You are on page 1of 6

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika “Lensa” Vol. 1 No.

2, ISSN 2338-4417
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS
LABORATORIUM DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR
FISIKA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 8 MATARAM

Nevi Ernita1, Ahmad Harjono2, Nyoman Sridana3


1
Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan IPA UNRAM,
2&3
Dosen Program Studi Magister Pendidikan IPA UNRAM
E-mail:

Abstract: This study aims to determine: (1) The effect of guided inquiry learning model based on
real laboratory and virtual laboratory on students' cognitive learning outcomes; (2) Effects of
guided inquiry learning model based on real laboratory and virtual laboratory on students'
psychomotor learning outcomes. The study sample consisted of the first experimental class of 34
students and the second class of 33 students. This research used randomized post-test control
group design. Data were analyzed using independent sample t-test statistic technique with SPSS 19
for windows. The result of statistical analysis at 5% significant level shows: (1) the t-test value for
the cognitive domain of -2.407 at sig.0.019; (2) the t-test value for the psychomotor domain is -
5.595 on the sig. 0.00. However it can be concluded: (1) There is a significant difference in the
cognitive learning outcomes of physics learners using guided inquiry based inquiry model based
on real laboratory and virtual lab; (2) there is a significant difference in psychomotor learning
result of physics learners using guided inquiry model based on real laboratory and virtual lab.

Keyword: Guided Inquiry learning model based-on Laboratory, Cognitive learning outcome,
psychomotor learning outcome

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh model pembelajaran inkuiri
terbimbing berbasis laboratorium riil dan laboratorium virtual terhadap hasil belajar kognitif fisika
peserta didik; (2) pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis laboratorium riil dan
laboratorium virtual terhadap hasil belajar psikomotor fisika peserta didik. Sampel penelitian
terdiri dari kelas eksperimen I yang berjumlah 34 peserta didik dan kelas eksperimen II yang
berjumlah 33 peserta didik. Penelitian ini menggunakan desain randomized posttest-only control
group design. Data dianalisis menggunakan teknik statistik independent sample t-test dengan
bantuan program SPSS 19 for windows. Hasil analisis statistik pada taraf signifikan 5%
menunjukkan: (1) nilai thitung penggunaan model pembelajaran terhadap hasil belajar ranah kognitif
sebesar -2,407 dan nilai sig.0,019; (2) nilai thitung penggunaan model pembelajaran terhadap hasil
belajar ranah psikomotor sebesar -5,595 dan nilai sig. 0,00. Berdasarkan hasil analisis statistik
dapat disimpulkan: (1) terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar kognitif fisika peserta
didik yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis laboratorium riil dan
laboratorium virtual; (2) terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar psikomotor fisika
peserta didik yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis laboratorium riil
dan laboratorium virtual.

Kata Kunci: Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Laboratorium, Hasil Belajar
Ranah Kognitif, Hasil Belajar Ranah Psikomotor.

PENDAHULUAN keterampilan dalam pelaksanaan pembelajaran


Pembelajaran pada dasarnya bukanlah itu sendiri. Jika di dalam pembelajaran sudah
merupakan hal yang mudah. Di dalam dikuasai materi/isi pembelajaran maupun
pembelajaran tidak hanya dibutuhkan keterampilan dalam pemilihan model, strategi,
penguasaan terhadap materi/isi pembelajaran metode, pendekatan, pemilihan media, serta
tetapi juga penguasaan terhadap keterampilan- pelaksanaan pembelajaran, maka dengan
keterampilan, baik itu keterampilan dalam sendirinya akan membantu meningkatkan mutu
pemilihan model, strategi, pendekatan, metode, pembelajaran, atau secara lebih luas, dapat
pemilihan media yang digunakan, ataupun meningkatkan mutu pendidikan.

