You are on page 1of 10

MEDIASI NON LITIGASI TERHADAP SENGKETA PEMBAGIAN HARTA WARISAN

DI KECAMATAN MOUTONG KABUPATEN PARIGI MOUTONG


PROVINSI SULAWESI TENGAH

Ranny Apriani Nusa, Sitti Marwah, Shera Yunita


rannyapriani17@gmail.com, marwahhusain@gmail.com , shera.yunita@gmail.com
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Abstract : In Indonesia, non-litigation mediation (Alternative Dispute Resolution) has been regulated in article 1 paragraph 10
of Law number 30 of 1999. The principle of win-win solutions is still the main magnet for Indonesians to choose non-litigation
solutions. Such is the case in Moutong sub-district, where most of the people are Muslim and prefer to resolve inheritance
disputes through non-litigation mediation. This article tries to explore the factors behind the reasons for the Moutong com-
munity to choose to resolve their disputes at the District Office, as well as how the process and resolution mechanism are, and
what is the legal force. By using qualitative research, this paper attempts to describe non-litigation mediation efforts on Islamic
inheritance disputes in Moutong sub-district, where research subjects are sub-district officials who act as mediators in Islamic
inheritance disputes. The results showed that economic and geographical factors were the biggest factors that were considered
by the people of Moutong sub-district who preferred to settle their disputes by means of non-litigation. The Islamic inheritance
dispute in Moutong sub-district has a certain mechanism that must be followed by the parties, then in the process the mediator
generally refers to the Compilation of Islamic Law. If needed, the local mediator is also assisted by a legal practitioner such as
a prosecutor or attorney. After the agreement process, both parties receive a legally binding Minutes of Agreement and a tax
document (if required).
Keywords: Non-litigation Mediation, Distribution of Inheritance, District Moutong.

Abstrak : Di Indonesia mediasi non litigasi (Alternative Dispute Resolution) telah diatur dalam pasal 1 ayat 10 Undang-undang
nomor 30 tahun 1999. Prinsip win-win solution masih menjadi magnet utama masyarakat Indonesia memilih penyelesaian
jalur non litigasi. Seperti halnya di kecamatan Moutong,yang mana sebagian besar masyarakatnya beragama Islam dan lebih
memilih menyelesaikan sengketa kewarisannya melalui jalur mediasi non litigasi. Artikel ini mencoba menelusuri faktor-faktor
yang melatarbelakangi alasan masyarakat Moutong memilih menyelesaikan sengketa mereka di Kantor Kecamatan, serta
bagaimana proses dan mekanisme penyelesaiannya, dan bagaimana kekuatan hukumnya. Dengan menggunakan penelitian
kualitatif, tulisan ini mencoba mendeskripsikan upaya mediasi non litigasi terhadap sengketa waris Islam di kecamatan Mou-
tong, yang subyek penelitiannya merupakan pejabat kecamatan yang berperan sebagai mediator dalam sengketa waris Islam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ekonomi dan geografis merupakan faktor terbesar yang menjadi pertimbangan
masyarakat kecamatan Moutong lebih memilih menyelesaikan sengketanya dengan jalur non litigasi. Adapun sengketa waris
Islam di kecamatan Moutong memiliki mekanisme tertentu yang harus ditempuh para pihak, kemudian dalam prosesnya me-
diator pada umumnya berpedoman pada Kompilasi Hukum Islam. Jika diperlukan, mediator setempat juga dibantu oleh prak-
tisi hukum seperti jaksa atau kuasa hukum. Setelah proses perdamaian, kedua pihak mendapatkan Berita Acara Kesepakatan
yang mengikat secara hukum dan surat wajib pajak (jika diperlukan).
Kata Kunci: Mediasi non litigasi, Pembagian Harta Warisan, Kecamatan Moutong.

Pendahuluan but, alquran memuat sejumlah prinsip resolusi konflik


Setiap manusia mendambakan kehidupan yang yang juga telah dipraktikkan oleh Nabi Muhammad
damai tanpa adanya konflik dan sengketa. Akan SAW ketika mencoba menyelesaikan konflik diantara
tetapi sebagai makhluk sosial dengan kehidupan yang umatnya dengan cara rekonsiliasi, fasilitasi, mediasi,
sangat kompleks baik secara etnik, ekonomi, sosial, negosiasi, arbitrase. 2
budaya, dan berbagai keinginan dan kebutuhan yang Dalam peradilan, dikenal dua bentuk penyelesaian
berbeda bagi tiap orang, sengketa atau konflik sukar sengketa yaitu secara Litigasi dan Non Litigasi. Liti-
untuk dihindari.1 Untuk menyelesaikan sengketa terse- gasi adalah penyelesaian sengketa atau perkara baik

