BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Umum

Dalam perhitungan desain impeller ini, diperlukan beberapa

parameter yang digunakan sebagai acuan. Parameter tersebut diperoleh
dari pesifiksi pompa yang memiliki diameter impeller 59 mm. Spesifikasi
Pompa Acuan :

 Kapasitas Pompa : 33 liter/menit

 RPM : 2950
 Power : 125 W
Data spesifikasi pompa yang telah diperoleh digunakan untuk perhitungan
kembali agar dapat dianalisa. Perhitungan Desain Impeller sebagai
berikut :

1. Perhitungan Desain Impeller (Ds)

Ds =
√
3 5.1
τα
x Kt x Cb x T

Dengan :

Ds = Diameter poros Impeller [mm]

Kt = Faktor Kejutan (1,5 – 3)
Cb = Faktor Lenturan (1,2 – 2,3)
T = Momen Puntir [kg/mm]
τ a = Tegangan Geser yang diijinkan [kg/mm2]
 Kt diambil 2
 Cb diambil 2
5 p
 T = 9,74 x 10 x n
 5 125
T = 9,74 x 10 x 2950

5
T = 9,74 x 10 x 0,0923
5
T = 0,412 x 10 kgm
σa
 τa = , Sf1 diambil 6 dan Sf2 diambil 2
Sf 1 x Sf 2
72
 =
6.2
3
 = 6 kg/mm

Ds =
√
3 5.1
τα
x Kt x Cb x T

Ds =
√
3 5.1
6
x 2 x 2 x 0,412 x 10
5

Ds = 5,196 mm

2. Perhitungan Diameter Leher Impeller (Dh)

Dh = (1,3 - 1,4) x Ds

Dengan :

Dh = Diameter leher Impeller [m]

Ds = Diameter poros Impeller [m]

Dh = 1,4 x 5,196

Dh = 7,724 mm
3. Perhitungan Diameter Mata Impeller (D0)

D0 = 4,5 x
√
3 Q
n

Dengan :

D0 = Diameter Mata Impeller [m]

3
Q = Kapasitas pompa [m /s]

n = Putaran [rpm]

3 3
Q dalam m /s, Q = 0,00055 m /s

D0 = 4,5 x
√
3 0,00055
2950

D0 = 0,02565 m

= 25,65 mm
4. Perhitungan Diameter Sisi Masuk Impeller (D1)

D1 = 1,1 – 1,15 x D0 , diambil 1,13

Dengan :

D1 = Diameter Sisi Masuk Impeller [m]

D0 = Diameter Mata Impeller [m]

D1 = 1,13 x 25,65

D1 = 28,989 mm

5. Perhitungan Kecepatan Keliling Masuk Fluida (U1)

π x D1 x n
U1 =
60

Dengan :

U1 = Kecepatan Keliling Masuk Fluida [m/s]

D1 = Diameter Sisi Masuk Impeller [m]

n = Putaran [rpm]

3 ,14 x 0,02898 x 2950

U1 = 60

U1 = 4,474 m/s
6. Perhitungan Sudut Masuk Impeller ( β 1)

V1
tan β 1 =
U1

Dengan :

β 1 = Sudut Masuk Impeller

V1 = Kecepatan Absolut Fluida [m/s]

V2 = Kecepatan Keliling Masuk Fluida [m/s]

4 xQ
V1 = 2
π x D1

4 x 0,00055
V1 = 2
3 ,14 x 0,02898

V1 = 0,834 m/s

Maka,

V1
tan β 1 =
U1

0,834
tan β 1 =
4,474

β1 = arc tan 0,186

β1 = 10,562°
7. Perhitungan Lebar Haluan Sisi Masuk Impeller (b1)

Q
b1 = π x D x V
1 1

Dengan :

b1 = Lebar Haluan Sisi Masuk Impeller [m]

3
Q = Kapasitas Pompa [m /s]

D1 = Diameter Sisi Masuk Impeller [m]

V1 = Kecepatan Absolut Fluida [m/s]

0,00055
b1 = 3 ,14 x 0,02898 x 4,474

0,00055
b1 =
0,4071

b1 = 0,00135 m

= 135 mm

8. Perhitungan Kecepatan Relatif pada Sisi Masuk (Vr1)

Vr1 2 = V12 + U12

Dengan :

Vr1 2 = Kecepatan Relatif Fluida pada Sisi Masuk [m/s]

V1 = Kecepatan Absolut Fluida [m/s]

U1 = Kecepatan Keliling Masuk Fluida [m/s]

 = √ V 1 +U 1
2 2
Vr1

Vr1 = √ 0,834 2+ 4,4742

Vr1 = √ 20,739

Vr1 = 4,554 m/s

9. Diameter Sisi Keluar Impeller (D2)

D2 = 59 mm

10. Perhitungan Kecepatan Keliling Keluar Fluida (U2)

π x D2 x n
U2 =
60

Dengan :

U2 = Kecepatan Keluar Keliling Fluida [m/s]

D2 = Diameter Sisi Keluar Impeller [m]

n = Putaran [rpm]

3 ,14 x 0,059 x 2950

U2 =
60

U2 = 9,108 m/s
11. Perhitungan Sudut Keluar Impeller ( β 2)

Vf2
tan β 2 =
U 2−V w 2

Dengan :

β2 = Sudut Masuk Impeller

V f 2 = Kecepatan Fluida [m/s]

U2 = Kecepatan Keliling Masuk Fluida [m/s]

V f 2 = ∅x U2

= ∅ = 0,1 – 0,2 diambil 0,15

V f 2 = 0,15 x 9,108

V f 2 = 1,366 m/s

V r 12 = V f 22 + (U2 - V w 2)2

V w 2 = U2 - √ V r 12 +V f 22

V w 2 = 9,108 - √ 4,554 2+ 1,3662

V w 2 = 4,981 m/s

Maka,
 Vf2
tan β 2 =
U 2−V w 2

1,366
tan β 2 = 9,108−4,981

1,366
tan β 2 =
4,127

β2 = arc tan 0,331

= 18,316°

12. Perhitungan Jumlah Sudu (z)

D2 + D1 ( β ¿ ¿ 1+ β 2)
z = 6,5 x x sin ¿
D2−D1 2

Dengan :

z = Jumlah Sudu

β1 = Sudut Masuk Impeller

D1 = Diameter Sisi Masuk Impeller [m]

β2 = Sudut Keluar Impeller

D2 = Diameter Sisi Keluar Impeller [m]

0,059+0,013 (28,784 +18,316)

z = 6,5 x x sin
0,059−0,013 2
 0,0725 ( 47,1005)
z = 6,5 x 0 , 0454 x sin
2

z = 6,5 x 1,596 x sin 23,550

sin 23,550 = 0,399

= 6,5 x 0,638

= 4,147 , dibulatkan menjadi 5

Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1 Dimensi Utama Impeller

1 Diameter Poros Impeller (Ds) 5,196 mm

2 Diameter Leher Impeller (Dh) 7,724 mm
3 Diameter Mata Impeller (D0) 25,65 mm
4 Diameter Sisi Masuk Impeller (D1) 28,989 mm
5 Sudut Masuk Impeller ( β 1 ¿ 10,562°
6 Lebar Haluan Sisi Masik Impeller (b1) 135 mm
7 Diameter Sisi Keluar Impeller (D2) 59 mm
8 Sudut Keluar Impeller ( β 2 ¿ 18,316°
9 Jumlah Sudu (z) 5