You are on page 1of 20

Jurnal Teknologi Pendidikan

Vol: 11/01 Juli 2023.


Online ISSN: 2622-4283, Print ISSN: 2338-9184

PENGGUNAAN VIRTUAL LABORATORY


DITINJAU BERDASARKAN SELF-DIRECTED
LEARNING PADA CALON GURU SEKOLAH
DASAR
The use of Virtual Laboratory reviewed based on Self-Directed
Learning in Prospective Elementary School Teachers

Dwi Yuniasih Saputri1, Sajidan2, Agus Efendi3, Wiranto4


1234Universitas Sebelas Maret
Jl.Ir. Sutami No.36, Kentingan, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57126

INFORMASI ARTIKEL ABSTRACT:


The purpose of this study is to analyze the use of a virtual
laboratory in terms of self-directed learning in elementary
school teacher candidates. The research method used in this
research is descriptive research. The subjects of this study
were 35 students. Data is collected using a questionnaire.
The data analysis technique used in this research is
Keywords:
qualitative analysis consisting of data collection, data
virtual laboratory; self-directed reduction, data presentation, and concluding. The results of
learning; perception; prospective this study indicate that the perceptions of prospective
teachers; elementary school elementary school teachers towards virtual laboratory have
fulfilled aspects of self-awareness or initiative by 84.20%,
independent learning strategies by 78.66%, independent
learning activities by 79.22%, evaluation by 81 .54%, and
Kata kunci:
motivating intrapersonal abilities by 89%. The use of a
virtual laboratory; persepsi; virtual laboratory is recommended for other materials that
calon guru; sekolah dasar can involve virtual practicum activities.

ABSTRAK:
Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis penggunaan
virtual laboratory ditinjau berdasarkan self directed
learning pada calon guru sekolah dasar. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu 35
mahasiswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan
angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis kualitatif yang terdiri atas
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan

1
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persepsi calon guru sekolah dasar
terhadap virtual laboratory telah memenuhi aspek
kesadaran atau inisiatif diri sendiri sebesar 84,20%,
strategi belajar mandiri sebesar 78,66%, kegiatan-
kegiatan belajar mandiri sebesar 79,22%, evaluasi
sebesar 81,54%, dan memotivasi kemampuan
intrapersonal sebesar 89%. Penggunaan virtual
laboratory direkomendasikan untuk materi lain yang
dapat melibatkan kegiatan praktikum secara maya.

PENDAHULUAN memperbarui pengetahuan dan


Teknologi saat ini mempunyai pernan menyesuaikan kebiasaan mereka
penting dalam semua aspek dengan realitas baru ini.
kehidupan. Kemajuan teknologi juga Media pembelajaran saat ini
telah mengubah sistem komunikasi sudah semakin berkembang. Tidak
dan pelaksanaan pembelajaran; diragukan lagi bahwa penggunaan
pengembangan profesional guru dan teknologi informasi dan komunikasi
mempercepat akal; sumber belajar, (TIK) di ruang kelas telah meningkat
dan efisiensi belajar (Falode et al., secara dramatis di ruang kelas sains.
2015; Mohammed, 2017; Smith, 2015). Teknologi tidak hanya menyediakan
Teknologi baru telah mengubah dunia satu cara untuk membantu guru
sejak akhir abad ke-20, mempercepat mengatasi hambatan pengajaran
perubahan radikal dalam masyarakat mereka dan meningkatkan hasil
dan ekonomi, yang telah diidentifikasi belajar (Keller & Keller, 2005), tetapi
dalam dua dekade pertama abad ke-21 lebih dari itu untuk mendukung
ini (Vergara, et.al., 2022). individu dengan keterampilan hidup
Adanya pengaruh TIK pada yang dibutuhkan saat ini. Salah satu
masyarakat sehingga dua kata sifat kemajuan TIK akhir-akhir ini adalah
baru muncul untuk mendefinisikan laboratorium virtual, yang muncul di
orang (Prensky, 2001): (i) digital native, samping penggunaan laboratorium
yang merupakan individu yang lahir tradisional. Laboratorium virtual
dengan revolusi TIK yang sudah menawarkan kemungkinan menarik
terkonsolidasi; dan (ii) generasi Z untuk menyampaikan materi kepada
yaitu mereka yang lahir sebelum siswa (Fridman, 2014). Penggunaan
revolusi TIK dimulai, dan sejak titik teknologi modern seperti platform
tertentu dalam hidup mereka harus virtual tidak hanya membantu guru

2
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
menjadi efisien tetapi juga membantu 2010, Johnstone & Al-Shuaili, 2001)
siswa untuk belajar lebih baik dan telah menunjukkan bahwa ada banyak
lebih cepat sehingga meningkatkan keuntungan menggunakan lab dalam
kualitas pembelajaran (Falode, 2020). pengajaran sains seperti pengetahuan
Mempertimbangkan kemajuan siswa yang mendalam, memahami
teknologi yang telah ada pada akhir konsep sains dan mengoreksi
abad ke-20 hingga saat ini, dan miskonsepsinya. Selain itu,
pengalaman positif yang dialami laboratorium IPA meningkatkan
dalam pengajaran praktis saat keingintahuan siswa dan sikap positif
menggunakan laboratorium virtual – terhadap sains sekaligus memupuk
yang mencerminkan serangkaian keterampilan komunikasi antar siswa.
keunggulan yang jelas dibandingkan Laboratorium virtual telah
dengan kelas praktik tradisional di diterapkan oleh Falode (2014),
laboratorium nyata (Vergara, 2022). Chaurura dan Chuma (2015) yang
Laboratorium virtual adalah salah digunakan oleh peserta didik secara
satu platform virtual yang semakin interaktif tanpa peralatan
banyak digunakan oleh para pendidik laboratorium yang sebenarnya,
sebagai tanggapan atas permintaan dimaksudkan untuk melakukan
yang dirasakan untuk mode eksperimen yang direplikasi.
pengiriman yang lebih fleksibel yang Demikian pula, Ratamun dan Osman
akan melengkapi pengajaran dan (2018) menganggap laboratorium
pembelajaran di kelas. Laboratorium virtual sebagai instruksi berbantuan
virtual telah dikembangkan untuk komputer melalui penggabungan
berbagai disiplin ilmu (Gosman et al., aplikasi komputer untuk melakukan
1977; Stern et al., 2004; Aziz et al., kegiatan laboratorium. Ruang kelas
2006). Studi sebelumnya telah virtual memungkinkan praktik
menunjukkan pentingnya keceriaan pengajaran dan pembelajaran
untuk melibatkan siswa dalam proses laboratorium yang lebih efektif
pembelajaran di seluruh laboratorium dengan memungkinkan siswa
virtual (Estriegana et al., 2019; mengambil kendali lebih besar atas
Dwiningsih, et. al, 2018; Iskandar, pengalaman belajar mereka (Falode,
2018). Laboratorium adalah bagian 2014). Ini karena ia menawarkan
penting dari pengajaran sains dan berbagai alat yang kuat dengan
mencapai tujuannya. Penelitian antarmuka yang fleksibel dan
sebelumnya (Bretz, Fay, Bruck, & menarik, dan domain pembelajaran di
Towns, 2013, Bruck, Towns, & Bretz, mana-mana untuk mendorong