37
38 Qiyas Vol. 6, No. 1, April 2021

pidana maupun perdata yang dilakukan di Pengadi- pas hak milik orang lain. Jika tidak segera diselesai-
lan, termasuk Pengadilan Agama. Sebaliknya, Non kan, perselisihan tersebut dapat berujung pada putus-
Litigasi adalah bentuk penyelesaian perkara dengan nya tali silaturahmi antara keluarga.
jalur alternatif yang di lakukan di luar pengadilan, Untuk menyelesaikan sengketa pembagian harta
yang lazim dinamakan dengan Alternative Dispute warisan tersebut, Pemerintah sebagai ulil amri telah
Resolution (ADR). Undang-Undang Nomor 30 tahun memfasilitasi Pengadilan sebagai tempat bagi para pen-
1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian cari keadilan yang merasa hak-haknya dirampas. Bagi
Sengketa. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 ta- masyarakat yang beragama Islam pemerintah menye-
hun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. diakan Pengadilan Agama yang kompetensi absolutnya
Prinsip win-win solution yang menempatkan para yaitu menyelesaikan sengketa umat muslim di bidang
pihak yang bersengketa pada posisi yang sama, tidak Perkawinan, Kewarisan, Wasiat, Hibah, Zakat Infak
ada yang dimenangkan dan tidak ada yang dikalah- Sedekah, dan Ekonomi Islam. Hal tersebut telah tertu-
kan, menjadi magnet utama bagi masyarakat untuk ang pada pasal 49 Undang-Undang Peradilan Agama.
lebih memilih menyelesaikan sengketa kewarisannya Selain melalui jalur litigasi yang telah disediakan
melalui jalur non litigasi. 3
pemerintah, masyarakat juga diperbolehkan menye-
Islam menaruh perhatian penuh terhadap Pem- lesaikan sengketa kewarisannya melalui mediasi non
bagian harta warisan, karena asas dari waris mewa- litigasi. Mediasi non litigasi dinilai oleh masyarakat
risi adalah kematian, dan kematian adalah sesuatu memiliki hasil yang lebih memuaskan daripada sistem
yang pasti dialami oleh setiap manusia. Dari kematian pengadilan. Hal ini disebabkan alternatif penyelesa-
tersebut muncul sebuah akibat hukum yang dinama- ian sengketa ini melibatkan partisipasi yang lebih in-
kan hukum kewarisan, yaitu hukum yang mengatur tensif antar para pihak berdasarkan musyawarah.5
segala hak-hak dan kewajiban seseorang yang telah Masyarakat di kecamatan Moutong Kabupaten
meninggal dunia. Dalam hukum kewarisan, ada isti- parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah yang se-
lah-istilah yang tidak bisa dipisahkan dari pengertian bagian besar memilih untuk menyelesaikan sengketa
hukum waris itu sendiri: pertama waris yaitu orang pembagian harta warisannya melalui jalur non litigasi.
yang berhak menerima pusaka orang yang telah men- Menurut data yang penulis peroleh di lapangan set-
inggal. Kedua warisan yaitu harta peninggalan, surat elah melalui berbagai proses observasi dan wawan-
wasiat. Ketiga Pewaris yaitu orang yang memberi pu- cara, hanya sedikit sekali warga kecamatan Moutong
saka, yakni yang meninggal dunia dan meninggalkan yang bersedia menyelesaikan sengketa pembagian
sejumlah harta. Keempat Ahli Waris yaitu orang yang warisan di Pengadilan Agama Parigi Moutong. Ke-
menjadi waris, yang berhak menerima harta pening- banyakan dari mereka lebih memilih untuk menye-
galan dari pewaris. Kelima mewarisi yaitu mendapat lesaikannya di Kantor kecamatan yang mana pejabat
harta pusaka (segenap ahli waris mewarisi harta pen- kecamatan bertindak sebagai mediatornya.
inggalan pewarisnya).4 Dari pemaparan di atas, penulis tertarik untuk
Adapun yang rentan menimbulkan perselisihan di- mengkaji lebih dalam tentang Mediasi Non Litigasi
antara para ahli waris yaitu pada pembagian harta Terhadap Sengketa Pembagian Harta Warisan di
warisan. Dalam konteks masyarakat, problematika Kecamatan Moutong, Kabupaten Parigi Moutong,
kewarisan memang bertumpu pada pembagian harta Provinsi Sulawesi Tengah.
warisan. Hal ini wajar terjadi mengingat sifat manu-
sia yang cenderung ingin menguasai harta dan tidak Rumusan Masalah
pernah puas akan bagiannya yang telah ditetapkan. 1. Mengapa masyarakat di Kecamatan Moutong
Sifatnya yang demikian dapat menzalimi dan meram- Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi
Tengah lebih memilih penyelesaian sengketa
pembagian waris melalui jalur non litigasi?.
1
Candra Irawan, Hukum Alternatif Penyelesaian Sengketa di Indonesia,
(Bandung:Mandar Maju, 2017), 1 4
Eman Suparman, Hukum Waris Indonesia, cet. ke 6, Bandung: Refika
2
Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Hukum Syariah, Hukum Adat, Dan Aditama, 2019, hlm. 3.
Hukum Nasional (Depok: Kencana, 2017), 122 5
Marwah. M. Diah, Prinsip dan Bentuk-bentuk Alternatif Penyelesaian
3
Lina Nur Anisa, “Implementasi Prinsip Neutrality Dalam Proses Me- Sengketa di Luar Pengadilan, Hukum dan Dinamika Masyarakat, Vol 5 No.2
diasi”, Jurnal Al-Mabsut, Vol. 9:1 (Juni, 2015), 2. (April:2008), 113
Ranny, sitti, shera: Mediasi Non Litigasi Terhadap Sengketa Pembagian Harta Warisan 39

2. Bagaimana proses pelaksanaan mediasi terhadap jelaskan tentang kesepakatan dan perdamaian yang
sengketa waris Islam di Kecamatan Moutong Ka- terjadi setelah proses mediasi dan tugas pengadilan
bupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Ten- dalam hal ini mahkamah syar’iyah Lhoksukon hanya
gah?. tinggal mengukuhkan saja. Artinya para pihak harus
3. Bagaimana kekuatan hukum berita acara kes- menaati apa-apa yang menjadi poin dari kesepakatan
epakatan yang diterbitkan pemerintah kecamatan perdamaian tersebut.
Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Ten- Masnayanti dan Abdillah mustari dalam peneliti-
gah setelah proses mediasi?. annya yang berjudul “Pertimbangan Hakim Dalam
Penyelesaian Sengketa Harta Waris Antara Saudara
Tujuan Penelitian Kandung”. Jurnal ini berasal dari kegelisahan penu-
1. Untuk mengetahui dan memahami sebab lis terhadap sengketa waris anatara saudara kandung
masyarakat di Kecamatan Moutong Kabupaten yang tidak dapat diselesaikan secara kekeluargaan,
Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah yang kemudian di bawa ke pengadilan dan diputuskan ses-
menyelesaikan sengketa kewarisan melalui jalur uai dengan pertimbangan hakim tanpa menggunkaan
non litigasi. pedoman KHI atau hukum kewarisan dalam Islam.
2. Untuk mengetahui proses pelaksanaan mediasi Berdasarkan beberapa Literatur yang telah penulis
terhadap sengketa pembagian harta warisan di sebutkan di atas, penelitian terdahulu belum terlihat
Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong ada yang membahas secara spesifik mulai dari me-
Provinsi Sulawesi Tengah. kanisme mediasi hingga peran pemerintah kecama-
3. Untuk mengetahui kekuatan hukum Berita Acara tan dalam penyelesaian sengketa waris. Literatur di
Kesepakatan yang diterbitkan oleh Pemerintah atas hanya menjelaskan secara garis besar peran to-
Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong koh masyarakat dalam mediasi perkara waris. Maka
Provinsi Sulawesi Tengah setelah proses Mediasi. berdasarkan telaah atau tinjauan pustaka terhadap
beberapa literatur tersebut, penulis menyimpulkan
Kajian Pustaka bahwa penelitian ini akan menjadi sesuatu yang baru
Ahmad Falih Mahruz dalam penelitiannya yang dan bersifat kontributif terhadap khazanah keilmuan
berjudul “kekuatan hukum penyelesaian sengketa Hukum Keluarga Islam di Indonesia.
waris melalui mediator tokoh masyarakat di desa
wonosalam kecamatan wonosalam kabupaten De- Metode Penelitian
mak” hasil penelitian tersebut menguraikan bahwa Dalam penelitian ini penulis menggunakan ragam
mediasi yang dilakukan tidak memiliki kekuatan hu- metode penelitian kualitatif, yaitu studi Lapangan.
kum eksekutorial karena tidak dikukuhkan dengan Selanjutnya penulis melakukan eksplorasi terhadap
pembuatan akta perdamaian ataupun surat perjanjian upaya mediasi non litigasi di Kecamatan Moutong
perdamaian sesuai pasal 27 peraturan Mahkamah Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah,
Agung nomor 1 tahun 2016 tentang prosedur mediasi dengan subyek penelitiannya ialah Camat Moutong
dan pasal 1851 KUH Perdata. Akan tetapi kesepakatan dan beberapa orang pejabat kecamatan setempat
tersebut tetap dipatuhi oleh masyarakat setempat. 6 yang pernah berperan sebagai mediator sengketa
Penelitian Sabarudin yang berjudul “pelaksanaan waris. Penelitian bersifat deskriptif analitis dengan pola
putusan sengketa waris yang diselesaikan melalui me- pikir induktif yaitu melakukan analisis terhadap kasus/
diasi di mahkamah syar’iyah Lhoksukon: Studi kasus sengketa waris yang terjadi di kecamatan Moutong
atas putusan nomor: 493/PDT.G/2015/MS-LSK” men- Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah
kemudian menyimpulkannya dengan cara mend-

