You are on page 1of 4

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
ISBN: 978-602-555-459-9

Pemanfaatan limbah botol kaca dalam


meningkatkan pendapatan keluarga
di Kabupaten Takalar
Romansyah Sahabuddin1, Abdi Akbar Arief2, Muhammad Djufri3
1,2,3
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Makasar

Abstract. This event is aimed to empower the community Kondisi wilayah Takalar yang berbatasan langsung
through training making handicrafts with use waste glass dengan selat dan laut, memungkinkan penduduk
bottles oriented creativity so that it can produce new product disekitarnya menggantungkan hidup dari menangkap
contributing to create new jobs and improve family income the
community. In addition it is also a big step to act would make ikan dan perikanan darat melalui usaha tambak dan
people aware that it is important to take care of this perairan umum, dengan komoditi utama meliputi:
environment live in a way reduce plastic bottle full of liquid rumput laut, udang, lobster, berbagai jenis ikan, dan
waste through the ability the creativity of the community in the telur ikan terbang. Hampir semua komoditas ini sudah
village Lengkese Subistrict Mangarabombang District Takalar. diekspor terutama rumput laut, udang, lobster, dan telur
A glass bottle in the community in general and especially in ikan terbang dengan ekspor ikan pun sudah dilakukan
some rural usually used as a storage place for drinking water
and often stacked intermediary is then sold back to second- langsung dari Takalar. Komoditas lain yang juga
hand goods relatively cheap. But thus through values diekspor adalah kerajinan anyaman.
creativity, a glass bottle can be processed into something Sulitnya lapangan kerja menjadikan jumlah
useful aesthetic is in and of itself has a promising into the penduduk miskin di Kecamatan Mangarabombang men-
price. Product that can be produced from a bottle former capai 5.000 jiwa. Untuk mengatasi pertambahan jumlah
through hands skilled can be sold in market and having penduduk miskin, maka pemerintah Kabupaten Takalar
competitiveness not inferior to other kind of as exhibits lights,
glass, and ashtray. Also the charges manufacturing expensive melaksanakan berbagai program pemberdayaan
and easily make it, and having selling price that high. masyarakat dengan melibatkan berbagai instansi terkait,
baik pemerintah maupun swasta. Program pemberdaya-
Keywords: waste glass bottles, creativity, having selling price an masyarakat yang digalakkan lebih menyentuh pada
pengembangan nilai-nilai kewirausahaan yang pada
akhirnya diharapkan munculnya wirausahawan-wira-
I. PENDAHULUAN usahawan tangguh yang dapat menggerakkan roda
Kabupaten Takalar merupakan salah satu Kabupaten perekonomian masyarakat.
di Provinsi Sulawesi Selatan yang beribukota di Sejalan dengan program pemberdayaan masyarakat
Pattalasang dengan luas keseluruhan wilayah 566,51 km berorientasi kewirausahaan, maka sudah saatnya
yang terbagi menjadi 6 Kecamatan dan berbatasan kegiatan pengabdian masyarakat yang akan dilaksana-
langsung dengan Kota Makasar dan Kabupaten Gowa di kan dapat mengubah mindset masyarakat lebih
sebelah utara, Laut Flores disebelah selatan, Selat berorientasi pada pengembangan nilai-nilai kreatif dan
Makasar disebelah barat, serta Kabupaten Janeponto dan inovasi dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada
Kabupaten Gowa disebelah timur. Daerah ini dikenal menjadi peluang usaha yang menguntungkan. Salah satu
sebagai Kabupaten yang berbasis agraria dan perikanan. kegiatan yang akan dilaksanakan melalui kegiatan
Dari sektor pertanian yang mejadi pusat perekonomian pengabdian pada masyarakat, adalah pemanfaatan
masyarakat, hasil-hasil perkebunan tampaknya bukan limbah botol kaca dalam pembuatan berbagai macam
menjadi andalan yang utama. Subsektor tanaman bahan kerajinan tangan yang dapat di pasarkan dan memiliki
makanan dan perikanan yang menjadi andalan dengan nilai ekonomis.
