You are on page 1of 8

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BANDUNG
Jln. P. Sudirman No. 18 Bandung Telp. 082257679979 Kode Pos 66274
TULUNGAGUNG

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


AUDIT KLINIS
UPT PUSKESMAS BANDUNG

I. Pendahuluan
Di era globalisasi sekarang ini upaya-upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan
harus dilaksanakan secara berkesinambungan untuk menjamin bahwa setiap pasien akan
mendapatkan pelayanan terbaik berdasarkan kaidah-kaidah medis yang berlaku. Salah satu
prinsip upaya peningkatan mutu pelayanan medis adalah perbaikan kulitas yang terus
menerus melalui penerapan standar pelayanan medis dan standar pelayanan medis profesi
yang dalam pelaksanaannya perlu dilaksanakan evaluasi melalui kegiatan medis atau
kegiatan audit internal.
Audit Klinis merupakan analisis/pemeriksaan yang sistematis dan independen tentang
asuhan klinis, untuk menentukan apakah kegiatan dan hasil yang telah sesuai dengan
standar yang telah di tetapkan, apakah kegiatan yang dilaksanakan telah berjalan dengan
efektif dan efisen untuk mencapai tujuan, termasuk prosedur-prosedur untuk menegakkan
diagnosis, tindakan medis, perawatan, pemanfaatan sumber daya terkait, outcome, serta
kualitas hidup pasien sebagai hasil dari prosedur-prosedur tersebut.

II.Latar Belakang
Audit Klinis adalah salah satu bagian dari manajemen mutu pelayanan medis. Dengan
audit klinis, kita bisa mengetahui apakah pelayanan medis dilakukan sudah sesuai dengan
standar yang ditetapkan. Audit klinis yang dilaksanakan di UPT Puskemas Bandung
berupa evaluasi kesesuaian penangan pasien dengan SOP, penilaian keterampilan klinis
masing-masing karyawan, Pembahasan kasus nearmiss, kasus rujukan terbanyak, kasus
kematian, atau kasus kasus yang menarik yang terjadi sepanjang tahun berjalan di UPT
Puskesmas Bandung.
III. Tujuan Umum Dan Khusus

a. Tujuan umum :
Untuk memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada
pasien sesuai dengan standar pelayanan profesi dan etika profesi kedokteran.
b. Tujuan khusus :
1. Melakukan evaluasi mutu pelayanan medis
2. Membahas kasus – kasus medis penting
3. Mengetahui penerapan standar pelayanan medis
4. Mengetahui perbaikan-perbaikan pelayanan medis sesuai kebutuhan pasien
5. Mengetahui kualitas pemberi layanan medis
6. Peningkatan pengetahuan para petugas

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Evaluasi kesesuaian penangan pasien dengan - Pemilihan topik audit


prosedur yang telah ditetapkan, dilakukan setiap - Penetapan kriteria dan standar
6 bulan dengan menentukan kasus penyakit - Pengumpulan data
yang akan di bahas (sesuai 10 penyakit - Analisis data
terbanyak/ rujukan terbanyak) - Menetapkan Plan of action
- Reaudit

2 Pembahasan kasus nearmiss, kasus rujukan - Penentuan Topik


terbanyak, kasus kematian, atau kasus kasus - Instrumen
yang menarik yang terjadi sepanjang tahun - Pembahasan kasus
berjalan di Puskesmas Bandung dilakukan - Plan of action
secara kondisional
V. Cara Melaksanakan Kegiatan

