You are on page 1of 10

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP


PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PERTANIAN
KOTA SUBULUSSALAM

1
Mulidin, 2Hendra Tosan, 3Nurul Fahmi, 4Edi Zulkarnain, 5Nuridawati
1,2,3,4,5
Universitas Islam Sumatera
1
Mulidin.mm@gmail.com, 2hendra.tosan@gmail.com, 3nurul.fahmi@gmail.com, 4edi.zulkarnain@gmail.com,
5
nuridawati.mm@gmail.com

ABSTRACT

The aims of this study are: (1) to determine the effect of HR competence on employee work
productivity at the Dinas Pertanian Kota Subulussalam. (2) To investigate the impact of
information technology on the work productivity of employees at the Dinas Pertanian Kota
Subulussalam.(3) To determine the effect of discipline on the work productivity of employees at the
Dinas Pertanian Kota Subulussalam. (4) To ascertain the impact of HR competence, information
technology utilization, and discipline on the work productivity of employees at the Dinas Pertanian
Kota Subulussalam. This research was conducted at the Dinas Pertanian Kota Subulussalam. The
population of the Dinas Pertanian Kota Subulussalam is 199 people. The sample was determined
using a probability sampling technique, based on the calculation results obtained for a sample of
130 people. Data collection techniques in this study used non-test methods such as questionnaire
research instruments and library studies. Data analysis using SPSS with descriptive analysis and
regression analysis. The results obtained show: (1) There is a positive and significant influence of
the HR competency variable on the work productivity of employees at Dinas Pertanian Kota
Subulussalam. (2) There is a positive and significant effect of the variable of the use of information
technology on the work productivity of employees in the Dinas Pertanian Kota Subulussalam. (3)
There is a positive and significant effect of the discipline variable on the work productivity of
employees at the Dinas Pertanian Kota Subulussalam. (4) There is an influence of HR competence,
the use of information technology and discipline on the work productivity of employees at the
Dinas Pertanian Kota Subulussalam. (5) The magnitude of the influence of the independent
variable on the dependent variable is 32.9%, and the rest (100%-32.9%), i.e. 67.1%, is influenced
by other variables not examined in this study.

Keywords : Discipline, Human Resurce Competence, Utilization of Information Technology,


Work productivity

ABSTRAK : Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui pengaruh kompetensi SDM
terhadap produktivitas kerja pegawai di Dinas Pertanian Kota Subulussalam. (2) Untuk
mengetahui pemanfaatan teknologi informasi terhadap produktivitas kerja pegawai di Dinas
Pertanian Kota Subulussalam. (3) Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan terhadap produktivitas
kerja pegawai di Dinas Pertanian Kota Subulussalam. (4) Untuk mengetahui pengaruh kompetensi
SDM, pemanfaatan teknologi informasi, dan kedisiplinan terhadap produktivitas kerja pegawai di
Dinas Pertanian Kota Subulussalam. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pertanian Kota
Subulussalam. Jumlah populasi Dinas Pertanian Kota Subulussalam adalah 199 orang. Penentuan
sampel dengan teknik probability sampling, berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh jumlah
sampel 130 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode non tes,
dengan instrumen penelitian angket dan studi perpustakaan. Analisis data menggunakan SPSS
dengan analisis deskriptif dan analisis regresi. Hasil penelitian diperoleh: (1) Terdapat pengaruh
positif dan signifikan variabel kompetensi SDM terhadap produktivitas kerja pegawai di Dinas
Pertanian Kota Subulussalam. (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel pemanfaatan
teknologi informasi terhadap produktivitas kerja pegawai di Dinas Pertanian Kota Subulussalam.
(3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel kedisiplinan terhadap produktivitas kerja

Tijarah, Volume 1 No. 23 Januari 2022 53


pegawai di Dinas Pertanian Kota Subulussalam. (4) Terdapat pengaruh kompetensi SDM,
pemanfaatan teknologi informasi dan kedisiplinan terhadap produktivitas kerja pegawai di Dinas
Pertanian Kota Subulussalam. (5) Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
adalah sebesar 32.9%, dan sisanya (100% - 32.9), yakni 67.1% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti pada penelitian ini.