padi merupakan produk tanaman bahan makanan Botol kaca bekas dapat menjadi limbah jika tidak
unggulan, dari luas lahan sawah 16.000 hektar, 73 dimanfaatkan dengan baik dan tepat. Berbagai jenis
persen merupakan lahan sawah pengairan dan produk yang dihasilkan dari botol kaca bekas yang
selebihnya merupakan lahan sawah tadah hujan. Di memiliki daya saing di pasaran, diantaranya adalah
musim kemarau, lahan saawah tadah hujan dimanfaat- lampu hias, gelas, dan asbak dengan berbagai motif,
kan untuk penanaman palawija dan sayur-sayuran yang warna dan ukuran yang tidak kalah dengan produk-
diupayakan secara intensifikasi dan diversifikasi. produk pabrikan lainnya. Adapun pembuatannya tidak

171
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
ISBN: 978-602-555-459-9
menggunakan mesin atau alat yang moderen, sehingga kan usahanya maupun untuk mampu bertahan
setiap orang dapat melakukannya. Peluang pasar dari menghadapi persaingan. Di lain hal tidak banyak usaha
hasil produksinya banyak diminati oleh masyarakat kecil yang dapat dikatakan bankable, disebabkan karena
terutama Kota Makassar dan kota-kota lainnya. Selain belum mampu memberikan tingkat kepercayaan
ketersediaan bahan baku yang cukup banyak, proses lembaga keuangan seperti bank dan koperasi untuk
pembuatannya tidak terlalu sulit ataupun membutuhkan dijadikan sebagai dasar penilaian kelayakan usahanya,
biaya dan waktu yang banyak. Sehingga kegiatan usaha baik dalam hal perencanaan usaha, perencanaan dan
tersebut sangat memberikan peluang bagi masyarakat kebutuhan modal kerja serta gambaran pencapaian taget
setempat untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga- usaha.
nya pada khususnya dan membuka peluang usaha bagi
masyarakat pada umumnya. IV. ASPEK PASAR PRODUK BERBAHAN BOTOL
KACA
II. PENGEMBANGAN USAHA KECIL
Produk hasil olahan berbahan botol kaca dapat
MENENGAH
memberi peluang usaha bagi tangan-tangan terampil
Usaha kecil menengah (UKM) telah teruji guna menambah pendapatan keluarga dan membuka
kemampuan dalam mengahadapi gejolak ekonomi disaat lapangan usaha bagi masyarakat. Berbagai jenis produk
terjadinya krisis moneter yang melanda Negara yang dapat dihasilkan, diantaranya adalah gelas minum,
Indonesia di awal tahun 1997. Tidak sedikit usaha skala asbak rokok, lampu hias, vas bunga dan lainnya.
besar dan menengah yang mengalami dampak krisis Selain fungsinya, juga memiliki harga yang
moneter sehingga mengalami kemandegan usaha hingga terjangkau dan bernilai seni sehingga memberi peluang
penutupan usaha. Sementara usaha kecil mampu bagi pengrajin meningkatkan pendapatan keluarga serta
bertahan dan tetap eksis bahkan mendapatkan dampak membuka lapangan usaha baru bagi masyarakat.
positif ditengah-tengah gelombang krisis moneter, Ketersedian bahan baku botol kaca tidak sulit dan
diantaranya kemampuan menawarkan produk dengan gampang ditemukan dengan berbagai motif dan warna
harga jual yang tinggi. Namun demikian tidak sedikit serta ukurannya. Selain harga belinya yang relatif
diantara pelaku usaha kecil mendapatkan proteksi dan mudah cara pembuatannya juga tidaklah terlalu sulit,
regulasi pemerintah dalam hal kemudahan mengakses namun demikian hal yang mendasar adalah keseriusan
sumber permodalan, sehingga dapat dikatakan bahwa menjalankan usaha dan kemampuan menciptakan kreasi
usaha kecil pada umumnya tidak bankable. Sementara yang memiliki nilai kebaruan menjadi modal utama
dalam hal lain usaha kecil telah banyak memberikan untuk menghasilkan keuntungan yang besar.