No Kegiatan Pokok Cara Melaksanakan Kegiatan

1. Evaluasi kesesuaian penangan - Pemilihan topik audit, penentuan topik dari 10


pasien dengan prosedur yang telah penyakit terbanyak atau dengan penentuan
ditetapkan, dilakukan setiap 6 kasus/penyakit secara langsusng oleh Tim Audit
bulan dengan menentukan kasus Klinis, penyakit dengan risiko tinggi atau penyakit
penyakit yang akan di bahas kasus rujukan terbanyak.
(sesuai 10 penyakit terbanyak/ Untuk penentuan kasus dengan cara diteteapkan
rujukan terbanyak) penyakit yang akan diamati, kebiasaan yang
berlaku dalam penetapan topik adalah
memprioritaskan kasus-kasus dengan ciri high
volume, high risk, dan high cost. Dapat pula
ditambahkan dalam daftar kriteria tersebut
beberapa kondisi lain misalnya kerawanan
terhadap complain, problem prone, masukan dari
manajemen, dan data penyimpangan lain.
Mengmpulkan Rekam Medis dengan diagnosa
penyakit yang ditentukan sebanyak 10 Rekam
Medis dalam kurun waktu 6 bulan untuk tiap
kasus, selanjutnya dilakukan pembahasan dan
analisis serta plan of action terkait kasus-kasus
tersebut.
- Penetapan kriteria dan standar, yang digunakan
adalah SOP yang telah disusun oleh tim UKP
untuk penanganan kasus yang dipilih sesuai
dengan Panduan praktek klinis KMK Nomor
HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang Panduan
Praktek Klinis. Instrumen yang digunakan adalah
daftar tilik dari sop tiap topik yang diambil.
- Pengumpulan data, dilakukan dengan
pengumpulan 10 rekam medis pasien dengan
diagnosa penyakit sesuai topik/ kasus.
- Analisis data, dengan penilaian kesesuain
penangan pasien dengan sop yang tertera dalam
rekam medis, analisis dengan menggunakan alat
bantu tabel dengan kriteria penanganan perkasus,
yang diberi nilai 1 untuk yang sesuai dan 0 yang
tidak sesuai, kemudian hasilnya di analisa, dapat
menggunakan diagram tulang ikan. Analisa dan
pembahasan dilakukan oleh tim Audit klinis yang
terdiri dari berbagai profesi dan atau dapat
ditambahkan dari karyawan lain yang
berkompeten.
- Menetapkan perubahan, bagian paling penting
dalam audit klinis adalah implementasi perubahan
menuju peningkatan mutu klinis. Implementasi
perubahan dapat dilaksanakan sebagai berikut:
Pertama, hendaknya analisis data yang telah
disimpulkan tersebut dijadikan dasar dalam
membuat Plan of Action atau rencana tindak lanjut
(RTL). Rencana tindak lanjut ini sebaiknya
disusun bersama oleh pihak-pihak yang
berkompeten dan berkepentingan terhadap hasil
audit ini. Batas waktu implementasi perubahan ini
juga dikerjakan dalam lingkup waktu yang spesifik
dan terukur. Komunikasi yang baik antara
pelaksana audit dan masing-masing bidang/
profesi sangat menentukan keberhasilan tahap
perencanaan dan implementasi perubahan ini.
- Reaudit, Prosedur reaudit sama dengan prosedur
audit kecuali pemilihan topik, kriteria, dan
standar. Hasil reaudit seharusnya lebih baik
daripada hasil audit sebelumnya karena reaudit
dilakukan setelah implementasi perubahan
dilakukan. Apabila hasilnya sama saja, analisis dan
perencanaan perubahan perlu diperbaiki/ ditinjau
lebih lanjut.
2. Pembahasan kasus nearmiss, kasus - Penentuan Topik, Pembahasan kasus nearmiss,
rujukan terbanyak, kasus kematian, kasus rujukan terbanyak, kasus kematian, atau
atau kasus kasus yang menarik kasus kasus yang menarik yang terjadi sepanjang
yang terjadi sepanjang tahun tahun berjalan di UPT Puskesmas Bandung.
berjalan di Puskesmas Bandung - Instrumen yang digunakan, kasus yang akan
dilakukan secara kondisional dibahas dibuatkan resume kronologis kasus, jika
kasus kebidanan maka dibuatkan resume klinis
sesuai format kebidanan, jika kasus non
kebidanan dibuatkan resume susuai kasusnya,
dan jika kasus kematian baik kematian ibu atau
kematian bayi dibuatkan audit verbal
- Pembahasan kasus, dilakukan pada pertemuan
yang dijadwalkan kondisional jika muncul kasus
yang perlu dibahas bersama, dihadiri seluruh
karyawan berkaitan, terutama medis dan para
medis, pembahasan kasus dilakukan tanpa nama,
tanpa alamat, baik pasien ataupun petugasnya.
Pembahasan mulai dari kondisi praPuskesmas,
penanganan saat di Puskesmas, penanganan
Prarujukan (jika dirujuk), serta pasca Puskesmas
(dirumah atau di Rumah sakit)
- Rencana Tindak lanjut, jika ditemukan hal-hal
yang menyimpang, maka perlu adanya
perencanaan perbaikan.
VI. Sasaran

1. Terlaksananya evaluasi mutu pelayanan medis


2. Kasus medis khusus dapat dilakukan pembahsan/ulasan ulang hingga disusun plan of
action sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan medis
3. Terlaksananya penerapan standar pelayanan medis
4. Perbaikan pelayanan medis sesuai kebutuhan pasien dapat diketahui dengan baik
5. Adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas pemberi layanan medis
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

TAHUN 2023
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
jan feb mar apr mei jun jul aug sep okt nov des
1 Evaluasi kesesuaian Pemilihan topik audit X
penangan pasien dengan
prosedur yang telah Penetapan kriteria dan X
ditetapkan, dilakukan setiap standar
6 bulan dengan menentukan Pengumpulan data X
kasus penyakit yang akan
Analisis data X
di bahas (sesuai 10 penyakit
terbanyak/ rujukan Menetapkan Plan of action X
terbanyak)
Reaudit (3 bln kemudian) X

2. Pembahasan kasus Penentuan Topik X


nearmiss, kasus rujukan
terbanyak, kasus kematian, Instrumen X
atau kasus kasus yang
menarik yang terjadi Pembahasan kasus X
sepanjang tahun berjalan di
Puskesmas Bandung Rencana Tindak lanjut
dilakukan secara
kondisional
VIII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi kegiatan dilakukan pada saat persiapan proses dan akhir kegiatan,
dengan pelaporan pelaksanaan setiap kegiatan audit klinis.

IX. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

Dilakukan pencatatan terhadap hasil-hasil yang dicapai dari hasil Audit klinis.
Kemudian di buatkan laporan hasil Audit Klinis. Hasil Audit klinis kemudian dianalisis
oleh tim Audit Klinis kemudian di buat rencana tindak lanjutnya. Dilakukan pelaporan
hasil analis Audit Klinis oleh penanggung jawab kegiatan kepada Kepala Puskesmas.

Mengetahui,
KEPALA UPT PUSKESMAS BANDUNG
KABUPATEN TULUNGAGUNG

SUPRIADI, S.Kep.Ns.,M.Kes
Pembina
NIP. 19640314 198603 1 025

You might also like