Kata kunci : Kedisiplinan, Kompetensi SDM, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Produktivitas


Kerja

1. Pendahuluan tepat. Peningkatan kinerja pegawai secara


Mengelola instansi pemerintah yang baik perorangan akan mendorong kinerja SDM
penuh dengan berbagai tantangan dan secara keseluruhan yang direkflesikan dalam
perubahan kondisi lingkungan, konsekuensinya kenaikan produktivitas.
menuntut instansi pemerintah untuk terus Dalam menunjang peningkatan pelayanan
memperbaharui informasi. Perkembangan ilmu serta produktivitas kerja, pegawai dituntut
pengetahuan dan teknologi, menuntut pegawai untuk bekerja dengan kedisiplinan yang tinggi.
untuk selalu bekerja dengan cepat dan tepat Faktor disiplin kerja merupakan salah satu
dalam melayani masyarakat, sehingga pegawai faktor yang penting dalam terciptanya
dituntut untuk faham serta mampu prosuktivitas kerja. Setiap organisasi memiliki
mengoperasikan teknologi sebagaimana manajemen yang dilengkapi dengan peraturan
mestinya. Aktivitas instansi akan berjalan dan ketentuan kerja yang jelas untuk
dengan baik jika instansi tersebut memiliki dilaksanakan oleh seluruh pegawai dari tingkat
SDM yang memiliki pengetahuan dan terampil bawah sampai atasan (Faslah & Savitri, 2017:
dalam mengelola instansi (Tetuko, 2019: 1). 42).
Era globalisasi saat ini, hampir semua Tujuan organisasi tidak akan tercapai tanpa
instansi telah membuka mata dengan peran aktif pegawai yang terampil dan disiplin,
memberikan perhatian terhadap perkembangan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan
teknologi informasi. Berkat kemajuan teknologi begitu canggihnya. Mengatur pegawai sangat
komunikasi dan informasi, hubungan sulit dan kompleks karena mereka mempunyai
antarnegara, anatarorganisasi, dan pikiran, perasaan, status, keraguan dan latar
antarindividu, terasa seperti tidak berjarak belakang yang heterogen. Sehingga pegawai
(Daryanto & Abdullah, 2013: 164). Seiring tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya
dengan perkembangan teknologi informasi yang seperti mengatur mesin, modal, dan gedung.
begitu pesat maka organisasipun dituntut untuk Maka dari itu, kedisiplinan kerja masih sulit
bersaing secara kompetitif, agar kebutuhan untuk diwujudkan karena masih banyak
manajemen dapat bekerja secara efektif dan permasalahan-permasalahan yang ada dalam
efisien. Disinilah informasi memegang peranan organisasi. Untuk mengatasi hal tersebut perlu
penting, karena informasi dibutuhkan oleh adanya komunikasi antara atasan dengan
semua pihak, baik individu maupun organisasi bawahan yang harmonis. Karena setiap pola
atau instansi. tingkah laku dan sikap atasan merupakan
Teknologi telah didesain untuk menunjang panutan bagi setiap pegawai. Kewajiban untuk
pekerjaan manusia menuju efisiensi praktis meningkatkan kedisiplinan kerja bukan hanya
tepat guna. Teknologi yang awalnya menunjang menjadi tugas pegawai saja, melainkan
pada pemenuhan kebutuhan produksi, kini kewajiban para pemimpin yang juga harus
teknologi informasi membantu dalam menyadari bahwa mereka memiliki tanggung
mengelola data organisasi. Hal inilah yang jawab yang besar untuk membina pegawai,
mampu memberikan dampak terhadap sehingga dengan adanya kedisiplinan pada
produktivitas maupun kinerja pegawai dalam pegawai diharapkan dapat meningkatkan
organisasi (Matandra, 2018: 1). produktivitas kerja dan menghasilkan tenaga
Produktivitas kerja adalah kemampuan kerja yang lebih berprestasi dan efisien (Dodi &
pegawai dalam berproduksi dibandingkan Wibasuri, 2013: 173-174).
dengan input yang digunakan. Seorang pegawai Hasil penelitian Lasmaya (2016: 25)
dapat dikatakan produktif apabila mampu menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan signifikan dari sistem informasi SDM,
yang diharapkan dalam waktu yang singkat atau kompetensi dan disiplin kerja terhadap kinerja

Tijarah, Volume 1 No. 23 Januari 2022 54


karyawan baik secara parsial maupun simultan. b) Untuk mengetahui pemanfaatan teknologi
Dari hasil penelitian diketahui, bahwa pengaruh informasi terhadap produktivitas kerja
secara simultan sistem informasi SDM, pegawai di Dinas Pertanian Kota
kompetensi, disiplin kerja terhadap kinerja Subulussalam.
karyawan pada katagori sangat signifikan c) Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan
sebesar sebesar 82,5%. Hasil tersebut terhadap produktivitas kerja pegawai di
menunjukkan bahwa pengaruh ketiga variabel Dinas Pertanian Kota Subulussalam.
tersebut termasuk kategori sangat signifikan d) Untuk mengetahui pengaruh kompetensi
sedangkan sisanya sebesar 17,5% merupakan SDM, pemanfaatan teknologi informasi, dan
variabel lain yang tidak diteliti seperti kedisiplinan terhadap produktivitas kerja
kompensasi, budaya organisasi, komunikasi pegawai di Dinas Pertanian Kota
kerja. Subulussalam.