kontribusinya dalam hal ketersediaan lapangan usaha. Melalui kegiatan ini bertujuan untuk membangun
Dalam menghadapi situasi persaingan yang semakin jiwa dan semangat kewirausahaan masyarakat dengan
kuat menuntut tersedianya sumberdaya manusia yang membangun kemampuan kreativitas untuk mengelolah
memiliki kemampuan kreatif dan inovasi dalam limbah botol kaca menjadi produk yang bernilai jual
mempertahankan hidupnya ditengah-tengah kondisi tinggi.
ekonomi yang tidak menentu terjadi dewasa ini.
Diperkuat lagi dengan diberlakukannya Masyarakat V. EVALUASI DAN HASIL YANG DICAPAI
Ekonomi Asean, merupakan tantangan besar bagi
A. Evaluasi
bangsa Indonesia untuk tidak terlena dengan kondisi
Analisis usaha atau kegiatan operasional usaha
perekonomian sekarang, sehingga sudah sepantasnya
berskala kecil penting artinya sebagai dasar pengambil-
saat ini mempersiapkan tidak hanya dari aspek finansial,
an keputusan berkaitan dengan rencana tujuan usaha
ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga jiwa dan
yang ingin dicapai. Selain dari tujuan tersebut, analisis
semangat kewirausahaan yang diwujudkan melalui sikap
usaha bertujuan untuk menyusun rencana pengelolaan
dan perilaku yang berorientasi pada penciptaan ide-ide
keuangan yang berkaitan dengan gambaran besarnya
atau gagasan kreatif dan inovasi sebagai bekal dalam
kebutuhan modal dan tingkat laba yang dapat dicapai.
menghadapi arus perdagangan bebas.
Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta. Evaluasi
III. ANALISIS USAHA KERAJINAN TANGAN
kegiatan pelatihan ini dilakukan pada awal kegiatan,
DARI LIMBAH BOTOL BEKAS
selama proses pelatihan berlangsung, dan pada akhir
Keterbatasan bagi usaha kecil untuk mengalami kegiatan pelatihan. Evaluasi dilakukan, dengan cara
pertumbuhan dapat disebabkan oleh masih kurangnya pertama membagikan daftar pertanyaan dalam bentuk
kemampuan managerial, terutama dalam hal perencana- objektif tes yang berkaitan dengan materi pelatihan
an dan pengelolaan modal usaha, sehingga banyak untuk dijawab oleh para peserta dan dilanjutkan dengan
diantaranya mengalami kesulitan dalam mengembang-

172
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
ISBN: 978-602-555-459-9
menyelesaikan tugas-tugas berupa perencanaan usaha, 3. Kesadaran masyarakat dengan kebersihan lingkung-
kegiatan produksi dan evaluasi kegiatan usaha. an dan nilai ekonomi melalui pemanfaatan limbah
Evaluasi awal berkaitan dengan tingkat pemahaman botol kaca.
tentang bentuk-bentuk produk yang dapat dibuat yang
memiliki manfaat ekonomis serta cara pembuatannya. D. Faktor Kendala
Selain itu, peserta dapat memahami bahan-bahan dan 1. Waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan bersamaan
alat yang dibutuhkan dalam proses pembuatan. Hasil dengan waktu istirahat sehingga dapat mengganggu
evaluasi menunjukkan bahwa setelah diberikan materi peserta untuk fokus terhadap materi pelatihan.
