You are on page 1of 9

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK DAUN GANDASIL-D DAN PUPUK ORGANIK

CAIR EM4 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG


TANAH (Arachis hipogaea L.) VARIETAS MACAN

Novilda Elizabeth Mustamu, Siswa Panjang Hernosa dan Muhammad Hamin


Program Studi Agroteknologi, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Labuhanbatu
Jln. SM Raja No. 126 A Aek Tapa Rantauprapat
Email : vilda78@gmail.com

ABSTRACT
This research was conducted in the village of Pare-Pare Hilir, District Marbau,
North Labuhanbatu District, North Sumatra province with a height of ± 54 m
above sea level for 3 months. The method used was a randomized block design
(RAK) factorial combination with 12 treatments and 3 replications, factor
Gandasil-D leaf manure consists of 4 levels, namely: D0 = without treatment, D1 =
2 g / liter of water, D2 = 3 grams / liter water, D3 = 4 g / liter of water, while the
Liquid Organic Fertilizer EM4 factor consists of 3 levels, namely : E0 = Without
treatment, E1 = 10 ml / liter of water, E2 = 12 ml / liter of water. The parameters
observed namely plant height (cm), number of leaves (pieces), the number of
branches (stalks), number of pods containing cropping (g), the heavy weight of 100
grains seeds (g), the amount of production per plot (g). Treatment provision leaf
manure Gandasil-D very significant effect on the parameters number of branches,
number of pods per plant contains, and the amount of production per plot, whereas
no real influence on the parameters of plant height, leaf number and weight of 100
grains weight of seed. Treatment of Liquid Organic Fertilizer EM4 administration
showed a significant influence on the parameters of plant height and number of
branches, but there is also a significant effect on the parameters of the number of
pods per plant and the amount of production per plot. While there was no
significant effect on the parameters of the number of leaves, and the heavy weight
of 100 grains of seeds. Interaction between Leaf Fertilizer Gandasil-D and Liquid
Organic Fertilizer EM4 did not give the significant effect on all parameters
observed.

Keywords : Foliar fertilizer Gandasil-D, EM4 liquid organic fertilizer, Arachis hipogaea

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman kacang tanah termasuk jumlah penduduk. Kemungkinan
tanaman palawija yang berumur pendek terjadinya peningkatan permintaan
dan tergolong tanaman yang cepat dicerminkan dari adanya kecenderungan
menghasilkan. Kacang tanah merupakan meningkatnya kebutuhan untuk memenuhi
makanan sehat, karena mengandung kebutuhan konsumsi langsung dan untuk
protein nabati dan lemak yang dibutuhkan memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku
manusia (Danarti et al., 2008). industri, antara lain untuk industri kacang
Kebutuhan akan kacang tanah kering, industri produk olahan lain yang
(Arachis hypogaea) sebagai salah satu siap dikonsumsi baik dalam bentuk asal
produk pertanian tanaman pangan setahun, olahan kacang, dalam campuran makanan
diduga masih perlu ditingkatkan sejalan dan dalam bentuk pasta (Adisarwanto,
dengan kenaikan pendapatan dan atau 2007).