103
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika “Lensa” Vol. 1 No. 2, ISSN 2338-4417
Pendidikan bermutu lahir dari sistem sarana laboratorium virtual. Namun
perencanaan yang baik (good planning system), pemanfaatannya masih sangat kurang. Jika hal
dengan materi dan sistem tata kelola yang baik seperti ini terjadi terus menerus, maka tujuan
(good governance system), dan disampaikan pembelajaran fisika akan sulit untuk dicapai.
oleh guru yang baik, dengan komponen Berkaitan dengan masalah di atas,
pendidikan yang bermutu, khususnya guru perlu dilakukan pembenahan dan pembaharuan
(Mulyasana, 2011). Guru yang bermutu, dalam kegiatan pembelajaran melalui
mutlak diperlukan dalam proses pembelajaran, pengemasan pembelajaran yang memberikan
untuk mencetak peserta didik yang handal peluang kepada peserta didik untuk
(powerful learners) dan efektif, yakni yang mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, untuk
mampu menggambarkan informasi, gagasan, aktif dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu
dan kebijaksanaan dari guru-guru mereka, dan kemasan pembelajaran yang dapat diterapkan
menggunakan sumber-sumber pembelajaran yakni model pembelajaran inkuiri terbimbing
secara efektif (Joice, et al., 2009), termasuk berbasis laboratorium. Model inkuiri
dalam pembelajaran sains. terbimbing disebut juga sebagai model latihan
Fisika sebagai salah satu bagian dari penelitian (research training model), yang
sains merupakan bagian yang mendasari sebenarnya telah dikembangkan oleh Richard
perkembangan teknologi maju dan konsep Suchman (1962), untuk mengajarkan peserta
hidup harmonis dengan alam. Salah satu fungsi didik tentang proses dalam meneliti dan
pembelajaran fisika yakni mengembangkan menjelaskan fenomena asing. Didasarkan pada
pengalaman peserta didik untuk dapat konsepsi metode ilmiah, model ini mencoba
merumuskan masalah, mengajukan dan mengajarkan peserta didik beberapa
menguji hipotesis melalui percobaan, keterampilan dan bahasa penelitian ilmiah
merancang dan merakit instrumen percobaan, (Joice, dkk., 2011). Beberapa pengaruh
mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan terhadap peserta didik, jika menggunakan
data, serta megkomunikasikan hasil percobaan model inkuiri terbimbing, seperti yang
secara lisan dan tertulis (BSNP,2006). diungkapkan oleh Schlenker (1991), dikutip
Walaupun fungsi pembelajaran fisika dari Joice, dkk. (2011), antara lain: (1) akan
terlihat begitu urgen bagi peserta didik, namun meningkatkan ilmu pengetahuan; (2)
kenyataan yang sering terjadi di sekolah dan meningkatkan produktivitas dalam berpikir
menjadi salah satu permasalahan fisika selama kreatif; (3) meningkatkan keterampilan-
ini adalah kurangnya keterlibatan peserta didik keterampilan dalam memperoleh dan
dalam kegiatan belajar mengajar serta menganalisis informasi.
kurangnya pemanfaatan media dalam Beberapa penelitian yang
pembelajaran. Kondisi ini bertentangan dengan menggunakan model inkuiri terbimbing,
apa yang disebutkan dalam Undang-Undang RI penggunaan laboratorium riil maupun
No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan laboratorium virtual dalam kegiatan
Nasional bahwa, pembelajaran adalah proses pembelajarannya antara lain Rapi (2008)
interaksi peserta didik dengan pendidik dan menemukan bahwa model inkuiri terpimpin
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. dapat meningkatkan hasil belajar fisika peserta
Yang seharusnya dilakukan peserta didik dalam didik, Liliasari, dkk. (2011), menemukan
proses pembelajaran adalah ikut serta aktif bahwa model pembelajaran inkuiri
terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga laboratorium berbasis teknologi informasi
hasil pembelajaran yang dicapai tidak dapat meningkatkan keterampilan generik sains
tergantung hanya pada apa yang disampaikan dan keterampilan berpikir kreatif peserta didik,
oleh guru. Pembelajaran yang disampaikan Wiyono dan Taufik (2011), menemukan bahwa
oleh guru selama ini telah didominasi oleh simulasi komputer dapat meningkatkan
penggunaan metode ceramah, kurang pemahaman konsep fisika peserta didik.
memanfaatkan media pembelajaran yang Mengacu pada uraian di atas, peneliti
tersedia, sehingga peserta didik merasa sulit terdorong melakukan penelitian untuk
dalam memahami konsep-konsep fisika. Hal menjawab beberapa permasalah berikut: (1)
yang hampir sama juga terjadi di SMA Negeri Apakah model pembelajaran inkuiri terbimbing
8 Mataram. berbasis laboratorium riil dan laboratorium
Banyak hal sebenarnya bisa dilakukan virtual berpengaruh terhadap hasil belajar
dalam kegiatan pembelajaran fisika, salah kognitif fisika peserta didik?; (2) Apakah
satunya memanfaatkan laboratorium IPA model pembelajaran inkuiri terbimbing
sebagai tempat praktikum, atau memanfaatkan berbasis laboratorium riil dan laboratorium
laboratorium komputer yang tersedia, sebagai