tentang kreasi produk dari limbah, maka tingkat 2. Waktu yang dibutuhkan untuk penyajian materi dan
pemahaman peserta berkaitan dengan proses pembuatan diskusi kelompok relatif terbatas.
dan jenis produk yang akan dihasilkan menunjukkan 3. Terbatasnya akses bantuan modal usaha dari
para peserta mampu mengemukakan berbagai ide atau lembaga-lembaga keuangan dan besarnya agunan
kreasi produk yang dapat dikembangkan dan memiliki serta suku bunga pinjaman.
nilai ekonomis. 4. Terbatasnya akses informasi pasar untuk mengetahui
kebutuhan pasar dan promosi produk yang dihasil-
B. Hasil yang Dicapai kan.
Indikator yang digunakan untuk menilai tingkat 5. Masih kurangnya perhatian pemerintah bagi
partisipasi peserta dalam mengikuti pelatihan adalah kelompok usaha berskala kecil.
tingkat kehadiran, partisipasi selama mengikuti
pelatihan, dan ketekunan dalam menyelesaikan tugas. VI. PEMBAHASAN HASIL PELATIHAN
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa seluruh peserta hadir
Botol kaca bekas dapat dijumpai diberbagai tempat
tepat pada waktunya, serta aktif mendiskusikan ide-ide
penjualan pipa paralon maupun dibeberapa perumahan
atau gagasan membangun usaha dan manfaat ekonomis
yang sedang mengerjakan instalisasi saluran air
dari botol kaca yang selama ini kurang dimanfaatkan.
seringkali menjadi beban jika disimpan dalam jumlah
Seluruh peserta aktif mengikuti penyajian materi
besar karena membutuhkan tempat penampungan.
pelatihan dan disiplin selama kegiatan berlangsung.
Dengan demikian tidak sedikit limbah pipa paralon yang
Selama kegiatan pelatihan berlangsung hanya 3 orang
dapat diperoleh dengan gratis. Melalui pelatihan ini
peserta yang tidak hadir karena izin atau sakit. Selain itu,
dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan yang
antusiasme peserta mengikuti pelatihan menunjukkan
disebutkan diatas dan memberikan peluang terbentuknya
semua peserta tekun mengikuti pelatihan dan tidak
usaha baru yang dapat meningkatkan pendapatan
terdapat peserta keluar atau meninggalkan kegiatan
keluarga melalui kemampuan kreatif serta membuka
pelatihan selama kegiatan pelatihan berlangsung.
lapangan kerja yang dapat mengatasi pengangguran.
Adapun penilaian tingkat partisipasi peserta mengikuti
Pemanfaatan botol kaca bekas merupakan salah satu
pelatihan menunjukkan semua peserta aktif dalam
cara untuk meminimalkan jumlah sampah dengan
kegiatan diskusi dan mengajukan pertanyaan serta
mengambil manfaat ekonomi dengan jalan mengelola-
tanggapan pada sesi diskusi. Selanjutnya untuk penilaian
nya menjadi produ-produk kreatif. Proses pengolahan
penguasaan materi, para peserta umumnya mampu
produk botol kaca bekas menjadi produk terbarukan
menyelesaikan tugas yang diberikan, baik yang
dengan memanfaatkan kemampuan kreativitas dapat
berkaitan dengan membangun ide-ide atau gagasan,
menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis.
pengelolaan keungan, proses pembuatan dan rencana
Ketersediaan botol bekas dapat dijumpai disetiap rumah
pemasaran produk yang akan dihasilkan.