1.1. Batasan Masalah 2. Metode Penelitian


Disebabkan adanya keterbatasan- 2.1. Populasi Penelitian
keterabatasan dalam diri peneliti baik Populasi berasal dari kata Bahasa Inggris
menyangkut kemampuan, waktu, maupun dana population, yang berarti jumlah penduduk.
dan agar penelitian ini lebih terfokus, maka dari Namun dalam penelitian, populasi digunakan
beberapa masalah yang telah teridentifikasi di untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok
atas penulis membatasi permasalahan yang obyek yang menjadi sasaran penelitian.
akan diteliti hanya pada: Bungin (2013: 30) menjelaskan bahwa
a) Objek pada penelitian ini adalah populasi penelitian merupakan keseluruhan
produktivitas kerja, kompetensi SDM, (universum) dari obyek penelitian yang dapat
pemanfaatan teknologi informasi, dan berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan,
kedisiplinan kerja. udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan
b) Penelitian ini dilaksanakan di Dinas sebagainya, sehingga obyek-obyek ini dapat
Pertanian Kota Subulussalam. menjadi sumber data penelitian. Jumlah
c) Wawancara dilakukan kepada pegawai populasi pegawai di Dinas Pertanian Kota
Dinas Pertanian Kota Subulussalam. Subulussalam adalah 199 orang.

1.2. Rumusan Masalah 2.2. Sampel Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan identifikasi Sugiyono (2018: 81) menjelaskan bahwa
di atas, maka yang menjadi rumusan masalah sampel merupakan bagian dan karakteritik yang
dalam penelitian ini sebagai berikut: dimiliki oleh populasi tersebut, untuk itu
a) Bagaimana pengaruh kompetensi SDM sampel yang diambil dari populasi harus betul-
terhadap produktivitas kerja pegawai di betul representatif. Bungin (2013: 72)
Dinas Pertanian Kota Subulussalam ? menjelaskan bahwa sampel adalah sebuah
b) Bagaimana pengaruh pemanfaatan teknologi proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen
informasi terhadap produktivitas kerja dari sebuah populasi dari penelitian untuk
pegawai di Dinas Pertanian Kota menjadi wakil dari populasi tersebut.
Subulussalam ? Perencanaan sampel dengan bobot yang
c) Bagaimana pengaruh kedisiplinan terhadap representatif kadang kurang memuaskan
produktivitas kerja pegawai di Dinas peneliti, karena kadang upaya mendeskripsikan
Pertanian Kota Subulussalam ? populasi kurang berhasil.
d) Bagaimana pengaruh kompetensi SDM, Metode pangambilan sampel yang
pemanfaatan teknologi informasi, dan digunakan adalah Probability Sampling yang
kedisiplinan terhadap produktivitas kerja artinya setiap unsur populasi mempunyai
pegawai di Dinas Pertanian Kota kemungkinan yang sama untuk dipilih melalui
Subulussalam ? perhitungan secara sistematis (Sugiyono, 2012).
Pengambilan jumlah sampel dari
1.3. Tujuan Penelitian populasi dapat menggunakan rumus Lameslow
a) Untuk mengetahui pengaruh kompetensi berikut (Sugiyono, 2012):
SDM terhadap produktivitas kerja pegawai
di Dinas Pertanian Kota Subulussalam.

Tijarah, Volume 1 No. 23 Januari 2022 55


( )

( )
( ) ( )( )
( ) ( ) ( )( )
( )( )( )
( ) ( )( )( )

Gambar 1 Grafik Normal Probability Plot

Berdasarkan Gambar 5.1 dapat disimpulkan


Keterangan: bahwa dalam grafik normal plot terlihat titik
n : besar sampel menyebar di sekitar garis diagonal, dan
N: besar populasi penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar.
d : batas toleransi masalah Dengan demikian grafik ini menunjukkan
bahwa model regresi sesuai asumsi normalitas
Dengan jumlah populasi sebanyak 199 orang dan layak digunakan. Selain dari grafik
dan besar toleransi adalah sebesar 5% maka Probabitility Plot, juga dapat dilihat dari
didapat jumlah sampel yakni sebesar 130 orang. gambar histogram berikut ini:

2.3. Pengujian Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik yang sering digunakan
yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji
linearitas. Pengujian asumsi klasik adalah
analisis yang dilakukan untuk menilai apakah di
dalam sebuah model regresi terdapat masalah-
masalah asumsi klasik.
a) Uji Normalitas
Uji Normalitas berguna untuk menentukan
data yang telah dikumpulkan berdistribusi Gambar 2 Histogram Normalitas
normal atau diambil dari populasi normal.
Seperti yang diketahui bahwa uji t dan F Dari gambar histogram di atas dapat dilihat
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti bahwa grafik membentuk seperti gunung atau
distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar lonceng, sehingga dapat dikatakan data
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk terdistribusi dengan normal.
jumlah sampel kecil, untuk melihat normalitas
residual adalah dengan melihat grafik normal b) Uji Multikolinieritas
probability plot yang membandingkan distribusi Uji multikolinearitas bertujuan untuk
kumulatif dari distribusi normal. Distribusi melihat apakah setiap variabel bebas
normal akan membentuk satu garis lurus berkorelasi tinggi satu sama lain atau tidak. Jika
diagonal, dan ploting data residual akan terjadi gejala multikolinearitas, maka model
dibandingkan dengan garis diagonal. Berikut regresi akan bias.
merupakan hasil dari ui normalitas yang
ditunjukkan ada grafik normal probability plot:
Tabel 1. Hasil Analisis Multikolinieritas
Collinearity Statistics
Model Keterangan
Tolerance VIF
(Constant)
Kompetensi SDM 0.957 1.045 tidak terjadi multikolinieritas
Teknologi Informasi 0.884 1.132 tidak terjadi multikolinieritas
Kedisiplinan 0.875 1.143 tidak terjadi multikolinieritas

Tijarah, Volume 1 No. 23 Januari 2022 56


Untuk mengukur nilai multikolinieritas
maka dapat digunakan besaran tolerance (a) dan
Variance Inflation Factor (VIF) jika
menggunakan alpha/tolerance = 10% atau 0,10
maka VIF = 10. Sehingga dapat dijelaskan
sebagai berikut;
a. Variabel X1 = 1.045 < 10 dengan nilai
tolerance 0.957= 95.7 % > 10%, maka dapat
dikatakan bahwa antar variabel bebas X1
Gambar 3 Scatterplot Hasil Uji
tidak terjadi multikolinieritas.
Heterokedastisitas
b. Variabel X2 = 1.132 < 10 dengan nilai
Dari scatterplot di atas terlihat bahwa titik-
tolerance 0.844 = 88.40 % > 10%, maka
titik menyebar di atas dan di bawah angka nol
dapat dikatakan bahwa antar variabel bebas
(0) artinya tidak terjadi masalah
X2 tidak terjadi multikolinieritas.
heterokedastisitas. Sehingga model regresi ini
c. Variabel X3 = 1.143 < 10 dengan nilai
dapat dilanjutkan.
tolerance 0.875= 87.5% > 10%, maka dapat
dikatakan bahwa antar variabel bebas X3
d) Uji Autokorelasi
tidak terjadi multikolinieritas.
Autokorelasi adalah korelasi (hubungan)
yang terjadi di antara anggota-anggota dari
Kesimpulannya bahwa semua variabel bebas
serangkaian pengamatan yang tersusun dalam
dalam model regresi ini memenuhi syarat
rangkaian waktu atau tersusun dalam rangkaian
multikolinieritas.
ruang. Menurut Purnomo (2016: 123)
autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah
c) Uji Heterokedastisitas
dalam suatu model regresi linier adakorelasi
Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat
antara kesalahan pengganggu pada periode t
apakah terdapat ketidaksamaan varians dari
dengan kesalahan pada periode t-1. Jika terjadi
residual satu ke pengamatan ke pengamatan
korelasi, maka dinamakan terjadi problem
yang lain. Model regresi yang memenuhi
autokorelasi. Pengujian ini dilakukan dengan
persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan
menggunakan uji Durbin-Watson (DW-test)
varians dari residual satu pengamatan ke
dengan ketentuan sebagai berikut:
pengamatan yang lain tetap atau disebut
homoskedastisitas.
Tabel 2. Nilai Durbin-Watson
Ketentuan Nilai Durbin-Watson DW Kesimpulan
0 < DW < dl Ada Autokorelasi
dl < DW < du Tanpa Kesimpulan
Du <DW < 2 Tidak Ada Autokorelasi
2 < DW < (4-du) Tidak Ada Autokorelasi
(4-du) < DW < (4-dl) Tidak Ada Autokorelasi
(4-dl) < DW < 4 Ada Autokorelasi