104
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika “Lensa” Vol. 1 No. 2, ISSN 2338-4417
virtual berpengaruh terhadap hasil belajar Instrumen penelitian terdiri dari: (1)
psikomotor fisika peserta didik? Tes tertulis yakni tes yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar ranah kognitif, terdiri
METODE PENELITIAN dari 20 soal pilihan ganda dan 5 soal esai; (2)
Desain penelitian yang digunakan Tes kinerja berupa Lembar Penilaian
yakni randomized posttest-only control group Psikomotor, yang digunakan untuk mengukur
design (Fraenkel & Wallen, 1993), yang terdiri kinerja atau ranah psikomotor.
dari 2 kelompok yakni kelompok eksperimen I Teknik pengumpulan data antara lain:
yang menggunakan model pembelajaran inkuiri (1) Tes tertulis digunakan untuk memperoleh
terbimbing berbasis laboratorium dengan data hasil belajar ranah kognitif; (2) Teknik
memanfaatkan laboratorium riil dengan jumlah observasi digunakan untuk mendapatkan data
peserta didik 34 orang, dan kelas eksperimen II hasil belajar ranah psikomotor.
yang menggunakan model pembelajaran inkuiri Analisis data dalam penelitian ini
terbimbing berbasis laboratorium dengan terdiri dari uji prasyarat analisis (uji normalitas
memanfaatkan laboratorium virtual dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov, dan uji
jumlah peserta didik 33 orang. homogenitas menggunakan uji levene) serta uji
Populasi dalam penelitian ini adalah hipotesis menggunakan teknik statistik
peserta didik kelas X SMA Negeri 8 Mataram independent sample t-test berbantuan program
yang terbagi menjadi 8 kelas. Dari 8 kelas SPSS 19 for windows.
tersebut, diambil 2 kelas yang dijadikan sampel
penelitian. Penentuan kelas sampel dilakukan HASIL
menggunakan teknik cluster random sampling Deskripsi data hasil belajar disajikan
(Fraenkel & Wallen, 1993). dalam tabel dan diagram berikut.
Tabel 1. Deskripsi data hasil belajar fisika peserta didik.
Jumlah Nilai
Kelas Ranah Nilai Nilai max. Rata-rata
Peserta didik min.
Kognitif 31 34,88 73,88 53,45
Lab. riil
Psikomotor 29 55 95 73,45
Kognitif 33 41,75 72,25 58,36
Lab. virtual
Psikomotor 28 70 100 87,05

Nilai Ranah Kognitif


60
58
nilai rata-rata

56
54
52
50
Lab.riil Lab virtual

Gambar 1: Diagram perbandingan nilai rata-rata kognitif kelas lab.riil dan lab.virtual.

105
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika “Lensa” Vol. 1 No. 2, ISSN 2338-4417

Nilai Ranah Psikomotor


90
85
nilai rata-rata

80
75
70
65
Lab.riil Lab virtual

Gambar 2: Diagram perbandingan nilai rata-rata psikomotor kelas lab.riil dan lab.virtual.
Data di atas selanjutnya dilakukan uji
normalitas data dan uji homogenitas varians,
hasilnya ditunjukkan pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Hasil uji homogenitas dan normalitas.
Jenis data Uji normalitas Uji homogenitas Ket.
(α=0,05) (α=0,05)