3
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
partisipasi yang lebih aktif (Falode, zona transparansi, memperbesar
2020). Oleh karena itu, pendidik dapat untuk melihat detail yang menarik,
menggunakannya untuk melengkapi memodifikasi kecepatan pelaksanaan
laboratorium fisik dalam memberikan tugas untuk memeriksa detail tertentu
sikap, proses berpikir, keterampilan atau mendapatkan wawasan terkait,
memecahkan masalah, keterampilan dan seterusnya.
praktis, dan berbagai macam Laboratorium virtual cocok
keterampilan mendasar lainnya yang digunakan untuk pembelajaran IPA di
tidak dibuat eksplisit atau setidaknya abad 21 saat ini. Pembelajaran IPA di
tidak tertanam ketika metode abad 21 seharusnya mengembangkan
pengajaran lainnya diterapkan. kemampuan siswa untuk menemukan
dipekerjakan. solusi dari permasalahan yang ada.
Laboratorium virtual Salah satu penyebabnya adalah para
meminimalisir biaya dibandingkan guru terutama fokus pada pengajaran
dengan laboratorium nyata. Selain itu, untuk mengembangkan tingkat
penggunaan laboratorium virtual belajar yang rendah daripada tingkat
tidak memerlukan biaya yang lebih tinggi dalam hal
pemeliharaan, biaya maintenance keterampilan berpikir dalam
server dan hosting (Ibanez, dkk. 2022) pembelajaran IPA (Rahman, 2018;
untuk tetap terlaksana Sultana & Rahman, 2018).
pembelajarannya (walaupun mereka Pembelajaran sains menyajikan
memiliki biaya pembaruan berkala banyak masalah yang perlu
(Balali, 2020). Laboratorium virtual terselesaikan. Ini terlepas dari fakta
dapat mengurangi ruang yang bahwa sains berfungsi sebagai
ditempati oleh peralatan besar yang komponen penting untuk
dipasang di laboratorium nyata mengembangkan kompetensi dan
(Vergara, 2017). Selain itu juga dapat memiliki konten yang memiliki makna
menghindari masalah atau kecelakaan sosial (Cahapay, 2020a; Cahapay,
yang mungkin timbul pada pelatihan 2020b)
yang dilakukan di lingkungan nyata, Pada era saat ini terdapat
misalnya pada saat reaksi kimia (Xie & perubahan pesat dalam sains dan
Tinker, 2006). Fitur-fitur yang ada di industri. Perubahan tersebut
laboratorium virtual menawarkan membawa beberapa inovasi di bidang
berbagai kemungkinan yang pendidikan dan peran siswa dan guru
mendukung proses belajar-mengajar di lingkungan pendidikan juga
(Vergara, 2018) opsi interaktivitas,

4
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
berubah (Almeida & Simoes, 2019). menunjukkan bahwa penguasaan
Dalam sistem pendidikan baru, konsep sains siswa Indonesia kurang
individu diharapkan menghasilkan memuaskan.
solusi untuk masalah saat ini, Fakta bahwa sains adalah
mengembangkan keterampilan bidang yang menantang yang
berpikir kritis, dan membuat mengandung unsur-unsur abstrak
keputusan berani dalam kasus sulit dan kompleks adalah fitur kritis yang
serta menunjukkan perilaku seperti menyebabkan sains menarik perhatian
beradaptasi dengan perkembangan individu yang sangat berbakat
teknologi (Kinshuk, 2016). Siswa harus (Tomlinson, 2005). Selain itu, sains
memiliki keterampilan untuk berkontribusi pada keterampilan
memiliki semangat belajar yang praktis dan mencakup aktivitas yang
tinggi, mengambil risiko dalam membutuhkan penggunaan pikiran
kondisi yang sesuai dengan dan tangan, yang menjadikan bidang
perencanaan dan menghasilkan data ini lebih menarik bagi individu
berbasis bukti (Nacaroğlu, & berbakat (Morris et al., 2019). Sifat
Kizkapan, 2020). Tidak diragukan lagi, sains membutuhkan generalisasi
siswa dapat memperoleh kompetensi dengan bantuan prediksi
ini dengan menciptakan lingkungan menggunakan data ilmiah untuk
belajar yang sesuai (Hassi, 2016). memberikan proses pembelajaran
Rendahnya prestasi belajar IPA yang diperkaya dan terbuka, yang
disebabkan oleh dua faktor yaitu merupakan kebutuhan untuk
faktor internal dalam diri siswa seperti mendidik individu berbakat. Refleksi
kesehatan, minat, dan kecerdasan, dan dari proses ini pada pendidikan sains
faktor eksternal yang berada di luar formal adalah keadaan yang
kendali siswa seperti lingkungan diinginkan untuk pendidikan
rumah, masyarakat, guru dan model individu tersebut (Akdag & Köksa,
pembelajaran, serta fasilitas belajar 2022). .
(Suendarti & Virgana, 2022). Hasil Pisa Tujuan utama pendidikan sains
2018 IPA Indonesia memperoleh skor di seluruh dunia termasuk
396, sedangkan rata-rata skor dunia mengajarkan keterampilan berpikir
489, dan China menduduki peringkat tingkat tinggi seperti memahami
pertama dengan skor 590. Desain pengetahuan ilmiah, pemecahan
pembelajaran yang kurang optimal masalah, berpikir kritis, dan berpikir
berkontribusi pada hasil belajar yang kreatif (Depdiknas, 2017). Untuk
buruk dalam ilmu alam. Data