Hasil uji autokorelasi dengan Durbin Watson dapat dilihat melalui tabel 3 berikut :
Tabel 3 Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson
Uji dU DW-Test 4-dU Keterangan
Autokorelasi
Durbin 1.761 2.072 2.239 Tidak ada
Watson autokorelasi

Nilai dU dan dL dapat diperoleh dari tabel 2.072 < 2.239, sehingga dapat dinyatakan
statistik Durbin Watson. Dengan n = 130, dan k bahwa tidak ada autokorelasi pada model
= 3 didapat nilai dU = 1.761. Jadi nilai 4-dU = regresi.
2.239 dan dari hasil analisis diperoleh nilai e) Uji Linieritas
Durbin-Watson sebesar 2.072. Maka dapat Dari gambar scatterplot di bawah ini terlihat
disimpulkan bahwa 2 < DW < (4-dU) yaitu, 2 < bahwa sebaran titik-titik pada scatterplot tidak

Tijarah, Volume 1 No. 23 Januari 2022 57


menunjukkan pola tertentu sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi ini memenuhi 2.4. Pengujian Hipotesis Parsial
syarat untuk menjadi model yang baik karena Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk
asumsi linieritas terpenuhi. menguji bagaimana pengaruh masing-masing
variabel bebasnya secara sendiri-sendiri
terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat
dilakukan dengan mambandingkan thit dengan
ttabel atau dengan melihat kolom signifikansi
pada masing-masing thit.

Gambar 4 Scatterplot Hasil Uji Linieritas


Tabel 4 Hasil Uji T

Model t-hitung Sig. Keterangan


(Constant) 8.882 0.000 Signifikan
Kompetensi SDM 1.503 0.135 Tidak Signifikan
1
Teknologi Informasi 3.835 0.000 Signifikan
Kedisiplinan 4.958 0.000 Signifikan

Uji t digunakan untuk mengetahui tingginya terdapat pengaruh positif dan signifikan
derajat satu variabel X terhadap variabel Y jika variabel kedisiplinan terhadap produktivitas
variabel X yang lain dianggap konstan. Hasil uji kerja pegawai di Dinas Pertanian Kota
analisis regresi coefficients dengan Subulussalam.
menggunakan SPSS versi 26.0: Kriteria
pengambilan keputusannya adalah H0 diterima 2.5. Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F)
jika thit ≤ ttabel pada α = 5% dan H0 ditolak (Ha Uji nilai F pada dasarnya untuk menunjukan
diterima) jika thit > ttabel pada α = 5%. apakah semua variabel independen dalam
a) Pengaruh Variabel Kompetensi SDM (X1) model penelitian mempunyai pengaruh secara
terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (Y) bersama-sama terhadap variabel dependennya.
Dari tabel 5.5 di atas diperoleh nilai: Nilai Uji F dilakukan dengan membandingkan Fhit
thit = 1.503 lebih kecil dari ttab = 1.978, dengan dengan tabel F: Ftab, jika Fhit > Ftab, (Ho ditolak
nilai signifikansi 0.135 > 0.05 sehingga terima Ha diterima). Sebaliknya jika Fhit < Ftab, maka
Ho dan tolak Ha, yang artinya bahwa terdapat model tidak signifikan, hal ini juga ditandai
pengaruh positif dan signifikan variabel nilai kolom signifikansi (%) akan lebih besar
kompetensi SDM terhadap produktivitas kerja dari alpha.
pegawai di Dinas Pertanian Kota Subulussalam. Tabel 5. Hasil Uji F
Model F Sig.
b) Pengaruh Variabel Pemanfaatan Regression 4.430 0.005b
Teknologi Informasi (X2) Terhadap 1 Residual
Produktivitas Kerja Pegawai (Y) Total
Nilai thit = 3.825 lebih besar dari ttab = 1.978,
dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05 sehingga Hasil pada tabel 5. di atas menunjukkan
tolak Ho dan terima Ha, yang artinya bahwa bahwa model persamaan ini memiliki nilai F
terdapat pengaruh positif dan signifikan tabel = 2.680, F hitung sebesar 4.430 dengan
variabel pemanfaatan teknologi informasi tingkat signifikansi sebesar 0.005 < 0.05. Maka
terhadap produktivitas kerja pegawai di Dinas tolak Ho dan terima Ha, artinya secara simultan
Pertanian Kota Subulussalam. semua variabel bebas memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat yakni ada
c) Pengaruh Variabel Kedisiplinan (X3) pengaruh kompetensi SDM, pemanfaatan
Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (Y) teknologi informasi dan kedisiplinan terhadap
Nilai thit = 4.958 lebih besar dari ttab = 1.978, produktivitas kerja pegawai di Dinas Pertanian
dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05 sehingga Kota Subulussalam.
tolak Ho dan terima Ha, yang artinya bahwa