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 2 No 1 Mei 2015 1


Relatif tetap tingginya harga sampai pada tingkat yang sekecil mungkin
kacang tanah pipilan, baik yang datang (Rasyid, 2009). Untuk memenuhi
dari dalam negeri maupun yang datang kebutuhan, mengurangi impor, dan
dari luar negeri, memberikan rangsangan meningkatkan ekspor maka upaya
bagi upaya-upaya untuk meningkatkan peningkatan produksi harus sungguh-
produksi dalam negeri. Upaya peningkatan sungguh dilakukan. Upaya ini akan
produksi tersebut masih dihadapkan tercapai apabila ada kemitraan antara
kepada beberapa macam kendala atau pemerintah, petani dan swasta. Upaya
kelemahan (Adisarwanto, 2007). peningkatan kacang tanah adalah
Secara manajerial, kendala utama memperluas areal panen, meningkatkan
yang dapat menyebabkan bisnis usaha produktivitas, menekan senjang hasil, dan
kecil budidaya kacang tanah masih sering menekan kehilangan hasil (Adisarwanto,
menghadapi resiko kegagalan adalah 2007).
masih adanya kelemahan pada teknik Rendahnya produksi tersebut
budidaya, lemahnya akses pasar yang disebabkan belum mengunakan varietas
dapat mengakibatkan tertunda-tundanya unggul, teknik budidaya yang belum
penjualan, tidak adanya kepastian jual, sempurna, masalah tanah masam dan
kemungkinan rendahnya marjin usaha dan pengendalian hama penyakit. Salah satu
ketidakmampuan untuk memenuhi tehnik budidaya yang perlu mendapat
persyaratan teknis bank (Rasyid, 2009). perhatian adalah masalah pemupukan.
Kelemahan tersebut dapat Pemupukan dapat mengunakan bahan
dikaitkan dengan belum dikuasai anorganik dan organik. Pemupukan yang
sepenuhnya oleh para petani tentang berasal dari bahan anorganik dapat
teknologi produksi yang maju. Faktor menyebabkan kerusakan tanah dan
utama yang menjadi penyebab adalah lingkungan. Pemupukan melalui daun
karena petani kacang tanah adalah petani memenuhi semua kebutuhan N, P, dan K
kecil (sebagian besar luas lahan tanamnya untuk menghasilkan panenan yang tinggi
< 0.5 Ha) dimana proses pengambilan secara terus menerus dari kebanyakan
keputusan produksinya diduga tidak tanaman yang bernilai ekonomis tinggi.
ditangani dan ditunjang dengan suatu Pemupukan lewat daun juga mengatasi
teknologi dan peramalan produksi serta kekurangan unsur hara mikro, karena bila
harga yang baik (Rasyid, 2009). hanya mengandalkan unsur hara makro
Upaya perbaikan yang dapat maka tidaklah cukup bagi pertumbuhan
merangsang upaya peningkatan tanaman (Mulyani, 2008).
produktivitas/ produksi yang bersifat Pupuk daun termasuk pupuk
teknis produksi (non kelembagaan) anorganik yang cara pemberiannya ke
mencakup perbaikan serta penyempurnaan tanaman adalah melalui penyemprotan
dalam penerapan teknologi pada setiap langsung ke daun. Salah satu hal kelebihan
siklus produksi, yang dimulai dari : proses yang paling mencolok dari pupuk daun
persiapan dan pembuatan serta penyediaan yaitu penyerapan haranya berjalan lebih
pembenihan kacang tanah yang unggul, cepat dibandingkan pupuk yang diberikan
persiapan lahan budidaya, penerapan lewat akar. Dimana, tanaman lebih cepat
teknologi penanaman kacang tanah, mulai menumbuhkan tunas serta tanah tidak
dari rancangan pola tanam, pemeliharaan rusak. Oleh karena itu, pemupukan lewat
tanaman, proses panen, proses penanganan daun dipandang lebih berhasil guna
dan pemasaran hasil panen (Rasyid, 2009). dibanding pemupukan lewat akar
Perbaikan terhadap faktor (Marsono, 2003).
pendukung penerapan teknologi tersebut, Pada penelitian ini pemberian
pada prinsipnya bertujuan untuk dapat pupuk akan sangat mempengaruhi dari
menekan resiko kegagalan produksi pertumbuhan tanaman tersebut selain