6
Ahmad Falih Mahruz, “Kekuatan Hukum Penyelesaian Sengketa
Waris Melalui Mediator Tokoh Masyarakat Di Desa Wonosalam Kecamatan 8
Rini Fahriyani Ilham and Ermi Suhasti, “Mediasi Dalam Penyelesaian
Wonosalam Kabupaten Demak”, Jurnal Al-Hukama, Vol. 9:1 (Juni, 2019), Sengketa Waris: Studi Putusan No. 181/Pdt. G/2013/PA.Yk”, Jurnal Al-Ahw-
48. al, Vol. 9:1 (Juni 2017), 68
7
Frans Winarta dalam https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ula- 9
Undang-undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2006 tentang Peruba-
san/lt52897351a003f/litigasi-dan-alternatif-penyelesaian-sengketa-di-luar- han atas Undang-undang No.7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, hlm
pengadilan/ diakses pada 14 Maret 2021 15
40 Qiyas Vol. 6, No. 1, April 2021

eskripsikan aspek epistimologis terkait upaya mediasi dan perceraian, waris menjadi masalah yang banyak
non litigasi serta peran mediator dalam penyelesa- menarik perhatian masyarkat. Permasalahan waris
ian sengketa Pembagian harta warisan di kecamatan yang terjadi di masyarakat bertumpu pada pembagian
Moutong Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawe- harta warisan dimana hanya sebagian ahli waris yang
si Tengah. menguasai harta warisan; pembagian warisan yang
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tidak rata; harta warisan telah dijual oleh salah satu
wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan ter- ahli waris dan tidak mendapat persetujuan bagi ahli
hadap pejabat kecamatan setempat yang terdiri dari waris lainnya.8 Masalah ini dapat diselesaikan melalui
Camat, Sekertaris Camat, dan Kepala Seksi Pemerin- jalur litigasi atau non litigasi.
tahan. Kemudian observasi dengan cara menghadiri Menurut Pasal 24 UUD 1945 “bahwa kekuasaan
langsung beberapa proses mediasi sengketa waris Is- kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung
lam yang berlangsung di kecamatan Moutong. dan badan peradilan yang berada di bawahnya da-
lam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradi-
Mediasi Non Litigasi lan agama ,lingkungan peradilan militer, lingkungan
Dalam peradilan dikenal dua bentuk penyelesaian peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahka-
sengketa yaitu secara Litigasi dan Non Litigasi. Litiga- mah Konstitusi”. Bagi muslim, penyelesain sengketa
si adalah penyelesaian sengketa atau perkara baik pi- waris melalui jalur pengadilan menjadi wewenang
dana maupun perdata yang dilakukan di Pengadilan, pengadilan agama untuk memeriksa, memutus, dan
termasuk Pengadilan Agama. Sebaliknya, Non Liti- menyelesaikan perkara di tingkat pertama.9
gasi adalah bentuk penyelesaian perkara dengan jalur Menurut Pasal 49 ayat (3) Undang-undang No-
alternatif, yang lazim dinamakan dengan Alternative mor 7 tahun 1989 “Kewenangan Pengadilan Agama
Dispute Resolution (ADR). Adapun yang termasuk Di Bidang Kewarisan Mengatur Tentang Penentuan
dalam penyelesaian sengketa secara Non Litigasi atau Siapa-Siapa yang Menjadi Ahli Waris, Penentuan
ADR diantaranya ialah arbitrase. Harta Peninggalan, Bagian Masing-Masing Ahli Waris
Ada enam jenis penyelesaian sengketa secara Non dan Melaksanakan Pembagian Harta Peninggalan”.
Litigasi: pertama Konsultasi yaitu suatu tindakan per- Selain itu, Pengadilan Agama berwewenang untuk
sonal antara klien dengan konsultan sesuai dengan menyelesaikan sengketa apabila agama yang dianut
keperluan dan kebutuhan kliennya. Kedua Negosiasi oleh kedua pihak saat terjadinya hukum ialah agama
yaitu upaya penyelesaian sengketa dengan tujuan Islam dan hubungan ikatan hukum yang dilakukan
pencapaian kesepakatan bersama atas dasar kerja berdasarkan hukum Islam.10 Maka berdasarkan ura-
sama yang harmonis dan kreatif. Ketiga Mediasi yaitu ian pasal diatas masyarakat berasumsi bahwa penye-
penyelesaian sengketa para pihak melalui perundin- lesaian sengketa hanya bisa dilakukan melalui jalur
gan yang ditengahi oleh seorang mediator dengan pengadilan.
tujuan mencapai kesepakatan bersama. Keempat Sistem hukum di Indonesia juga memberikan
Konsiliasi yaitu penengah atau konsiliator bertugas peluang kepada masyarakat untuk menyelesaikan
mencari solusi atas suatu sengketa yang dapat diter- sengketa di luar pengadilan. Hal ini dikarenakan
ima bagi kedua pihak. Keenam Pendapat Ahli yaitu proses penyelesaian sengketa di peradilan yang men-
pendapat ahli atas suatu sengketa yang bersifat teknis ganut asas sederhana, cepat, dan biaya ringan pada
dan sesuai dengan bidang keilmuannya.7 praktiknya mengalami banyak kendala antara lain
Sengketa yang terjadi di masyarakat biasanya men- banyaknya jumlah perkara masuk tidak sebanding
genai hak dan kewajiban yang dikelompokkan dalam dengan jumlah tenaga hakim, minimnya dukungan
permasalahan perdata. Selain masalah perkawinan fasilitas bagi lembaga peradilan khususnya peradilan

