kering (Musa 75
paradisiaca forma typica) Terhadap Hidayat, R., Setiawan, A., & Nofyan, E.
Mencit Jantan (Mus musculus). Media (2016). Pemanfaatan Limbah Kulit
Kesehatan Politeknik Kesehatan Pisang Lilin (Musa paradisiaca)
Makassar, 14(1), 66–80. Sebagai Pakan Alternatif Ayam
https://doi.org/10.32382/MEDKES.V Pedaging (Gallus galus domesticus).
14I1.748 RJURNAL ILMU LINGKUNGAN, 14(1),
Fauzana, N., Pertiwi, A. A., & Ilmiyah, N. 11–17.
(2021). Etnobotani Kelapa (Cocos https://doi.org/10.14710/jil.14.1.11-
nucifera L.) di Desa Sungai Kupang 17
Kecamatan Kandangan Kabupaten Hiden, H., & Ningsih, V. (2021). Inovasi
Hulu Sungai Selatan. Al Kawnu : Pemanfaatan Limbah Batang Pisang
Science and Local Wisdom Journal, Menjadi Camilan “Kedebong Taro”
1(1), 45–56. Bernilai Ekonomis Di Desa Bagik Polak
https://doi.org/10.18592/AK.V1I1.50 Barat. Jurnal Bakti Nusa, 2(2), 39–46.
73 https://doi.org/10.29303/baktinusa.v
Febryanto, R., Hajrah, H., & Rijai, L. (2016). 2i2.27
Potensi Ekstrak Daun Pisang (Musa Iswandono, E., Zuhud, E. A. M., Hikmat, A., &
textilis Née) Terhadap Penurunan Kosmaryandi, N. (2017). Pengetahuan
Kadar Gula Darah. Proceeding of Etnobotani Suku Manggarai dan
Mulawarman Pharmaceuticals Implikasinya Terhadap Pemanfaatan
Conferences, 4, 282–288. Tumbuhan Hutan di Pegunungan
https://doi.org/10.25026/MPC.V4I1.1 Ruteng. Jurnal Ilmu Pertanian
94 Indonesia, 20(3), 171–181.
Fuadi, T. M. (2018). Etnobotani Dan https://doi.org/10.18343/jipi.20.3.17
Identifikasi Tumbuhan Obat Bagi Ibu 1
Pasca Melahirkan Di Desa Krueng Kasrina, & Zulaikha, A. (2013). Pisang Buah
Kluet Kecamatan Kluet Utara Aceh (Musa Spp): Keragaman Dan
Selatan. Prosiding Seminar Nasional Etnobotaninya Pada Masyarakat Di
Biotik, 5(1), 280–288. Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok
https://doi.org/10.22373/pbio.v5i1.2 Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah.
161 Prosiding SEMIRATA 2013, 1(1), 33–
Hapsari, L., Kennedy, J., Lestari, D. A., 40.
Masrum, A., & Lestarini, W. (2017). https://jurnal.fmipa.unila.ac.id/semir
Ethnobotanical survey of bananas ata/article/view/583
(Musaceae) in six districts of East Java, Khoirunnisa, I., & Sumiwi, S. A. (2019).
Indonesia. Biodiversitas Journal of Peran Flavonoid pada Berbagai
Biological Diversity, 18(1), 53–159. Aktivitas Farmakologi. Farmaka,
https://doi.org/10.13057/BIODIV/D1 17(2), 131–142.
80122 https://doi.org/10.24198/JF.V17I2.21
Haryono, D., Wardenaar, E., & Yusro, F. 922

21 https://jurnal.stkipbima.ac.id/index.php/OZ/
ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 12 No. 1 April 2023
https://doi.org/10.33627/oz.v12i1.1042 e-ISSN:2599-1337 p- ISSN:2089-3205