Nilai kognitif Nilai signifikansi = 0,200 Fhitung = 1,579 Normal, homogen


Nilai psikomotor Nilai signifikansi = 0,199 Fhitung = 0,559 Normal, homogen

Selanjutnya dilakukan uji hipotesis sedangkan yang memanfaatkan laboratorium


menggunakan teknik uji beda rerata virtual sebesar 87,05. Data ini secara langsung
independent sample t-test. Hasilnya dapat menunjukkan peserta didik yang
dilihat pada tabel 3 berikut. memanfaatkan laboratorium virtual memiliki
Tabel 3. Hasil t-test nilai rata-rata yang lebih tinggi dari peserta
t-test (α=0,05) didik yang memanfaatkan sarana laboratorium
Ranah nilai Nilai riil. Laboratorium virtual (PhET simulation)
thitung df mampu menampilkan simulasi yang dapat
signifikansi
mereduksi situasi nyata dari gejala keilmuan
Nilai Kognitif -2,407 62 0,019 yang dapat meningkatkan daya serap dan
Nilai konsentrasi peserta didik (Wiyono dan Taufik,
-5,595 55 0,000
Psikomotor 2011). Laboratorium virtual mampu
menyediakan lingkungan yang interaktif
PEMBAHASAN sehingga secara efektif akan menggambarkan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan sebab akibat dan representasi terkait
penggunaan model pembelajaran inkuiri dari sejumlah parameter percobaan yang
terbimbing berbasis laboratorium berpengaruh dilakukan peserta didik. Program simulasi
secara signifikan terhadap hasil belajar ranah PhET juga mampu menampilkan fenomena
kognitif dan psikomotor peserta didik. Hal ini yang tak terlihat di dunia nyata, misalnya aliran
dapat dilihat salah satunya dari hasil uji elektron dalam rangkaian listrik (Finkelstein, et
hipotesis yang menunjukkan nilai al.,2005). Walaupun tampak pencapaian nilai
signifikansi<0,05. Dari hasil penelitian secara rata-rata peserta didik untuk ranah kognitif
deskriptif juga terlihat nilai rata-rata hasil masih belum maksimal, namun beberapa
belajar fisika ranah kognitif peserta didik yang kelebihan yang dimiliki oleh program simulasi
mendapatkan pembelajaran dengan model PhET ini membuat kegiatan laboratorium atau
inkuiri terbimbing berbasis laboratorium kegiatan eksperimen akan memberikan
dengan memanfaatkan laboratorium riil sebesar pengaruh yang lebih baik jika dibandingkan
53,45 sedangkan yang memanfaatkan sarana dengan kegiatan laboratorium riil.
laboratorium virtual, dalam hal ini Pembelajaran melalui model inkuiri
memanfaatkan program simulasi PhET sebesar terbimbing berbasis laboratorium memberikan
58,36. Untuk data hasil belajar ranah kesempatan kepada peserta didik secara
psikomotor, nilai rata-rata kelas yang optimal untuk mencari dan menemukan sendiri
memanfaatkan laboratorium riil sebesar 73,45, jawaban atas pertanyaan/permasalahan yang