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 2 No 1 Mei 2015 2


faktor-faktor yang lain, hal ini dikarenakan 2.2 Metode Penelitian
pupuk sebagai salah satu pemberian unsur- Rancangan yang digunakan untuk
unsur nutrisi yang diperlukan oleh mengolah data percobaan ini adalah
tanaman. Penggunaan pupuk pada rancangan acak ( RAK ) faktorial dengan 2
penelitian ini adalah Pupuk Daun faktor yaitu :
Gandasil-D dan Pupuk Organik Cair EM4. • Faktor pemberian pupuk daun
Jumlah zat kimia yang mengatur Gandasil-D dengan 4 taraf yaitu :
pertumbuhan sangat banyak, begitu juga • D0: Tanpa Pemberian Pupuk Daun
dengan produk-produk berupa pupuk cair Gandasil-D
untuk diperlukan suatu pengujian dan
• D1: Pemberian Pupuk Daun
pemilihan bahan ke Gandasil-D untuk
diteliti sejauh mana respon pertumbuhan Gandasil-D 2 gr/liter air
dan produksi tanaman kacang tanah • D2 : Pemberian Pupuk Daun
(Lingga, 2007). Gandasil-D 3 gr/liter air
Gandasil-D merupakan salah satu • D3 : Pemberian Pupuk Daun
jenis pupuk daun yang terbentuk serbuk Gandasil-D 4 gr/liter air
dan sifatnya higroskopis. Kandungan
• Faktor pemberian pupuk Organik Cair
unsurnyan meliputi N (14 %), P2O5
EM4 dengan 3 taraf yaitu :
(12 %), K2O (14 %), Mg (1%), dan unsur-
unsur hara mikro lainnya yang melengkapi • E0 : Tanpa Pemberian pupuk
yaitu Mn, B, Cu, Co, dan Zn (Mulyani, Organik Cair EM4
2008). Pupuk ini diberikan pada fase • E1 : Pemberian pupuk Organik
generatif untuk memacu pertumbuhan Cair EM4 10 ml/liter air
tanaman kacang tanah. • E2 : Pemberian pupuk Organik
EM4 mengandung bakteri
Cair EM4 12 ml/ liter air
fermentasi, dari genus Lactobacillus,
jamur permentasi, aktinomycetes bakteri Metode percobaan yang digunakan
fotosintetik, bakteri pelarut fosfat dan ragi. dalam penelitian ini untuk analisa data
Untuk memfermentasi bahan organik ialah :
didalam tanah, menjadi unsur-unsur Υijk = μ + Sl +Lj +βk + ( Lβ ) jk + Σ(ijk)
organik meningkatkan kesuburan tanah
dan produktivitas tanaman. EM4 sangat Di mana :
cocok untuk tanaman kacang tanah, karena Υijk = Hasil pengamatan pada ulangan ke-
sifatnya yang tidak beracun dan tidak 1, diperlukan pupuk Daun
menimbulkan pencemaran (Mulyani, Gandasil-D pada taraf ke-j dan
2008) pengaruh perlukan pupuk Organik
Cair EM4 taraf ke-k.
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Alat dan bahan μ = Efek dari nilai tengah
Alat yang digunakan dalam Sl = Efek dari ulangan ke-1
penelitian ini adalah cangkul, parang Lj = Efek dari pupuk Daun Gandasil-
babat, parang, gembor, hand sprayer, garu, D taraf ke-j
ember, tali rafia, patok, timbangan, βk = Efek dari pupuk Organik Cair
meteran, pisau, jangka sorong dan alat-alat EM4 pada taraf ke-k
tulis, sedangkan bahan-bahan yang Jk = Efek dari pupuk Organik Cair
digunakan ialah: benih kacang tanah EM4 pada taraf ke - 1
varietas Macan, tanah topsoil, pupuk daun (Lβ)jk = Efek dari pupuk Daun Gandasil-
Gandasil-D, pupuk organik cair EM4, D interaksi pada taraf ke-j dan
fungisida, herbisida, air kayu atau bambu. pupuk Organik Cair EM4 pada
taraf ke-k