Labatar, S. C. (2018). Pengaruh Pemberian Ethnobotany and its relevance in


Batang Dan Kulit Pisang Sebagai contemporary research. Journal of
Pakan Fermentasi Untuk Ternak Sapi Medicinal Plants Studies, 5(3), 123–
Potong. JURNAL TRITON, 9(1), 31–37. 129.
http://jurnal.polbangtanmanokwari.a Rahimah, R., Hasanuddin, H., & Djufri, D.
c.id/index.php/jt/article/view/64 (2019). Kajian Etnobotani (Upacara
Mukhoyyaroh, N. I., & Hakim, L. (2020). Adat Suku Aceh Di Provinsi Aceh).
Etnobotani Pemanfaatan Pisang Lokal BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi
(Musa spp.) di Desa Srigonco, Teknologi Dan Kependidikan, 6(1), 53.
Kecamatan Bantur, Kabupaten https://doi.org/10.22373/biotik.v6i1.
Malang. Biotropika: Journal of 4045
Tropical Biology, 8(1), 43–53. Rahyuni, Yuniati, E., & Pitopang, R. (2013).
https://doi.org/10.21776/UB.BIOTRO Kajian Etnobotani Tumbuhan Ritual
PIKA.2020.008.01.07 Suku Tajio Di Desa Kasimbar
Najib, N. N., Maria, Karim, H. A., & Lilis. Kabupaten Parigi Moutong. Natural
(2022). Kajian Etnobotani di Desa Science: Journal of Science and
Sassa Kabupaten Luwu Utara, Technology, 2(2), 46–54.
Sulawesi Selatan. PROSIDING https://bestjournal.untad.ac.id/index.
SEMINAR NASIONAL LINGKUNGAN php/ejurnalfmipa/article/view/1647
LAHAN BASAH, 7(1), 83–90. Sagajoka, E., Nona, R. V., Antonia, Y. N., &
https://snllb.ulm.ac.id/prosiding/inde Gobhe, D. (2021). Peningkatan
x.php/snllb-lit/article/view/679 Ekonomi Masyarakat Desa Borani
Nugraheni, T. P., Rosvita, V., & Pratiwi, H. K. Melalui Inovasi Pengolahan Keripik
(2018). UUji Aktivitas Penangkapan Batang Pisang (BAPIS). Prima Abdika :
Radikal Bebas Dpph Oleh Ekstrak Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(4),
Etanol Daun Pisang Tanduk (Musa 136–143.
paradisiaca var. formatypica) dan https://doi.org/10.37478/ABDIKA.V1
Daun Pisang Cavendish (Musa I4.1257
paradisiaca var. Sapientum). Sahaa, R. K., Acharyaa, S., Shovon, S. S. H., &
Indonesia Jurnal Farmasi, 2(1), 69–74. Royb, P. (2013). Medicinal activities of
https://ejr.stikesmuhkudus.ac.id/inde the leaves of Musa sapientum var.
x.php/IJF/article/view/415 sylvesteris in vitro. Asian Pacific
Nuur, N. R., Yuliastuti, D., Yulia Sari, W., Journal of Tropical Biomedicine, 3(6),
Kartiyani, T., Maryanti, D., Agus Setia, 476. https://doi.org/10.1016/S2221-
D. P., Pranowo, S., Diah Pramithasari, 1691(13)60099-4
I., Prasetyani, D., Mubarok, Ah., Tri Setiawan, H., & Qiptiyah, M. (2014). Kajian
Aksari, S., Priyanto, B., Alfiani, T., Etnobotani Masyarakat Adat Suku
Sefrina, A., Indah Mayasari, D., Moronene Di Taman Nasional Rawa
Puspaneli, I., Purwoko STIKES Al- Aopa Watumohai (The Ethnobotany
Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap, B., & Study of Moronene Ethnic Community
Serulingmas Cilacap, S. (2021). in Rawa AopaWatumohai National
Kandungan Senyawa Kimia Buah Park). Jurnal Penelitian Kehutanan
Pisang dan Bioaktivitasnya. Research Wallacea, 3(2), 107–118.
Fair UNISRI, 5(2), 45–56. Siboro, T. D. (2019). Manfaat
https://doi.org/10.33061/RSFU.V5I2. Keanekaragaman Hayati Terhadap
5860 Lingkungan. Jurnal Ilmiah SIMANTEK,
Pandey, A. K., & Tripathi, Y. C. (2017). 3(1), 1–4.

22 https://jurnal.stkipbima.ac.id/index.php/OZ/
ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 12 No. 1 April 2023
https://doi.org/10.33627/oz.v12i1.1042 e-ISSN:2599-1337 p- ISSN:2089-3205

https://www.simantek.sciencemakari
oz.org/index.php/JIK/article/view/36
Ssenku, J. E., Okurut, S. A., Namuli, A.,
Kudamba, A., Tugume, P., Matovu, P.,
Wasige, G., Kafeero, H. M., &
Walusansa, A. (2022). Medicinal plant
use, conservation, and the associated
traditional knowledge in rural
communities in Eastern Uganda.
Tropical Medicine and Health, 50(1),
1–10.
https://doi.org/10.1186/S41182-
022-00428-1/FIGURES/3
Sulistyaningsih, L. D., & Wawo, A. H. (2011).
Kajian Etnobotani Pisang-pisang Liar
(Musa spp.) Di Malinau, Kalimantan
Timur. Biosfera, 28(1), 43–47.
Suparti, & Safitri, W. A. (2020). Media
Alternatif Campuran Daun Pisang
Kering dan Kulit Jagung untuk
Meningkatkan Produktivitas Jamur
Merang (Volvariella volvacea (Bull)
Singer.) dalam Keranjang.
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian
Biologi, 6(1), 69–73.
https://doi.org/10.23917/BIOEKSPE
RIMEN.V6I1.10435
Syamsuri, S., & Alang, H. (2021).
Inventarisasi Zingiberaceae yang
Bernilai Ekonomi (Etnomedisin,
Etnokosmetik dan Etnofood) di
Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi
Tenggara, Indonesia. Agro Bali :
Agricultural Journal, 4(2), 219–229.
https://doi.org/10.37637/AB.V4I2.715
Walida, S. M., Rismawati, E., & Dasuki, U. A.
(2013). Isolasi kandungan flavonoid
dari ekstrak jantung pisang Batu
(Musa balbisiana Colla). Prosiding
Farmasi, 151–160.

23 https://jurnal.stkipbima.ac.id/index.php/OZ/

You might also like