10
Eka Susylawati, “Penerapan Hukum Waris Islam Dalam Perkara Waris 13
Ibid., hlm. 295.
Di Pengadilan Agama Pamekasan”, Jurnal Al-Ihkam, Vol. 9:2 (Desember 14
Anita Kamilah dan Rendy Aridhayandi, “Kajian Terhadap Penyelesa-
2015), 327. ian Sengketa Pembagian Harta Warisan Atas Tanah Akibat Tidak Dilaksana-
11
Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Hukum Syariah, Hukum Adat, Dan kannya Wasiat Oleh Ahli Waris Dihubungkan Dengan Buku Ii Kita Undang-
Hukum Nasional (Depok: Kencana, 2017), 291. Undang Hukum Perdata Tentang Benda (Van Zaken)”, Jurnal Wawasan
12
Ibid., hlm. 292-294. Hukum, Vol. 32:1 (Februari 2015), 34.
Ranny, sitti, shera: Mediasi Non Litigasi Terhadap Sengketa Pembagian Harta Warisan 41

tingkat pertama yang wilayah hukumnya meliputi peran pemerintah setempat, seperti kepala desa, ca-
kabupaten/kota, penumpukan perkara baik di ting- mat, atau tokoh masyarakat sebagai mediator dalam
kat pertama, banding, maupun kasasi di Mahkamah sengketa tersebut. Cara penyelesaian sengketa di
Agung. Kendala tersebut berakibat pada masyarakat luar pengadilan memiliki kaitan erat dengan Indone-
pencari keadilan merasa kesulitan untuk berperkara sian Legal Culture yang bersifat musyawarah, komu-
di pengadilan untuk mendapatkan hak-haknya secara nal, dan konsensus atau lebih mengedepankan asas
cepat. Bukan hanya kendala dari lembaga peradilan musyawarah untuk mufakat dan mencapai maslahah
saja, melainkan pihak yang bersengketa juga memi- bersama.14
liki kendala-kendala dalam berperkara di pengadilan
mulai dari jarak, waktu, biaya berperkara, dan perso- Mediasi Terhadap Sengketa Waris Menurut Hu-
alan yang dapat diakses oleh publik. Dengan adanya kum Islam
beberapa kendala yang berat dalam berperkara di Dalam Islam ada empat unsur utama adanya pros-
pengadilan, sistem hukum di Indonesia sebenarnya es saling mewarisi pertama, adanya orang meninggal
memiliki aturan hukum yang bisa di gunakan untuk dunia (pewaris), adanya orang yang akan mendap-
penyelesaian sengketa secara cepat baik melalui jalur atkan warisan (ahli waris), harta yang ditinggalkan
pengadilan ataupun luar pengadilan.11 oleh orang yang meninggal (tirkah), dan ketentuan
Pengadilan juga menyediakan fasilitas mediasi, bagian-bagian tertentu ahli waris untuk mendapat-
yaitu hakim atau mediator yang ditunjuk hakim ter- kan harta warisan. Prinsip keadilan menjadi prinsip
libat untuk mendamaikan para pihak yang berseng- utama dalam pembagian harta warisan. Alquran
keta, sedangkan luar pengadilan dapat ditempuh jalur memberikan ketentuan dua banding satu (2:1) dan
arbitrase, mediasi, negosiasi, atau fasilitasi sebagai furudh muqaddarah (1/2, 1/4, 1/8, 2/3, 1/3, dan 1/6)
bentuk alternatif penyelesaian sengketa.12 Undang- sebagai ketentuan untuk mewujudkan keadilan dalam
undang No.30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan pembagian harta warisan. Namun, dalam praktiknya
Penyelesaian Sengketa menjadi kabar baik bagi para ketentuan ini menjadi opsi, apabila para ahli waris
pihak yang ingin menyelesaikan sengketanya di luar menghendaki alternatif penyelesaian sengketa lain
pengadilan. Prinsip penyelesaian sengketa di lingkun- yang mengandung nilai keadilan maka diperbolehkan
gan pengadilan dan luar pengadilan berbeda, diling- untuk melaksanakan alternatif penyelesaian sengketa
kungan pengadilan menganut prinsip menang-kalah tersebut. Adanya prinsip kesepakatan damai dalam
sedangkan di luar pengadilan menganut prinsip sama kewarisan memberikan kesempatan bagi para ahli
sama menguntungkan atau win-win solution. Undang- waris untuk tidak melakukan pembagian harta wari-
undang ini mendorong para pihak untuk beritikad san berdasarkan furudh muqaddarah, dengan syarat
baik dalam proses penyelesaian sengketa, karena mereka meiliki kesepakatan bersama dalam penyele-
tanpa itikad baik tidak dapat menghasilkan keputusan saian sengketa.15
bebas konflik antara kedua pihak. 13
Salah satu alternatif penyelesaian sengketa dalam
Beberapa masyarakat di Indonesia memilih untuk Islam ialah sulh. Sulh ialah proses penyelesaian sen-
menyelesaikan masalah waris melalui jalur mediasi gketa dimana para pihak sepakat untuk menyelesai-
non litigasi, khususnya masyarakat desa yang tidak kan sengketa secara damai. Sulh dijadikan salah satu
memiliki akses baik dari faktor jarak, transportasi, dan anjuran penyelesaian sengketa karena beberapa per-
biaya untuk melakukan mediasi di pengadilan. Selain timbangan, pertama, sulh dapat memuaskan kedua
itu, melakukan mediasi non litigasi dirasa cukup un- belah pihak, kedua, tidak ada istilah kalah-menang
tuk menyelesaikan sengketa dengan memanfaatkan dalam penyelesaian sengketa melainkan mendapat-
kan jalan tengah atas sengketa yang dihadapi. Sulh

15
Syahrizal Abbas, Mediasi dalam Hukum Syariah, Hukum Adat, dan
Hukum Nasional (Depok: Kencana, 2017), 195-198
16
Takdir Rahmadi, Mediasi: Penyelesaian Sengketa Melalui Pendekatan 19
Ibid, hlm 119.
Mufakat (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 13 20
Undang-Undang Republik Indonseia No.3 Tahun 2006 Tentang Pe-
17
Alquran, Surah An-Nisa (4): 59 rubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan
18
Kaizal Bay, “Pengertian Ulil Amri Dalam Alquran Dan Implementa- Agama, Pasal 49.
sinya Dalam Masyarakat Muslim”, Jurnal Ushuluddin, Vol. 17:1 (Januari 21
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1999 Tentang
2011), 118. Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Pasal 1 Ayat 10.
42 Qiyas Vol. 6, No. 1, April 2021