5
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
mencapai tujuan tersebut, siswa perlu ke-21 untuk belajar mandiri. Guru
didorong untuk memilih tugas-tugas harus memiliki keterampilan ini
yang sulit dalam lingkungan belajar sebelumnya mereka dapat
sebagai hasil dari mengambil risiko mengembangkan generasi baru sesuai
intelektual dan bekerja dengan cara dengan keterampilan abad 21. Self
yang berorientasi pada tugas directed learning akan membantu
sehinggga dapat memunculkan Self untuk memperoleh keterampilan abad
Directed Learning (SDL) atau ke-21, oleh karena itu penelitian ini
pembelajaran mandiri. Knowles (1975) penting dilaksanakan. Tujuan
mendefinisikan SDL sebagai suatu penelitian ini yaitu untuk
proses di mana individu mengambil menganalisis penggunaan virtual
inisiatif, dengan atau tanpa bantuan laboratorium ditinjau berdasarkan self
dari orang lain dalam mendiagnosis directed learning pada calon guru
kebutuhan belajar mereka, sekolah dasar. Harapannya penelitian
merumuskan tujuan, mengidentifikasi ini dapat memberikan wawasan untuk
manusia dan sumber materi, memilih pengajar untuk mempertimbangkan
dan menerapkan strategi berbagai aspek ketika menggunakan
pembelajaran yang tepat, dan virtual laboratory.
mengevaluasi hasil belajar. Setyawati
(2016) mendenfinisikan Self-Directed METODE PENELITIAN
Learning (SDL) adalah kemampuan
Penelitian ini merupakan penelitian
siswa mengambil inisiatif untuk
kualitatif deskriptif. Sugiyono (2016),
bertanggung jawab terhadap
mengemukakan penelitian deskriptif
pelajarannya dengan atau tanpa orang
adalah penelitian yang dilakukan
lain yang meliputi aspek: 1)
untuk mengetahui nilai suatu variabel
kesadaran; 2) strategi belajar; 3)
mandiri, satu atau lebih variabel
kegiatan belajar; 4) evaluasi; dan 5)
(independent) tanpa dibandingkan,
keterampilan interpersonal.
atau dikaitkan dengan variabel lain.
Self directed learning adalah Subjek penelitian ini yaitu 35
salah satu bentuk pembelajaran yang mahasiswa prodi Pendidikan Guru
mendukung cara berpikir seperti Sekolah Dasar. Pemilihan subjek
belajar untuk belajar, metakognisi dan dilakukan dengan secara acak namun
kreativitas. Sehingga sebagai calon tetap memperhatikan kriteria subjek.
guru sekolah dasar perlu dibekali Objek penelitian ini yakni persepsi
dengan keterampilan pengaturan diri mahasiswa calon guru sekolah dasar
dan juga memiliki keterampilan abad

6
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
terhadap virtual laboratory ditinjau 80-89 Tinggi
70-79 Cukup
berdasarkan self directed learning. 60-69 Rendah.
Teknik pengumpulan data (Widoyoko, 2016)
menggunakan instrument angket.
Instrumen ini berisi pernyataan Teknik analisis data
mengenai persepsi mahasiswa calon menggunakan anaysis interactive.
guru sekolah dasar terhadap virtual Menurut Miles & Huberman (1994),
laboratory ditinjau berdasarkan self analisis data merupakan proses
directed learning. Lembar angket yang pengolahan data dengan iktikad guna
digunakan berupa angket yang menciptakan data yang berkaitan
bersifat tertutup dengan jumlah dengan informasi penelitian selaku
pernyataan sebanyak 30 pernyataan. dasar dalam pengambilan keputusan
Angket tertutup digunakan untuk dari kasus penelitian. Analisis data
menjelaskan jenis data yang dicoba dengan metode reduksi data,
responnya bersifat eksploratif penyajian data, serta penarikan
(Sugiyono, 2016). Teknik penilaiannya kesimpulan. Awal, reduksi data
menggunakan rating scale. Skala ini dimaksud selaku proses pemilihan,
dibuat untuk mengetahui persepsi pemusatan atensi pada
mahasiswa calon guru sekolah dasar penyederhanaan, pengabstrakan,
terhadap virtual laboratory ditinjau serta transformasi data kasar yang
berdasarkan self directed learning timbul dari catatan- catatan tertulis di
dengan alternatif jawaban sangat lapangan. Peneliti melakukan
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat pengumpulan data terlebih dahulu
tidak setuju. dengan cara menyebarkan angket
Penyebaran data dilakukan kepada responden. Selanjutnya, data
dengan cara membagikan angket angket dipilah sesuai dengan
kepada responden. Untuk kebutuhan penelitian, utamanya pada
menentukan tingkat keberhasilan data-data yang dapat menjawab
penelitian, peneliti mengadopsi tabel rumusan masalah atau sesuai focus
kriteria menurut ahli. Berikut Tabel 1 penelitian (persepsi mahasiswa
mengenai kriteria keberhasilan terhadap virtual laboratory). Kedua,
penelitian penyajian data membatasi penyajian
pada kumpulan informasi terstruktur,
Tabel 1: Kriteria Tingkat Keberhasilan sehingga menawarkan kemungkinan
Kriteria Tingkat keberhasilan
untuk menarik kesimpulan dan
>90 Sangat tinggi
mengambil tindakan. Ketiga, menarik

7
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
kesimpulan dari konfigurasi yang sebagai perangkat lunak yang
lengkap dari suatu kegiatan. digunakan untuk mensimulasikan
Kesimpulan ini juga diverifikasi lingkungan laboratorium.
selama proses penelitian. Laboratorium virtual (VL), adalah
platform yang berisi eksperimen
HASIL DAN PEMBAHASAN laboratorium yang disimulasikan dan
dipicu dari jarak jauh yang
Virtual laboratory merupakan
memungkinkan siswa mempelajari
media pembelajaran yang dapat
konsep ilmiah yang mengatur
memberikan visualisasi eksperimen
eksperimen dengan mudah melalui
langsung, lingkungan virtual
visualisasi dan praktik (Jones 2018) .
interaktif, eksperimen praktis, dan
Virtual laboratory adalah rangkaian
melakukan eksperimen dengan lebih
perangkat lunak multimedia interaktif
efisien (Irwanto, 2018). Harms (2000)
untuk pembelajaran di laboratorium
mendefinisikan laboratorium virtual
(Supahar, S., & Widodo, E., 2021).. Ini
sebagai simulasi komputer yang
dioperasikan oleh komputer dan
memungkinkan fungsi eksperimental
dapat mensimulasikan aktivitas
di laboratorium dilakukan di
seolah-olah pengguna berada di
komputer. Chen et al., (2010)
laboratorium nyata.
mendefinisikan laboratorium virtual
Berikut tabel hasil analisis angket mahasiswa mengenai persepsi terhadap
virtual laboratory ditinjau berdasarkan self directed learning.

