Professional Documents
Culture Documents
Email : mariaputrisari88@gmail.com
lama tanpa asupan cairan dibandingkan dingin, serta membatasi asupan garam. Hal
dengan makanan (Potter & Perry, 2008). ini sesuai dengan penelitian yang telah
Beberapa hasil penelitian dilakukan oleh Husain dan Silvitasari (2020)
memperlihatkan bahwa sekitar 39-95% yang menyatakan bahwa menghisap es batu,
pasien hemodialisa memiliki pengalaman mengunyah permen karet dan berkumur
akan rasa haus (Kara, 2013). Pada pasien dengan obat kumur rasa mint mampu
GGK yang menjalani hemodialisa mengalami mengurangi rasa haus pada penderita CKD
kesulitan untuk mengontrol rasa haus yang yang menjalankan program pembatasan
dialami karena pembatasan asupan cairan cairan.
(Harsismanto et al. 2015). Rasa haus tersebut Salah satu intervensi yang dapat
dapat menyebabkan pasien tidak mematuhi diterapkan untuk mengatasi masalah rasa
pembatasan asupan cairan sehingga pasien haus pada pasien GGK yaitu dengan
dapat mengalami kelebihan cairan atau mengulum es batu karena dapat
overhidrasi (Armiyati et al, 2019). memberikan perasaan lebih segar daripada
Management pembatasan cariran yang minum air mineral sedikit-sedikit (Philips et
buruk dapat menyebabkan peningkatan al, 2017). Menghisap es batu lebih efektif jika
Interdialytic Weight Gain (IWG) dan dibandingkan dengan mengunyah permen
menyebabkan kerusakan kardiovaskuler dan karet rendah gula untuk mengurangi rasa
morbiditas (Daugirdas, 2015). haus pada pasien CKD yang menjalankan
National Kidney Foundation (NKF) hemodialisa (Arfany, dkk, 2014). Untuk itu
(2016) merekomendasikan beberapa cara terapi mengulum es batu penting diterapkan
untuk mengatasi rasa haus dan mulut kering untuk mengurangi rasa haus pada pasien
untuk pasien hemodialisa antara lain GGK yang menjalani hemodialisa. Dari hasil
berkumur, minum dengan menggunakan uraian latar belakang diatas, maka penulis
gelas kecil untuk mengurangi cairan berlebih tertarik untuk mengetahui efektifitas
didalam tubuh, mengunyah permen karet, mengulum es batu terahadap rasa haus
mengulum es batu dan memakan buah
P a g e | 36
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani bahasa inggris), jenis artikel berupa literature
hemodialisa. review atau systematik review, artikel
membahas tentang adanya korelasi
METODE mengulum es batu pada pasien hemodialisa
Kriteria inklusi dalam tinjauan dengan rasa haus pasien gagal ginjal kronis
sistemik ini meliputi rentang waktu pada remaja, variabel tidak meliputi
penerbitan artikel maksimal 10 tahun hemodialisa dan rasa haus.
(2011-2021), bahasa yang digunakan adalah Setelah peneliti melakukan
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, subyek penelusuran artikel melalui mesin pencarian
artikel adalah pasien dengan gagal ginjal PubMed dan Google Scholar sesuai dengan
kronis yang menjalani hemodialisa , jenis limitasi yang ada di mesin tersebut
artikel berupa original artikel penelitian selanjutnya peneliti melakukan telaah artikel
(bukan review penelitian) dan tersedia full berdasarkan kriteria inklusi dan ditemukan 2
text, tema meliputi hemodialisa, rasa haus, artikel dari PubMed dan 4 artikel dari google
gagal ginjal kronik, dan mengulum es batu. scholar.
Kriteria ekslusi dalam tinjauan
sistemik ini meliputi rentang waktu
penerbitan artikel diatas 10 tahun, bahasa
yang digunakan adalah bahasa asing (selain
Pasien gagal ginjal yang menjalankan dalam tubuh, maka akan terjadi peningkatan
hemodialisa dianjurkan untuk melakukan tekanan osmotik plasma dan penurunan
pembatasan cairan sebagai pencegahan dan volume cairan pada ekstra seluler.
penatalaksanaan terhadap komorbid yang Penurunan volume cairan ekstraseluler
dapat memperburuk keadaan pasien dan mengakibatkan penurunan perfusi darah ke
mampu menyebabkan mortalitas ginjal yang akan mengaktifkan renin
koardiovaskuler (Wong et al, 2017). angiotensin dan aldosterone.
Rasa haus yang berlebihan pada
Jumlah total asupan cairan tiap pasien gagal ginjal yang menjalani
harinya berbeda bagi tiap individu hemodialisa muncul akibat terjadi
bergantung pada fungsi ginjal, adanya edema peningkatan kadar Angiotensin II.
dan haluaran urine. Perhitungannya meliputi Angiotensin II adalah hormon yang
sejumlah urine output ditambah insensible bersirkulasi dan berinteraksi pada limbik
water atau jumlah urine ditambah 600 ml. otak, dan memberikan pengaruh dipsogenik
Jumlah air merupakan seluruh cairan yang kuat yang dapat merangsang pusat haus dan
diperoleh dari makanan, minuman, ataupun menyebabkan peningkatan masukan air.
terapi intravena yang didapatkan pasien Angiotensin II bekerja meningkatkan volume
(Setiati et al, 2014). intravaskuler dengan menstimulasi rasa haus
Program pembatasan cairan pada di hipotalamus sehingga penderita merasa
pasien hemodialisa menyebabkan penurunan ingin minum (Sherwood, 2012).