Tijarah, Volume 1 No. 23 Januari 2022 58


2.6. Pengujian Regresi Ganda Kemudian dicari nilai koefisien regresi
untuk menentukan persamaan regresinya:
Tabel 6. Hasil Pengujian Regresi Ganda
Unstandardized Coefficients
Model
B Std. Error
1 (Constant) 20.208 2.275
Kompetensi SDM 0.067 0.045
Teknologi Informasi 0.184 0.048
Kedisiplinan 0.252 0.051

Dari tabel di atas diperoleh nilai persamaan produktivitas kerja pegawai di Dinas
regresi sebagai berikut: Pertanian Kota Subulussalam.
Y = 20.208 + 0.067X1 + 0.184X2 + (b) Terdapat pengaruh positif dan signifikan
0.252X3 variabel pemanfaatan teknologi informasi
Artinya produktivitas kerja pegawai akan terhadap produktivitas kerja pegawai di
meningkat apabila kompetensi SDM, Dinas Pertanian Kota Subulussalam.
pemanfaatan teknologi informasi dan (c) Terdapat pengaruh positif dan signifikan
kedisiplinan ditingkatkan. Dan sebaliknya variabel kedisiplinan terhadap
produktivitas kerja pegawai akan menurun produktivitas kerja pegawai di Dinas
apabila semua variabel bebas tersebut Pertanian Kota Subulussalam.
dilemahkan. Jika semua variabel ditingkatkan (d) Terdapat pengaruh kompetensi SDM,
menjadi nilai 10, maka besarnya produktivitas pemanfaatan teknologi informasi dan
kerja pegawai di Dinas Pertanian Kota kedisiplinan terhadap produktivitas kerja
Subulussalam adalah: pegawai di Dinas Pertanian Kota
Y = 20.208 + 0.067(10) + 0.184(10) + Subulussalam.
0.252(10) (e) Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap
Y = 20.208 + 0.67 + 1.84 + 2.52 variabel terikat adalah sebesar 32.9%, dan
Y = 25.238 sisanya (100% - 32.9), yakni 67.1%
Maka produktivitas kerja pegawai di Dinas dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
Pertanian Kota Subulussalam sebesar 25.238. diteliti pada penelitian ini.
Kemudian untuk melihat besarnya hubungan Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
dan kontribusi variabel dilihat melalui nilai r Indiyaningsih (2020) bahwa baik secara
dan R2: simultan maupun parsial variabel kompetensi
Tabel 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi sumberdaya manusia, budaya kerja dan
Adjusted R2 0.329 pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh
R Square 0.344 positif dan signifikan terhadap kinerja.
Besarnya pengaruh (r) dari variabel bebas Berdasarkan hasil penelitian, bahwa untuk
terhadap variabel terikatnya adalah R = 0.344 meningkatkan kinerja pegawai perlu adanya
artinya variabel bebas memiliki pengaruh yang faktor-faktor pendukung baik faktor internal
sangat kuat terhadap variabel terikatnya. maupun faktor eksternal guna mengembangkan
Sementara nilai Adj. R2 = 0.329 x 100 = 32.9% karier serta kelancaran pekerjaan.
berarti besarnya pengaruh variabel bebas Selanjutnya hasil penelitian Lasmaya (2016)
terhadap variabel terikat adalah sebesar 32.9%, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
dan sisanya (100% - 32.9), yakni 67.1% signifikan dari Sistem Informasi SDM,
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti kompetensi dan Disiplin Kerja terhadap kinerja
pada penelitian ini. karyawan baik secara parsial maupun simultan.
Dari hasil penelitian diketahui, bahwa Pengaruh
3. Pembahasan secara simultan Sistem informasi SDM,
Dari hasil analisis data maka ditemukan Kompetensi, Disiplin Kerja terhadap Kinerja
beberapa hal yang menjadi bahasan khusus karyawan pada katagori sangat signifikan
pada penelitian ini yaitu, berdasarkan uji sebesar sebesar 82,5%. Hasil tersebut
parsial, diperoleh: menunjukkan bahwa pengaruh ketiga variabel
(a) Terdapat pengaruh positif dan signifikan tersebut termasuk kategori sangat signifikan
variabel kompetensi SDM terhadap sedangkan sisanya sebesar 17,5% merupakan
variabel lain yang tidak diteliti seperti