Tabel 2: Rekapitulasi Angket persepsi persepsi mahasiswa terhadap virtual laboratory ditinjau
berdasarkan self directed learning.
No Aspek Indikator Persentase Kriteria
1.1 Kesadaran atau inisiatif diri Minat belajar 88,39 Tinggi
sendiri Membuat keputusan sendiri 80,01 Tinggi
Rata-rata 84,20 Tinggi
2.2 Strategi belajar mandiri Mengatur tujuan pribadi dan 80,01 Tinggi
standar yang akan dicapai
Identifikasi dan pencarian 77,23 Cukup
informasi
Rata-rata 78,66 Cukup
33. Kegiatan-kegiatan belajar mandiri Manajemen diri 81,25 Tinggi
Memanfaatkan peluang yang 77,20 Cukup
tersedia
Rata-rata 79,22 Tinggi
4.4 Evaluasi Menilai kualitas pembelajaran 80,90 Tinggi
Melakukan refleksi 83,00 Tinggi
Rata-rata 81,54
5.5 Motivasi dan kemampuan Motivasi belajar 89,00 Tinggi
intrapersonal Kemampuan intrapersonal 89,00 Tinggi
Rata-rata 89,00 Tinggi

8
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
Berdasarkan Tabel 2, pada setiap menentukan apa yang layak dipelajari.
aspek dapat dijabarkan sebagai Mahasiswa diiarahkan sendiri
berikut. pembelajaran dapat berlangsung baik
Pada aspek kesadaran diri atau di dalam maupun di luar formal
inisiatif diri sendiri pada indikator lembaga pendidikan.
minat belajar mendapatkan persentase Pada aspek strategi belajar
sebesar 88,39 (tinggi) dan pada mandiri untuk indikator Mengatur
indikator membuat keputusan sendiri tujuan pribadi dan standar yang akan
mendapatkan persentase sebesar 80,01 dicapai mendapatkan persentase
(tinggi). Kesiapan belajar mandiri sebesar 80,01 (tinggi) dan pada
dapat didefinisikan sebagai individu indikator Identifikasi dan pencarian
yang memiliki sikap, kemampuan, informasi mendapatkan persentase
dan karakteristik pribadi yang sebesar 77,23 (cukup). Pendekatan
diperlukan yang penting untuk belajar pedagogis yang menggabungkan
mandiri (Wiley, 1983; Fisher, King & simulasi virtual didasarkan pada
Tague, 2001; dikutip oleh Alkan, 2012 konstruktivisme teori yang
). Laboratorium dianggap sebagai melibatkan pengalaman belajar siswa,
salah satu konteks khusus yang serta belajar dengan aman (Starÿiÿ,
membantu peserta didik mengambil 2008). Simulasi virtual telah
tanggung jawab pembelajaran mereka digunakan dalam berbagai disiplin
sendiri dan berkontribusi pada ilmu untuk mempersiapkan siswa
penataan pengetahuan oleh peserta keterampilan khusus dalam sains
didik (Alkan, 2012). Dalam pengertian (Pyatt & Sim, 2012).
ini, mendukung praktik dengan Laboratorium virtual mem-
strategi pembelajaran mandiri akan fasilitasi pembentukan model
berguna untuk membentuk konseptual dengan beberapa proses
lingkungan laboratorium di mana yang memanfaatkan keunggulan
siswa memiliki lebih banyak tugas dan teknologi. Jenis laboratorium berpusat
ini berarti mereka akan melakukan pada tiga fase dasar termasuk: 1)
tanggung jawab belajarnya sendiri. pencelupan yang memungkinkan
Pembelajaran mandiri mengharuskan siswa untuk mengalami fenomena
individu mengambil inisiatif dan sendiri daripada mendengarkan
tanggung jawab untuk pembelajaran penjelasan guru atau buku teks. 2)
mereka sendiri (Loeng, 2020). Pengajar Interaksi, yang memungkinkan siswa
bebas mengatur tujuan dan berpindah dari pengamat pasif

9
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
menjadi pemikir aktif. Akhirnya, 3) siswa untuk menilai sendiri
keterlibatan di mana pembelajar kebutuhan belajarnya sendiri guna
mengendalikan komputer untuk melakukan kegiatan bertanya dan
mencapai target mereka dengan cara mencari tahu tentang hal-hal yang
yang canggih (Trindade, Fiohais & ingin diketahuinya (Blumberg, 2000
Almida, 2002). dalam Deur dan Harvey, 2005:167).
Pada aspek Kegiatan-kegiatan Gibbons (2002:2) selanjutnya
belajar mandiri untuk indikator menyatakan bahwa SDL penting
Manajemen diri mendapatkan karena memungkinkan siswa untuk
persentase sebesar 81,25 (tinggi) dan menyesuaikan pendekatan mereka
pada indikator Memanfaatkan untuk tugas belajar, menggabungkan
peluang yang tersedia mendapatkan pengembangan keterampilan dengan
persentase sebesar 77,2 (cukup). pengembangan karakter, dan
Pembelajaran mandiri adalah strategi mempersiapkan mereka untuk belajar
pembelajaran di mana peserta didik sepanjang hidup mereka.
menekankan tanggung jawab untuk Pada aspek Evaluasi untuk
mengelola tujuan pembelajaran indikator Menilai kualitas
mereka untuk menunjukkan tujuan pembelajaran mendapatkan
pribadi mereka (Morris, 2019). Melalui persentase sebesar 80,09 (tinggi) dan
strategi ini, peserta didik akan lebih pada indikator melakukan refleksi
mudah untuk mengembangkan mendapatkan persentase sebesar 83,0
keterampilan mereka di 21 yang (tinggi). Pentingnya penggunaan VL
disebabkan oleh pelajar menjadi dalam pendidikan sains terletak pada
subjek menjadi subjek yang dan bukan kenyataan bahwa VL menawarkan
objek dalam pembelajaran. solusi terbaik untuk melakukan
Self Directed Learning adalah kegiatan laboratorium karena siswa
tindakan yang dilakukan oleh siswa dapat melakukan kegiatan
mengambil inisiatif dengan atau tanpa laboratorium menggunakan
bantuan orang lain, menilai perangkat lunak komputer, yang lebih
kebutuhan belajarnya sendiri, murah dan lebih efisien. Selain itu, VL
merumuskan tujuan dengan memungkinkan siswa mengulang
penerapan strategi yang tepat dan percobaan berkali-kali tanpa risiko
mengevaluasi hasil belajar (Daar & bahaya (Aljuhani, 2018). Juga, VL
Jemadi, 2020). Self Directed Learning membantu siswa memeriksa data
menitikberatkan pada kemampuan anomali yang tidak sesuai dengan
pengetahuan, teori, dan harapan