intake per oral sehingga menyebabkan mulut Rasa haus merupakan salah satu
kering dan lidah jarang teraliri air, keadaan indikator normal tubuh dalam menanggapi
tersebut memicu munculnya rasa haus, kondisi ketidakseimbangan cairang yang
dalam proses fisiologi tubuh 30-60 menit terjadi di dalam tubuh Guyton (2012). Pada
setelah minum perasaan haus akan muncul orang sehat, respon untuk mengurangi
kembali (Guyton dan Hall, 2016). Apabila kondisi tersebut adalah dengan cara
tidak ada asupan cairan yang masuk ke minum/menambah intake cairan sehingga
P a g e | 39
rasa haus akan berkurang atau hilang. besar penurunan intensitas haus. Kepingan
Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi es batu juga dapat mengurangi rasa tidak
penderita GGK dimana penderita harus enak atau pahit dirasakan pasien hemodialisa
melaksanakan pembatasan asupan cairan (Kusumawardhani dan Yetti, 2020).
agar tidak menimbulkan komplikasi akibat Penelitian lain yang mendukung
penumpukan cairan didalam tubuh (Sudoyo, penjelasan diatas adalah penelitian yang
2010). dilakukan oleh Armiyanti et al (2019)
Laju aliran saliva dapat distimulasi mendapatkan hasil bahwa rasa haus dapat
dengan memberikan rangsang pada diatasi dengan mengulum es batu selama 5
beberapa sensor di mukosa oropharingeal menit dengan rata-rata waktu menahan rasa
(mekano reseptor, reseptor suhu dan haus selama 93 menit, air yang terkandung
reseptor air) yang memegang peranan didalam es batu memberikan efek dingin
penting dalam rasa haus dan pemenuhan yang dapat menyegarkan dan mengatasi
rasa haus. Stimulasi pada oropharingeal haus pada pasien yang sedang menjalani
dilakukan dengan menghisap kepingan es hemodialisa.
batu. Tindakan ini merupakan Mengulum es batu akan membuat
penatalaksanaan awal yang penting untuk mukosa dalam mulut lembab setelah es batu
mencegah minum atau telah terjadinya mencair. Hal yang perlu diperhatikan pada
mekanisme satiety atau kekenyangan. pasien GGK bahwa konsumsi jumlah es batu
Mekanisme ini mencegah asupan yang dikulum dalam mengurangi rasa haus
cairan berlebihan sampai cairan yang juga harus dipertimbangkan, hitung cairan
diabsorpsi menjadi efektif. Efek satiety post setengah dari volume es batu, jika es batu
ingesti dengan memodifikasi suhu air minum dalam wadah ukuran 200 ml, maka volume
menunjukkan pola positif penurunan yang harus dihitung berjumlah 100 ml (Kozier
intensitas haus responden, yang mana et al, 2011).
normalnya adalah semakin banyak volume Hasil review jurnal dapat disimpulkan
air minum berbanding lurus dengan semakin bahwa dengan mengulum es batu atau
P a g e | 40
slimber ice 30 ml atau 6 ice cube memiliki keperawatan untuk mengurangi rasa haus
nilai efektifitas paling tinggi dalam pasien hemodialisa.
penurunan intensitas rasa haus pasien
hemodialisa dengan nilai presentase setelah DAFTAR PUSTAKA
pemberian intervensi mengulum 6 ice cube Arfany, N. W., Armiyanti, Y,. & Kusuma, M. A.
menjadi haus tingan sebesar 67,6 %. Es batu B. (2014). Efektifitas Mengunyah Permen
Dayang dimasukkan ke dalam mulut menjadi Karet Rendah Gula Dan Mengulum Es
mencair, kandungan air di dalam es batu Batu Terhadap Penurunan Rasa Haus
tersebut dapat memberikan sensasi dingin Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis Yang
dan dapat mengurangi rasa haus yang Menjalani Hemodialisis Di RSUD Tugurejo
dirasakan. Mengulum es batu ini tidak dapat Semarang. Jurnal Keperawatan dan
dilakukan pada pasien hemodialisa yang Kebidanan (JIKK), 1-9.
memiliki penyakit keganasan di rongga
mulut. Armiyati, Yuni. Khoiriyah & Mustofa, Ahmad.
2019. Optimizing Of Thirst Management
KESIMPULAN On CKD Patients Undergoing
Berdasarkan hasil literatur review Hemodialysis By Sipping Ice Cube. Jurnal
maka intervensi mengulum es batu dapat Media Keperawatan Indonesia. Vol 2 No
digunakan untuk mengurangi rasa haus. Es 1, February 2019 / pages 38-48.
batu yang dimasukkan ke dalam mulut
hingga mencair, dapat memberikan rasa Dasuki & Basok, B, 2018. Pengaruh
dingin di mulut dan air yang mencair di Menghisap Slimber Ice Terhadap
dalam mulut dapat mengurangi rasa haus Intensitas Haus Pasien Gagal Ginjal Kronik
yang muncul pada pasien GGK yang Yang Menjalani Hemodialisa. Indonesian
menjalani hemodialisa. Hasil penelitian ini Journal for Health Sciences, 2(2), 77-83
dapat menjadi intervensi mandiri
P a g e | 41
Harsismanto, Rifa’i. 2015. Pelaksanaan Isrofah, Angkasa, M. P., & Ma’ruf, A. A. 2019.
Pembatasan Asupan Cairan dan Natrium The effect of sipping ice to reducethirsty
pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang feel in chronic kidney disease patients
P a g e | 42