atau mediasi diluar pengadilan dibutuhkan pihak ke- tong Provinsi Sulawesi Tengah, ada beberapa faktor
tiga selaku penengah atau mediator. Mediator tidak yang mendorong masyarakat untuk menyelesaikan
berwewenang untuk memutus, tetapi hanya mem- perkaranya secara non litigasi, diantaranya adalah
bantu para pihak yang bersengketa untuk mencari faktor ekonomi dimana meskipun sistem peradilan
jalan tengah yang dapat diterima para pihak. 16
Untuk di Indonesia menganut asas cepat dan biaya ringan,
memilih seorang mediator, Allah memberikan pen- faktanya masih banyak warga yang merasa keberatan
jelasan dalam surah an-Nisa: atas biaya berperkara tersebut, sehingga lebih memi-
Artinya : lih menyelesaikannya lewat jalur non litigasi. Selanjut-
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan nya yang menjadi pertimbangan warga adalah faktor
taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. geografis yaitu jika seseorang ingin berperkara di pen-
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang gadilan harus menempuh jarak kurang lebih 300km
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al dengan lama perjalanan 5 jam. Tidak semaju trans-
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar- portasi di wilayah pulau Jawa yang lancar setiap jam-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. nya, transportasi di daerah ini terbilang sangat kurang
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih bahkan tidak jarang dalam sehari tidak ada satupun
baik akibatnya”. 17 transportasi umum yang berangkat ke ibu kota. Kar-
ena peliknya masalah tersebut sebagian masyarakat
Menurut Muhammad Abduh ulil amri dalam ayat memutuskan untuk mempercayakan perkara waris
di atas berarti kalangan orang-orang muslim dari ber- kepada tokoh-tokoh masyarakat seperti Kepala Desa
bagai profesi dan keahlian. Kalangan tersebut adalah atau Camat. Mediasi tersebut dilakukan dengan jalan
Pemerintah, Hakim, Ulama, Pemimpin yang menjadi musyawarah secara kekeluargaan yang sesuai dengan
rujukan umat untuk menciptakan kemaslahatan pub- nilai-nilai kekerabatan dan kebersamaan yang dianut
lik. 18
Berkaitan dengan hidup bernegara, ulil amri oleh masyarakat Desa pada umumnya.
dapat diartikan sebagai presiden, bupati, camat, wa-
likota, lurah, dan pimpinan yang memegang otoritas 1. Proses dan Mekanisme Mediasi di Kecama-
penuh di suatu daerah. Hal ini sesuai dengan surah tan Moutong
an-Nisa-59 yang telah dikutip sebelumnya, yang me- Dalam hukum positif di Indonesia, penyelesaian
wajibkan ketaatan kepada Allah, rasul dan ulil amri. 19 sengketa dapat ditempuh melalui jalur litigasi dan
Jadi, hakikat dari hukum kewarisan Islam ialah ter- non litigasi. Jalur litigasi mengarah pada hukum acara
ciptanya keadilan dan kedamaian dalam pengalihan yang berlaku dan penyelesaiannya melalui peradilan
harta warisan, termasuk juga dengan pemanfaatan berdasarkan pasal 49 undang-undang nomor 3 tahun
harta tersebut oleh ahli waris secara adil dan damai. 2006 tentang perubahan atas undang-undang nomor
7 tahun 1989 tentang peradilan agama yang menya-
Mediasi Non Litigasi Terhadap Sengketa Pem- takan bahwa:
bagian Harta Warisan Di Kecamatan Moutong Peradilan agama bertugas memeriksa, memutus,
Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara
Tengah orang-orang yang beragama Islam, di bidang:
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pada um- a. Perkawinan;
umnya masyarakat Indonesia khususnya yang berada b. Waris;
di daerah-daerah lebih memilih menyelesaikan sen- c. Wasiat;
gketa warisnya melalui jalur non litigasi. Seperti hal- d. Hibah;
nya di kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Mou- e. Wakaf;
f. Zakat;

22
https://www.doktorhukum.com, ‘Kompetensi Relatif Absolut Pengadi-
lan Dalam Perkara Perdata’. 25
Rini Fahriyani Ilham and Ermi Suhasti, “Mediasi Dalam Penyelesa-
23
Wawancara dengan bapak Ari (Kepala seksi Pemerintahan) tanggal ian Sengketa Waris: Studi Putusan No. 181/Pdt. G/2013/PA.Yk”, Jurnal Al-
15 September 2020 Ahwal, Vol. 9:1 (Juni 2016), 67.
24
Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Hukum Syariah, Hukum Adat, Dan 26
Wawancara dengan Aftar Muhamad Nusa, S.Sos, M.M (Camat Mou-
Hukum Nasional (Depok: Kencana, 2017),119. tong), tanggal 15 September 2020.
Ranny, sitti, shera: Mediasi Non Litigasi Terhadap Sengketa Pembagian Harta Warisan 43

g. Infaq; mediasi ke kantor desa. Nantinya jika perkara tidak


h. Shadaqah; dan selesai atau dalam arti lain para pihak belum puas
i. Ekonomi syariah.20 dengan putusan yang diterima, lantas bisa mengaju-
kan mediasi ke kantor kecamatan.23 Setelah mediasi
Selain melalui jalur litigasi (pengadilan) ada al- di Kantor desa, para pihak akan menerima Berita
ternatif lainnya yaitu penyelesaian melalui jalur non Acara Pemeriksaan yang ditujukan sebagai hantaran
litigasi (luar pengadilan) yang juga disebut dengan proses ke kantor kecamatan, yang akan digunakan
Alternative Dispute Resolution (ADR) yang berdasar- sebagai acuan untuk proses mediasi di kantor keca-
kan pasal 1 ayat 10 undang-undang nomor 30 tahun matan. Jika mediasi berjalan lancar, para pihak baik
1999 tentang Alternatif Penyelesaian Sengketa, me- penggugat maupun tergugat akan menerima berita
nyatakan bahwa: Alternatif Penyelesaian Sengketa acara kesepakatan yang ditandatangani oleh media-
adalah Lembaga Penyelesaian Sengketa atau beda tor dan kedua belah pihak. Berita acara tersebut me-
pendapat melalui prosedur yang disepakati para muat hak-hak dan kewajiban para pihak yang men-
pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan dengan etap dan/atau telah beralih selama proses mediasi dan
cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, atau pe- disepakati oleh kedua belah pihak.
nilaian ahli. 21
Sebaliknya, jika mediasi di kantor kecamatan tidak
Prinsip win-win solution menjadi magnet utama kunjung menemui titik terang, para pihak akan dian-
bagi masyarakat Indonesia pada umumnya un- jurkan untuk menyelesaikannya di Pengadilan Agama
tuk menyelesaikan sengketa kewarisannya melalui setempat dengan membawa serta Berita Acara Pemer-
jalur non litigasi. Inilah yang terjadi di kecamatan iksaan sebagai acuan hakim dalam mengadili perkara
Moutong, disamping implikasi prinsip win-win solu- tersebut. Berikut ilustrasi alur mediasi di Kecamatan
tion ada juga faktor lainnya yang tidak dapat dike- Moutong Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawe-
sampingkan, misalnya faktor geografis dimana jarak si Tengah:
tempuh masyarakat kecamatan Moutong untuk da-
pat berperkara secara litigasi di pengadilan memakan
waktu 5-6 jam perjalanan. Faktor lainnya adalah fak-
tor ekonomi, dimana penyelesaian di jalur non litigasi
diyakini lebih menghemat pengeluaran dibanding
berperkara di pengadilan.
Namun sebelum memutuskan untuk menyele-
saikan perkara waris di kecamatan, warga harus
mengetahui terlebih dahulu alur penyelesaiannya.
Pertama-tama, warga dalam hal ini para pihak yang
bersengketa akan mendatangi kantor desa yang
mana harta warisan yang dipersengketakan berada di
wilayah/desa tersebut. Hal ini sejalan dengan prinsip
kompetensi relatif dalam lingkup peradilan yaitu ke- 2. Peran Pemerintah Dalam Mediasi Sengketa Pembagian Harta Warisan di Kecamatan
Moutong Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah.