10
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
sebelumnya. Penggunaan konseptual berbagai konsep ilmiah
laboratorium virtual sebagai salah (Akpÿnar 2014; Karacop dan Doymus
satu alternatif untuk mengatasi 2013; Khan 2011).
permasalahan yang dihadapi di Penelitian ini mendukung
laboratorium fisik sejalan dengan penelitian sebelumnya, yaitu studi
tuntutan abad ke-21 (Maulidah & oleh Zacharia (2003), Tunçok (2010),
Prima, 2018). dan Tella dan Bashorun (2012)
Pada aspek Motivasi dan menyelidiki sikap siswa terhadap
kemampuan intrapersonal untuk mata pelajaran sekolah ketika
indikator motivasi belajar komputer digunakan sebagai media
mendapatkan persentase sebesar 89,0 pengajaran. Temuan mereka
(tinggi) dan pada indikator mengungkapkan bahwa instruksi
kemampuan intrapersonal berbantuan komputer menghasilkan
mendapatkan persentase sebesar 89 sikap positif siswa terhadap mata
(tinggi). Keunggulan laboratorium pelajaran dan konten yang diajarkan.
virtual adalah kemungkinan Sundara (2014) membahas efektivitas
pembelajaran dalam sarana dan laboratorium sains virtual dan
prasarana yang terbatas (Bima et al., tradisional dalam mata pelajaran sains
2021). Oleh karena itu, laboratorium dalam hal sikap, dan self-efficacy
virtual berguna bagi siswa untuk siswa di University College, siswa
membuat dan melakukan eksperimen menyatakan sikap positif dalam hal
simulasi dengan meningkatkan menyukai serta minat dalam
persepsi dan interpretasi terhadap melakukan eksperimen di
fenomena yang dipelajari melalui laboratorium virtual. Hasil studinya
laboratorium virtual (Salmerón- signifikan, ini menunjukkan bahwa
Manzano & Manzano-Agugliaro, laboratorium virtual dapat menjadi
2018). Pemanfaatan teknologi di pengganti laboratorium tradisional
laboratorium virtual dengan sampai batas tertentu, dan mungkin
mempertimbangkan animasi dan memainkan peran penting dalam
program interaktif memiliki efek yang kursus sains. Falode et al. (2016)
luar biasa dalam pembelajaran sains. menyelidiki keefektifan instruksi
Beberapa penelitian menunjukkan simulasi komputer terhadap sikap
bahwa animasi interaktif dan siswa geografi terhadap membaca
pembelajaran terkomputerisasi telah peta di Bida, Nigeria. Temuan
ditemukan sebagai alat yang efektif penelitian mengungkapkan bahwa
untuk meningkatkan pemahaman sikap siswa terhadap membaca peta

11
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
meningkat secara signifikan pada (Emhadelima, 2015); dan (6) membuat
posttest. Sedangkan Ratamun, dan waktu belajar lebih efisien,
Osman (2018) membandingkan mendukung belajar mandiri, dan
keefektifan Laboratorium Virtual dan dapat digunakan untuk mengukur
Laboratorium Fisika terhadap sikap penguasaan materi (Masril, Hidayati,
siswa terhadap mata pelajaran IPA. & Darvina, 2018). Para siswa
Analisis ANCOVA dua arah menyatakan bahwa mereka belajar
menunjukkan bahwa keefektifan lebih cepat, lebih menarik dan
kelompok pada post attitude terhadap menyenangkan (Ünlü & Dökme,
mata pelajaran IPA tidak signifikan. 2015).
Disimpulkan bahwa tingkat sikap Penggunaan laboratorium virtual
siswa terhadap sains sama ketika memberikan manfaat bagi pendidikan
eksperimen dilakukan di sains (Rohim, 2020) seperti: a)
Laboratorium Virtual atau Fisik. Laboratorium virtual membantu siswa
Dampak positif penggunaan untuk menghubungkan antara konsep
komputer sebagai media simulasi teoretis dan ilmiah dengan teknik dan
percobaan fisika (laboratorium keterampilan laboratorium praktis; b)
virtual) antara lain mampu: (1) Laboratorium virtual memberikan
meningkatkan kemampuan siswa simulasi yang membuat siswa lebih
dalam memahami ilmu dasar terlibat dalam mempelajari fenomena
(Escobar, Sánchez, Beltrán, La Hoz, & ilmiah; c) Meskipun beberapa peluang
González, 2016) ; (2) meningkatkan penting dari pengalaman belajar tidak
kemampuan siswa dalam disediakan oleh laboratorium virtual
merencanakan dan seperti keterlibatan sensorik dalam
mengimplementasikan solusi pembelajaran, sebagian besar
pemecahan masalah (Gunawan, laboratorium virtual dikembangkan
Harjono, Sahidu, & Herayanti, 2017); untuk memenuhi karakteristik alat
(3) meningkatkan kemampuan literasi bantu pengajaran; d) Lab virtual
sains (Jannati, Setiawan, Siahaan, & mempersingkat langkah-langkah
Rochman, 2018); (4) mendukung persiapan kegiatan praktikum,
pembelajaran jarak jauh (González, sehingga waktu kelas dapat
Escobar, Sánchez, De La Hoz, & digunakan secara efektif; dan e)
Beltrán, 2017); (5) membuat kegiatan Laboratorium virtual memungkinkan
praktikum menjadi lebih murah dan siswa mengulang percobaan beberapa
dapat membantu guru menjelaskan kali.
konsep rangkaian elektronika

12
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
Keuntungan lain dari
laboratorium virtual telah disorot oleh SIMPULAN
penelitian sebelumnya. Misalnya, jenis Hasil penelitian ini menunjukkan
laboratorium ini memberi siswa bahwa persepsi calon guru sekolah
pengalaman dalam merencanakan dasar pada aspek kesadaran atau
eksperimen dan menganalisis data, inisiatif diri sendiri telah mencakup
berpartisipasi dalam tim, minat belajar sebesar 88,39% dan
mengoperasikan pipet atau membuat keputusan sendiri sebesar
mikroskop, dan melatih keterampilan 80,01%. Pada aspek strategi belajar
praktis dan sosial lainnya yang mandiri sudah memenuhi indikator
penting untuk sukses dalam sains. mengatur tujuan pribadi dan standar
Selain itu, ini juga dapat digunakan yang akan dicapai sebesar 80,1% dan
untuk mensimulasikan perangkat indikator identifikasi dan pencarian
yang rumit, mahal, dan/atau tidak informasi sebesar 77,23%. Pada aspek
dapat diakses (misalnya, reaktor belajar mandiri sudah memenuhi
nuklir) atau untuk menggantikan kriteria manajemen diri sebesar
eksperimen laboratorium yang 81,25% dan memanfaatkan peluang
berbahaya bagi lingkungan yang tersedia sebesar 77,2%. Pada
(Kocijancic & O'Sullivan, 2004). Hal ini aspek evaluasi telah memenuhi
memungkinkan untuk eksplorasi kriteria menilai kualitas pembelajaran
gratis dan pengumpulan/pemasangan sebesar 80,9% dan melakukan refleksi
peralatan. Virtual laboratory sebesar 83,0%. Pada aspek motivasi
memberikan kemudahan sebagai dan kemampuan intrapersonal telah
berikut: (a) Dapat digunakan untuk memenuhi kriteria pada indikator
melatihkan kemampuan memecahkan motivasi belajar sebesar 89% dan
masalah secara ilmiah dan kemampuan intrapersonal 89%. Maka,
keterampilan berpikir kreatif. (b). dapat disimpulkan bahwa persepsi
Melatihkan keterampilan di bidang calon guru sekolah dasar terhadap
ICT tanpa mengabaikan pengetahuan virtual laboratory telah memenuhi
mengenai laboratorium. (c) Mengatasi aspek kesadaran atau inisiatif diri
kendala terkait dengan peralatan sendiri, strategi belajar mandiri,
praktikum yang terkadang harganya kegiatan-kegiatan belajar mandiri,
tidak terjangkau.(d) Kegiatan evaluasi, dan memotivasi kemampuan
praktikum lebih fleksibel dapat intrapersonal. Penggunaan virtual
dilakukan dimana dan kapan saja laboratory direkomendasikan untuk
(Gunawan, dkk., 2019).

