You are on page 1of 4

JURNAL ILMIAH EKONOMI SYARIAH

PENGGUNAAN SISTEM PEMBAYARAN PAY-LATER DI KALANGAN GEN Z

Rahmawati Abdullah1, Bilqis Juliani Matulu2, Novianti Samadi3, Aliyawati Aripin4,


Stevi Khairunisa5

Program Studi S-1 Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Gorontalo

Jln. Jenderal Sudirman, Kota Gorontalo, Indonesia

Email : rahmaabdullah0104@gmail.com1, bilqisjulianimatulu@gmail.com2,


noviantisamadi25@gmail.com3, alyawatiaripin2005@gmail.com4, stevikhairunisa@gmail.com5

ABSTRACT

In this era, there are many marketplaces available, especially in Indonesia. Online shopping is no
longer something strange among teenagers and adults. Many people are flocking to buy things
online because the aim of this research is to find out what the laws are for using the pay-later
payment system, especially among Gen Z. As we already know, pay-later is a payment system
where you pay later but the goods have been received. This research uses qualitative research
methods. The sampling method used was to search for data from scientific works, news, the web
and mass media. The results of this research are that many Gen Z people use pay-later due to
flexible deadlines and can determine their own installment terms which vary from one month to
twelve months, depending on the service provider. The shorter the period chosen, the smaller
the interest expense that must be paid. This is a payment system that makes many people,
especially Gen Z, tempted to use the paylater system.

Keywords : Gen Z; Pay-Later; Teenagers; Time; Payment Systems; Online Shopping

ABSTRAK

Di era zaman sekarang banyak sekali marketplace yang tersedia, terutama di Indonesia.
Perbelanjaan online bukan lagi suatu hal yang asing dikalangan remaja maupun dewasa. Banyak
masyarakat berbondong-bondong membeli sesuatu melalui online karena tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana hukum dalam penggunaan sistem pembayaran pay-later
terutama dikalangan gen z. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa pay-later adalah sistem
pembayaran dengan cara membayar nanti tapi barang sudah diterima. Dalam penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
dengan mencari data-data dari karya ilmiah, berita-berita, web, dan media massa. Hasil dari
penelitian ini adalah banyaknya gen z yang menggunakan pay-later dikarenakan tenggat waktu
yang fleksibel dan bisa menentukan sendiri cicilan tenor yang beragam mulai dari satu bulan
hingga dua belas bulan, tergantung dari penyedia layanan. Semakin singkat jangka waktu yang
dipilih, semakin kecil pula beban bunga yang harus dibayar. Inilah sistem pembayaran yang
membuat banyak kalangan terutama gen z tergiur untuk menggunakan sistem paylater tersebut.

Kata kunci : Gen Z; Pay-Later; Remaja; Waktu; Sistem Pembayaran; Belanja Online

PENDAHULUAN

Generasi Zoomer atau sering disebut Gen Z merupakan sebutan untuk generasi yang lahir dari
tahun 1997-2012. Kelahiran Gen z bertepatan dengan berkembangnya internet dan media sosial
yang menyebabkan mereka terbiasa dengan teknologi dari usia dini, generasi ini cenderung
menggunakan teknologi di kehidupan sehari – hari. Hal ini menyebabkan mereka memiliki tingkat
pemahaman yang lebih dalam menggunakan teknologi dibandingkan generasi sebelumnya.

Belanja online merupakan suatu kegiatan transaski jual beli yang dapat dilakukan dengan mudah
melalui suatu aplikasi online. Di era saat ini, banyak munculnya toko online atau sering disebut
online shop yaitu tempat perbelanjaan yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Hal ini
dapat membantu masyarakat dalam melakukan transaksi pembelanjaan karena tidak harus
JURNAL ILMIAH EKONOMI SYARIAH

bertatap muka langsung dengan sang penjual. Terlebih pada akhir tahun 2019, terjadinya wabah
Covid-19 masuk di Indonesia yang mengharuskan pemerintah mengeluarkan peraturan lockdown
sehingga masyarakat melakukan segala aktivitasnya dari rumah termasuk bekerja, bersekolah,
dan berbelanja yang membuat banyak masyarakat melakukan transaksi belanja online.