wenangan pengadilan dalam mengadili suatu perkara 2. Peran Pemerintah Dalam Mediasi Sengketa
Islam datang membawa kedamaian. Kata islam sendiri mengandung sin, nun dan lam yang jika
digabungkan menjadi silmi, salaam yang berarti damai, kedamaian. Alquran sebagai pedoman memuat
sejumlah prinsip resolusi konflik dan penyelesaian yang dapat digunakan manusia dalam mewujudkan
sesuai dengan domisili/tempat/lokasi para pihak atau Pembagian Harta Warisan di Kecamatan
kehidupan harmoni, damai, adil dan sejahtera.24
Konflik waris yang sering terjadi di tengah masyarakat umumnya terletak pada pembagian harta
didasarkan pada tempat dimana objek itu berada. 22
Moutong Kabupaten Parigi Moutong Provinsi
warisan dimana ahli waris lain tidak mendapat haknya, sedangkan ahli waris lainnya menguasai harta
warisan. Pemicu konflik lainnya pada kasus harta warisan telah dijual oleh salah satu ahli waris, tanpa
Sama halnya yang berlaku di kecamatan Moutong, Sulawesi Tengah.
persetujuan ahli waris lainnya, dan berbagai permasalahan kompleks lainnya 25
Berdasarkan kompleksitas sengketa waris tersebut, maka peran dan kompetensi seorang mediator sangat
penting dalam menciptakan peluang damai. Terutama dalam hal mediasi non litigasi, seorang mediator
mulanya para pihak yang bersengketa mengajukan Islam datang membawa kedamaian. Kata islam
dituntut melampaui teori yang mungkin sebelumnya telah ia dapatkan pada pendidikan formal. “Mediator
tidak dianjurkan menolak perkara, jadi kita sebisa mungkin menangani perkara yang diajukan masyakarat,
sendiri mengandung sin, nun dan lam yang jika
urusan nanti selesai atau menemukan kesulitan atau jalan buntu pada prosesnya, yang penting perkaranya
jangan ditolak”, demikian penuturan Aftar selaku mediator di kecamatan Moutong. 26
digabungkan menjadi silmi, salaam yang berarti da-
Alquran mengenalkan pola sulh dalam mediasi. yaitu suatu jalan untuk mengakhiri sengketa melalui
perdamaian dengan pertimbangan dapat menguntungkan kedua belah pihak tanpa ada yang merasa
menang atau kalah. Sehingga sulh dapat mengantarkan kepada ketentraman hati, kepuasan, dan
Rini Fahriyani Ilham and Ermi Suhasti, “Mediasi Dalam Penyelesa-
27
memperkuat tali silaturahmi.27
ian Sengketa Waris: Studi Putusan No. 181/Pdt. G/2013/PA.Yk”, Jurnal Al-
Ahwal, Vol. 9:1 (Juni 2016), 70.
28
Wawancara dengan Aftar Muhamad Nusa (Camat Moutong), tanggal 24 30
Ibid, Abbas,
Syahrizal ,tanggal 20 Dalam
Mediasi September 2020Hukum Adat, Dan Hukum Nasional (Depok: Kencana,
Hukum Syariah,
2017),119.
15 September 2020 25
31
‘Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Prosedur
Rini Fahriyani Ilham and Ermi Suhasti, “Mediasi Dalam Penyelesaian Sengketa Waris: Studi Putusan No.
29
Ibid Mediasi,
181/Pdt. Pasal
G/2013/PA.Yk”, 27’.
Jurnal Al-Ahwal, Vol. 9:1 (Juni 2016), 67.
26
Wawancara dengan Aftar Muhamad Nusa, S.Sos, M.M (Camat Moutong), tanggal 15 September 2020.
27
Rini Fahriyani Ilham and Ermi Suhasti, “Mediasi Dalam Penyelesaian Sengketa Waris: Studi Putusan No.
181/Pdt. G/2013/PA.Yk”, Jurnal Al-Ahwal, Vol. 9:1 (Juni 2016), 70.
44 Qiyas Vol. 6, No. 1, April 2021