13
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
materi lain yang dapat melibatkan Contemporary Educational
kegiatan praktikum secara maya. Technology, 10(2), 120-136.
Aydede, M. N., & Kesercioglu, T.
(2009). Fen ve teknoloji dersine
PUSTAKA ACUAN
yonelik kendi kendine ogrenme
Akdag, E., & Köksal, M. S. (2022). becerileri olceginin gelistirilmesi
Investigating the Relationship of [Developing self-Learning skills
Gifted Students’ Perceptions scale for science and technology
Regarding Science Learning course]. Cukurova University
Environment and Motivation for Faculty of Education Journal,36, 53-
Science Learning with their 61
Intellectual Risk Taking and Science
Aziz, E.S., Esche, S., Chassapis, C.,
Achievement. Science Education
2006. A Virtual Laboratory on Fluid
International, 33(1), 5–17.
Mechanics. America Society for
https://doi.org/10.33828/sei.v33.i1.1
Engineering Education.
Akpınar, E. (2014). The use of Balali, V., Zalavadia, A., & Heydarian,
interactive computer animations A. (2020). Real-time interaction and
based on POE as a presentation tool cost estimating within immersive
in primary science teaching. Journal
virtual environments. Journal of
of Science Education Technology,
Construction Engineering and
23:527-537. doi:10.1007/s10956-013-
Management, 146(2), 04019098.
9482-4
Bima, M., Saputro, H. & Efendy, A.
Aljuhani, K., Sonbul, M., Althabiti, M., 2021. Virtual Laboratory to Support
& Meccawy, M. (2018). Creating a a Practical Learning of Micro Power
Virtual Science Lab (VSL): the Generation in Indonesian
adoption of virtual labs in Saudi Vocational High Schools. Open
schools. Smart Learning Engineering, 11(1): 508–518.
Environments, 5, 1-13.
Bretz, S. L., Fay, M., Bruck, L. B. &
Alkan, F. (2012). Effect of self-directed
Towns, M. H. (2013). What faculty
learning on the students' success, interviews reveal about meaningful
learning readiness, attitudes learning in the undergraduate
towards laboratory skills and chemistry laboratory. Journal of
anxiety in chemistry laboratory Chemical Education, 90(3), 281-288.
(Unpublished doctorate thesis).
Cahapay, M. B 2020a, 'Delphi
Hacettepe University, Ankara,
technique in the development of
Turkey.
emerging contents in high school
Almeida, F., & Simoes, J. (2019). The science curriculum'. International
role of serious games, gamification Journal of Curriculum
and ındustry 4.0 tools in the Development and Learning
education 4.0 paradigm.

14
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
Measurement, vol. 1 no. 2, pp. 1-9. media pembelajaran kimia
doi: 10.4018/ijcdlm.2020070101 menggunakan media laboratorium
Cahapay, M. B. 2020b, 'Development virtual berdasarkan paradigma
of preparedness competencies in pembelajaran di era
basic education science curriculum: global. Kwangsan: Jurnal Teknologi
An insight from the COVID-19 Pendidikan, 6(2), 156-176.
global outbreak'. European Journal Emhadelima. (2015). The use of virtual
of Environment and Public Health, media laboratory to increase
vol. 5 no. 1, pp. em0063. students’ motivation on direct
Chairunnisa, R. A. (2016). Hubungan current circuits materials at class X
Self Directed Learning dengan of MAN I Pekanbaru. Al-Ta’lim
Indeks Prestasi Kumulatif Journal, 22(3), 254–265.
Mahasiswa (Doctoral dissertation, Escobar, J. H., Sánchez, H., Beltrán, J.
University of Muhammadiyah R., La Hoz, J. De, & González, J. D.
Malang). (2016). Virtual experimentation in
Chaurura, P. Chuma, K. (2015) Virtual electromagnetism, mechanics, and
Laboratories- a Solution for Tertiary optics: Web-based learning. Journal
Science Education In Botswana of Physics: Conference Series, 687(1)
European Journal of Estriegana, R., Medina-Merodio, J.-A.,
Chen, X., Song, G., & Zhang, Y. (2010). Barchino, R., 2019. Students
Virtual and Remote Laboratory acceptance of virtual laboratory and
Development : A Review. Earth and practical work: an extension of the
Space 2010: Engineering; Science; technology acceptance model.
and Operations in Challenging Comput. Educ. 135, 1–14
Environments, 3843– 3852. Falode, O. C. (2014). A BATES‟
Daar, G. F., & Jemadi, F. (2020). ACTIONS‟ evaluation of virtual
Analysis The Implementation Of physics laboratory package for
Self Directed Learning In Learning senior secondary school students in
English For Specific Purpose. Nigeria (Unpublished PhD Thesis),
Journal of English Educational Department of Educational
Study (JEES), 3(1), 61-70. Technology, University of Ilorin,
Deur, Penny Van and Rosalind Nigeria.
Murray-Harvey. (2005). The inquiry Falode, O. C. Usman, H. Ilobeneke, S.
nature of primary schools and C, Mohammed, H. A, Godwin, A. J.,
students’ self-directed learning & Jimoh, M. A. (2016). Improving
knowledge. International secondary school geography
Education Journal, ERC2004 Special students’ attitude towards map
Issue, 5(5), 166-177. reading in bida, Niger State.
Dwiningsih, K., Sukarmin, M., & Bulgarian Journal of Science and
Rahma, P. T. (2018). Pengembangan Education Policy, 10(1), 149-150