Belanja online juga mempunyai fitur-fitur yang sangat menggiurkan dikalangan masyarakat
seperti voucher gratis ongkir, dan potongan harga. Selain memiliki fitur-fitur tersebut, belanja
online juga menawarkan sistem pembayaran yang cukup mudah dan dapat dilakukan dengan
menggunakan metode pembayaran apapun seperti sistem pembayaran pay-later, transfer bank,
e-money, minimarket, dan cash on delivery. Dimana hal ini yang menjadi fokus untuk kami
membahas tentang hukum penggunaan metode pembayaran terutama sistem pembayaran pay-
later.

METODE PENELITIAN

Metode dalam penelitian artikel “Penggunaan Sistem Pembayaran Pay-Later di Kalangan Gen Z”
ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu berisi pembahasan yang dikumpulkan dari
berbagai sumber literatur. Dimana penelitian ini tidak langsung terjun ke lapangan atau dengan
kata lain penelitian dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data sekunder
berdasarkan artikel, jurnal, web dan media massa yang berhubungan serta menunjang penelitian
ini.

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian ini menemukan bahwa generasi z banyak menggunakan sistem pembayaran pay-
later. Menurut data yang tertera disebuah artikel berita bahwa 44% masyarakat Indonesia
menggunakan sistem pembayaran pay-later terutama dikalangan gen z.

PEMBAHASAN

Pay-later adalah salah satu metode pembayaran yang dapat ditemukan di berbagai forum belanja
online yaitu dengan konsep ‘beli sekarang, bayar nanti’. Sistem pembayaran ini dilakukan dengan
cara pembeli membeli barang dari penjual, lalu dibayar pada akhir periode tertentu yang telah
disepakati bersama. Sistem jual beli ini disebut dengan jual beli istijrar, dimana istijrar adalah
sebuah perjanjian jual beli antara pembeli dan penjual yang mana pembeli mengambil barang
dalam jumlah atau harga tertentu dan melakukan pembayaran kepada penjual di lain
waktu yang telah ditentukan.

Adapun menurut Fatwa DSN-MUI No:116/DSN-MUI/IX/2017 terhadap pay-later pada e-


commerce dengan menggunakan akad qardh pada hukum islam disimpulkan bahwa sistem
tersebut tidak mendapatkan izin karena memiliki unsur yang bertentangan dengan ajaran
syariah. Pay-later termasuk ke dalam utang piutang dan riba karena adanya biaya tambahan
yang juga memberatkan (Cahyadi, 2021).

Sistem pembayaran pay-later ini jika dibayar melewati tenggat waktu yang telah ditentukan akan
mendapatkan tambahan biaya, inilah yang disebut riba. Penggunaan pay-later ini dapat
mendorong kalangan muda terjerumus ke dalam perilaku konsumtif karena hanya dengan
sentuhan layar mereka dapat membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan meskipun tidak
memiliki uang. Menurut catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Gen Z (saat ini di rentang usia
19-25 tahun) menjadi kelompok usia yang paling banyak berutang pada tahun 2021 dengan nilai
pinjaman online saja mencapai Rp 14,74 triliun. Kemudahan akses ini, serta promosi yang
menggiurkan dan dirancang untuk memanipulasi otak (neuromarketing), merangsang keinginan
konsumen untuk berbelanja. Kemudahan akses utang dan ketiadaan pembatasan atau regulasi
pemerintah pun menjadikan masalah ini semakin parah. Ini menjadi persoalan yang berkelindan
dengan ketidakmerataan ekonomi, ketimpangan sosial, hingga jomplangnya kualitas hidup.