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 2 No 1 Mei 2015 3


Σ(ijk) = Efek acak pada ulangan ke-i 2.3.5 Aplikasi pupuk daun Gandasil-
perlakuan pupuk Daun Gandasil-D D dan Pupuk Organik Cair EM4.
taraf ke-j dan pupuk Organik Cair Pemberian Pupuk Daun Gandasil-D
EM4 taraf ke-k dilakukan setelah tanaman berumur 4
minggu setelah tanam dan diberikan 2
Kombinasi perlakuan yang diperlakukan minggu sekali dengan cara disemprotkan
adalah 4 x 3 = 12 perlakuan yaitu : ke bibit kacang tanah sesuai
1.D0E0 4.D1E0 7. D2E0 10. D3E0 dosis.Sedangkan Pupuk Organik Cair EM4
2. D0E1 5. D1E1 8.D2E1 11. D3E1 diberikan dengan cara disemprotkan ke
3. D0E2 6. D1E2 9. D2E2 12. D3E2 tanaman kacang tanah dan pupuk Organik
Cair EM4 diberikan pada saat tanaman
Satuan ukur penelitian sebagai berikut : berumur 4 minggu setelah tanam dengan
Jumlah ulangan : 3 ulangan rotasi 2 minggu sekali sesuai dosis.
Jumlah tanaman tiap plot : 12 tanaman
Jumlah tanaman seluruhnya : 432 tanaman 2.3.6 Pemanenan
Jumlah tanaman sampelperplot: 3 tanaman Pedoman umum yang digunakan
Jumlah plot : 36 plot sebagai kriteria penentuan saat panen
Jarak antara plot : 30 cm kacang tanah adalah sebagai berikut :
Jarak antara ulangan : 60 cm - Sebagian besar daun menguning dan
gugur ( rontok ).
2.3 Prosedur Penelitian - Tanaman berumur 85 -110 hari
2.3.1 Pengolahan tanah tergantung varietasnya sebagian besar
Pengolahan tanah dilakukan polongnya ( 80 % ) telah tua.
dengan alat cangkul, sedalam 20 - 30 cm. - Kulit polong cukup keras dan berwarna
Tujuan pengolahan tanah adalah untuk cokelat kehitam-hitaman.
memperbaiki struktur dan aerasi tanah agar - Kulit biji tipis dan mengkilap.
pertumbuhan akar dan pengisapan zat hara - Rongga polong telah berisi penuh
oleh tanaman dapat berlangsung dengan dengan biji.
baik.
Panen dilakukan dengan mencabut
2.3.2 Pembentukan Plot batang tanaman secara hati-hati agar
Buat plot ukuran lebar 80 cm, polongnya tidak tertinggal dalam tanah.
panjang 100 cm, dengan ketebalan plot 20-
30 cm. Diantara plot dibuatkan parit. 2.3.7 Parameter Yang Diamati
2.3.7.1 Tinggi tanaman (cm)
2.3.3 Penanaman Tinggi tanaman diukur dengan
Penanaman dilakukan dengan menggunakan rol atau meteran mulai dari
menggunakan tugal sedalam 3 cm dengan permukaan tanah sampai ke titik tumbuh.
2 butir benih perlubang dengan jarak Dimana setiap tanaman sampel dihitung
tanam 20 cm x 20 cm. Kemudian lubang tinggi tanamannya dan kemudian dirata-
tanam ditutup tanah secara tipis. ratakan Pengukuran dilakukan pada saat
tanaman berumur 6 minggu dengan
2.3.4 Pemupukan Dasar interval 2 minggu sekali sampai akhir
Pemupukan dasar kacang tanah penelitian yaitu pada minggu ke 6, 8, 10,
yaitu pupuk kandang/kompos. Pemupukan dan 12.
kacang tanah ini dilakukan 1 minggu
sebelum penanaman dengan menggunakan 2.3.7.2 Jumlah daun (helai)
pupuk kandang sesuai dengan dosis. Jumlah daun yang dihitung adalah
daun yang telah terbuka sempurna,
termasuk daun yang gugur juga dihitung.