tangga dan jarang dimanfaatkan selain untuk mengisi
C. Faktor Penunjang ulang bahan-bahan dapur atau air minum dan bahkan
Faktor-faktor penunjang pelaksanaan kegiatan tidak jarang dibiarkan menumpuk untuk dijual dengan
pelatihan ini adalah: harga yang relative murah atau diserahkan kepada
1. Bantuan izin pelaksanaan kegiatan pengabdian pemulung dengan cuma-cuma karena mudah pecah dan
kepada masyarakat oleh Ketua LPM UNM beserta mengambil tempat di sudut-sudut ruang. Banyak orang
stafnya. yang belum mengetahui apa yang harus mereka lakukan
2. Kerja sama beberapa kelompok usaha kecil dan dengan botol kaca yang jumlahnya sangat banyak dan
masyarakat setempat telah bersedia mengikuti harganya relative murah. Selain merupakan bahan yang
pelatihan secara disiplin dan penuh tanggung jawab sangat sulit terurai secara alami dan membutuhkan
atas dasar kesadaran untuk mengikuti kegiatan waktu ratusan tahun untuk akhirnya hancur secara alami.
pelatihan. Oleh sebab diperlukan ide-ide kreatif untuk mengubah
atau memproses botol kaca agar memiliki nilai
ekonomis.

173
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
ISBN: 978-602-555-459-9
Strategi Pemasaran menjalin kerja sama dengan usaha yang ada hubungan
Untuk menjalankan suatu bisnis diperlukan strategi dengan produk yang dihasilkan, misalnya dengan pihak
pemasaran yang tepat dan menyesuaikan dengan target perhotelan, event organizer, baik untuk acara
pasar yang dituju. Pemasaran hasil produksi dapat perkawinan atau ulang tahun, sehingga produk yang
dilakukan dengan cara menjual ke beberapa toko dipasarkan dapat mencapai ke target ke sasaran yang
perabot rumah tangga. Selain itu dapat dititipkan ke toko tepat, dan tentunya lebih cepat. Yang perlu anda
dengan sistem konsinyasi atau menjual langsung kepada lakukan adalah memberikan free atau komisi kepada
partner bisnis serta melalui jejaring sosial secara online. orang yang anda jadikan partener usaha tersebut.
Untuk dapat memperluas pasar dapat dilakukan melalui
berbagai kegiatan pameran maupun bazar produk VII. KESIMPULAN
UMKM dan koperasi yang diadakan pihak pemerintah 1. Keterampilan dalam pengolahan botol kaca menjadi
maupun swasta. Melalui event seperti itu, bisa memper- hasil kerajinan tangan yang sangat bermanfaat bagi
kenalkan produk kerajinan kreatif dari limbah botol kaca peningkatan pendapatan keluarga serta membantu
kepada masyarakat luas, sehingga berpeluang untuk dalam menanggulangi kemiskinan dan penganggur-
mendapatkan pelanggan potensial semakin terbuka lebar. an. Setelah mengikuti pelatihan para peserta
Terlepas dari keuntungan dan kerugian di atas, sebagai termotivasi untuk membangun usaha pemanfaatan
pengrajin yang penuh dengan kreativitas dan ketekunan botol kaca yang ditunjukkan dengan berbagai
dituntut juga mempunyai keterampilan dalam mendesain tanggapan peserta, baik dalam hal bahan baku dan
produk unik yang memiliki nilai ekonomi tinggi. cara membuatnya dimana umumnya peserta
Selain kreatif menciptakan produk sangat penting menganggap sesuatu yang sangat penting dan mudah
juga untuk kreatif dalam menyusun strategi pemasaran. untuk dilakukan.
Terdapat beberapa strategi pemasaran yang dapat 2. Peserta pelatihan belum memiliki keterampilan
menciptakan keunggulan bersaing, diantaranya adalah: a) dalam pembuatan berbagai bentuk dan jenis produk
Menentukan target pasar. Cara ini penting artinya untuk dari botol kaca sebelumnya, sehingga masih mem-
melakukan promosi akan lebih efisien dan efektif, b) butuhkan sentuhan-sentuhan khusus yang berkaitan
Berpromosi yang sesuai target pasar. Produk harus dengan nilai seni dan keindahan dengan menekankan
dipromosikan secara terintegrasi mulai dari pembagian pada motif, kualitas dan ukuran produk yang
flyer/brosur dan juga dengan memasang iklan di koran, dihasilkan.