Pemahaman rendah soal risiko paylater, ditambah mitigasi risiko gagal bayar yang lemah telah
memicu fitur Buy Now Pay Later (BNPL) berujung menjadi jerat utang yang melilit. Hal inilah
yang mengakibatkan kalangan muda atau gen z banyak terlilit hutang karena telah tergiur
dengan fitur tersebut. Di media sosial telah banyak ditemukan seseorang yang menggunakan
fitur ini yang berujung gagal bayar. Selain itu, besar pinjaman yang diambil pun di luar batas
kemampuan membayarnya. Akhirnya, memicu kalangan anak muda terjerat utang dan menjalani
skema gali lubang-tutup lubang. Saat utang yang satu belum lunas, mereka justru mengambil
utang baru, baik untuk bayar utang yang pertama, maupun membeli barang lain.
JURNAL ILMIAH EKONOMI SYARIAH

KESIMPULAN

Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem pembayaran pay-later, khususnya
dalam konteks Buy Now Pay Later (BNPL) memiliki dampak negatif terutama pada kalangan
muda atau Gen Z. Fatwa DSN-MUI menunjukkan bahwa sistem ini tidak sesuai dengan prinsip
syariah karena melibatkan unsur utang piutang dan riba. Kemudahan akses dan kurangnya
pemahaman risiko bersama dengan kurangnya mitigasi risiko gagal bayar, menyebabkan fitur
BNPL menjadi jerat hutang yang melilit banyak individu. Fenomena ini menciptakan masalah
ekonomi, sosial, dan kualitas hidup yang perlu mendapat perhatian serius baik dari pihak
regulator, penyedia layanan, maupun konsumen sendiri.

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan, terdapat beberapa saran yang diharapkan
bagi kalangan Gen Z harus lebih bijak dalam menggunakan pay-later agar tidak terjadi hal yang
tidak diinginkan dan pemerintah juga harus memberikan edukasi terhadap masyarakat resiko
dari penggunaan pay-later.
Selain itu, ada beberapa saran lainnya yaitu :
1. Gunakan pay-later secara bijak dan sesuai kebutuhan, hindari penggunaan untuk
pembelian impulsif yang mungkin sulit untuk dilunasi nanti.
2. Jika ingin menggunakan pay-later, perhatikan batas waktu pembayaran agar tidak
terkena denda atau biaya tambahan. Buatlah pengingat atau atur notifikasi untuk
memastikan pembayaran secara tepat waktu.
3. Jika menghadapi kesulitan dalam pembayaran, segera menghubungi penyedia pay-later
untuk mencari solusi atau rencana mengatur pembayaran yang dapat diterima.
JURNAL ILMIAH EKONOMI SYARIAH

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/sains/read/2023/06/02/140000723/mengapa-anak-muda-
gandrung-menggunakan-paylater-?page=1

https://skorlife.com/blog/paylater/mengenal-apa-itu-paylater-serta-keuntungan-dan-
kerugiannya/

https://www.merdeka.com/jabar/apakah-gen-z-itu-ini-penjelasan-dan-
karakteristiknya-49961-mvk.html?screen=4

http://etheses.iainkediri.ac.id/4297/3/931209117_bab2.pdf

https://www.ui.ac.id/kecanduan-paylater-dan-konsumtif-ancam-generasi-muda/

https://id.wikipedia.org/wiki/Generasi_Z

https://www.merdeka.com/company/workstation-merdeka.html

https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jei/article/view/1458

https://shopee.co.id/inspirasi-shopee/cara-menggunakan-shopeePayLater-di-shopee/

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230910143130-37-471096/anak-muda-
terjerat-pay-later-makin-marak-ini-data-terbarunya

https://www.bbc.com/indonesia/articles/cml0eempvkno

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6562118/mahasiswa-kecanduan-paylater-
konsumtif-pakar-ui-ingatkan-dampaknya

You might also like