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 2 No 1 Mei 2015 4


Dimana setiap tanaman sampel dihitung HASIL DAN PEMBAHASAN
semua jumlah daun dan kemudian dirata- 3.1 Tinggi Tanaman (cm)
ratakan.Pengukuran dilakukan pada saat Perlakuan pupuk Daun Gandasil-D
tanaman berumur 6 minggu dengan pada umur 12 minggu menunjukkan
interval 2 minggu sekali sampai akhir pengaruh yang tidak nyata dan Pupuk
penelitian yaitu pada minggu ke 6, 8, 10, Organik Cair EM4 pada umur 12 minggu
dan 12. menunjukkan pengaruh yang sangat nyata,
sedangkan interaksinya juga menunjukkan
2.3.7.3 Jumlah cabang (tangkai) pengaruh yang tidak nyata.
Jumlah cabang dihitung setelah Dengan adanya hasil uji beda
tanaman berumur 12 minggu setelah rataan dari tinggi tanaman kacang tanah
tanam, atau di akhir penelitian yaitu pada pada perlakuan Pupuk Daun Gandasil-D
minggu ke 12. Dimana setiap tanaman dan Pupuk Organik Cair EM4 dapat dilihat
sampel dihitung semua jumlah cabang dan nilai tertinggi dan nilai terendah pada
kemudian dirata-ratakan. tanaman kacang tanah berumur 12 minggu
yaitu nilai tertinggi pada D3E2 sebesar
2.3.7.4 Jumlah polong berisi per 55,43 cm dan nilai terendah pada D0E0
tanaman (buah) sebesar 40,72 cm. Dari hasil rataan pada
Menghitung jumlah polong berisi tinggi tanaman kacang tanah tersebut dapat
per tanaman dilakukan pada umur tanaman dilihat pada Tabel 1.
12 minggu setelah tanam, atau di akhir
penelitian yaitu pada minggu ke 12. Tabel 1. Rataan Tinggi Tanaman (cm) Kacang
Dimana setiap tanaman sampel dihitung Tanah Umur 12 MST.
semua polong dan kemudian dirata- Perlakuan E0 E1 E2 Rataan
ratakan. D0 40.72 43.33 42.66 42.24
D1 47.16 46.28 45.11 46.19
2.3.7.5 Berat bobot 100 butir biji (gr). D2 51.51 51.27 49.49 50.76
Pengukuran berat bobot 100 butir D3 53.91 53.62 55.43 54.32
biji kacang tanah dilakukan pada akhir Rataan 48.32 48.63 48.17 48.37
penelitian yaitu pada minggu ke 12.
Pengukuran dilakukan dengan cara 3.2 Jumlah Daun (helai)
menimbang biji kacang tanah yang telah Perlakuan Pupuk Daun Gandasil-D
dikeringkan sebanyak 100 butir lalu dan Pupuk Organik Cair EM4 pada umur
dihitung. Dimana setiap tanaman sampel 12 minggu menunjukkan pengaruh yang
dihitung semua berat bobot 100 butir biji tidak nyata, sedangkan interaksinya juga
dan kemudian dirata-ratakan. menunjukkan pengaruh yang tidak nyata.
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari
2.3.7.6 Jumlah Produksi per plot (gr) jumlah daun kacang tanah pada perlakuan
Pengukuran jumlah produksi per Pupuk Daun Gandasil-D dan Pupuk
plot kacang tanah dilakukan pada akhir Organik Cair EM4 dapat dilihat nilai
penelitian yaitu pada minggu ke 12. tertinggi dan nilai terendah pada tanaman
Pengukuran dilakukan dengan cara kacang tanah berumur 12 minggu yaitu
ditimbang masing-masing biji kacang nilai tertinggi pada D3E2 sebesar 214,00
tanah per plot. Biji yang ditimbang adalah helai dan nilai terendah pada D0E0
biji yang telah dikeringkan. Dimana setiap sebesar 121,55 helai. Dari hasil rataan
tanaman sampel dihitung semua jumlah pada jumlah daun Kacang tanah tersebut
produksi perplot dan kemudian dirata- dapat dilihat pada Tabel 2.
ratakan.