Tijarah, Volume 1 No. 23 Januari 2022 59


kompensasi, budaya organisasi, komunikasi Bank Mandiri Tarakan". Jurnal Psikologi,
kerja 2(1).
Wijaya (2019) menjelaskan berdasarkan Akhmad, S., & Jauhari, M. (2012). Pengantar
hasil penelitiannya bawa sumber daya manusia Manajemen Sumber Daya Manusia.
merupakan salah satu bagian terpenting pada Jakarta: Pustaka Karya.
Bank Syariah Mandiri KCP Teluk Betung, Arifin, Z., & Setiyawan, A. (2012).
tanpa sumber daya manusia yang memiliki Pengembangan Pembelajaran Aktif
kompetensi yang baik, serta memiliki nilai-nilai Dengan ICT. Yogyakarta: Skripta Media
keagamaan dan ketaqwaan yang baik maka Creative.
Bank Syariah Mandiri KCP Teluk Betung tidak Asmani, J. M. (2011). Tips Pemanfaatan
akan dapat bersaing dengan bank-bank lainnya. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kompetensi adalah karakteristik dasar dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta:
seseorang yang terdiri dari Pengetahuan, DIVA Press.
Keterampilan dan Sikap yang sudah tentu Bungin, B. (2013). Penelitian Kuantitatif.
berhubungan dengan Produktivitas. Peran Jakarta: Kencana Media Predana Group.
kompetensi sumber daya manusia yang ada di Darmawan, D. (2012). Pendidikan Teknologi
Bank Syariah Mandiri KCP Teluk Betung Informasi dan Komunikasi. Bandung:
belum begitu baik, karena setiap karyawan Remaja Rosdakarya.
belum sepenuhnya memiliki kompetensi yang Daryanto, & Abdullah. (2013). Pengantar
baik yang dapat berpengaruh sangat besar Ilmu Manjemen Dan Komunikasi. Jakarta:
terhadap produktivitas karyawan. PT. Prestasi Pustakarya.
Dodi, & Wibasuri, A. (2013). "Pengaruh
4. Kesimpulan Kedisiplinan Terhadap Produktivitas
Kesimpulan dari hasil penelitian ini sesuai Kerja Karyawan PT. Indosat Tbk
dengan rumusan masalah adalah: Cabang Bandar Lampung". GEMA, 5(2),
a) Terdapat pengaruh positif dan signifikan 173–183.
variabel kompetensi SDM terhadap Faslah, R., & Savitri, M. T. (2017). "Pengaruh
produktivitas kerja pegawai di Dinas Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja
Pertanian Kota Subulussalam. terhadap Produktivitas Kerja pada
b) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Karyawan PT. Kabelindo Murni, Tbk".
variabel pemanfaatan teknologi informasi Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis
terhadap produktivitas kerja pegawai di (JPEB), 1(2), 40–54.
Dinas Pertanian Kota Subulussalam. https://doi.org/10.21009/jpeb.001.2.3.
c) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Handoko, T. H. (2011). Manajemen
variabel kedisiplinan terhadap produktivitas Personalia dan Sumber Daya Manusia.
kerja pegawai di Dinas Pertanian Kota Yogyakarta: BPFE.
Subulussalam. Hasibuan, M. S. (2014). Manajemen Sumber
d) Terdapat pengaruh kompetensi SDM, Daya Manusia, Cetakan Keempat Belas.
pemanfaatan teknologi informasi dan Jakarta: Bumi Aksara.
kedisiplinan terhadap produktivitas kerja Hotimah, N. (2021). Pengaruh Kompetensi Dan
pegawai di Dinas Pertanian Kota Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Subulussalam. Melalui Motivasi Kerja Pada Pegawai
e) Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap Penyuluh Keluarga Berencana Di
variabel terikat adalah sebesar 32.9%, dan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.
sisanya (100% - 32.9), yakni 67.1% Tesis. Program Studi Magister
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak Pengembangan Sumber Daya Manusia
diteliti pada penelitian ini. Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga.
Idrus, A., & Saudagar, F. (2009).
DAFTAR PUSTAKA Pengembangan Profesionalitas Guru.
Abdulhak, I. dan Darmawan, D. (2015). Jakarta: Gaung Persada Press.
Teknologi Pendidikan. Bandung: PT. Indah, P., & Hartatik. (2014). Buku Praktis
Remaja Rosdakarya. Mengembangkan SDM. Yogyakarta: Suka
Agustin. (2014). "Hubungan antara Buku.
Produktivitas Kerja Terhadap Indiyaningsih, K. M. H. (2020). Pengaruh
Pengembangan Karir pada Karyawan PT Kompetensi Sumber Daya Manusia, Budaya