106
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika “Lensa” Vol. 1 No. 2, ISSN 2338-4417
diberikan, sehingga dapat membantu peserta Soetjipto, HP. & Soetjipto, SM. 2008.
didik mendapatkan pemahaman tentang metode Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
ilmiah (Eggen & Kauchak, 2012), misalnya BSNP. 2006. Standar Isi untuk Satuan
dalam merangkai setiap alat dan bahan Pendidikan Dasar dan Menengah.
praktikum untuk mendapatkan data yang Jakarta: BSNP
nantinya diolah dan digunakan untuk menguji Eggen, P., & Kauchak, D. 2012. Strategi dan
hipotesis. Kegiatan laboratorium Model Pembelajaran: Mengajarkan
mengutamakan keterlibatan aktif peserta didik Konten dan Keterampilan Berpikir,
dalam mencoba menyelesaikan masalah Edisi Keenam. Terjemahan oleh Satrio
(Jacobsen, et al., 2009) dan secara langsung W. Jakarta: PT. Indeks.
melibatkan aktivitas motorik, yang tentunya Finklestein, N.D., Adams, W.K., Keller, C.J.,
akan berpengaruh pada kemampuan Kohl, P.B., Perkins K.K., Podolefsky,
psikomotor peserta didik. N.S., & Reid,S. 2006. When Learning
Dalam proses pembelajaran yang telah About the Real World is Better Than
dilakukan menggunakan program PhET Virtually: A Study of Substituting
simulation, peserta didik dapat lebih cepat Computer Simulation for Laboratory
menyelesaikan kegiatan eksperimen yang Equipment. Physical Review Special
dilakukannya, baik dalam menyusun rangkaian Topics-Physics Education Research 1,
atupun dalam melakukan 010103 (2005).
pengukuran/pengambilan data. Sehingga Fraenkel, J.R., & Wallen, N.E. 1993. How To
peserta didik bisa mengulangi kegiatan yang Design and Evaluate Research. New
telah dilakukan untuk semakin meyakinkan York: McGraw-hill inc.
hasil dari percobaan yang sebelumnya telah Gredler, M.E. 2011. Learning Instruction:
dikerjakan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Teori dan Aplikasi, Edisi Keenam.
Wieman, et al. (2010), bahwa PhET simulation Terjemahan oleh Tri Wibowo. Jakarta:
memungkinkan peserta didik dapat dengan Kencana Prenada Media Group.
cepat mengulangi eksperimen dan cepat Jacobsen, Eggen, P., & Kauchak, D. 2009.
mengeksplorasi pengaruh berbagai parameter Methods For Teaching. Terjemahan
yang berbeda, karena waktu yang dibutuhkan oleh A.Fawaid & Khoirul A.
untuk melakukan eksperimen lebih singkat jika Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
dibandingkan dengan eksperimen dengan Joice, B., Weil, M., & Calhoun, E. 2009.
memanfaatkan perangkat laboratorium riil. Hal Models of Teaching. Terjemahan Oleh
ini akan semakin melatih kemampuan motorik Mirza A. & Fawaid A. Yogyakarta:
peserta didik dan tentunya akan berpengaruh Pustaka Pelajar.
terhadap kemampuan dan hasil psikomotor Liliasari, Abdurrahman, Rusli, A., & Waldrip,
peserta didik. B. 2011. Student’s Representations
Preference in Learning Physics and
KESIMPULAN “Thematic Pre-Conceptions” in
Dari hasil penelitian yang telah Quantum Physics Concept . Proceeding
dijabarkan pada bagian sebelumnya, dapat of the Third International Seminar on
disimpulkan (1) terdapat perbedaan yang Science Education “Challenging
signifikan pada hasil belajar kognitif fisika Science Education in The Digital Era”
peserta didik yang menggunakan model ISBN: 978-602-8171-14-1
pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis Mulyasana, D. 2011. Pendidikan Bermutu dan
laboratorium riil dan laboratorium virtual pada Berdaya Saing. Bandung: Remaja
taraf signifikan 5%; (2) terdapat perbedaan Rosdakarya.
yang signifikan pada hasil belajar psikomotor Rapi, N.K. 2008. Implementasi Model
fisika peserta didik yang menggunakan model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin dalam
pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis Pembelajaran Fisika untuk
laboratorium riil dan laboratorium virtual pada Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa
taraf signifikan 5%. Sehingga model Kelas X SMA Negeri Singaraja. Jurnal
pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis Pendidikan dan Pengajaran
laboratorium berpengaruh terhadap hasil UNDIKSHA, No.1 Th.XXXXI :170-185.
belajar fisika peserta didik. Sisdiknas. 2012. Undang-Undang Republik
Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang
DAFTAR PUSTAKA Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Arends, R.I. 2008. Learning to Teach. Edisi Diva Press.
Ketujuh, Buku Dua. Terjemahan oleh

107
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika “Lensa” Vol. 1 No. 2, ISSN 2338-4417
Wieman, C.E., Adams,W.K., Loeblein,P., &
Perkins,K.K. 2010. Teaching Physics
using PhET Simulation. The Physics
Teacher. Vol.48.
DOI:10.1119/1.3361978.
Wiyono, K. & Taufik. 2011. Using Computer
Simulation to Improve Concept
Comprehension of Physics Teacher
Candidates Students in Special
Relativity. Proceeding of the Third
International Seminar on Science
Education “Challenging Science
Education in the Digital Era” ISBN:
978-602-8171-14-1.

108

You might also like