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 2 No 1 Mei 2015 5


Tabel 2. : Rataan Jumlah Daun (helai) Dengan adanya hasil uji beda
Kacang Tanah Umur 12 MST. rataan dari jumlah polong berisi
Perlakuan E0 E1 E2 Rataan pertanaman kacang tanah pada perlakuan
D0 121.55 140.33 151.11 137.66 Pupuk Daun Gandasil-D dan Pupuk
D1 151.88 162.55 149.22 154.55 Organik Cair EM4 dapat dilihat nilai
D2 162.55 156.44 155.33 158.11 tertinggi dan nilai terendah pada tanaman
D3 185.33 184.44 214.00 194.59 kacang tanah berumur 12 minggu yaitu
Rataan 155.33 160.94 167.41 161.23 nilai tertinggi pada D3E2 sebesar 26,88
buah dan nilai terendah pada D0E0
3.3 Jumlah Cabang (Tangkai) sebesar 21,35 buah. Dari hasil rataan pada
Perlakuan pupuk Daun Gandasil-D jumlah polong berisi pertanaman Kacang
pada umur 12 minggu menunjukkan tanah tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.
pengaruh yang tidak nyata dan untuk
perlakuan Pupuk Organik Cair EM4 pada Tabel 4. : Rataan Jumlah Polong Berisi
umur 12 minggu menunjukkan pengaruh Per Tanaman Kacang Tanah
yang sangat nyata, sedangkan interaksinya Umur 12 MST.
juga menunjukkan pengaruh yang tidak Perlakuan E0 E1 E2 Rataan
nyata. D0 21.35 22.46 23.66 22.49
Dengan adanya hasil uji beda D1 24.34 23.03 24.10 23.82
rataan dari jumlah cabang kacang tanah D2 24.85 24.91 25.67 25.14
pada perlakuan Pupuk Daun Gandasil-D D3 26.11 26.60 26.88 26.53
dan Pupuk Organik Cair EM4 dapat dilihat Rataan 24.16 24.25 25.08 24.50
nilai tertinggi dan nilai terendah pada
tanaman kacang tanah berumur 12 minggu 3.5 Berat Bobot 100 Butir Biji (gr)
yaitu nilai tertinggi pada D3E2 sebesar Perlakuan pupuk Daun Gandasil-D
9,99 tangkai dan nilai terendah pada D0E0 dan Pupuk Organik Cair EM4 pada umur
sebesar 7,33 helai. Dari hasil rataan pada 12 minggu menunjukkan pengaruh yang
jumlah cabang Kacang tanah tersebut tidak nyata, sedangkan interaksinya juga
dapat dilihat pada Tabel 3. menunjukkan pengaruh yang tidak nyata.
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari
Tabel 3. : Rataan Jumlah Cabang berat bobot 100 butir biji kacang tanah
(Tangkai) Kacang Tanah Umur pada perlakuan Pupuk Daun Gandasil-D
12 MST. dan Pupuk Organik Cair EM4 dapat dilihat
Perlakuan E0 E1 E2 Rataan nilai tertinggi dan nilai terendah pada
D0 7.33 8.09 8.05 7.82 tanaman kacang tanah berumur 12 minggu
D1 8.31 8.36 8.33 8.33 yaitu nilai tertinggi pada D3E2 sebesar
D2 8.38 8.45 9.12 8.65 231,20 gr dan nilai terendah pada D0E0
D3 9.32 9.77 9.99 9.69 sebesar 185,17 gr. Dari hasil rataan pada
Rataan 8.34 8.67 8.87 8.62 berat bobot 100 butir biji Kacang tanah
tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.
3.4 Jumlah Polong Berisi Pertanaman
(Buah)
Perlakuan pupuk Daun Gandasil-D Tabel 5 : Rataan Berat Bobot 100 Butir Biji
pada umur 12 minggu menunjukkan Kacang Tanah Umur 12 MST.
pengaruh yang sangat nyata dan untuk Perlakuan E0 E1 E2 Rataan
perlakuan Pupuk Organik Cair EM4 pada D0 185.17 194.90 200.50 193.52
umur 12 minggu menunjukkan pengaruh D1 204.23 204.83 198.07 202.38
yang nyata, sedangkan interaksinya juga D2 203.67 207.20 213.17 208.01
menunjukkan pengaruh yang tidak nyata. D3 217.67 218.83 231.20 222.57
Rataan 202.68 206.44 210.73 206.62