Tijarah, Volume 1 No. 23 Januari 2022 60


Kerja dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Aksara.
terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara di Satori, D. (2007). Metode Penelitian Kualitatif
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten (Mata Kuliah Analisis Penelitian Kualitatif).
Lumajang. Tesis. Magister Ilmu Tesis. Sekolah Pascasarjana Universitas
Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Pendidikan Indonesia.
Politik Universitas Jember. Sedarmayanti. (2011). Manajemen Sumber
Kadir, A., & Terra, W. C. (2008). Pengenalan Daya Manusia. Reformasi Birokrasi dan
Teknologi Informasi. Yogyakarta: PT. Raja Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Cetakan
Grafindo Persada. Kelima. Bandung: PT Refika Aditama.
Kuncoro, M. (2007). Metode Kuantitatif: Simamora, H. (2012). Manajemen Sumber
Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.
Ekonomi. Yogyakarta: UPPN STIM YKPN. Sinulingga, S. (2016). Metode Penelitian.
Lasmaya, S. M. (2016). "Pengaruh Sistem Medan: USU Press.
Informasi SDM, Kompetensi Dan Disiplin Sudarmanto. (2014). Kinerja dan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan". Pengembangan Kompensasi Sumber
Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship, Daya Manusia. Jakarta: Pustaka Pelajar.
10(1), 25–43. Sudarwan, D. (2012). Motivasi
Mangkunegara, A. A. A. P. (2015). Kepemimpinan dan Efektivitas
Manajemen Sumber Daya Manusia Kelompok. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Perusahaan. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Sudjana, N., & Rifai, A. (1989). Teknologi
https://doi.org/10.1038/cddis.2011.1. Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Mansur. (2015). "Pengaru Kapasitas Sumber Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Daya Manusia dan Pemanfaatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Teknologi Informasi terhadap Kinerja Bandung:Alfabeta.
Instansi Pemerintah (Studi pada https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324
Sekretariat Daerah Kabupaten Buton)". .004.
Sosio Sains, 4(9), 57–72. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Matandra, Z. (2018). Pengaruh Teknologi Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Informasi Terhadap Produktivitas Dan Bandung: Alfabeta.
Kinerja Karywan Usaha Mikro, Kecil Dan Sunarsih, N. (2018). "Manajemen Sumber
Menengah (UMKM) Di Wilayah Kota Daya Manusia Berbasis Kompetensi:
Makassar. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Strategi Meningkatkan Kemampuan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Daya Saing Perusahaan". Jurnal Akrab
Alauddin Makassar. Juara, 3(1), 17-28.
Maurits, & Widodo. (2008). "Faktor dan Supriyanto, W. & M. A. (2008). Teknologi
Penjadwalan Shift Kerja". Jurnal Teknoin, Informasi Perpustakaan. Yogyakarta:
12(2). Kanisius.
Nawawi, H. (2004). Perencanaan Sumber Sutarman. (2012). Pengantar Teknologi
Daya Manusia. Yogyakarta: Gajahmada Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
University Press. Sutrisno. (2012). Manajemen Keuangan
Neti, Edyun, S. (2012). Hubungan Antara Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
Stres Kerja Dengan Produktivitas Ekonisia.
Karyawan. Surakarta: CV. Mediatama Syukur, F. (2011). Manajemen Pendidikan
Surakarta. Berbasis Pada Madrasah. Semarang: PT
Purwanto I. (2006). Manajemen Strategi, Pustaka Rizki Putra.
Cetakan Pertama. Bandung: Yrama Widya. Tetuko, O. W. (2019). Pengaruh Tekologi
Rivai, V., & Mulyadi, D. (2012). Informasi, Disiplin Kerja, dan Motivasi
Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara
edisi ketiga. Jakarta: PT. Rajagrafindo (Studi Kasus pada Lingkungan Kantor
Persada. Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung).
Rusman. (2011). Pembelajaran Berbasis Skripsi. Program Studi Manajemen Jurusan
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Jakarta: Rajawali Press. Sanata Dharma Yogyakarta.
Sastrohadiwiryo. (2012). Manajemen Tenaga Usman, M. U. (2009). Menjadi Guru
Kerja Indonesia, edisi. 2. Jakarta: Bumi Profesional. Bansung: Remaja Rosdakarya.

Tijarah, Volume 1 No. 23 Januari 2022 61


Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran: Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Wibowo. (2016). Manajemen Kinerja.
Cipta. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Wibowo. (2013). Perilaku dalam Organisasi.

Tijarah, Volume 1 No. 23 Januari 2022 62

You might also like