15
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
Falode, O. C. Usman, H. Sobowale, F. concept. Jurnal Pendidikan IPA
M. Folarin, M. E & Saliu R. M. Indonesia, 6(2), 257–264.
(2015). Effect of computer Harms, U. (2000). Introduction, Virtual
simulation instructional package on and Remote Labs , Demonstration
secondary school Geography of Examples. 2nd European
students’ achievement in Map Conference on Physics Teaching in
Reading in Bida, Niger State, Engineering Education.
Nigeria. 3rd. Hassi, A. (2016). Effectiveness of early
Fridman, E. (2014). Heat Transfer entrepreneurship education at the
Virtual Lab for Students and primary school level: Evidence from
Engineers: Theory and Guide for a field research in Morocco.
Setting Up. [N.p.]: Momentum Citizenship, Social and Economics
Press. Education, 15(2), 83-103.
Gibons, Maurice. (2002). The Self Irwanto, I. (2018). USING VIRTUAL
Directed Learning. LABS TO ENHANCE STUDENTS'
González, J. D., Escobar, J. H., Sánchez, THINKING ABILITIES, SKILLS,
H., De La Hoz, J., & Beltrán, J. R. AND SCIENTIFIC ATTITUDES.
(2017). 2D and 3D virtual interactive Iskandar, D. (2018).
laboratories of physics on Unity PENGEMBANGAN MOBILE
platform. Journal of Physics: VIRTUAL LABORATORIUM
Conference Series, 935(1). UNTUK PEMBELAJARAN
Gosman, A.D., Launder, B.E., Development of Mobile Virtual
Lockwood, F.C., Reece, G.J., 1977. Laboratorium for Experimental
Computer assisted teaching of fluid Learning. J. Teknol. Pendidik, 6(01),
mechanics and heat transfer. 23-42.
Comput. Educ. 1, 131–139 Jannati, E. D., Setiawan, A., Siahaan,
Gunawan, G., Harjono, A., P., & Rochman, C. (2018). Virtual
Hermansyah, H., & Herayanti, L. laboratory learning media
(2019). Guided Inquiry Model development to improve science
Through Virtual Laboratory To literacy skills of mechanical
Enhance Students' Science Process engineering students on basic
Skills On Heat Concept. Jurnal physics concept of material
Cakrawala Pendidikan, 38(2), 259- measurement. Journal of Physics:
268. Conference Series, 1013(1)
https://doi.org/10.21831/cp.v38i2.23 Johnstone, A.H. & Al-Shuaili, A.
345 (2001). Learning in the laboratory;
Gunawan, Harjono, A., Sahidu, H., & some thoughts from the literature.
Herayanti, L. (2017). Virtual University Chemistry Education,
laboratory to improve students’ 5(2), 42-51.
problem-solving skills on electricity

16
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
Jones, N. (2018). Simulated labs are Loeng, S. (2020). Self-directed
booming. Nature, 562(7725), S5–S5 learning: A core concept in adult
Kamińska, D., Sapiński, T., Aitken, N., education. Education Research
Rocca, A. D., Barańska, M., & International, 2020, 1-12.
Wietsma, R. (2017). Virtual reality Logistics Purchasing and Supply
as a new trend in mechanical and Chain Management, 3(1), 29-32.
electrical engineering education. Masril, M., Hidayati, H., & Darvina, Y.
Open Physics, 15(1), 936-941. (2018). The Development of Virtual
Karacop, A. & Doymus, K. (2013). Laboratory Using ICT for Physics in
Effects of jigsaw cooperative Senior High School. IOP Conference
learning and animation techniques Series: Materials Science and
on students’ understanding of Engineering, 335(1).
chemical bonding and their Maulidah, S. S., & Prima, E. C. (2018).
conceptions of the particulate Using Physics Education
nature of matter. Journal of Science Technology as Virtual Laboratory
Education Technology, 22, 186- 203. in Learning Waves and Sounds.
doi:10.1007/s10956- 012-9385-9 Journal of Science Learning, 1(3),
Keller, H. & Keller, E. (2005). Making 116-121.
real virtual labs. The Science Mohammed, H. A. (2017). Effects of
Education Review, 4(1), 2-11. computer simulation instructional
Khan, S. (2011). new pedagogies on package on primary school pupils‟
teaching science with computer motor skills development and
simulations. Journal of Science interest towards physical education
Education Technology, 20, 215-232. in niger state, Nigeria (Unpublished
doi:10.1007/ s10956-010-9247-2 Phd Thesis), Department of
Kinshuk (2016). Designing adaptive Educational Technology, Federal
and personalized learning University of Technology Minna,
environments (Interdisciplinary Nigeria.
approaches to educational Morris, T. H. (2019). Self-directed
technology). Arbingdon, UK: learning: A fundamental
Routledge. competence in a rapidlychanging
Knowles, M. S. (1975). Self-directed world.International Review of
learning: A guide for learners and Education,65(4), 633–
teachers. 653.https://doi.org/10.1007/s11159-
Kocijancic, S. & O’Sullivan, C. (2004). 019-09793-2
Real or virtual laboratories in Morris, J., Slater, E., Fitzgerald, M.T.,
science teaching–is this actually a Lummis, G.W., & van Etten, E.
dilemma? Informatics in Education, (2019). Using local rural knowledge
3(2), 239-250. to enhance STEM learning for gifted
and talented students in Australia.