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 2 No 1 Mei 2015 6


3.6 Jumlah Produksi Per Plot (gr). fotositensis, dengan adanya nitrogen maka
Perlakuan pupuk Daun Gandasil-D lebih banyak hasil fotosintesis dialirkan ke
pada umur 12 minggu menunjukkan polong atau biji untuk pembesarannya.
pengaruh yang sangat nyata dan untuk Sehingga fotosintesis yang berupa
perlakuan Pupuk Organik Cair EM4 pada karbohidrat, protein, lemak vitamin dan zat
umur 12 minggu menunjukkan pengaruh lainnya akan disimpan dalam pembentukan
yang nyata, sedangkan interaksinya juga polong atau biji. Dugaan lainnya adalah
menunjukkan pengaruh yang tidak nyata. karena pupuk Daun Gandasil-D juga
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah
jumlah produksi perplot kacang tanah pada polong berisi per tanaman yang merupakan
perlakuan Pupuk Daun Gandasil-D dan komponen dari produksi per plot. Atau
Pupuk Organik Cair EM4 dapat dilihat dengan kata lain produksi per plot
nilai tertinggi dan nilai terendah pada merupakan konversi dari jumlah polong
tanaman kacang tanah berumur 12 minggu berisi per tanaman.
yaitu nilai tertinggi pada D3E2 sebesar Pengaruh pemberian pupuk Daun
2072,17 gr dan nilai terendah pada D0E0 Gandasil-D sangat nyata terhadap produksi
sebesar 1456,59 gr. Dari hasil rataan pada per plot merupakan komponen dari jumlah
tinggi tanaman Kacang tanah tersebut polong berisi per tanaman. Apabila jumlah
dapat dilihat pada Tabel 6. polong berisi per tanaman semkin tinggi
Tabel 6. : Rataan Jumlah Produksi Per Plot maka akan mengakibatkan produksi per
Kacang Tanah Umur 12 MST. plot akan semakin tinggi juga. Dalam hal
E0 E1 E2 Rataan ini jumlah polong berisi per tanaman
D0 1,456.59 1,727.06 1,632.87 1,605.50 sangat nyata akibat pemberian pupuk Daun
D1 1,666.89 1,837.05 1,927.52 1,810.49 Gandasil-D, dengan demikian dapat
D2 1,911.65 1,964.25 2,023.09 1,966.33 dimengerti bahwa produksi per plot sangat
D3 2,031.23 2,035.13 2,072.17 2,046.18 nyata.
Rataan 1,766.59 1,890.87 1,913.91 1,857.12 Dari seluruh parameter yang tidak
menunjukkan pengaruh yang nyata seperti
tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah
3.7 Pengaruh pupuk Daun Gandasil-D
cabang, dan berat bobot 100 butir biji di
terhadap pertumbuhan dan
akibatkan karena dipengaruhi oleh faktor
produksi tanaman kacang tanah
genetik dan faktor lingkungan (Sumarno,
Dari hasil pengamatan pada
2006). Hal ini dapat dimengerti bahwa
penelitian pengaruh pupuk Daun Gandasil-
tanaman yang digunakan dalam penelitian
D terhadap pertumbuhan dan produksi
ini berasal dari satu varietas, sehingga
tanaman kacang tanah, secara keseluruhan
potensi genetiknya sama.
dapat dijelaskan bahwa perlakuan pupuk
Daun Gandasil-D berpengaruh sangat
3.8 Pengaruh pupuk organik cair
nyata terhadap parameter jumlah polong
EM4 terhadap pertumbuhan dan
berisi pertanaman dan jumlah produksi
produksi kacang tanah.
perplot, sedangkan terhadap parameter
Dari hasil analisa statistik
tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah
menunjukakan bahwa pupuk organik cair
cabang dan berat bobot 100 butir biji tidak
EM4 memberikan pengaruh yang sangat
menunjukkan hasil yang nyata pada umur
nyata meningkatkan tinggi tanaman,
12 minggu,
jumlah cabang, serta berpengaruh nyata
Pupuk Daun Gandasil-D
terhadap jumlah polong berisi per
menunjukkan pengaruh yang sangat nyata
tanaman, produksi per plot. Namun
terhadap produksi per plot. Hal ini
demikian jumlah daun, dan berat bobot
diakibatkan pemberian pupuk Daun
100 butir biji pengaruhnya tidak nyata.
Gandasil-D yang mengandung banyak
nitrogen dapat mengakibatkan proses