mai, kedamaian. Alquran sebagai pedoman memuat paham terhadap hukum, terutama implementasinya
sejumlah prinsip resolusi konflik dan penyelesaian di masyarakat. Wawasannya luas dan kaya akan pen-
yang dapat digunakan manusia dalam mewujudkan galaman di lapangan. seperti halnya bapak Aftar yang
kehidupan harmoni, damai, adil dan sejahtera.24 kini menjabat sebagai Camat Moutong, beliau me-
Konflik waris yang sering terjadi di tengah nyatakan telah ikut serta dalam mediasi sejak tahun
masyarakat umumnya terletak pada pembagian harta 1990. Skill nya sebagai mediator telah terasah melalui
warisan dimana ahli waris lain tidak mendapat haknya, pengalaman bertahun-tahun. Berbagai sengketa telah
sedangkan ahli waris lainnya menguasai harta wari- ditangani baik pidana maupun perdata.
san. Pemicu konflik lainnya pada kasus harta warisan Dalam penyelesaian sengketa waris, pada um-
telah dijual oleh salah satu ahli waris, tanpa persetu- umnya pemerintah kecamatan Moutong berpedo-
juan ahli waris lainnya, dan berbagai permasalahan man pada ketentuan Kompilasi Hukum Islam. Hal
kompleks lainnya.25 ini dikarenakan mayoritas penduduknya beragama
Berdasarkan kompleksitas sengketa waris tersebut, Islam, sehingga kebanyakan kasus waris diselesaikan
maka peran dan kompetensi seorang mediator sangat berdasarkan KHI. Walaupun pada prosesnya tetap
penting dalam menciptakan peluang damai. Teruta- mengikuti kesepakatan kedua belah pihak, cara apa
ma dalam hal mediasi non litigasi, seorang mediator yang terbaik menurut mereka.
dituntut melampaui teori yang mungkin sebelumnya Contoh kasus pada tahun 2019: seorang kepala
telah ia dapatkan pada pendidikan formal. “Media- keluarga bernama Parman mengajukan mediasi di
tor tidak dianjurkan menolak perkara, jadi kita sebisa kecamatan Moutong atas kasus waris yang telah ber-
mungkin menangani perkara yang diajukan masya- langsung selama kurang lebih 15 tahun. kasus terse-
karat, urusan nanti selesai atau menemukan kesu- but telah inkracht sesuai putusan pengadilan agama
litan atau jalan buntu pada prosesnya, yang penting Parigi Moutong pada tahun 2004. Putusannya berisi
perkaranya jangan ditolak”, demikian penuturan Af- bahwasanya ibu Mardiyah (istri dari bapak Parman)
tar selaku mediator di kecamatan Moutong.26 saat itu memperoleh mendapatkan ½ dari harta orang
Alquran mengenalkan pola sulh dalam mediasi. tuanya. Dan ½ lagi diberikan kepada kakaknya yang
yaitu suatu jalan untuk mengakhiri sengketa melalui bernama Ato. Harta yang berupa rumah dan seisinya
perdamaian dengan pertimbangan dapat mengun- beserta pekarangan dengan luas kurang lebih 30 x 15
tungkan kedua belah pihak tanpa ada yang merasa meter persegi tersebut seharusnya telah selesai pem-
menang atau kalah. Sehingga sulh dapat mengantar- bagiannya sejak 2004. Akan tetapi Ato sebagai salah
kan kepada ketentraman hati, kepuasan, dan mem- satu ahli waris tidak kunjung memberikan bagian
perkuat tali silaturahmi. 27
adiknya, hingga adiknya (Mardiyah) meninggal dunia
Dalam proses mediasi di kecamatan Moutong, pada tahun 2018. Dari permasalahan tersebut Parman
Tidak jarang mediator meminta Jaksa setempat un- berinisiasi menggugat hak almarhum istrinya. Mediasi
tuk turut serta menyimak dan memberi masukan bagi berjalan damai hingga diperoleh kesepakatan pem-
para pihak. Kehadiran Jaksa juga sangat berguna bagian yaitu Parman membeli rumah tersebut kepada
untuk membantu mediator dalam upaya penyelesa- Ato dengan ½ harga. Adapun harga yang disepakati
ian sengketa untuk mencapai win-win solution. Kom- oleh kedua pihak adalah 40 juta, yang mana Parman
petensi jaksa dalam bidang hukum dan perundang- cukup membayar ½ nya kepada Ato yaitu 20 juta.28
undangan sangat dibutuhkan terlebih jika mediator Ada juga kasus lain dimana tergugat tidak ingin
tidak memiliki latar belakang pendidikan hukum. membagi hartanya secara legal, ia hanya berkehendak
Hal menarik yang penulis temukan ialah walau- memberikannya sebagai hibah. Hal tersebut sah sela-
pun seorang mediator tidak berlatar belakang pen- ma disepakati oleh kedua belah pihak. Dan nantinya
didikan hukum secara formal, namun mereka sangat kesepakatannya akan tertera dalam berita acara kese-
pakatan.29 Pada titik ini penulis melihat hakikat peran

32
Ahmad Falih Mahruz, “Kekuatan Hukum Penyelesaian Sengketa
Waris Melalui Mediator Tokoh Masyarakat Di Desa Wonosalam Kecamatan 33
https://www.ptajambi.go.id/attachments/article, ‘Arsip Perkara’.
Wonosalam Kabupaten Demak”, Jurnal Al-Hukama, Vol. 9:1 (Juni, 2019), 34
Wawancara dengan Aftar Muhamad Nusa (Camat Moutong), tanggal
50. 20 September 2020
Ranny, sitti, shera: Mediasi Non Litigasi Terhadap Sengketa Pembagian Harta Warisan 45

mediator yang tidak lain hanyalah sebagai penengah, ian.


fasilitator, karena sesungguhnya para pihak yang me- 5. Jika para pihak tidak menghendaki kesepakatan
mutuskan akan menyelesaikan perkara tersebut den- perdamaian dikuatkan dalam akta perdamaian,
gan seadil-adilnya, tidak ada yang merasa menang kesepakatan perdamaian wajib memuat pencabu-
atau kalah. Inilah implementasi dari Sulh. tan gugatan.
3. Kekuatan Hukum Berita Acara Kesepakatan/ 6. Mediator wajib melaporkan secara tertulis keber-
Akta Perdamaian hasilan mediasi kepada Hakim pemeriksa perkara
Setelah para pihak menjalani proses mediasi dan dengan melampirkan kesepakatan perdamaian.31
berakhir dengan kesepakatan damai, maka pemerin- Selanjutnya dalam pasal 1851 KUH Perdata dinya-
tah kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong takan bahwa: Perdamaian adalah suatu persetujuan
Provinsi Sulawesi Tengah selaku mediator mener- yang berisi bahwa dengan menyerahkan, menjanji-
bitkan berita acara kesepakatan atau biasa disebut kan atau menahan suatu barang, kedua belah pihak
juga dengan surat perjanjian damai. Surat tersebut mengakhiri suatu perkara yang sedang diperiksa pen-
berisi hak-hak dan kewajiban para pihak yang telah gadilan ataupun mencegah timbulnya suatu perkara
disepakati bersama, ditandatangani oleh kedua belah bila dibuat secara tertulis.32
pihak dan mediator sebagai saksi atas berjalannya Dapat disimpulkan bahwa Berita Acara Kesepaka-
kesepakatan tersebut. Surat ini memiliki kekuatan hu- tan yang dikeluarkan oleh pihak Kecamatan Moutong
kum yang mengikat, sehingga di kemudian hari jika Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah
salah satu pihak melakukan tindakan wanprestasi, di- selaku mediator, berlaku dan mengikat secara hukum.
mana tiba-tiba ingin membatalkan kesepakatan terse- Meskipun tidak setara dengan kekuatan hukum ekse-
but, maka berita acara kesepakatan ini dapat menjadi kutorial seperti putusan pengadilan.
bukti untuk kemudian tindakannya dapat diproses Berita Acara Kesepakatan tersebut dibuatkan ar-
sesuai hukum yang berlaku.30 sipnya di kantor kecamatan Moutong. Sebagaimana
Perihal Berita Acara Kesepakatan ini sesuai den- yang diatur dalam pasal 283 HIR tentang ketentuan
gan pasal 27 peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 kearsipan yang menyatakan bahwa segala keputusan-
tahun 2016 tentang prosedur mediasi di pengadilan keputusan selalu harus tersimpan dalam persimpanan
yang menyatakan bahwa: surat (arsip) di pengadilan. Dan pasal 101 Undang-
1. Jika mediasi berhasil mencapai kesepakatan, para undang nomor 07 tahun 1989 yang menyatakan
pihak dengan bantuan mediator wajib merumus- bahwa panitera bertanggungjawab atas pengurusan
kan eksepakatan secara tertulis dalam kesepaka- berkas perkara, dokumen, buku daftar, uang titipan
tan perdamaian yang ditandatangani oleh para pihak ketiga, surat-surat berharga, dan barang bukti
pihak dan mediator. dan surat-surat lainnya.33
2. Dalam membantu merumuskan kesepakatan per- Selain itu, pemerintah kecamatan Moutong seba-
damaian, mediator wajib memastikan kesepaka- gai pelaksana tugas fungsional menerbitkan surat wa-
tan perdamaian tidak memuat ketentuan yang: jib pajak bagi pemilik harta benda yang baru, sesuai
a. Bertentangan dengan hukum, ketertiban dengan yang telah disepakati. Karena dengan berpin-
umum, dan/atau kesusilaan; dahnya kepemilikan, maka berpindah pula hak dan
b. Merugikan pihak ketiga; atau kewajiban atas harta benda tersebut.34
c. Tidak dapat dilaksanakan.
3. Dalam proses mediasi yang diwakili oleh kuasa Kesimpulan
hukum, penandatanganan kesepakatan perdama- Faktor yang menyebabkan banyaknya masyarakat
ian hanya dapat dilakukan apabila terdapat pe- di Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong
nyataan para pihak secara tertulis yang memuat Provinsi Sulawesi Tengah memilih menyelesaikan
persetujuan atas kesepakatan yang dicapai sengketa pembagian warisnya yaitu faktor ekonomi
4. Para pihak melalui mediator dapat mengajukan dan faktor geografis. Faktor Ekonomi dimana masih
kesepakatan perdamaian kepada hakim pemer- banyak warga yang merasa keberatan atas biaya
iksa perkara agar dikuatkan dalam akta perdama- berperkara di Pengadilan, dan faktor geografis yang
46 Qiyas Vol. 6, No. 1, April 2021