17
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
Research in Science Education, 51, Salmerón-Manzano, E. & Manzano-
61-79. Agugliaro, F. 2018. The higher
Nacaroğlu, O., & Kizkapan, O. (2020). education sustainability through
Investigation of Gifted Students’ virtual laboratories: The Spanish
Science Laboratory Academic Risk University as case of study.
Taking Tendencies and Science Sustainability (Switzerland), 10(11).
Learning Orientations in Terms of Setyawati, S. P. (2016). Keefektifan
Some Variables. Open Journal for Model Pembelajaran Inquiry Based
Educational Research, 4(1), 15–30. Learning Untuk Meningkatkan Self
https://doi.org/10.32591/coas.ojer.0 Directed Learning Mahasiswa.
401.02015n Nusantara of Research: Jurnal
Prensky, Digital natives, digital Hasil-Hasil Penelitian Universitas
immigrants part 1, On Horizon 9 (5) Nusantara PGRI Kediri, 3(1).
(2001)1–6 Smith, G. W. (2015). Combining
Rahman, M. M 2018, 'Exploring physical and virtual_laboratories:
Teachers Practices of Classroom effects of perceptional features of
Assessment in Secondary Science science laboratory enviroment on
Classes in Bangladesh. Journal of learning-conceptions (Unpublished
Education and Learning, vol. 7 no. PhD Thesis), Educational
4, 274-83. doi:10.5539/jel.v7n4p274 Psychology Department, University
Ratamun, M. M., & Osman, K. (2018) of Wisconsin-Madison, United
The Effectiveness comparison of States.
virtual laboratory and physical Stern, F., Xing, T., Yarbrough, D.,
laboratory in nurturing students’ Rothmayer, A., Rajagopalan, G.,
attitude towards chemistry. Otta, S.P., Caughey, D., Bhaskaran,
Creative Education, 9, 1411-1425. R., Smith, S., Hutchings, B.,
https://doi.org/10.4236/ce.2018.9910 Moeykens, S., 2004. Development of
5 hands-on CFD educational interface
Rohim, F. (2020). Need analysis of for ungergraduate engineering
virtual laboratories for science courses and laboratories. In:
education in Jambi, Indonesia. Proceedings of the 2004 American
Jurnal Sains Sosio Humaniora, 4(2), Society for Engineering Education
744-755. Annual Conference & Exposition.
Román-Ibáñez, V., Pujol-López, F. A., Suendarti, M., & Virgana, V. (2022).
Mora-Mora, H., Pertegal-Felices, M. Elevating natural science learning
L., & Jimeno-Morenilla, A. (2018). A achievement: Cooperative learning
low-cost immersive virtual reality and learning interest. Journal of
system for teaching robotic Education and Learning
manipulators programming. (EduLearn), 16(1), 114–120.
Sustainability, 10(4), 1102. https://doi.org/10.11591/edulearn.v
16i1.20419

18
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
Sultana, P., & Rahman, M. M 2018, Ilorin, Nigeria. International
'Exploring General Science Journal Information &
Questions of Secondary School Communication Technology
Certificate (SSC) Examination: Education, 8(2), 33-45.
Assessment Effects on Students https://doi.org/10.4018/jicte.2012040
Learning', Journal of Education and 103
Practice, vol. 9 no. 26, 60-73. Tomlinson, S. (2005). Education in a
doi:10.7176/JEP/9-26-5 Post Welfare Society. New York:
Sundara L. G. (2013) Assessing McGraw-Hill Education
Students‟ learning outcomes, Self- Trindade J, Fiohais C. & Almeida L.
Efficacy And Attitudes Toward The (2002). Science learning in virtual
Integration Of Virtual Science environments: a descriptive study.
Laboratory In General Physics. Ph. British Journal of Educational
D Dissertation Submitted to the Technology, 33(4), 471-488.
College of Sciences of Southern Tunçok, B. (2010). A case study:
University and A&M College. students’ attitudes towards
Doctor of Philosophy in Science and computer assisted learning,
Mathematics Education. Baton computer assisted language
Rouge, Louisiana learning and
Supahar, S., & Widodo, E. (2021). The foreign language learning (MA thesis),
effect of virtual instrument system Ankara: Middle East Technical
laboratory to enhance technological University.
literacy and problem-solving skills
Ünlü, Z. K., & Dökme, İ. (2015). 7th
among junior high school students.
Grade Students’ Views on
Journal of Science Education
Combining the use of Computer
Research, 5(2), 34-42.
Simulations and Laboratory
Syahfitri, F.D., Manurung, B., Sudibyo, Activities in Science Teaching.
M., Gunawan, G., Suranti, N.M.Y., Procedia - Social and Behavioral
Nisrina, N., Herayanti, L., Online, Sciences, 191, 1173–1177.
R., Gamage, K.A.A., Wijesuriya, D.I.
Vergara, D., Fernández-Arias, P.,
& Ekanayake, S.Y. 2020. The
Extremera, J., Dávila, L. P., & Rubio,
Development of Problem Based
M. P. (2022). Educational trends
Virtual Laboratory Media to
post COVID-19 in engineering:
Improve Science Process Skills of
Virtual laboratories. Materials
Students in Biology. International
Today: Proceedings, 49, 155-160.
Journal of Research & Review, 6(6):
Vergara, D., Rubio, M. P., & Lorenzo,
64–74.
M. (2017). New approach for the
Tella, A., & Bashorun, M. T. (2012).
teaching of concrete compression
Attitude of undergraduate students
tests in large groups of engineering
towards computer-based test (CBT):
students. Journal of Professional
a case study of the University of

19
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20
Issues in Engineering Education Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
and Practice, 143(2), 05016009. dan Menengah, Depdikbud, 2017,
Vergara, D., Rubio, M. P., & Lorenzo, Kompetensi inti dan kompetensi dasar
M. (2018). A virtual resource for mata pelajaran muatan nasional,
enhancing the spatial muatan kewilayahan, dasar program
comprehension of crystal lattices. keahlian, dan kompetensi keahlian,
Education Sciences, 8(4), 153. Jakarta: Kemdikbud. Diunduh 20
Xie, Q., & Tinker, R. (2006). Molecular Juni 2018, http://psmk.kemdikbud.
dynamics simulations of chemical go.id/kikd2017.
reactions for use in education. Hidayat, Feriawan. 2016. Soal
Journal of chemical education, Kemampuan Berbahasa Inggris,
83(1), 77. Indonesia Dinilai Masih Tertinggal.
Zacharia, Z. (2003). Beliefs, attitudes, Diunduh 2 Maret 2018,
and intentions of science teachers http://www.beritasatu.com/pendidi
regarding the educational use of kan/403858.
computer simulations and inquiry- Ulum, Omer Gokhan. 2015. “A Needs
based experiments in physics. Analysis Study for Preparatory
Journal of Research. Science Class ELT Students”. European
Teaching, 40, 792-823. Journal of English Language Teaching,
https://doi.org/10.1002/tea.10112 Vol. 1, issue 1, pp. 14-29
Fullan, M. 1996a, The new meaning of
educational change, Cassell, London.
Zairi, M. (ed) 1999, Best practice:
process innovation management,
Butterworth-Heinemann, Oxford.
Purnomo, Edi. 2007. Pengembangan
media video pembelajaran untuk siswa
sekolah dasar luar biasa tuna rungu,
Tesis magister pendidikan,
Surabaya: Universitas PGRI
Adibuana.
Sanusy, Rukan. 2014. Hubungan antara
Minat Siswa dalam Menonton Film
Berbahasa Inggris dan Prestasi Belajar
Siswa dalam Speaking Kelas 2 SMPN 1
Gandusari Trenggalek. Tesis, IAIN
Tulungagung. Diunduh 19 April
2018, http://repo.iain-tulungagung.
ac.id/478.

20
http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v11n1.p1--20

You might also like