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 2 No 1 Mei 2015 7


Pupuk Organik Cair EM4 (2006), yang menyatakan genotif dapat
berpengaruh sangat nyata pada umur 6-12 dapat mempengaruhi pertumbuhan
MST terhadap tinggi tanaman. Hal ini kecambah dan menentukan potensial untuk
disebabkan oleh jumlah populasi tanaman jumlah bunga , jumlah asimilasi yang
per satu satuan luas, dimana semakin diproduksi dan pembagian fotosintesa.
banyak populasi tanaman per satu satuan Pengaruh pupuk organik cair EM4
luas akan mengakibatkan timbulnya yang tidak nyata pada berat bobot 100
persaingan ketat diantara tanaman dalam butir biji. Hal ini diduga karena ukuran
memperoleh unsur hara, air dan cahaya setiap biji hamper sama karena berasal
matahari. Dengan cahaya yang kurang varietas yang sama, hal ini juga di
maka auksin tanaman aktif sehingga pengaruhi oleh faktor genetik. Sehubungan
pertumbuhan tanaman (tinggi) meningkat. dengan itu Musnamar (2009) juga
Terlihat bahwa tanaman tertinggi adalah menyatakan bahwa ukuran biji dominan
pada perlakuan E2 (12 ml/liter air). Hal ini dikendalikan oleh faktor genetik di
menunjukkan bahwa semakin padat bandingkan faktor lingkungan.
populasi tanaman per satu satuan luas
tanaman akan semakin tinggi sebagai 3.9 Interaksi pemberian pupuk Daun
berusaha untuk mendapatkan cahaya Gandasil-D dengan pupuk organik
matahari dengan memberikan respon cair EM4 terhadap pertumbuhan
tanaman tumbuh lebih tinggi. dan produksi kacang tanah
Pengaruh pupuk organik cair EM4
sangat nyata terhadap jumlah cabang Dari hasil anlisis sidik ragam
kacang tanah tergolong tipe tegak dimana interaksi pupuk Daun Gandasil-D dan
cabang-cabang yang terbentuk dari cabang pupuk organik cair EM4 menunjukkan
utama. Pembentukan cabang pada kacang pengaruh yang tidak nyata terhadap semua
tanah dipengaruhi oleh pupuk organik cair parameter yang diamati. Menurut Mulyani
EM4, dimana semakin populasi dalam (2008) menyatakan bahwa dibandingkan
satuan luas tertentu maka jumlah cabang faktor lain, sehingga faktor yang lain
yang terbentuk semakin sedikit. Hal ini tersebut tertutup dan masing-masing faktor
dapat dimengerti karena terjadinya bekerja sendiri-sendiri. Atau dengan kata
persaingan antara tanaman dalam lain masing masing perlakuan baik pupuk
memperoleh faktor pertumbuhan, antara Daun Gandasil-D tidak dipengaruhi oleh
lain cahaya matahari, air dan unsur hara. pupuk organik cair EM4 demikian
Perlakuan pupuk organik cair EM4 sebaliknya.
menunjukkan pengaruh yang nyata
terhadap jumlah polong berisi per KESIMPULAN
tanaman. Hal ini di duga karena pupuk Dari hasil penelitian yang dilakukan
organik cair EM4 yang semakin banyak diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
diberikan kepada tanaman, dimana 1. Perlakuan pemberian pupuk Daun
tanaman dapat memanfaatkan energi hasil Gandasil-D berpengaruh sangat nyata
tersebut digunakan untuk meningkatkan terhadap parameter jumlah cabang,
produksi per plot dalam hal ini jumlah jumlah polong berisi per tanaman, dan
polong berisi per tanaman. jumlah produksi per plot, sedangkan
Pupuk Organik Cair EM4 yang pengaruh yang tidak nyata terhadap
berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah parameter tinggi tanaman, jumlah daun
daun dan jumlah bunga. Hal ini di duga dan berat bobot 100 butir biji.
karena jumlah daun dan jumlah bunga 2. Perlakuan pemberian pupuk organik
dikendalikan oleh faktor genetik, faktor cair EM4 menunjukkan pengaruh yang
lingkungan dan tanaman itu sendiri. Hal sangat nyata terhadap parameter tinggi
ini sesuai dengan pendapat Sumarno tanaman dan jumlah cabang, namun

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 2 No 1 Mei 2015 8


ada juga pengaruh yang nyata terhadap
parameter jumlah polong per tanaman
dan jumlah produksi per plot.
Sedangkan yang tidak menunjukkan
pengaruh yang nyata terhadap
parameter jumlah daun, dan berat
bobot 100 butir biji.
3. Interaksi pupuk Daun Gandasil-D dan
pupuk organik cair EM4tidak
berpengaruh nyata terhadap semua
parameter yang diamati.

DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto T. 2007. Budi Daya dengan


Pemupukan yang Efektif dan
Pengoptimalan Peran Bintil Akar.
Penebar Swadaya. Jakarta.

Danarti. 2008. Palawija, Budidaya dan


Analisis Usaha Tani. Penerbit
Swadaya. Jakarta.

Lingga. 2007. Petunjuk Penggunaan


Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.

Marsono. 2003. Serapan Unsur Kalium di


Dalam Tanah. Depok Estate.

Musnamar EI. 2009. Pupuk Organik.


Swadaya. Jakarta.

Mulyani. 2008. Pupuk Dan Cara


Pemupukan, Rineka Cipta. Jakarta

Rasyid. 2009, Bertanam Kacang Tanah.


Penerbit Swadaya. Jakarta.

Sumarno. 2006. Teknik Budidaya Kacang


Tanah. Sinar Baru. Bandung.

Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 2 No 1 Mei 2015 9

You might also like