mengharuskan seseorang menempuh perjalanan se- Candra Irawan, Hukum Alternatif Penyelesa-
jauh kurang lebih 300km untuk berperkara di pen- ian Sengketa di Indonesia, Bandung:Mandar Maju,
gadilan Agama. Berbagai keterbatasan itulah yang 2017.
menjadi pertimbangan masyarakat mempercayakan Eka Susylawati, ‘Penerapan Hukum Waris Islam
penyelesaian sengketanya pada pejabat Kecamatan Dalam Perkara Waris Di Pengadilan Agama Pameka-
setempat. san’, Jurnal Al-Ihkam, 2015.
Adapun proses dan mekanisme Mediasi Non Liti- Https://www.doktorhukum.com, ‘Kompetensi
gasi terhadap sengketa pembagian waris di Kecama- Relatif Absolut Pengadilan Dalam Perkara Perdata’
tan Moutong Kabupaten Parigi Moutong Provinsi https://www.ptajambi.go.id/attachments/article,
Sulawesi Tengah yaitu terlebih dahulu para pihak ‘Arsip Perkara’
wajib mengajukan mediasi di tingkat desa (dimana Kaizal Bay, “Pengertian Ulil Amri Dalam Al-Qur ’
harta warisan yang dipersengketakan berada) yang an Dan Implementasinya Dalam Masyarakat Muslim”,
dimediasi oleh kepala desa/perangkat desa setempat. Jurnal Ushuluddin, 2011.
Jika sengketa tidak berujung pada kesepakatan, maka Lina Nur Anisa, “Implementasi Prinsip Neutrality Da-
para pihak dapat mengajukan mediasi ke tingkat Ke- lam Proses Mediasi”, Jurnal Ilmiah Al-Mabsut, 2015.
camatan. Lina Kushidayati, “Hak Opsi Dan Hukum Waris
Setelah para pihak menjalani proses mediasi dan Islam Di Indonesia”, Jurnal Al-Manahij, 2013.
berakhir dengan kesepakatan damai, pemerintah ke- Marwah. M. Diah, Prinsip dan Bentuk-bentuk Al-
camatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong Provinsi ternatif Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan,
Sulawesi Tengah selaku mediator menerbitkan Berita Hukum dan Dinamika Masyarakat,2008.
Acara Kesepakatan atau disebut juga Surat Perjanjian Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016
Damai. Surat tersebut berisi hak-hak dan kewajiban Tentang Prosedur Mediasi, Pasal 27
para pihak yang telah disepakati bersama, ditanda- Rini Fahriyani Ilhan and Ermi Suhasti, “MEDIASI
tangani oleh kedua belah pihak dan mediator seba- DALAM PENYELESAIAN SENGKETA WARIS: Studi
gai saksi atas berjalannya kesepakatan, dan memi- Putusan No. 181/Pdt. G/2013/PA.Yk”, Jurnal ilmiah
liki kekuatan hukum yang mengikat. Sehingga dapat Al-Ahwal, 2017.
diklaim dan dipertanggungjawabkan pada kemudian Sabarudin, “Pelaksanaan Putusan Sengketa Waris
hari jikalu salah satu pihak mengingkari kesepakatan yang diselesaikan melalui Mediasi di Mahkamah Syar’Iyah
tersebut. Lhoksukon : Studi Kasus Atas Putusan Nomor : 493 / PDT
. G / 2015 / MS-LSK”, Jurnal At-Tafahum, 2017.
Daftar Pustaka Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Hukum Syariah,
Anita Kamilah dan Rendy Aridhayandi, “Kajian Hukum Adat, Dan Hukum Nasional. Depok: Ken-
Terhadap Penyelesaian Sengketa Pembagian Harta cana, 2017.
Warisan Atas Tanah Akibat Tidak Dilaksanakannya Takdir Rahmadi, Mediasi: Penyelesaian Sengketa
Wasiat Oleh Ahli Waris Dihubungkan Dengan Buku Ii Melalui Pendekatan Mufakat, Jakarta: Rajawali Pers,
Kita Undang-Undang Hukum Perdata Tentang Benda 2010.
(Van Zaken)”, Jurnal Wawasan Yuridika, 2016. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30
Ahmad Falih Mahruz, “Kekuatan Hukum Pe- Tahun 1999 Tentang Arbitrase Dan Alternatif Penyele-
nyelesaian Sengketa Waris Melalui Mediator To- saian Sengketa, Pasal 1 Ayat 10.
koh Masyarakat Di Desa Wonosalam Kecamatan Undang-Undang Republik Indonseia No.3 Tahun
Wonosalam Kabupaten Demak”, Jurnal Al-Hukama, 2006 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
2019. 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, Pasal 49.

You might also like