majalah, tabloid, koran lokal, lewat jaringan sosial di
internet yang saat ini banyak digunakan orang, c) DAFTAR PUSTAKA
Produk yang dihasilkan memiliki nilai kreatifitas yang
A Ahyati dan Handoko. 1983. Manajemen Produksi. Yogyakarta:
terbarukan atau unik, agar produk kreasi yang dihasilkan BPKC.
bisa jadi trademark dan dikenal oleh publik karena Basu Swasta. 1991. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty.
memiliki keunikan yang beda baik dari segi kemasan, B.F.Hoselita. 1995. Entrepreneurship and Economic Grow. American
Journal of Economic and Sociology, dalam Salim Siagian;
bentuk, manfaat dan warna. Walaupun produk anda Kewirausahaan Indonesia. Jakarta.
bervariasi banyak macam sebaiknya anda memilik satu Maslow Abraham. 1970. Motivation and Personality. New York:
jenis produk unggulan yang bisa menarik calon Harper & Row.
G.G. Meredith. 1996. Kewirausahaan Teori dan Praktek. Jakarta:
konsumen. Produk unggulan tersebut bisa produk baru Pustaka Binaman Presindo.
yang belum pernah ada di pasaran, ataupun mencontoh Mike Merrill. 2005. Dare to Lead : Strategi Kreatif 50 Top CEO untuk
produk yang ada dipasaran tapi dimodifikasi dengan Meraih Kesuksesan. Jakarta: Bhuana ilmu Populer.
Peterson W. Marvin, et al. 1997. Planning and Management for a
tampilan yang berbeda, d) Memberikan penghargaan Changing Environment. San Francisco: Jossey-Bass Punlisher.
bagi konsumen yang loyal karena dapat mendorong Said Husanan. 1984. Studi Kelayakan Proyek. Yogayakarta : BPFE.
pelanggan membeli produk lebih banyak dan Siswanto Sutojo. 1995. Studi Keleyakan Proyek, Teori dan Praktek.
memperkenalkan produk kepada orang lain. Pemberian Jakarta: Lembaga PPM dan PT. Pustaka Binamapresindo.
Sukanto Reksohadiprojo. 1995. Manajemen Produksi dan Operasional.
penghargaan yang simpel misalkan memberi voucher Yogyakarta: BPKC.
untuk pembelian dalam jumlah khusus, atau bisa juga Surachman S, et al. 1991. Intisari Manajemen Pemasaran. Bandung:
memberikan penghargaan apabila berhasil mengajak PT. Remaja Rosoa Karya.
Suratiyah K. 1991. Industri Kecil dan Rumah Tangga. Yogyakarta.
orang untuk berbelanja bisa diatur, misal mengajak 1 Wasistiono S. 2007. Prospek Pengembangan Desa. Bandung : Penerbit
orang atau lebih berbeda penghargaan yang diberikan. Fokusmedia.
Dengan adanya program tersebut akan mendorong West A. Michael. 2000. Developing, Creativity in Organization,
Terjemahan Bambang Shakuntala. Yogyakarta: Kinisius.
konsumen untuk mengajak orang lain dan orang lain Winardi. 1991. Aspek-aspek Manajemen Pemasaran. Bandung: PT.
akan mengajak orang lain lagi. Dengan demikian tentu Remaja Rosoa Karya.
saja produk yang ditawarkan akan meningkat omzetnya, Yorin. 2009. Prospek Agroindustri. [online], (http://www.gib.or.id/isi
buleting,php?&berita), diakses pada tanggal 15 Februari 2010.
e) Menggandeng Partner usaha lain, untuk usaha Zulkarnain Djamin. 1984. Perencanaan dan Analisis Proyek. Jakarta:
souvenir produk ini bisa dipasarkan dengan cara Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

174

You might also like